• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

37

Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang terdiri atas bagaimana cara mengembangkan Lembar Kerja Siswa dengan model ADDIE, kevalidan Lembar Kerja Siswa , keefektivan Lembar Kerja Siwa. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam. Hasil penelitian dan pembehasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Sesuai dengan model ADDIE, langkah-langkah pembuatan Lembar Kerja Siswa pembelajaran IPA dengan model Inkuiri Terbimbing sebagai berikut :

4.1.1 Analysis

Dalam tahap analisis dilakukan beberapa analisis yaitu : a. Analisis Kebutuhan

Seperti yang sudah dijelaskan di bab 1, hasil analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetaui bagaimana pembelajaran IPA menggunakan LKS yang ada di SD. Menurut hasil penelitian, pembelajaran IPA menggunakan LKS di SD masih kurang maksimal, karena LKS digunakan sebagai pengganti pelajaran kosong atau guru berhalangan hadir jadi dalam penggunakan LKS masih belum maksimal. Sehingga pembelajaran yang dilakukan belum bisa mencapai indikator yang digunakan.

b. Analisis Kurikulum dan Materi

Analisis kurikulum 2006 IPA di kelas V SD semester genap dengan SK (Standar Kompetensi) Menarapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model, yang dibagi menjadi satu KD (Kompetensi Dasar). Dipilih KD mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Penyusunan Lembar Kerja Siswa dengan materi sifat-sifat cahaya. Indikator berdasarkan materinya yaitu :

1) Mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda(bening, berwarna, gelap)

(2)

2) Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar

3) Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan.

4) Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna, misaknya dengan menggunakan cakram warna.

4.1.2 Design

Tahap Design ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Tahap yang perlu dilaksanakan pada proses rancangan yaitu: pertama merumuskan tujuan pembelajaran. Kemudian menentukan strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan pembelajaran

Hasil analisis dan materi kemudian dilakukan merumuskan tujuan pembelajaran yaitu: (1) Dapat mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda dengan benar; (2) Dapar mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin cekung; (3) dapat menunjukkan contoh peristiwa pembiasaan cahaya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar; (4) Dapat menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna dengan benar. Materi dikumpulkan dari berbagai referensi diantaranya BSE matematika untuk SD/MI kelas V karya Heri Sulistyanto, Rositawaty, Choiril Azmiawaty.

b. Menentukan strategi pembelajaran

Dalam penyusunan Lembar kerja siswa harus memilih strategi pembelaran yang tepat untuk digunakan dalam menyusun LKS dengan itu peneliti memilih model inkuiri terbimbing untuk digunakan dalam LKS tersebut. Model yang dipilih dalam pembuatan Lembar kerja Siswa ini adalah inkuiri terbimbing, sesuai dengan konsep pembelajaran yang ada didalam Lembar Kerja Siswa tersebut.

4.1.3 Development

4.1.3.1 Pembuatan draf awal Lembar kerja Siswa

Setelah langkah-langkah penyusunan dipenuhi, maka berhasil disusun LKS pembelajaran dengan judul Pengembangan Lembar kerja Siswa Berbasis Model

(3)

Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-sifat Cahaya untuk kelas V SD. Pembuatan LKS pembelajaran ini menggunakan Microsoft office word 2007 dan corel drow. LKS pembelajaran ini merupakan desain sementara. Adapun komponen dalam Lembar Kerja Siswa IPA adalah sebagai berikut:

a. Lembar Standar Kompetensi(SK), Kompetensi Dasar(KD), dan Indikator. Lembar ini berisikan tentang SK apa yang dipilih, KD apa yang dipilih dan indikor pembelajaran. Tampilan lembar Standar Kompetensi(SK), Kompetensi Dasar(KD), dan Indikator tampak pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2

Lembar Standar Kompetensi(SK), Kompetensi Dasar(KD), dan Indikator b. Lembar Petunjuk penggunaan LKS

Petunjuk penggunaan LKS merupakan lembar yang berisi tentang cara penggunaan LKS pembelajaran ini. Bertujuan agar siswa paham cara menggunakan LKS ini. Tampilan lembar petunjuk penggunaan LKS tampak pada gambar 3 di bawah ini.

(4)

Gambar 3

Petunjuk penggunaan LKS c. Kegiatan belajar

Lembar kerja siswa terdiri dari materi dan kegiatan belajar siswa. kegiatan belajar yaitu menemukan jawaban berdasarkan percobaan. Contoh tampilan kegiatan belajar dan percobaan dalam LKS pembelajaran tampak pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 4

(5)

4.1.3.2 Validasi ahli

Validasi ahli merupakan tahap validasi LKS pembelajaran oleh validator. Tahap validasi ahli menggunakan instrument penelitian atau lembar penelitian yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Validasi Instrumen penelitian terdiri validasi pakar media, dan validasi pakar materi.

Tahap validasi bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para validator yaitu dosen dan guru, selanjutnya masukan akan dijadikan bahan evaluasi. Berikut ini adalah daftar validator LKS pembelajaran pada tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10 Nama Validasi Ahli

No Nama Pakar Keterangan

1 Herry Sanoto, S.Si., M.Pd validator materi

Dosen IPA

2 Birmanti Setya Utami, S.Sn validator media

Dosen Desain Komunikasi Visual FTI UKSW

Validasi dilakukan oleh validitator, kemudian saran dari validator digunakan untuk revisi produk. Hasil dari uji validitas pakar materi tertera pada tabel 11.

Tabel 11

Hasil Validasi Pakar Materi

No Aspek

Penilaian

Indikator Skor Skor

rata-rata

1. Syarat Didaktik

Kesesuaian antara indikator dengan kompetensi dasar

5

4.18 Kesesuaian uraian materi dengan SK dan

KD

5

Kejelasan informasi padailustrasi gambar di dalam LKS

3

Kesesuaian dengan model inkuiri 4 Kesesuaian soal evaluasi dengan materi 4 Orientasi siswa siap mengikuti pembelajaran

4

Memberi perumusan masalah 4 Siswa dalam pemberian jawaban sementara

4

Dalam mengajak siswa untuk mencari informasi

4

Mengajak siswa untuk menguji hipotesis 4 Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan

5

2. Syarat konstruksi

Penggunaan bahasa yang sesuai dengan kemampuan siswa

4

3.00 Penggunakan struktur kalimat yang jelas 4

(6)

Kesesuaian gambar dengan materi 4

Total skor 58

Kritik dan Saran dari validator pakar materi digunakan untuk revisi produk. Kritik dan saran tertera pada tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12

Saran perbaikan dari Pakar Materi

No Bagian yang perlu Perbaikan Saran Perbaikan

1 Kesalahan dalam pengetikan Revisi pengetikan

Berdasarkan penilaian validator pada aspek materi diperoleh data dari syarat didaktik 46 dengan skor rata 4.18 dan syarat konstruksi 12 dengan skor rata-rata 3. Hasil dari keseluruhan aspek adalah 58 dengan rata-rata-rata-rata adalah 58, penilaian menunjukkan kategori baik.

Sedangkan, dari aspek pakar media divalidasi oleh Birmanti Setya Utami, S.Sn. selaku dosen DKV FTI memberikan saran agar memperhatikan dalam pengambilan gambar dari internet karena ada yang free, free non comersial, ada yang tidak boleh dipakai bebas. Sampul depan/belakang bisa didesain lebih menarik, sesuai dengan topik bahasan.

Tabel 13

Hasil validasi Pakar Media

No Aspek

penilaian

Indikator Skor Skor

Rata-rata

1. Syarat Didaktik

Dalam penggunaan bahasa 4

3.50

Penggunaan struktur kalimat 3

Penjelasan yang ditulis mudah dipahami 3

Kesesuaian gambar 4

2. Syarat Teknis

Kesesuaian tulisan 4

3.75 Kesesuaian gambar(ukuran gambar, ketajaman

gambar)

3

Kesesuaian penampilan 4

Kesesuaian gambar dengan materi 4

Total skor 29

Kritik dan Saran dari validator pakar media digunakan untuk revisi produk. Kritik dan saran tertera pada tabel 14 di bawah ini.

(7)

Saran perbaikan dari pakar Media

No Bagian yang perlu Perbaikan Saran Perbaikan

1 Sampul depan/belakang didesain sesuai topik bahasan

Revisi sampul depan/belakang

Berdasarkan penilaian validator pada aspek media diperoleh data dari syarat didaktik 14 dengan skor rata 3.5dan syarat teknis 15 dengan skor rata-rata 3.75. Hasil dari keseluruhan aspek adalah 29 dengan rata-rata-rata-rata adalah 29 penilaian menunjukkan kategori baik.

4.1.3.3 Revisi produk

Berdasarkan masukan yang diberikan oleh pakar materi, khusunya dalam penulisan masih banyak kesalahan ketik. Pada gambar 5 letak kesalahan ketik terletak pada bagian penulisan Dosen Pembimbing dan gambar 6 adalah perbaikan dari kesalahan pengetikan.

Gambar 5

yang belum di revisi Gambar 6

(8)

Pada gambar 7 letak kesalahan ketik terletak pada bagian penulisan studi dalam cover LKS dan pada gambar 8 adalah perbaikannya dari kesalahan tersebut.

Berdasarkan masukan yang diberikan oleh pakar media, Sampul depan/belakang bisa didesain lebih menarik, sesuai dengan topik bahasan.

Gambar 9 sebelum direvisi Gambar 7 Sebelum direvisi Gambar 7 Sebelum direvisi Gambar 8 Sesudah direvisi

(9)

4.1.4 Implementation

Lembar kerja Siswa ini diimplementasikan dalam pembelajaran IPA kelas V di SD Negeri mangunsari 04 Salatiga setelah mendapat persetujuan validator. Pemilihan sekolah dengan mempertimbangkan jumlah siswa sebanyak 18 siswa, sekolah menggunakan LKS hanya untuk dikerjakan saat pelajaran kosong ataupun saat guru berlangan hadir. Saat observasi untuk sekolah ini cenderung masih menggunakan LKS hanya sebagai pembantu untuk guru jika guru berhalangan hadir ataupun kosong dan siswa hanya mengisi latihan-latihan soal yang ada dalam LKS tersebut, sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan SD Negeri Mangunari 04 Salatiga sebagai subjek implementasi LKS pembelajaran. Implementasi dilaksanakan dalam ssatu pertemuan. Yaitu pada hari sabtu, 30 juli 2016 mulai dari pukul 07.00–09.00 dikurangi dengan waktu istirahat.

Persiapan sebelum implementasi dalam pembelajaran dilakukan beberapa hal sebagai berikut.

a. Memberitahukan kepada guru kelas V SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga tentang rencana pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas.

b. Memperbanyak LKS pembelajaran sebanyak 18 LKS.

c. Memperbanyak lembar respon siswa untuk mengetahui pendapat mengenai LKS.

Gambar 10 sesudah direvisi

(10)

d. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan LKS pembelajaran.

Implementasi diawali dengan perkenalan dan penyampaian rencana kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum LKS digunakan peneliti memberi tau bahwa materi pada pertemuan ini adalah sifat-sifat cahaya, dihadiri oleh 18 siswa kelas V. Kegiatan pertama, peneliti membagikan LKS secara individu

Kegiatan selanjutnya peneliti menjelaskan apa yang akan dilakukan menggunakan LKS tersebut dan meminta anak untuk membaca petunjuk penggunaan LKS sebelum mengerjakan apa yang ada dalam LKS tersebut, siswa tidak diperkenankan untuk membuka buku apapun. Peneliti menuntun jalannya pelajaran menggunakan LKS pembelajaran. Di akhir kegiatan kedua ini peneliti bersama siswa mengoreksi jawaban yang siswa kerjakan.

Kegiatan ketiga, peneliti tanya jawab kepada siswa bagaimana pembelajarannya menggunakan LKS tersebut.

4.1.5 Evaluation

Tahap terakhir pengembangan Lembar Kerja Siswa pembelajaran IPA adalah evaluasi penggunaan Lembar Kerja Siswa yang telah dihasilkan dan di uji cobakan.

4.1.5.1 Analisis Data Kepraktisan

Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan penilaian guru kelas dan melalui lembar penilaian LKS. Analisis data kepraktisan juga dilakukan berdasarkan penilaian siswa melalui angket respon siswa. Observer (guru kelas) memberikan penilaian yang positif dalam pembelajaran IPA, sebagian besar siswa juga tertarik dan memberikan tanggapan bahwa LKS pembelajaran memudahkan mereka dalam memahami materi. Berikut adalah penilaian dari observer dan respon dari siswa terhadap aspek kepraktisan LKS pembelajaran.

1. Penilaian guru(observer)

Lembar penilaian pada aspek ini meliputi 20 indikator yang harus dipenuhi. Hasil penilaian dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.

(11)

Tabel 15

Hasil validitasi respon guru

No Aspek

Penilaian Indikator Skor

Skor Rata-rata

1 Syarat Didaktik

Kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi

dengan Kompetensi Dasar 5

4.54 Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD

5 Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar di dalam

LKS 5

Kesesuaian dengan model Inkuiri Terbimbing 5 Kesesuaian soal evaluasi dengan materi

4 Mengajak siswa aktif dalam pembelajaran untuk

berfikir memecahkan masalah. 5

Memberi penekanan persoalan yang mengandung teka-teki, dan menantang siswa untuk berfikir memecahkan teka teki.

4

Memberi variasi stimulus untuk menebak dari suatu permasalahan atau jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.

4 Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan 4 Penentuan jawaban sesuai dengan data dan

informasi yang diperoleh. 4

Perumusan kesimpulan dalam proses pembelajaran. 5

2 Syarat konstruksi

Ketepatan penggunaan bahasa.

4

4.4 Kesesuaian ilustrasi dengan materi. 5

Kejelasan struktur materi yang disajikan. 5

Penggunaaan kalimat yang tepat 4

Penggunaan kalimat yang mudah dimengerti 4

3 Syarat Teknis

Kesesuaian gambar dengan materi

5

4.5 Meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran. 4

Teks dapat terbaca dengan baik

5 Ukuran teks dan jenis huruf dapat terbaca

4 Total skor

(12)

Berdasarkan penilaian validator pada aspek respon guru diperoleh data syarat didaktik 50 dengan skor rata-rata 4.54,syarat konstruksi 22 dengan rata-rata 4.4, dan syarat teknis 18 dengan rata-rata 4.5 dan skor keseluruhan dari keseluruhan aspek 90 rata-rata adalah 90 penilaian menunjukkan kategori baik.

2. Respon siswa

Respon siswa didapatkan dari angket yang dibagikan oleh peneliti kepada siswa setelah mereka melakukan pembelajaran menggunakan LKS pembelajaran. Pertanyaan dalam angket respon siswa tersebut terdiri dari 18 poin pernyataan dan 3 aspek, hasil dari respon siswa dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini.

Tabel 16

Hasil validasi respon siswa

No Aspek yang

di nilai

Indikator Skor Skor

rata-rata

1. Syarat didaktik

Kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi dengan Kompetensi Dasar

4

3.90 Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD 4

Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar di dalam LKS

3

Kesesuaian soal evaluasi dengan materi 4 Kesesuaian dengan model Inkuiri Terbimbing 4 Orientasi bisa membangkitkan minat siswa

untuk belajar

4

Perumusan masalah dapat dipahami siswa 4 Siswa memberi jawaban sementara

(hipotesis)

4

Langkah pengumpulan data mudah dipahami 4 Pengujian hipotesis mudah dipahami 4 Langkah penarikan kesimpulan mudah

dipahami

4

2. Syarat konstruksi

bahasa sesuai dengan kemampuan siswa 5

4.75 Menggunakan struktur kalimat yang jelas dan

sederhana

5

Penjelasan yang ditulis mudah dipahami 5 Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi 4

3. Syarat teknis

Kesesuaian tulisan (ukuran huruf, jenis huruf) 4

4.33 Kesesuaian gambar (kesesuaian gambar,

ketajaman gambar, ukuran gambar)

4

Kesesuaian penampilan (Penampilan menarik untuk siswa)

5

(13)

Berdasarkan penilaian tersebut diperoleh rata-rata respon siswa syarat didaktik 43 dengan skor rata-rata 3.90 , respon siswa syarat kontruksi 19 dengan rata-rata 4.75 dan respon siswa syarat teknis 13 dengan skor rata-rata 4.33 dan jumlah skor keseluruhan dari semua aspek adalah 75 dengan skor rata-rata 75 penilaian menunjukkan kategori baik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kevalidan Pembuatan LKS Pembelajaran

Penelitian ini mengembangkan Lembar Kerja Siswa pada mata pelajaran IPA pada topik sifat-sifat cahaya. Proses pembuatan dilaksanakan sesuai dengan alur model ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan. Produk pengembangan tersebut setelah disetujui oleh validator selanjutnya diujicobakan setelah memperoleh hasil akhir.

Lembar Kerja siswa dapat membantu siswa dalam mempelajari materi sifat-sifat cahaya karena di dalam Lembar kerja siswa ini berisi bukan hanya materi saja melainkan dalam LKS ini terdapat lembar yang mengajak siswa untuk melakukan praktek sehingga siswa dapat mencoba apa yang ada dalam LKS ini maka dari itu pemahaman siswa akan lebih gampang dalam memahami materi sifat-sifat cahaya ini. Siswa akan lebih gampang mempelajari dengan cara melakukan praktek langsung daripada dengan mempelajari materinya saja.

Lembar Kerja Siswa yang baik adalah LKS yang digunakan sebagai media ajar yang digunakan oleh guru, ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik. Lembar Kerja Siswa juga dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan. Revisi pada LKS pembelajaran meliputi aspek materi dan serta aspek media, revisi aspek media yaitu : beberapa teks masih salah ketik, sampul depan-belakang masih kaku, memperhatikan dalam pengambilan gambar. sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator media adalah 29 dengan kategori baik.

Revisi LKS terkait dengan aspek materi. Pada revisi ini dimulai dengan masih banyak dalam kesalahan ketik kemudian dirubah sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan pakar materi. Dalam hal ini peneliti juga mengubah dan melengkapi dalam kesalahan ketik dalam LKS tersebut. Sehingga dapat

(14)

disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator materi adalah 58 dengan kategori baik.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Kevalidan Pembuatan LKS Pembelajaran

Penelitian ini mengembangkan Lembar Kerja Siswa pada mata pelajaran IPA pada topik sifat-sifat cahaya. Proses pembuatan dilaksanakan sesuai dengan alur model ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan. Produk pengembangan tersebut setelah disetujui oleh validator selanjutnya diujicobakan setelah memperoleh hasil akhir.

Lembar Kerja siswa dapat membantu siswa dalam mempelajari materi sifat-sifat cahaya karena di dalam Lembar kerja siswa ini berisi bukan hanya materi saja melainkan dalam LKS ini terdapat lembar yang mengajak siswa untuk melakukan praktek sehingga siswa dapat mencoba apa yang ada dalam LKS ini maka dari itu pemahaman siswa akan lebih gampang dalam memahami materi sifat-sifat cahaya ini. Siswa akan lebih gampang mempelajari dengan cara melakukan praktek langsung daripada dengan mempelajari materinya saja.

Lembar Kerja Siswa yang baik adalah LKS yang digunakan sebagai media ajar yang digunakan oleh guru, ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik. Lembar Kerja Siswa juga dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan. Revisi pada LKS pembelajaran meliputi aspek materi dan serta aspek media, revisi aspek media yaitu : beberapa teks masih salah ketik, sampul depan-belakang masih kaku, memperhatikan dalam pengambilan gambar. sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator media adalah 29 dengan kategori baik.

Revisi LKS terkait dengan aspek materi. Pada revisi ini dimulai dengan masih banyak dalam kesalahan ketik kemudian dirubah sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan pakar materi. Dalam hal ini peneliti juga mengubah dan melengkapi dalam kesalahan ketik dalam LKS tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator materi adalah 58 dengan kategori baik.

(15)

4.3.2 Keefektifan Pembuatan Lembar Kerja Siswa 4.3.2.1 Keefektifan analisis data

Keefektifan pembuatan Lembar Kerja Siswa juga berdasarkan hasil yang didapatkan berdasarkan angket respon guru dan angket respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa yang telah diimplementasikan. Berikut akan dijelaskan secara rinci hasil angket respon guru dan respon siswa.

1. Hasil Angket Respon Guru terhadap Media Pembelajaran

Berdasarkan hasil perhitungan angket respon guru diperoleh skor rata-rata 86 dari keseluruhan dua puluh penilaian. Hasil perhitungan berada pada kategori baik.Skor ini menunjukkan bahwa guru setuju jika pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa yang telah dikembangkan.

2. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran

Berdasarkan angket yang telah diisi siswa diketahui bahwa rata-rata keseluruhan skor adalah 75 dari keseluruhan delapan belas . Hasil perhitungan berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat setuju belajar menggunakan media komik pembelajaran yang telah dikembangkan. 4.4 Temuan Penelitian

Berdasarkan observasi penelitian penggunaan lembar kerja Siswa berbasis model inkuiri terbimbing topik sifat-sifat untuk kelas V, yang telah dilakukan peneliti mendapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan temuan penelitian anatara lain :

1. Lembar Kerja Siswa, ternyata siswa sangat menyukai dengan pembelajaran yang ada didalam LKS yang telah dikembangkan karena lebih menarik untuk dipelajari.

2. Respon siswa terhadap pelajaran IPA menjadi berubah, dengan menggunakan LKS ini siswa menjadi mudah memahami pelajaran IPA, karena dalam kegiatan yang ada di dalam LKS sangat memudahkan siswa dalam memahami materi dan dalam LKS ini tidak hanya berisi tentang materi saja melainkan ada prakteknya juga yang bisa dipraktekkan oleh siswa.

(16)

3. Siswa akan menjadi lebih aktif dan tidak bosan dengan pembelajaran IPA menggunakan LKS ini.

Gambar

Tabel 10  Nama Validasi Ahli
Gambar 9  sebelum direvisi  Gambar 7  Sebelum direvisi Gambar 7 Sebelum direvisi  Gambar 8  Sesudah direvisi
Gambar 10  sesudah direvisi

Referensi

Dokumen terkait

Talak Raj’i dan kemudian suami me- rujuknya dalam masa iddah , maka Ta’lik Talak yang diucapkan suami tetap mempunyai kekuatan hukum, sehingga sewaktu- waktu

Pemakaian beban yang tidak menentu akan membuat frekuensi berubah dan membuat peralatan listrik (beban) tersebut mudah rusak, pengontrolan beban secara elektronik pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Integrasi nilai-nilai karakter menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Avhievement Division (STAD) pada materi

Dalam suatu percobaan, model regresi polinomial derajat 3 dengan heteroskedastisitas yang mempunyai fungsi bobot λ( ) = menggunakan kriteria rancangan D-Optimal.. Kriteria

Selang waktu antara usulan kegiatan, maka diperlukan data aktual tentang potensi dan pesaing yang ada di Kota Padang yang menjalankan bisnis Percetakan digital.. Persiapan

a) Memimpin Usaha BMT Taruna Sejahtera di wilayah kantor cabang utama sesuai degan tujuan dan kebijakan yang telah ditentukan CEO. b) Merencanakan, mengoordinasikan

Dalam pemanfaatan serta pengelolaan keanekaragaman jenis tumbuhan mereka melakukan pendekatan pengamatan dilakukan dengan mengidentifikasi tumbuhan untuk mengungkap

Pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten Sampang masih belum sepenuhnya mampu memenuhi tuntutan masyarakat dan perubahan lingkungan. Dalam peningkatan kualitas