• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan seni di sekolah dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan dalam membentuk jiwa dan kepribadian. Hal ini sama dengan apa yang dikemukakan oleh Plato (2000:5) “Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena untuk membentuk suatu kepribadian yang baik dilakukan melalui pendidikan seni”. Jadi pendidikan seni memiliki peranan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, apalagi jika pendidikan seni itu mulai dikenalkan pada anak sejak usia dini. Mereka yang mengikuti pendidikan seni sejak dini akan memiliki kepribadian yang berkualitas.

Pembelajaran musik di sekolah merupakan salah satu kebutuhan akan pentingnya pengetahuan keilmuan di bidang seni yang dapat dijadikan sebagai dasar wawasan dan pengalaman siswa yang perlu diupayakan sejak dini. Pesatnya perkembangan musik membuat kita semakin terdorong akan kebutuhan pengetahuan tentang musik, maka diperlukan sebuah proses pembelajaran musik. Pembelajaran dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun, hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Hadis (2006:09) dalam Ramadhan (2010:01) yaitu:

Proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak hanya berlangsung di dalam kelas di suatu lembaga formal saja, melainkan proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung di lembaga informal (di lingkungan keluarga), di lembaga non formal (di masyarakat) atau dimana saja tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat.

(2)

Tujuan pendidikan musik di sekolah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus fungsi dari pendidikan musik di sekolah formal bisa dikatakan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum. Pendidikan musik khususnya ditingkat SMK diungkapkan Kurniawan (2010:2) bahwa:

Pendidikan musik dipandang sebagai suatu kegiatan dimana peserta didik dituntut untuk mengembangkan kompetensi yang ada pada masing-masing individu serta membekali dengan ilmu pengetahuan , teknologi untuk

menunjang kompetensi dalam seni pertunjukan agar mampu

mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan hal diatas, SMK Negeri 10 Bandung adalah sekolah menengah kejuruan yang membidangi seni pertunjukan, sekolah tersebut memiliki lima kompetensi keahlian diantaranya jurusan karawitan, tari, teater, musik dan broadcasting, tetapi penelitian ini difokuskan pada jurusan musik. Salah satu pembelajaran musik yang diteliti adalah pembelajaran combo, dimana siswa yang mengikuti pembelajaran ini mendapatkan wawasan tentang berbagai style musik dan pengarahan dalam bermain musik berbagai style seperti pop, rock, jazz dan metal dengan format combo band. Pembelajaran combo ini merupakan sarana untuk siswa agar bisa mengasah keterampilan dalam memainkan instrumen musik, karena di jurusan musik SMK Negeri 10 Bandung ini tidak hanya dituntut

(3)

untuk belajar teori saja, tetapi praktek menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu pembelajaran combo adalah pembelajaran praktek yang wajib diikuti para siswa jurusan seni musik di SMK Negeri 10 Bandung.

Combo adalah sekumpulan orang atau kelompok pemain musik yang konsepnya lebih kepada band yang terdiri dari beberapa pemain inti, seperti gitar, bass, keyboard dan drum, sedangkan menurut Half (1967:62) combo adalah “Penggalan dari kata combine (kombinasi) yang mempunyai arti mencampur (mengkomposisikan) beberapa jenis instrumen menjadi satu kesatuan yang harmonis, combo termasuk satuan musik kecil yang lazim mengiringi penampilan pentas secara improvisasi dan spontan”.

Pembelajaran ini didukung dengan fasilitas yang lengkap seperti tersedianya ruangan khusus pembelajaran praktek combo yang dipakai selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan peralatan-peralatan yang lain seperti gitar, bass, keyboard, drum, amplifier, dan sound system. Selain memiliki fasilitas yang lengkap, di SMK Negeri 10 ini juga memiliki pengajar yang tentunya sudah mumpuni dan berpengalaman di bidang seni pertunjukan musik, beliau pernah berpartisipasi di acara Speed Track Chinese dan International Art Festival tahun 2011 sebagai drummer solo. Maka dari itu lulusan dari siswa SMK Negeri 10 Bandung ini tidak akan terlalu mengalami kesulitan apabila memasuki dunia hiburan dan industri musik karena disini para siswa mendapatkan pengarahan yang baik dari pengajar. Paket keahlian yang dapat dipilih siswa di SMK Negeri 10 Bandung ini ada 6 kompetensi keahlian yaitu Vocal, Gitar, Bass, Keyboard, Saxophone dan Drum. Dalam setiap kompetensi keahliannya masing-masing

(4)

memiliki tenaga pengajar yang sudah ahli dan berpengalaman dalam memainkan instrument musik sehingga keterampilan siswa dalam memainkan instrument musik dapat terarah dengan baik.

Adapun prestasi-prestasi yang telah diraih oleh siswa SMK Negeri 10 Bandung ini adalah sebagai Juara I dan II Kalam Kudus festival tahun 2012, Juara II festival INABA tahun 2012, Juara II L.A. Light Battlefield tahun 2012, Juara I festival POLBAN tahun 2012. Melihat dari potensi dan prestasi yang dimiliki siswa SMK Negeri 10 Bandung ini peneliti merasa tertarik untuk meneliti terhadap pembelajaran Combo, dimana melalui pembelajaran ini keterampilan bermain musik siswa terus diasah baik secara individu maupun kelompok sehingga tidak sedikit siswa yang mempunyai prestasi yang baik dan pembelajaran combo ini merupakan pusat dari semua mata pelajaran praktek yang berada dalam program keahlian seni musik karena pada akhir masa sekolah bukan hanya ujian teori saja yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa, tetapi ujian praktek juga menjadi sebuah penilaian keberhasilan siswa, ujian yang dimaksud adalah uji leveling dan uji kompetensi.

Mencermati pernyataan diatas, pendidikan menjadi hal yang sangat penting dan merupakan suatu hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik. Berkaitan dengan hal ini dalam proses pembelajarannya siswa diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, tetapi upaya itu harus mendapatkan perhatian dan motivasi guru agar siswa dapat terarah dengan baik dalam proses kegiatan pembelajaran mereka.

(5)

Saya Risma Ramadhan sebagai penulis sekaligus peneliti adalah seorang mahasiswa seni musik dan calon tenaga pendidik yang sedang menempuh tugas akhir untuk melakukan sebuah penelitian, maka dalam kesempatan ini peneliti melakukan penelitian tentang proses pembelajaran Combo di SMK Negeri 10 Bandung untuk mengetahui tentang apa saja yang diberikan oleh guru terhadap siswanya. Untuk mewujudkan hal tersebut peneliti akan mengangkat tema penelitian yang berjudul: Studi Tentang Pembelajaran Combo bagi Siswa

Kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung. Dengan harapan hasil dari penelitian ini

dapat berkontribusi bagi metodelogi pembelajaran seni di pendidikan sekolah khususnya bagi lembaga UPI.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, “Bagaimana proses pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung?”.

Untuk menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah diatas maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pemilihan materi yang diberikan pada proses pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung?

2. Bagaimana penerapan metode pembelajaran pada proses pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung?

3. Bagaimana hasil pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung?

(6)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu bisa menjawab segala permasalahan yang ada pada penelitian, sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Peneliti ingin mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses tentang:

a. Pemilihan materi yang diberikan dalam proses pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung?

b. Penerapan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung?

c. Hasil pada pembelajaran Combo bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung?

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Universitas Pendidikan Indonesia

Memperkaya repertoir khasanah pendidikan seni khususnya seni musik dan sebagai bahan referensi atau pustaka tentang pembelajaran Ansambel Combo.

(7)

2. Guru

Memberikan manfaat dan menjadi acuan untuk lebih meningkatkan kreativitas siswa terutama dalam pembelajaran Ansambel Combo.

3. Siswa

Merangsang siswa untuk membuat sebuah karya yang original dan memiliki nilai-nilai estetika musik.

4. Sekolah

Sebagai referensi bagi sekolah agar setiap siswa nya menjadi lulusan dan mendapatkan prestasi yang baik dalam dunia musik.

5. Peneliti

Memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran Ansambel Combo di tingkat sekolah menengah keujuruan.

E. Asumsi Dasar

Penelitian ini memiliki asumsi bahwa apabila siswa menguasai dasar teknik bermain instrumen berdasarkan pemilihan materi dan kemampuannya masing-masing. Dengan melalui tahapan yang sistematis dan metode yang sesuai seperti ceramah, demonstrasi, dan latihan (drill) melalui teknik evaluasi yang tepat akan menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran combo.

Jika siswa memiliki teknik dasar bermain musik dan telah memiliki pengetahuan dasar musik yang baik, diasumsi siswa akan dapat mengembangkan keterampilan bermain musiknya.

(8)

F. Definisi Operasional

Agar penelitian ini sesuai dengan sasaran yang akan dicapai peneliti maka diperlukannya batasan-batasan istilah guna menghindari adanya kesalahpahaman dalam penafsiran pengertian istilah dan menyamakan persepsi yang merupakan definisi dan arti istilah tersebut. Adapun istilah yang dimaksud sebagai berikut: 1. Pembelajaran adalah sebuah proses interaksi atau aktivitas yang mempunyai

hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Pembelajaran combo adalah proses pembelajaran kepada siswa tentang bagaimana bermain musik dalam bentuk combo band, setiap siswa memainkan instrumennya masing-masing sesuai keahlian yang dimiliki. Proses pembelajaran combo yang berkaitan dengan pembelajaran ini lebih difokuskan pada 4 rumusan masalah yaitu pemilihan materi, tahapan pembelajaran, metode pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi.

3. Combo merupakan sebuah grup atau kelompok pemain musik yang mempunyai fungsi dan nilai-nilai yang setara nilai profesinya.

G. Metode dan Pendekatan

1. Metodelogi

Penelitian diperlukan adanya metode atau pendekatan yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Pemilihan metode yang tepat ikut menentukan keberhasilan dalam suatu penelitian, karena dalam metode penelitian

(9)

dapat terlihat jelas mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan serta arah dan tujuan penelitian.

Seperti tergambarkan pada judul penelitian, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pembelajaran Combo siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung. Oleh karena itu, metode penelitian yang dianggap tepat untuk dapat menggali seluruh paparan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hal tersebut berdasarkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara jelas dan mendalam tentang kegiatan pembelajaran Combo.

2. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian perlu disusun terlebih dahulu agar proses penelitian dapat berjalan dengan baik, adapun tahapan yang dilakukan peneliti adalah:

a. Tahapan Perencanaan

Pada tahapan ini peneliti merencanakan membuat segala sesuatu yang berkaitan dengan tema judul yang diangkat.

b. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahapan ini peneliti melakukan survei dan penelitian langsung ke lapangan yaitu SMK Negeri 10 Bandung. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya adalah melakukan observasi mulai dari wawancara dengan guru yaitu bapak Soni Refalli dan siswa kelas XI SMK Negeri 10 Bandung, wawancara ini dilakukan selama dua kali pertemuan, kemudian studi

(10)

dokumentasi berupa foto dan video pada saat kegiatan pembelajaran Combo berlangsung.

c. Pembuatan Laporan Penelitian

Pada tahapan ini semua data dan hasil yang didapat selama penelitian dituangkan kedalam tulisan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Keberhasilan pengumpulan data di dalam sebuah kegiatan penelitian, sangat bergantung kepada teknik yang digunakan peneliti di dalam pengumpulannya. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan pengumpulan data tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Observasi (pengamatan)

Observasi yang diartikan sebagai sebuah kegiatan pengamatan secara langsung peristiwa yang terjadi di lapangan, dalam kegiatan penelitian ini akan digunakan untuk mengamati berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran Combo. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengambilan langkah apresiasi melalui pengamatan dan pencatatan. Dalam hal ini peneliti bersifat non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dalam penyajiannya. Dengan melakukan pengamatan ini, diharapkan peneliti akan mendapatkan sejumlah data yang akan diteliti.

(11)

b. Wawancara

Untuk melengkapi data-data yang tidak dapat digali melalui kegiatan observasi yang akan dilakukan peneliti, maka dilengkapinya dengan melakukan kegiatan wawancara. Wawancara dilakukan selama dua kali pertemuan terhadap subjek penelitian, diantaranya guru atau tenaga ahli dibidang seni musik yaitu bapak Soni Reffali dan siswa kelas XI SMK Negeri 10 Bandung yang mengikuti kegiatan pembelajaran Combo. Untuk wawancara dilakukan secara terencana dan terstruktur, artinya wawancara yang diajukan disusun terlebih dahulu oleh peneliti.

c. Studi Dokumentasi

Teknik lainnya yang diperlukan di dalam melakukan penelitian ini adalah mengenai dokumen-dokumen penting dalam bentuk audio visual dan deskripsi tertulis, khususnya mengenai pembelajaran Combo di SMK Negeri 10 Bandung. Dokumen-dokumen tersebut merupakan media informasi sebagai data faktual yang sangat penting untuk dikaji, selain sebagai dokumen data tambahan yang sangat bermanfaat dalam memecahkan masalah yang terdapat dalam penelitian ini. Untuk kelengkapan teknik pengumpulan data penelitian ini, semua data yang terhimpun akan didokumentasikan melalui perekam audio dan audio visual yang dimaksudkan untuk pelengkap data otentik di lapangan, hal ini akan dilakukan agar dalam pengumpulan data-data penelitian akan valid dan maksimal.

(12)

4. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu berupa pedoman observasi, pedoman wawancara dan hasil pembelajaran. 5. Alat Pendukung

Alat yang digunakan sebagai pendukung kegiatan penelitian ini adalah Camera digital, audio recorder dan alat tulis.

H. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 10 Bandung yang berlokasi di Jln. Cijawura Hilir Kel. Margasenang Kec. Margacinta Telp. (022) 7562523 Kode Pos 40287 Kota Bandung.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh rangkaian proses pembelajaran Combo yang meliputi komponen materi pembelajaran, tahapan pembelajaran, penerapan metode, dan pelaksanaan evaluasi termasuk guru dan siswa kelas XI di SMK Negeri 10 Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkanpadafokuspenelitian, paparan data dantemuanpenelitiansertapembahasan, makahasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Pengelolaan UKS di SDN Grogol

Hal ini disebabkan karena airtanah di daerah ini diperoleh dengan penggalian sedalam lebih dari 20 meter.Selain Mataair Umbulwadon, kedua desa tersebut juga memiliki

Aktifkan Viewport bagian Left, klik Create pilih Line dan klik kiri mouse pada bagian bawah kaki kursi sebagai titik 1, selanjutnya klik ke atas sebatas 1 grid sebagai titik

Untuk masalah diagnosa yang muncul pada pasien dengan congestive heart failure (CHF) antara lain pola nafas yang tidak efektif sudah teratasi dengan memberikan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 3 titik di perairan Pandansari desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes di ketahui bahwa komposisi fitoplankton yang di

Pada lahan ini, curah hujan terbilang normal (menengah) yaitu sekitar 100-300 mm sehingga tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada bangunan yang akan

Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan positif, bilangan negatif, bilangan ganjil,

(Misalnya formulir yang menunjukkan perjalanan sebuah proses pengolahan dokumen pelayanan perizinan. Berdasarkan formulir dasar ini, akan diketahui apakah prosedur sudah