• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRKTEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGECEKAN ASSESORIS BERBASIS DESKTOP APLIKASI DI PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KERJA PRKTEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGECEKAN ASSESORIS BERBASIS DESKTOP APLIKASI DI PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRKTEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGECEKAN ASSESORIS BERBASIS DESKTOP APLIKASI

DI PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI

Disusun Oleh :

Teguh Imam Santoso

NIM: 311710654

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI

(2)
(3)
(4)

iv

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGECEKAN ASSESORIS

BERBASIS DESKTOP APLIKASI

DI PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI

Disusun oleh: Teguh Imam Santoso

NIM: 311710654

perusahaan dituntut untuk lebih piawai dan selalu siap pada perubahan yang terjadi dalam dunia industri, terutama dalam hal kualitas atau mutu yang merupakan tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh setiap pelaku industri yang ada saat ini.dengan cara memanfaatkan sebuah teknologi yaitu computer. Penulis membuat sebuah aplikasi desktop agar lebih memudahkan operator. Pembuatan Sistem Informasi pengecekan assesoris berdasarkan perancangan sistem yang telah disusun yaitu use case diagram, activity diagram,sequence diagram dan class diagram. Bahasa pemrograman VB.Net berbasis desktop dan database MySQL sebagai databasenya. Sehingga diharapkan mampu untuk membantu dan memudahkan operator dalan membuat laporan pengecekan assesoris.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya kepada kita bersama dan khususnya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini. KKP ini diberi judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGECEKAN ASSESORIS BERBASIS DESKTOP APLIKASIDI PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI”

Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam mencapai derajat stara satu di Universitas Pelita Bangsa. Penulis menyadari bahwa terealisasinya penyususunan Kuliah Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan, bimbungan, dukungan, petunjuk, dan saran dari semua pihak. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini khususnya:

1. Bapak Hamzah Muhammad M, S.K.M, M.M. Selaku Rektor Universitas Pelita Bangsa 2. Ibu Putri Anggun Sari, S.Pt, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Pelita

Bangsa.

3. Bapak Aswan S Sunge, S.E, M.Kom. Selaku Kaprodi Jurusan Teknik Informatika di Universitas Pelita Bangsa.

4. Bapak Wahyu Hardikristanto, S.Kom, M.Kom. Selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Praktek.

5. Orang Tua saya yang selalu memberikan dukungan dan do’a.

Demikian penyususunan Laporan Kuliah Kerja Praktek tidak lepas adanya kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan guna perbaikan selanjutnya serta semoga bermanfaat.

Bekasi, 06 Desember 2020

Penulis DAFTAR ISI

(6)

vi

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR SIMBOL ... ix DAFTAR TABEL ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Identifikasi Masalah ... 2 1.3. Batasan Masalah ... 2 1.4. Rumusan Masalah ... 3

1.5. Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Praktek ... 3

1.5.1. Tujuan ... 3

1.5.2. Manfaat ... 3

1.6. Metode Pengumpulan Data ... 4

1.7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKP ... 5

1.8. Sistematis Penulisan... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1. Definisi Judul ... 6

2.2. Definisi Perancangan ... 6

2.3. Definisi Sistem ... 6

2.4. Sistem Informasi ... 7

2.5. MySQL ... 7

2.6. UML ( Unifield Modelling Language ) ... 8

2.6.1. Diagram Use Case ... 8

2.6.2. Diagram Sequence ... 10

2.6.3. Diagram Activity ... 10

2.6.4. Diagram Class ... 11

2.7. Definisi Desktop Aplikasi ... 12

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

3.1. Sekilas Tentang Perusahaan ... 13

3.1.1. Sejarah Perusahaan ... 13

(7)

vii

3.2.1. Filosofi EPSON ... 16

3.2.2. Visi IEI (Indonesia Epson Industri) ... 16

3.2.3. Misi IEI (Indonesia Epson Indusri) ... 16

3.3. Analisa yang sedang berjalan... 16

3.3.1. Prosedur yang sedang berjalan ... 16

3.3.2. Analisa masalah ... 17

3.3.3. Alternatif penyelesaian masalah ... 17

3.3.4. Sistem yang di usulkan ... 17

3.3.5. Perancangan Database ... 22 3.3.6. Implementasi ... 23 BAB IV KESIMPULAN ... 26 4.1. Kesimpulan ... 26 4.2. Saran ... 26 DAFTAR PUSTAKA ... 27 LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 29

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 simbol diagram use case ... 9

Gambar 2 2 simbol diagram sequence ... 10

Gambar 2 3 symbol activity diagram ... 11

Gambar 2 4 symbol diagram class ... 12

Gambar 3 1 use case diagram aplikasi pengecekan assesoris ... 18

Gambar 3 2 activity diagram menu login ... 19

Gambar 3 3 activity diagram input data ... 19

Gambar 3 4 activity diagram input data ... 20

Gambar 3 5 activity diagram logout ... 20

Gambar 3 6 sequence diagram login ... 20

Gambar 3 7 sequence diagram pengecekan assesoris ... 21

Gambar 3 8 sequence diagram logout ... 21

Gambar 3 9 class diagram pengecekan assesoris ... 22

Gambar 3 10 gambar login ... 23

Gambar 3 11 input data operator ... 24

(9)

ix

DAFTAR SIMBOL

No Gambar Nama Keterangan

1 Terminator

Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program

2 Process

Simbol yang menunjukan suatu

pengolahan yang dilakukan

3 Decision

Simbol untuk kondisi yang akan akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/ aksi

4

Manual Operation

Simbol operasi yang dilakukan secara manual

5 Flow

Simbol penghubung antara prosuder dan proses

6 Actor

Simbol mengspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika beriteraksi dengan usecase

7 Use case

Simbol deskripsi dari uratan aksi-aksi yang di tampilkan

8 Final

Simbol bagaimana bentuk object dan di selesaikan

(10)

x

10 Action

Simbol state dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

11 Fork

Simbol suatu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran

12 Boundary

Simbol menggambarkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan system, memodelkan dari sistem yang tergantung dari pihak lain disekitarnya merupakan pembatas sistem dari pihak Luar

13 Entity class

Simbol menggambarkan informasi yang harus di simpan oleh system ( struktur data dari sebuah system)

14 Control class

Simbol menggambarkan “perilaku mengatur” , mengkoordinasikan perilaku dan dinamika dari suatu system, menangani tugas utama dan menangani alur kerja suatu system

15 Life line

Simbol menggambarkan eksekusi object selama sequence (message dikirim atau diterima da aktivasinya )

16 Message

Simbol menggambarkan

pesan/hubungan antar object, yang menunjukan urutan kejadian yang terjadi

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3 1 database ... 23

17 Class

Simbol menggambarkan dari beberapa objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama

18 Assocation

Simbol yang mengambarkan apa yang menghubungkan antara objek suatu dengan objek yang lain

19 Generalizatio n

Simbol yang menggambarkan relasi antar kelas dengan makna generalisasi spesialisasi (umum dan khusus)

20 Aggregation

Simbol menggambarkan relasi antar kelas dengan makna semua bagian (Whole-part)

21 One to one

Simbol menggambarkan relasi dari setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya satu baris data pada tabel ke dua

22 One to many

Simbol menggambarkan relasi dari setiap baris pertama bisa di hubung ke baris pertama atau lebih

23 Entity

Simbol yang menggambarkan dari sebuah objek yang keberadaannya dapat dibedakan

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan perkembangan yang sangat pesat ini, perindustrian juga turut mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini mendorong munculnya banyak persaingan, apalagi menjelang era pasar bebas persaingan yang harus di hadapi bukan hanya dengan sesama perusahaan di dalam negeri tetapi juga dengan perusahaan dari luar negeri.

Akibatnya manajemen perusahaan dituntut untuk lebih piawai dan selalu siap pada perubahan yang terjadi dalam dunia industri, terutama dalam hal kualitas atau mutu yang merupakan tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh setiap pelaku industri yang ada saat ini. Tujuanya adalah agar perusahaan berusaha untuk memenuhi standar mutu yang diinginkan oleh konsumennya untuk dapat bersaing dalam pasar. Bukan hanya kualitas tapi, kenyamanan, kemudahan, dan ketepatan waktu dalam memenuhi permintaan konsumenya, juga harus di perhatikan secara terus menerus (continuous improvement) dan dengan menciptakan produk-produk baru yang berkualitas.serta berteknologi tinggi serta harga yang dapat.

Seiring dengan perkembangan telekomunikasi dan komputerisasi maka industri-industri pendukungnya juga mengalami perkembangan yang cukup besar salah satunya adalah industri printer yang banyak melibatkan nama-nama perusahaan besar. Penggunaan printer menjadi bagian yang tak terelakan lagi karena merupakan bagian penting untuk kelengkapan kebutuhan dan kenyamanan penggunaan PC (Personal Computer). Maka dari itu kualitas dan teknologi dalam industri printer ini di tuntut untuk terus bersaing untuk menghadapi persaingan dan mempertahankan keperccayaan diberikan konsumen.

PT. Indonesia Epson Industri (IEI) selaku perusahaan yang bergerak dalam industri printer, sangat mengetahui pentingnya arti dari kualitas suatu produk, hal itu dapat dilihat pada salah satu filosofi perusahaan yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan yang berarti perusahaan tahu bahwa pelanggan tidak mentolerir kecacatan sedikitpun. Oleh sebab itu IEI membuat departemen pengawasan

(13)

2

kualitasnya, yaitu CSQA (Customer Satisfaction Quality Assurance) terpisah dari departemen produksinya, agar mutu dapat langsung terkontrol oleh perusahaan, untuk penyimpangan penyimpangan yang terjadi baik sebelum product di produksi, pada saat produksi, sampai produk siap di pasarkan. Tujuanya agar semakin sedikit produk cacat yang di terima pelanggan. Maka loyalitas pelanggan terhadap produk akan bertambah, yang berarti margin keuntungan perusahaan akan meningkat pula. Oleh Karena mutu merupakan hal yang paling penting bagi perusahaan maka pengendalian kualitas merupakan suatu prioritas karena melalui pengendalian kualitas dapat diketahui hal-hal apa saja yang dapat membuat image perusahaan baik di masyarakat mengingat pemasaran produk IEI lebih di fokuskan ke Negara Negara eropa, sedangkan pemasaran di dalam negri hanya 2% dari hasil produksi.

Berdasarkan uraian di atas maka saya berinisiatif bagaimana masalah itu bisa terselesaikan dengan cara memanfaatkan sebuah teknologi yaitu computer. Dan saya berfikir untuk membuat sebuah aplikasi desktop agar lebih memudahkan operator produksi dan juga menghemat biaya karena tidak lagi menggunakan sebuah kertas. Maka berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengamil tema tentang “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGECEKAN ASSESORIS BERBASIS DESKTOP APLIKASI DI PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI” sebagai laporan pembuatan KKP.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun bentuk masalah yang akan dibahas oleh penulis mengenai pengecekan assesoris yang memakai master ceklis kertas yang seringkali terjadi kesalahan pada penginputan assesoris. Rincian masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Salah penulisan pada saat pengecekan assesoris

2. Belum ada sistem informasi yang dapat di gunakan untuk mempermudah operator yang bertugas untuk pengecekan product.

1.3. Batasan Masalah

Untuk mempermudah dalam penyelesaian masalah yang ada dengan baik dan agar tidak menyimpang dalam pokok permasalahan tersebut, maka penulis membuat sebuah batasan masalah yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penyelesaian masalah yang ada dengan rincian sebagai berikut:

(14)

3

1. Model pengecekan assesoris yang masih tersimpan dalam betuk kertas masterceklis belum dapat tersimpann ke database.

2. Pengecekan assesoris yang memakai kertas masterceklis membutuhkan waktu yang lama karena harus mencocokan terlebih dahulu sesuai standarnya. 3. Belum adanya system informasi yang dapat digunakan untuk mempermudah dan mempercepat operator yang bertugas dalam melakukan pengecekan produk..

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan dengan rincian sebagai berikut:

1. Bagaimana agar hasil yang kita sampling bisa tersimpan ke database? 2. Bagaimana agar pengecekan sampling yang dilakukan operator lebih mudah

dan cepat?

3. Bagaimana membuat system informasi pengecekan assesoris dengan berbasis aplikasi desktop?

1.5. Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Praktek

Tujuan dan Manfaat yang di dapatkan dari Kuliah Kerja Praktek, sebagai berikut.

1.5.1. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk merubah model pencatatan kertas masterceklis ke dalam apikasi

berbasis desktop.

2. Untuk mempermudah dan mempercepat proses pengecekan suatu product yang dilakukan oleh operator dalam menangani pengecekan.

1.5.2. Manfaat

Adapun manfaat yang didapatkan dari pengecekan assesoris adalah sebagai berikut:

(15)

4

Mahasiswa dapat mencari dan menemukan solusi bagi permasalahan yang ada dengan memanfaatkan data-data tertentu sebagai bahan utama yang dapat dijadikan sebagai acuan yang kemudian dapat di terapkan menjadi sebuah system yang bermanfaat bagi penggunanya.

2. PT. Indonesia Epson Industri

Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengecekan suatu sehingga meningkatkan kualitas product yang dapat di berikan kepada mitra-mitra yang sudah menjalin kerjasama dengan baik dan mengurangi tingkat kelolosan NG sebelum terkirimnya ke costumer

3. Universitas Pelita Bangsa

Dapat di fungsikan sabagai literature acuan yang berguna bagi dunia pendidikan serta dapat di kembangkan dan bisa di jadikan untuk pembuatan tugas akhir pada kesempatan selanjutnya agar dapat dijadikan sebagai bahan penelitian dan memudahkan dalam pengembangan yang lebih lanjut.

1.6. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data yang di perlukan untuk menyelesaikan kerja praktik ini penulis menggunakan beberapa metode, metode tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Metode Analisis

Disini penulis langsung ke tempat PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI dengan cara mengamati langsung terhadap objek penelitian yang tentunya akan memudahkan untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan.

2. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan cara membaca buku atau media lain yang berhubungan dengan aplikasi desktop dengan Bahasa pemrograman vb.net.

(16)

5

a. Menentukan jenis tools dan software yang akan dibutuhkan dan digunakan dalam pembuatan desain dan rancangan skema database serta tampilan pengecekan assesoris.

b. Pembuatan rancangan desain dan tampilan system informasi untuk menyimpan pengecekan assesoris ke dalam database

1.7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKP

Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik (KKP) dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung dari tanggal 1 Agustus 2020 sampai dengan 27 Oktober 2020. Waktu pelaksanaan KKP mulai dari pukul 08,00 WIB sampai dengan 16.00 wib. Lokasi pelaksanaan yaitu di PT Indonesia Epson Industri yang beralamat di Kawasan Ejip Plot 4C, sukaresmi, Cikarang selatan,bekasi.

1.8. Sistematis Penulisan

Sistematis penulisan Laporan Kuliah Kerja praktek adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat kuliah kerja praktek, metode pengumpulan data, lokasi dan rencana waktu kuliah kerja praktek.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang sejarah visi dan misi serta susunan struktur organisasi PT. Indonesia Epson Industri. Dalam bab ini juga menjelaskan landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisa system, perancangan system, serta pembahasan dari system aplikasi yang akan di buat.

BAB IV PENUTUPAN

Bab ini berisikan kesimpulan – kesimpulan dari proses perencanaan sistem, serta saran – saran dan hal – hal yang perlu diperhatikan berdasarkan pada keterbatasansistem yang di temukan.

(17)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Judul

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGECEKAN ASSESORIS BERBASIS DESKTOP APLIKASI ini adalah suatu aplikasi pengecekan assesoris dimana di dalamnya berisi form-form yang harus diisi dan sesuai kaidah yang sudah berlaku yang terkoneksi langsung dengan database MySQL.

2.2. Definisi Perancangan

Perancangan sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap analisa selesai dilakukan untuk melakukan pengembangan proses dan prosedur yang sedang berjalan untuk menghasilkan sistem baru, khususnya sistem pengecekan system sampling di PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI agar lebih terkomputerisasi untuk memudahkan dalam hal mengelolah data claim sehingga mengurangi kesalahan – kesalahan yang sering terjadi agar dapat diminimalisasikan. [Khairuldi, dkk, 2020]

Langkah awal dalam membuat sebuah perancangan dari system tersebut. Perancangan adalah proses pengembangan dari sistem tersebut. Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem (Subhan, 2012). Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi sebagai perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan air sistem (system flowchart). [Nafisah, 2003]

2.3. Definisi Sistem

Definisi sistem menurut Wing dalam bukunya sistem informasi manajemen menyebutkan bahwa: “Sistem adalah suatu komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Fungsi sistem yang utama menerima masukan, mengelola masukan dan menghasilkan keluaran. Informasi adalah data yang di olah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan”. [Samsir, Sidik, 2016]

Sistem merupakan sekumpulan hal atau kegiatan elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang di hubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga

(18)

7

membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna untuk mencapai suatu tujuan.[sutanta,2003]

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu [Yakub.2012]

2.4. Sistem Informasi

Sebelum lebih jauh kita bisa mengetahui dahulu apa itu sistem informasi. Karena hal tersebut mempunyai peranan yang penting dalam pendekatn untuk mempelajari suatu sistem.

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksud untuk mencapai tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. [Melinda, dkk, 2020] Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan menfaatnya dalam keputusan – keputusan yang akan datang. [Melinda, dkk, 2020]

Berdasarkan beberapa pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dalam manajemen.

Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebar informasidalam sebuah organisasi. [Angraeni, dkk, 2017]

2.5. MySQL

Merupakan system manajemen basis data yang relation berbasis open source (RDBMS). Perintah dalam MySQL berdasarkan SQL yang digunakan untuk menambahkan, menghapus dan memodifikasi dalam database. MySQL bisa digunakan untuk beberapa platforms sesperti di Linux, Unix dan Windows dan juga dalam penggunaan bisa berbasis desktop maupun web-based. MySQL awalnya

(19)

8

dikembangkan oleh perusahaan Swedia MySQL AB, lalu diakusisi oleh Sun-Mikrosystem pada tahun 2008 dan pada tahun 2010 dibeli oleh Oracle, tetapi tetap berbasis GNU General Public Licence (GPL) namun untuk berbentuk perusahaan harus mendapatkan lisence dari Oracle dan penamaan berganti menjadi MariaDB. [Sunge, 2019]

2.6. UML ( Unifield Modelling Language )

UML (Unified modeling language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’.

Tujuan Penggunaan UML adalah:

1. Memberikan bahasa pembodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

2. Menyatukan praktek – praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. 3. Memberi model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif

untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kedalam bentuk diagram (reserve enginering). [Wati, dkk, 2016]

Beberapa model diagram yang ada pada laporan kuliah kerja praktek ini adalah

1. Diagram Use Case 2. Diagram Sequency 3. Diagram Activity 4. Diagram Class

2.6.1. Diagram Use Case

Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan sistem informasi yang akan dibuat. Use Case menjelaskan interaksi antar satu aktor atau lebih dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use Case biasanya digunakan untuk mengetahui

(20)

9

fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. [Susanto, dkk, 2019]

(21)

10

2.6.2. Diagram Sequence

Sequence Diagram adalah tahap demi tahap kronologi perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai use case. [Suendri, 2018]

Gambar 2 2 simbol diagram sequence

2.6.3. Diagram Activity

Activity Diagram adalah menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas yang dapat di lakukan oleh sistem bukan apa yang dilakukan aktor. [Nasri, dkk, 2016]

(22)

11

Gambar 2 3 symbol activity diagram

2.6.4. Diagram Class

Class Diagram menggambarkan bagaimana alur akfititas dalam sistem yang sedang direncanakan bagaimana masing – masing alur berawal, decision yang memungkinkan terjadi dan bagaimana mereka berakhir. [Penira, dkk, 2020]

(23)

12

Gambar 2 4 symbol diagram class

2.7. Definisi Desktop Aplikasi

Peranncangan sistem ini dengan berorientasi kepada pemrograman berbasis desktop dengan memanfaatkan sistem basis data dan bahasa pemrograman yang terus makin menuju kearah lebih baik. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang berjalan dengan UML. Penulisan dilakukan untuk menganalisa permasalahan terhadap sistem informasi distribusi barang dan untuk kedepan untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada dengan memperbaiki sistem yang kurang optimal. [Wati, Indayani, 2017]

(24)

13

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Sekilas Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan

Nama EPSON di ambil dari nama mini printer ep (electric Printer) – 101 yaitu mini printer pertama yang dibuat oleh EPSON dan sukses. Kata Epson mengekspresikan bahwa setelah sukses dengan EP- 101 perusahaan membuat banyak printer yang merupakan pengembangan dari EP-101 sehingga diambilah nema EP “son” atau turunan EP atau EPSON, jenis usaha meliputi research & development, manufaktur, penjualan dan pemasaran Printer, Computer< LCD projectors, TV Warna Semi conductor, Model LCD, Crystal jam, lensa kacamata, robot presisi, kamera..

PT. INDONESIA EPSON INDUSTRI (IEI) adalah manufaktur dengan produksi printer (SIDM, ink/jet dan SPC (multi function printer) dan komponn pendukungnya yang utama seperti plastik, scanner dan print head. Didirikan pada 27 juli 1994 dan diresmikan atau mulai beroperasi maret 1995 luas pabrik IEI 138 ribu m2 dan luas bangunan lebih dari 75 ribu m2 dan jumlah karyawan pertahun 2005 adalah 8 ribu orang. Dengan modal awal US $923,8 juta. Seluruh saham IEI dimiliki oleh Seiko EPSON Corp. (100%). Pemasaran produk lebih di fokuskan ke Negara-negara di eropa sedangkan untuk pemasaran di dalam negeri hanya 2% dari hasil produksi.

Sekarang ini perusahaan sudah semakin maju seiring dengan kebijakan perusahaan ini memiliki karakter dan melakukan inovasi – inovasi dengan kebijakan dari kuantitas ke kualitas melalui pengembangan teknologi dan menjadikan perusahaan Indonesia Epson Industry ini sebagai pabrik printer yang mempunyai daya saing yang tinggi melalui peningkatan kualitas , penurunan biaya, pengiriman tepat waktu, dan meningkatkan keselamatan kerja, dan penggunaan teknologi mutakhir.

(25)

14

Untuk meningkatkan, mendukung produksi, mutu, dan penjualan di perlukan tim manajemen yang terwujud dalam departemen, dimana departemen-departemen ini mempunyai spesialisasi fungsi, maka pengendalian kualitas yang dilakukan PT.IEI mulai dari proses produksi dan pengiriman produksinya sampai dengan konsumen, adalah sebagai berikut:

1. CSQA

Departemen ini melakukan evaluasi dari new model evaluation, shipping, review, Final inspection standard, standart product inspection, new model training control, inspector capability control and development, product safety, test training, semuanya dilakukan untuk memastikan kepuasan konsumen terhadap produk IEI, karena produk yang dihasilkan oleh IEI akan di salurkan ke seluruh dunia dengan factor lingkungan seperti suhu, letak geografis yang tidak bisa diramalkan keaadaanya. Oleh karena perjalanan produk masih panjang untuk sampai ketangan konsumen maka departemen ini di bentuk untuk memastikan keadaan tersebut.

Mengontrol regulasi substansi kimia, PPM level control, vendor QA audit and development, process audit and standardization, management quality development and self assessment, managing review, tidak hanya mengenai review tetapi juga mengenai masalah QC training, E-kaizen promotion, quality information control, management index control, administration, hal lain yang juga di tangani oleh departemen ini meliputi market quality, monitoring , product safety assurance control, costumer complain control, major quality problem control, safety internal audit. 2. IQC

Departemen ini merupakan tempat pengawasan kualitas part yang masuk dari vendor. IQC menerapkan EQZD ( Epson Quality Zero Defect) yang bertujuan mengurangi cacat dari vendor. Parts yang dinyatakan OK maka baru bisa memasuki proses berikutnya, yaitu ke gudang parts Epson. pengecekan parts dilakukan dengan cara sampling menurut ketentuan yang telah di tetapkan oleh manajemen

(26)

15

Barang barang atau parts yang dinyatakan OK dari proses departemen sebelumnya dapat dimasukan kedalam departemen ini (gudang). Depatemen ini menyediakan atau mensuplay part yang dibutuhkan dalam proses produksi.

4. Perakitan (assembli)

Departemen ini merakit parts dan menjadikan sebuah product jadi dalam beberapa stage tertentu. Dalam perakitan Ten to ten yaitu sepuluh parts yang ada dalam perakitan product harus habis sama dengan produk yang di hasilkan. Tujuanya adalah agar tidak ada missing parts atau over parts dalam perakitan produk. Pengawasan kualitas pada departemen ini dilakukan dengan proses 100% inspeksi.

5. OQC (Outgoing Quality Control)

Departemen ini memeriksa hasil produksi dari assembly secara sampling dari setiap proses produksinya dan dilakukan permodel. Departemen ini mempunyai tugas untuk inspection proses control, printing result control, lot atau pallet judge control, daily lot status information control, line problem audit, defectcorrective action follow up, rework control, defect production control, new model tart up preparation, general 5s control, inspection equipment control, quality standard level estabilishment , quality document control , inspector development , inspector capability control, scanner QC, defect follow up consumable. 6. Warehouse

Produk yang dinyatakan OK oleh OQC baru dapat masuk ke gudang finifs good, sebelum, sebelum dilakukan pengiriman. Pengecekan yang dilakukan oleh departemen ini mengenai departemen ini mengenai pengepakan, seperti cartoon box ,packing (lakban). Sehingga pada saat sampai tempat tujuan cartoon box tidak cacat

7. Delivery

Pengiriman produk dilakukan dengan cara terhadap sesuai dengan jadwal pengiriman. Disini dilakukan pengecekan atau pengawasan jumlah produk dan nomor produk yang ada dalam daftar dengan yang ada pada cartoon box (produk).

(27)

16

3.2. Filosofi, Visi Dan Misi 3.2.1. Filosofi EPSON

EPSON adalah perusahaan yang berkembang dengan cepat dan terus maju bersama ssmasyarakat, dipercaya oleh dunia karena komitmen kita dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan, ramah lingkungan, berkepribadian yang baik dari mempunyai semangat kerja sama tim yang tinggi. Percaya diri atas kemampuan kolektif, selalu kreatif, inovatif, dan menyukai tantangan

3.2.2. Visi IEI (Indonesia Epson Industri)

EPSON adalah perusahaan yang berkembang dengan cepat dan terus maju bersama ssmasyarakat, dipercaya oleh dunia karena komitmen kita dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan, ramah lingkungan, berkepribadian yang baik dari mempunyai semangat kerja sama tim yang tinggi. Percaya diri atas kemampuan kolektif, selalu kreatif, inovatif, dan menyukai tantangan

3.2.3. Misi IEI (Indonesia Epson Indusri)

Menjadi perusahaan atau pabrik printer yang terbesar dan terkuat di dunia selalu fleksibel dalam menghadapi perubahan produsi. Meningkatkan daya saig dalam sumber daya manusia biaya kualitas, dan pengiriman.

3.3. Analisa yang sedang berjalan

3.3.1. Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur pembuatan pengecekan assesoris selama ini adalah dengan menggunakan selembar kertas yang di dalamnya sudah di sediakan form-form yang harus kita isi sesuai dengan sampling yang sudah ada.Dalam pembuatan laporan pengecekan itu biasanya operator qc mengeceknya satu jam sebelum bel pulang. Yaitu dengan cara mengecek setelah produk jadi dan assesorinya dimasukan

(28)

17

kedalan kartonbok. Setelah semua sudah di masukan kemudian operator qc mengecek kembali apakah asessorisnya sudah masuk semua sesuai standart. 3.3.2. Analisa masalah

Berdasarkan uraian dari laporan kerja praktek, bahwa system yang sudah berjalan ini, dan perusahaan ada beberapa kendala yang di hadapi:

• Proses pengecekan yang masih manual menggunakan kertas sehingga sering terjadinya kesalahan assesoris per customer.

• Kertas laporan yang sering hilang sehingga operator membuat ulang laporan

• Memakan biaya besar untuk mencetak laporan 3.3.3. Alternatif penyelesaian masalah

Berdasarkan hasil evaluasi, dapat diusulkan penyeleseaian masalah yang dilakukan diantaranya sebagai berikut:

1. Membuat aplikasi pengecekan assesoris

2. Aplikasi ini berbasis desktop dan di akses tanpa harus terkoneksi dengan jaringan internet.

3. Aplikasi inij juga dilengkapi oleh database agar tidak hilang dan mudah dicari saat pencarian data.

3.3.4. Sistem yang di usulkan

Pada perancangan system yang di usulkan penulis menggunakan metode UML (Unifed Modeling Language) yaitu suatu permodelan secara visual untuk sarana perancangan use case, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

1. Use case

Use case adalah kegiatan atau urutan interaksi yang saling berkaitan Antara system dan aktor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi Antara user system dengan sebuah dengan sistemnya sendiri dengan sebuah cerita bagaimana dengan sistemnya sendiri dengan sebuah cerita bagaimana sebuah system ini dipakai. Dan penulispun mempunyai use case diagram sebagai berikut:

(29)

18

Gambar 3 1 use case diagram aplikasi pengecekan assesoris

a) Aktor adalah mewakili peran orang, sistem yang lain, atau alat berkomunikasi dengan use case, dan di gambar diagram use case ini pun terdapat 2 actor, yaitu sebagai berikut:

1. User hanya bisa mengakses login, logout, dan input nomor pengecekan.

2. Admin yang dapat mengakses system login, input data pengecekan dan melihat database.

b) Use case adalah abstraksi dan interaksi Antara sistem dan aktor di gambar use case tersebut ada terdapat beberapa use case yaitu sebagai berikut:

1. Login 2. Logout

3. Input data pengecekan assesoris 4. Melihat database

2. Activity diagram

Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan worlfow (alur kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Dan tedapat beberapa aktifitas diagram yang terkaitdengan aplikasi laporan produksi ini diantaranya sebagai berikut:

(30)

19

Gambar 3 2 activity diagram menu login

b) Activity input data assesoris

(31)

20

Gambar 3 4 activity diagram input data c) Activity diagram logout

Gambar 3 5 activity diagram logout

3. Sequence diagram

Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan suatu diagram dinamis Antara sejumlah I object juga iinteraksi antar obect. Sesuatu yang terjadi pada titik tertentu pada eksekusi sistem, berikut adalah sequency diagram dari aplikasi pengecekan assesoris.

a.) Sequence diagram login

(32)

21

b.) Sequence diagram pengecekan assesoris

Gambar 3 7 sequence diagram pengecekan assesoris

c.) Sequence diagram logout

Gambar 3 8 sequence diagram logout

(33)

22

Class Diagram adalah diagram yeng menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian dari kelas kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki bagian utama yaitu attribute, operation dan name. kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan system:

Gambar 3 9 class diagram pengecekan assesoris

5. Rancangan database

Disini penulis mengusulkan pembuatan aplikasi pengecekan assesoris menggunakan Bahasa pemrograman vb.net berbasis desktop dan database MySQL sebagai databasenya, adapun detail table dan fieldnya sebagai berikut:

3.3.5. Perancangan Database

Disini penulis mengusulkan pembuatan aplikasi pengecekan assesoris menggunakan Bahasa pemrograman vb.net berbasis desktop dan database MySQL sebagai databasenya, adapun detail table dan fieldnya sebagai berikut.

(34)

23

No Nama_field Type Length keterangan

1 Nik Int 10 Nomor induk karyawan

2 Nama Char 20 Nama karyawan

3 Belt Int 10 Nomor line

4 Tanggal Date 20 Tanggal

5 No_serial Char 10 Identitas Produk

6 ID Char 10 Identitas suplement

Tabel 3 1 database 3.3.6. Implementasi

1. Form Login

Gambar 3 10 gambar login

Halaman Login:

aktor melakukan login dengan memasukan username dan password dengan benar dan di form login mempunyai dua hak akses.

(35)

24

2. Form Input Data Operator

Gambar 3 11 input data operator

Menu input identitas operator berfungsi untuk mengetahui siapa yang mengecek sebuah produk

(36)

25

Gambar 3 12 record

Menu record ini berfungsi untuk mengecek sebuah produk barang jadi yang di dalamnya terdapat assesoris-assesoris sesuai standard panduan.

(37)

26

BAB IV KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Dengan adanya aplikasi pengecekan assesoris ini diharapkan mampu untuk membantu dan memudahkan operator dalan membuat laporan pengecekan assesoris. Selain itu hal-hal yang sering terjadi seperti hilangya kertas laporan itu bisa di minimalisir bahkan sudah tidak ada lagi karena sekarang sudah menggunakan aplikasi yang datanya langsung tersimpan ke dalam database MySQL. Pengecekan sampling lebih mudah karena adanya system informasi pengecekan assesoris memakai desktop. Sistem pengecekan assesoris dengan berbasis desktop aplikasi ini menggunakan pemrograman vb.net karena labih mudah.

4.2. Saran

Harus tersedianya satu set perangkat computer yang ada di setiap line agar dalam pembuatan laporanya para operator tidak perlu mengantri seperti sekarang.

(38)

27

DAFTAR PUSTAKA

1. Khairuldi, Mulyadi dan Nurhadi. (2020). Perancangan Sistem Informasi

Administrasi Data Kependudukan Desa Sumber Jaya, Kec. Kumpeh Ulu, kab.

Muara. Jambi: Processor-Vol. 15, N0, April 2020.

2. Subhan, M. (2012). Analisa Perancangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia.

3. Nafisah, S. (2003).Grafika Komputer. Jakarta: Graha Ilmu.

4. Yakub. (2012) “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu

5. Malinda, Tina dan Devitra, Tina. (2020). Analisa dan Perancangan Sistem

Informasi Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Berbasis Web pada POLDA

Jambi. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vo, 5, No. 1, Maret 2020.

6. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. (2017). Pengantar Sistem

Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset

7. Wati, Embun Fajar dan Kusumo, Arvin Anggoro. (2016). Penerapan Metode

Unified Modeling Language (UML) berbasis Desktop pada sistem Pengelolahan Kas Kecil Study Kasus Pada PT Indo Mada Yasa Tanggerang. Tanggerang:

UNSIKA Syntax Jurnal Informatika Vol. 5 No 1.

8. Penira, Alda. Zahara, Afsha. Ramadhani, Mardinah. Dan Amin, M Luthfil.

(2020). Analisa Perancangan Sistem E-Claim pada PT Asuransi Jiwa Syariah

Bumiputera Cabang Medan. Medan: Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK)

Vol. 4, No. 1, Januari 2020

9. Suendri. (2018). Implementasi Diagram UML (Unified Modeling Language) pada

Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle (Studi

kasus UIN Sumatera Utara Medan). Medan: ALGORITMA Jurnal Ilmu Komputer

dan Informatika

10. Susanto, Evan. Utami, Tri Hartati. dan Hermanto, Dedi. (2019). Analisa Informasi

Pemesanan Laundry Berbasis Android Di Kota Palembang. Palembang: Jurnal

(39)

28

11. Nasri dan Sapurtra, Adri Yanto. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian

Online. Jakarta: Jurnal Lentera ICT Vol. 3, No. 1, Mei 2016

12. Samsir dan Siddik, Muhammad. (2020). Rancangan Bangun Sistem Informasi Pos

(point of sale) Untuk Kasir Menggunakan Konsep Bahasa Pemograman Oriental

Objek. Labuanbatu. JOISIE Jurnal Of Information System And Informatics

Engineering Vol. 4, No. 1 Juni 2020

13. Sutanta, E. (2003) System Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu

14. Wati, Embun Fajar, Kiki Indayani (2017). Sistem Informasi Dan Return Barang

Berbasis Desktop Pada PT. MILENIA BERKAT ABADI JAKARTA

(40)

29

LAMPIRAN – LAMPIRAN Lampiran1

Gambar

Tabel 3 1 database ............................................................................................................
Gambar 2 1 simbol diagram use case
Gambar 2 2 simbol diagram sequence
Gambar 2 3 symbol activity diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Permasalahan yang terjadi di kalangan widyaiswara PAI Balai Diklat Keagamaan Aceh saat ini adalah rendahnya gezhah atau minat mereka dalam hal membaca ilmu pengetahuan umum, tidak

Padahal apabila data imunisasi yang terlaporkan pada buku kohort rendah, maka data dan informasi pada Pemantau Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)

Belum maksimalnya implementasi peraturan daerah tersebut juga disebabkan oleh belum tersedianya tempat yang tetap dan khusus untuk menampung para pekerja seks

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan melalui pendekatan perencanaan kontinjensi mampu meningkatkan kesiapsiagaan remaja terhadap ancaman kematian

Analisis data yang digunakan untuk menganalisa sistem manajemen dan pendapatan pada usaha Sapi Madura dan Sapi Madrasin di Kabupaten Sampang adalah analisis

Hasil uji analisis dengan independent sample T-test menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara beda rerata kadar NO pada individu. obesitas dengan tidak

Tambahan lagi, perubahan positif bagi faktor persepsi kawalan tingkah laku juga mampu menyebabkan tingkah laku sasaran berlaku tanpa melalui niat tingkah laku