• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

61

Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Moleong menegaskan bahwa penelitian kualitatif memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap pandangan, perasaan dan perilaku individu atau sekelompok orang.1

Penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari seseorang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktifitas, proses, atau sekelompok individu. kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Menurut Yin, studi kasus digunakan untuk mengetahui dengan lebih mendalam dan terperinci tentang sesuatu permasalahan atau fenomena yang

1

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Rosda Karya, 2010), h. 135

(2)

hendak diteliti. Selanjutnya Yin menjelaskan bahwa studi kasus dapat memberi fokus terhadap makna dengan menunjukkan situasi mengenai apa yang terjadi, yang dilihat dan dialami dalam lingkungan sebenarnya secala mendalam dan menyeluruh.2

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya orang tua dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Pauh V Padang. B. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana dilakukannya penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Pauh V Padang. Dengan luas wilayah 2.97 km2, terdapat 5.124 jiwa jumlah penduduk, terdiri dari 2.530 jiwa jumlah laki-laki dan 2.509 jiwa jumlah perempuan serta 1.265 jumlah KK.

C. Subjek Penelitian

Teknik penentuan subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling (sampel purposif). Sampel purposif merupakan pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan karakteristik yang telah diketahui sebelumnya.3 Karakteristiknya adalah orang tua yang mempunyai remaja laki-laki berusia 18-21 tahun, yang melakukan perilaku menyimpang,

2

Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, (jakarta: Rajawali pers, 2012), h. 20

3

Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Publik Relantions Dan Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 156

(3)

serta remaja yang berusia 18-21 tahun yang melakukan perilaku menyimpang yaitu meminum-minuman keras dan mencuri di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Pauh V Padang. Berikut dipaparkan data 5 remaja yang melakukan perilaku menyimpang yaitu :

No Nama Usia Pendidikan

1 MJ 19 Tahun SMP

2 A 18 Tahun SMA

3 F 21 Tahun SMA

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, mengenai fenomena sosial yang terjadi di lapangan kemudian di lakukan pencatatan.4 Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik karena tidak terbatas pada orang. Menurut Marsall melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut, maksud proses pengamatan dengan ingatan.5 Penelitian dilakukan secara langsung ke lapangan melihat dan mengamati, serta alat observasi, cacatan atau rekaman terhadap orang tua yang mengatasi perilaku

4

Subagyo, Joko, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 63

5

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R

(4)

menyimpang remaja. dari segi pelaksanaan pengumpulan data dengan observasi terbagi 2 yaitu :

a. Observasi Langsung

Observasi langsung yaitu dengan membuat kunjungan lapanagn terhadap situs studi kasus, peneliti menciptakan kesempatan untuk observasi langsung, dengan berasumsi bahwa fenomena yang diminati tidak asli historis, beberapa pelaku atau kondisi lingkungan sosial yang relevan akan tersedia untuk observasi. obsevasi semacam itu berperan sebagai sumber bukti lain bagi studi kasus.6

Observasi langsung dalam penelitian ini yaitu, kita melihat secara langsung ke lapangan bagaimana orang tua memberikan upaya untuk mengatasi perilaku menyimpang remaja di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Pauh V Padang.

b. Observasi Partisipan

Observasi ini merupakan suatu bentuk observasi khusus dimana peneliti tidak hanya menjadi pengamat yang pasif, melainkan juga mengambil berbagai peran dalam situasi tertentu dan berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa yang akan diteliti. Teknik observasi partisipan telah sering digunakan dalam penelitian-penelitian antropologi kelompok budaya atau sub-budaya yang

6

(5)

berbeda-beda. Teknik tersebut juga dapat digunakan dalam latar sehari-hari, seperti organisasi-organisasi atau kelompok kecil lainnya.7

Obsevasi partisipan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu dengan menjadi penduduk di lingkungan sosial yang bersangkutan sebagai pelaku studi kasus, yaitu di lingkungan Kelurahan Binuang Kampung Dalam Pauh V Padang, dengan begitu peneliti dapat mengetahui secara langsung bentuk dari perilaku menyimpang yang dilakukan, perilaku menyimpamg yang dilakukan yaitu meminum-minuman keras dan mencuri.

2. Wawancara

Salah satu sumber informasi studi kasus yang sangat penting ialah wawancara. Wawancara yaitu pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila data penelitian tidak didapat melalui observasi atau observasi tidak mendalami keadaan sumber subjek, maka wawancara dilakukan agar peneliti dapat mengetahui hal-hal dari informan yang lebih mendalam.8 Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka, yaitu para Informan tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara itu.9

7

Op.cit., h. 114

8

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta,2010) Cet Ke-17, h. 231-234

9

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2010), Cet Ke- 28, h.189

(6)

Wawancara dilakukan dengan orang tua yang mempunyai anak remaja berusia 18-21 Tahun, yaitu berkaitan dengan upaya yang dilakukan orang tua dalam mengatasi perilaku menyimpang, serta kepada remaja laki-laki berusia 18-21 tahun yang melakukan perilaku menyimpang di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Pauh V Padang. E. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data Collection (Pengumpulan Data)

Data yang telah diperoleh, kemudian dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskrispsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tetang fenomena yang dijumpai. Catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya, untuk mendapatkan catatan ini, maka peneliti melakukan wawancara beberapa informan. 2. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

(7)

3. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

4. Conclusion Drawing/ Verification (Penarikan Kesimpulan)

Dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang fleksibel.10

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 247-252

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi 92:8 lebih mendekati kualitas yoghurt yang diharapkan dari segi sifat organoleptiknya, yaitu rasa, warna dan

Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), menu dan aplikasi lainnya. 2) Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untu menampilkan

Hasil pengambilan keputusan: PT Alam Permata Riau telah “MEMENUHI” standar verifikasi legalitas kayu untuk seluruh norma penilaian setiap verifier dan dinyatakan “LULUS”

bahwa STAD memiliki keunggulan: (1) Pengetahuan diperoleh siswa dengan membangun sendiri pengetahuan itu melalui interaksi dengan orang lain, (2) Sistem evaluasi

2 Pada bulan Desember 2013, sistem perdagangan multilateral dibangkitkan kembali ketika negara anggota WTO menyetujui paket yang mencakup tiga isu penting yang

Hasil penelitian yang dilakukan Kusumawati (2010) yaitu potensi pasar coklat praline sebesar 69,35% responden menyetujui coklat praline dijadikan oleh-oleh khas

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH

Suka Fajar Pekanbaru merupakan salah satu perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang perbengkelan dan penjualan baik penjualan secara tunai maupun secara kredit,