PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
Neraca
1
-
2
Laporan Laba Rugi
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan Atas Laporan Keuangan
6
-
21
Halaman
TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
Catatan 30 Juni 2010 30 Juni 2009 AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.2; 2.10; 3.1 363,827,116 135,335,463 Piutang Usaha - Pihak Ketiga 2.3; 2.10 ; 3.2 124,804,480,627 114,145,124,003 Piutang Lain lain 3.3 2,000,000 600,000 Pajak Dibayar Dimuka 3.4 103,348,002 224,733,818 Biaya Dibayar Dimuka 2.6 ; 3.5 91,150,000 62,500,008
JUMLAH AKTIVA LANCAR 125,364,805,745 114,568,293,292
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva Pajak Tangguhan 3.6 126,937,912 200,958,190 Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sejumlah Rp 329.511.302 dan Rp 290.207.427
masing-masing per 30 Juni 2010 dan 2009 2.7 ; 3.7 13,273,458 48,402,333
-JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 140,211,370 249,360,523
JUMLAH AKTIVA 125,505,017,115 114,817,653,816
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk N E R A C A
PER 30 JUNI 2010 DAN 2009 (DALAM RUPIAH)
2
Catatan 30 Juni 2010 30 Juni 2009
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk N E R A C A
PER 30 JUNI 2010 DAN 2009 (DALAM RUPIAH)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha - Pihak Ketiga 2.10 ; 3.9 104,075,354,733 94,063,975,740 Hutang Pajak 3.10 63,017,009 88,408,308 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 3.12 123,773,601 194,130,417
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 104,262,145,343 94,346,514,465
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Imbalan Pasca Kerja Karyawan 2.13 ; 3.11 425,331,002 275,375,337 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 425,331,002 275,375,337
JUMLAH KEWAJIBAN 104,687,476,345 94,621,889,802
EKUITAS
Modal Saham - Nilai Nominal per Saham Rp 100 per 30 Juni 2010 dan 2009
Modal Dasar - 440.000.000 saham per 30 Juni 2010 dan 2009
Modal Ditempatkan dan Disetor 110.000.000
saham per 30 Juni 2010 dan 2009 3.13 11,000,000,000 11,000,000,000 Tambahan Modal Disetor - Bersih 3.14 4,215,565,685 4,215,565,685 Saldo Laba 5,601,975,085 4,980,198,329
JUMLAH EKUITAS 20,817,540,770 20,195,764,014
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 125,505,017,115 114,817,653,816
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara keseluruhan
1 JAN - 30 JUNI 1 JAN - 30 JUNI
Catatan 2010 2009
PENJUALAN BERSIH 2.9 ; 2.10 ; 3.15 88,292,108,941 80,505,608,813 BEBAN POKOK PENJUALAN 2.9 ; 2.10 ; 3.16 (86,860,771,687) (78,857,311,764)
LABA KOTOR 1,431,337,254 1,648,297,050
BEBAN USAHA
Penjualan 2.9 ; 3.17 (494,926,746) (473,938,001) Umum dan Administrasi 2.9 ; 3.18 (484,069,098) (397,412,598) Jumlah Beban Usaha (978,995,844) (871,350,599)
LABA USAHA 452,341,410 776,946,451
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Selisih Kurs - Bersih 2.10 (399,465,456) (678,515,971) Penghasilan Bunga 2.9 279,981 474,055 Beban Keuangan 2.9 (1,477,519) (2,081,724) Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Bersih (400,662,994) (680,123,640) LABA SEBELUM TAKSIRAN
PAJAK PENGHASILAN 51,678,416 96,822,811 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 2.11 ; 3.5
Periode Berjalan 24,363,000 35,916,160 Tangguhan (10,840,761) (6,330,054) Jumlah 13,522,239 29,586,106
LABA BERSIH 38,156,177 67,236,705
LABA BERSIH PER SAHAM 2.14; 3.19 0.35 0.61 (DALAM RUPIAH)
Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
4
Tambahan Modal
Modal Saham
Disetor - bersih
Saldo Laba
Ekuitas
Saldo 31 Desember 2008
11,000,000,000
4,215,565,685
4,912,961,624
20,128,527,309
Laba Bersih
-
-
654,525,005
654,525,005
Saldo 31 Desember 2009
11,000,000,000
4,215,565,685
5,567,486,629
20,783,052,314
Laba Bersih
-
-
38,156,177
38,156,177
Saldo 30 Juni 2010
11,000,000,000
4,215,565,685
5,605,642,806
20,821,208,491
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian
Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
(DALAM RUPIAH)
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
1 JAN - 30 JUNI
1 JAN - 30 JUNI
2010
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
88,520,600,593
80,545,328,679
Pembayaran Kas kepada Pemasok
(86,860,771,687)
(78,857,311,764)
Kas yang Dihasilkan dari Operasi
1,659,828,907
1,688,016,915
Pembayaran Beban Usaha
(857,610,028)
(947,878,065)
Penerimaan (Pembayaran) Pajak Penghasilan dan Pajak
Pertambahan Nilai
10,034,341,993
43,306,469,114
Penerimaan (Pembayaran) Piutang (Hutang)
Lain-Lain
(10,146,886,050)
(43,281,771,518)
Pembayaran Beban Bunga
-
-Penghasilan (Beban) Lainnya - Bersih
(400,662,994)
(680,123,640)
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
289,011,827
84,712,806
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aktiva Tetap
-
-Penurunan Beban Ditangguhkan
(35,128,875)
(75,182,412)
Arus Kas Bersih yang Digunakan Untuk Aktivitas
Investasi
(35,128,875)
(75,182,412)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan (Penurunan):
Pinjaman Jangka Pendek
-
-Biaya Yang Masih Harus Dibayar
(25,391,299)
30,189,471
Kewajiban dari Sewa Guna Usaha
-
-Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan
(25,391,299)
30,189,471
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
228,491,652
39,719,865
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
135,335,463
95,615,598
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
363,827,116
135,335,463
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian
Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
LAPORAN ARUS KAS
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk
6
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. GAMBARAN UMUM
1.1. Pendirian Perusahaan
1.2. Bidang Usaha
PT Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 7 Mei 1997 berdasarkan akta notaris Drs. Hanifa Halim, SH No. 24 pada tanggal yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7398.HT.01.01.Th.97 tanggal 31 Juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.16 Tambahan No.1232 tanggal 24 Pebruari 1998. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, SH No.50 tanggal 17 Nopember 2000 mengenai perubahan nama Perusahaan serta rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24630.HT.01.04- Th.2000 tanggal 28 November 2000.
Perubahan akta notarial terakhir dengan akta No. 35 tanggal 28 September 2004 oleh Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, SH., M.Kn., mengenai perubahan susunan direksi dan komisaris perusahaan dan peningkatan modal dasar perseroan serta akta No.9 tanggal 10 Nopember 2004, oleh Notaris yang sama mengenai diversifikasi bidang usaha dan peningkatan modal dasar perseroan dari semula sebesar Rp 25.000.000.000,00 menjadi Rp 44.000.000.000,00. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor : C-29151 HT.01.04.TH.2004 tanggal 2 Maret 2004.
Perusahaan bergerak dalam bidang pendistribusian dan perdagangan umum yang pada saat ini lebih terkonsentrasi di perdagangan batu bara. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor Pusat di Jl. Suryapranoto 2, Harmoni Plaza Blok A-29, Jakarta Pusat 10130.
Berdasarkan akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, SH., M.Kn., No.9 tanggal 10 Nopember 2004, perusahaan melakukan diversifikasi dengan menambah divisi perdagangan dan pertambangan batubara.
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.3. Komisaris dan Direksi
Komisaris
Komisaris Utama : Ir. Agus Gurlaya Kartasasmita merangkap Komisaris Independen
Komisaris : Tengku Alwin Aziz
Direksi
Direktur Utama : Peter Rulan Isman
Direktur : Iskandar Hartono
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.1. Penyajian Laporan Keuangan
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam Laporan Keuangan adalah Rupiah.
2.2. Kas dan Setara Kas
2.3. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu.
Berdasarkan akta No.123 tanggal 12 Juni 2009 oleh Notaris Sutjipto, S.H,,M.Kn, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas disusun dengan konsep harga perolehan/nilai historis.
Laporan arus kas disusun berdasarkan metode arus kas langsung yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Perubahan Peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan, serta yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijaminkan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Piutang usaha dicatat berdasarkan penjualan kotor, dimana penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-masing pelanggan.
8
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
2.4. Transaksi Hubungan Istimewa
a. b. c. d. e. 2.5. Persediaan
2.6. Biaya Dibayar di Muka
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Persediaan barang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih yang ditentukan dengan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang, bila ada, dibentuk untuk menyesuaikan nilai perolehan menjadi nilai realisasi bersih.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” merumuskan definisi hubungan istimewa sebagai berikut :
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
Perusahaan asosiasi (associated companies);
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
2.7. Aktiva Tetap , Beban Ditangguhkan & Hutang Sewa Guna Usaha
Persentase penyusutan aktiva tetap adalah sebagai berikut :
% penyusutan
Bangunan 5
Peralatan Kantor 25
Kendaraan 25
2.8. Biaya Ditangguhkan
2.9. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Aktiva dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut telah diselesaikan dan siap digunakan.
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) jika memenuhi seluruh kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Transaksi Sewa Guna Usaha”. Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian aktiva tetap) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang bersangkutan.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham perusahaan kepada masyarakat dicatat sebagai “Biaya emisi efek ekuitas” dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan modal disetor bersih” dalam ekuitas.
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
Aktiva tetap dibukukan menurut harga perolehannya. Penyusutan dihitung menurut metode garis lurus dengan persentase tetap berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap tersebut.
4
Beban perbaikan dan penggantian dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pengeluaran untuk perbaikan dan penggantian yang material dan mengakibatkan naiknya nilai atau memperpanjang umur manfaat aktiva tetap dikapitalisasi serta disusutkan sesuai dengan metode tersebut di atas. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, sejak tanggal 1 Januari 1999 seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan tanah, seperti biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari harga perolehan tanah/hak atas tanah. Beban ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut diamortisasi sesuai masa berlakunya hak atas tanah terkait dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47 tersebut, tanah tidak disusutkan/diamortisasi, kecuali dalam suatu kondisi tertentu.
20 4
Jenis Taksiran Masa Manfaat
10
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
2.10. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
2.11. Taksiran Pajak Penghasilan
2.12. Penurunan Nilai Aktiva
2.13 Imbalan Pasca Kerja Karyawan
2.14. Laba per Saham
Transaksi dalam mata uang asing selama periode berjalan dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku umum pada tanggal tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 kurs tengah yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.083 dan Rp 10.225 untuk 1 US$, Laba (rugi) kurs yang telah maupun yang belum terealisasi, dikreditkan (dibebankan) pada laporan laba (rugi) periode yang bersangkutan.
Efektif sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK No. 46 mensyaratkan pencatatan akuntansi untuk pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan pelunasan kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran atas aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan sebagai konsekuensi pembayaran pajak di masa yang akan datang atas pengakuannya dalam Laporan Keuangan, termasuk akumulasi rugi fiskal yang terkait.
Pada tanggal 15 Juli 1998, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2000. PSAK No. 48 mengatur perlakuan akuntansi untuk penurunan nilai aktiva (kecuali untuk persediaan, aktiva dalam pengerjaan, aktiva pajak tangguhan, dan aktiva yang timbul dari manfaat pensiun) dan konsekuensi sehubungan dengan penurunan nilai tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan potensial atas nilai aktiva yang dinyatakan dalam laporan keuangan.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham perusahaan yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Maret 2000 yang diganti menjadi Undang-undang No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “ketenagakerjaan". Adapun perusahaan telah menerapkan taksiran perhitungan imbalan pasca kerja karyawan sesuai dengan estimasi dari pihak Aktuaria untuk tahun 2008.
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
3. PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.1. Kas dan Setara Kas 363,827,116 23,807,417
Jumlah tersebut merupakan saldo kas dan setara kas dengan perincian sebagai berikut :
Kas Rupiah 496,092 306,697
Jumlah Kas 496,092 306,697
Bank (Rp)
PT Bank Central Asia - -PT Bank Mandiri, Tbk 63,595,475 113,031,008
63,595,475
113,031,008
Bank (USD)
PT Bank Central Asia (USD 0 dan - USD 983.24 masing-masing
per 30 Juni 2010 dan 2009)
PT Bank Bank Mandiri, Tbk (US $ 32,999.62 dan 299,735,548 21,997,758 US $ 2,151.37 masing-masing
per 30 Juni 2010 dan 2009)
299,735,548
21,997,758 Jumlah Kas dan Setara Kas 363,827,116 135,335,463
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.2. Piutang Usaha 124,804,480,627 114,145,124,003
Lokal 124,804,480,627 114,145,124,003
Jumlah Piutang Dagang 124,804,480,627 114,145,124,003
Ringkasan umum piutang usaha adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo 11,030,909,730 34,205,054,197 Jatuh tempo
Kurang dari satu bulan 14,330,105,929 22,735,647,068 Satu sampai dua bulan 31,431,166,237 11,090,003,814 Lebih dari dua bulan 68,012,298,731 46,114,418,924
124,804,480,627
114,145,124,003
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih.
12
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.3. Piutang Lain lain 2,000,000 600,000
Jumlah tersebut merupakan Piutang Karyawan
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.4. Pajak Dibayar Dimuka 103,348,002 224,733,818
Jumlah tersebut merupakan pajak dibayar dimuka - PPh Psl 25.
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.5. Biaya Dibayar Dimuka 91,150,000 62,500,008
Jumlah tersebut merupakan biaya-biaya dibayar dimuka.
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.6. Aktiva Pajak Tangguhan 126,937,912 200,958,190
Jumlah tersebut merupakan Aktiva pajak tangguhan
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.7. Aktiva Tetap 13,273,458 48,402,333
30-06-2010 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai tercatat Pemilikan langsung Peralatan kantor 327,609,760 4,175,000 - 331,784,760 Kendaraan 11,000,000 - - 11,000,000 Jumlah 338,609,760 4,175,000 - 342,784,760 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan kantor 305,918,492 17,405,311 - 323,323,803 Kendaraan 4,812,497 1,375,002 - 6,187,499 Jumlah Akumulasi Penyusutan 310,730,989 18,780,313 - 329,511,302 Nilai Buku 27,878,771 13,273,458
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2009 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai tercatat Pemilikan langsung Peralatan kantor 327,609,760 - - 327,609,760 Kendaraan 11,000,000 - - 11,000,000 Jumlah 338,609,760 - - 338,609,760 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan kantor 255,604,361 31,165,562 - 286,769,923 Kendaraan 2,062,502 1,375,002 - 3,437,504 Jumlah 257,666,863 32,540,564 - 290,207,427 Nilai Buku 80,942,897 48,402,333
Jumlah penyusutan untuk aktiva tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 18.780.313 dan Rp 32.540.564 masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.
14
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.9. Hutang Usaha 104,075,354,733 94,063,975,740
Jumlah tersebut merupakan saldo hutang usaha, kepada pihak ketiga.
Pihak Ketiga 104,075,354,733 94,063,975,740
Jumlah Hutang Usaha 104,075,354,733 94,063,975,740
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.10. Hutang Pajak 63,017,009 88,408,308
Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pajak, dengan perincian sebagai berikut : Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 7,859,484 7,610,303 PPh Pasal 23 1,937,718 2,098,545 PPh Pasal 25 28,463,307 42,398,300 PPh Pasal 29 24,363,000 35,916,160 PPh Psl 4 Ayat 2 393,500 385,000
Jumlah Hutang Pajak 63,017,009 88,408,308
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
Laba sebelum taksiran pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi 51,678,416 96,822,811 Beda waktu :
Penyusutan aktiva tetap - -Imbalan Kerja 38,717,002 22,607,337 B. Emisi shm yg di tangguhkan - -Amortisasi Emisi saham - -Beda tetap :
Penghasilan bunga (279,981) (474,055) Pengobatan 7,337,550 9,316,175 Jamuan - -Sumbangan - -Biaya Pajak (SKPKB & BPHTB) - -Natura - Taksiran laba fiskal Perusahaan
-periode berjalan 97,452,987 128,272,267
Taksiran laba fiskal Perusahaan (dibulatkan) 97,452,000 128,272,000 Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan 24,363,000 35,916,160 Pajak penghasilan dibayar dimuka
PPh pasal 25 (103,348,002) (224,733,818)
Taksiran hutang pajak penghasilan (78,985,002) (188,817,658)
Taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi terdiri dari komponen sebagai berikut :
Periode berjalan 24,363,000 35,916,160 Tangguhan (10,840,761) (6,330,054) Taksiran pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi 13,522,239 29,586,106 Taksiran pajak penghasilan dan perhitungan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Kewajiban pajak tangguhan timbul dari perbedaan dasar pencatatan menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena metode atau dasar penentuan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
16
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.11. Imbalan Pasca Kerja Karyawan 425,331,002 275,375,337
Tingkat Diskonto : 9.75% per tahun Kenaikan Gaji masa depan : 9 % per tahun
Tingkat Mortalitas : Daftar Comission Standard Ordinary (CSO'80) Tingkat Kecacatan : 10% dari tingkat mortalitas
Pengunduran diri : 2% per tahun menurun secara linier ke 1% di usia 45 tahun
Pensiun : 100% umur pensiun normal
Umur pensiun Normal : 55 Tahun
Metode Biaya : Metode Projected Unit Credit Actuarial Cost
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.12. Biaya yang Masih Harus Dibayar 123,773,601 194,130,417
Jumlah tersebut merupakan saldo biaya yang masih harus dibayar, dengan perincian sebagai berikut :
Gaji & THR 81,334,658 127,422,488 Jamsostek 5,387,616 1,341,600 Listrik Air & Telp 21,327 21,329 Hutang Sewa - 425,000 Sewa Kendaraan 35,410,000 -Konsultan 1,620,000 64,920,000
-Jumlah Biaya yang masih harus dibayar 123,773,601 194,130,417
Penilaian Imbalan Pasca Kerja Karyawan ini dilakukan oleh penilai independen PT. Daya Mandiri Dharma Konsolindo tertanggal 25 February 2010 berdasarkan laporan No. 0211/ST-DA-PSAK24-AIMS/II/10, Asumsi yang di pergunakan aktuaris adalah sebagai berikut :
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.13. Modal Saham 11,000,000,000 11,000,000,000
% Jumlah
Jumlah Saham Kepemilikan Rp
Modal Dasar 440,000,000 44,000,000,000 PT Stimec International 31,250,000 28.41% 3,125,000,000 Labuan Resources Investment Corp 15,000,000 13.64% 1,500,000,000 dr. Gunadi Dibjojuwono 37,500 0.03% 3,750,000 Cynthia Minarni Dharma 750,000 0.68% 75,000,000 dr Gunawan Dibjojuwono 75,000 0.07% 7,500,000
Masyarakat 62,887,500 57.17% 6,288,750,000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 110,000,000 100.00% 11,000,000,000 Saham dalam Portapel 330,000,000 33,000,000,000
% Jumlah
Jumlah Saham Kepemilikan Rp
Modal Dasar 440,000,000 44,000,000,000 PT Stimec International 31,250,000 28.41% 3,125,000,000 Labuan Resources Investment Corp 15,000,000 13.64% 1,500,000,000 dr. Gunadi Dibjojuwono 37,500 0.03% 3,750,000 Cynthia Minarni Dharma 750,000 0.68% 75,000,000 dr Gunawan Dibjojuwono 75,000 0.07% 7,500,000
Masyarakat 62,887,500 57.17% 6,288,750,000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 110,000,000 100.00% 11,000,000,000 Saham dalam Portapel 330,000,000 33,000,000,000
Berdasarkan Surat dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-1350/DIR/0701 tanggal 3 Juli 2001 mengenai Pendaftaran Saham dan Waran Seri I PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk seluruh saham dan waran perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 20 Juli 2001, dan telah dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dengan dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Departemen Keuangan Republik Indonesia No. S-1607/PM/2001 tanggal 29 Juni 2001. Dengan itu perusahaan dapat melakukan Penawaran Umum sebagian saham Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 40.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100,00 per saham serta 16.000.000 waran seri I menyertai penerbitan saham tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang berhak.
Per 30 Juni 2009
Pemegang Saham Pemegang Saham
Per 30 Juni 2010
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham PT. Sinartama Gunita (Biro Administrasi Efek) No. 01/SG-CA/LB-AIMS/VII/2010 tanggal 07 Juli 2010, susunan pemegang saham perusahaan adalah sebagai berikut :
18
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.14. Tambahan Modal Disetor - Bersih 4,215,565,685 4,215,565,685
Agio saham sehubungan penawaran umum
perdana saham 6,000,000,000 6,000,000,000 Biaya emisi perdana efek ekuitas (1,784,434,315) (1,784,434,315)
Jumlah 4,215,565,685 4,215,565,685 30-06-2010 30-06-2009 Rp Rp 3.15. Penjualan - Bersih 88,292,108,941 80,505,608,813 Pihak ketiga Lokal 88,292,108,941 80,505,608,813
Jumlah Penjualan Bersih 88,292,108,941 80,505,608,813
Pelanggan :
PT. Baramulti Sugih Sentosa 88,292,108,941 80,505,608,813
Jumlah 88,292,108,941 80,505,608,813 30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.16. Beban Pokok Penjualan 86,860,771,687 78,857,311,764
Pembelian 86,860,771,687 78,857,311,764
Jumlah Beban Pokok Penjualan 86,860,771,687 78,857,311,764
Sejak tahun 2006, perusahaan melakukan penjualan batu bara langsung dari tambang berbentuk ROM karenanya perusahaan tidak lagi melakukan jasa crusher.
PT Sumber Kurnia Buana 86,860,771,687 78,857,311,764
Jumlah 86,860,771,687 78,857,311,764
Penjualan kepada pelanggan pihak ketiga yang nilai penjualannya melebihi 10% dari penjualan bersih perusahaan adalah :
Jumlah tersebut merupakan beban pokok penjualan selama Enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.
Pembelian dari pemasok pihak ketiga yang nilai pembeliannya melebihi 10% dari pembelian Perusahaan adalah : Jumlah tersebut merupakan penjualan bersih selama Enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, dengan perincian sebagai berikut :
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.17. Beban Penjualan 494,926,746 473,938,001
Gaji 345,000,000 345,000,000 Imbalan pasca kerja karyawan 38,717,002 22,607,337 Pemeliharaan 2,296,900 2,143,500 Sewa 105,233,344 99,169,164 Lain - lain 3,679,500 5,018,000
Jumlah Beban Penjualan 494,926,746 473,938,001 30-06-2010 30-06-2009
Rp Rp
3.18. Beban Umum dan Administrasi 484,069,098 397,412,598
Gaji 170,971,750 209,335,100 Beban kantor 27,848,786 28,658,200 Jasa Profesional 76,450,000 -Pengobatan 7,337,550 9,316,175 Penyusutan 18,780,313 32,540,564 Administrasi Efek 17,050,000 -Listrik dan air 26,778,789 25,486,130 Lain - lain 138,851,910 92,076,429
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 484,069,098 397,412,598
3.19. Laba per Saham
Jumlah tersebut merupakan beban penjualan, dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah tersebut merupakan beban umum dan administrasi, dengan perincian sebagai berikut :
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham perusahaan yang beredar selama periode yang bersangkutan, yaitu sejumlah 110.000.000 lembar saham pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.
20
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
3.20. Informasi Segmen Usaha
30-06-2010 30-06-2009 Rp Rp a. Penjualan Bersih Produk batubara 88,292,108,941 80,505,608,813 Jumlah 88,292,108,941 80,505,608,813 30-06-2010 30-06-2009 Rp Rp
b. Laba (Rugi) Usaha
Produk batubara 452,341,410 776,946,451
Jumlah 452,341,410 776,946,451 3.21. Aktiva dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Dalam US$ Aktiva Bank 32,999.62 Jumlah 32,999.62 3.22. Kondisi Ekonomi
Pada tanggal 30 Juni 2009, perusahaan memiliki aktiva moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham di bursa efek di Indonesia, penyediaan kredit, peningkatan harga komoditas dan jasa secara umum serta penurunan aktivitas ekonomi. Dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut terhadap pelanggan perusahaan telah meningkatkan risiko kredit bawaan dalam sebagian piutang usaha, terutama piutang usaha lokal.
Kegiatan usaha perusahaan adalah perdagangan besar lainnya dan untuk saat ini difokuskan ke perdagangan dan pertambangan batubara. Informasi segmen usaha perusahaan untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut :
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
• Meningkatkan penjualan, terutama untuk penjualan batu bara. •
perusahaan.
4. Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan telah direklasifikasi agar penyajiannya sesuai dengan Peraturan No.VIII G.7 lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
Melakukan program pengurangan biaya, yang meliputi peningkatan efisiensi di seluruh kegiatan usaha Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Perusahaan.
Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut, manajemen telah dan akan terus menerapkan strategi-strategi pokok sebagai berikut :