• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesia, Forest Investment Program (FIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indonesia, Forest Investment Program (FIP)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 Hadi S. Pasaribu

Focal Point Indonesia untuk FIP

Jakarta, 22 Juni 2011

Sekilas

Indonesia, Forest Investment Program

Indonesia, Forest Investment Program

Indonesia, Forest Investment Program

Indonesia, Forest Investment Program

(FIP)

(FIP)

(FIP)

(FIP)

(2)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

SEKILAS

2 Module 1

• Multi-stakeholder with balanced governance

• Demonstrate scale and transformation

• Multilateral Development Banks leverage public and private sector • Complementarity with partners

based on comparative advantage • Sunset clause

Pledges to date US$M equiv.

Australia 129 Canada 92 Denmark 26 France 297 Germany 804 Japan 1,200 Netherlands 79 Norway 175 Spain 117 Sweden 86 Switzerland 20 United Kingdom 1,319 United States 2,000 Total $6.3 billion

1. FIP dalam CIF

2. Maksud dan Tujuan FIP

3. Prinsip Kunci

4. Kelembagaan

5. Pendanaan

6. Kriteria Investasi

7. Proses FIP di Indonesia

8. Penyiapan

Forest Investment PLAN

9. Koordinasi FIP, FCPF, UNREDD

(3)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

Module 1 3

Partnership Forum

Clean Technology Fund (CTF)

Trust Fund Committee

with equal representation of donors and recipients

Observers

from relevant

organizations (GEF, UN, MDBs)

~ US$4.5 billion pledged

Forest Investment

Program

Sub-Committee

Strategic Climate Fund (SCF)

Pilot Program for Climate Resilience Sub-Committee Scaling up Renewable Energy Program Sub-Committee

Trust Fund Committee Observers

~ US$1.9 billion pledged

14 CTF countries (Indonesia Philippines, Viet Nam,

Thailand, etc.) 9 countries 2 regions Cambodia ($1 billion) 8 countries Indonesia Lao PDR ($0.6 billion) 6 countries ($0.3 billion)

(4)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

MAKSUD

4 Module 1

• Multi-stakeholder with balanced governance

• Demonstrate scale and transformation

• Multilateral Development Banks leverage public and private sector • Complementarity with partners

based on comparative advantage • Sunset clause

Pledges to date US$M equiv.

Australia 129 Canada 92 Denmark 26 France 297 Germany 804 Japan 1,200 Netherlands 79 Norway 175 Spain 117 Sweden 86 Switzerland 20 United Kingdom 1,319 United States 2,000 Total $6.3 billion •

1.

1. Mendukung

Mendukung upaya

upaya kesiapan

kesiapan negara-negara berkembang

dalam implementasi REDD

REDD+

+, melalui penyediaan

pembiayaan “up-front” untuk reformasi “readiness”

dan investasi publik dan swasta melalui proses

penyusunan strategi nasional kesiapan REDD,

2. Sekali (sembari) membantu adaptasiadaptasi terhadap dampak perubahan iklim pada hutan

3. Dan berkontribusi pada multimulti--manfaatmanfaat hutanhutan seperti konservasi keanekaragaman hayati, perlindungan hak masyarakat lokal dan asli, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

(5)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

TUJUAN

5 Module 1

• Multi-stakeholder with balanced governance

• Demonstrate scale and transformation

• Multilateral Development Banks leverage public and private sector • Complementarity with partners

based on comparative advantage • Sunset clause

Pledges to date US$M equiv.

Australia 129 Canada 92 Denmark 26 France 297 Germany 804 Japan 1,200 Netherlands 79 Norway 175 Spain 117 Sweden 86 Switzerland 20 United Kingdom 1,319 United States 2,000 Total $6.3 billion •

1. Menginisiasi dan memfasilitasi langkah-langkah menuju perubahan

perubahanperubahan

perubahan transformasionaltransformasional pada kebijakan dan praktek kehutanan di negara-negara berkembang;

2. Membuat modelmodel tentang kaitan antara implementasi investasi, kebijakan dan tindakan kehutanan dengan pengurangan emisi kangka panjang, dan konservasi, pengelolaan hutan lestari, serta peningkatan stok karbon di negara-negara berkembang;

3. Memfasilitasi pelipatgandaanpelipatgandaan pembiayaanpembiayaan lainlain (

leveraging

) untuk REDD, termasuk malalui gagasan mekanisme kehutanan di UNFCCC;

(6)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

Module 1

1. Kepemilikan nasional dan strategi nasional

2. Kontribusi terhadap Pembangunan Berkelanjutan

3. Mempromosikan hasil yang terukur dan dukungan

berbasis hasil (

Result-based

)

4. Koordinasi dengan upaya-upaya REDD+ lain

5. Kerjasama dengan aktor-aktor lain

6. Merupakan upaya awal, terintegrasi dan konsisten

(7)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

KELEMBAGAAN

7

• Multi-stakeholder with balanced governance

• Demonstrate scale and transformation

• Multilateral Development Banks leverage public and private sector • Complementarity with partners

based on comparative advantage • Sunset clause

6

6 AnggotaAnggota Negara:Negara: DRC DRC Romania Romania Indonesia Indonesia Brazil Brazil Morocco Morocco Nepal Nepal CONTRIBUTORS CONTRIBUTORS Australia Australia Denmark Denmark Norway Norway United Kingdom United Kingdom United States United States 1 seat 1 seat Pengamat Pengamat/Observers/Observers 2 Non

2 Non--profit Civil Society, 2 Indigenous Peoples, 2 Private profit Civil Society, 2 Indigenous Peoples, 2 Private Sector (+2 Alternates each)

Sector (+2 Alternates each)

FIP

FIP Sub

Sub--Committee

Committee

Lain

Lain--LainLain

FCPF Secretariat, UN

FCPF Secretariat, UN--REDD Technical Secretariat, GEF Secretariat, UNFCCC REDD Technical Secretariat, GEF Secretariat, UNFCCC Secretariat, MDB Committee, Trustee and Pilot Countries under the FIP Secretariat, MDB Committee, Trustee and Pilot Countries under the FIP

(8)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

PENDANAAN

(per Februari 2011)

Module 1 8 Donor Contribution Type Pledged (Million US$ eq)

Deposited (Million US$ eq)

Australia

Grant

9

9

Denmark

Grant

10

5

Japan

Grant

67

0

Norway

Grant

146

49

UK

Capital

159

19

USA

Grant

168

20

Total

559

102

(9)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

Module 1

1. Kapasitas kelembagaan, tata-pemerintahan hutan,

dan informasi

2. Investasi untuk mitigasi PI bidang kehutanan,

termasuk jasa lingkungan

3. Investasi di luar sektor kehutanan untuk

mengurangi tekanan pada hutan

(10)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

Module 1

1. Berdasarkan Rencana Investasi

Rencana Investasi yang disusun oleh negara

penerima berkoordinasi dengan MDBs;

2. Strategi Investasi ditempatkan dalam konteks

konteks

konteks

konteks rencana

pembangunan nasional

nasional

nasional

nasional dan strategi nasional REDD+ atau

kerangka yang setara;

3. Menunjukkan inisiasi transformasi

inisiasi transformasi

inisiasi transformasi (bukan BAU), dan

inisiasi transformasi

menghasilkan dampak sektoral dan lintas sektor berupa

penurunan emisi;

4. Kriteria proyek swasta: mengurangi distorsi

distorsi

distorsi pasar

distorsi

pasar

pasar

pasar dan

penggunaan

concessional finance

concessional finance

concessional finance

concessional finance

.

(11)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

11

PROSES FIP DI INDONESIA

No. Tanggal Aktivitas

1 15 Januari 2010 Pihak World Bank mempresentasikan tentang kegiatan FIP di Kementerian Kehutanan

2 2 2

2 1717--18 18 maretmaret 20102010 PertemuanPertemuan SCSC FIP keFIP ke--3, Indonesia 3, Indonesia terpilihterpilih sebagaisebagai Pilot Country Pilot Country FIP

FIP

3 24 Maret 2010 Rapat Internal Kemhut tentang persiapan strategi Indonesia dalam kerangka FIP

4 7 & 21 April 2010 Rapat Kemhut dengan swasta Kehutanan

5 9 November 2010 Indonesia mendapatkan alokasi pendanaan antara US$ 50 – 70 juta.

6 11 Februari 2011 Terbentuk Tim Teknis Penyusunan Strategi Investasi Kehutanan Indonesia

7 April 2011 Perekrutan Konsultan Penyusunan FIS 8 April-Sekarang Penyusunan Forest Investment Plan (FIP)

(12)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

12

RENCANA 2011

Kegiatan Tanggal

FIRST Joint Mission

13-22 Juli 2011

INTERIM Follow-up Mission

15-16 Agustus

SECOND Joint Mission

19-23 September

Submisi

Forest Investment Plan

ke Washington

10 Oktober

Pembahasan di

FIP Sub Committee

1-4 November

(13)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

PENYIAPAN FOREST INVESTMENT PLAN

Didukung Small-Scale Capacity Development Technical Assistance (S-CDTA) dari ADB untuk recruitment 5 konsultan nasional beserta proses konsultasinya.

1. Mensintesakan dokumen-dokumen analitis untuk secara objektif menilai manfaat REDD+ dan potensi mitigasi GRK melalui SFM;

2. Menyiapkan gambaran peluang investasi REDD+ yang potensial;

3. Membangun konsensus dan memperkuat kapasitas pemangku kepentingan di tingkat nasional, provinsi, dan lokal untuk persiapan dan pelaksanaan FIP di Indonesia.

(14)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

Konsultan Nasional FIP

1. Agus Setyarso: Team Leader/ Forest Carbon Management Advisor

2. Budi Prati: Workshop Organizer and Records Manager 3. Hanafi Guciano: REDD+ Investments Advisor

4. Tara Rukmantara: Stakeholder Engagement Advisor to be based at the Ministry of Forestry

5. Bambang Setiono: Forest Policy Advisor (liaison with others, including DNPI and REDD+ Task Force)

Persiapan Strategi Investasi Indonesia

(15)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

Progress Tim Konsultan FIP:

1. Ulasan sektor kehutanan Indonesia

2. Ulasan persiapan REDD+ di Indonesia

3. Identifikasi proyek FIP:

Initial upfront investment

Mainstreamend upfront investment

Sustained financing

Persiapan Strategi Investasi Indonesia

(16)

F

F

F

F

ORESTORESTORESTOREST

IIII

NVESTMENTNVESTMENTNVESTMENTNVESTMENT

P

P

P

P

ROGRAMROGRAMROGRAMROGRAM

1. Draft dokumen

“Enhancing Cooperation and Coherence

among Multilateral REDD+ Institutions to Support REDD+

Activities”.

Ulasan persiapan REDD+ di Indonesia

2. saling melengkapi: FCPF dan UNREDD lebih pada tahap “readiness” sedangkan FIP lebih berfokus pada implementasinya, menuju tahap “

result based

3. Disarankan adanya

Common Delivery Platform

(CDP), yakni forum koordinasi di tingkat nasional (surat Sekjen tgl 13 Mei 2011)

4. Sinkronisasi dalam hal: (i) database, (ii) metode MRB, (iii) metode/standar

safeguards

, dan (iv) berbagi informasi.

KOORDINASI FIP, FCPF, UNREDD

(17)

17

Referensi

Dokumen terkait

For the Sayeret Shaked Eco-Park, we found neither a clear gradient in respiration rates between the stations nor in assimilation activity (Fig. 1), however, we noted that the

Penelitian ini bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan self regulated learning dangan kecemasan akademis pada siswa kelas 3 SMA negeri 1

Oleh karena itu, diteliti persepsi pengguna obat hebal, dan dari hasil penelitian secara kuantitatif dan kualitatif didapat hasil bahwa 45% pemgguna fitofarmaka tidak mengetahui

Faktor penghambat adalah dalam suatu perusahaan kurang memperhatikan adanya peralatan yang kurang baik dan SDM yang kurang berkualitas, sehingga perusahaan tidak mampu bersaing

Wing anti-icing system digunakan untuk menstabilkan performa mesin dan mencegah terjadinya penumpukan es pada sayap pesawat terbang serta mencegah terjadinya over heat pada

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG UNIT LAYANAN

Sebagai kelanjutan dari proses pengumuman ini, akan diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan Surat Perintah Kerja. Demikian untuk diketahui dan

Sanggahan paling lambat tanggal 24 Juli 2017 telah diterima oleh Kelompok Kerja 14.17 ULP paket pekerjaan tersebut diatas pada Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Magelang..