5
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang terhubung satu sama lain dan digunakan untuk berbagi data. Jaringan komputer dibangun dengan kombinasi hardware dan software. Untuk membuat jaringan komputer, switch dan router menggunakan berbagai protokol dan algoritma untuk bertukar informasi dan untuk membawa data ke titik akhir yang diinginkan. Setiap titik akhir (kadang disebut host) dalam jaringan memiliki pengenal unik, sering kali alamat IP atau alamat Media Access Control yang digunakan untuk menunjukkan sumber atau tujuan transmisi. Endpoint dapat mencakup server, komputer pribadi, telepon, dan berbagai jenis hardware jaringan.
Jaringan komputer juga mungkin dibuat dengan menggunakan gabungan teknologi kabel dan wireless. Perangkat jaringan berkomunikasi melalui medium transmisi kabel atau wireless. Untuk jaringan yang menggunakan kabel, Anda mungkin membutuhkan optical fiber, coaxial cable, atau kabel tembaga. Sementara itu, jalur jaringan wireless termasuk jaringan komputer yang menggunakan koneksi data wireless untuk menghubungkan titik akhir. Titik akhir ini termasuk radio siaran, radio seluler, microwave, dan satelit.
Jaringan bisa menjadi private atau publik. Jaringan private biasanya memerlukan user untuk memasukkan kredensial untuk mengakses jaringan. Biasanya, ini diberikan secara manual oleh administrator jaringan atau diperoleh langsung oleh pengguna melalui kata sandi atau dengan kredensial lainnya. Jaringan publik seperti internet tidak membatasi akses. Selain itu terdapat juga jenis-jenis dari jaringan computer sebagi berikut :
2.1.1. LAN (Local Area Network)
LAN menghubungkan perangkat jaringan dalam jarak yang relatif pendek. Sebuah gedung kantor, sekolah, atau rumah jaringan biasanya berisi satu LAN, meskipun kadang-kadang satu gedung akan berisi beberapa LAN kecil (mungkin satu per kamar), dan kadang-kadang LAN akan menjangkau sekelompok bangunan di dekatnya. Dalam jaringan TCP / IP, LAN sering tetapi tidak selalu
6 diimplementasikan sebagai subnet IP tunggal. Selain beroperasi dalam ruang terbatas, LAN juga biasanya dimiliki, dikendalikan, dan dikelola oleh satu orang atau organisasi. Mereka juga cenderung menggunakan teknologi konektivitas tertentu, terutama Ethernet dan Token Ring. Ada juga LAN yang menggunakan teknologi jaringan wireless dengan Wi-Fi dan dikenal dengan nama Wireless Local Area Network (WLAN).
2.1.2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN adalah jaringan komputer yang menghubungkan dua atau lebih jaringan LAN di dalam kota yang sama. Kalau jarak yang menghubungkan dua LAN sudah tidak mungkin untuk membangun jaringan, maka jaringan MAN digunakan. Ini lebih besar dari LAN tetapi lebih kecil dari WAN. MAN menggunakan perangkat khusus dan kabel untuk menghubungkan LAN.
2.1.3. WAN (Wide Area Network)
WAN juga bisa dibilang sebagai kumpulan LAN yang tersebar secara geografis. Perangkat jaringan yang disebut router menghubungkan LAN ke WAN. Dalam jaringan IP, router menyimpan alamat LAN dan alamat WAN. WAN berbeda dari LAN dalam beberapa hal penting. Sebagian besar WAN (seperti Internet) tidak dimiliki oleh satu organisasi, melainkan ada di bawah kepemilikan dan pengelolaan kolektif atau terdistribusi. WAN cenderung menggunakan teknologi seperti ATM, Frame Relay dan X.25 untuk konektivitas jarak yang lebih jauh.
2.2. Sofrware Defined-Wide Area Network (SD_WAN)
Software Defined Network (SDN) adalah sebuah paradigma baru dalam
mendesain, mengelola, dan mengimplementasikan jaringan, terutama untuk mendukung kebutuhan inovasi dibidang jaringan yang semakin lama semakin kompleks. Konsep dasar SDN adalah melakukan pemisahan antara control dan
forwarding plane/data plane. Dengan menggunakan konsep SDN, sebuah
infrastruktur dapat dikelola/dimanajemen dengan mudah, dikarenakan adanya
controller yang mengatur setiap router dengan protokol Openflow. SDN memiliki
tanggung jawab dalam mengatur control plane, mulai dari mendeteksi perangkat jaringan yang akan diteruskan sampai kepada memanajemen perangkat jaringan
7 secara terpusat dengan menggunakan software melalui abstraksi dan pandangan yang luas kepada seluruh jaringan.
Gambar 2.1 SDN Architecture
Berdasarkan Gambar diatas, konsep SDN menggunakan Application
Programming Interface (API) untuk menghubungkan application layer dan control
layer, dimana diperlukan bahasa pemrograman tertentu untuk mengkonfigurasi
controller yang nantinya akan terhubung ke infrastruktur jaringan yang dibuat.
Sementara, control layer dan infrastructure layer dihubungkan oleh protocol
openflow. SDN juga mendukung pengguna untuk dapat mengembangkan aplikasi
pengontrol jaringan. Control plane berguna untuk mengontrol jaringan, sedangkan data plane berfungsi untuk meneruskan sebuah packet dan menentukan bagaimana “reaksi” atas packet yang diterima atau dilewatkan. Tujuan dari SDN adalah membantu mempermudah pengontrolan sebuah infrastruktur jaringan.
2.3 Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol (dynamic routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Sebagian besar fitur ini digunakan
8 untuk mengatur dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.
Routing OSPF telah banyak digunakan ebagai Interior Gateaway Protocol berbasis link-state pada jaringan IP. OSPF mengumpulkan informasi link-state dari router yang ada dan membangun sebuah grafik topologi dari jaringan. Untuk rute paket, OSPF menghitung shortest path tree untuk setiap rute menggunakan metode yang didasarkan pada Algoritma Dijkstra. Untuk menentukan jalur terpendek, OSPF membutuhkan pemberian bobot setiap link di jaringan. Link bobt didistribusikan sebagai link state. Domain untuk OSPF terletak dalam satu autonomous system (AS).
2.4 Graphic Network Simulator 3 (GNS3)
Graphical Network Simulator 3 (GNS3) adalah satu-satunya aplikasi open source simulasi jaringan yang dapat bekerja secara sinergi mensimulasikan hamper semua system operasi. GNS3 sebuah aplikasi yang masih belum bisa dikatakn sempurna, masih terdapat beberapa egmen yang terus dikembangkan namun GNS3 adalah satu-satunya aplikasi simulasi jaringan yang mampu melakukan simulasi jaringan secara nyata. GNS3 memiliki antarmuka grafis yang mampu dipahami sehingga mempermudah untuk merancang dan mengkonfigurasu jaringan virtual.
GNS3 adalah alternatif yag baik sebagai alat yang sering digunakan untuk laboratorium pakar jaringan, administrator, dan orang-orang yang belajar untuk mendapatkan sertifikat seperti CISCO CCNA, CCNP dan CCIE juga dapat digunakan memeriksa konfigurasi yang akan digunakan pada perangkat yang sebenarnya.
Untuk memberikan simulasi yang lengkap dan akurat, GNS3 benar-benar menggunakan emulator (Dynamips: sebagai Cisco IOS emulator, VirtualBox: menjalankan sistem operasi seperti Microsoft Windows XP, Qemu: sebuah emulator open source yan dapat berjalan untuk Cisco ASA, PIX, dan IPS) untuk menjalankan sistem operasi yang sama seperti pada jaringan yang sebenarnya.
9 2.5 Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk memfungsikan komputer sebagai router. PC router tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan alat, baik untuk jaringan kabel maupun nirkabel. Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, penyedia hotspot. Pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) Mikrotik dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan dengan Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth), manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link, sistem hotspot, Virtual Private Network (VPN) server dan masih banyak lainnya. Teknologi ini merupakan teknoogi yang berkembang mengikuti kebutuh jaringan dengan menggunakan basis operasi UNIX dengan fasilitas yang lengkap untuk menyediakan atau untuk mendesain suatu jaringan.
Gambar 2.2 Router Mikrotik
Dalam hal melakukan konfigurasi mikrotik memiliki banyak manfaat dimana salah satunya dapat menyediakan layanan Wifi dengan IP DHCP maupun static secara bersamaan dan dapat diatur juga untuk kapasitas bandwidth diinginkan dengan harga perangkat yang cukup terjangkau sesuai dengan versi. Selain itu mikrotik dapat juga menyediakan keamanaan bagi jaringan tersebut agar tidak dapat dengan mudal dilakukan kegiatan ilegal seperti hack akses jaringan pada mikrotik. Selanjutnya juga terdapat fungsi yang cukup penting yaitu VLAN atau lebih dikenal dengan virtual LAN yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari port yang akan di konfigurasikan dengan sistem pararlel sehingga dapat digunakan untuk memberikan akses yang cukup signifikan pada pengaturan jaringan.
10 2.6 Fortigate
Fortigate merupakan suatu sistem keamanan yang dikeluarkan oleh perushaan fortinet yang merupakan perusahaan penyedia layanan yang bergerak dibidang keamanan jaringan dan pengembangan jaringan. Perangkat pada fortigate memiliki harga yang mahal dibandingkan dengan mikrotik tetapi memiliki fungsi dan manfaat yang lebih komplek dengan mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
Gambar 2.3 Perangkat Fortigate
Perangkat foritgate ini memiliki banyak fitur yang dapat digunakan pada suatu jaringan yang salah satunya mengenai dengan teknologi SD-WAN. Teknologi ini dapat memanajemen jaringan SD-WAN dan dapat diintegrasikan dengan metode yang dapat meningkatkan efiktifitas jaringan seperti penggunaan IPSec, MPLS, OSPF bahkan penggunaan virtual LAN, dsb. Perusahaan fortinet juga menyediakan layanan simulator dengan menggunakan GNS3 untuk melakukan simulasi dengan batas waktu trial 2 minggu. Dengan simulator yang ada juga memberikan akses penuh kecuali batas pengaturan firewall yang hanya ditentukan untuk batas tertentu.
Perangkat fortigate pada penggunaannya lebih banyak digunakan untuk jaringan SD-WAN yang saat ini sedang trend yang diaplikasikan pada suatu jaringan. Karena sistem manajemen yang bagus juga dapat memberikan peningkatan performa yang lebih karena sistem backup jaringan. Selain itu juga dapat digunakan dengan lintas perangkat seperti cisco dan mikrotik dengan melakukan pengaturan firewall pada masing-masing perangkat.
11 2.7. Penelitian Sebelumnya
Pada bab ini menjelaskan penelitian sebelumnya yang akan berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan dimana penelitian yang pertama Herry Prasetyo Nugroho dengan judul “Desain Dan Manajemen Jaringan Komputer Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Berbasis Software Defined Networking (SDN) juga dijelaskan penggunaan SDN-WAN pada jaringan dilingkungan kampus tetapi lebih fokus pada penggunaan SDN itu sendiri tanpa adanya pengamanan tambahan seperti menggunakan IPSec. Dapat dilihat dari proses pengujiannya dimana peneliti melakukan pengujian terhadap data yang dikirim dan data yang diterima seperti pengujian troughput, packet loss dengan beban Iperf yang berbeda dengan jaringan non-SDN dana jaringan menggunakan SDN sehingga dapat diketahui pada penelitian tersebut penggunaan jaringan tidak meliputi penambahan security untuk meningkatkan keamanaan jaringan tersebut. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh saudara Anritsu Steven C. P dengan judul “Simulasi Kinerja Waktu Konvergensi Protokol Routing Open Shortest Path First (OSPF) Pada Jaringan Kampus” dimana penelitian tersebut hanya membahas tentang jaringan OSPF yang memanfaatkan simulaator dan perangkat cisco. Pada pembahasannya merupakan uji jaringan dari topologi yang telah dibuat tanpa adanya jaringan tambahan dari luar seperti penggunaan mrikrotik dengan data hasil yang dilakukan hanya untuk melihat hasil dari konvergensi antar node jaringan menggunakan OSPF dengan mengetahui tingkat delay yang terdapat pada jaringan tersebut dan masih perlu dikembangkan lagi dengan perangkat tambahan selain cisco. Selanjutnya juga terdapat penelitian yang membahas tentang jaringan OSPF dengan judul “Perbandingan Performa Software Router Pada Simulasi Routing OSPF Multi Area” yang telah dilakukan oleh Guntoro Barovih dimana pada penelitiannya hanya melakukan uji koneksi pada jaringan tersebut dan pengeceken konfigurasi routing yang telah buat dengan menggunakan OS Router dan Vyatta OS. Pada fata hasil pengujian yang dilakukan hanya melakuka pengecekan uji koneksi dari router 1 ke router yang lainnya dengan mengetahui akses ICMP. Selain itu pengujian pengujian menggunakan OS dari router yang menggunakan mikrotik untuk mengetahui IP yang dijadikan rute untuk topologi jaringannya.
12 Pada ketiga penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan jaringan SD-WAN yang memiliki teknologi terbaru dengan sistem backup jaringan. Pada penelitian yang dilakukan dengan mendesain jaringan SD-WAN yang terintegrasi dengan metode OSPF dengan melihat dari hasil koneksi dan hasil dari routing yang dilakukan. Proses routing yang dilakukan juga memanfaatkan perangkat simulasi dri mikrotik, cisco dan fortigate.