• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara geografis, 75% dari wilayah Indonesia merupakan laut,dan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terkenal sebagai negara maritim dan agraris. Perikanan laut menyumbang 78% dari total produksi perikanan tahun 2002 akan menjadi tumpuan sektor ini. Pertumbuhan industri perikanan pada tahun 1400an-1600an “Age of commerce”, 1800an-pertengahan 1900an Pasang-Surut perikanan, Awal kemerdekaan dan akhir orde lama Pertarungan politik, Orde baru terabaikan dan dualisme ekonomi perikanan, dan pasca reformasi harapan menjadi “Prime Mover”. Kini, eksploitasi perikanan terus meningkat dengan pesat bahkan meliputi tiga dimensi dari daerah penangkapan ikan, sementara upaya konservasi dan rehabilitasi masih terbatas. Setelah komisi nasional pengkajian stok ikan tahun 1998 melaporkan sebagian besar sumber daya ikan dieksploitasi secara intensif, hasil pengkajian stok tahun 2001 diketahui 65% sumber daya dieksploitasi pada tingkat penuh atau berlebihan, terutama di wilayah bagian barat Indonesia. Karena itu, peluang industri perikanan akan bertumpu pada kawasan timur Indonesia dan ZEEI.

Tingginya permintaan akan produk ikan dunia atas ikan di Indonesia membuat perusahaan-perusahaan peternakan ikan di Indonesia dituntut untuk mampu memenuhi permintaan produk ikan luar negeri, terutama ikan dalam bentuk kemasan. Tentunya dalam praktiknya, proses pembuatan ikan dalam kemasan membutuhkan banyak tahap dimana pada tahap akhir, dibutuhkan sebuah proses quality control yang berguna untuk menganalisis kualitas dari produk yang akan dijual ke luar. Pastinya, perusahaan-perusahaan perikanan membutuhkan proses ini, dan proses pengaturan kualitas pun perlu didasari atas media atau alat yang memadai.

Manajemen operasional berperan penting dalam menentukan kualitas produk. Manajemen operasional itu sendiri dalam definisi Heizer dan Render (2009) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Melihat dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa memang manajemen operasional adalah salah satu fokus utama perusahaan-perusahaan saat ini, terutama perusahaan yang bergerak pada penjualan ikan dalam kemasan seperti ikan fillet yellow tail.

(2)

CV Wadah Lautan Makmur adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada pemenuhan produk ikan fillet yellow tail dalam kemasan. Perusahaan ini beralamat di Komplek Pelabuhan Perikanan Nusantara, Tanjung Pandan. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2005 dan sudah mengirimkan produk ke banyak tempat baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Permasalahan yang ditemukan pada CV Wadah Lautan Makmur terjadi pada manajemen operasional terutama pada proses pengaturan kualitas produk yang akan dikirimkan yang masih menggunakan cara kuno atau konvensional. Saat ini, untuk menganalisis kualitas produk, CV Wadah Lautan Makmur mengandalkan sistem keluhan dan retur barang dari distributor, dan pada dasarnya hal ini tidaklah efektif dan efisien, oleh karena itu CV Wadah Lautan Makmur berharap dapat menggunakan sebuah alat bantu untuk menganalisis kualitas produk yang akan dikirimkan kepada distributor.

Dari hasil keluhan yang diberikan oleh pihak distributor, memang terlihat jumlah produk cacat bersifat fluktuatif, namun, perusahaan sampai saat ini tidak mengetahui pengaturan produk cacat yang tepat untuk diterapkan dikarenakan perusahaan merasa proses produksi ikan fillet yellow tail tidak terlalu kompleks sehingga tidak membutuhkan penerapan alat bantu untuk menganalisis cacat produksi, namun pada beberapa bulan terakhir, perusahaan mulai merasakan kewalahan dengan jumlah produk yang diretur akibat banyaknya produk yang cacat. Berikut penjabaran data produk yang diretur dan jumlah keluhan dari distributor:

Tabel 1.1 Jumlah Produk Cacat Ikan Fillet Yellow Tail Bulan Jumlah Produk Cacat

Yang Ditemukan (kg) Desember 474 Januari 264 Februari 377 Maret 166 April 555 Mei 475 Juni 209 Juli 173 Agustus 477

(3)

September 442

Oktober 636

November 562

Total 4810

Sumber: data sekunder, CV Wadah Lautan Makmur

Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah produk cacat yang terjadi dari bulan. Hal ini menunjukkan tingginya jumlah produk cacat yang muncul dari hasil produksi.

Selain itu, bukti lain juga ditemukan mengenai produk cacat meliputi grafik jumlah keluhan dari distributor sebagai berikut:

Gambar 1.1 Keluhan Distributor Atas Produk Cacat Sumber: Data sekunder, CV Wadah Lautan Makmur

Dari gambar di atas, terlihat bahwa memang jumlah keluhan dari distributor terhadap perusahaan terus meningkat dari bulan Oktober 2014 sebanyak 5 keluhan dan pada bulan Mei 2015 sudah mencapai 9 keluhan.

Keluhan yang paling banyak diterima perusahaan berupa bentuk yang hancur atau rusak yang disebabkan pada saat proses pengiriman dan keluhan yang lainnya berupa kuota produk yang diterima tidak sesuai yang menyebabkan keluhan bagi perusahaan.

(4)

Melihat hal tersebut, perusahaan ingin menerapkan sebuah alat bantu yang dapat digunakan untuk memprediksi produk cacat yang mungkin bisa terjadi pada periode mendatang.

Tabel 1.2 Proses Produksi Ikan Fillet

Tahap Deskripsi 1 Penerimaan Ikan 2 Sortasi 3 Weighing I 4 Shelling 5 Washing I 6 Filleting 7 Perapian

8 Washing II and Packing 9 Freezing

10 Weighing II 11 Packaging 12 Storage

Sumber: data sekunder, CV Wadah Lautan Makmur

Dari tabel di atas, terlihat memang jumlah proses produksi ikan fillet yellow tail sangatlah panjang dan pastinya setiap proses memiliki peluang mengalami permasalahan, dan hal inilah yang membuat perusahaan sulit untuk mengetahui asal cacat produk yang sangat banyak terjadi pada beberapa periode terakhir.

Salah satu alat bantu dalam ilmu manajemen yang dapat digunakan sebagai media untuk menganalisis produk cacat adalah seven basic tools of quality atau sering disingkat sebagai seven tools. Seven tools adalah 7 alat bantu yang digunakan pada manajemen operasional dan digunakan untuk melakukan deteksi atas produk cacat yang terjadi pada sebuah perusahaan. 7 alat dalam seven tools meliputi.

Flow chart, Check sheet, Histogram, Scatter diagram, Pareto Diagram, Statistic control, Fishbone Analysis. Pastinya, ketujuh alat ini memiliki penerapan yang berbeda-beda, walaupun pada akhirnya memiliki fungsi dan tujuan yang sama, yaitu sebagai alat pengendalian mutu produksi.

(5)

Menurut penelitian terdahulu yang dijalankan oleh Fouad dan Mukattash (2010), dijelaskan bahwa memang penerapan seven tools merupakan sebuah alat bantu yang dapat digunakan dalam memaksimalkan mutu produksi. Melihat dari uraian tersebut, maka penelitian ini akan dijalankan untuk menganalisis penerapan seven tools serta menganalisis hal-hal yang menyebabkan cacat produk dan penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan judul: “Penerapan Seven Tools Guna Meminimalisasi Cacat Produksi Atas Produk Ikan Fillet Yellow Tail Pada CV Wadah Lautan Makmur”

1.2 Rumusan Permasalahan

Dari latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan seven tools pada produk ikan fillet yellow tail CV Wadah Lautan Makmur?

2. Hal-hal apa saja yang menjadi penyebab produk cacat atas produk ikan fillet yellow tail pada CV Wadah Lautan Makmur?

3. Bagaimana penanggulangan produk cacat atas produk ikan fillet yellow tail pada CV Wadah Lautan Makmur?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah kegiatan manajemen operasional pada CV Wadah Lautan Makmur dimulai dari proses bahan baku sampai produk jadi. Penelitian ini akan dijalankan di CV Wadah Lautan Makmur sendiri, yang beralamat di Komplek Pelabuhan Perikanan Nusantara, Tanjung Pandan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan rekomendasi penerapan seven tools pada produk ikan fillet yellow tail CV Wadah Lautan Makmur

2. Untuk menjabarkan hal-hal yang menyebabkan produk cacat atas produk ikan fillet yellow tail pada CV Wadah Lautan Makmur

3. Untuk menjabarkan langkah-langkah penanggulangan produk cacat atas produk ikan fillet yellow tail pada CV Wadah Lautan Makmur

(6)

1.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini juga didasari atas penelitian sebelumnya yang dijalankan oleh beberapa penulis sebagai berikut:

Tabel 1.3 States of the Arts

Jurnal Metode Kesimpulan

Quality Improvement Of Fan Manufacturing IndustryBy Using Basic Seven Tools Of Quality: A Case Study

Seven Tools Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa seven tools memang merupakan metode yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan cacat produksi dengan

menggunakan pendekatan histogram, scatter plot, pareto diagram, fishbone, check sheet, flowchart, dan statistic control Application of 7 QualityControl (7QC)Tools for Continuous Improvement of Manufacturing Processes

Seven Tools Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa seven tools berhasil mengidentifikasi jumlah dan penyebab cacat produk pada sebuah perusahaan.

Proposing an

Integrated Framework of Seven Basic and New Quality

Management Tools and Techniques: A

Roadmap

Seven Tools Penerapan seven tools pada perusahaan manufaktur telah diterapkan dan seluruh

permasalahan mengenai produk M7 berhasil teridentifikasi dengan penyebab cacat produk ditemukan berhasil dijawab dengan

menggunakan fishbone analysis. International Food

Research Journal

Seven Tools Kesimpulan pada jurnal ini adalah meningkatkan quality control yang akan berakibat pada penurunan defect dengan Fish Bone Analysis pada produk cuttle fish crackers The Implementation of

Statistical Process Control in the Food Industry : A Systematic Review

Seven Tools Penerapan seven tools pada industry makanan terutama pada metode Statistical Process Control (SPC) dengan cara penempatan yang tepat dan sistematis pada industri makanan

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Produk Cacat Ikan Fillet Yellow Tail  Bulan  Jumlah Produk Cacat
Gambar 1.1 Keluhan Distributor Atas Produk Cacat  Sumber: Data sekunder, CV Wadah Lautan Makmur
Tabel 1.2 Proses Produksi Ikan Fillet
Tabel 1.3 States of the Arts

Referensi

Dokumen terkait

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan permainan sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Mojorejo 3

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan teknik send a problem di

Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia (persentil 50). Tentu saja prinsip ini memiliki banyak kekurangan karena hanya bisa digunakan