• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIKA UNIPA SURABAYA"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DATA KUALITATIF

(INTRODUCTION TO CATEGORICAL DATA

ANALYSIS)

GANGGA ANURAGA S.Si, M.Si

STATISTIKA

UNIPA

(2)

Materi :

 Pendahuluan : Distribusi dalam dalam data diskret  Tabel Kontingensi

 Tabel dua dimensi  Tabel dimensi > 2  Pratikum

 Model log linier (Model dan Interpretasi)

 Pratikum

 Model logistik

 Biner (Estimasi Parameter, pengujian parameter, interpretasi, kesesuaian model)  Pratikum

 Multinomial (Estimasi Parameter, pengujian parameter, interpretasi, kesesuaian model)  Pratikum

 Ordinal (Estimasi Parameter, pengujian parameter, interpretasi, kesesuaian model)  Pratikum

 Model poisson (Estimasi Parameter, pengujian parameter, interpretasi, kesesuaian

model)  Pratikum

STATISTIKA

UNIPA

(3)

Kontrak kuliah

No Komponen Bobot Nilai (10%)

1 Partisipasi kuliah 10

2 Tugas-tugas 20

3 Kuis 15

4 Ujian Tengah Semester 25

5 Ujian Akhir Semester 30

Jumlah 100

STATISTIKA

UNIPA

(4)

referensi

Agresti, Alan. 1996. An Introduction to Categorical

Data Analysis. Wiley Series : New York

STATISTIKA

UNIPA

(5)

Pendahuluan

Hubungan antara variabel X dan Y, dimana Y adalah

variabel diskret (Nominal, Ordinal) dan X merupakan

variabel kontinyu atau diskret (Nominal, Ordinal,

Interval dan rasio)

Tujuan ADK :

Digunakan pada data berbentuk kategori, terutama pada

variabel respon yang berbentuk diskret/kategori.

Contoh :

Y : partai politik (Demokrat, Gerindra, Golkar)

X : pendidikan, pendapatan, dan jenis kelamin

STATISTIKA

UNIPA

(6)

Terdapat 2 jenis variabel kategori

Nominal

Contoh : jenis kelamin, jenis musik (rock, pop, jazz) dll

Ordinal

Contoh : tingkat pendidikan (SD, SMP, SMU, PT)

Selanjutnya yang akan menjadi perhatian penting adalah

variabel biner (sukses – gagal). Dan perbedaan penting

nominal-ordinal.

STATISTIKA

UNIPA

(7)

Distribusi Probabilitas dalam Analisis

Data Kualitatif (CDA)

Distribusi Binomial

distribusi untuk proses bernoulli

Karakteristik proses bernoulli

Percobaan berlangsung n kali, dalam cara dan kondisi

sama

Setiap percobaan hanya ada 2 kejadian yang mungkin

terjadi, yang mana saling asing dan independen.

Peluang / probabilitas dari satu percobaan ke percobaan

yang lain adalah konstan.

2 kejiadian tersebut umumnya dinotasikan sebagai kejadian

sukses dan kejadian gagal

STATISTIKA

UNIPA

(8)

Lanjutan distribusi binomial

(

), 1

(

) untuk setiap percobaan

munculnya atau jumlah sukses yang akan dihitung

Setiap percobaan saling asing dan independen

n = jumlah percobaan

berdistribusi binomial

P Sukses

P gagal

Y

Y

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(9)

Contoh :

Suatu pemilihan umum / pemilu yang diikuti oleh

partai demokrat dan golkar, yang mana

dilaksanakan dalam 3 putaran. Misalkan peluang

partai demokrat memenangkan pemilu adalah 0,5

.Berapa probabilitas partai

demokrat memenangkan pemilu sebanyak 3 kali.

Jawab : n = 3, Y = munculnya atau jumlah sukses

yang memilih partai demokrat.

(

 

P Demokrat

(

) = 0,5)

STATISTIKA

UNIPA

(10)

Lanjutan Contoh :

STATISTIKA

UNIPA

(11)

Catatan :

^

( )

(menunjukkan rata-rata kesuksesan dari sebuah percobaan)

( )

(1

),

(1

(menunjukkan variansi/standar deviasi dari sebuah percobaan)

juga dilambangkan ,

(menunjukkan persentas

E Y

n

Var Y

n

n

Y

p

n

 

 

e kesuksesan dari sebuah percobaan)

( )

(1

)

Y

E p

E

n

Y

n

n

 

 

 

  

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(12)

Soal :

Probabilitas kiriman paket dari suatu biro perjalanan

akan sampai tepat waktu adalah 0,8. jika kita

mengirim lewat biro tersebut 10 kali,

Berapa probabilitas bahwa 6 diantaranya akan sampai

tepat waktu ? 0,0881

Berapa rata-rata dan varians bahwa 6 diantaranya akan

sampai tepat waktu ? 8 dan 1,6

STATISTIKA

UNIPA

(13)

Pengujian Proporsi untuk Distr. Binomial

Untuk distribusi binomial, menggunakan estimator ML dalam inferensi statistik untuk parameter

Estimator ML adalah proporsi sampel ( )

Sampling distribusi dari proporsi sampel ( ), memiliki

p p mea    0 0 0 0 0 1 0 0,025 dan tan sbb : (1 ) ( ) , ( )

statistik uji yang digunakan :

(1 )

Hipotesis yang digunakan, : : (satu arah)

Daerah kritis : dengan =0,05 ( =1.96)

Dan CI 95% ada n s dar error E p p n p z n H vs H Z               (1 ) lah p 1, 96 p p n  

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(14)

Distribusi Multinomial

Jika dalam setiap percobaan / eksperimen didapatkan

peluang munculnya kesuksesan (possible outcomes) > 2,

dengan beberapa kategori. Maka dinamakan sebagai

distribusi multinomial (multinomial distribution).

Contoh : Beberapa percobaan yang memiliki lebih dari

dua hasil yang mungkin.

Misalnya, hasil untuk driver dalam kecelakaan mobil

dapat terekam menggunakan kategori "tidak terluka,"

"cedera yang tidak memerlukan rawat inap," "cedera

yang memerlukan rawat inap," "kematian."

STATISTIKA

UNIPA

(15)

Lanjutan Distribusi Multinomial

1 2 c

j j j j

menunjukkan jumlah kategori hasil

,

,...,

peluang sukses (probability)

1

c

n

n

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(16)

Contoh : Distribusi Multinomial

Dalam pemilihan umum sebuah negara besar,

kandidat A mendapat 20% suara, calon B

menerima 30% suara, dan kandidat C menerima

50% suara. Jika enam pemilih yang dipilih secara

acak, berapakah probabilitas bahwa akan ada

tepat satu pendukung calon A, dua pendukung

calon B dan tiga pendukung kandidat C dalam

sampel?

STATISTIKA

UNIPA

(17)

STATISTIKA

UNIPA

(18)

CONTINGENCY TABLES

(TABEL KONTINGENSI)

GANGGA ANURAGA S.Si, M.Si

STATISTIKA

UNIPA

(19)

Tabel Kontingensi

Berkaitan dengan hubungan antar variabel

kategori / diskret.

Menguji apakah kedua variabel tersebut (diskret)

independent.

STATISTIKA

UNIPA

(20)

Syarat pada Tabel Kontingensi

Homogen : setiap level atau kategori dalam suatu

variabel merupakan objek yang sama.

Independent (saling bebas)

Skala nominal : skala yang digunakan untuk

membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan

lainnya, misal : jenis kelamin (laki-laki, perempuan

Skala ordinal : skala yang digunakan untuk

membedakan dan mengurutkan data, misal tingkat

pendidikan (SD, SMP, SMA, PT)

(

)

( ) ( )

P A B

 

P A P B

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(21)

Tabel Kontingensi r x c

Baris

Lajur / Kolom

1

2

.

.

.

c

1

n

11

n

12

.

.

.

n

1c

2

n

21

n

22

.

.

.

n

2c

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

r

n

r1

n

r2

.

.

.

n

rc ij

Tabel kontingensi berisi hitungan hasil n ,

yang mana banyaknya individu yang termasuk

dalam sel ke ij, i = 1,2...r dan j = 1,2...c

STATISTIKA

UNIPA

(22)

Tabel Kontingensi 2 x 2

Misal hubungan antar jenis kelamin dengan

kepercayaan bahwa ada kehidupan setelam mati.

Tabel 1 :

STATISTIKA

UNIPA

(23)

Probabilitas Joint dan Marginal

Probabilitas join (Joint Probability)

 

,

,

menyatakan peluang ( , ) pada baris ke-i dan kolom ke-j

dinyatakan sebagai

nt

dari

1

ij ij ij ij ij i j

n

p

P X

i Y

j

n

X Y

joi

distribution

X dan Y

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(24)

Tabel probabilitas untuk kontingensi 2 x 2

Gender

Belief in Afterlife

Total

Yes

No or Undecided

females

π

11

π

12

π

1+

Males

π

21

π

22

π

2+

Total

π

+1

π

+2

π

++

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(25)

Tabel Probabilitas

Tabel 2 :

Gender Belief in Afterlife Total Yes No or Undecided females π11= 509/1127 = 0,452 π12= 116/1127 = 0,103 π1+= 0,555 Males π21= 398/1127 = 0,353 π22= 104/1127 = 0,092 π2+= 0,445 Total π+1= 0,805 π+2= 0,195 π++ = 1 11 11 11

misal :

0, 452,

menyatakan peluang (joint probability) dari jenis kelamin perempuan

yang mengatakan ya/percaya ada kehidupan setelah mati

n

p

n

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(26)

Probabilitas Marjinal (Marginal Probability)

Merupakan total dari baris dan atau total kolom dari

probabilitas join (joint probabiliy).

merupakan total dari probabilitas join (joint probability) dari baris ke-i merupakan total dari probabilitas join (joint probability) dari kolom ke-j = 1, merupakan total dari probabilitas m

i j ij      arginal

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(27)

Gender Belief in Afterlife Total Yes No or Undecided females π11= 509/1127 = 0,452 π12= 116/1127 = 0,103 π1+= 0,555 Males π21= 398/1127 = 0,353 π22= 104/1127 = 0,092 π2+= 0,445 Total π+1= 0,805 π+2= 0,195 π++ = 1

Joint

Probability

Marginal

Probability

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(28)

Independensi

Untuk selanjutnya pandang Y sebagai variabel

respon (belief in afterlife) dan X (Gender) sebagai

variabel penjelas (explanatory variable). Dan

, jika X dan Y bebas (independen) maka :

 

ij

p

ij

1 1 1 . .1 1 2 1 . .2 2 1 2 . .1 2 2 2 . .2

(

b a c a h a m p i r s a m a )

p

p

x p

p

p

x p

p

p

x p

p

p

x p

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(29)

Uji Independensi (Chi-Squared dan

Likelihood Ratio Test)

0 1 H i p o t e s i s y a n g d i g u n a k a n a d a la h s e b a g a i b e r i k u t : : t i d a k a d a h u b u n g a n a n t a r a d a n ( b e b a s ) a t a u ( ) : a d a h u b u n g a n a n t a r a d a n ( t i d a k b e b a s ) a t a u ( ) i d e n t i f i k a s i : i j i j i j i j i j i j i H X Y H X Y n n               

 

2 m e r u p a k a n n i la i h a r a p a n d a r i d e n g a n a s u m s i i n d e p e n d e n ˆ ˆ e s t i m a s i n i la i h a r a p a n S t a t i s t i k U j i : u n t u k t a b e l k o n t i n g e n s i , d e n g a n p e a r s o n j i j i j j i j i i j i j i j n n n n n n p p n n n n I x J                      

 

2 2 2 2 d a n L i k e li h o o d r a t i o t e s t s e b a g a i b e r i k u t : ˆ , 2 lo g ˆ ˆ 1 1 i j i j i j h i t u n g i j i j i j G n n G n d f I J           

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(30)

Uji Chi-Squared

Uji Chi-Sqaured menuntut frekuensi-frekuensi yang

diharapkan tidak boleh terlalu kecil.

Untuk uji Chi-Squared dengan derajat bebas (db)

yang lebih besar 1, lebih dari 20% selnya harus

mempunyai frekuensi yang diharapkan lebih dari

5 dan tidak satu sel pun boleh memiliki

frekuensi yang diharapkan kurang dari satu.

STATISTIKA

UNIPA

(31)

Contoh uji independensi

2 2

Gunakan pearson

dan Likelihood ratio

sebagai statistik uji

G

STATISTIKA

UNIPA

(32)

Yates (1934)

Melakukan koreksi terhadap pearson Chi-Squared.

Frank Yates, ahli statistik Inggris, menyarankan

koreksi untuk kontinuitas yang menyesuaikan rumus

untuk uji chi-squared Pearson dengan mengurangi

0,5 dari perbedaan antara masing-masing nilai

yang diamati dan nilai yang diharapkan dari tabel

2 × 2 kontingensi.

2 2

ˆ

0,5

ˆ

ij ij Yates ij

n

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(33)

Fisher

Digunakan pada sampel kecil, untuk nilai harapan

< 5.

Nilai p_value langsung dapat dihitung,

dibandingkan dengan signifikansi alpha (0,05).

Langkah-langkah dalam uji fisher :

Mencari konfigurasi-konfigurasi tabel yang lebih

ekstrim dari tabel yang diamati

Menghitung nilai p, katakanlah

Nilai p dari tabel yang diamati adalah penjumlahan

1

,

2

,...,

k

p p

p

1 2

...

k

p

p

 

p

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(34)

Fisher (Lanjutan 1)

STATISTIKA

UNIPA

(35)

Fisher (Lanjutan 2)

STATISTIKA

UNIPA

(36)

Fisher (Lanjutan 3)

STATISTIKA

UNIPA

(37)

Fisher (Lanjutan 4)

Dengan alpha = 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan (independen) antara

gejala psychotics dan neurotics dengan gejala

perasaan bunuh diri.

STATISTIKA

UNIPA

(38)

Risiko Nisbi (Relative Risk)

Merupakan perbandingan antara dua peluang yang sukses

Menyatakan peluang terjadinya suatu kejadian (resiko)

Nilai relative risk akan berkisar dari nol sampa tidak hingga

Nilai relative risk yang sama dengan 1 atau mendekati 1

mengindikasikan tidak ada hubungan antara kedua variabel

tersebut

11 1 1 21 2 2

n

n

RR

n

n

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(39)

Risiko Nisbi (Relative Risk)

P(perempuan percaya ada kehidupan setelah mati)

=509/625 =0,81

P(laki-laki percaya ada kehidupan setelah mati) =398/502

=0,79

Didapatkan relative risk yang mendekati 1 mengindikasikan

tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut

0,81

1, 02

0, 79

RR

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(40)

Odds Ratio

Odds adalah peluang terjadinya suatu kejadian

dibandingkan peluang tidak terjadinya kejadian

tersebut.

Odds ratio adalah adalah perbandingan dari dua

odds.

STATISTIKA

UNIPA

(41)

TABEL DIMENSI GANDA

Gangga Anuraga

STATISTIKA

UNIPA

(42)

Uji kebebasan bersama-sama / mutual

independence dalam tabel kontingensi 3 x 3

Hipotesis :

0 .. . . .. 0 .. . . .. 2 2 1 1 1 .. . . .. 2

:

:

(

)

Statistik Uji :

dengan :

ˆ

2

1, 2,...,

1, 2,...,

1, 2,...,

ijk i j k ijk i j k r c l ijk ijk i j k ijk i j k ijk ijk

H

p

p p p

H

p

p p p

n

E

E

n n n

E

N

df

rcl

r

c

l

i

r

j

c

k

l

  

   

   

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(43)

Contoh :

Data perilaku kelas pada pada sekolah anak-anak

Uji apakah terdapat hubungan antara perilaku kelas anak-anak

(deviant, non deviant), kondisi sekolah (low, medium, high) dan

indeks resiko yang terkait dengan kondisi tempat tinggal (not at

risk, at risk)

STATISTIKA

UNIPA

(44)

.. . . ..

1.. 2..

.1. .2.

1.Tentukan terlebih dahulu ,

, dan

non deviant dan deviant

(16 7) (15 34) (5 3)

80

(1 1) (3 8) (1 3)

17

not at risk dan risk

(16 1) (15 3) (5 1)

41

(7 1) (34 8) (3 3)

56

i j k

n n

n

n

n

n

n

 

  

      

 

   

 

   

..1 ..2 ..3

condition school

(16 7) (1 1)

25

(15 34) (3 8)

60

(5 3) (1 3)

12

n

n

n

   

  

    

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(45)

.. . . .. 2

111

121

2. Tentukan nilai harapan masing-masing sel

80 x 41 x25

8,72

97 x 97

80 x 56 x25

11,90

97 x 97

lanjutkan...

i j k ijk

n n n

E

N

E

E

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(46)

STATISTIKA

UNIPA

(47)

2 2 1 1 1 2 7 ,0.05 0

Statistik Uji :

(

)

17,30

2

7

14, 07

Kesimpulan : Karena tolak H maka

perilaku kelas anak-anak (deviant, non deviant),

kondisi sekolah (low, medium,

r c l ijk ijk i j k ijk

n

E

E

df

rcl

r

c l

df

  

 

   

high) dan

indeks resiko (not at risk, at risk) tidak bebas bersama-sama

STATISTIKA

UNIPA

(48)

Jika ditanyakan apakah kondisi sekolah dan indeks resiko

independet berdasarkan perilaku kelas, maka :

2

10,78 dengan df = 2

 

STATISTIKA

UNIPA

(49)

TUGAS

 Kombinasikan data untuk jenis kelamin sehingga menjadi 4 x 4 kemudian uji

independensi dengan menggunakan pearson dan likelihood ratio test, interpretaasikan.

 Bandingkan 2 level pendapatan pertama terhadap kepuasan kerja dengan

menggunakan likelihood ratio test, interpretaasikan.

 Bandingkan 2 level pendapatan terakhir terhadap kepuasan kerja dengan

menggunakan likelihood ratio test, interpretaasikan.

STATISTIKA

UNIPA

(50)

TERIMA KASIH

STATISTIKA

UNIPA

(51)

MODEL LOG LINIER

Gangga Anuraga

STATISTIKA

UNIPA

(52)

MODEL LOG LINIER

Menyatakan hubungan antar variabel, dengan data yang

bersifat kualitatif (skala nominal atau ordinal).

Dengan menggunakan pendekatan log linier bisa

diketahui model matematikanya secara pasti serta level

atau kelas mana yang cenderung menimbulkan adanya

hubungan atau dependensi.

Dalam tabel kontingensi I x J, dikatakan independen

apabila

Formula dalam model log linier menggunakan nilai

harapan

dan independen jika

ij i j

 

 

ij

n

ij ij

n

i j

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(53)

MODEL LOG LINIER UNTUK TABEL 2 X 2

M isalk an X seb ag ai variab el b aris d an

Y seb ag ai variab el k o lo m , m ak a m o d el lo g lin ier d ap at d itu lisk an seb ag ai b erik u t :

lo g ...(1 ) d im an a :

m en u n ju k k an efek u tam a k ateg o ri

X Y ij i j X i       k e-i variab el X .

m en u n ju k k an efek u tam a k ateg o ri k e-j variab el Y .

d an m o d el jen u h d ap at d itu lisk an seb ag ai b erik u t :

lo g ... (2 )

= efek in terak si an tara k ateg o ri

Y j X Y X Y ij i j ij X Y ij        k e-i p eu b ah X d an k ateg o ri k e-j p eu b ah Y u n tu k i= 1 ,2 ,3 ,...,I d an j= 1 ,2 ,3 ,...,J

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(54)

1

1

1 1

log

(terdapat hubungan antara log

dengan , sehingga dapat digunakan

untuk menduga log

)

ij ij ij ij ij ij ij J j i ij I i j I J ij i j

n

n

J

I

IJ

  

      

  

STATISTIKA

  

UNIPA

SURABAYA

(55)

X i i Y j j XY ij ij i j

 

  

      

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(56)

CONTOH KASUS

Hubungan partai dengan jenis kelamin

Ln n

ij

hubungan partai dengan jenis kelamin

eta(ij)

jenis kelamin buruh Partaikonservatif eta(i+) Laki-laki 5.40 4.74 5.07 Perempuan 5.48 5.22 5.35 eta(+j) 5.44 4.98 5.21 jenis kelamin Partai Total

buruh konservatif Laki-laki 222 115 337 Perempuan 240 185 425 Total 462 300 762

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(57)

1 2 1 2 11 12 21 22

Sehingga :

5, 21

0,14

0,14

0, 23

0, 23

0,10

0,10

0,10

0,10

X X Y Y XY XY XY XY

 

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(58)

MODEL JENUH / SATURATED MODEL

(MODEL 0)

11 1 1 11

21 2 1 21

2

Didapat model penuh (saturated model)

log

5, 4

5, 21 0,14 0, 23 0,10 (mod

)

5, 21 0,14 0, 23 0,10 (mod

)

0 G

0, 000

ij ij X Y XY ij i j ij X Y XY X Y XY

misal

v

v

v

el jenuh

v

el jenuh

df

 

 

 

 

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(59)

MODEL TANPA INTERAKSI (MODEL 1)

XY ij

0

Model 1 adalah interaksi antar 2 variabel dihilangkan

log

Untuk mengevaluasi interaksi

dapat dilakukan dengan membandingkan model

Berikut hipotesis yang dibangun :

m

ij ij X Y ij i j XY ij

misal

v

v

H

 

 

1

odel 1 adalah model terbaik

H

STATISTIKA

model 0 (saturated model) adalah model terbaik

UNIPA

(60)

 

2 2 2 2 2 2 1:0,05

Statistik Uji :

Dengan pearson

dan Likelihood ratio test

sebagai berikut :

ˆ

,

2

log

ˆ

ˆ

1

1

0,05

3,841

ij ij ij hitung ij ij ij

G

n

n

G

n

df

I

J

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(61)

Tabel Frekuensi Harapan dan ln dari

frekuensi harapan

jenis kelamin Partai

buruh konservatif Total Laki-laki 204.32 132.68 337.00 Perempuan 257.68 167.32 425.00 Total 462.00 300.00 762.00 jenis kelamin Partai Total

buruh konservatif Laki-laki 5.32 4.89 10.21 Perempuan 5.55 5.12 10.67 Total 10.87 10.01 20.88

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(62)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2 2 0

:

2

log

ˆ

7, 003138

Keputusan : Tolak H

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Model 0 (model

lengkap) sebagai model terbaik. Jadi model log linier

untuk hubungan

ij ij ij

Perhitungan

n

G

n

G

antara kedua variabel tersebut adalah :

X Y XY ij i j ij

v

 

 

STATISTIKA

UNIPA

(63)

INTERPRETASI :

Interpretasi dari model adalah adanya hubungan

antara variabel jenis partai dengan variabel Jenis kelamin,

dimana pengaruh efek utama variabel jenis partai dan

variabel jenis kelamin juga masuk ke dalam model.

Gunakan SPSS

STATISTIKA

UNIPA

(64)

UJI K-WAY

Uji K-Way

1. Pengujian interaksi pada derajat K atau lebih tinggi sama

dengan nol (

-

)

Uji ini didasarkan pada hipotesis bahwa efek order ke-K

Test that K Way and higher order effect are zero

0 1

0

dan

yang lebih tinggi sama dengan nol.

Pada model log linear hipotesisnya sebagai berikut.

- Untuk K = 2

H : Efek order ke-2 = 0

H : Efek order ke-2

0

- Untuk K = 1

H : Efek or

1

der ke-1 dan yang lebih tinggi = 0

H : Efek order ke-1 dan yang lebih tinggi

0

STATISTIKA

UNIPA

(65)

U ji K -w ay

2 . P en g u jian in terak si p ad a d erajat K sa m a d en g an n o l

( - )

U ji in i d id asark an p ad a h ip o tesis efek o rd er k e-K sam a d en g an n o l. P ad a m o d el lo g li

T est th a t K W a y effect a re zero

0 1 0 1 n ear h ip o tesisn ya seb ag ai b erik u t. - U n tu k K = 1 H : E fek o rd er k e-1 = 0 H : E fek o rd er k e-1 0 - U n tu k K = 2 H : E fek o rd er k e-2 = 0 H : E fek o rd er k e-2 0 S tatistik u ji yan g d ig u n ak   2 2 0

an ad alah L ik elih o o d R atio T est (G ) K riteria p en o lak an G 2 > (d b ; ) m ak a to lah H

STATISTIKA

UNIPA

(66)

Output SPSS Uji K-Way

0

1

Pada pengujian efek order ke-K atau lebih sama dengan nol dijabarkan sebagai berikut. Untuk K = 2

Hipotesis :

H : Efek order ke-2 = 0 H : Efek order ke-2 0

P_value yang kurang dari nilai

1

= 5% yaitu 0,008.

Sehingga Hdidukung oleh data, artinya efek interaksi order kedua terdapat dalammodel.

STATISTIKA

UNIPA

(67)

0

1

1

Untuk K = 1 Hipotesis :

H : Efek order ke-1 dan yang lebih tinggi = 0 H : Efek order ke-1 dan yang lebih tinggi 0 P_value = 0,000 yang kurang dari nilai = 5% . Sehingga H didukung oleh data,

artinya efek interaksi order kesatu dan yang lebih tinggi terdapat dalam model.

0

1

Pada pengujian efek order ke-K sama dengan nol dijabarkan sebagai berikut.

Untuk K = 1 Hipotesis :

H : Efek order ke-1 = 0 H : Efek order ke-1 0

Nilai P_value = 0,000 yang kurang dari nilai

1

= 5%.

Sehingga H didukung oleh data, artinya efek interaksi order ke-1 terdapat dalam model.

STATISTIKA

UNIPA

(68)

0 1 1

U n tu k K = 2

H ip o tesis :

H : E fek o rd er k e-2 = 0

H : E fek o rd er k e-2

0

N ilai P _ v alu e = 0 ,0 0 8 yan g k u ran g d ari n ilai

= 5 % .

S eh in g g a H d id u k u n g o leh d ata, artin ya

efek in terak si o rd er k e-2 terd a

p at d alam m o d el.

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(69)

Uji Asosiasi Parsial

P e n g u jia n in i m e m p u n y a i tu ju a n u n tu k m e n g u ji s e m u a p a ra m e te r y a n g m u n g k in d a ri s u a tu m o d e l le n g k a p b a ik u n tu k s a tu v a ria b e l y a n g b e b a s m a u p u n u n tu k h u b u n g a n k e te rg a n tu n g a n b e b e ra p a v a ri a 0 1 0 0 1 0 b e l y a n g m e ru p a k a n p a rs ia l d a ri s u a tu m o d e l le n g k a p . H ip o te s is n y a a d a la h s e b a g a i b e rik u t. - H : E fe k in te ra k s i a n ta ra v a ria b e l 1 d a n v a ria b e l 2 = 0 H : H - H : E fe k v a ria b e l 1 = 0 H : H 0 1 0 - H : E fe k v a ria b e l 2 = 0 H : H

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(70)

OUTPUT SPSS UJI PARSIAL

2

0

0

Statistik uji yang digunakan adalah partial chi-squared

dengan derajat bebas

(db; ).

tolak H yang berarti terdapat efek variabel jenis kelamin

dalam model.

tolak H yang berarti terdapat efek

variabel jenis partai

dalam model.

STATISTIKA

UNIPA

(71)

SELEKSI MODEL

Eliminasi Backward

Seleksi model log linier dilakukan dengan metode Backward Elimination.

Metode Backward Elimination pada dasarnya menyeleksi model

dengan menggunakan prinsip hierarki, yaitu dengan melihat

model

0 1

terlengkap sampai dengan

model yang sederhana.

Untuk memilih model terbaik menggunakan hipotesis sebagai berikut.

H : Model 1 adalah model terbaik

H : Model 0 (model jenuh) adalah model terbaik

STATISTIKA

UNIPA

(72)

TERIMA KASIH

STATISTIKA

UNIPA

(73)

MODEL LOG LINIER (Lanjutan)

Gangga Anuraga

STATISTIKA

UNIPA

(74)

CONTOH KASUS

Hubungan partai dengan jenis kelamin

Ln n

ij

hubungan partai dengan jenis kelamin

eta(ij)

jenis kelamin buruh Partaikonservatif eta(i+) Laki-laki 5.40 4.74 5.07 Perempuan 5.48 5.22 5.35 eta(+j) 5.44 4.98 5.21 jenis kelamin Partai Total

buruh konservatif Laki-laki 222 115 337 Perempuan 240 185 425 Total 462 300 762

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(75)

1 2 1 2 11 12 21 22

Sehingga :

5, 21

0,14

0,14

0, 23

0, 23

0,10

0,10

0,10

0,10

X X Y Y XY XY XY XY

 

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(76)

MODEL JENUH / SATURATED MODEL

(MODEL 0)

11 1 1 11

21 2 1 21

2

Didapat model penuh (saturated model)

log

5, 4

5, 21 0,14 0, 23 0,10 (mod

)

5, 21 0,14 0, 23 0,10 (mod

)

0 G

0, 000

ij ij X Y XY ij i j ij X Y XY X Y XY

misal

v

v

v

el jenuh

v

el jenuh

df

 

 

 

 

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(77)

MODEL TANPA INTERAKSI (MODEL 1)

XY ij

0

Model 1 adalah interaksi antar 2 variabel dihilangkan

log

Untuk mengevaluasi interaksi

dapat dilakukan dengan membandingkan model

Berikut hipotesis yang dibangun :

m

ij ij X Y ij i j XY ij

misal

v

v

H

 

 

0

odel 1 adalah model terbaik

H

STATISTIKA

model 0 (saturated model) adalah model terbaik

UNIPA

(78)

 

2 2 2 2 2 2 1:0,05

Statistik Uji :

Dengan pearson

dan Likelihood ratio test

sebagai berikut :

ˆ

,

2

log

ˆ

ˆ

1

1

0,05

3,841

ij ij ij hitung ij ij ij

G

n

n

G

n

df

I

J

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(79)

Tabel Frekuensi Harapan dan ln dari

frekuensi harapan

jenis kelamin Partai

buruh konservatif Total Laki-laki 204.32 132.68 337.00 Perempuan 257.68 167.32 425.00 Total 462.00 300.00 762.00 jenis kelamin Partai Total

buruh konservatif Laki-laki 5.32 4.89 10.21 Perempuan 5.55 5.12 10.67 Total 10.87 10.01 20.88

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(80)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2 2 0

:

2

log

ˆ

7, 003138

Keputusan : Tolak H

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Model 0 (model

lengkap) sebagai model terbaik. Jadi model log linier

untuk hubungan

ij ij ij

Perhitungan

n

G

n

G

antara kedua variabel tersebut adalah :

X Y XY ij i j ij

v

 

 

STATISTIKA

UNIPA

(81)

PELUANG JIKA KATEGORI Y (JENIS

PARTAI) SAMA

0 ij

1 ij

2

H

Peluang kategori B (jenis partai ) sama (model v

)

H

Peluang kategori B (jenis partai ) tidak sama (model v

)

dengan statistik uji sbb :

2

log

ˆ

A i A B i j ij ij ij

n

G

n

 

  

 

  

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(82)

Tabel Frekuensi Harapan dan ln dari

frekuensi harapan

Peluang jika kategori Y sama,

Tabel frekuensi harapan

Tabel ln (frekuensi harapan) = eta

ij

ij

model v

X

i

 

 

jenis kelamin Partai Total buruh konservatif

Laki-laki 168.5 168.5 337 Perempuan 212.5 212.5 425

Total 381 381 762

jenis kelamin Partai Eta(i+) buruh konservatif Laki-laki 5.127 5.127 5.127 Perempuan 5.359 5.359 5.359 Eta(+j) 5.243 5.243 5.243

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(83)

1 1 2 1 1 11 12 21 22 1 2

,

5,127

5, 359

1

(

)

4

1

(5,127

5,127

5, 359

5, 359)

5, 243

4

5,127

5, 243

0,116

0,12

5, 359

5, 243

0,116

0,12

ij J j i I J ij i j X i X i

dan

J

IJ

  

             

 

  

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(84)

Didapatkan model :

ij ij 2

v

v

5, 243 0,116

dan statistik uji G

41, 71

X i

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(85)

PELUANG JIKA KATEGORI X (GENDER)

SAMA

Peluang jika kategori X sama,

ij

model v

Y j

 

 

0 ij 1 ij 2

H

Peluang kategori X (gender) sama (model v

)

H

Peluang kategori X (gender ) tidak sama (model v

)

dengan statistik uji sbb :

2

log

ˆ

Y j X Y i j ij ij ij

n

G

n

 

  

 

  

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(86)

Tabel Frekuensi Harapan dan ln dari

frekuensi harapan

Peluang jika kategori X sama,

Tabel frekuensi harapan

Tabel ln (frekuensi harapan) = eta

ij

ij

model v

Y j

 

 

jenis

kelamin buruh Partaikonservatif Total Laki-laki 231 150 381 Perempuan 231 150 381 Total 462 300 762 jenis

kelamin buruh Partaikonservatif eta(i+) Laki-laki 5.442 5.011 5.227 Perempuan 5.442 5.011 5.227 eta(+j) 5.442 5.011 5.227

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(87)

1 1 2

1 1

1

log

(terdapat hubungan antara log

denga

sehingga dapat digunakan untuk menduga log

)

,

5, 442 dan

5,011

5, 227

ij ij ij ij ij ij ij I i j I J ij i j Y j j Y

n

n

I

IJ

  

         

  

  

1 1 1

5, 442 5, 227

0, 215

0, 22

5,011 5, 227

0, 216

0, 22

Y

 

  

STATISTIKA

 

UNIPA

SURABAYA

(88)

ij ij 2 2 1:0 ,05

v

v

5, 227

0, 22

dan statistik uji G

17,19

3,841

Y j

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(89)

PELUANG KATEGORI (i,j) SAMA

0 ij

2

H

Peluang kategori i,j sama (model v

)

dengan statistik uji sbb :

2

log

ˆ

ij ij ij

n

G

n

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(90)

Tabel frekuensi harapan

Tabel ln (frekuensi harapan) = eta

ij

jenis kelamin Partai Total buruh konservatif

Laki-laki 190.5 190.5 381 Perempuan 190.5 190.5 381 Total 381 381 762

jenis kelamin Partai eta(i+) buruh konservatif Laki-laki 5.250 5.250 5.250 Perempuan 5.250 5.250 5.250 eta(+j) 5.250 5.250 5.250 ij ij 2

v

v

5, 25

G

51,89

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(91)

REKAPITULASI MODEL LOG LINIER

Interpretasi : terjadi penurunan G

2

, dimana sesuai dengan

hipotesis yang dibangun dalam perbandingan model didapatkan

model jenuh (saturated model) adalah model terbaik

2

Model G

51,89

41,71

17,19

7,003

ij X ij i Y ij j X Y ij i j X ij i

v

v

v

v

v

 

 

 

 

 

 

 

 

Y XY

0,00

j ij

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(92)

Latihan Soal

Dalam suatu penelitian perusahaan, sejumlah data

dikumpulkan untuk menentukan apakah proporsi barang

yang cacat (X) yang dihasilkan oleh karyawan sama untuk

giliran shift pagi, sore atau malam (Y). Data berikut

menggambarkan barang yang diproduksi yang cacat untuk

shift pagi, sore, dan malam.Tentukan estimasi parameter

log linier dan berikan kesimpulan?

Kondisi Produk

Shift

Total Pagi Siang Malam

Cacat 45 55 70 170 Tidak cacat 905 890 870 2665 Total 950 945 940 2835

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(93)

TUGAS

Uraian

Tingkat Pemanfaatan TIK

Jarang Kadang-Kadang Sering SangatSering Ketersedian

Fasilitas Akse TIK

Sedikit 63 57 45 19 Banyak 13 35 49 46 Tentukan estimasi parameter log linier dan berikan kesimpulan? Gunakan perhitungan manual.

Lakukan analisis dan pembahasan sesuai dengan prosedur dalam Log Linier? Gunakan SPSS.

STATISTIKA

UNIPA

(94)

TERIMA KASIH

STATISTIKA

UNIPA

(95)

REGRESI LOGISTIK BINER

Oleh : Gangga Anuraga, S.Si M.Si

STATISTIKA

UNIPA

(96)

REGRESI LOGISTIK BINER

Menggambarkan hubungan antara variabel respon (berskala

kategori biner yaitu mempunyai dua kategori nilai 0 dan 1)dan

variabel prediktornya (kualitatif maupun kuantitatif).

Digunakan untuk memperkirakan apakah suatu kejadian akan

terjadi atau tidak dengan diketahuinya satu atau beberapa

variabel prediktor.

Model regresi logistik dapat pula digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel prediktor terhadap variabel

respon, sehingga dapat dikatakan bahwa, tujuan menggunakan

model ini adalah mencari model terbaik yang menggambarkan

hubungan antara variabel respon dengan variabel prediktornya.

STATISTIKA

UNIPA

(97)

DISTRIBUSI BERNOULLI

Variabel Y mengikuti distribusi Bernoulli dengan fungsi

probabilitas sebagai berikut :

1

( )

(1- ) dimana y = 0,1

jika y = 0, (

0 | ) 1

( ),

yang mana merupakan peluang untuk mendapatkan

hasil "gagal".

jika y = 1, (

1| )

( ),

yang mana merupakan peluang untuk mend

y y

f y

P y

x

x

P y

x

x

 

apatkan

hasil "sukses".

merupakan variabel prediktor yang dapat berupa kuantitatif

maupun kualitatif.

x

STATISTIKA

UNIPA

(98)

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER

 

 

0 1

|

merepresentasikan kondisional rata-rata (mean)

dengan prediktor x diketahui.

M enurut Hosmer dan Lameshow (2013),

model regresi logistik dapat dituliskan sbb :

x

E y x

e

x

 

 

 

 

0 1 0 1

1

dan transformasi dari

atau logit transformation

didefinisikan sbb :

ln

1

x x

e

x

x

g x

x

x

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(99)

MODEL REGRESI LINIER Vs LOGISTIK

Perbedaan lain antara regresi linear dengan regresi logistik

adalah distribusi dari variabel respon.

2

Pada model regresi linear, variabel respon diasumsikan

sebagai

( )

dan ( )

|

dengan dinamakan error, ~ N(0,I

)

Pada regresi logistik biner, nilai error hanya terdiri dari dua kemungkinan,

ya

y

x

x

E y x

itu jika y = 1 maka

1

( ) dengan peluang ( )

atau jika y = 0 maka

( ) dengan peluang 1

( )

Jadi error mempunyai distribusi dengan mean sama dengan nol dan varians

( ) 1

( )

x

x

x

x

x

x

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(100)

PEMODELAN REGRESI LOGISTIK BINER

Data berpasanngan (x

i

, y

i

), i = 1,2,3…n, dan n merupakan

banyaknya sampel data.

i

i i

jika y = 1 dengan peluang ( )

atau jika y = 0 dengan peluang 1

( )

karena data berpasangan x ,

, maka

y = 1 dengan peluang ( ) dan

y = 0 dengan peluang 1

( )

Karena variabel respon dalam model reg

i i i

x

x

y

x

x

1

resi logistik

mengikuti distribusi Bernoulli, maka fungsi kepadatan peluang

adalah sbb (Hosmer dan Lemeshow, 2013):

( ) 1

( )

i i y y i i

x

x

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(101)

FUNGSI LIKELIHOOD

 

1 1 0 1

Variabel respon diasumsikan bebas maka fungsi likelihood

dapat dituliskan sbb (Hosmer dan Lameshow, 2013) :

( ) 1

( )

...(1)

ˆ ˆ

ˆ

estimasi / taksiran

dan

dapat dicari dengan

memaks

i i n y y i i i

l

x

x

 

 

 

 

 

0 1 1 0

imumkan terhadap dan . Dimana dengan me-ln kan

terlebih dahulu fungsi likelihood

. Berikut fungsi log-likelihood

ln

ln

( )

1

ln 1

( ) ...(2)

turunkan persamaan (2) terhadap dan

n i i i i i

l

L

l

y

x

y

x

 

1

.

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(102)

CONTOH KASUS

Sumber data : buku Hosmer dan Lameshow (2013)

tentang coronary heart disease dengan sampel sebanyak

100

Hubungan antara umur (x) dengan penyakit jantung

koroner (y), y = 1 (terkena penyakit jantung koroner) dan

y = 0 (tidak terkena penyakit jantung koroner).

STATISTIKA

UNIPA

(103)

Hasil Estimasi SPSS

 

 

5 , 3 0 9 0 ,1 1 1* 5 , 3 0 9 0 ,1 1 1*

ˆ

1

5 , 3 0 9

0 ,1 1 1 *

ˆ

u m u r u m u r

e

x

e

g

x

u m u r

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(104)

UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER

 

  

 

 

 

 

1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 2 v ,

H ip o te s is (U ji S e re n ta k ):

H :

0

H :

0

2 ln

1

ˆ

ˆ

a ta u

ln

ˆ

1

ln 1

ˆ

2

ln

ln

ln

2 9 , 3 1 d ib a n d in g k a n d e n g a n

i i n n n y y i i i n i i i i i

n

n

n

n

G

y

y

G

n

n

n

n

n

n

G

    

 

 

 

 

 

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

(105)

Uji parsial :

 

1 1 2 2 2 1,

Uji Wald

ˆ

0,111

4,61

ˆ

0,024

dibandingkan dengan Z

atau W dengan

W

se

STATISTIKA

UNIPA

SURABAYA

Gambar

Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi r x c
Tabel Kontingensi 2 x 2
Tabel Probabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya, bila waria PSK tidak memiliki penerimaan hidup dan didukung penerimaan sosial yang baik, maka ia cenderung tidak memiliki strategi penyelesaian

25,415,553 28,853,856 Marketable securities third parties Efek-efek yang diperdagangkan pihak berelasi 271,521,202 298,761,799 Marketable securities related parties Cadangan

Menurut Neff dan Knox (2017) self- compassion berdampak pada kesejahteraan individu karena memberikan perasaan positif dalam menerima masalah yang ada pada diri,

Untuk konteks ini, pengembangan desain komik strip matematika pada materi statistika untuk kelas VI tingkat Sekolah Dasar merupakan bentuk kreativitas dari guru yang

Berdasarkan penelitian langsung yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sistem penyampaian informasi masih dilakukan dengan cara offline yaitu pencarian informasi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari keragaman dan korelasi antar karakter pada 20 genotipa pisang serta hubungan kekerabatan antar genotipa yang

Karena lucutan celah cethus sedemikian cepat dalam orde I-Jdetik (I(T6detik) serta menghasilkan spektrum sinar UV yang sedemikian kuat intensitasnya maka untuk memperoleh citra

Biasanya tidak sampai memerlukan cairan koloid (misalnya dekstran) kecuali pada kondisi hipoalbuminemia berat. Secepatnya kirim pemeriksaan darah untuk menentukan golongan