• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Ingin menjadi perusahaan pembudidayaan ikan air tawar dengan produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Ingin menjadi perusahaan pembudidayaan ikan air tawar dengan produk"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1. Visi dan Misi

Visi

Ingin menjadi perusahaan pembudidayaan ikan air tawar dengan produk unggulan ikan mas yang maju, berdaya saing, dan berkelanjuatan dengan berwawasan lingkungan dan kemasyarakatan dengan kualitas produksi ikan yang diakui dalam pasar domestik dan internasional sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Misi

Misi yang dijalankan oleh Perusahaan “BONA PASOGIT” yaitu:

a. Menghasilkan produksi ikan mas yang berkualitas dan berkelanjutan. b. Menyediakan protein hewani bagi masyarakat guna mendukung ketahanan

nasional.

c. Meningkatkan produksi perikanan budidaya nasional, memperluas lapangan kerja bidang perikanan dan memproduksi ikan sesuai permintaan pasar, kebutuhan pangan dan industri.

d. Mendirikan sekolah perikanan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pembudidayaan ikan.

e. Memberdayakan masyarakat perikanan melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(2)

2. TUJUAN PERUSAHAAN

a) Meningkatkan pendapatan dan devisa serta menciptakan lapangan kerja. b) Meningkatkan kapasitas sumberdaya perikanan yanng berkelanjutan. c) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

d) Meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. e) Memperluas jaringan pemasaran.

3. DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan BONA PASOGIT

2. Bidang Usaha BUDIDAYA IKAN

3. Jenis Produk / Jasa IKAN MAS

4. Alamat Perusahaan SIDAJI, KEC. SIMANINDO, KAB.

SAMOSIR

5. Nomor Telepon/Fax 081397547812

6. Alamat E-mail BONAPASOGIT@YMAIL.COM

7. Bank Perusahaan BANK SUMUT

(3)

4. BIODATA PEMILIK/PENGURUS

1. Nama ROMMEL SINAGA

2. Jabatan PIMPINAN

3. Tempat dan Tanggal Lahir

LBN. MULANA, 03 DESEMBER 1988

4. Alamat Rumah SIMARMATA, KEC. SIMANINDO

5. Nomor Telepon 081397547052

6. Alamat E-mail ROMMELSINAGA@YMAIL.COM

7. Pendidikan Terakhir SMA

5. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi fungsional, di mana orang-orang digolongkan menurut fungsi atau pekerjaan yang mereka lakukan. Dalam bentuk organisasi fungsional bawahan mendapat perintah dari beberapa kepala bagian yang ahli dalam bidangnya.

Kolam Ikan Mas “Bona Pasogit” didirikan dan dimiliki oleh Rommel Sinaga dan dibantu oleh 3 staf yang sangat ahli dalam bidangnya masing-masing.

(4)

Struktur organisasi “Bona Pasogit” terlihat seperti dalam gambar 1.

1.YANI

Gambar 1. Struktur Organisasi Kolam Ikan Mas ”Bona Pasogit”

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing adalah sebagai berikut :

PEMILIK

Pemilik bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, mengawasi kinerja bagian pembukuan, peningkatan mutu, menetapkan tujuan perusahaan, menetapkan dan membuat segala keputusan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, merumuskan program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pengembagan usaha, serta menanggulangi kekurangan dana.

STAF KEUANGAN

▪ Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan. ▪ Menyusun program keuangan perusahaan.

▪ Bertanggung jawab dalam mengatur jalannya kas, baik kas masuk maupun

kas keluar dan bertanggung jawab atas gaji karyawan.

OLIVER F TAMBUNAN STAF KEUANGAN KALEB SILITONGA STAF PENELITIAN &RISET JUINLI SIDAURUK STAF PEMASARAN ROMMEL SINAGA PIMPINAN JOHANES P PAKPAHAN STAF ADMINISTRASI &HRD

(5)

▪ Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

▪ Membuat laporan keuangan pada tiap akhir periode yang ditentukan,

seperti pencatatan hutang dan pajak.

▪ Mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan pembukuan dan

administrasi.

▪ Mencatat semua penerimaan dan pengiriman barang. STAF ADMINISTRASI DAN HRD

Bertanggung jawab pada kepegawaian, keamanan kolam, dan rencana pengembangan usaha.

STAF PEMASARAN

• Mengenal dan mencari informasi tentang pasar,

• Menentukan pasar yang potensial untuk membuat ramalan penjualan, • Menerima pesanan dari konsumen,

• Melakukan promosi,

• Melaksanakan dan menjalankan kebijakan-kebijakan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

STAF PENELITIAN DAN RISET

Bertanggung jawab pada pembesaran ikan mas yang meliputi pembelian benih ikan mas, proses pembesaran ikan mas, antisipasi dan penanggulangan penyakit.

Saya sebagai pemilik berkomitmen untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis ini dengan sungguh-sungguh dengan dibantu empat orang

(6)

staf saya yang memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing sehingga menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid, dan bertanggung jawab.

6. SUSUNAN PEMILIK MODAL Tabel 1. Susunan Pemilik Modal

NAMA Jumlah Modal Persentase

Rommel Sinaga Rp 150.000.000 100%

T O T A L Rp 150.000.000 100%

B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. DESKRIPSI PRODUK

Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Dari banyaknya komoditas perikanan air tawar di Indonesia, budidaya ikan mas memiliki prospek yang cerah karena sudah dikenal lebih dari 180 tahun yang lalu, ikan ini terus berkembang dan semakin populer di masyarakat. Hal ini wajar saja karena rasa daging ikan mas yang gurih dan memiliki kadar protein tinggi serta harga yang relatif murah. Namun, pembudidayaannya akhir-akhir ini banyak mengalami hambatan, sehingga kualitas ikan mas sekarang menurun akibat keterbatasan pengetahuan dalam mengendalikan genetikanya. Oleh karena itu, kami sebagai perusahaan pembudidayaan ikan mas akan menawarkan kualitas ikan mas yang bermutu dan murah.

(7)

2. KEUNGGULAN PRODUK YANG DIMILIKI

a. Kualitas ikan dijamin baik dan ikan dijual dalam keadaan hidup sampai kepada konsumen.

b. Rasa ikan lebih gurih dan tidak berbau lumpur, serta tekstur daging tidak lembek dan tidak terlalu keras.

c. Rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat.

d. Harga jual terjangkau oleh kalangan menegah kebawah

3. GAMBARAN PASAR

DATA NILAI PENJUALAN (3 Tahun Terakhir)

Gambar 2. Gambaran Pasar

Kegiatan pemasaran dan promosi yang akan dilakukan adalah:

 Melakukan Direct Marketing atau Personal Selling melalui tenaga marketing

yang ramah. 0 20 40 60 80 100 120 140 2008 2009 2010 Nilai penjualan (dalam jutaan rupiah)

(8)

 Pembuatan dan penyebaran brosur.

 Melakukan kerjasama dengan distributor untuk memasarkan ikan ke

pasar-pasar tradisional, Restaurant yang menyediakan menu khusus ikan bakar, supaya konsumen mendapat kemudahan dalam memperoleh produk tersebut.  Promosi penjualan dengan menggunakan alat peraga seperti: pameran, contoh

barang dan hadiah.

 Melakukan kegiatan lomba memancing di kolam khusus sekali sebulan

dengan hadiah tertentu.

4. TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU

Gambaran Karakteristik Pembeli/Pengguna  Pembeli individu (ibu rumah tangga)  Restaurant/rumah makan

 Konsumen yang memiliki hobbi memancing.  Distributor

 Eksportir

5. TREND PERKEMBANGAN PASAR

 Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan masyarakat

akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat terhadap ikan mas akan lebih tinggi. Berarti tren penjualan akan membaik, maka penerimaan akan lebih tinggi

 Selera konsumen terhadap ikan mas sangat tinggi yang menyebabkan

(9)

 Saat ini permintaan terhadap ikan air tawar meningkat sehingga banyak

pengusaha yang mengembangkan usahanya dibidang pembudidayaan ikan mas. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan usaha kolam ikan mas ini maka kami akan melakukan berbagai inovasi terhadap produk.

6. PROYEKSI PENDAPATAN DAN BEBAN 1. Proyeksi Pendapatan

Gambar 3. Proyeksi Pendapatan

Diharapkan jumlah penjualan ikan mas tahun pertama sebesar 10.000 kg, dengan asumsi harga per kg ikan mas Rp18.000,-, maka pendapatan dari penjualan ikan mas tahun 2012 sebesar Rp 180.000.000, dan peningkatan sebesar 10-15% untuk tahun berikutnya.

0 20 40 60 80 100 120 140 160 2012 2013 2014 Proyeksi pendapatan (dalam jutaan rupiah)

(10)

2. Proyeksi biaya

Gambar 4. Proyeksi biaya

Biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun untuk memproduksi ikan mas sebanyak 10.000 kg diperkirakan sebesar Rp133.470.000,- (Rp 51.270.000,- biaya tetap dan Rp 82.200.000,- biaya variabel) dan jumlahnya meningkat setiap tahun sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi.

7. STRATEGI PEMASARAN a. Pengembangan Produk

1. Menciptakan pasar sendiri guna melewati batas equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil pembudidayaan jadi produk olahan yang dapat dikonsumsi secara instan.

2. Optimalisasi potensi perikanan dan pemberdayaan masyarakat. 3. Peningkatan mutu benih, mutu hasil produksi dan pemasaran.

4. Penguatan modal dan peningkata sarana serta prasarana terkait pengembangan budi daya perikanan, termasuk modernisasi sarana dan teknologi pendukung.

128 130 132 134 136 138 140 142 144 2012 2013 2014

(11)

5. Peningkatan mutu melalui rekayasa genetika (reproduksi, pertumbuhan, mutu dan warna daging, efisiensi pakan, ketahanan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan)

6. Sistem budidaya, perlu dikembangan sistem yang lebih efisien dan efektif mengingat biaya input budidaya yang cenderung meningkat, seperti penggunaan pakan buatan.

7. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan mas sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besarpun masih dirasa memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada. Seperti misalanya diciptakannya frencise peternakan ikan mas yang nantinya kita hanya bermodalkan bibit yang kita produksi sendiri sehingga kita dapat menjual hasil bibit, peralatan dan pangan terhadap orang yang mengikuti frencise kita.

b. Pengembangan Wilayah Pemasaran

Perluasan wilayah pemasaran dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pengusaha/distributor di kota Medan dan akan direncanakan untuk menjajaki ekspor ke Malaysia, serta menciptakan pasar baru.

8. Kegiatan Promosi

1. Promosi Penjualan

 Produk sampel

 Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar tradisional.

 Diskount Khusus

 Jaminan produk

2. Iklan

(12)

 Selebaran

 Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK dan SD

3. Personal Selling

 Lobbying

 Presentasi penjualan

9. Strategi Penetapan Harga

Harga disesuaikan dengan keadaan harga pasar saat ini, biaya operasi budidaya perikana dan keadaan ekonomi masyarakat lapisan menengah kebawah.

10. ANALISIS PESAING Tabel 2. Analisis Pasar

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

1. Rumah tangga para pembudidaya ikan mas keramba jaring apung.

1. Ikan mas yang dibudidayakan memiliki nilai jual yang tinggi. 2. Usaha yang dilakukan

sudah turun-temurun.

1. Usaha budidaya yang dilakukan masih berskala kecil

2. Tidak memperhatikan kualitas ikan yang dibudidayakan. 3. Belum dapat

memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi terhadap ikan mas.

(13)

11. SALURAN DISTRIBUSI

Wilayah pemasaran dan jalur distribusi yang direncanakan:

1. Wilayah Pemasaran 2. Jalur Distribusi 3. Rencana Lokasi/ Counter Penjualan C. ANALISIS PRODUKSI 1. PROSES PRODUKSI

Gambar 5. Proses Produksi

 Lokal………80%  Ekspor……….20%  Individu ………35%  Distributor………65%

 Kolam Ikan Mas “Bona Pasogit”.  Pasar-pasar Tradisional. PEMIJAHAN PENDEDERAN PEMBESARAN PEMANENAN PASCAPANEN KOLAM

(14)

Keterangan:  Kolam

Kolam yang digunakan dalam pembudidayaan ikan mas “Bona Pasogit” terbagi dua yaitu:

a) Kolam yang segaja dibuat di darat khusus untuk pembibitan ikan mas, berupa genangan air yang keadaanya dapat dikendalikan. Artinya genangan air tersebut dapat dengan mudah dikeringkan atau ditambah airnya sesuai keinginan. Kolam ini dingunakan untuk proses pemijahan dan pendederan ikan mas.

b) Kolam berupa keramba jaring apung yang khusus untuk pembesaran ikan mas. Dalam proses produksi dibutuhkan tiga kolam yaitu:

• Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budidaya. Bentuk kolam pemijahan empat persegi panjang yang di buat di darat. Kolam pemijahan dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih. Kolam pemijahan tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumput-rumput liar.

Lebar kolam tidak terlalu beda dengan panjang kakaban (ijuk yg dijepit dng bambu dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi telur-telur ikan di dalam kolam). Kedalaman kolam pemijahan cukup untuk tinggi air sekitar tiga perempat sampai satu meter. Dasar kolam berupa tanah yang keras supaya tidak gampang keruh pada waktu ikan memijah sehingga dapat mengotori telurnya.

(15)

Pengeringan merupakan faktor yang penting. Untuk memudahkan pengeringan dasar kolam dibuat agak miring kearah saluran pembuangan air. Kolam diairi hingga mencapai 30-40 cm. Setelah diari, kolam ditebari induk dengan kepadatan 1 ekor/m². Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1: 3. Luas kolam 40 m² maka induk yang ditebarkan sebanyak 40 ekor yang terdiri dari 10 ekor jantan dan 30 ekor betina. Dalam kolam pemijahan dibutuhkan lima buah kakaban.

• Kolam Pendederan

Kolam pendederan di buat di darat yang bentuknya adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan ini luas kolam 25 m² dengan lima buah kakaban. Kakaban merupakan tempat menempelkan telur, terbuat dari bahan ijuk pohon enau yang dijepit oleh dua bilah bambu yang di paku. Pemasukan air dengan menggunakan pralon. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan.

• Kolam Pembesaran

Khusus untuk pembesaran ikan mas kolam yang dingunakan adalah kolam keramba jaring apung di Danau Toba. Kerangka keramba jaring apung terbuat dari kayu, karna harganya relatif murah dan ketersediaannya di lokasi budidaya sangat banyak. Ukuran kerangka keramba jaring apung satu petak adalah 5X5 m dan Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak. Kerangka keramba jaring apung menggunakan pelampung berupa drum plastik yang berkapasitas 200 liter. Kerangka keramba dan pelampung diikat dengan menggunakan kawat

(16)

ukuran 5mm . Keramba jaring apung harus memiliki jangkar agar keramba tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar terbuat dari semen dan berat jangkar berkisar antara 50 – 75 kg. Jumlah jangkar untuk satu unit keramba adalah 4 buah yang diikat pada setiap sudut keramba. Jaring keramba terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl, ukuran mata jaring yang digunakan adalah 1 cm.

 Pemijahan

Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan. Proses pemijahan yang dilakukan secara alami dengan menggunakan kakaban sebagai tempat menempelnya telur. Induk yang digunakan baik jantan maupun betina adalah yang sudah matang kelamin. Ciri-ciri calon induk ikan mas betina yang baik diantara lain kepala relatif kecil dibandingkan dengan badannya dan bentuknya agak meruncing, badan tebal berpunggung tinggi, sisik teratur/rapi, sirip dada mulus. Induk ikan mas betina hasil seleksi sudah dapat mulai dipijah setelah berumur satu setengah sampai dua tahun, setelah mencapai berat sekitar 2 kg. Ikan mas jantan yang sudah siap untuk dipijahkan akan mengeluarkan cairan putih (sperma) apabila perut diurut kearah anus. Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan kolam menyerupai keadaan lingkungan perairan umum, dimana ikan ini biasanya memijah secara alami. Peralatan yang digunakan dalam proses pemijahan adalah hapa dan kakaban. Hapa adalah kantong yang dibuat kain terilin berwarna putih, dengan ukuran panjang 7 m, lebar 4 m, dan tinggi 1 m. Hapa juga bisa dibuat dari jaring dengan mess (lubang) kecil, lebih kecil dari diameter telur. Kakaban adalah ijuk yang

(17)

dijepit dengan bambu dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi telur-telur ikan di dalam kolam. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan ikan mas adalah :

• Mengisi kolam pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm

• Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 7 x 4 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.

• Memasang kakaban didalam kolam pemihajan (dalam hapa).

• Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Kepadatan kolam sebanyak 1 ekor/m². Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3. Dengan kolam 40 m² dapat diisi 30 ekor induk betina dan 10 ekor induk jantan.

• Pemberian pakan. Pakan yang diberikan adalah pelet, dengan dosis pemberian pakan 3-5% dari bobot tubuh induk ikan mas. Untuk 40 kg induk ikan mas dengan berat rata-rata 2 kg jumlah pakan yang diberikan setiap hari adalah 4 kg. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari.

Pemijahan biasanya mulai berlangsung pada hari ke-7 setelah penebaran induk. Untuk satu ekor induk ikan bisa menghasilkan telur sebanyak 1.000. Telur yang dihasilkan kemudian dierami dalam mulut ikan. Setelah telur berusia kurang lebih dua hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva. Dua hari setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu diberi makanan tambahan berupa kuning telur rebus. Seminggu setelah telur menetas larva siap dipanen untuk ditebar di kolam pendederan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat kandungan oksigen dalam air masih rendah. Kondisi ini

(18)

menyebabkan larva masih berada di permukaan air. Bila terlambat, larva sudah berada di tengah kolam sehingga penangkapan menjadi sulit. Pemanenan dilakukan dengan cara ditangkap dengan sekup net besar atau waring. Setelah ditangkap, larva di masukkan ke ember dan ditampung dalam hapa halus yang dipasang di kolam tersebut. Saat itu juga larva harus ditebarkan ke kolam pendederan.

 Pendederan

Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan benih ikan berukuran 1-3 cm yang berasal dari kegiatan pemijahan hingga mencapai ukuran yang siap dipelihara di kolam pembesaran. Pendederan dilakukan di kolam semen yang dasarnya tanah. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan dua karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam 40 m2 tebar 20.000 ekor larva, penebaran dilakukan pada pagi hari. Untuk hidup sehat dan tumbuh optimal, ikan memerlukan pakan. Dalam pembenihan secara intensif diutamakan pemberian pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Pakan tambahan diberikan setelah dua hari dari penebaran, karena pada awal penebaran, pakan alami masih cukup tersedia. Pakan tambahan yang diberikan berupa pelet dalam bentuk tepung atau pelet yang dibasahi air. Pemberiannya dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pukul 09.00 dan pukul 15.00. Dosisnya 20 gram /100 ekor

(19)

berudu pada minggu pertama, 30 gram pada minggu kedua, demikian seterusnya dosis pakan ditambah sesuai dengan kebutuhan. Pemberian pakan tambahan dilakukan dengan cara menebar langsung ke kolam secara merata. Pendederan dilakukan selama 6 minggu atau benih sudah mencapai ukuran 8-10 cm dengan berat 15-20 g/ekor.

 Pembesaran

Pembesaran ikan mas dilakukan di kolam keramba jaring apung yang dipasang diperairan umum Danau Toba. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dipasang sejajar dengan arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1 m. Kualitas air mendukung pertumbuhan ikan mas dengan suhu perairan 200-300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm. Ukuran benih ikan mas yang dibesarkan di keramba jaring apung adalah 100 gram per ekor. Sementara padat penebarannya hanya sekitar 10-15 ekor/m². Panjang keramba jaring apung 20 m, lebar 20 meter, dan tinggi jaring 4 meter dari permukaan air. Penebaran benih ikan mas kedalam kolam pembesaran/keramba jaring apung dilakukan pada pagi hari. Benih yang ditebar sebanyak 13.000 ekor, dan ikan yang hidup diperkirakan sebanyak 12.500. Yang perlu diperhatikan dalam proses pembesaran ikan mas adalah:

(20)

a. Pemberian pakan

Faktor pakan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Agar pertumbuhan tinggi, diperlukan pakan dalam kualitas dan jumlah yang memadai serta lingkungan yang baik. Pakan yang dimanfaatkan ikan pertama-tama digunakan untuk merawat tubuh dan memperbaiki organ tubuh yang rusak, seperti menggerakkan jantung dan usus, berenang, penyembuhan organ yang luka. Setelah itu baru kelebihan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan. Ikan mas di keramba jaring apung dipelihara dalam kepadatan tinggi. Di dalam petak tambak terdapat pakan alami yang tumbuh di dalam petakan atau masuk bersama aliran air. Kendatipun demikian dibanding dengan jumlah ikan yang tinggi, keberadaan pakan alami sebagai sumber pakan ikan jauh dari memadai, sehingga diperlukan pakan jenis lain yang disebut pakan buatan. Pada budidaya intensif peranan pakan sangat penting karena sebagian besar biaya operasional digunakan untuk pembelian pakan. Pengelolaan pemberian pakan dalam budidaya di keramba jaring apung pada dasarnya dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ikan dengan menggunakan biaya pakan ikan serendah-rendahnya, melalui pemilihan pakan yang berkualitas, penentuan jumlah yang mencukupi dan cara pemberian pakan yang tepat.

Sebagai pengganti pakan alami, pakan buatan harus memiliki kandungan gizi lengkap. Ada sumber kalori, protein, vitamin dan mineral. Kandungan protein yang diperlukan 25-30% dan kandungan kalori 2500 kalori. Bentuk pakan bermacam, macam ada yang tepung, pelet atau remah. Pakan yang diberikan dalam proses pembesaran ini adalah pakan buatan berbentuk pelet atau butiran

(21)

bukan berbentuk tepung karna akan banyak yang terbuang. Sifat pakan buatan berbentu pelet ada yang terapung atau tenggelam. Dalam proses pembesaran ini menggunakan pelet terapung agar memudahkan kita memantau pakan yang diberikan apakah dimakan atau tidak.

Jumlah pakan yang diberikan setiap hari disesuaikan dengan berat ikan. Tingkat pemberian pakan 3-5% dari bobot tubuh ikan mas per hari, artinya untuk 13.000 ekor benih ikan mas dengan berat rata-rata per ekor 100 gram, diberi pakan sebanyak 39 kg (13.000 x 100 gram x 3% ). Dosis pemberian pakan tiap hari ditambah sejalan dengan pertambahan berat ikan mas, contoh pada saat berat ikan mas mencapai berat rata-rata 800 gram maka jumlah pakan yang diberikan sebanyak 347 kg (13.000 x 800 gram x 3%). Pemberian pakan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Pakan diberikan dengan cara ditebarkan secara merata dengan harapan setiap individu akan mendapatkan jumlah pakan yang sama. b. Penanggulangan penyakit ikan mas.

Penyakit ikan biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor pakan yang diberikan, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada padat penebaran ikan yang tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan misalnya kandungan zat asam dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang tepat baik jumlah maupun mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka ikan akan menderita stress. Dalam keadaan demikian ikan akan mudah terserang oleh penyaki. Oleh karna itu, dibutuhkan keahlian khusus dalam penaganan ikan mas agar tidak mudah terserang penyakit. Tindakan awal yang perlu dilakukan

(22)

adalah dengan cara memisahkan ikan yang terinfeksi penyakit supaya tidak menyebar kepada ikan yang lain. Beberapa jenis penyakit ikan dan cara penaganannya yaitu:

a. Penyakit bintik putih.

Gejala awal ikan mas terserang penyakit ini adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang. Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (dibawah 25°C). Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kondisi perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air pada keadaan otimum. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite

green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.

b. Penyakit Trichodiniasis

Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama apabila ikan berada dalam keadaan stress yang diakibatkan antara lain oleh kepadatan terlalu tinggi penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya terutama pada keadaan temperatur air turun. Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar atau dinding kolam. Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu antara lain dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budidaya yang sempurna. Pengobatan dapat

(23)

dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung.

c. Penyakit "kutu ikan".

Parasit ini terkenal dengan nama kutu ikan (fish lice), bergerak sangat cepat, bersifat sebagai parasit obligat. Namun demikian ia hanya dapat bertahan hidup sementara diluar tubuh inangnya. Selain sebagai parasit, Argulus juga dapat menjadi penyebab timbulnya infeksi kedua antara lain oleh bakteri, jamur maupun virus karena akibat luka gigitannya. Pengobatan dapat dilakukan dengan merendan ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah penampung dengan larutan garam dapur 1.25% selama 10-15 menit.

 Pemanenan

Panen adalah pemungutan hasil ikan yang dipelihara. Jika pemeliharaan kita berhasil dengan cukup baik, pemanenan ikan mas hasil pembesaran dapat dilakukan setelah ikan berumur 4-5 bulan terhitung sejak benih mulai ditebar dikolam pembesaran. Berat rata-rata dapat mencapai 600-900 gram per ekor. Waktu pemanenan dilakukan hari tidak panas yaitu sore hari. Ini dimaksudkan agar ikan tidak mengalami stres akibat suhu siang hari yang panas. Apabila pemanenan dilakukan sore atau malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai ketempat tujuan pemasaran. Alat yang digunakan dalam pemanenan adalah serok bulat dengan tali jaring yang tebal. Pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

(24)

a. Panen total

Pemanen total akan dilakukan apabila penjualan hasil panen/pemasaran ikan sudah jelas.

b. Panen sebagian

Panen sebagian untuk mengatasi anjloknya harga ikan mas yang dikirim kepasaran. Karena anjloknya harga ikan sering disebabkan oleh suplai atau pasokan ikan yang berlebihan dan tidak adanya pengaturan. Dengan cara ini, supali iakn mas dapat diatur frekuensi pemanenannya dan perputaran modal akan lebih pendek sehingga kebutuhan yang lain dapat terpenuhi.

 Pascapanen

Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

 Penanganan ikan hidup

Ikan mas akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

- Dalam pengangkutan menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 200C. - Waktu pengangkutan pada pagi hari atau sore hari.

- Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.  Penanganan ikan segar

Ikan mas segar merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

(25)

- Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dari lendir. - Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup.

- Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-70 C.

Pembudidayaan ikan dilakukan dengan cara intensif sehingga

menghasilkan ikan mas yang berkualitas baik, dan jumlah produksi ikan yang tinggi.

Tabel 3. Keunggulan Proses yang Dilakukan

Kriteria Tradisional Intensif

Spesifikasi kolam Sederhana Mengikuti aturan tertentu

Bibit Penangkapan tanpa seleksi

sehingga ukuran tidak seragam

Penangkapan terseleksi sehingga ukuran seragam

Kepadatan penebaran Rendah Tinggi

Makanan Alami, apa yang tersedia di

tambak

Dipupuk dan diberi makanan tambahan

Tingkat keasaman air (pH)

Tidak memperhatikan tingkat keasaman air (pH)

Tingkat keasaman air adalah 7 (pH)

(26)

2. BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG Tabel 4. Bahan Baku Dan Bahan Penolong

Bahan Baku

Kebutuhan Rata-Rata per 3

Bulan

Sumber

Indukan Ikan Mas 30 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan

Pejantan Ikan Mas 10 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan

Tepung Jagung 1 Goni Pasar-pasar tradisional

Pelet 3.000 kg UPTD Pembudidayaan Ikan

Bahan Penolong

Kebutuhan Rata-Rata per 3

Bulan

Sumber

Ijuk 15 Ikat Pasar-pasar tradisional

Bambu 10 Batang Pasar-pasar tradisional

Obat Ikan Satu paket UPTD Pembudidayaan Ikan

3. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

 Strategi Produksi

• Peningkatan kualitas ikan mas

• Pembelian mesin blower untuk peningkatan kapasitas produksi • Penambahan jumlah ikan dan perbesaran kolam ikan.

• Peningkatan keahlian tenaga kerja dibidang perikanan.  Strategi Organisasi Dan SDM

• Perekrutan tenaga kerja yang terampil pada bidangnya masing-masing. Pembentukan struktur manajemen dan organisasi sesuai dengan keterampilan para pekerja pada bidangnya masing-masing.

(27)

• Pengawasan terhadap kinerja para pekerja. • Pelatihan tenaga kerja yang sudah ada  Strategi Marketing

• Melakukan kerja sama dengan distributor untuk memasarkan ikan mas.

• Membuat sampel produk untuk di presentasikan ke para distributor/individu

• Pembuatan iklan di media cetak, dan penyebaran brosur

• Memberikan diskon khusus dan voucher setiap pembelian diatas 20 kg • Memberikan sponsor kegiatan di sekolah TK dan SD

• Pengembangan distribusi pemasaran kewilayah Pematang Siantar dan Medan

• Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri.  Strategi Keuangan

• Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha. • Mencari pinjaman untuk pengembangan dan perluasan usaha. • Pengendalian sistem keuangan.

(28)

Tabel 5. Tahap-tahap Pengembangan Usaha

KEGIATAN

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 1. Restrukturisasi manajemen dan

organisasi

2. Perekrutan karyawan

3. Pelatihan Karyawan

4. Proses produksi

5. Promosi penjualan

6. Penjajakan perluasan wilayah pemasaran

7. Pengendalian sistem keuangan

(29)

D. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 1. ANALISIS KOMPETENSI SDM

Tabel 6. Analisis Kompetensi SDM

BAGIAN/DEPT Jumlah Bagian Keuangan 1 Bagian Riset&Penelitian 1 Bagian Administrasi&HRD 1 Lain-lain TOTAL 3

keunggulan dan kompetensi SDM lainnya adalah semua staf sudah dibekali dengan keahlian dibidangnya masing-masing sehingga memudahkan dalam melaksanakan tugas pada setiap bagian. Sehingga kegiatan pembudidayaan ikan dapat berjalan dengan baik.

TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah Tidak Lulus SD SD SMP SMA D1 D3 (Sarjana Muda) 2 S1 1 TOTAL 3

(30)

2. ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Tabel 7. Analisis Kebutuhan Dan Pengembangan SDM

JABATAN Tingkat Pendidikan Pengalama n (Tahun) Keterampilan Khusus

Tenaga kerja bagian pemasaran

D3 1 Manajemen

Pemasaran Tenaga kerja bagian Riset dan

Penelitian

S1 1 Ahli dalam

pembudidayaan ikan.

3. RENCANA KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Tabel 8. Rencana Kebutuhan dan Pengembangan SDM

JABATAN Jumlah Kebutuhan Tenaga yang Tersedia Tenaga yang Harus Direkrut

Tenaga kerja bagian pemasaran

1 0 1

Tenaga kerja bagian Riset & Penelitian

(31)

E. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

1. RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI  PEMASARAN

 Pembuatan brosur,daftar pelanggan, daftar penjualan dengan

mempergunakan program komputerisasi.  Mencari peluang pasar pada situs-situs web.

 PRODUKSI

 Pembuatan sistem manajemen produksi ( daftar bahan baku, bahan

penolong, barang jadi, daftar persediaan).  KEUANGAN

 Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan

program komputerisasi.

2. PERALATAN DAN SISTEM YANG SUDAH DIMILIKI Tabel 9. Peralatan Dan Sistem Yang Sudah Dimiliki

Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat Lunak yang Digunakan Acer Intel Core 2 Duo Windows 7, MS Office 2007, ACD

System, Adobe, SMADAV. Printer iP1900 series

(32)

3. TAHAPAN RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Tabel 10. Rencana Pengembangan Teknologi

KEGIATAN Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sistem komputerisasi pembuat data pelanggan, system keuangan, data persediaan dan penjualan

Pencaharian informasi pasar dan penawaran produk melalui internet.

(33)

F. ANALISIS KEUANGAN 1. LAPORAN KEUANGAN a. Biaya Investasi Awal Tabel 11. Biaya Investasi Awal

No Item Jumlah Biaya Umur ekonomi s (tahun)

Nilai sisa Penyusustan pertahun (Rp)

1. Sewa Tanah dibayar di muka Rp

40.000.000,-

10 - Rp

4.000.000,- 2. 3 kolam ikan untuk pemijahan,

pendederan, dan pembesaran Rp

20.000.000,-

10 Rp 100.000 Rp 1.990.000,- 3. Lantai semen untuk penyortiran Rp

2.000.000,- 10 0 Rp 200.000,- 4. Timbangan Rp 200.000,- 5 0 Rp 40.000,- 5. Kantor semi permanen Rp

10.000.000,- 10 0 Rp 1.000.000,- 6. Toilet Rp 4.000.000,- 10 0 Rp 400.000,- 7. Telepon Rp 1.500.000,- 10 0 Rp 150.000,- 7. Tabung oksigen Rp 1.000.000,- 10 0 Rp 100.000,- 8. Peralatan: - 2 ember plastic @ Rp40.000,- Rp 80.000,- 2 0 Rp 40.000,- - 3 seser @ Rp 50.000,- Rp 150.000,- 2 0 Rp 75.000,- - 1 Hapa @ Rp 500.000 Rp 500.000,- 5 0 Rp 100.000,- - Pompa Air otomatis Rp

400.000,- 5 0 Rp 80.000,- - 15 ikat Ijuk Rp 40.000,- 1 0 Rp 40.000,- - 10 Batang Bambu Rp 50.000,- 2 0 Rp 25.000,- - Peralatan lain-lain Rp 100.000,- 2 0 Rp 50.000,- 8. Rumah jaga Rp 1.500.000,- 5 0 Rp 300.000,- TOTAL Rp 81.520.000,- Rp 100.000,- Rp 7.590.000,-

(34)

b. Biaya Operasional

Tabel 12. Biaya tetap dan Biaya Variabel

Biaya Tetap Biaya 3bulan 1 tahun

Biaya perawatan Rp 100.000,- Rp 400.000,-

Gaji karyawan Rp 10.800.000,- Rp 43.200.000,-

Pajak Rp 20.000,- Rp 80.000,-

Penyusutan Rp 1.897.500,- Rp

7.590.000,-Total biaya tetap Rp 12.817.500,- Rp 51.270.000,-

Biaya Variabel Biaya 3 Bulan 1 Tahun

Listrik, dan telepon Rp 300.000,- Rp 1.200.000,-

Induk ikan (100@ Rp 20.000,-) Rp 2.000.000,- Rp 8.000.000,-

Pakan (pelet 888 dan pelet 999)

6.000 kg @ Rp 3.000 Rp 18.000.000,- Rp 72.000.000,-

Isi ulanng oksigen 5 kali Rp 50.000,- Rp 200.000,-

Obat-obatan 1 paket Rp 100.000,- Rp 400.000,-

Upah tenaga panen Rp 100.000,- Rp 400.000,-

Total Biaya Variabel Rp 20.550.000,- Rp 82.200.000,- Total Biaya Operasional Rp 33.367.500 Rp133.470.000,-

c. Proyeksi Penerimaan dalam Satu Tahun

Harga jual ikan mas rata-rata per kg Rp 18.000, produksi total per tahun diperkirakan 10.000 kg. Untuk 1 tahun 10.000 kg x Rp 18.000 = Rp 180.000.000.

(35)

d. Proyeksi Keuntungan dalam Satu Tahun

Proyeksi keuntungan = Penerimaan Total – biaya total

= penerimaan total – (biaya tetap + biaya Variabel)

= Rp 180.000.000 – (Rp 51.270.000 + Rp 82.200.000)

= Rp 180.000.000 – Rp5.242,3 kg = Rp 46.530.000,-

e. Revenue Cost Ratio (R/C)

Revenue cost ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dengan

biaya operasional yang dikeluarkan. Revenue cost ratio yang bernilai 1 berarti setiap 1 rupiah modal yang dikeluarkan menghasilkan keuntungan 1 rupiah (impas).

= Penerimaan Total : Biaya Operasional = Rp 180.000.000 : Rp133.470.000 = 1,4

Revenue Cost Ratio (R/C) yang diperoleh sebesar 1,4. Ini berarti setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan akan mendapat penerimaan sebesar Rp 1,4.

f. Break Even Point

Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan

dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup

(36)

biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Konsep analisis

Break Even Point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk mengetahui

potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan, dan dapat membantu pimpinan dalm mengambil keputusan mengenaihal-hal sebagai berikut:

a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu. c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita

rugi.

d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

Adapun rumus Break even point, sebagai berikut: Break Even Point (dalam unit)

BEP = Biaya Tetap : (harga jual per unit – biaya variabel per unit) Biaya Variabel per unit = biaya variabel : jumlah produksi

= Rp 82.200.000 : 10.000

= Rp 8.220

BEP = Rp 51.270.000 : (18.000 – 8.220)

= Rp 51.270.000 : Rp 9.780

(37)

Break Even Point (dalam rupiah)

BEP = Total Biaya Tetap : 1 – (Biaya Variabel per kg : Harga Jual Per kg) = Rp 51.270.000 : 1-( Rp 8.220 : Rp18.000)

= Rp 51.270.000 : 1- 0,457 = Rp 51.270.000 : 0,543 = Rp 94.361.706,-

Artinya titik impas usaha akan diperoleh apabila produksi ikan yang dihasilkan per tahun minimun 5.242,3 kg atau menjual sebesar Rp 94.361.706,- agar mencapai titik impas (perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian).

(38)

g. Rencana Laporan Laba Rugi

BONA PASOGIT

RENCANA LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2012 (Dalam Rupiah)

A. HASIL PENJUALAN

PENJUALAN 180.000.000

Sub Total Hasil Penjualan 180.000.000

B. BIAYA TETAP

Biaya perawatan 400.000

Gaji karyawan 43.200.000

Penyusutan 7.590.000

Biaya Produksi Lain-Lain 0

Sub Total Biaya Tetap 51.190.000

C. BIAYA VARIABEL

Pakan (18.000kg @ Rp4.000) 72.000.000

Induk ikan (400@ Rp 20.000,-) 8.000.000

Listrik, dan telepon 1.200.000

Isi ulanng oksigen 200.000

Obat-obatan 400.000

Upah tenaga panen 400.000

Sub Total Biaya Variabel 82.200.000

D. TOTAL BIAYA (B+C) 133.470.000

E. Laba Sebelum Pajak (A-D) 46.610.000

F. Pajak 80.000

(39)

h. Rencana Laporan Neraca

BONA PASOGIT

RENCANA LAPORAN NERACA TAHUN 2012 (Dalam Rupiah)

AKTIVA A. AKTIVA LANCAR Kas 119.464.000 Piutang 0 Persediaan: 0 Bahan Baku 0 Bahan Pembantu 0 Barang Jadi 0

Jumlah Aktiva Lancar 119.064.000 B.AKTIVA TETAP Tanah 40.000.000 Bangunan 37.500.000 Penyusutan Bangunan (3.750.000) Peralatan 4.020.000 Penyusutan peralatan ( 804.000) Lain-lain 500.000 Jumlah Aktiva Tetap 77.466.000 JUMLAH AKTIVA (A+B) 196.530.000

PASIVA

C. HUTANG JANGKA PENDEK Hutang Dagang 0

Hutang Jatuh Tempo 0

Lain-lain 0

Jumlah Hutang Jangka Pendek 0

D.PINJAMAN JANGKA PENDEK Pinjaman Jangka Panjang 0

Lain-lain 0

Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 0 E.MODAL

Modal Awal 150.000.000

Laba Ditahan 46.530.000

(40)

i. Rencana Arus Kas

BONA PASOGIT RENCANA ARUS KAS TAHUN 2012-2014 (Dalam Rupiah)

2012 2013 2014

A. Arus kas dari kegiatan operasi Kas Masuk

Penerimaan dari Penjualan 180.000.000 198.000.000 217.000.000

Total Kas Masuk 180.000.000 198.000.000 217.000.000

Kas Keluar Biaya Pemeliharaan 400.000 600.000 900.000 Gaji Karyawan 3.200.000 43.200.000 43.200.000 Listrik,Air,Telepon 1.200.000 1.200.000 1.200.000 Penyusutan 7.590.000 7.590.000 7.590.000 Pakan Pelet 72.000.000 74.000.000 76.000.000

Upah Tenaga Panen 400.000 600.000 1.000.000

Induk Ikan 8.000.000 9.000.000 12.000.000

Isi ulang oksigen 200.000 250.000 270.000

Obat-obatan 400.000 450.000 500.000

Angsuran Pokok 0 0 0 Biaya Bunga 0 0 0

Biaya Pajak 80.000 80.000 80.000

Total Kas Keluar 33.470.000 136.970.000 142.940.000 Arus Kas Bersih dari Aktivitas

Operasi

46.530.000 61.030.000 75.060.000 B. Arus Kas dari Kegiatan

Investasi

Pembelian Peralatan 0 0 20.000.000 Pembelian Mesin Pompa Air 0 6.000.000 0

Total Arus Kas dari Kegiatan Investasi

0 (6.000.000) (20.000.000) C. Arus Kas Dari Kegiatan

Pendanaan

Pinjaman Jangka Panjang 0 0 115.000.000

Total Arus Kas Dari Kegiatan Pendanaan

0 0 115.000.000 KENAIKAN KAS 46.530.000 55.030.000 170.060.000 D. SALDO KAS AWAL 150.000.000 196.530.000 251.560.000 E. SALDO KAS AKHIR 196.530.000 251.560.000 421.520.000

(41)

2. RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN

TOTAL NILAI KEBUTUHAN

PINJAMAN / MODAL

Rp 115.000.000,-

TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL

INVESTASI

Rp 100.000.000,-

TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL

KERJA

Rp 15.000.000,-

3. RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN

JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN 5 tahun

MASA TENGGANG PEMBAYARAN 1 bulan sekali

4. AGUNAN YANG DIMILIKI

1. Jenis Agunan 2. Aspek Legalitas 3. Nilai Agunan Tanah Sertifikat BPN 120.000.000

(42)

G. ANALISIS DAMPAK DAN RISIKO USAHA

1. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR

− Menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungan perusahaan.

2. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

Dampak terhadap lingkungan adalah air jadi tercemar, akibat sisa pakan yang terbuang kedalam air yang tidak dimakan ikan. Keadaan ini dapat diminimalisir dengan cara pemberian pakan ikan secara tepat/ tidak berlebihan.

3. ANALISIS RESIKO USAHA

o Bencana alam seperti banjir.

o Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar o Penurunan daya beli masyarakat o Kerusakan mesin- mesin peralatan o Penyakit juga biasa meyerang perikanan.

4. ANTISIPASI RISIKO USAHA

- mencari lokasi kolam yang aman dari banjir - Membuat kontrak dengan tenaga kerja

- Meperluas saluran distibusi pemasaran dan penekanan peningkatan kuantitas ekspor

- Melakukan maintenance secara berkala

- Melakukan pemeriksaan rutin terhadap ikan mas, karna kemungkinan terserang penyakit juga besar sehingga penting untuk segera ditanggulangi.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Kolam Ikan Mas ”Bona Pasogit”
Gambar 2. Gambaran Pasar   Kegiatan pemasaran dan promosi yang akan  dilakukan adalah:
Gambar 3. Proyeksi Pendapatan
Gambar 4. Proyeksi biaya
+5

Referensi

Dokumen terkait

LAR, NPL, BOPO, CCR, dan Jumlah KSM secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada PNPM Mandiri. Perdesaan

1 Melanjutkan penusukan jarum sampai tepi luka bertemu dengan rapi dan tidak terlalu ketat, sesuai teknik jahitan 9berdasar kasus dan benang tetap dalam keadaan steril.

Perbuatan yang dikriminalisasi dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE merupakan bentuk penanggulangan tindak pidana penipuan online yaitu untuk mengatur perbuatan yang

Berdasarkan penelitian tentang Gambaran Per- bedaan Asupan Zat Gizi Berdasarkan Aktivitas Screen Time Viewing Siswa SD, diperoleh simpulan sebagai berikut: Rerata asupan

Proses dimulai dari pihak agent Greenhouse akan mencari properti yang hendak dipasarkan/disewakan, kemudian setelah dicatat datanya selanjutnya akan dibuat selebaran

Menurut Fauziah (2017:7) kebijakan dividen adalah hasil penempatan laba, apoakah laba yamg didapatkan oleh perusahaan akam diberikan kepada para investor sebagal

Beberapa strategi yang hendaknya dilakukan perusahaan tersebut untuk memenangi persaingan dan dapat bertahan adalah menetapkan cara meningkatkan mutu produk yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang terjadi yaitu untuk mendapatkan konsep upaya pelestarian terhadap rumah lanting yang sesuai dengan kondisi saat