• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, JUNI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, JUNI 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

+

 Pada bulan Juni 2017, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,58 persen. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, 79 kota mengalami inflasi, selebihnya 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 4,48 persen dan inflasi terendah di Merauke sebesar 0,12 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Singaraja sebesar -0,64 persen dan deflasi terendah terjadi di Denpasar sebesar -0,01 persen.

 Inflasi sebesar 0,58 persen pada bulan Juni 2017 lebih terkendali, jika dibandingkan dengan besarnya inflasi pada hari raya Idul Fitri tahun 2016 pada bulan Juli 2016, yaitu sebesar 1,74 persen.

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi tertinggi sebesar 1,10 persen, selanjutnya diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,08 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,49 persen, kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,09 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen.

 Dengan inflasi sebesar 0,58 persen pada bulan Juni 2017 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 2,27 persen, dan juga inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 5,44 persen.

 Tanpa perhitungan angkutan Udara, besaran inflasi untuk kota Bengkulu sebesar 0,51 persen.

No. 37/07/17/Th.XIX, 3 Juli 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

,

J

UNI

2017

BULAN JUNI 2017 KOTA BENGKULU MENGALAMI INFLASI 0,58 PERSEN

Perkembangan harga barang dan jasa di kota Bengkulu selama bulan Juni 2017 secara umum tercatat mengalami kenaikan. Hal ini tercermin dari naiknya nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juni 2017 (IHK 2012 = 100) dengan inflasi sebesar 0,58 persen, angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,56 persen. Tanpa memperhitungkan inflasi angkutan udara maka inflasi kota Bengkulu di bulan Juni hanya sebesar 0,51 persen.

Gambar 1

Inflasi Kota Bengkulu Januari 2015 - Juni 2017

-0.82 -1.46 0.19 0.55 0.38 0.89 1.38 1.99 -0.22 -0.52 0.09 0.79 0.67 -0.25 0.04 -0.84 0.88 1.35 1.74 0.52 0.07 0.53 0.06 0.14 0.98 0.21 0.23 -0.30 0.56 0.58 -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00

Jan 2015 Mar Mei Juli Sept Nov Jan

2016

(2)

kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi tertinggi sebesar 1,10 persen, selanjutnya diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,08 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,49 persen, kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,09 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen.

Berdasarkan perubahan harga yang terjadi pada setiap kelompok komoditi tersebut, masing-masing kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi sebagai berikut, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,2193 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,2298 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0807 persen, kelompok sandang sebesar 0,0124 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0039 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,0257 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0042 persen

Tabel 1

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Bengkulu Bulan Juni 2017 (IHK 2012 = 100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan Juni 2016

Kelompok pengeluaran

IHK Desember

2016 IHK Juni 2017

Andil Inflasi

Juni 2017 Inflasi Juni 2017 *)

Laju Inflasi Tahun Kalender**) Laju Inflasi Year on Year***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 135,03 138,10 0,5760 0,58 2,27 5,44 1. Bahan makanan 144,46 142,09 0,0257 0,09 -1,64 2,69

2. Makanan Jadi, minuman, rokok dan tembakau 132,00 134,42 0,0807 0,49 1,83 4,53 3. Perumahan, air, listrik gas, dan bahan bakar 122,02 127,83 0,2298 1,08 4,76 5,75

4. Sandang 118,69 120,26 0,0124 0,23 1,32 1,62

5. Kesehatan 130,86 133,25 0,0039 0,10 1,83 2,31

6. Pendidikan, rekreasi dan olah raga 138,06 139,24 0,0042 0,05 0,85 7,01 7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan 147,49 156,52 0,2193 1,10 6,12 10,54

(3)

+

Tabel 2

Perubahan Harga dan Andil Beberapa Komoditi Terhadap Inflasi Kota Bengkulu Juni 2017 (2012=100) No Komoditi Perubahan Harga (persen) Andil Inflasi (persen) No Komoditi Perubahan Harga (persen) Andil Inflasi (persen)

1 TARIP LISTRIK 6,3786 0,2114 1 CABAI MERAH -13,4809 -0,1751

2 BERAS 2,3807 0,1075 2 BAWANG PUTIH -19,85 -0,1292

3 ROKOK KRETEK 6,3565 0,0835 3 JENGKOL -19,1251 -0,0657

4 MOBIL 3,8284 0,0739 4 APEL -3,2702 -0,0137

5 ANGKUTAN ANTAR KOTA 11,2235 0,0620 5 NILA -2,1376 -0,0115

6 ANGKUTAN UDARA 1,5900 0,0618 6 GULA PASIR -3,0093 -0,0115

7 TULANG SAPI 26,9819 0,0536 7 MINYAK GORENG -0,9284 -0,0096

8 DAGING AYAM RAS 2,3695 0,0483 8 BAWANG MERAH -2,0997 -0,0089

9 KENTANG 7,2230 0,0282 9 MUJAIR -1,9954 -0,0083

10 MIE KERING INSTANT 6,0740 0,0273 10 TELEPON SELULER -4,0058 -0,0063

Inflasi yang terjadi pada bulan ini terutama disebabkan oleh naiknya tarif listrik, tarif angkutan antar kota dan angkutan udara, mobil dan harga beberapa bahan makanan seperti beras, tulang sapi, daging ayam ras, kentang dan mie kering instan. Sedangkan untuk pengeluaran yang mengalami deflasi dipengaruhi dengan turunnya harga cabai merah, bawang putih, jengkol, apel, ikan nila segar, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, ikan mujair dan telepon seluler. Yang memiliki andil terbesar terhadap inflasi di beberapa kelompok pengeluaran adalah naiknya tarif listrik karena adanya kebijakan penyesuaian tarif listrik secara bertahap.

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Kelompok Bahan Makanan

Pada bulan Juni 2017 kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. Dari sebelas sub kelompok yang tergabung dalam kelompok ini, enam sub kelompok mengalami kenaikan indeks yang lumayan besar. Inflasi kelompok bahan makanan terutama terjadi pada sub kelompok,daging dan hasil-hasilnya, sayur-sayuran, padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasil-hasilnya, ikan segar, bahan makanan lainnya dan kacang-kacangan. Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan pada bulan ini memberi andil inflasi sebesar 0,0257 persen.

2.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,49 persen. Kenaikan angka indeks pada kelompok ini dipicu oleh naiknya harga rokok kretek, air kemasan dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,0807 persen.

(4)

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Pada bulan Juni 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi dengan besaran 1,08 persen. Naiknya indeks kelompok ini terutama disebabkan oleh kebijakan pemerintah mengenai peningkatan tarif dasar listrik 900 kwh untuk rumah tangga non subsidi secara bertahap hingga bulan Juli 2017 mendatang. Disamping itu, juga disebabkan naiknya harga beberapa komoditas seperti bahan bakar rumah tangga, kursi, dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberi andil inflasi sebesar 0,2298 persen.

4. Kelompok Sandang

Kelompok sandang pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi yaitu sebesar 0,23 persen. Penyebab terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah karena naiknya harga kemeja panjang katun, emas dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,0124 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Penyebab terjadinya inflasi pada kelompok ini dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditas perawatan jasmani dan kosmetika pasta gigi, bedak, shampo dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,0039 persen.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Juni 2017 ini mengalami inflasi dengan besaran 0,05 persen. Inflasi terjadi pada kelompok ini karena adanya kenaikan VCD/DVD palayer, personal komputer dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil inflasi 0,0042 persen.

7. Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi dengan besaran 1,10 persen. Terjadinya inflasi pada kelompok ini terutama disebabkan oleh naiknya harga mobil, tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota dan lain-lain, Secara keseluruhan, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang inflasi sebesar 0,2193 persen.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI SUMATERA

Dari 23 Kota di wilayah Sumatera yang dipantau tingkat inflasinya pada bulan Juni 2017 ini, 22 kota mengalami inflasi dan 1 kota yang mengalami deflasi. Dengan inflasi 0,58 persen, Bengkulu menempati urutan ke 11 di wilayah Sumatera. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 1,83 persen, dan terendah di kota Pekan Baru sebesar 0,15 persen. Sementara deflasi terjadi di Pematang Siantar dengan besaran -0,07 persen.

(5)

+

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Pada Juni 2017 Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, angka ini lebih rendah dibanding kondisi Juni 2016 yang mengalami inflasi sebesar 1,35 persen dan bulan Juni 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,89 persen. Laju inflasi tahun kalender Juni 2017 sebesar 2,27 persen lebih tinggi dari laju inflasi bulan Juni 2016 sebesar 1,85 persen, dan jauh lebih tinggi dari laju Inflasi tahun kalender pada Juni 2015 sebesar -0,29 persen. Laju inflasi dari tahun ke tahun pada Juni 2017 lebih rendah dari laju inflasi dari tahun ke tahun bulan Juni 2016, dan bulan Juni 2015 yaitu sebesar 5,44 persen.

Gambar2

Perbandingan Inflasi Kota Bengkulu Bulan Juni 2015-2017 (2012=100)

Tabel 3

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-Kota di Sumatera Juni 2017 (2012=100) -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Inflasi Juni Laju Inflasi

Tahun Kalender

Laju Inflasi Year on year 0.89 -0.29 9.90 1.35 1.85 5.47 0.58 2.27 5.44 2015 2016 2017 K O T A IHK Juni 2017 Inflasi

Juni 2017 K O T A IHK Juni 2017

Inflasi Juni 2017

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

1 Tanjung Pandan 139,08 1,83 13 Meulaboh 127,98 0,48

2 Pangkal Pinang 136,38 1,16 14 Metro 136,59 0,48

3 Batam 129,64 1,14 15 Jambi 127,85 0,46

4 Padang Sidempuan 127,60 1,09 16 Tanjung Pinang 127,94 0,46

5 Lubuk Linggau 127,33 1,00 17 Sibolga 131,92 0,38

6 Lhokseumawe 123,90 0,90 18 Padang 134,01 0,34

7 Dumai 131,89 0,90 19 Tembilahan 132,62 0,32

8 Bungo 127,98 0,86 20 Medan 132,05 0,24

9 Palembang 127,40 0,86 21 Bukittinggi 125,77 0,20

10 Banda Aceh 122,21 0,81 22 Pekan Baru 130,24 0,15

11 Bengkulu 138,10 0,58 23 Pematang Siantar 132,71 -0,07

(6)

Gambar 3

Inflasi Kota-Kota di Sumatera Pada Bulan Mei 2017 dan Juni 2017

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI INDONESIA

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, 79 kota mengalami inflasi, selebihnya 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 4,48 persen dan inflasi terendah di Merauke sebesar 0,12 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Singaraja sebesar -0,64 persen dan deflasi terendah terjadi di Denpasar sebesar -0,01 persen.

-1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 M eu la b o h B an da Ac eh Lh o kse um awe Si bol ga P e m at an g Si an tar M ed an P ad an g S ide m pu an P ad an g B uk it ti ng gi Te m bi la h an P e kan B ar u D um ai B un go Jam bi P al em ba ng Lu bu k Li ng gau B eng kulu B an da r La m pu ng Me tro Ta nju n g P an da n P an gk al P ina ng B at am Ta nju n g P ina ng

Inflasi Jun-17 Inflasi Mei-17

(7)

+

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Antar Kota di Indonesia Bulan Juni 2017 (2012=100)

-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Tual Kendari Ambon Bau-bau Tarakan Tanjung pandan Watampone Gorontalo Manokwari Ternate Palopo Balikpapan Tanjung Pare pare Pontianak Bulukumba Pangkal pinang Manado Batam Padang sidempuan Singkawang Sorong Sukabumi Palangkaraya Jayapura Lubuk linggau Bandung Cilacap Mamuju Purwokerto Bima Depok Banjarmasin Lhokseumawe Dumai Bekasi Tegal Surakarta Bungo Palembang Serang Makassar Banda aceh Sampit Cirebon Cilegon Palu Probolinggo Tangerang Madiun Samarinda Bogor Yogyakarta Bengkulu Kudus Kupang Bandar lampung Tasikmalaya Surabaya Meulaboh Metro Banyuwangi Mataram Jambi Tanjung pinang Dki jakarta Jember Kediri Sumenep Sibolga Semarang Malang Padang Tembilahan Maumere Medan Bukittinggi Pekan baru Merauke Denpasar Pematang siantar Singaraja

(8)

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi dan laju Inflasi Kota Bengkulu Menurut Kelompok/Subkelompok Bulan Juni 2017 (IHK 2012 = 100)

Kelompok/Sub kelompok Juni IHK 2017 Inflasi Juni 2017 Inflasi Tahun Kalender Inflasi Y o Y (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 138,10 0,58 2,27 5,44 I BAHAN MAKANAN 142,09 0,09 -1,64 2,69

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 126,06 2,67 3,35 1,16

Daging dan Hasil-hasilnya 156,37 4,25 9,85 6,67

Ikan Segar 136,78 0,57 1,12 3,26

Ikan Diawetkan 154,73 -0,72 2,35 5,42

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 128,03 -0,14 -1,44 -0,74

Sayur-sayuran 184,95 2,74 -1,12 3,69

Kacang - kacangan 116,18 0,22 0,36 0,41

Buah - buahan 178,43 -0,46 1,44 -1,34

Bumbu - bumbuan 130,46 -11,15 -27,01 3,62

Lemak dan Minyak 135,80 -0,47 2,51 6,09

Bahan Makanan Lainnya 139,81 0,33 0,06 1,29

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 134,42 0,49 1,83 4,53

Makanan Jadi 133,07 0,03 1,63 3,90

Minuman yang Tidak Beralkohol 119,73 -0,37 -2,55 -2,44

Tembakau dan Minuman Beralkohol 146,05 1,86 4,54 9,66

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 127,83 1,08 4,76 5,75

Biaya Tempat Tinggal 119,26 -0,03 0,37 0,85

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 159,25 4,13 16,68 19,56

Perlengkapan Rumahtangga 121,57 0,67 6,28 6,74 Penyelenggaraan Rumahtangga 119,33 0,07 1,83 2,52 IV SANDANG 120,26 0,23 1,32 1,62 Sandang Laki-laki 123,70 0,38 0,87 1,79 Sandang Wanita 125,16 -0,10 0,59 1,82 Sandang Anak-anak 123,95 0,05 0,90 2,46

Barang Pribadi dan Sandang Lain 106,41 0,67 3,55 0,17

V KESEHATAN 133,25 0,10 1,83 2,31

Jasa Kesehatan 136,78 0,00 1,59 1,59

Obat-obatan 123,34 0,02 1,24 2,65

Jasa Perawatan Jasmani 154,20 0,00 4,34 5,62

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 131,49 0,24 1,80 2,10

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 139,24 0,05 0,85 7,01

Pendidikan 152,14 0,00 0,00 8,59

Kursus-kursus / Pelatihan 143,21 0,00 12,23 21,89

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 124,12 0,06 1,67 2,94

Rekreasi 107,93 0,31 -2,09 -2,03

Olahraga 127,37 0,00 0,43 -2,58

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 156,52 1,10 6,12 10,54

Transpor 183,27 1,54 6,42 12,50

Komunikasi Dan Pengiriman 104,59 -0,21 3,87 4,39

Sarana dan Penunjang Transpor 132,40 0,33 8,90 8,90

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini lebih merupakan suatu alternatif, mengingat bahwa suatu endapan turbidit juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang akan memberikan ciri yang

Junaedin Wadu. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Serta Perilaku Petani dan Strategi Menghadapi Risiko produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang perbandingan kinerja program sekuensial dan program konkuren, khususnya dalam akuisisi sensor

Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa setelah mengikuti remediasi pembelajaran dengan.. model

Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu

Seiring dengan perkembangan isu perempuan, di tahun 1998- 2014 Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mendampingi dan berusaha memberikan pandangannya khusus terkait

Pemecahan permasalahan tersebut di atas akan diupayakan dalam penelitian ini dengan membuat suatu pengering energi surya efek rumah kaca (ERK) terintegrasi dengan sistem