• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Audit operasional atau audit kinerja menggambarkan pengkajian ulang perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap efektivitas pengendalian intern bertujuan untuk membantu perusahaan menjalankan kegiatan usahanya supaya lebih efektif dan efisien dalam menjalankan operasinya. Sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk dengan mutu yang baik dan dengan biaya yang rendah demi kepuasan pelanggan. Hubungan antara audit operasional dengan ISO 9001:2000 adalah memiliki tujuan yang sama untuk mencapai misi perusahaan dalam usaha meningkatkan potensi perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 sebagai seri terbaru dari ISO 9000 merupakan Sistem Manajemen Mutu yang didasarkan pada 8 prinsip manajemen mutu yang bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan dimana hal ini akan tercapai jika proses bisnis perusahaan berjalan dengan baik.

Berhubungan dengan peningkatan kepuasan pelanggan, permasalahan yang banyak dihadapi saat ini yaitu masih banyaknya ketidaksesuaian dalam penerapan ISO 9001:2000 yang terjadi pada perusahaan. Dengan adanya ketidaksesuaian dalam proses, berarti akan muncul keluhan pelanggan dan ada

(2)

pengembalian produk jadi oleh pelanggan. Produk yang tidak sesuai tidak dapat diterima pelanggan karena dapat menyebabkan kecacatan lebih lanjut apabila digunakan. Penanganan produk jadi yang dikembalikan oleh pelanggan membutuhkan biaya dan waktu. Antara lain dengan dilakukannya trial formula oleh R&D untuk mengetahui penyebab sebenarnya atau evaluasi kembali terhadap batch yang dikirim kepada pelanggan. Hal ini tentu saja memerlukan keterlibatan dari berbagai departemen terkait, misal R&D, Plant Manager, PPIC, dan Production Manager.

Untuk mencegah adanya keluhan pelanggan tersebut, perusahaan harus memperhatikan mutu dari awal sampai akhir pada saat barang dikirim ke pelanggan. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah tepat dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sebagai masukan untuk penerapan. Sehingga permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu masih banyaknya ketidaksesuaian yang terjadi dalam penerapan ISO 9001:2000 dapat teratasi. Melihat besarnya manfaat dan pentingnya perusahaan untuk mengatasi ketidaksesuaian yang terjadi dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 bagi kegiatan operasi dan output perusahaan maka permasalahan tersebut diangkat oleh penulis dalam penelitian ini, dengan judul “ANALISA KETIDAKSESUAIAN DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. COSMAR “

(3)

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Bagi perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi mutu ISO 9001:2000 tentu akan berusaha mempertahankan prestasi yang telah dicapai tersebut diantaranya melalui berbagai upaya peningkatan kinerja Sistem Manajemen Mutu. Dalam menganalisa peningkatan kinerja Sistem Manajemen Mutu tersebut perlu dilakukan penelitian terhadap ketidaksesuaian yang terjadi didalam perusahaan yang terdiri dari keluhan pelanggan maupun dari PT. Cosmar itu sendiri diantaranya :

¾ Seberapa sering terjadi ketidaksesuaian didalam perusahaan ? ¾ Apakah jenis ketidaksesuaian yang terjadi pada perusahaan ? ¾ Apakah penyebab ketidaksesuaian tersebut ?

¾ Bagaimana upaya-upaya mengatasi ketidaksesuaian tersebut untuk menuju perbaikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang lebih efektif didalam perusahaan ?

Oleh karena itu, disini penulis mencoba untuk menganalisa ketidaksesuaian tersebut dan mencari tindakan perbaikan yang bermanfaat bagi perusahaan sehingga diharapkan tidak terjadi lagi ketidaksesuaian di masa yang akan datang. Adapun tindakan perbaikan tersebut merupakan bagian dari proses peningkatan yang berkesinambungan dari sistem manajemen mutu perusahaan.

(4)

1.3 Ruang Lingkup

Penulis melakukan pembatasan penelitian mengenai evaluasi implementasi klausul ISO 9001:2000sebagai alat kendali manajemen mutu pada PT. Cosmar

Cosmetics Contract Manufacturing. Adapun pembahasan yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Berdasarkan obyek penelitian, dibatasi pada PT. Cosmar Cosmetics

Contract Manufacturing yang terletak di BPSP Kawasan Industri Pulo

Gadung Jln. Pulo Buaran III blok R1 No. 1 Jakarta 13920.

2. Berdasarkan aspek waktu, penelitian dibatasi pada data ketidaksesuaian pada PT. Cosmar dari bulan Januari sampai Desember tahun 2005

3. Berdasarkan aspek disiplin ilmu, penelitian dibatasi pada bidang audit mutu kesesuaian untuk melihat apakah elemen-elemen ISO 9001:2000 telah diimplementasikan dengan benar dan apakah pelaksanaan aktivitas perusahaan tercakup pada dokumen dan dikendalikan dengan seharusnya.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Mengevaluasi bagaimana implementasi klausul ISO 9001:2000 pada PT.

Cosmar

2. Mengetahui kinerja PT. Cosmar berdasarkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

(5)

3. Mengevaluasi seberapa sering terjadinya ketidaksesuaian pada PT. Cosmar sepanjang tahun 2005

4. Mengevaluasi jenis-jenis ketidaksesuaian yang terjadi pada PT. Cosmar 5. Mengevaluasi penyebab dari ketidaksesuaian tersebut

6. Mencari upaya perbaikan atas ketidaksesuaian agar hal yang serupa tidak terjadi lagi di masa datang

Sedangkan manfaat yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah :

™ Bagi perusahaan :

a. Mengetahui sejauh mana ketidaksesuaian yang terjadi pada perusahaan setelah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 b. Mengetahui sejauh mana implementasi klausul ISO 9001:2000 diterapkan

didalam perusahaan

c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menjalankan operasinya sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan melalui peningkatan upaya perbaikan ketidaksesuaian

™ Bagi penulis :

a. Sarana penelitian bagi penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Teknik Industri bagi penulis

b. Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 khususnya tentang implementasi klausul ISO 9001:2000

(6)

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT. COSMAR (Cosmetics Contract Manufacturing) yang terletak didirikan berdasarkan akte notaris Antoni Halim No.13 tahun 2003 pada tanggal 13 Maret 2003, Ijin BKPM dengan No.149/I/PMA/2003. Kegiatan operasional perusahaan dimulai pada tanggal 1 Mei 2003 dengan jumlah karyawan sebanyak 13 (tiga belas) orang. Kegiatan operasional sehari-hari dilakukan di sebuah pabrik di Kawasan Industri Pulogadung, tepatnya di Kawasan Industri Pulo Gadung Jl. Pulo Buaran III Blok R. No.1 Jakarta 13920 dengan areal pabrik seluas 840 m2. Kegiatan operasional meliputi R&D, laboratorium, ruang produksi, kantor, dll.

Sampai saat ini PT. COSMAR sudah beroperasi hampir 2 (dua) tahun namun perkembangannya cukup pesat. Saat ini PT. COSMAR memperluas usahanya dan menyewa lokasi di Jl. Pulo Buaran III Blok R No.2. Sehingga total area adalah 1680 m2, lantai bawah digunakan sebagai ruang produksi (decorative, liquid, packaging, dll.) dan lantai atas sebagai gudang, kantor, ruang rapat, dan showroom. Total karyawan adalah 35 (tiga puluh lima) orang dan tenaga kerja harian 50 (lima puluh) orang.

1.5.2 Visi, Misi, Kebijakan dan Sasaran Mutu

¾ Visi Perusahaan : Menjadi pemimpin dalam private label dan mutu di industri kosmetik Contract Manufacturing di Indonesia.

(7)

¾ Misi Perusahaan : Mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk-produk dan memberikan pelayanan-pelayanan dengan mutu tinggi untuk mewujudkan kepuasan pelanggan yang berskala internasional.

¾ Kebijakan Mutu Perusahaan / Quality Commitmen

Komitmen top manajemen dalam hal kebijakan mutu perusahaan adalah sebagai berikut :

Setelah mempelajari peta bisnis kosmetik di Indonesia dan untuk mengantisipasi perkembangan industri kosmetik baik secara regional maupun global dimasa yang akan datang, maka sudah menjadi kebijakan PT. Cosmar untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk-produk dan memberikan pelayanan-pelayanan dengan mutu tinggi yang akan membuat PT. Cosmar menjadi dikenal sebagai pemimpin dalam hal mutu di industri kosmetik contract manufacturing di Indonesia. Untuk mencapai sukses berkesinambungan, maka PT. Cosmar akan :

1. Selalu menekankan kesadaran akan mutu yang baik dan keuntungannya kepada para pelanggan dan karyawannya.

2. Memberikan 100% kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk-produk dan pelayanan-pelayanan yang bermutu yang didapat dari kerjasama internal maupun eksternal dan peningkatan mutu produk dan pelayanan secara terus-menerus.

(8)

¾ Sasaran Mutu Perusahaan :

1. Mempercepat proses Customer – Marketing – R&D – Produksi : - adanya “product specification” mulai bulan Juli 2005

- PDR semua item pada form tersebut sudah terisi semua. Termasuk adanya contoh produk dan kemasan.

- R&D max. sampai panel III sudah harus disetujui pelanggan.

2. Ship date : minimum 80 % sesuai yang dijanjikan kepada customer, sudah tercapai pada bulan Desember 2005.

3. Antara bulan Juli-Desember 2005 tidak ada produk yang dikembalikan pelanggan

4. Tidak ada kesalahan produksi dari bulan Januari–Desember 2005. 5. Kesalahan R&D max. 1 kali dari bulan Juli-Desember 2005.

(9)

1.5.3 Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Cosmar

1.5.4. Tanggung Jawab dan Wewenang 1. Wakil Manajemen

Wakil Manajemen (Management Representative) yang telah ditunjuk berperan untuk memastikan proses yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu di PT. Cosmar terlaksana, berjalan dan terpelihara dengan efektif dan efisien, memberikan masukkan kepada manajemen tentang kinerja daripada sistem dan

Managing Director

Plant Buss. Support Buss. Development

Production

R & D

QA & QC

Warehouse

PPIC & Plant Adm.

Engineering

Fin. & Acc. HRD

GA

Sales & Marketing

Purchasing

(10)

kebutuhannya untuk perbaikan. Tanggung jawab wakil manajemen, diantaranya :

1. Memastikan bahwa seluruh proses didalam sistem manajemen mutu beroperasi sesuai dengan ISO 9001:2000 dan standard lain yang mungkin diperlukan di PT. Cosmar dari waktu ke waktu. 2. Mengkoordinir program Audit Internal dan program Peninjauan

Manajemen yang berkala dan terencana di PT. Cosmar

3. Meninjau ulang sistem manajemen mutu di PT. Cosmar, dan program-program yang mendukung terlaksananya sistem yang efektif dan efisien.

4. Memastikan dokumen sistem manajemen mutu selalu aktual. 5. Menyelenggarakan rapat Managemen Review dan melaporkan

kepada Direktur tentang kinerja sistem mutu dan kebutuhan untuk

improvement.

2. Manajer Pabrik (Plant Manager)

Ikstisar pekerjaan : Mengatur dan mengawasi semua aspek teknis, ekonomi dan administrasi, agar produksi dapat terlaksana secara efisien, dan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan. Plant Manager di PT. Cosmar mengkoordinir departemen-departemen dibawah tanggung jawabnya, yaitu R&D, QC, QA, Produksi (proses dan kemas), Gudang RM/PM, Teknik,

(11)

Production Control. Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara

lain :

1. Merangkap sebagai QMR untuk ISO 9001:2000

2. Mengusahakan untuk karyawan dibawahnya bekerja produktif, mengurangi pemborosan, menjaga mutu produk tetap konsisten. 3. Mengusahakan meningkatnya SDM karyawan dibawah tanggung

jawabnya.

4. Setiap bulan melaporkan output produksi ke Direktur

5. Memberikan penilaian tahunan kepada prestasi kerja anak buahnya langsung. Sekaligus mengusulkan mutasi, demosi dan kenaikan gaji anak buahnya.

6. Mengusahakan adanya continuous improvement disegala bidang yang ada dibawah tanggung jawabnya.

3. Kepala Departemen Sales & Marketing

Ikstisar pekerjaan : Mencari order, merencanakan, mengatur dan mengawasi kegiatan pemasaran sesuai dengan program dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

1. Bertanggung jawab atas berhasilnya/tercapainya target penjualan perusahaan (unit/rupiah)

(12)

3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan departemen marketing (operasional dan administrasi).

4. Senantiasa memanfaatkan peluang untuk meningkatkan penjualan (existing product/new product). Mencari order ke

customer dengan membawa sample produk

5. Membina kerjasama dengan departemen lain dalam rangka pencapaian target perusahaan dengan selalu berorientasi pada peningkatan service terhadap pelanggan.

4. Kepala Departemen Quality Control

Ikstisar pekerjaan : bertanggung jawab agar mutu kosmetik yang dihasilkan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Dengan tugas utama meluluskan atau menolak bahan baku, produk antara (produk ruahan), produk jadi sesuai dengan prosedur dan kondisi yang telah ditentukan. Menangani keluhan konsumen, mengevaluasi stabilitas produk existing melalui retained sample. Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

1. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas di Dept. Quality

Control

2. Bertanggung jawab atas analisa dan keputusan meluluskan atau menolak hasil pemeriksaan mutu bahan baku, bahan kemas,

(13)

produk antara dan produk jadi, sesuai prosedur dan metode yang disetujui.

3. Bersama-sama dengan R&D dan produksi bertanggung jawab pada trial produksi dapat berjalan dengan baik.

4. Menjawab keluhan konsumen, mengevaluasi surat keluhan produk dari Pemerintah.

5. Jika ada kegagalan produksi mendiskusikannya dengan Manager Produksi dan atau Plant Manager.

6. Bertanggung jawab agar alat-alat analisa dipakai dengan benar, dijaga dan dikalibrasi

7. Bertanggung jawab untuk pelatihan karyawan QC (terutama karyawan baru) dan evaluasi tahunan atas semua karyawan yang dibawahnya.

8. Membuat anggaran tahunan Dept. Quality Control

5. Kepala Departemen Produksi

Ikstisar pekerjaan : bertanggung jawab bahwa produk yang sudah direncanakan dapat dibuat dengan cara yang efisien, dan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang ditetapkan. Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

1. Melakukan prosedur-prosedur dan instruksi kerja untuk produksi sesuai dengan ISO 9001:2000

(14)

2. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan seksi dibawahnya yaitu : proses dan kemas.

3. Mengusahakan perbaikan yang terus menerus diseksi dibawahnya. 4. Mengusahakan pemenuhan rencana produksi dengan optimal

dengan mengingat akan produktivitas dan mutu.

5. Bersama dengan QC dan R&D bertanggung jawab bahwa trial produksi dijalankan dengan baik.

6. Mengatur dan melaksanakan pengawasan agar semua prosedur dan laporan produksi dilaksanakan sebagaimana mestinya dan tepat pada waktunya.

6. Kepala Departemen R&D

Ikstisar pekerjaan : Memimpin R&D dengan target menghasilkan produk baru yang bermutu, stabil sesuai dengan yang dikehendaki Marketing dan produk baru tersebut mempunyai harga yang bisa diterima Marketing. Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

1. Bertanggung jawab bahwa prosedur-prosedur ISO untuk R&D dijalankan

2. Dari masukkan QC atau pelanggan, memperbaiki produk-produk

(15)

3. Memimpin R&D untuk menjadi leader dalam Trial Produksi (6

batch pertama)

4. Bertanggung jawab bahwa formulasi yang dibuat tidak berbahaya, memenuhi persyaratan pemerintah, stabil dari segi mikrobiologi dan produk itu sendiri.

5. Memberikan training dan mengusahakan kenaikan mutu SDM dibawahnya.

7. Production Planning and Inventory Controller

Ikstisar pekerjaan : membuat rencana produksi dan stok bahan baku, kemudian mengontrol dan mereview hasil produksi dan rencananya agar kinerja produksi, stok gudang dan kinerja pengiriman dapat optimal. Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

1. Mengidentifikasi kebutuhan material dan bahan pembantu serta order dari Marketing

2. Mengalokasikan order ke mesin produksi yang tertuang dalam rencana produksi agar mesin dapat berproduksi dengan efisien dan efektif.

3. Membuat schedule stok dengan berkoordinasi dengan pihak pembelian untuk memastikan semua kebutuhan material dapat terpenuhi secara optimal.

(16)

4. Mereview rencana-rencana tersebut apabila terjadi perbedaan, dan secara aktif berkoordinasi dengan marketing dan pembelian atas perubahan/hasil review dari rencana.

5. Membuat report/laporan kepada Direktur yang menjadi atasannya.

8. Kepala Departemen Purchasing

Ikstisar pekerjaan : bertanggung jawab dalam pengadaan bahan baku dan bahan pembantu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

1. Koordinasi interen maupun eksteren dalam pengadaan bahan local/import.

2. Negosiasi harga, jadwal pengiriman dan kuantitas 3. Evaluasi dan audit pemasok

4. Review Purchase Order

5. Korespondensi dengan supplier. 9. Kepala Departemen HRD

Ikstisar pekerjaan : mengkoordinasikan tugas-tugas di HRD yang berkaitan dengan proses recruitment dan seleksi, training serta pengembangan karyawan agar memperoleh sumber daya manusia yang bermutu sehingga mampu menjawab tantangan jaman. Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

(17)

1. Menyusun pembuatan job description dan job requirement tiap jabatan.

2. Menyusun prosedur bidang HRD

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan training eksternal maupun internal

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan Penilaian Prestasi Karyawan 5. Menyusun budget HR Dept.

10. Kepala Departemen Gudang

Ikstisar pekerjaan : mengatur keberesan gudang RM/PM dari segi mutu dan kuantitas. Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

1. Melakukan prosedur/instruksi kerja untuk gudang RM/PM sesuai dengan ISO 9001:2000

2. Berusaha sebaik-baiknya agar supaya proses produksi dan kemas dapat melakukan tugasnya dengan cepat dengan mensupply bahan baku dan kemas secepat mungkin dan benar. 3. Mengusahakan perbaikan-perbaikan yang terus menerus

dibidangnya untuk kepentingan perusahaan.

4. Mengontrol bahwa prosedur-prosedur dan instruksi kerja ISO 9000, CPKB yang berhubungan dengan gudang RM/PM berjalan dengan baik.

(18)

5. Memonitor dan memberikan data analisa ulang bahan baku kepada QC.

6. Tugas dan tanggung jawab yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu di Job Description ini, yang ada kaitannya dengan RM/PM, dengan sendirinya menjadi tanggung jawabnya.

1.5.5 Sistem Kerja 1. Lingkungan Kerja

Pengelolaan limbah produksi dilakukan dengan mengelompokkannya berdasarkan bentuknya, yaitu :

a. Limbah Padat

Limbah padat dalam hal ini adalah sisa – sisa dari bahan mentah dan pengemasan. Sebagian besar dari produk – produk yang cacat yang tidak dapat diolah kembali. Limbah padat berupa debu diatasi dengan pemakaian seragam lengkap pada ruang produksi yaitu dengan memakai jas, masker, tutup kepala dan sandal khusus. Hal ini dilakukan untuk mengupayakan penjagaan kesehatan dari masing-masing operator. Limbah padat dikelola dan diambil oleh petugas pengawasan limbah yang disediakan oleh kawasan industri Pulogadung.

(19)

b. Limbah Cair

Sebagian produk yang dhasilkan diklasifikasikan sebagai produk pasta dan cair. Limbah dari produk ini berupa minyak – minyakan dan cairan pada pencampuran bahan baku. Limbah cair ini ditampung sementara pada tempat pembuangan sementara dan setiap 2 kali dalam seminggu limbah ini akan diambil dan dikelola oleh pihak pengawasan limbah yang disediakan oleh Kawasan Industri Pulogadung.

2. Waktu Kerja

Waktu kerja terdiri atas dua waktu kerja yaitu, waktu kerja normal dan waktu kerja shift. Waktu kerja shift hanya untuk produk dengan kategori Dry (bedak, dll).

a. Waktu kerja normal : Hari kerja : Senin – Jumat

Tabel 1.1 Jam Kerja Normal

Jam Kerja Kegiatan

07.45 Masuk Kerja

09.45-10.00 Istirahat 1

12.00-12.30 Makan Siang

14.30-14.45 Istirahat 2

(20)

b. Waktu kerja shift ¾ Shift 1

Hari Kerja : Senin – Jumat

Tabel 1.2 Jam Kerja Shift 1

Jam kerja Kegiatan

07.00 Masuk Kerja

09.45-10.00 Istirahat 1

12.00-12.30 Makan Siang

14.30 Pulang karja

Hari Kerja Sabtu

Tabel 1.3 Jam Kerja Hari Sabtu Jam kerja Kegiatan

07.00 Masuk Kerja

09.45-10.00 Istirahat

12.00 Pulang kerja

¾ Shift 2

Hari Kerja : Senin – Jumat

Tabel 1.4 Jam Kerja Shift 2

Jam kerja Kegiatan

14.30 Masuk Kerja

19.00-19.30 Makan

(21)

1.5.6 Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Cosmar adalah pembuatan produk kosmetik dengan 3 kategori berdasarkan bentuknya. Yaitu liquid, pasta dan padat. Proses produksi yang akan dibahas disini adalah proses produksi untuk produk utama yaitu powder / bedak. Ada 3 proses utama yang dilakukan pada proses ini yaitu :

1. Proses Utama

Proses produksi yang utama pada produksi bedak terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu :

• Mixing

Merupakan proses untuk mencampur seluruh bahan baku menjadi bulk yang siap untuk dipressing.

• Pengayakan

Bahan – bahan yang telah di mixing dimasukan kedalam mesin ayak untuk dilakukan pengayakan dan kemudian dilakukan penyaringan dari bahan – bahan yang tidak dikehendaki.

• Pressing

Merupakan proses press terhadap bulk hasil proses mixing dan ayak menjadi tablet dalam godet.

(22)

2. Pengemasan Primer

Pengemasan primer adalah pengemasan yang dilakukan dalam ruang tertutup. Proses pengemasan ini merupakan proses merakit godet ke dalam casing dan dilengkapi dengan puff dan mica sheet.

3. Pengemasan Sekunder

Pengemasan ini lanjutan dari pengemasan primer. Dilakukan dalam ruang lain yang tidak sama dengan pengemasan primer. Ini merupakan proses packing. Setelah lengkap dalam satu packing maka dilanjutkan dengan proses packing dalam unit box kemudian

dipress dengan plastik shrink. Lalu packing display box dan

dibungkus plastik, untuk tahap akhir packing display box di packing lagi dalam master box.

(23)

O - 1 I - 2 O - 2 O - 3 I - 3 I - 1 O - 15 I - 4 O - 13 O - 12 Plastik Display O - 10 O - 8 Blistar Puff Mica Sheet O - 14 O - 11 O - 9 O - 7 O - 6 Alat Stamping Stiker O - 5 Ditimbang Inspeksi Dimixing Uji homogen dan warna Diayak Ditimbang dan drop test O - 4 Dipressing Godet Dirakit Dirakit Dipacking Dikemas Dibungkus Dikemas Ditimbang Ditempel Distamping Dibentuk Dibentuk Dibentuk

Karton master box Karton display box Karton unit box Casing Bulk

Nama Objek : Bedak Dipetakan oleh : Indri

Tanggal Dipetakan : 20 Oktober 2005

OPERATION PROCESS CHART (OPC)

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Cosmar
Gambar 1.2  Operation Process Chart Produk Bedak

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan gambaran tingkat kepuasan pasien jampersal terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari lima dimensi servqual (reliability,

Dalam hal Nasabah atau pemilik atau pengendali akhir dari Korporasi adalah perusahaan terbuka dan diwajibkan untuk melakukan keterbukaan informasi atas pengendali

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya digunaka n

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah melihat seberapa tinggi kinerja dan kepentingan dari pelanggan PLN terhadap lima dimensi kualitas

satu contoh obat yang tergolong biguanid adalah metformin dengan berbagai karakteristik sebagai berikut: (a) menurunkan kadar glukosa darah dengan memperbaiki transport glukosa

Dari penjelasan latar belakang diatas maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana menyajikan model rumah tinggal dalam bentuk 3D (tiga dimensi), bagaimana meminimalisasi biaya

Disarankan agar ibu hamil pada umur berisiko, tingkat pendidikan rendah dan ibu yang bekerja, serta berpendapatan rendah agar lebih memperhatikan masa kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Bentuk lingual yang terdapat pada register pada tabloid Gaul dan Asian Plus ditemukan berupa kata,