• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian. Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian. Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Bowen Reaction Series merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.

Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:

Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral. Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral.

Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh Bowen.

Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksan merupakan pasangan ‖Incongruent Melting‖; dimana setelah pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam temperatur yang rendah.

Mineral disebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah

(2)

mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi berubahnya komposisiPlagioklas ini merupakan deret : ―Solid Solution‖ yang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering disebut Juga "Calcic Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na ( "Sodic Plagioklas / Alkali Plagioklas" ).

Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.

(3)

LATAR BELAKANG

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magama baik di permukaan bumi ataupun di bawah permukaan bumi. Batuan beku tersusun atas berbagai jenis mineral, yaitu kwarsa, tridymite, cristoibalite, orthoclase, microline, sanidine, plgioclase, nepheline, sodalite, leucite, muscovite, biotite, phlogopite, augite, orthopyroxene, aegirine, hornblende, arfvedsonite, riebeckite, dan olivine. Urut-urutan pembentukan mineral-mineral batuan beku, dijelaskan pada Bowen Reaction Series

. Tahun 1929-1930, dalam penelitiannya Norman L.Bowen seorang ilmuwan berkebangsaan Kanada, berhasil bereksperimen dan berhasil menjelaskan tentang hubungan antara kecepatan mendingin suatu magma dengan pembentukan macam-macam tipe batuan. Pada cairan magma yang mendingin. Bowen menggolongkan pembentukan batutersebut ke dalam dua kelompok, yaitu Reaksi feldspar plagioclase secara berkelanjutan (continuous) ialah reaksi dimana mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi yang berbeda tetapi mempunyai strukturkimia yang sama dan berikutnya yaitu reaksi ferromagnesium yang dalam

(4)

prosesnya tidak berlangsung secara berkelajutan (discontinuous) ialah reaksi dimana mineral-mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi kimia yang berlainan dan struktur kristal yang berlainan. Dalam pembelajaran mengenai pengenalan mineral-mineral terbut yang tercantum dalam Bowen Reaction Series, oleh karenanya di buatkanlah paper mengenai sifat fisik secara megaskopis dan optis ini.

(5)

TINJAUAN PUSTAKA A. Discontinious Series

1. Olivine

Sifat megaskopis dari mineral ini yaitu termasuk dalam sistem orthorombic dan termasuk dalam kelas bipiramidal. Kristalnya berbentuk prismatik ataupun tabular. Memiliki belahan pinacoidal. Dan pecahan concoidal. Memiliki tingkat kekarasan 6,5-7. Memiliki berat jenis 3,2-3,6. Memiliki kilat nonlogam, kaca. Berat jenis olivine tergantung pada kandungan besi di dalamnya. Olivine bersifat optikal positif jika kandungan FeO kurang dari 13%, atau sebaliknya. Memiliki daya transparansi transparan hingga transqlucent. Olivine berwarna hijau, kekuning-kuningan, coklat, kemerah-merahan, keabu-abuan, serta tidak berwarna. Terdapat kandungan titanium, nikel, dan kalsium dalam jumlah kecil. Olivine mudah diurai dan mengalami gelatinisasi menjadi serpentine, magnetit, limonite, magnesit, opal, dan garnierit. Olivine merupakan bagian dari batuan beku. Seperti basalt, dunite,, gabro, dan peridotit. Olivine banyak ditemukan di Mesir, Gunung Vesuvius, Burma, Norwegia, Arizona, Vermount, New Hampshire, Virginia, Pennsylvania, North Carolina, Oregon, New Mexico, Canada, dan Brasil. Olivine juga ditemukan pada meteorit.

(6)

Sifat optic dari mineral olivine yaitu

Warna absorbs : Tidak berwarna - kehijauan

Bentuk : Anhedral dengan bentuk poligonal dan berupa fenokris Relief : Tinggi

Pleokroisme : -

Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam Belahan : Paralel tidak sempurna (010), Pecahan : tidak teratur

Bias rangkap : Kuat, orde-II paling atas Kembaran : Kadang-kadang dijumpai Sudut pemadaman : Paralel

Orientasi optis : Length Slow Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif dan negatif

Mineral yang sering membuat kekeliruan dengan olivine adalah diopside, tetapi diopside mempunyai belahan yang baik, sudut pemadaman yang miring, dan kadang-kadang Bias rangkap lemah. Sedangkan olivine yang kaya oksida besi dinamakan hyalosiderite, terdiri dari 50% Fe2SiO4. Biasanya olivine terubah menjadikan antigorite dan magnetite sekunder pada bagian pecahan. Olivine mineral yang umum dalam batuan beku mafik - ultramafik, seperti : basanite, dunite dan peridotite.

(7)

2. Piroksin

Mineral ini terdiri atas : a. Augite

Augite mmpunyai rumus kimia (Ca, Na)(Mg, Fe, Al)(Al, Si)2 O6. Augite hampir tidak mempunyai warna (colorless). Augite berbentuk kristal prismatik pendek dengan relief tinggi. Pleokroisme mineral ini tidak ada sampai lemah dan Indeks biasnya n mineral > n balsam. Belahan augite adalah (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o. Satu arah dalam sayatan longitudinal, pararel. Kembaran mineral ini umum, polisintetis, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai struktur herringbone. Birefringencenya sedang, kira-kira ditengah orde kedua. Sudut pemadaman augite bervariasi dari 360-400(C^X). Tanda rentang optik augite length fast kadang-kadang length slow dan Sumbu optis dua (biaxial) serta tanda optisnya positif.

b. Enstatite

Enstatite tidak berwarna sampai netral. Bentuk enstatite Kristal prismatik. Inklusi-inklusi umum dan menghasilkan struktur schiler. Reliefnya tinggi dan belahannya (110) dalam dua arah pada sudut 88o sampai 92o pararel dengan (010). Kembaran pada enstatite jarang ada. Dan pleokroismenya lemah. Indeks bias Enstatite n mineral > n balsam Birefringencenya agak lemah, kuning muda orde pertama. Sudut pemadaman yaitu parallel. Orientasi optis Enstatite length slow dan sumbu optisnya dua (biaxial) serta tanda optisnya positif.

(8)

c. Hypersthene

Hypersthene memiliki warna netral sampai hijau muda atau merah muda Bentuk dari kristal subhedral prismatik. Relief dari mineral ini tinggi dan pleokroismenya lemah. Indeks bias Hypersthene n mineral > n balsam dengan belahan pararel dengan (110), (010) dan (100). Birefringencenya agak lemah, kuning sampai merah orde pertama. Hypersthene tidak memiliki kembaran. Sudut pemadamannya parallel. Orientasi optis mineral ini length slow Sumbu optisnya dua (biaxial) dan tanda optisnya negative.

d. Pigeonite

Pigeonite tidak berwarna atau netral. Bentuknya kristal anhedral. Relief tinggi. Pleokroismenya lemah. Indeks bias mineral n mineral > n balsam. Belahannya dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o. Birefringencenya sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde kedua. Kembaran mineral ini polisintetik. Sudut pemadamannya bervariasi dari 22o-45o. Orientasi optisnya slower ray. Sumbu optisnya dua (biaxial) dan tanda optis positif.

e. Diopsit

Diopsit termasuk colorless. Bentuk kristal subhedral. Relief tinggi. Dengan pleokroisme lemah. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o. Birefringence sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde kedua. Kembaran

(9)

Polisintetik. Sudut pemadaman bervariasi dari –370—440(C^Z). Orientasi optis slower ray. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis positif.

3. Amphibole

Mineral ini terdiri dari :

a. Hornblende

Hornblend berwarna hijau atau coklat. Bentuk kristal prismatik (monoklin 2V=520-850). Relief agak tinggi. Pleokroisme kuat. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan (110) dalam dua arah pada sudut 560 dan 1240. Birefringence sedang, ditengah orde kedua. Kembaran agak umum. Sudut pemadaman dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 120sampai 300. Orientasi optis length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis negatif.

b. Lamprobolite

Lamprobolite berwarna kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opaq. Bentuk kristal euhedral. Prismatik pendek. Relief tinggi. Pleokrisme agak kuat. Indeks bias n mineral>n balsam. Belahan (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o. Birefringence agak kuat sampai sangat kuat, orde tinggi. Kembaran tidak tampak. Sudut pemadaman bervariasi dari 0o sampai 12o. Simetris. Sumbu Orientasi optis : length slow. Optis dua (biaxial). Tanda optis negatif

c. Nephrite

Warna Nephrite colorless sampai abu-abu. Bentuk fibrous sampai fibro lamellar aggregate kristal prismatik tidak sempurna. Relief tinggi. Tidak mempunyai pleokroisme. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan menyerupai termolitle actinolite tetapi jarang yang jelas. Birefringence sedang dari abu-abu orde pertama

(10)

sampai warna cerah di tengah orde kedua. Kembaran kadang-kadang dijumpai. Sudut pemadaman bervariasi dari paralel sampai yang maksimum 10 sampai 20.. Orientasi optis length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis negatif.

4. Biotite

Biotit memiliki rumus kimia K (Fe, Mg)3 AlSi3 O10 (F, OH)2. Biotit termasuk kedalam golongan silika dengan sistem kristal monoklin. Biasanya biotit memiliki warna hitam kecokelatan. Biotit memiliki kilap kaca dan kekerasan 2,5 – 3 skala Mohs. Bentuk dari mineral ini adalah kristalin dan berstruktur uneven. Biotit memiliki asosisasi dengan kuarsa, feldspr, apatit, kalsit dan hornblend. Pada biotit, kembaran pada mineral ini kadang-kadang ada. Sudut pemadamannya paralel dengan belahan 30. Tanda rentang optiknya adalah length slow (+) dengan sumbu optis 2 (biaxial) dan tanda optis negatif.

Sedangkan sifat-sifat opiknya adalah : warna absorbsi coklat kekuningan-coklat kemerahan, hijau zaitun / hijau, bentuk kristal euhedral, tabular lamenar dan agak melengkung, relief sedang, pleokroisme kuat, indeks bias n.mineral > n.k-balsam, belahan sempurna dalam satu arah (001), bias rangkap kuat, merah orde-ii, kembaran kadang-kadang ada, sudut pemadaman parallel dengan belahan, 3º, orientasi optis length slow, sumbu optis dua (biaxial) dan tanda optis negative. Biotite dibedakan dari

(11)

phlogopite dengan warna gelap dan sudut aborsi kuat. Dari hornblende coklat umum dibedakan dengan sudut pemadaman yang kecil dan perbedaan belahan. Biotite sering teralterasi menjadi chlorite, juga menjadi vermiculite. Biotite mineral yang tersebar luas dan umum, terdapat dalam batuan beku hampir seluruh tipe, juga dalam schists dan gneiss dan zona metamorf kontak. Biotite umum dalam sedimen detrital.

B. Continuous Series 1. Anortit

Anorthit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 10% sodium dan 90% calcium. Dengan karakteristik fisik mineral anorthit adalah mempunyai warna putih, abu-abu, dengan kilat kaca dan bersifat transclucent-opaque dengan belahan 1 arah, pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,76 dan berasosiasi dengan mineral biotit, augit, hornblende dan piroksen. Sedangkan

sempurna, {010} kurang sempurna dan tidak sempurna {110}, mempunyai relief sedang n > balsam, dengan warna interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dan juga mempunyai kembaran albit.

(12)

2. Bitownit

Bitonit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 30-10% sodium dan 70-90% calcium, mempunyai karakteristik fisik: berwarna putih, abu-abu bahkan tidak berwarna (colorless), kilat kaca, cerat putih, bersifat transparan-opaque, mempunyai belahan 1 arah, dan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,74-2,76 dan berasosiasi dengan mineral biotit, hornblende dan piroksen. Sedangkan sifat-sifat optik mineral bitonit: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal subhedra-anhedra, relief rendah n > balsam, dengan belahan 1 arah pada {001}sempurna, {010}kurang sempurna dan {110) tidak sempurna. Warna interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dengan kembaran albit. Keterdapatan pada gabbro, anorthosit atau basalt.

3. Labradorite

Labradorit termasuk jenis dari plagioklas yang mempunyai warna kegelap-gelapan, dan dapat menghasilkan warna yang terjadi karena

warnactersebut memotong bidang belahan yang

disebut clabradorescence. Labradorit biasanya mempunyai batas intensitas warna bertipe biru dan violet-hijau, kuning dan orange. Selain itu warna yang dihasilkan adalah hasil dari pertumbuhan kristal, pertumbuhan ini adalah hasil dari kandungan susunan kimia yang serasi ketika pada temperatur yang tinggi, sedangkan efek warna yang dihasilkan disebabkan karena sinar yang masuk pada lapisan dan

(13)

terefraksi kembali. Sinar refraksi ini sangat pelan dan bergabung dengan sinar-sinar lain yang datang dan kemudian keluar, yang mana sinar-sinar tersebut mempunyai panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang tersebut berhubungan dengan panjang gelombang pada warna partikular seperti biru.

Labradorite mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 50-70% calcium dan 50-30% sodium dan mempunyai kembaran albit. Karakteristik fisik mineral labradorit: mempunyai wrana abu-abu sampai hitam keabu-abuan, dengan kilat kaca dan bersifat transparan-transclucent. Mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,70-2,74 serta mempunyai cerat putih. Labradorit berasosiasi dengan mineral biotit, piroksen dan hornblende.

4. Andesine

Andesin mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 70 – 50% sodium dan 30 – 50% calcium, mempunyai karakter fisik berwarna putih atau abu-abu, kilat kaca, sifat kristal transclucent – transparan dengan belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,68-2,71 dengan cerat putih dan karakteristik lain berupa index refraksi 1,545-1,562.

Karakteristik optik mineral andesin: tidak berwarna (colorless), bentuk kristal euhedral sampai anhedral, mempunyai belahan 1 arah pada {001} sempurna, kurang sempurna {010} dan tidak

(14)

sempurna {110}. Mempunyai relief rendah n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau putih pada orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku yaitu diorit dan andesit, andesin juga terbentuk pada batuan metamorf.

5. Oligoklas

Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 70–90% sodium dan 10-30% calcium. Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucent-transparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 – 6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, muscovit dan K-feldspar.

Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 70–90% sodium dan 10-30% calcium. Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucent-transparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 – 6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, muscovit dan K-feldspar.

Karakteristik optik mineral oligoklas: tidak berwarna (colorless), bentuk euhedral, subhedra dan anhedral dengan belahan 1 arah,

(15)

sempurna {001}, kurang sempurna {110}, tidak sempurna {110}, mempunyai relief rendah. Warna interferensi abu-abu sampai putih orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan: terdapat pada batuan beku seperti granit, ryolit juga terdapat pada syenit, trachit.

6. Albit

Nama albit sendiri diambil dari bahasa latin yaitu albus yang artinya putih. Albit juga merupakan kelompok alkali atau K-feldspar yang mana mempunyairange komposisi kimia dari Na Al Si3 O

sampai K Al Si3 O8. Rangkaian ini hanya ada pada temperatur tinggi

dengan mineral sanidin dan juga potasium sedangkan pada temperatur rendah dengan mineral K-feldspar akan terpisah dari albit pada proses yang disebut exsolution. Albit mempunyai komposisi kimia kurang lebih 90% sodium dan 10% potasium

Karakteristik fisik mineral albit: biasanya mempunyai warna putih atau tidak berwarna (colorless) tetapi dapat juga bercorak biru, kuning, orange atau coklat, mempunyai kilat kaca dan bersifat transclucent – opaque, sitem kristal : triklin dan mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6 – 6,5. berat jenis 2,61 dengan cerat putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, tourmalin dan muscovit.

Karakteristik optik mineral albit : tidak berwarna (colorless), bentuk euhedra, belahan 1 arah yaitu sempurna {001}, kurang sempurna {010}, tidak sempurna{110}, relief rendah, n<balsam,

(16)

warna interferensi kuning orde 1, kembaran: polysintetik dengan sudut antara 15o–37o. Keterdapatan: terdapat pada granit, granit pegmatit dan juga terdapat pada batuan metamorf.

C. K-Felspar Terbagi atas : a. Ortoklas

Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas (Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih. Rumus kimia atau komposisi kimia Orthoklas ini adalah KaISi3O8. Berat jenis mineral ini adalah 2,6 dengan kekerasan 6. Sistem kristalnya adalah monoklin, mempunyai kilap kaca, dan perawakan yang membutir. Orthoklas ini digunakan sebagai bahan baku dalam industri keramik.

Ortoklas memiliki sifat sifat optik, antara lain : 1. Colorless tapi agak keruh

2. Relief rendah

3. Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad 4. Kekerasan 6 Skala MOHS

5. Warna Interferensi abu-abu terang orde 1 6. Tanda rentang optik sumbu 2 (-)

7. Umumnya berbentuk unhedral sampai euhedral pada batuan beku 8. Tidak ada pleokroisme

(17)

b. Sanidine

Sanidine mempunyai warna colorless seringkali berkabut. Bentuk kristal yang jelas sebagai fenokris. Relief rendah. Tidak mempunyai Pleokroisme. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Birefringence lemah, abu-abu dan putih keabuan orde pertama. Kembaran carlsbad, dua individual dan jarang polisintetic. Sudut pemadaman pada (001), pada (010) +50n. Orientasi optis dua (biaxial). Tanda optis negatif

c. Mikroklin

Warna tidak berwarna, tetapi berkabut(altrasi). Bentuk kristal subhedral sampai anhedral. Relief rendah. Tidak mempunyai pleokroisme. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Paralel yang tidak sempurna dengan (110). Birefringence lemah, abu-abu dan putih orde pertama. Kembaran polisintetic, dalam dua arah(albit dan periclin). Sudut pemadaman pada (001) = +50, pada (010) = +50. Orientasi optik faster ray. Tidak punya Sumbu optik. Tanda optik negative.

d. Anortoklas

Warna tidak berwarna. Bentuk fenokris, kristal subhedral. Relief : rendah. Tidak punya leokroism. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Kembaran polisintetic. Sudut pemadaman pada (001) = 10-40, pada (010) = +40-100. Orientasi optis dua (biaxial). Tanda optis negative.

(18)

e. Adularia

Adularia sebuah feldspar mineraldan potasiumaluminosilikat (KAlSi 3 O 8 ). Ini biasanya membentuk berwarna, kaca, prismatik, kristal kembar di suhu rendah urat felsic batuan plutonik dan di rongga dalam sekis kristalin. Kejadian yang umum termasuk dalam sekis pegunungan Alpen. Adular'ia Beberapa menunjukkan bermain terbuat dr batu baiduri warna dan disebut batu bulan .

Adularia dan orthoclase mirip, tapi adularia adalah pseudo-ortorombik. Sedikit perbedaan indeks bias, berat jenis , suhu konversi mereka untuk sanidine (bentuk tinggi suhu feldspar kalium ), dan sudut aksial, bagaimanapun, menunjukkan adanya dua spesies yang berbeda. Adularia memiliki sistem kristal monoklin. Monoklin ada alh suatu sistem kristal yang hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu b, b tegak lurus terhadap c, tetapi c tidak tegak lurus terhadap sumbu a.

D. Muskovit

Sifat megaskopis dari mineral ini yaitu termasuk dalam sistem monoklinik dan merupakan bagian dari kelas prismatik. Merupakan kristalin dan berbentuk tabular. Megaskopis, dengan ukuran yang besar maka belahan terlihat semakin jelas. Memiliki belahan basal. Tingkat transparansi transparan hingga transqlucent. Memiliki sifat dalam yang elastis. Tingkat kekerasannya 2-3.

(19)

Berat jenis 2,8-3,1. Pada umumnya tidak berwarna, namun ada juga yang berwarna kekuning-kuningan, kecoklat-coklatan, dan kemerah-merahan. Memiliki kilatan logam, mutiara hingga kaca. Muscovite mengandung kalsium, magnesium, besi, sodium, dan flourin. Muscovite sering dianggap sebagai mika. Muscovite banyak ditemukan North Carolina, New Hampshire, South Dakota, Idaho, New Mexico, Colorado, Virginia, South Carolina, Georgia, dan Alabama. Muscovite terbaik bisa didapatkan di Ottawa dan Berthier Countties.Mika sering digunakan dalam pabrik pembuatan alat-alat elektronik.

Sifat optic dari mineral ini yaitu warna tidak berwarna sampai hijau muda. Bentuk kristal tabular atau scaly aggregate. Relief bervariasi. Pleokroisme lemah. Indeks bias : n mineral > n balsam. Belahan : dalam satu arah (001) sangat sempurna. Berifringence kuat, teratas orde kedua. Kembaran kadang-kadang. Sudut pemadaman paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut 20 atau 30. Orientasi optis length slow (sumbu panjang kristalografi adalah sumbu a). Sumbu optis dua (biaxial). Tanda optis negatif.

E. Kuarsa

Sifat megaskopis dari mineral ini adalah termasuk dalam sistem hexagonal. Merupakan bagian dari kelas trigonal trapezohedral. Umumnya terdiri dari banyak prisma hexagonal. Menurut Wright dan Larsen, ada 2 modifikasi dari kwarsa. Pertama alpha kwarsa, terbentuk di bawah suhu 573oC. Bentuk ini paling banyak dijumpai. Kedua, betha kwarsa, terbentuk

(20)

antara 573 oC - 870 oC. Namun selama pendinginan, beta kuarsa berubah menjadi alpha kuarsa. Modifikasi ini ditemukan pada pophyriest dan beberapa pegmatit. Kedua modifikasi tersebut sering disebut sebagai low quartz dan high quartz. Sebenarnya masih ada modifikasi lain dari kuarsa, yaitu tridymile dan cristobalite.

Kuarsa memiliki belahan rhombohedral dan pecahan conchoidal. Tingkat kekerasannya adalah 7. Berat jenisnya 2,65. Memiliki kilat nonlogam, kaca. Tingkat transparansinya tembus cahaya hingga tidak tembus cahaya. Pada umumnya kuarsa berwarna putih atau tidak berwarna namun juga ada yang berwarna kuning, merah, merah muda, hijau, biru, cokelat, dan hitam. Memiliki cerat berwarna putih.

Sifat optic dari mineral ini adalah memiliki warna colorless dengan sistem kristal yang heksagonal. Kuarsa memiliki kilap kaca dengan kekerasan 7. Kuarsa memiliki relief yang rendah. Bentuknya tidak teratur dan umumnya unhedral. Kuarsa merupakan salah satu mineral yang tidak mempunyai belahan. Kuarsa memiliki gelapan yang bergelombang. Warna interferensi pada kuarsa ini adalah abu-abu orde 1. TO sumbu 1 (+).

(21)

DAFTAR PUSTAKA

http://younggeolog.blogspot.com/2012/12/plagioklas.html

http://nurulgeologist.blogspot.com/2011/06/sitat-sifat-optik-mineral-rfm-tekstur.html

http:// geologist.blogspot.com/2010/06/sitat-sifat-optik-mineral-rfm-tekstur.html http://hidup ini dan geologist.blogspot.com/2011/09/sitat-sifat-optik-mineral-praktikum.html

Referensi

Dokumen terkait

A. konstanta pegas tetap dan pertambahan panjang pegas menjadi 2 kali semula. konstanta pegas menjadi 0,5 kali semula dan pertambahan panjang pegas menjadi 2 kali semula.

Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan nyata antar jenis silangan yang diuji pada karakter lingkar batang semu dan tinggi tanaman sedangkan jumlah daun tidak berbeda antar

 Mengetahui teknik dan persyaratan perlindungan bahaya longsoran pekerjaan saluran &amp; galian tanah;..  Mengetahui cara mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko dan

Menurut Ruslan Abdul gani bimbingan karir adalah “uatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat

2007 “Perbaikan Kondisi Kerja Dengan Pendekatan Ergonomi Total Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal Dan Kelelahan Serta Meningkatkan Produktivitas Dan Penghasilan Perajin

(4) Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas permintaan hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata,

Sejalan dengan itu, berdasarkan ketetapan yang berlaku di Politeknik Negeri Sriwijaya, maka salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan jenjang Sarjana