• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Surakarta

Pengelolaan air minum di Surakarta, dibangun pada tahun 1929

oleh Pakubuwono X sejak ditemukan serta ditetapkanya sumber air

Cokrotulung pada tahun 1925. Sumber air Cokrotulung ini terpilih dari

beberapa alternatif sumber air seperti umbul, nila, bunder, doyo, pelem

dan nganten. Pelaksanaan pembangunanya diserahkan kepada NV

Hoogdurk Water Leiding Hoofplaats Surakarta en Omstreken dengan

mengambil debit 150 1/detik dari total kapasitas sebesar 1500 1/detik.

Pada masa kependudukan jepang, pengelolaan air minum secara

tidak langsung diambil alih dan diubah nama menjadi SOLO SUIDO

SYO. Namun dalam masa pemerintahan Jepang, pengelolaan air

minum tidak berkembang dengan baik karena tidak adanya perhatian,

pemeliharaan dan perluasan dari pemerintah, sehingga mengakibatkan

kerusakan pada jaringan pipa.

Sejak bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekaan Republik

Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka pemerintah RI segera

mengambil alih pengelolaan air minum dari pemerintah Jepang, nama

(2)

pengelolaanya diserahkan kepada Departemen Pekerjaan

Umum dan Tenaga Republik Indonesia.

Pada tanggal 9 April 1960 pengelolaan air minum dialihkan kepada

Dinas Penghasilan Daerah Kotamadya Dati II Surakarta. Namun

pengelolaan air minum ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan

tambahan modal karena terbatasnya keuangan daerah. Maka dari itu,

berdasar Surat Mendagri No.Ekbang/ B/ 3/ 11 tanggal 31 juli 1973 dan

Surat Mendagri No. Ekbang/ B/ 2/ 43 tanggal 11 juli 1974 dikeluarkan

Surat Keputusan Walikotamadya KDH TK II Surakarta tentang

pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta

Pada tanggal 16 Juli 1976 Perusahaan Daerah Air Minum

Surakarta secara resmi berdiri. Selanjutnya, Pemerintah Daerah Kodya

Dati II Surakarta menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 1977

tanggal 21 Mei 1977, status dari Seksi Air Minum pada Dinas

Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Perusahaan Daerah Air

Minum Kotamadya Dati II Surakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Dati II

Surakarta Nomor 002 Tahun 1988 tanggal 26 Juni 1998 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum

Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta memberi tugas kepada

perusahaan untuk mengelola air bersih dan limbah. Pada tanggal 16

Januari 2004 telah ditetapkan Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 1

(3)

tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 tahun

1977 yang memperkuat status PDAM Kota Surakarta sampai sekarang.

2. Lokasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta

berpusat di Jl. LU Adisucipto No. 143 Telp. (0271) 712465 Fax (0271)

712536 Surakarta 57145.

3. Visi dan Misi PDAM Kota Surakarta

a. Visi perusahaan

Menjadikan salah satu Perusahaan Daerah Air Minum yang terbaik

di bidang pelayanan air minum dan air limbah melalui pengelolaan

yang berwawasan lingkungan.

b. Misi perusahaan

1) Memberikan layanan air minum dan air limbah kepada

masyarakat secara berkesinambungan dengan mengutamakan

kepuasan pelanggan.

2) Meningkatkan kontribusi perusahaan pada Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

3) Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia.

4) Melestarikan Sumber Air.

Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Surakarta dapat dilihat pada halaman berikut :

(4)

Gambar 3.1

(5)

4. Struktur Organisasi PDAM Kota Surakarta

Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan suatu hal yang

penting karena mengatur mekanisme kerja dan tanggung jawab dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Struktur organisasi pada PDAM Kota

Surakarta meliputi :

1. Unsur-unsur organisasi

Susunan organisasi perusahaan daerah terdiri dari :

a. Badan Pengawas

1) Melakukan pengawasan terhadap direksi dan penyusunan

sesuai ketentuan yang berlaku dari kebijakan Badan

Pengawas.

2) Menetapkan kebijakan perusahaan secara terarah sesuai

dengan kebijakan dalam perusahaan.

2. Direksi terdiri dari :

a. Direktur Utama

1) Direktur utama mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Menyelesaikan pekerjaan operasional,

b) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Badan

Pengawas,

c) Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang,

d) Mengusulkan perubahan tarif kepada Badan Pengawas,

e) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan perusahaan.

(6)

2) Unit-unit yang bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Utama adalah sebagai berikut:

a) Unit pengawasan intern membawahi sub unit

pengawasan intern bidang administrasi dan keuangan,

serta sub unit pengawasan intern bidang teknik.

b) Unit penelitian dan pengembangan membawahi sub

unit litbang bidang humas, hukum dan kelembagaan,

sub unit litbang bidang administrasi dan keuangan,

serta sub unit litbang bidang teknik.

c) Unit kolam renang Tirtomoyo Manahan dan sub unit

kolam renang Tirtomoyo Jebres.

d) Unit air kotor membawahi sub unit administrasi air

kotor, sub unit perencanaan air kotor dan sub unit

instalasi pengelolaan air kotor.

e) Kantor cabang wilayah utara membawahi seksi umum

dan seksi teknik.

b. Direktur Umum

1) Direktur umum mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan

dibidang administrasi, keuangan, kepegawaian dan

kesekretariatan,

b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan

pengadaan dan pengelolaan barang, commit to user

(7)

c) Mengendalikan pendapatan hasil penagihan rekening

penggunaan air minum dari pelanggan,

d) Merencanakan dan mengendalikan sumber pendapatan

dan pembelanjaan perusahaan.

2) Bagian-bagian yang bertangggung jawab langsung kepada

Direktur Umum adalah sebagai berikut:

a) Bagian umum, bertugas menyelenggarakan kegiatan

umum perusahaan seperti surat menyurat, pembelian

barang dan administrasi. Bagian umum membawahi

sub bagian administrasi, sub bagian rumah tangga dan

sub bagian kepegawaian.

b) Bagian keuangan, bertugas membuat dan menyusun

laporan keuangan. Bagian keuangan membawahi sub

bagian anggaran, sub bagian pembukuan dan sub

bagian kas.

c) Bagian langganan, bertugas melayani permintaan

maupun keluhan dari pelanggan seperti sambungan

baru, pengaduan kualitas air, ganti meter baru, dan

perbaikan. Bagian langganan membawahi sub bagian

hubungan langganan, sub bagian pembacaan meter dan

sub bagian rekening air.

(8)

3) Direktur Umum membawahi :

Bidang Langganan terjadi dari :

a) Seksi Hubungan Langganan

Seksi Hubungan Langganan mempunyai tugas sebagai

berikut :

1) melaksanakan administrasi Seksi Hubungan

Langganan

2) menyusun program dan rencana kerja Seksi

Hubungan Langganan

3) melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi

pelanggan

4) melaksanakan kegiatan pelayanan pelanggan

5) melaksanakan kegiatan penertiban pelanggan

b) Seksi Data Langganan

Seksi Data Langganan mempunyai tugas sebagai berikut

1) melaksanakan administrasi Seksi Data Langganan

2) menyusun program dan rencana kerja seksi Data

Langganan

3) melaksanakan administrasi data langganan

4) mengkoordinasikan pembacaan meter air beserta

hasilnya

5) menerima dan mengolah data hasil pembacaan meter

air sebelum dibuatkan rekening langganan commit to user

(9)

6) melaksanakan perubahan dan penyesuaian data

langganan

7) melaksanakan pemantauan dan pengecekan data

langganan

8) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.

c) Seksi Rekening Langganan

Seksi Rekening Langganan mempunyai tugas sebagai

berikut :

1) melaksanakan administrasi Seksi Rekening

Langganan

2) menyusun program dan rencana kerja Seksi

Rekening Langganan

3) melaksanakan administrasi rekening langganan

4) menerima dan mengolah data hasil pembacaan meter

air sebagai bahan pembuatan rekening langganan

5) membuat, mencetak, mengelola dan mengatur

rekening langganan

6) melakukan koreksi dan perubahan terhadap

kesalahan pencetakan rekening langganan

7) melaksanakan pemantauan dan pengecekan rekening

langganan

8) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.

(10)

Bidang Keuangan yang terdiri dari :

a) Seksi anggaran

Seksi Anggaran mempunyai tugas sebagai berikut :

1) melaksanakan administrasi Seksi Anggaran

2) menyusun program dan rencana kerja Seksi

Anggaran

3) melaksanakan penyusunan anggaran

4) melaksanakan pengelolaan anggaran yang dimulai

dan penggunaan, perubahan dan pengendalian

5) melaksanakan evaluasi dan analisa anggaran

6) melaksanakan pemantauan dan pengecekan

anggaran

7) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.

b) Seksi Pembukuan

Seksi Pembukuan mempunyai tugas sebagai berikut :

1) melaksanakan administrasi Seksi Pembukuan

2) menyusun program dan rencana kerja Seksi

Pembukuan

3) melaksanakan kegiatan pelaporan keuangan

4) melaksanakan kegiatan verifikasi keuangan

c) Seksi Kas

seksi kas mempunyai tugas sebagai berikut :

1) melaksanakan administrasi Seksi kas commit to user

(11)

2) menyusun program dan rencana kerja Seksi Kas

3) menerima dan meneliti kebenaran dokumentasi

pembayaran dan pengeluaran keuangan lainya

4) melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan

operasional perusahaan

5) menerima pembayaran biaya sambungan baru

langganan, rekening langganan, pelanggaran beserta

dendanya dan pembayaran pelanggan lainya

6) membuat dan menyusun laporan penerimaan dan

pengeluaran

7) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.

c. Direktur Teknik

1) Direktur Teknik mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Mengkoordinasikan dan mengendalikan

kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan,

pengembangan, teknik, produksi, distribusi, meter air

dan air limbah,

b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan

instalasi produksi dan sumber mata air,

c) Mengkoordinasikan kegiatan pengujian teknik dan

bahan kimia.

2) Bagian-bagian yang bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Teknik adalah sebagai berikut: commit to user

(12)

a) Bagian perencanaan membawahi sub bagian

perencanaan air minum dan sub bagian gudang.

b) Bagian produksi membawahi sub bagian instalasi

pengelolaan air, sub bagian air baku dan sub

laboratorium.

c) Bagian distribusi membawahi sub bagian instalasi

distribusi dan sub bagian perawatan.

d) Bagian pengendalian kehilangan air membawahi sub

bagian meter air dan sub bagian kebocoran.

3) Direktur Teknik membawahi :

Bidang Distribusi yang terdiri dari :

a) Seksi Perencanaan Distribusi

Seksi Perencanaan Distribusi mempunyai tugas

sebagai berikut :

1) melaksanakan administrasi Seksi Perencanaan

Distribusi

2) menyusun program dan rencana kerja Seksi

Perencanaan Distribusi

3) mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan

perencanaan distribusi

4) melaksanakan survey dan pengukuran dalam

rangka perencanaan distribusi

5) menyusun anggaran biaya dan jadwal

(13)

pelaksanaan dalam rangka perencanaan distribusi

6) menentukan penggunanaan peralatan yang paling

sesuai ditinjau dari segi kualitas standard dan

harga dalam rangka perencanaan

b) Seksi Instalasi Distribusi

Seksi Instalasi Distribusi mempunyai tugas sebagai

berikut

1) melaksanakan administrasi Seksi Instalasi

Distribusi

2) menyusun program dan rencana kerja Seksi

Instalasi Distribusi

3) melaksanakan penyambungan dan pemutusan

instalasi distribusi

4) melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan

kerusakan/gangguan instalasi distribusi

5) melaksanakan pengoprasian serta menjamin

kelancaran dan berfungsinya operasional instalasi

distribusi

6) melaksanakan pemantauan dan pengecekan

instalasi distribusi

7) melaksanakan pembuatan, penggantian,

penambahan dan perluasan instalasi distribusi

8) melaksanakan pengendalian kebocoran air pada commit to user

(14)

instalasi distribusi

9) melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan

peralatan teknik distribusi

10) melaksanakan pemasangan sambungan baru air

minum

11) menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas

distribusi air minum

12) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain

5. Sekertariat Perusahaan terdiri dari :

a. Sub Bagian Administrasi

Bertugas membuat, menyusun dan menghimpun laporan bulanan

dan tahunan serta melaksanakan pemantauan dan pengecekan

administrasi perusahaan

b. Sub Bagian Rumah Tangga

Bertugas melaksanakan pembelian kebutuhan kerumahtanggaan

perusahaan dan juga melaksanakan pemantauan dan pengecekan

kebutuhan rumah tangga perusahaan

c. Sub Bagian Kepegawaian

Bertugas melaksanakan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan

pegawai, proses mutasi pegawai, pemberian penghargaan dan tanda

jasa pegawai yang berprestasi dan pension serta menyusun,

mengevaluasi dan menganalisa daftar penilaian

(15)

6. Organisasi Teknis Perusahaan terdiri dari :

a. Inspektorat Perusahaan yang terdiri dari :

1) Inspektorat Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan

Bertugas melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan tata kerja,

prosedur, operasional dan hasil kerja bidang administrasi dan

keuangan dan memberikan pertimbangan, pandangan, pendapat,

masukan dan saran hasil pengawasan dan pemeriksaan bidang

administrasi dan keuangan

2) Inspektorat Perusahaan Bidang Teknik

Bertugas melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan tata kerja,

prosedur, operasional dan hasil kerja bidang administrasi dan

keuangan dan memberikan pertimbangan, pandangan, pendapat,

masukan dan saran hasil pengawasan dan pemeriksaan bidang

administrasi dan keuangan

b. Penelitian dan Pengembangan Perusahaan yang terdiri dari :

1) Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Administrasi

dan Keuangan, bertugas melaksanakan analisa, evaluasi dan

kajian bidang administrasi dan keuangan

2) Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Teknik,

bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang

teknik dan melaksanakan analisa, evaluasi dan kajian bidang

teknik

(16)

c. Unit yang terdiri dari :

1) Unit Hukum, Kelembagaan dan Kerjasama

Bertugas merancang, membuat dan menyusun aturan hukum

perusahaan serta mengubah dan mengganti dalam rangka

menyempurnakan aturan hukum perusahaan

2) Unit Teknologi Sistem Informasi

Bertugas melaksanakan pembaharuan teknologi sistem informasi

dan melaksanakan pemantauan dan pengecekan teknologi sistem

informasi

3) Unit Laboratorium

Bertugas melaksanakan pemeriksaan pencemaran air minum dan

limbah cair dan melaksanakan analisa terhadap air minum dan

limbah cair

7. Staf Ahli Perusahaan terdiri dari :

a) Staf Ahli Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan

Bertugas melaksanakan analisa, evaiuasi, kajian dan telaah bidang

administrasi dan keuangan perusahaan

b) Staf Ahli Perusahaan Bidang Teknik

Bertugas melaksanakan analisa, evaiuasi, kajian dan telaah bidang

teknik perusahaan

(17)

B. Pembahasan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta

merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang merupakan salah

satu perpanjangan tangan Pemerintah Daerah yang bergerak dalam bidang

penyediaan air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penjualan air

bersih kepada para pelanggan dilakukan secara kredit, yang mana

pelanggan dapat memanfaatkan pemakaian air pada bulan ini akan dibayar

pada bulan berikutnya. Akibat penjualan secara kredit kepada para

pelanggan tersebut timbul suatu tagihan piutang usaha yang berupa

piutang rekening air.

Pada tahun 2011 di PDAM piutang tak tertagih sebesar 3% dan

pada tahun 2013 sebesar 5%. Peningkatan jumlah piutang tak tertagih ini

disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah meter air pelanggan

yang tidak berfungsi dengan baik, hal ini menyebabkan pembacaan meter

air menjadi kurang optimal. Jika proses pembacaan meter air kurang

optimal akan berdampak kerugian bagi pelanggan PDAM Kota Surakarta.

Selain itu tagihan rekening air pelanggan yang jauh lebih besar dari

pemakaian yang sebenarnya bahkan ada yang mencapai angka jutaan

rupiah perbulannya. Jika tagihan rekening pelanggan semakin tinggi dan

pelanggan tidak mampu menyelesaikan tagihan itu maka akan

menyebabkan munculnya piutang tak tertagih. Dengan demikian, piutang

yang tak tertagih tersebut dapat menghambat operasional perusahaan.

Namun PDAM Kota Surakarta tetap memberikan kelonggaran bagi commit to user

(18)

pelanggan yang memiliki tagihan rekening besar untuk mengangsurnya

sehingga tidak terlalu memberatkan.

1. Kebijakan Penilaian Piutang

Piutang harus disajikan dalam laporan keuangan dengan nilai tunai

yang dapat direalisasi. Khusus untuk piutang usaha ketentuan ini

menghendaki agar piutang-piutang yang mempunyai kemungkinan tak

tertagih hendaknya dibuatkan penyisihan dalam jumlah yang layak.

Untuk menentukan besarnya penyisihan pada tiap akhir tahun

pengelompokan piutang menurut umurnya (aging schedule) harus dibuat

terlebih dahulu sebagai dasar perhitungan. Besarnya penyisihan piutang

pada tiap akhir tahun ditentukan sebagai dasar perhitungan. Besarnya

penyisihan piutang pada tiap akhir tahun ditentukan sebagai berikut :

Tabel II.2 Penyisihan Piutang Pelanggan

Di atas 3 bulan s.d 6 bulan 30%

Di atas 6 bulan s.d 12 bulan 50%

Di atas 1 tahun s.d 2 tahun 75%, diajukan ke Badan

Pengawas untuk dihapus

Di atas 2 tahun 100%, dan dikeluarkan dari

Pembukuan, tetapi masih tercatat

secara extra comptabel.

Berdasarkan Tabel II.2 penyisihan piutang pelanggan yang

dibentuk sebesar 30% berasal dari jumlah piutang tak tertagih dengan

(19)

akan dicadangkan sebesar 30% dari jumlah piutang tak tertagih pada

kelompok tersebut.

Penyisihan piutang tersebut di atas dikecualikan bagi tagihan

kepada seluruh instansi pemerintah. Dalam hal kejadian - kejadian khusus,

misalnya adanya pembongkaran daerah pemukiman tertentu untuk tujuan

pembangunan, tagihan-tagihan tersebut sudah dapat diusulkan

penghapusanya walaupun belum memenuhi ketentuan di atas.

Jika terdapat pembayaran atas piutang-piutang yang telah

dihapus, pembayaran tersebut dibukukan sebagai pendapatan lain-lain

tahun berjalan. Piutang yang telah berumur diatas 1 (satu) tahun s.d 2

(dua) tahun diklasifikasikan sebagai piutang ragu - ragu, sedangkan yang

berumur diatas 2 (dua) tahun diklasifikasikan sebagai piutang tak tertagih

dan sudah dapat diusulkan kepada Badan Pengawas untuk dihapus serta

dikeluarkan dari pembukuan, tetapi dicatat secara extra comptable dan

tetap diusahakan penagihannya.

Hal - hal yang tidak sesuai dari ketentuan penghapusan piutang

tersebut diatas ditetapkan melalui keputusan Direksi dengan persetujuan

Badan Pengawas.

2. Sistem Penagihan Piutang Pelanggan pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kota Surakarta

a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi Penagihan Piutang

Pelanggan pada PDAM Kota Surakarta adalah sebagai berikut :

(20)

1) Fungsi Baca Meter

Fungsi ini dijalankan oleh Seksi Data Langganan, yang

bertugas menyiapkan data ID pelanggan yang harus dibaca oleh

pembaca meter dan mengirim data tersebut ke server HP pembaca

meter, melakukan verifikasi hasil baca meter, mencetak Daftar

Rekening Air yang Ditagihkan (DRD-A).

2) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini dijalankan oleh Seksi Pembukuan, yang bertugas

mencatat piutang rekening air ke dalam Jurnal Rekening Air

berdasarkan Daftar Rekening Air yang Ditagihkan (DRD-A) yang

diterima dari Seksi Data Langganan.

3) Fungsi Penagihan

Fungsi ini dijalankan oleh Urusan Penertiban, yang bertugas :

a. Merekap Daftar Saldo Piutang Langganan (DSPL) 3 bulan

b. Membuat surat panggilan kepada pelanggan yang sudah

menunggak pembayaran rekening air selama 3 bulan

c. Melakukan penagihan secara langsung ke lapangan kepada

pelanggan yang sudah menunggak pembayaran rekening air

lebih dari 3 bulan

d. Membuat surat pernyataan kesanggupan membayar untuk

pelanggan yang menunggak dan surat perintah kerja yang

diserahkan ke Seksi Meter Air sebagai dasar untuk melakukan

penutupan meter air.

(21)

4) Fungsi Penutupan Meter Air

Fungsi ini dijalankan oleh Seksi Meter Air yang bertugas

melakukan penutupan meter air bagi pelanggan yang menunggak

pembayaran lebih dari 3 bulan dan membuat berita acara

penutupan. Selain itu juga melakukan pengambilan meter air

kepada pelanggan yang telah menunggak pembayaran lebih dari 3

bulan.

b. Dokumen yang terkait dalam sistem akuntansi penagihan piutang pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta

1) Daftar Rekening Air yang ditagihkan (DRD-A)

Dokumen ini dibuat oleh Seksi Data Langganan yang

berupa daftar jumlah pemakaian air oleh pelanggan selama 1 bulan

berdasarkan hasil pembacaan meter yang dilakukan oleh petugas

pembaca meter.

2) Daftar Saldo Piutang Langganan (DSPL)

Dokumen ini dibuat oleh Seksi Data Langganan yang

berupa daftar saldo piutang para pelanggan berdasarkan jumlah

pemakaian air yang belum terbayarkan.

3) Surat Panggilan (SP)

Dokumen ini dibuat oleh Urusan Penertiban yang berisi

pemberitahuan kepada pelanggan untuk segera melunasi

tunggakanya yang sudah mencapai 3 bulan. Dokumen ini

ditandatangani oleh Direktur Umum PDAM Kota Surakarta. commit to user

(22)

4) Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar (SKPM)

Dokumen ini dibuat oleh Urusan Penertiban yang berisi

pernyataan kesanggupan membayar yang dibuat untuk pelanggan,

sebagai konsekuensi dikarenakan pelanggan tidak melunasi

tunggakanya selama lebih dari 3 bulan. Dokumen ini

ditandatangani oleh Petugas Penertiban.

5) Surat Perintah Kerja (SPK)

Dokumen ini dibuat oleh urusan penertiban yang ditujukan

untuk Seksi Meter Air sebagai dasar untuk melakukan penutupan

meter air pelanggan.

6) Berita Acara Penutupan

Dokumen ini dibuat oleh Seksi Meter Air sebagai dasar

bukti atas telah dilakukanya penutupan meter air pelanggan.

c. Catatan akuntansi yang terkait dalam sistem akuntansi penagihan

piutang pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

penagihan piutang pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Surakarta adalah Jurnal Rekening air, Jurnal Penerimaan Kas/Bank,

Jurnal Umum .

d. Jaringan Prosedur yang terkait dalam sistem akuntansi pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta

1) Prosedur Baca Meter Air

Dalam prosedur ini Seksi Data Langganan menyiapkan data commit to user

(23)

ID yang harus dibaca oleh pembaca meter dan mengirim data

tersebut ke server HP Android pembaca meter. Seksi Data

Langganan menerima kiriman hasil baca meter dan menginput

hasil baca meter kedalam SIPDAM Sistem Rekening, kemudian

melakukan verifikasi, jika verifikasi lolos maka Seksi Data

Langganan mencetak Daftar Rekening air yang ditagihkan

(DRD-A) sebanyak dua rangkap, Rangkap pertama diserahkan ke

seksi pembukuan dan rangkap kedua diarsipkan menurut tanggal.

Jika verifikasi hasil baca meter tidak lolos maka dilakukan

pembacaan meter ulang

2) Prosedur Pembukuan

Pada prosedur ini Seksi Pembukuan menerima Daftar

Rekening Air yang Ditagihkan (DRD-A) dari Seksi Data

Langganan dan mengakui piutang air dengan mencatat piutang air

kedalam jurnal rekening air berdasarkan Daftar Rekening Air yang

Ditagihkan (DRD-A) tersebut menggunakan software SIPDAM

SIA dan Microsoft Excel.

3) Prosedur Penagihan

a) Pada prosedur ini Urusan Penertiban melakukan rekap Daftar

Saldo Piutang Langganan (DSPL) 3 bulanan dan membuat

Surat Panggilan (SP) kepada pelanggan yang sudah menunggak

selama 3 bulan sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama

diserahkan ke pelanggan, rangkap kedua diarsipkan menurut commit to user

(24)

tanggal.

b) Jika lebih dari 3 hari pelanggan tidak datang untuk membayar,

maka Urusan Penertiban melakukan penagihan secara langsung

ke lapangan. Jika pada saat penagihan secara langsung

pelanggan tidak membayar, maka Urusan Penertiban

melakukan penagihan secara langsung ke lapangan. Jika pada

saat penagihan secara langsung pelanggan tidak membayar,

maka Urusan Penertiban membuat Surat Pernyataan

Kesanggupan Membayar (SKPM) sebanyak dua rangkap dan

Surat Perintah Kerja (SPK).

c) SPKM rangkap pertama diserahkan ke Seksi Meter Air untuk

diserahkan ke pelanggan dan rangkap kedua diarsip sesuai

tanggal, Surat Perintah Kerja diserahkan ke Seksi Meter Air

sebagai dasar untuk melakukan penutupan meter air pelanggan

dengan membawa SPKM rangkap pertama untuk pelanggan.

Jika dalam kurun waktu 10 hari setelah dilakukan penutupan

meter air pelanggan tidak datang untuk membayar, maka Seksi

Meter Air melakukan Pengambilan Meter Air.

Bagan alir dari sistem akuntansi penagihan piutang pelanggan pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta dapat dilihat pada

gambar berikut :

(25)

PROSEDUR BACA METER AIR PELANGGAN Seksi Data Langganan

PROSEDUR PEMBUKUAN

Mulai

Menyiapkan data ID Pelanggan yang harus dibaca dan mengirim data bacaan ke server HP

HP Android Melakukan pembacaan meter air

Input hasil baca meter air ke SIPDAM sistem rekening

Melakukan Verifikasi

Verifikasi

lolos Tidak baca meter ulang

SIPDAM Sistem Rekening

Mencetak DRD – A Ya 2 DRD – A T 1 Keterangan :

DRD – A : Daftar Rekening Air yang Ditagihkan

Gambar 3.2

Prosedur Pembacaan Meter Air Pelanggan PDAM Kota Surakarta

Mulai

(26)

PROSEDUR PEMBUKUAN Seksi Pembukuan

Keterangan:

SIPDAM : Sistem Informasi PDAM

DRD-A : Daftar Rekening Air yang Ditagihkan

Gambar 3.3

Prosedur Pembukuan Piutang rekening Air PDAM Kota Surakarta

1

DRD – A 1

T

SIPDAM SIA & Ms. Excel Membukukan DRD-A dan

mencatat piutang

Jurnal Rek. Air

Selesai

(27)

PROSEDUR PENAGIHAN Urusan Penertiban

Gambar 3.4

Prosedur Penagihan Piutang Rekening Air PDAM Kota Surakarta

Mulai

SIPDAM Sistem Rekening SIPDAM Sistem Hub. Langganan

Merekap DSPL 3 bulanan dan membuat surat panggilan 2 SP 1 T ke Pelanggan Pelanggan datang < 3 hari Melakukan penagihan secara langsung Pelanggan membayar

SIPDAM Sistem Pengaduan

Membuat SPK dan membuat surat SPKM 2 SPKM 1 SPK T 1 Ya Prosedur penerimaan kas Ya Prosedur penerimaan kas Tidak Keterangan :

SIPDAM : Sistem Informasi PDAM

SP : Surat Panggilan

SPK : Surat Perintah Kerja

SPKM : Surat Pernyataan

Kesanggupan Membayar

(28)

PROSEDUR PENAGIHAN (LANJUTAN) Seksi Meter Air

Keterangan :

SIPDAM : Sistem Informasi PDAM

SPK : Surat Perintah Kerja

SPKM : Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar

BAP : Berita Acara Penutupan

Gambar 3.4 (Lanjutan)

Prosedur Penagihan Piutang Rekening Air PDAM Kota Surakarta

1 Melakukan penutupan meter air BAP T Pelanggan datang < 10 hari Melakukan pengambilan meter air Selesai Ya Prosedur penerimaan kas Pelanggan Tidak SPKM 1 SPK

SIPDAM Sistem Pengaduan

Membuat berita acara penutupan

(29)

3. Evaluasi Sistem Penagihan Piutang Pelanggan pada Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kota Surakarta

a. Fungsi yang Terkait

Mulyadi (2010) berpendapat bahwa fungsi yang terkait dalam

sistem penagihan piutang yaitu fungsi sekretariat, fungsi penagihan, fungsi

kas, fungsi akuntansi dan fungsi pemeriksa intern. Fungsi kas bertanggung

jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat dan fungsi penagihan.

Fungsi kas juga bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima

dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh. Pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta fungsi kas

bergabung dalam unit pengelolaan kas yang terdapat didalam fungsi

penagihan. Hal ini dikarenakan kepala unit pengelolaan kas yang akan

bertanggung jawab langsung meneliti jumlah piutang yang tertagih dan

menyetorkannya langsung ke bank.

Menurut Mulyadi (2010) fungsi akuntansi bertanggung jawab

dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan

kas dan membuat daftar piutang yang akan ditagihkan. Sedangkan fungsi

penagihan di PDAM, dijalankan oleh Urusan Penertiban. Selain

bertanggung jawab melakukan penagihan piutang kepada pelanggan,

membuat surat panggilan pelanggan yang menunggak, membuat surat

pernyataan kesanggupan membayar juga bertugas merekap daftar saldo

piutang pelanggan (DSPL) selama 3 bulan. Padahal tugas Urusan

Penertiban hanya dilakukan oleh 1 orang, kemungkinan terjadinya commit to user

(30)

kesalahan atau ketidaktelitian cukup besar. Fungsi penagihan seharusnya

hanya menerima laporan DSPL yang harus ditagih dari fungsi akuntansi

dan melakukan penagihan berdasar DSPL tersebut, sehingga pemisahan

fungsi bisa jelas dan tegas. Menurut Hall (2006) pemisahaan tugas atau

fungsi memastikan tidak ada satu orang atau departemen yang memproses

transaksi sendiri secara keseluruhan. Apabila perumusan tanggung jawab

tidak jelas dan terjadi suatu kesalahan, maka akan sulit mencari siapa yang

bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Namun, apabila perumusan

tanggung jawab jelas akan lebih mudah mencari siapa yang bertanggung

jawab atas kesalahan tersebut.

b. Dokumen yang Digunakan

Mulyadi (2010) dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

penagihan piutang yaitu surat pemberitahuan, daftar surat pemberitahuan,

bukti setor bank, kuitansi. Pada Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Surakarta adalah dokumen yang digunakan adalah Daftar Rekening Air

yang ditagihkan (DRD-A), Daftar Saldo Piutang Langganan (DSPL), Surat

Panggilan (SP), Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar (SPKM), Surat

Perintah Kerja (SPK), Berita Acara Penutupan. Dokumen yang digunakan

dalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta sudah

bernomor urut tercetak dan dibuat secara rangkap sehingga memudahkan

untuk cross check data. Selain itu, setiap dokumen telah diotorisasi oleh

fungsi yang berwenang yaitu direktur umum. Karena sistem pengarsipan commit to user

(31)

dokumen baik, maka jika ada kekeliruan bisa langsung dicocokkan dengan

dokumen yang sudah ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyadi (2010)

bahwa unsur pengendalian intern meliputi praktik yang sehat dalam

melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, salah satunya

dengan penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaianya

harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2010) catatan akuntansi yang digunakan dalam

sistem akuntansi penagihan piutang ada 5 yaitu jurnal penjualan, jurnal

retur penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas, kartu piutang.

Catatan akuntansi dalam sistem piutang merupakan hal yang paling utama

untuk menghindari penyelewengan dan penggelapan. Sedangkan catatan

akuntansi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta

sebagai salah satu unsur sistem akuntansi pokok yang berupa Jurnal

rekening air, jurnal Penerimaan Kas/Bank, jurnal umum. Pada Perusahaan

Daerah Air Minum Kota Surakarta menggunakan kartu piutang yang

tergabung kedalam SIPDAM. Jadi pencatatan mutasi piutang kepada

setiap debiturnya secara computerized. Hal ini ditujukan untuk lebih

memudahkan pelanggan, apabila ingin segera mengetahui jumlah saldo

piutangnya. Jusup (2011) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi

memproses data keuangan dengan media komputer (computerized) dapat

mempercepat pendistribusian informasi dan perlindungan keamanan data commit to user

(32)

dan informasi lebih terjamin. Jadi penyampaian informasi terkait data yang

dibutuhkan pelanggan jauh lebih cepat dan akurat.

d. Jaringan Prosedur yang Terkait

Prosedur dalam sistem akuntansi penagihan piutang pelanggan

pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta tidak hanya

melibatkan satu bagian saja dalam satu jaringan prosedur. Dalam prosedur

Baca Meter Air, Seksi Data Langganan menyiapkan data ID yang harus

dibaca oleh pembaca meter dan mengirim data tersebut ke server HP

Android pembaca meter. Dalam prosedur Pembukuan, Seksi Pembukuan

menerima Daftar Rekening Air yang ditagihkan (DRD-A) dari Seksi Data

Langganan. Dalam prosedur penagihan, Urusan penertiban yang bertugas

melakukan penagihan secara langsung ke pelanggan dibantu Seksi Meter

Air untuk melakukan penutupan meter air pelanggan yang tidak dapat

menyelesaikan tunggakan piutangnya lebih dari 3 bulan. Hal ini berarti

telah terdapat pemisahan fungsi yang jelas sehingga masing-masing bagian

dan struktur organisasi mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam

menyusun dan melaksanakan sistem akuntansi penagihan piutang. Jadi

dapat menghindarkan dari adanya penyelewengan dan penggelapan.

Menurut mulyadi (2010) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab

penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi, harus ada

tanggung jawab pemisahan fungsional secara tegas.

(33)

C. TEMUAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan penagihan piutang pelanggan

pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta, maka dapat

ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan antara lain :

1. Kelebihan

g. Terdapat pemisahan fungsi dari setiap prosedur sistem akuntansi

penagihan piutang pelanggan, mulai dari pembacaan rekening sampai

penagihan piutang rekening air kepada pelanggan. Namun, pada

prosedur penagihan masih ditemui rangkap jabatan terkait tugas

Urusan Penertiban. Namun secara garis besar sistem yang digunakan

oleh PDAM Kota Surakarta sudah cukup baik.

h. Adanya dokumen saldo piutang langganan sehingga mempermudah

untuk mengetahui informasi mengenai saldo piutang rekening air

masing-masing pelanggan dan digunakan sebagai dasar untuk

penagihan piutang rekening air pelanggan.

i. Formulir bernomor urut tercetak dan dibuat rangkap, sehingga setiap

bagian memiliki arsip yang digunakan untuk cross check data. Selain

itu bisa meminimalisir kecurangan yang mungkin dilakukan oleh

karyawan yang tidak bertanggung jawab.

j. Dokumen-dokumen yang digunakan diotorisasi oleh fungsi yang

berwenang yaitu direktur umum, sehingga jika terjadi kesalahan

dapat diketahui siapa yang harus bertanggung jawab. commit to user

(34)

k. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penagihan pelanggan pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta telah

diselenggarakan dengan baik. Sebab tidak hanya melibatkan satu

bagian saja dalam satu jaringan prosedur, tetapi melibatkan beberapa

bagian sehingga masing-masing bagian dan struktur organisasi

mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam menyusun dan

melaksanakan sistem akuntansi penagihan piutang dan dapat

mengindarkan dari adanya penyelewengan dan penggelapan.

2. Kelemahan

h. Dalam prosedur pembacaan meter air, terkadang dijumpai meter air

yang kurang berfungsi sebagaimana mestinya ataupun mengalami

kerusakan. Kerusakan yang disebabkan oleh kecurangan pelanggan

maupun kerusakan yang alamiah. Hal ini menyebabkan volume

pemakaian air yang tercatat terkadang tidak sesuai dengan pemakaian

sebenarnya, dan menyebabkan prosedur pembacaan meter air menjadi

kurang optimal.

i. Masih ditemukannya rangkap bagian dalam pengelolaan Daftar Saldo

Piutang Langganan (DSPL). Dalam prosedur penagihan, Urusan

Penertiban melakukan 2 tugas sekaligus, yaitu merekap Daftar Saldo

Piutang Langganan (DSPL) dan melakukan penagihan atas dasar

DSPL tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Penggal I secara fungsi didominasi oleh rumah tinggal dengan wujud fisik bangunan khas rumah lama, atau rumah kampung. Atap pelana atau limasan. Dilihat dari tampilan

Dari hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa.. kesimpulan yang dinyatakan

a) Menerima keseluruhan hasil akhir pekerjaan pembangunan BTS Tower XL yang dikerjakan oleh SUBKONTRAKTOR sesuai dengan standard dan spesifikasi Material dan design yang

Komunikasi verbal yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru menyampaikan materi dengan lisan secara baik dan benar kepada siswa selama proses

Pengembangan metode proyek di taman kanak- kanak bertujuan mengembangkan perkembangan Sosial Emosional yaitu Bekerja sama dalam setiap kali menyelesaikan tugas atau kegiatan,

wanita Hemara Di Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang masih berjalan sesuai petunjuk pelaksanaan kegiatan dengan capaian sebagai berikut: Pertemuan

Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung dalam kegiatan produksi dan pengawasan mutunya telah melaksanakan CPOB dengan tujuan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan

Terhadap Sertifikat Laik Operasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik atas instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi