• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan SMKN 2 Ga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan SMKN 2 Ga"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Tempat

Alasan penulis memilih tempat Prakerin di Sembilan TV dikarenakan untuk menambah wawasan dan menambah pengalaman dalam dunia Broadcasting. Sembilan TV ini juga merupakan salah satu Lembaga Penyiaran Publik pertama di Garut yang resmi, dimana kita dapat menambah ilmu tentang proses, penyiaran publik pertama di Garut.

Penulis melaksankan Praktik Kerja Industri di Sembilan TV yang beralamat di Jl. Terusan Pembangunan No. 9A, Garut.

1.2 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian dan kesadaran masyarakat terhadap teknologi Broadcasting, maka dituntut juga kemampuan dan kecakapan ahli Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul pelaksanaan pelayanan broadcasting di masyarakat. Demi terciptanya produk kerja yang memenuhi syarat ilmu pengetahuan Broadcasting, maka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK NEGERI 2 Garut) menyelenggarakan pendidikan bidang Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian, yang dituntut untuk menghasilkan tenaga yang siap pakai di bidang Broadcasting, baik dalam produksi, dan pelayanan di masyarakat.

(2)

pengenalan dan pengalaman pada situasi kerja yang sebenarnya untuk beradaptasi diharapkan para siswa memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Selain itu, Praktik Kerja Industri juga dapat memberikan gambaran kepada siswa yang lebih jelas akan pekerjaan Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian di lapangan secara nyata yang selama ini hanya diketahui secara teoritis maupun praktikum didalam kelas.

1.3.1 Tujuan Umum

Praktik Kerja Industri merupakan sarana pengenalan lapangan kerja bagi peserta didik sehingga dapat melihat, mengetahui, menerima dan menyerap Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian yang ada di masyarakat atau lapangan. Sehingga hasil yang diharapkan setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri adalah para siswa dapat memahami dunia kerja yang sebenarnya serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang Broadcast meningkatkan cara berfikir dan bertindak bahwa dalam dunia kerja/usaha sangat dibutuhkan kreativitas, efektifitas, disiplin dan tujuan untuk menunjang produktifitas kerja.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah atau sebaliknya.

b. Memperoleh masukan umpan balik guna memperbaiki peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan pengetahuan Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian.

(3)

d. Menyiapkan peserta didik agar disiplin, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, mampu beradaftasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang dipilihnya yaitu Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian. 1.4 Manfaat Praktik Kerja Industri

1.4.1 Manfaat Bagi Siswa

Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan selama mengikuti program Praktik Kerja Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal peluang di masa depan sebagai persiapan membangun karir dibidangnya.

Selain itu juga sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan Praktik Kerja Industri manfaat yang bisa di dapat juga sebagai pengenalan, pemahaman, berbagai aspek suatu perusahaan, seperti : Standar Kerja, Budaya Perusahaan, dan hal positif lainnya yang bermanfaat.

1.4.2 Manfaat Bagi Perusahaan

Manfaat Praktik Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi masing – masing. Serta sebagai media pertukaran informasi bidang teknologi dan aplikasi keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.4.3 Manfaat Bagi Sekolah

(4)

Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah untuk menelaah efektifitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa. 1.5 Tujuan Penulisan Laporan

Penulis Laporan Praktik Kerja Industri ini memiliki Tujuan diantaranya: 1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan studi di SMKN 2

Garut.

2. Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang di dapat disekolah dan penerapannya di dunia usaha/industri, mengenai pembuatan naskah berita di 9 TV.

3. Sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional.

4. Sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri.

5. Untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Industri.

1.6 Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) SMKN 2 Garut Keahlian Broadcasting Tahun Ajaran 2015/2016, dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal 30 September 2015.

1.7 Ruang Lingkup Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Setiap siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri pada tahun ini ditempatkan di bagian Pembuatan Naskah Berita.

1.8 Rumusan Masalah

(5)

1.10 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan ini, adapun metode yang digunakan pada pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Pertama, penulis mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan laporan, dengan metode :

a. Observasi, yakni penulis melakukan pengamatan selama melaksanakan PSG di Sembilan TV dengan masalah yang penulis bahas.

Menyimak, yaitu penulis melihat tayangan , berita, atau tulisan yang ada kaitannya dengan perusahaan sebagai sumber.

b. Wawancara, yakni penulis mengajukan pertanyaan kepada pembimbing dan karyawan perusahaan sesuai dengan keahlian yang relevan dengan masalah yang penulis bahas.

2. Data Program Pembuatan Naskah, yang sudah terkumpul dikelompokkan sesuai dengan bagian-bagian masalah yang dibahas dari kartu data yang telah dibuat. Selanjutnya data siap diolah menjadi bahan laporan siap saji, dengan menggunakan metode:

a. Referensi, penulis mencari buku referensi dan contoh laporan sebagai sumber perbandingan.

b. Sintetis, yakni penulis menggabungkan data yang terkumpul dari berbagai sumber, sumber online, Tertulis, dan Lisan.

c. Komperatif, yaitu penulis membandingkan pembelajaran praktik di SMK Negeri 2 Garut dengan kenyataan praktik di lapangan.

d. Data yang sudah diolah telah siap disusun untuk menjadi laporan yang baik dan benar sesuai dengan format yang telah diberikan pihak sekolah.

1.11 Sistematika Penulisan Laporan

Adapun sistematika dari laporan penulis adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(6)

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini membahas mengenai isi dan penjelasan identitas dari Sembilan TV, diantaranya :

1) Profil Perusahaan 2) Logo Perusahaan 3) Visi Misi

4) Jangkauan 5) Target Penonton 6) Konten Program 7) Peraturan 8) Jam Kerja 9) Denah Kantor

BAB III : JURNAL KEGIATAN

Bab ini membahas Waktu dan Pelaksanaan Prakerin, Jurnal Kegiatan Kerja, dan Uraian Kegiatan Prakerin.

BAB IV : URAIAN KHUSUS

Bab ini membahas cara pembuatan Naskah , Stuktur penulisan Naskah Berita, dan aturan aturan dasar menulis Naskah Berita.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab sebelumnya. Dan saran-saran yang diharapkan berguna bagi perkembangan Sembilan TV ataupun saran-saran untuk siswa SMK Negeri 2 Garut.

BAB VI : PENUTUP

(7)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN 2.0 Latar Belakang

IDENTITAS DUNIA INDUSTRI

Nama industri : PT SEMBILAN TV TELEVISI UTAMA GARUT Bagian/Divisi : Lembaga Penyiaran Pertelevisian

Alamat : Jln. Terusan Pembanguna No 9A, Tarogong Kidul – Garut. Telp/Fax : (0262) 4524789

2.1 Sejarah

Sembilan TV Garut merupakan stasiun tv lokal ke 2 yang hadir di garut dari pendahulunya Spensa TV , Sembilan TV mulai mengudara tahun 2013 meski sempat bermasalah dengan perijinan dari KPID jawa barat karena mulai beroprasi tanpa ijin dan tidak melakukan siaran percobaan dimana syarat stasiun tv lokal baru untuk mendapat ijin adalah dengan memulai siaran percobaan untuk pendapat respon dari Masyarakat. Berbeda dengan pendahulunya (Spensa TV Garut), Sembilan TV menjadi stasiun televisi yang lebih profesional dalam hal pengelolaan dan acara-acara yang di tayang kan . Beroperasi di bawah PT. Sembilan Televisi Utama Garut, stasiun TV ini siap ikut meramaikan pertelevisian di Garut khususnya dan priangan timur pada umum nya. beralamat di Jalan Terusan Pembangunan No. 9A kecamatan Tarogong Kidul kabupaten Garut, Sembilan TV dapat ditemukan di Channel 26 UHF pada frekuensi 511,25 MHz. Dengan mengudaranya Sembilan TV, diharapkan informasi yang khususnya berada di sekitar Garut. Sehingga dengan demikian warga Garut pada khususnya menjadi semakin cerdas dan lebih berwawasan luas dengan hadirnya Sembilan tv , dengan mengudaranya sembilan tv berbagai tannggapan pun bermunculan ada yang men suport ada juga yang memberi saran supaya pemancaran di tingkat kan dan kualitas acara di perbanyak.

(8)

Nama Perusahaan : SEMBILAN TV

Alamat : Jl. Terusan Pembangunan No.9A Kontak : Telp/Faks. 0262 – 4524789 2.2.2 Logo Perusahaan

G ambar 3.1 Logo Sembilan TV

2.3 Visi

“Membangun dan menyuarakan aspirasi masyarakat dengan siaran televisi yang professional, profitable, berkualitas, bertanggung jawab, beretika, berkeadilan, berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjadi TV Lokal terbaik di Wilayah Priyangan Timur Jawa Barat.”

2.4 Misi

(9)

2.5 Jangkauan

Secara bertahap Sembilan TV berusaha memperluas jangkauan siarnya. Saat ini dengan kekuatan pemancar 2 kW pada Chanel 26 UHF 511.25 Mhz, Sembilan TV dapat menjangkau radius 70 km (Jarak Udara) atau menjangkau daerah sebagai berikut.

60% wilayah Kabupaten Garut (Garut Bagian Utara, Garut Bagian Timur, dan sebagian Garut wilayah Barat). Sebagian Tasikmalaya bagian Barat,Timur, dan sebagian Utara Tasikmalaya.

2.6 Target Penonton 1. Secara Demografis :

Priyangan Timur adalah wilayah satelit Jawa Barat yang merupakan kumpulan dari beberapa kabupaten dengan potensi yang sangat besar, masyarakat Priyangan Timur terdiri dari berbagai golongan. Meskipun demikian Sembilan TV sangat mengerti akan kebutuhan tersebut, sehingga 80% dari program-program yang disajikan adalah untuk semua kategori usia termasuk kategori yang memerlukan adanya bimbingan orang tua. Sedangkan segmentasi pembagian penonton diantaranya terbagi untuk semua jenis golongan masyarakat, terutama untun keluarga, dan golongan masyarakat sesi A,B,C1.

2. Secara Psychographic :

(10)

yang cukup tinggi terhadap dunia entertaiment, dimana segmen anak muda pun merupakan target penonton Sembilan TV.

2.7 Konten Program

Sembilan TV menyadari akan persaingan program yang kini marak di dunia pertelevisian, tak terkecuali televisi lokal yang kini pertumbuhannya sangat pesat di beberapa daerah di Indonesia. Sembilan Tv selalu mengedepankan kebutuhan yang diinginkan masyarakat dan pemirsanya, tanpa mengurangi rasa tradisional yang melekat di dataran Parahiyangan, sehingga selalu bisa menarik perhatian dan merebut hati pemirsanya. Berikut adalah presentase penggolongan Program-program Sembilan TV:

Tabel 2.7.1 Konten Program Sembilan TV News dan Information Knowledge, Adventure : 30% Travel dan Living : 30%

Entertaiment : 40%

2.8 Struktur Organisasi

3.3.1 STRUKTUR ORGANISASI SEMBILAN TV GARUT Susunan Organisasi Sembilan TV Garut adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama : Ir. July Adwikarta

(11)

3. Direktur Operasinal : H. Ahmad Bajuri 4. Direktur 1 : Sony MS

5. Litbank : Deden Gusmawan 6. Manager Keuangan : H.Ridwan Nugraha 7. Manager Marketing : H.Ahmad Bajuri

a. Staf Marketing b. Sales Marketing

8. Direktur 2 : Usep Deni a. Manager Program Dan Produksi

1. Divisi News 2. Divisi Non News 3. Produser

4. Camera Person 5. Editor

6. Creative b.Manager Tekhnik

1. Divisi Pemancar 2. Divisi MCR 3. Divisi Audio 4. Divisi Studio 5. Equipment

2.8.1 Uraian Tugas Perbagian

1. Uraian Tugas Direktur Utama

(12)

bahwa stasiun penyiaran bisa mendatangkan keuntungan. Direktur Utama atau manajer umum stasiun penyiaran harus mengetahui operasi seluruh bagian atau departemen dan mampu bekerja dengan setiap orang secara baik. Pimpinan stasiun penyiaran harus mampu memberikan masukan dalam hal pemilihan program, merancang bentuk-bentuk promosi, merencakan strategi penjualan serta merencanakan kerjasama dengan pihak-pihak luar.

Pimpinan tertinggi suatu stasiun penyiaran biasanya disebut general manager (manajer umum), pada stasiun besar berskala nasional, pimpinan tertinggi ini disebut juga direktur utama. Pimpinan tertinggi media penyiaran sekaligus juga menjadi ketua dewan direksi (board of directors) yang anggotanya terdiri dari beberapa direktur. Dewan direksi merupakan pimpinan stasiun penyiaran, merekalah yang mengelola manajemen dan bisnis stasiun penyiaran secara keseluruhan. Direktur utama bertanggung jawab untuk seluruh bagian stasiun penyiaran, namun ia mempunyai dua tanggung jawab utama yaitu:

1) menetapkan sasaran (target) pemasaran dan; 2) mengendalikan pengeluaran.

Di banyak negara berkembang, pimpinan tertinggi stasiun televisi biasanya juga menjadi pemegang saham terbesar, atau pemilik stasiun televisi itu. Di negara maju seperti Amerika Serikat, Direktur Utama stasiun televisi merupakan seorang manajer professional yang digaji untuk menjalankan stasiun televisi. Kelebihan dari stasiun penyiaran yang memiliki pimpinan yang sekaligus juga sebagai pemilik adalah dimungkinkannya pengambilan keputusan secara singkat oleh pimpinan. Hal ini dimungkinkan karena ia tidak harus berembuk dengan siapapun. Namun demikian dalam mengelola stasiun penyiaran yang baik maka pembicaraan atau rembukan yang melibatkan berbagai bagian atau unit lain sangat dibutuhkan dalam menunjang perkembangan perusahaan.

(13)

usaha bersama para manajer yang saling mendengarkan satu sama lain, berembuk satu sama lain dan mencari kesepakatan dalam mengambil keputusan. Kepemilikan seluruh saham atas sebuah stasiun penyiaran tidak bisa membenarkan tindakan untuk mengambil keputusan sendiri jika stasiun bersangkutan ingin berhasil mencapai tujuannya.

2. Uraian Tugas HRD

1. HRD bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja ( Preparation and Selection )

a) Persiapan ( Preparation )

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal melakukan persiapan, antara lain factor internal dan factor eksternal. Faktor internal dalam persiapan meliputi jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen terkait, dan sebagainya. Sedangkan factor eksternal dalam hal persiapan meliputi hokum ketenagakerjaan, kondisi pangsa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b) Rekruitmen Tenaga Kerja ( Recruitment )

Recruitment adalah sebuah proses untuk mencari calon pegawai atau karyawan yang dapat memenuhi kebutuhan SDM organisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini HRD perlu melakukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan ( job description ) dan juga spesifikasi pekerjaan ( job specification ).

c) Seleksi Tenaga Kerja ( Selection )

(14)

tes interview, menguji calon karyawan dengan test tertulis, proses interview/ wawancara kerja, dan proses selanjutnya.

2. Pengembangan dan Evaluasi Karyawan ( Development and Evaluation ) Agar tenaga kerja atau karyawan dapat berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan atau organisasi, maka ia harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Proses pengembangan dan evaluasi karyawan dilakukan sebagai sebuah pembekalan agar tenaga kerja dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya, serta meningkatkan kinerja yang ada.

3. Pemberian Kompensasi dan Proteksi pada Pegawai

Kompensasi adalah imbalan atau upah atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Pemberian kompensasi harus tepat dan sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal agar tidak menimbulkan masalah ketenagakerjaan atau kerugian pada organisasi atau perusahaan.

Fungsi HRD :

Ø Internal : HRD yang bekerja sebagai trainer terhadap pegawai di dalam perusahaan.

Ø Eksternal : Pegawai HRD yang memeilki konseling diluar kategori perusahaan dapat dilihat dari tingkat kemampuan dan kemauan tinggi maka kemampuan akan mengikuti.

3.Direktur Operasional a. Tugas :

(15)

tetapkan oleh Dewan Pengawas dalam rencana induk, dan rencana kerja dan anggaran tahunan.

b. Fungsi :

1. Pengaturan dan pengkoordinasian tugas-tugas para anggota dewan direksi dalam menjalankan tugas sesuai dengan Visi, Misi,Kebijakan Umum,Kebijakan Penyiaran,Kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya masing-masing.

2. Pengefektifan tugas dewan direksiuntuk mencapai tujuan target.

3. Pengkoordinasian telaahan pertimbangan dan bantuan, hokum hubungan kelembagaan,dan pengurusan atau legitimasi hak.

4. Penetapan standar produksi dan penyiaran.

5. Pelaksanaan tugas khusus pendekatan kepada institusi pemerintah untuk tidak mengembangkan media penyiaran khusus selain Sembilan TV.

6. Pelaksanaan tugas di bidang penyiaran program, produksi siaran berita dan non berita serta pendokumentasian mulai dari perncanaan, penyelenggaraan, pembinaan sampai dengan pengembangan, berkoordinasi dengan direktorat dan satuan kerja terkait, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya.

7. Pelaksanaan tugas khusus yang meliputi pengkajian dan tindak lanjut pengembangan siaran internasional,pengkajian dan tindak pengembangan programa dua.

8. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan seluruh pelaksanaan tugas-tugas di bidang program dan berita secara periodic, dan menyampaikannya kepada direktur utama dengan tembusan kepada dewan pengawas.

4.Direktur 1 (Pemasaran)

Tugas Manajer Pemasaran Perusahaan

(16)

pemasaran yang ada, merumuskannya menjadi sebuah program pemasaran dan menjalankannya.

Tugas Manajer Pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran

2. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

3. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan

4. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.

5. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi.

Uraian Tugas Manajer Pemasaran Tugas Perencanaan

Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.

Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.

Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.

Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.

Tugas Pelaksanaan

(17)

B. Menciptakan, menumbuhkan, dan memelihara kerja sama yang baik dengan konsumen.

C. Merumuskan target penjualan.

D. Merumuskan standard harga jual dengan koordinasi bersama Direktur Operasional serta Departemen terkait.

E. Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak mampu ditangani oleh bawahan.

F. Mengesahkan Prosedur dan Instruksi Kerja di Departemen Marketing.

Cara Pelaksanaan

A. Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun untuk menjamin bahwa sasaran yang ditetapkan dapat terwujud, misalnya : volume penjualan dan tingkat keuntungan.

B. Melakukan langkah antisipatif dalam menghadapi penurunan order. C. Memberikan persetujuan kredit pelanggan dalam batas – batas yang

wajar.

D. Melakukan demarketing jika terjadi overload produksi.

E. Melakukan analisa pelanggan yang mengalami kecenderungan kredit macet.

F. Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.

G. Melakukan analisa Peraturan Pemerintah berkenaan dengan tata niaga kertas sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.

H. Melakukan penilaian karya kepada Kepala Bagian Marketing.

I. Memantau potensi bawahan untuk dilakukan pembinaan sehingga menjadi lebih baik.

J. Melakukan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh atasan sehubungan dengan fungsi di Departemen Marketing.

(18)

A. Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas strategi pemasaran yang telah ditetapkan.

B. Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas kegiatan kerja di Departemen Marketing.

Tanggung Jawab

A. Bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran yang telah disusun B. Bertanggung jawab atas efisiensi dan efektivitas kerja di Departemen

Marketing.

C. Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen. D. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Direktur

Operasional.

E. Bertanggung jawab atas konsistensi pelaksanaan prosedur yang berlaku di Bagian Marketing dan melakukan analisa atas efisiensi prosedur tersebut.

F. Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.

Wewenang Tugas

A. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan. B. Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.

C. Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.

D. Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.

E. Berwenang untuk melakukan koreksi terhadap harga CN Kontrak apabila terjadi kesalahan.

F. Dsisi lain juga terdapat tugas dari seorang manajer pemasaran di suatu perusahaan :

(19)

H. Mendefinisikan masalah, harus mengetahui dulu masalahnya dan mampu untuk mengindetifikasikan masalah.

I. Merumuskan berbagai alternatif, menentukan berbagai cara alternatif penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.

J. Menganalisa alternatif, menilai alternatif yang dikumpulkan. Dengan suatu analisa maka manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan dan keburukannya.

K. Mengambil resiko penyelesaian dan menyarankan suatu rencana tindakan, meskipun kenyataan, kesempatan dan resiko yang dihadapi sama.

L. Pengambilan Keputusan dengan Marketing Mix meliputi:

M. harga, promosi dan distribusi umumnya bahwa semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix, akan semakin besar pula penjualannya. Tetapi ada batasan atau sesuai dengan porsinya.

Model Pengambilan Keputusan meliputi : Analisa Pasar

A. Memonitor Lingkungan seperti demografi, kondisi prekonomian, sosial dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan

B. Menentukan tujuan produk seperti pengembangan investasi, laba dan market share atau volume penjualan. Menentukan marketing mix Manajer Pemasaran sebagai proses penjualan produk Mempelajari kebutuhan dan keinginan Konsumen Mengembangkan konsep penyiaran Menguji berlakunya konsep penyiaran Membuat design penyiaran Mengembangkan Penyiaran, Menetapkan Penyiaran Mengatur distribusi, Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif. C. Memeriksa penjualan Memperhatikan kepuasan konsumen

(20)

F. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran

G. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi

H. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan

I. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran

J. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi.

6. Penelitian dan Pengembangan ( Litbank )

Tugas:

Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.

Fungsi:

A. Koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral;

B. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, kerja sama, laporan, akuntabilitas dan evaluasi kinerja, pengelolaan sistem informasi serta pengelolaan pengetahuan dan inovasi;

C. Pengelolaan administrasi kepegawaian, jabatan fungsional, penataan organisasi dan tata laksana, serta kinerja pegawai;

D. Pengelolaan administrasi perbendaharaan, barang milik negara, serta akuntansi dan pertanggung jawaban keuangan; dan

(21)

7. Manager Keuangan

Tugas utama Manajer Keuangan :

Manajer Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan.

Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.

Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan.

Secara ringkas dari empat tugas utama manager keuangan di atas dapat kita simpulkan bahwa tugas utama manager keuangan berhubungan dengan keputusan investasi dan pembiayaan perusahaan yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan perusahaan.

Tanggung Jawab Manager Keuangan

Berikut ini tanggung jawab seorang manajer keuangan : A. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi B. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan C. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden

D. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan pembiayaan perusahaan

E. Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan F. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan

G. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur keuangan perusahaan

(22)

I. Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

8. Manager Marketing Pemasaran

Manajer Marketing bertugas mencari iklan. Dialah yang mengatur penjualan dari setiap jatah siaran komersial.

· Tugas Manajer Marketing:

- Mengatasi dan mengawasi staf Penjualan (Account Executive/Sales) - Bekerjasama dengan sales team untuk menarik pengiklan.

- Menugaskan sales team serta menangani pengecer dan agen iklan lokal

- Menyusun target pendapatan dari iklan untuk mencapai target besar perusahaan.

- Mengkoordinasikan penjualan promosi

- Menyusun jadwal-jadwal penyiaran iklan dan merekap pelaporan siarannya.

A. Manager Program Dan Produksi.

Manajer Program atau populer disebut Program Director (PD) merupakan “kepala siaran” atau bos penyiar yang bertanggung jawab atas segala bentuk akitivitas on-air di sebuah stasiun televisi.

· Tugas Manajer Program: - Membuat jadwal siaran

- Memantau jalannya on-air stasiun televisi

- Mengontrol program untuk menjaga konsistensi dan kualitas produksi - Mengembangkan dan melaksanakan format siaran

- Memperkerjakan dan mengatur staf siaran sesuai dengan format siaran

- Mengikuti perkembangan persaingan dan tren yang mempengaruhi pemograman

- Mengatur kegiatan pemberitaan dan masalah umum

(23)

- Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas siaran serta kinerja dan kualitas SDM penyiar

- Bekerjasama dan koordinasi dengan Manajer Marketing dalam hal iklan, sponsor.

B. Manager Tekhnik

Manajer Teknik merupakan orang yang bertanggung jawab atas kualitas tayangan gambar yang dikonsumsi penonton.

· Tugas Manajer Teknik:

- Mengoperasikan atau memastikan bekerjanya semua perangkat stasiun televisi, seperti pemancar, audio mixer,kamera,lighting,sound processor,dan alat produksi lainnya.

- Membeli, memperbaiki dan memelihara peralatan siaran - Memantau ketepatan sinyal pemancar Acara

- Menyesuaikan Stasiun Televisi untuk keperluan pemograman dan mempersiapkan operasi penyiaran jarak jauh.

- Memastikan perangkat siaran sudah sesuai dengan parameter teknik yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang.

2.9 Peraturan Bagi Karyawan Sembilan TV

Tata Tertib

1. Datang tepat pada waktunya.

(24)

Shift Siang masuk jam 14.00 Wib s/d 22.00 Wib. 2. Mengisi absen per 2 jam.

3. Memakai pakaian seragam hitam dari hari senin sampai rabu Memakai Pakaian Batik setiap hari Kamis.

Memakai Pakaian olah raga/kaos setiap hari Jumat (sementara disesuaikan dengan yang ada)

Memakai Pakaian Hitam Merah dari hari Sabtu sampai Minggu. 4. Memakai Sepatu.

5. Memakai ID Card jika sudah ada.

6. Jika tidak masuk kerja diharap memberitahu dan memberi surat keterangan Dokter jika sakit.

Tidak masuk tanpa Ijin dan tidak tanda tangan, maka uang makan, uang transport, uang komunikasi dipotong perhari

7. Jika ada keperluan harus ijin atasan/bagian personalis dan mengisi surat ijin keluar .

8. Istirahat jam 12.00 Wib sampai dengan 13.00 Wib.

9. Dilarang berkumpul/mengobrol diruangan kerja terutama yang bukan satu divisi.

10. Untuk keyamanan kerja ruangan harus rapi, bersih dan menyimpan barang bawaan pada tempatnya.

11. Selalu dibiasakan bekas makan dan minum dicuci dan disimpan pada tempatnya.

2.10 Jam Kerja

(25)

2.11 Denah Kantor

(26)

2.12 Denah Ruang Pembuatan Naskah

(27)

BAB III

JURNAL KEGIATAN 3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di SEMBILAN TV (Lembaga Penyiaran Publik) selama 3 Bulan, terhitung dari tanggal 1 Juli 2015 sampai dengan 30 September 2015.

3.2 Jurnal Kegiatan Kerja

Tabel 3.2.1 Kegiatan Prakerin Bulan Juli

(28)

28/07/2015 SETTING BERITA

(29)
(30)

3.3 Uraian Kegiatan Prakerin

Kegiatan Prakerin ini berlangsung selama 3 bulan dari tanggal 1 Juli hingga 30 September 2015.

Hari pertama masuk sebagai Peserta Prakerin di SEMBILAN TV, penulis diberi pengarahan oleh Kepala Seksi Teknik Produksi, Bapak Ricky. Beliau menjelaskan sistem kerja bagian produksi di SEMBILAN TV dan mengarahkan agar peserta prakerin dapat aktif dan memiliki inisiatif tinggi dalam bekerja karena tidak ada pembagian mentor. Dikatakan beliau, semua yang ada di bagian Produksi bisa dijadikan sebagai Pembimbing.

Ketika diterima menjadi peserta Prakerin, penulis mendapatkan kartu tanda pengenal untuk dipakai selama berada baik di lingkungan kantor maupun di luar kantor SEMBILAN TV. Tidak hanya itu penulis mengenakan seragam prakerin yang telah diberi dari sekolah selama berada di dalam lingkungan kantor SEMBILAN TV.

Pada satu Bulan pertama praktik kerja industri di SEMBILAN TV, diberikan pengenalan pengenalan mengenai alat-alat yang berada di bagian teknik dan tentunya juga pengenalan SEMBILAN TV tersendiri. Kami juga diberi tahu bagaimana proses penyiaran produksi sebuah acara live dari Studio ke pusat MCR Master Control Room.

Minggu selanjutnya dibulan agustus penulis dan peserta Prakerin diberikan pengarahan untuk men setting sebuah acara dimulai dari Kamera, Lighting, Audio,dan lain sebagainya.

(31)

Dalam program siaran live seperti “ Tajwid ”, Berita 9 , Chatting Udara, Aspirasi, Ngaler Ngidul, biasanya peserta prakerin ikut serta dalam mensetting kamera (untuk mengatur focus, komposisi, iris, headroom, looking room, white balance, Exposure), menggunakan Clip On, penggunaan Playout, dan mengatur audio.

Selama Prakerin berlangsung juga kami diberi tahu bagaimana perawatan kamera agar tetap bersih dari debu dan merawat lensa kamera agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu juga kami memperaktikkan penggunaan kamera yang baik.

Selain itu, siswa prakerin juga mendapat brief dari Kepala seksi teknik produksi, semacam sharing mengenai kesulitan dan kendala yang dihadapi saat liputan.

Dibulan selanjutnya tepatnya bulan September penulis menjadi seorang Script Writer (Penulis Naskah Berita), dan menyimak hasil wawancara. Dan bidang tersubut menjadi pilihan terakhir penulis untuk menimba ilmu penulisan naskah berita lebih dalam lagi. Di Divisi Naskah penulis diberi arahan oleh pembingbing Surya Suwarman. Seperti menerima hasil video dari VJ, dan dijadikan Naskah berita, serta menyusun naskah berita seperti Lead, Package, SOT dan lain sebagainya.

3.4 Masalah yang dihadapi 3.4.1 Faktor Pendukung

(32)

telah di siapkan dan akan di produksi. Maka dari itu perusahaan harus benar-benar mempersiapkan dan mematangkan segala sesuatu yang akan di laksanakan, sehingga dapat memproduksi acara yang dapat membuat masyarakat merasa terpuaskan kebutuhannya. Adanya perawatan alat serta pemilihan SDM yang berkualitas harus di utamakan oleh suatu perusahaan sehingga dapat melancarkan kelangsungan kerja.

Kedua faktor tersebutlah yang sangat mempengaruhi kelangsungan majunya suatu perusahaan yang dapat ditentukan oleh dua faktor tersebut.

3.4.2Faktor Penghambat

Faktor penghambat adalah dalam suatu perusahaan kurang memperhatikan adanya peralatan yang kurang baik dan SDM yang kurang berkualitas, sehingga perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dan akan terus tertinggal contohnya seperti adanya peralatan yang kurang canggih sehingga sulit untuk melakukan pembuatan program yang bermutu. Pada dasarnya faktor penghambat adalah keterbalikan dari faktor pendukung yaitu SDM dan alat yang tidak memenuhi standar perusahaan.

Kedua faktor tersebutlah yang dapat menghambat sistem kerja suatu perusahaan.

3.4.3 Manfaat Yang Di Rasakan

(33)

untuk menciptakan temuan-temuan baru di dunia pertelevisian sehingga bisa menjadikan siswa sebagai orang yang siap berkompetensi di era Globalisasi ini. Selain itu dengan adanya program prakerin ini bisa memperlihatkan alat-alat yang asa di suatu perusahaan sehingga pada saat siswa bekerja tidak lagi bingung dengan alat-alat yang ada disekelilingnya juga bisa mempergunakan alat dengan semaksimal mungkin agar menciptakan program-program yang berkompeten di bidangnya.

Selain di sekolah di industri pun mempunyai beragam metode agar siswa prakerin bisa menerima materi dengan baik sehingga waktu efektif belajar pun semakin di pergunakan dengan baik.

BAB IV

URAIAN KEGIATAN PRAKERIN

4.1 Dasar Teori

4.1.1 Pembuatan Naskah

(34)

Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki maksud tertentu.

1. Awal (pembuka)

Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu pemirsa tentang esensi atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa untuk tertarik dan mau menyimak berita yang akan disampaikan.

2. Pertengahan

Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama, cerita dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian dari Lead dan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk memudahkan pemirsa dalam menangkap isi berita, sebaiknya kita membatasi diri pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.

3. Akhir (penutup)

Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan peristiwa yang diharapkan akan terjadi.

Rumus 5 C

Dalam Penulisan Berita di Media TV, harus diperhatikan rumus 5 C, yaitu: 1. Conversational

Ketika menulis naskah berita untuk media televisi, kita menulis untuk didengar. Ingat, televisi adalah media audio-visual, bukan media cetak. Pemirsa kita melihat (gambar/visual) dan mendengar (suara/audio), bukan membaca naskah berita seperti membaca koran.

(35)

pada tayangan pertama, ia tak punya peluang untuk minta diulang. Kecuali mungkin untuk berita yang dianggap sangat penting, sehingga dari waktu ke waktu selalu diulang dan perkembangannya di-update oleh stasiun TV bersangkutan.

Keterbatasan tersebut berlaku untuk media TV konvensional. Namun, saat ini sudah muncul jenis media TV yang tidak konvensional. Sekarang di sejumlah negara maju sudah mulai diperkenalkan IPTV (internet protocol television), yang bersifat interaktif. Pemirsa yang berminat bisa mengulang bagian dari tayangan TV yang ia inginkan, tentunya dengan membayar biaya tertentu.

Namun, IPTV mensyaratkan adanya infrastruktur telekomunikasi pita lebar yang canggih dan mahal, yang saat ini belum tersedia di Indonesia. Dalam dua atau tiga tahun ke depan (katakanlah sampai tahun 2010), tampaknya infrastruktur semacam ini juga belum siap untuk mewujudkan kehadiran IPTV di Indonesia. Jadi, dalam pembahasan teknik penulisan naskah berita, kita mengasumsikan, media televisi di Indonesia sampai tahun 2010 masih akan bersifat konvensional. Untuk media televisi yang konvensional, sebuah tayangan berita tidak bisa disimak dan dibaca berulang-ulang seperti kita membaca koran. Pemirsa hanya punya satu kesempatan untuk menangkap isi berita Anda. Oleh karena itu, berita di TV dibuat dengan gaya bahasa bertutur, seperti percakapan sehari-hari, karena ini adalah gaya bahasa yang paling akrab dan biasa didengar orang. Tulislah naskah berita seperti gaya orang berbicara.

Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, kita amat jarang menggunakan kalimat yang berpanjang-panjang, atau memiliki anak-anak kalimat. Namun, meskipun berita di TV menggunakan gaya bahasa bertutur, tata bahasanya tetap harus benar.

2. Clear

Batasi kalimat untuk satu gagasan saja. Hal ini akan memudahkan para pendengar untuk menangkap dan memahami isi berita. Jangan menggunakan bahasa jargon atauslang, yang hanya dikenal kalangan tertentu. Hindari susunan kalimat yang rumit.

(36)

dalam membedakan mana narasi dari si reporter dan mana opini dari si narasumber. Ini bertolak belakang dengan praktik yang biasa dilakukan di media cetak.

Jangan menggunakan terlalu banyak angka. Penyebutan angka-angka sulit ditangkap oleh pemirsa ketika mendengarkan berita. Buatlah angka itu mudah dimengerti. Jangan menempatkan angka di awal kalimat, karena bisa membingungkan.

3. Concise

Gunakan kalimat yang bersifat pernyataan (deklaratif). Tulislah kalimat-kalimat yang pendek. Menurut hasil riset, kalimat-kalimat pendek lebih mudah dipahami dan lebih kuat, ketimbang kalimat-kalimat panjang. Sebetulnya tidak ada aturan wajib tentang panjang kalimat yang dibolehkan. Namun, cobalah membatasi agar setiap kalimat yang Anda tulis tidak lebih dari 20 kata.

4. Compelling

Tulislah dalam bentuk kalimat aktif. Para penulis berita menggunakan kalimat aktif karena lebih kuat dan lebih menarik. Selain itu, kalimat aktif juga lebih pendek daripada kalimat pasif.

5. Cliché free

Kalimat atau pernyataan klise adalah pernyataan yang sudah terlalu sering digunakan di media. Pernyataan klise mungkin tidak akurat dan salah arah, namun harus diakui, banyak reporter merasa sulit menghindari pernyataan klise seperti ini.

Contoh kalimat klise untuk penutup berita: “Kasus itu masih dalam penyelidikan.” Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi tambahan apapun kepada pemirsa.

Maka, kalimat klise ini sebaiknya diganti dengan yang lebih informatif. Misalnya: “Polisi sampai hari ini masih belum mengetahui penyebab kecelakaan. Polisi mengharapkan, hasil penyidikan akan dapat diungkapkan hari Jumat besok. Reportase Trans TV akan melaporkan perkembangan ini besok untuk Anda.”

(37)

Ada aturan-aturan dasar tertentu dalam penulisan berita untuk media televisi. Aturan ini bertujuan untuk membuat isi berita tersebut lebih mudah dipahami oleh pemirsa. Aturan ini juga akan membantu dan memudahkan presenter atau reporter di lapangan untuk membacakan berita tanpa kesalahan.

1. Angka

Dalam penulisan angka, sebutkan jelas angka dari “satu” sampai “sebelas”. Lebih dari “sebelas”, ditulis dalam bentuk angka: 12, 14, 25, dan seterusnya.

Untuk uang senilai Rp 145.325,50 tulis saja “seratus empat puluh lima ribu rupiah” atau “145 ribu rupiah.”

Untuk menyebut tahun, sebut apa adanya, karena presenter akan dengan cepat memahami angka tahun. Misalnya: 1998, 2007, dan seterusnya.

2. Singkatan dan akronim

Tuliskan dengan jelas singkatan sebagaimana Anda ingin mendengarnya on air. Misalnya: ITB ditulis “I-T-B.”

Jika suatu akronim sudah cukup dikenal, biarkan seperti apa adanya di naskah. Misalnya: NATO, OPEC, BAKIN, dan sebagainya.

Namun, jika si reporter ragu pemirsa akan memahami singkatan atau akronim itu, gunakan saja kepanjangan lengkapnya. Hal itu lebih aman dan menghindarkan presenter dari kemungkinan membuat kekeliruan.

3. Punctuation

Jangan gunakan punctuation dalam penulisan berita. Juga colon dan semicolon. Koma juga jarang digunakan dalam naskah untuk menandai jeda atau perubahan pemikiran. Presenter lebih suka menggunakan tiga titik (“…”) untuk menandai jeda, karena lebih mudah dibaca di alat TelePrompTer.

4. Nama

(38)

mereka, seperti ketika kita memberi atribusi. Kita bisa menambahkan informasi identifikasi lain, sesudah menyebut nama.

5. Spelling

Salah menyebut kata atau salah mengeja bisa terjadi pada presenter. Itulah sebabnya, sebelum tampil di layar TV, mereka memang sebaiknya membaca dulu naskah beritanya. Namun, sering hal ini tak dilakukan karena berbagai sebab. Entah karena sekadar malas, atau berita memang ditulis dadakan. Untuk menghindari kekeliruan, reporter yang menulis berita perlu memberitahu presenter, tentang cara mengucapkan nama atau istilah tertentu yang tidak biasa.

6. Grammar/Tata bahasa

Tata bahasa yang buruk bisa berdampak jelek pada penampilan presenter. Maka, periksalah sekali lagi naskah berita, untuk menghindari tata bahasa yang buruk, sebelum naskah itu diserahkan ke presenter.

Lead yang Menjual

Setiap berita harus dimulai dengan kalimat lead yang kuat. Lead yang paling efektif biasanya mengacu ke beberapa aspek dari berita, yang dianggap penting atau menarik bagi pemirsa. Aspek ini kita namai “hook.” Kenali aspek dalam berita itu yang akan memancing perhatian pemirsa dan gunakanlah pada kalimat lead. Lead semacam itu akan memelihara tingkat perhatian dari pemirsa TV. Sumber : http://rescosawo54.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-beritah-teks.html.

LANGKAH PRAKTIK 4.2 Menyimak Hasil Wawancara

1.Menerima Video Liputan Berita Dari VJ 2.Menyimak Video Liputan dari VJ

3.Membuat Rangkuman Berita dari Video dan dijadikan Naskah Berita.

4.Mengolah dan mengembangkan kembali teks Naskah Berita dengan 5W+1H. 5.Mengoreksi kembali teks Naskah Berita

(39)

Gambar 4.2.1 Hasil Jadi Susunan Lead

4.3 Teknik Menulis Naskah Berita

1. Nama. Gunakan nama lengkap orang saat pertama kali ditulis, lalu gunakan nama singkat atau panggilan.

2. Kata Asing. Tuliskan cara pengucapan kata-kata asing dan kata-kata yang sulit diucapkan.

(40)

4. Usia: Tulis "Seorang mahasiswa UIN Bandung --Ahmad-- berusia 20 tahun tadi pagi. ", jangan tulis gaya surat kabar "Seorang mahasiswa UIN Bandung, Ahmad (20 thn), tadi pagi. "

5. Kutipan/Kalimat Langsung. Hindari menulis kutipan langsung dalam naskah berita. Gunakan soundbite jika memungkinkan. Jangan tulis: "Saya akan datang besok," ujarnya, tapi tulislah: "Ia mengatakan akan datang besok".

6. Singkatan. Hindari singkatan, kecuali yang sudah akrab di telinga pendengar. Sebutkan kepanjangannya di awal kalimat.

7. Simbol. Hindari penulisan simbol, ganti dengan cara pengucapannya. Jangan tulis "Rp10.000", tapi tulis "sepuluh ribu rupiah".

8. Tanda Baca. Gunakan tanda-tanda baca (punctuation) yang benar. Gunakan tanda "double dash" (--) untuk jeda lebih lama. Gunakan garis bawah (underline) untuk penekanan.

9. Penulisan Angka. Gunakan huruf untuk angka 1 s.d. 11 (satu, dua tiga, ... sebelas). Gunakan angka untuk 12 s.d. 999. Gunakan kombinasi angka dan hurup untuk angka di atas 999 (20-ribu, 211-juta).

4.3.1 Format Naskah Berita Televisi

(41)
(42)

BAB V

KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan

Dengan adanya pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Sembilan TV. Penulis dapat menyimpulkan beberapa hal baik Praktek Kerja Industri (Prakerin) itu sendiri, maupun mengenai materi-materi yang di bahas, yang merupakan inti dari keseluruhan karya tulis.

Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dalam rangka melaksanakan Prakerin ini di rasakan sangatlah sangat penting, mengingat manfaat dan kegunaan yang dapat di rasakan oleh penulis khususnya dan oleh siswa yang mengikuti praktek kerja industri ini umumnya. Di dunia indutsilah kita dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang kita dapatkan di sekolah, karena bila ditinjau dari segi pengalaman dan ilmu yang di peoleh penulis baik itu dari sekolah maupun dari industri pada dasarnya tidak jauh berbeda, hanya saja dari segi penerapan ilmu maka di industrilah yang lebih nyata dan akurat di bandingkan dengan sekolah.

Selain itu juga kita bisa mendapatkan sesuatu yang mungkin tidak kita di dapatkan di sekolah yakni kita dapat merasakan suasana industri secara langsung, sehingga siswa mampu membandingkan dan menjadikan pengalaman tersebut sebagai acuan untuk bekal siswa yang melaksanakan prakerin nanti jika bekerja di industri.

Di samping semua itu dengan adanya Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa yang melaksanakan prakerin dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah di dapat di sekolah, sehingga siswa dapat lebih giat untuk belajar, dan memperdalam ilmu-ilmu yang telah di dapat sekaligus mengembangkannya

(43)

5.2 Saran-saran

Selama penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri, penulis memiliki saran-saran baik untuk pihak industri maupun pihak sekolah.

1.2.1 Saran-saran Untuk Pihak Industri Saran-saran untuk pihak industri, diantaranya:

a. Menambah pekerjaan untuk anak yang sedang prakerin sehingga kita tidak sering tidak ada pekerjaan.

b. Perlunya perencanaan yang matang dalam melaksanakan suatu proyek agar tidak dilakukan secara mendadak sehingga hasil yang dicapai maksimal.

1.2.2 Saran-saran Untuk Pihak Sekolah

a. Kurangnya ilmu dan bimbingan dari sekolah. b. Lebih mempererat kerjasama dengan pihak industri. 5.3 Faktor Pendukung dan Penghambat

Selama penulis melaksanakan prakerin, penulis mengalami beberapa faktor pendukung dan penghambat.

5.3.1 Faktor Pendukung :

1. Adanya dukungan dan dorongan material maupul spiritual dari Orangtua, Saudara, dan teman-teman untuk melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

2. Perusahaan yang turut mendukung dan menerima penulis untuk melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dengan cara membimbing dan mengajarkan penulis.

5.3.2 Faktor Penghambat :

1. Kurangnya ilmu serta bimbingan yang di berikan kepada penulis untuk menghadapi kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

2. Tidak adanya pekerjaan tentang Pengeditan di Sembilan TV.

BAB VI PENUTUP 6.1 Kata Penutup

(44)

Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan atau pernyataan yang kurang benar dalam Laporan hasil Prakerin ini, karna manusia tempatnya salah dan lupa, namun penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan pada Laporan Prakerin selanjutnya.

Terima Kasih

Fahmi Firmansyah W.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber :

Ismi Cyntia Dewi 2014/2015, Laporan Prakerin Kerja Industri 2014/2015 Sumber On Line :

http://www.romelteamedia.com/2015/08/cara-menulis-naskah-berita-radio-tv.html

http://rescosawo54.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-berita-dan-contoh-teks.html

http://annisampuuy.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-produksi.html

http://www.materiakuntansi.com/tugas-manajer-produksi-dalam-perusahaan/

https://dayintapinasthika.wordpress.com/tugas-7-manajemen-produksi/

http://seputar-televisi.blogspot.co.id/2014/09/daftar-tv-lokal-di-jawa-barat.html

https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-televisi/teknik-penulisan-berita-media-televisi/

Gambar

Gambar 3.2 Denah Kantor Sembilan TV
Gambar 3.3 Denah Ruang Pembuatan Naskah Berita
Tabel 3.2.1 Kegiatan Prakerin Bulan Juli
Tabel 3.2.2  Kegiatan Prakerin Bulan Agustus
+3

Referensi

Dokumen terkait

Faktor pendukung upaya kepala sekolah dalam meningkatkan SDM Islami antara lain: adanya SDM yang berkualitas, adanya seorang figur/pemimpin yang tegas dan

TELKOM pada layanan speedy adalah ADSL 2/2+, teknologi ini mampu mengirimkankan data dengan kecepatan bit yang tinggi, berkisar.. 24 Mbps untuk arah downstream (sentral –

a. Pada pertemuan-pertemuan awal mengajar praktikan masih kurang percaya diri karena masih belum terbiasa. Pengurangan jam pelajaran selama bulan Ramadhan..

Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat suatu pabrik menerapkan teori-teori yang didapat dibangku kuliah ketempat kerja yang sebenarnya, sehingga nanti

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari semua kegiatan PKL yang kami lakukan yaitu rasa bersyukur dan berterima kasih karena adanya guru

Agar suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar, maka sangat diperlukan manajemen yang baik dan tertib. Hal ini dilakukan agar perusahaan yang bersangkutan dapat mencapai

Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan melalui sebuah lembaga pendidikan formal sekolah, maka

perusahaan yang menggunakan strategi untuk mencapai keunggulan bersaing melalui manusia telah membuktikan bahwa dengan tenaga kerja yang berkualitas akan mampu.