• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA STAFF ADMINISTRASI DI PT.SANBE FARMA BANDUNG. Yolanda Octavia Lita Wulantika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA STAFF ADMINISTRASI DI PT.SANBE FARMA BANDUNG. Yolanda Octavia Lita Wulantika"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA STAFF ADMINISTRASI DI PT.SANBE FARMA BANDUNG

Yolanda Octavia Lita Wulantika

yollandaocttavia@gmail.com Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

Leaders and managers play an important role in providing work motivation and the application of work discipline in the company. Motivation and Work Discipline are factors that affect the effectiveness of employee work, lack of motivation and discipline will affect work efficiency and effective work.This study aims to examine and provide empirical evidence about the effect of both partially and simultaneously work motivation and work discipline on the effectiveness of employee work on the administrative staff of PT Sanbe Farma Bandung.

This research was conducted at PT Sanbe Farma Bandung with a population of 80 employees and used a saturated sample of all employees. The method used in this research is descriptive and verification methods. Data collection techniques through observation, interviews and questionnaires.Based on the results of the study it can be concluded that simultaneously shows that work motivation and work discipline have a significant effect on work effectiveness, from work motivation and work discipline to work effectiveness. Partial hypothesis test results indicate that the variable work motivation has a significant effect on employee work effectiveness. Likewise, the Work Discipline variable significantly influences the Work Effectiveness of employees.

Keywords: Work Motivation, Work Discipline, and Work Effectiveness. ABSTRAK

Pemimpin dan manajer memainkan peran penting dalam memberikan motivasi kerja dan penerapan disiplin kerja di perusahaan .Motivasi dan Disiplin Kerja merupakan faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai ,kurangnya motivasi dan disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektif kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh baik secara parsial dan secara simultan motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap efektivitas kerja pegawai pada staff administrasi PT Sanbe Farma Bandung. Penelitian ini di lakukan di PT Sanbe Farma Bandung dengan populasi 80 pegawai dan menggunakan sampel jenuh yaitu seluruh pegawai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan penyebaran kuisioner.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan menunjukan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja, dari Motivasi kerja dan Disiplin Kerja terhadap Efektivitas Kerja Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukan bahwa variabel Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Kerja

(2)

Pegawai. Begitu juga variabel Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Kerja pegawai.

Kata Kunci : Motivasi Kerja,Disiplin Kerja, dan Efektivitas Kerja PENDAHULUAN

Semakin banyaknya permintaan pasar akan kebutuhan masyarakat di Indonesia ,salah satunya adalah permintaan obat – obatan yang semakin canggih dan baik untuk membantu menyembuhkan segala penyakit yang di derita oleh masyarakat,menuntut industri farmasi harus mampu bertahan dan berkompetisi,tentunya dengan segala asset perusahaan yang memadai salah satunya adalah SDM yang di miliki oleh perusahaan di haruskan bekerja dengan efektif dan efisien. Maka industri farmasi semakin maju dan terus berkembang di Indonesia.

Bukan hanya dengan tujuan untuk meraup keuntungan tetapi juga bertujuan untuk menciptakan produk unggulan yang dapat membantu penyembuhan penyakit serta memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia.

Efektivitas kerja pegawai yang semakin meningkat di karenakan adanya motivasi yang mendorong semangat pegawai untuk melakukan yang terbaik selain itu disiplin kerja pun mempengaruhi efektivitas kerja pegawai ,maka perusahaan sebaik mungkin selalu memotivasi para pegawainya dan menerapkan disiplin kerja agar segala kegiatan dan tujuan perusahaan tercapai dengan maksimal.

Berdasarkan data dari farmasiindustri.com Indonesia merupakan pangsa pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN mencapai 27% dari total pangsa pasar ASEAN, dimana 73% pangsa pasar farmasi nasional didominasi oleh perusahaan farmasi lokal. Menurut informasi tersebut PT Sanbe Farma menduduki peringkat ke 2 industri farmasi terbesar di Indonesia.

Melihat dari segi kepadatan penduduk di Indonesia, Jawa Barat menduduki peringkat pertama pulau yang paling padat di Indonesia. Sehubungan dengan itu PT Sanbe Farma memutuskan untuk mendirikan perusahaan farmasinya di Jawa Barat,karena melihat banyaknya penduduk dan permintaan pasar yang meningkat di pulau Jawa. PT Sanbe Farma yang berada di Jawa Barat berpusatkan di Bandung tepatnya di Jl.Taman Sari No. 10.

PT. Sanbe Farma adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang farmasi memproduksi obat-obatan yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan perusahaan PT Sanbe Farma membutuhkan sumber daya yang handal dan kompeten yang menjadi faktor penting untuk keunggulan bersaing PT. Sanbe Farma Bandung, sehingga pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan untuk pencapaian visi dan misi PT.Sanbe Farma Bandung.

Sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak akan memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidangnya. Tetapi perusahaan juga harus memiliki uraian pekerjaan yang jelas bagi karyawannya, sehingga karyawan dapat memahami dengan jelas apa yang perlu dilakukan. Perusahaan membutuhkan efektifitas kerja untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan oleh organisasi. Untuk itu, penguatan efektivitas karyawan di perusahaan PT Sanbe Farma harus didorong agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Arjuna Rizaldi (2017 : 156) motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang di dalam usaha memenuhi kebutuhannya baik secara riil maupun materii

(3)

Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah”faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu,motivasi sering kali di artikan sebagai faktor pendorong perilaku seseorang”.

Hamzah B. Uno (2012:71) menyatakan; “Work Motivation is one factor that also determines a person's performance, the size of the influence of work motivation on one's performance depends on how much intensity of motivation is given.

Menurut A.H.Rahadian(2016) disiplin adalah bentuk kontrol agar pelaksanaan pekerjaan karyawan selalu dalam koridor hukum dan peraturan yang berlaku.

Davis (dalam Mangkunegera, 2011: 129) mengemukakan bahwa ”dicipline is management action to enforce organization standards”, artinya disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

Menurut Singodimedjo dalam Edy Sutrisno Discipline is an attitude of willingness and willingness to obey and obey the norms of regulations that apply in the area, (Sutrisno, 2009 : 90 )

Konsep efektivitas Akmal (dalam Priansa, 2013: 11) mengutip dari A.H Rahadian (2016) discipline is a condition or ability of work carried out by humans to provide the expected use value. Effectiveness regarding the success of the organization in achieving its objectives.

Menurut Pasolong dalam Kezia K Supit (2017) Efektivitas pada dasarnya berasal dari kata efek dan istilah ini digunakan sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas kerja adalah keadaan mencapai tujuan yang diharapkan atau diinginkan melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Akmal (dalam Priansa, 2013: 11) mengutip dari A.H Rahadian (2016) menyatakan bahwa effectiveness is the achievement of business in accordance with the plan (doing the right things) or the results plan compared to the realization of the results.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam Sugiyono (2012) menjelaskan “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Penulis menggunakan descriptive dan verificatif . Unit analisis seluruh pegawai PT Sanbe Farma Bandung yang berjumlah 80 orang. Dan menggunakan analisis regresi linear berganda.

(4)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis Deskriptif

Motivasi Kerja

Berdasarkan rekapitulasi diatas terlihat bahwa nilai presentase skor tertinggi berada pada indikator penghargaan sebesar 70,13% sedangkan presentase terendah berada pada indikator kebutuhan fisik sebesar 66,50%. Secara keseluruhan dari tabel tersebut di ketahui bahwa nilai presentase yang di dapat pada variable motivasi kerja pegawai sebesar 68,66%. Nilai tersebut mengacu pada kriteria yang tergolong baik ,sehingga dapat di ketahui bahwa motivasi kerja pegawai di PT Sanbe Farma pada saat ini tergolong baik.

Dapat di katakan baik karena sebagian pegawai menganggap perusahaan mampu untuk memenuhi kebutuhan standar hidup pegawai walaupun masih ada yang menganggap bahwa kebutuhan fisik yang di dapat masih kurang cukup dikarenakan gaya hidup yang berbeda, sehingga memiliki kebutuhan yang berbeda pula.Bagi sebagian pegawai, penghargaan yang diberikan oleh perusahaan sudah cukup membuat pegawai termotivasi dalam bekerja karena sikap atasan yang menghargai karyawannya dalam memberikan teguran maupun saran dan masukan. Hal ini di dukung oleh pendapat Sri Widodo dan Isniar (2018:116) motivasi seseorang dipengaruhi oleh kebutuhan yang belum terpenuhi, evaluasi, prestasi, kepuasan, imbalan,dan hukuman.

Disiplin Kerja

Berdasarkan rekapiyulasi diatas terlihat bahwa nilai presentase skor tertinggi berada pada indikator taat terhadap peraturan lainnya di organisasi/instansi sebesar 70,25% sedangkan presentase terendah berada pada indikator taat terhadap aturan waktu sebesar 67,25%. Secara keseluruhan dari tabel tersebut di ketahui bahwa nilai presentase yang di dapat pada variable disiplin kerja pegawai sebesar 68,81%. Nilai tersebut mengacu pada kriteria yang tergolong baik ,sehingga dapat di ketahui bahwa disiplin kerja pegawai di PT Sanbe Farma pada saat ini tergolong baik.

Dapat di katakan baik karena sebagian pegawai taat terhadap SOP perusahaan dan mampu bekerja dengan baik demi kelancaran segala aktivitas kantor.Walaupun masih ada sebagian pegawai yang masih menganggap remeh jam masuk kantor sehingga masih banyak pegawai yang tidak disiplin pada saat masuk kantor dan juga tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya.Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Veithzal dan Ella (2011:825) Disiplin kerja adalah alat yang digunakan oleh manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan sehingga mereka bersedia untuk mengubah perilaku dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mematuhi

Motivasi (X1) Disiplin Kerja (X2) Efektivitas Kerja Pegawai (Y)

(5)

semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku. Peraturan yang dimaksud bisa berupa absensi, masuknya lambat, dan kepergian karyawan dengan cepat.

Efektivitas Kerja

Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas, terlihat bahwa nilai presentase skor tertinggi berada pada indikator kepuasan kerja 67,75% sedangkan presentase terendah berada pada indikator kemampuan menyesuaikan diri sebesar 67,00 %. Secara keseluruhan dari tabel tersebut di ketahui bahwa nilai presentase yang di dapat pada variable efektivitas kerja pegawai sebesar 67,46%. Nilai tersebut mengacu pada kriteria yang tergolong cukup baik ,sehingga dapat di ketahui bahwa efektivitas kerja pegawai di PT Sanbe Farma pada saat ini tergolong cukup baik.

Dapat di katakan cukup baik karena sebagian pegawai sudah cukup lama bekerja di perusahaan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan lingkungan, juga dapat berprestasi di perusahaan dengan mendapatkan promosi jabatan dari atasan

sehingga mereka merasa sudah cukup puas dengan hasil yang di kerjakan selama mereka bekerja di PT Sanbe Farma Bandung. Hal ini sesuai dengan pendapat Pasolong dam Kezia (2017) menyatakan bahwa efektivitas kerja merupakan suatu keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

2. Hasil Regresi Berganda

Dari hasil SPSS 25 menunjukan persamaan regresi :

Koefisien yang terdapat pada persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Y = 3,019 Artinya jika motivasi kerja dan displin kerja bernilai nol atau tidak ada peningkatan, maka efektivitas kerja akan bernilai sebesar 3,019.

β1 = 0,346 Artinya jika displin kerja (X2) dan motivasi kerja (X1) mengalami kenaikan 1%, maka efektivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,346. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara motivasi kerja dengan efektivitas kerja sehingga semakin tinggi motivasi kerja maka akan semakin tinggi efektivitas kerja.. β2 = 0,272 Artinya jika motivasi kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) mengalami kenaikan 1%, maka efektivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,272. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara disiplin kerja dengan efektivitas kerja sehingga semakin tinggi disiplin kerja maka akan semakin tinggi efektivitas kerja.

3. Hasil Koefisien Determinasi Simultan

Diketahui nilai R2 bernilai 0,610 (61%). Nilai tersebut menunjukan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas kerja sebesar 61% Dan 39% sisanya adalah variabel lain yang tidak diteliti.

(6)

4. Hasil Koefisien Determinasi Parsial

Diketahui pengaruh paling besar diberikan oleh variabel X1 (Motivasi Kerja) sebesar 35,69%, kemudian diikuti oleh X2 (Disiplin Kerja) sebesar 25,29 %

Uji Hipotesis Simultan

Diketahui Fhitung > Ftabel (60,111 > 3,09) Ha diterima dan Ho ditolak, maka secara bersama-sama motivasi kerja, dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai pada PT Sanbe Farma Bandung. Dengan gambar hasil uji hipotesis simultan sebagai berikut :

5. Uji Hipotesis Parsial Dari hasil SPSS 25, diketahui:

Motivasi Kerja : thitung > ttabel (5,044 > 1,994) Disiplin Kerja : thitung > ttabel (3,781 > 1,994)

Maka Ha diterima dan Ho ditolak, maka secara parsial motivasi kerja, disiplin kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Kaya Rasa Food Bandung.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan ukuran tingkat motivasi kerja dapat dikategorikan baik. Berdasarkan ukuran tingkat disiplin kerja dapat dikategorikan baik. Berdasarkan ukuran tingkat efektivitas kerja dapat dikategorikan cukup baik.

2. Uji hipotesis parsial membuktikan bahwa motivasi kerja, disiplin kerja terhadap efektivitas kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja.

3. Berdasarkan uji hipotesis simultan dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja terdapat pengaruh signifikan bersama-sama terhadap efektivitas kerja.

SARAN

1. Motivasi kerja pada PT Sanbe Farma Bandung dalam kategori baik. Namun walaupun dikatakan baik tetapi masih ada permasalahan dalam kebutuhan fisik. Oleh karena itu diharapkan perusahaan dapat lebih menggali dan memperhatikan faktor-faktor yang mendukung terpenuhinya kebutuhan fisik seperti memberikan gaji dan tunjangan lebih besar lagi sesuai dengan kinerja dan prestasi kerjanya yang sudah dihasilkan selama bekerja agar setiap pegawai dapat mencukupi kebutuhan fisiknya dengan demikian pegawai akan semakin termotivasi dan lebih giat dalam berkerja sehingga jika pegawai termotivasi untuk melakukan yang terbaik maka akan berdampak baik untuk perusahaan. 2. Disiplin kerja pada PT Sanbe Farma Bandung dalam kategori baik. Namun walaupun

dikatakan baik tetapi masih ada permasalahan dalam taat terhadap waktu. Oleh karena itu diharapkan perusahaan perlu meningkatkan lagi penerapan disiplin kerja yang diberikan Motivasi Kerja

Disiplin Kerja

(7)

kepada pegawai sesuai dengan tanggung jawab dan resiko dari pekerjaan yang dilakukan kemudian memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin guna untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai di perusahaan.

3. Efektivitas kerja pada PT Sanbe Farma Bandung dalam kategori cukup baik. Namun walaupun di katakana cukup baik tetapi masih ada pegawai yang sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi yang diberikan oleh atasan dan juga peran sesama rekan kerja yang kurang aktif dalam mendukung setiap pegawai untuk terlibat dalam aktivitas yang ada di perusahaan. Dan juga pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan jabatan dan kemampuan kerja pegawai sehingga peneliti menyarankan agar perusahaan lebih memberikan motivasi berupa pelatihan ,seminar, gathering pegawai agar setiap karyawan dapat berbaur dan lebih akrab dengan sesama rekan kerja dengan demikian dapat menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien sehingga pegawai pun merasa nyaman untuk bekerja di PT Sanbe Farma Bandung dengan begitu efektivitas kerja di perusahaan akan tercapai dan membantu perusahaan mewujudkan tujuannya dan membuat PT Sanbe Farma Bandung menjadi lebih baik lagi untuk masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Arjuna Rizaldi (2017). Peningkatan Motivasi Kerja Melalui Gaya Kepemimpinan. Optimal: Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 11(2), 151-170.

Anwar Prabu Mangkunegara (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kezia. K, Supit Adolfina, A., & Tawas, H. (2017).Pengaruh Perilaku Kepemimpinan,Semangat Kerja,dan Disiplin Terhadap Efektivitas. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(4).

Rahadian, A. H., & Kencana, M. (2016). Pengaruh disiplin dan motivasi kerja pegawai terhadap efektivitas kerja penanggulangan bencana alam di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Transparansi Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 8(2), 185-207.

Sutrisno, Edy. 2013. ManajemenSumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jakarta : Kencana. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Uno ,Hamzah B.2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta : Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menyingkap efektivitas Outdoor Education dengan pengalaman ajar yang disampaikan melalui metode experiential learning dalam konteks

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh tingkat signifikansi variabel bagi hasil adalah sebesar 0,058 yang artinya lebih besar dari 0,05 (0,058 < 0,05) dan t hitung

Motivation and cognitive load in the flipped classroom: definition, rationale and a call for research. The enhancement of students ’ mathematical self- efficacy

The output of this function is the data and accordingly data rate (at generation stage) is taken as indication of performance of the imaging system as data

Buatlah sebuah pertanyaan dengan menggunakan kata kunci yang kamu tentukan dari setiap paragraf pada bacaan di atas3. Buatlah paling sedikit dua pertanyaan tentang bacaan yang

Dari penelitian tersebut, dapat diketahui laju fotodekomposisi kurkumin serta pengaruh konsentrasi kurkumin dan katalis pada fotodekomposisi kurkumin?. 1.2

merumuskan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan perijinan terpadu, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan urusan pemerintahan

Hukum Islam di Indonesia, dalam formulasi yang sangat sederhana dapat dinyatakan bahwa pada hakikatnya hukum Islam di Indonesia adalah norma-norma hukum yang bersumber dari