LAMPIRAN.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Andasasmita, Komar. 1990a. Notaris II, Contoh Akta Otentik dan Penjelasannya.

Jawa Barat: Ikatan Notaris Indonesia Komisariat Jawa Barat.

---. 1990b. Notaris III, Hukum Harta Perkawinan dan

Waris Menurut KUHPerdata (Teori dan Praktek). Jawa Barat: Ikatan Notaris

Indonesia Komisariat Jawa Barat.

AndroidSite,Developers.https://developer.android.com/about/dashboards/index.ht

ml

Codova Official Site, Main Page. https://cordova.apache.org/.

Codova Official Site, Documentations. http://cordova.apache.org/docs/en/5.0.0/

EMS, dkk. 2012. Pemrograman Mobile Dengan PhoneGap. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Sembiring, M.U. 1989. Beberapa Bab Penting Dalam Hukum Waris Menurut

Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Medan: Program Pendidikan Notariat

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Tan Thong Kie. 2000. Studi Notariat dan Serba-serbi Praktek Notaris. Buku 1.

Edisi Revisi. Cetakan Kedua. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Wahana Komputer. 2014a. Mobile App Development with PhoneGap.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

---. 2014b. Membangun Aplikasi Mobile Cross Platform

dengan PhoneGap. Jakarta: Elex Media Komputindo.

---. 2012. Membuat Aplikasi Android untuk Tablet dan

Handphone. Jakarta: Elex Media Komputindo.

(2)

LAMPIRAN



Tampilan awal aplikasi

<!DOCTYPE html> <!--

Licensed to the Apache Software Foundation (ASF) under one or more contributor license agreements. See the NOTICE file distributed with this work for additional information

regarding copyright ownership. The ASF licenses this file to you under the Apache License, Version 2.0 (the "License"); you may not use this file except in compliance with the License. You may obtain a copy of the License at

http://www.apache.org/licenses/LICENSE-2.0

Unless required by applicable law or agreed to in writing, software distributed under the License is distributed on an

"AS IS" BASIS, WITHOUT WARRANTIES OR CONDITIONS OF ANY KIND, either express or implied. See the License for the

specific language governing permissions and limitations under the License.

--> <html> <head>

function onLoad() {

document.addEventListener("deviceready", onDeviceReady, false); }

(3)

function onDeviceReady() {

document.addEventListener("backbutton", function(e){ if($.mobile.activePage.is('#homepage')){

/*

Event preventDefault/stopPropagation not required as adding backbutton listener itself override the default behaviour. Refer below PhoneGap link. */

//e.preventDefault();

navigator.notification.confirm(

"Apakah kamu ingin keluar aplikasi?", function (button) { if (button==2) { navigator.app.exitApp(); } } , "KELUAR", ["Tidak","Ya"] ); } else { navigator.app.backHistory() } }, false); } </script> <title>Skripsi</title> </head> <style type="text/css"> body {background-size: } </style> <body onload="onLoad()">

(4)

<a href="tentang.html" role="button" icon="info" iconpos="right" data-ajax="false" data-rel="dialog" data-transition-="fade">Tentang Aplikasi</a>

<a href="panduan.html" role="button" icon="info" iconpos="right" data-ajax="false" data-rel="dialog" data-transition-="turn">Panduan</a>

</div>

<h3>Keluarga</h3> <ul data-role="listview">

<li filtertext="keluarga sedarah semenda"><a href="keluarga/index.html" data-ajax="false">Pengertian</a></li>

<li data-filtertext="pernikahan pengertian syarat"><a href="pernikahan/index.html" data-ajax="false">Pernikahan</a></li>

<li data-filtertext="keturunan anak sah anak luar nikah alam"><a

(5)

</ul> </li>

<h3>Harta Benda</h3> <ul data-role="listview">

<li><a href="pribadi/index.html" data-ajax="false">Harta Pribadi</a></li> <li><a href="bersama/index.html" data-ajax="false">Harta Bersama</a></li> </ul>

</li>

<h3>Peralihan Hak</h3> <ul data-role="listview">

<li><a href="jualbeli/index.html" data-ajax="false">Jual Beli</a></li> <li><a href="hibah/index.html" data-ajax="false">Hibah</a></li>

<li><a href="pembebanan/index.html" data-ajax="false">Pembebanan</a></li> </ul>

</li>

<li><a href="pengurusan/index.html" data-ajax="false">Pengurusan</a></li> <li><a href="perceraian/index.html" data-ajax="false">Perceraian</a></li> <li><a href="pewarisan/index.html" data-ajax="false">Pewarisan</a></li>

<li><a href="penelusuran/index.html" data-ajax="false">Penelusuran Masalah</a></li> </ul>

</div>

<li filtertext="keluarga sedarah semenda"><a href="keluarga/index.html" data-ajax="false">Pengertian</a></li>

<li filtertext="pernikahan pengertian syarat"><a href="pernikahan/index.html" data-ajax="false">Pernikahan</a></li>

<li data-filtertext="keturunan anak sah anak luar nikah alam"><a

href="keturunan/index.html" data-ajax="false">Keturunan</a></li> </ul> </div> </div> </div> <!--

(6)

<h1>HOME</h1> <p></p> </div> </div> <div class="app"> <h1>Apache Cordova</h1>

<p class="event listening">Connecting to Device</p> <p class="event received">Device is Ready</p> </div>

</div> --> </body> </html>



Halaman Tentang Aplikasi

--> <html> <head>

(7)

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>Tentang Aplikasi</h1>

</div>

<br>

<p><strong>Aplikasi ini menyajikan informasi tentang hukum keluarga dan harta benda (menurut KUHPerdata) yang disusun dengan bahasa yang sederhana agar mudah dimengerti. Dibagian akhir diberikan juga persyaratan yang diperlukan untuk pembuatan akta yang berhubungan dengan hukum keluarga tersebut, seperti hibah, jual-beli, wasiat, dan sewa-menyewa</strong>

</p>

<p><strong>Dibagian akhir diberikan juga persyaratan yang diperlukan untuk pembuatan akta yang berhubungan dengan hukum keluarga tersebut, seperti hibah, jual-beli, wasiat, dan sewa-menyewa</strong> </p> <br> <br> <br> <br> <br>

(8)

<li><a href="keluarga/index.html" data-ajax="false">Pengertian</a></li> <li><a href="pernikahan/index.html" data-ajax="false">Pernikahan</a></li> <li><a href="keturunan/index.html" data-ajax="false">Keturunan</a></li> </ul>

</li>

<li><a href="penelusuran/index.html" data-ajax="false">Penelusuran Masalah</a></li> </ul>

</div> </div>

<!--

(9)

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>HOME</h1> <p></p> </div> </div> <div class="app"> <h1>Apache Cordova</h1>

</div> -->

</html>



Halaman Panduan

--> <html> <head>

(10)

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>Panduan</h1>

<p><strong>Konten dapat ditampilkan dengan membuka panel sebelah kiri atas pada aplikasi dan memilih menu yang tersedia</strong>

</p>

<p><strong>Data-data yang dibutuhkan untuk akta jual-beli, hibah, wasiat dan sewa-menyewa ada pada bagian penelusuran masalah</strong>

</p> <br> <br> <br> <br> <br>

(11)

<li><a href="keluarga/index.html" data-ajax="false">Pengertian</a></li> <li><a href="pernikahan/index.html" data-ajax="false">Pernikahan</a></li> <li><a href="keturunan/index.html" data-ajax="false">Keturunan</a></li> </ul>

</li>

(12)

</ul>

</div> </div>

<!--

</div> -->

</html>



Halaman Pengertian Keluarga

(13)

--> <html> <head>

function onLoad() {

document.addEventListener("backbutton", function(e){ if($.mobile.activePage.is('#keluarga')){

/*

"Apakah kamu ingin keluar aplikasi?", function (button) { if (button==2) { navigator.app.exitApp(); } } , "KELUAR", ["Tidak","Ya"] );

(14)

} else { navigator.app.backHistory() } }, false); } </script> <title>Skripsi</title> </head> <body onload="onLoad()">

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>KELUARGA</h1>

<h1>Pengertian Keluarga</h1>

<p>Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.</p>

<div data-role="collapsible"> <h3>Keluarga Sedarah</h3>

<p>Keluarga sedarah adalah pertalian antara orang-orang yang mempunyai hubungan darah. Hubungan darah ini terjadi karena kelahiran. Misalnya ayah/ibu dengan anak-anaknya, begitu pula dengan cucu dan cicitnya karena anak-anak lahir dari perkawinan orang tuanya sampai cucu/cicit tersebut.

</p> </div>

<div data-role="collapsible"> <h3>Keluarga Semenda</h3>

<p>keluarga semenda yaitu pertalian kekeluargaan yang terjadi karena perkawinan yakni pertalian antara seorang suami dengan semua keluarga sedarah dari isterinya atau antara antara seorang isteri dengan semua keluarga sedarah dari suaminya.

</p> </div>

(15)

</div>

<p style="font-size:70%"><i>Sumber Konten: Andasasmita, Komar. 1990. Notaris III, Hukum Harta Perkawinan dan Waris Menurut KUHPerdata (Teori dan Praktek). Jawa Barat: Ikatan Notaris Indonesia Komisariat Jawa Barat</i></p>

<li><a href="../keluarga/index.html" data-ajax="false">Pengertian</a></li> <li><a href="../pernikahan/index.html" data-ajax="false">Pernikahan</a></li> <li><a href="../keturunan/index.html" data-ajax="false">Keturunan</a></li> </ul>

</li>

<li><a href="../pribadi/index.html" data-ajax="false">Harta Pribadi</a></li> <li><a href="../bersama/index.html" data-ajax="false">Harta Bersama</a></li> </ul>

</li>

<li><a href="../jualbeli/index.html" data-ajax="false">Jual Beli</a></li> <li><a href="../hibah/index.html" data-ajax="false">Hibah</a></li>

<li><a href="../pembebanan/index.html" data-ajax="false">Pembebanan</a></li> </ul>

</li>

<li><a href="../pengurusan/index.html" data-ajax="false">Pengurusan</a></li> <li><a href="../perceraian/index.html" data-ajax="false">Perceraian</a></li> <li><a href="../pewarisan/index.html" data-ajax="false">Pewarisan</a></li>

<li><a href="../penelusuran/index.html" data-ajax="false">Penelusuran Masalah</a></li> </ul>

(16)

</div> </div>

<!--

<p class="event listening">Connecting to Device</p> <p class="event received">Device is Ready</p> </div> </div> --> </body> </html>



Halaman pernikahan

(17)

under the License. -->

function onLoad() {

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>PERNIKAHAN</h1>

(18)

<h1>Pernikahan</h1>

<p>Menurut undang-undang perdata, pernikahan adalah persatuan sah seorang pria dan seorang wanita untuk hidup bersama, untuk hidup bersama dengan maksud yang sama dan untuk waktu lama.</p>

<p>Hukum perdata tidak mempersoalkan hal-hal fisiologis (badaniah) sebagai maksud suatu pernikahan sehingga seorang wanita yang dinyatakan tidak mungkin mengandung atau pria yang impoten, dapat saja menikah. Hal-hal ini juga bukan alasan untuk meminta perceraian.</p>

<div data-role="collapsible"> <h3>Syarat Pernikahan</h3>

<p>syarat terakhir untuk pernikahan yang disebut dalam undang-undang adalah bahwa calon suami dan calon isteri harus mempunyai izin nikah.

<ul>

<li>Kemauan bebas masing-masing</li>

<li>Pria sudah berumur 18 tahun dan wanita 15 tahun </li>

<li>pria dan wanita tidak terikat dengan pernikahan lain (asas monogamy)</li> <li>wanita harus menunggu 300 hari setelah pernikahan terakhir putus</li> <li>tidak ada larangan untuk menikah bagi masing-masing calon mempelai</li> </ul>

</p> </div>

<h3>Pernikahan Untuk Anak Diluar Nikah</h3>

<p>Pada umumnya anak-anak alam adalah anak-anak yang lahir atau dibenihkan di luar pernikahan. Mereka dibagi dalam dua golongan :

<ul>

<li>Anak-anak luar nikah dalam arti kata luas, yaitu semua anak yang lahir tanpa pernikahan orangtuanya.</li>

<li>Anak-anak luar nikah dalam arti kata sempit, yaitu anak-anak alam dalam arti kata luas, kecuali anak-anak zina (overspelig) dan sumbang (bloedschenning).</li>

</ul> </p> </div>

<h3>Formalitas / Tata Cara Pernikahan</h3>

(19)

<ul>

<li>Pemberitahuan kepada Pegawai Catatan Sipil tempat tinggal salah seorang dari kedua calon mempelai, baik sendiri maupun dengan surat.</li>

<li>Pengumunan oleh Pegawai Catatan Sipil dengan jalan menempelkan surat pengumuman pada pintu utama gedung kantor tersebut.</li>

<li>Kedua calon suami isteri harus menghadap sendiri di muka Pegawai Catatan Sipil, kecuali kalau ada izin dari Presiden (dahulu Gubernur Jenderal) atas alasan yang penting, bahwa perkawinan itu dapat dilangsungkan dengan seorang wakil yang dengan akta otentik, yaitu akta Notaris khusus yang dikuasakan untuk itu </li>

<li>Adanya suatu perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta perkawinan yang telah dibukukan dalam register Catatan Sipil. kecuali jika ternyata bahwa register-register itu tak pernah ada atau hilang, atau juga jika akta perkawinannya itu yang tak ada di dalamnya, maka Hakimlah yang mempertimbangkan ada atau tidaknya perkawinan itu. Pertimbangan Hakim itu dapat positif (perkawinan itu ada), bila memang hubungan selaku suami-isteri itu jelas nampak.</li>

<li>Jika pernikahan dilakukan di luar Indonesia, dalam waktu satu tahun sekembalinya ke Negara ini, perkawinan yang telah dilangsungkan di Luar Negeri itu harus didaftarkan dalam daftar perkawinan di tempat tinggal mereka.</li>

</ul> </p> </div> </div>

(20)

</li>

</div> </div>

<!--

</div> --> </body>

(21)

</html>



Halaman Keturunan

--> <html> <head>

function onLoad() {

(22)

document.addEventListener("backbutton", onBackKeyDown, false); }

function onBackKeyDown() {

var active_page = $( ":mobile-pagecontainer" ).pagecontainer( "getActivePage" ); var id =active_page.page().attr('id');

if (id==='keturunan') {

if (confirm('Do you want to exit the app? If not, use the top left button to go to Previous Page?')==true){ navigator.app.exitApp(); } } else{ navigator.app.backHistory(); } } </script> <title>Skripsi</title> </head> <body onload="onLoad()">

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>KETURUNAN</h1>

<h1>Keturunan</h1>

<p>Keturunan (afstamming) adalah 081361480909 hubungan darah antara anak-anak dan orangtuanya. Undang-undang mengenal anak-anak sah dan anak-anak tidak sah (wettige en onwettige kinderen). </p>

<p>Dalam prinsip (menurut undang-undang hokum perdata) seorang anak adalah anak sah jika dilahirkan atau dibenihkan dalam suatu pernikahan.Dikatakan “dalam prinsip” karena ada

(23)

kemungkinan pengecualian, yaitu orang-orang tertentu dan dalam hal-hal tertentu dapat memungkiri keabsahan seorang anak yang lahir dari suatu pernikahan.

</p> </div>

<h3>Anak Luar Nikah (Anak Alam)</h3>

<p>Pada umumnya anak-anak alam adalah anak-anak yang lahir atau dibenihkan di luar pernikahan. Mereka dibagi dalam dua golongan :

<ul>

<li>Anak-anak luar nikah dalam arti kata luas, yaitu semua anak yang lahir tanpa pernikahan orangtuanya.</li>

<li>Anak-anak luar nikah dalam arti kata sempit, yaitu anak-anak alam dalam arti kata luas, kecuali anak-anak Zina (overspelig) dan Sumbang/Incest (bloedschenning).</li>

</ul> </p>

<p>Dari golongan tersebut pengakuan terhadap anak-anak tersebut terbagi lagi dalam dua kategori, yakni:

<div data-role="collapsible"> <h3>Boleh Diakui</h3>

<p>Yaitu anak-anak luar nikah yang bisa diakui sebagai anak. Anak-anak yang diakui ini kemuadian bisa disahkan sebagai anak.

</p> </div>

<div data-role="collapsible"> <h3>Tidak Boleh Diakui</h3>

<p>Anak-anak luar nikah yang tidak boleh diakui sebagai anak. antara lain: <ul>

<li>Anak Zina, yaitu anak-anak yang dilahirkan dari hubungan luar nikah, antara laki-laki dan perempuan dimana salah satunya atau kedua-duanya terikat pernikahan dengan orang lain.</li>

<li>Anak Sumbang, yaitu anak-anak yang dilahirkan dari hubungan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang diantara keduanya terdapat larangan untuk menikah (karena terdapat hubungan darah, misalnya kakak dengan adik).</li>

</ul> </p> </div> </div> </div> </div>

(24)

</li>

(25)

</div> </div>

<!--



Halaman Harta Pribadi

(26)

function onLoad() {

document.addEventListener("backbutton", function(e){ if($.mobile.activePage.is('#pribadi')){

/*

"Apakah kamu ingin keluar aplikasi?", function (button) { if (button==2) { navigator.app.exitApp(); } } , "KELUAR", ["Tidak","Ya"] ); } else { navigator.app.backHistory()

(27)

} }, false); } </script> <title>Skripsi</title> </head> <body onload="onLoad()"> <div data-role="page" id="pribadi">

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>HARTA PRIBADI</h1>

<h1>Harta Pribadi</h1>

<p>Harta pribadi merupakan harta bawaan seperti halnya harta warisan atau harta milik pribadi yang diperoleh setelah masa perkawinan (harta perolehan, harta hibah, hadiah, dan sedekah)</p>

<div data-role="collapsible"> <h3>Harta milik suami</h3>

<p>Yaitu harta yang dimiliki oleh suami saja, tanpa kepemilikan isteri pada harta itu. Seluruh harta yang dimiliki suami baik harta itu diperoleh dari pemberian orang tua, hasil kerja, hibah, waris, atau dari sebab – sebab lain, tetap menjadi milik suami setelah pernikahan.

</p> </div>

<div data-role="collapsible"> <h3>Harta milik isteri</h3>

<p>Yaitu harta yang dimiliki oleh isteri saja, tanpa kepemilikan suami pada harta itu. Seluruh harta yang dimiliki istri, baik harta itu diperoleh dari pemberian orang tua, hasil kerja, hibah, waris, atau dari sebab – sebab lain, tetap menjadi milik istri setelah pernikahan.

</p>

<p>Sebagaimana harta milik suami, terjadinya pernikahan tidak secara otomatis menjadikan harta yang diperoleh istri menjadi harta milik bersama atau berpindah menjadi milik suami. Seluruh harta yang diperoleh istri, hadiah yang dikhususkan kepadanya, termasuk mahar pernikahan, harta yang didapat dari pembagian harta waris, adalah harta yang dimiliki oleh istri tanpa kepemilikan suami.

(28)

</p> </div> </div>

<p style="font-size:70%"><i>Sumber Konten: Tan Thong Kie. 2000. Studi Notariat dan Serba-serbi Praktek Notaris. Buku 1. Edisi Revisi. Cetakan Kedua. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve</i></p>

</li>

(29)

</div> </div>

<!--



Halaman Harta Bersama

(30)

--> <html> <head>

function onLoad() {

document.addEventListener("backbutton", function(e){ if($.mobile.activePage.is('#bersama')){

/*

"Apakah kamu ingin keluar aplikasi?", function (button) { if (button==2) { navigator.app.exitApp(); } } , "KELUAR", ["Tidak","Ya"] );

(31)

} else { navigator.app.backHistory() } }, false); } </script> <title>Skripsi</title> </head> <body onload="onLoad()">

<div data-role="header" data-position="fixed"> <h1>HARTA BERSAMA</h1>

<div data-role="main" class="ui-content"> <h1>Harta Bersama</h1>

<p>Yaitu sering disebut Harta gono gini atau dalam Kompilasi Hukum Islam disebut dengan harta bersama. Harta inilah yang nantinya akan dibagi untuk suami dan istri jika terjadi percerian.</p>

<p>Hukum perdata tidak mempersoalkan hal-hal fisiologis (badaniah) sebagai maksud suatu pernikahan sehingga seorang wanita yang dinyatakan tidak mungkin mengandung atau pria yang impoten, dapat saja menikah. Hal-hal ini juga bukan alasan untuk meminta perceraian.</p>

<h3>UU tahun 1974 tentang perkawinan</h3>

<p>Bila perkawinan putus karena perceraian, harta benda diatur menurut hukumnya masing-masing. Yang dimaksud dengan “hukumnya” masing-masing; ialah hukum agama, hukum adat dan hukum lainnya.

</p> </div>

<div data-role="collapsible"> <h3>Kompilasi Hukum Islam</h3>

<p>Apabila terjadi cerai mati, maka separoh harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama.