• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ANALISIS"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ANALISIS STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN

JUMLAH PENGUNJUNG

(STUDI KASUS MUSEUM CANDI BOROBUDUR)

Disusun oleh

Muhamad Shodek 513100270

JURUSAN HOSPITALITY

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMPTA

YOGYAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ANALISIS STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN

JUMLAH PENGUNJUNG

(STUDI KASUS MUSEUM CANDI BOROBUDUR)

Disusun oleh Muhamad Shodek

NIM : 513100270 Jurusan : Hospitality

Telah disetujui oleh:

Pembimbing PKL Ketua Jurusan Hospitality

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb. Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan PKL ini. Laporan PKL ini adalah sebagai tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Strata-1 Kepariwisataan jurusan Hospitality dan Pariwisata di STP AMPTA Yogyakarta.

Dalam penulisan Laporan PKL ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak sejak awal sampai akhir penyusunan. Untuk itu perkenankan penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Arif Dwi Saputra, S.S., MM selaku Ketua Jurusan Hospitality STP AMPTA Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan dan saran yang berharga bagi penulis.

2. Bapak Arif Dwi Saputra, S.S., MM selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis selama ini.

3. Bapak Drs. Santoso, MM selaku Ketua STP AMPTA Yogyakarta.

4. Bapak Edi Setijono selaku Dirut PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yang telah memberi izin kepada penulis melakukan PKL di Taman Wisata Candi Borobudur.

5. Ibu Chrisnamurti Adiningrum, SH selaku General Manager Unit Borobudur yang telah memberi izin kepada penulis melakukan PKL di Taman Wisata Candi Borobudur.

(4)

7. Seluruh Staff Taman Wisata Candi Borobudur yang telah membantu dalam kelancaran PKL.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan serta semangat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapat balasan dan pahala dari Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari bahwa Laporan PKL ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan masukan sangat penulis hargai.Akhirnya semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Magelang, 02 Desember 2016

Penulis

(5)
(6)

D. Manfaat

(7)

Borobudur... 7 3. Promosi ...

... 2

B. Pembahasan ...

... 5

1. Analisis

Situasi ... 5 2. Analisis

SWOT ... 9 B

AB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan ...

... 3

B. Saran ...

... 4

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 3.1 Jenis dan Jumlah Koleksi Museum Candi Borobudur ...

(8)

Borobudur... 5 Tabel 3.3 Data Jumlah Pengunjung Museum Candi Borobudur ...

6 5

DAFTAR GAMBAR

(9)

Perspektif

SWOT...

... 1

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko...

4 6

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Unit

Borobudur...

5 5 Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kasi Fastam dan Museum...

5 6

BAB I

(10)

A. Latar Belakang Masalah

Borobudur merupakan warisan budaya berupa situs candi terbesar diseluruh dunia yang telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 1991. Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sampai saat ini, Taman Wisata Candi Borobudur masih tetap ramai dikunjungi wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kunjungan Candi Borobudur ramai saat hari-hari besar dan musim libur.

Selain dihadapkan dengan bangunan candi yang megah, pengunjung juga dapat menikmati berbagai sarana dan prasarana yang disediakan Taman Wisata Candi Borobudur. Sarana dan prasarana tersebut di antaranya adalah pusat informasi, hotel manohara, wisata safari gajah, paket tilik ndeso, andong wisata, tiga buah museum, kereta keliling, sepeda keliling, sampai dengan sentra kerajinan dan kuliner.

(11)

museum milik Gusbi atau pihak ketiga yang didirikan untuk mencari keuntungan sendiri.

Museum Kapal Samudra Raksa didirikan untuk mengabadikan sebuah kapal yang diberi nama Samudra Raksa (Penjaga Lutan) yang dibuat sebagai pembuktian atau napak tilas (bahasa jawa) nenek moyang bangsa indonesia pada zaman dahulu. Kapal Samudra Raksa dibuat atas dasar relief yang terlukis di dinding sebelah barat Candi Borobudur. Tujuannya adalah untuk menjelaskan bahwa pada zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia telah melakukan perdagangan laut sampai ke Madagaskar, Afrika Selatan.

Museum Candi Borobudur didirikan sebagai sumber informasi mengenai sejarah, perkembangan, dan penjelasan tentang Candi Borobudur. Bagi pengunjung yang tidak ditemani juru penerang (guide) dapat mengunjungi museum ini. Di museum inilah, pengunjung dapat memeperoleh segala informasi tentang keadaan dan perkembangan Candi Borobudur dari awal ditemukan situs candi tersebut sampai dengan keadaan sekarang.

(12)

jelas untuk mengarahkan pengunjung menuju Museum Kapal Samudra Raksa dan Museum Candi Borobudur.

Museum Candi Borobudur terlihat sepi setiap hari. Kondisi ini memprihatinkan jika melihat Taman Wisata Candi Borobudur yang selalu ramai setiap harinya. Pada tahun 2015, data statistik Taman Wisata Candi Borobudur menunjukkan pengunjung Taman Wisata mencapai 3.558.690 orang dalam satu tahun. Jika dibagi dengan jumlah pengunjung setiap harinya terdapat rata-rata 9.885 orang. Jumlah yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah pengunjung di Museum Candi Borobudur setiap harinya, karena dalam buku daftar hadir pengunjung musuem diketahui rata-rata pengunjung di museum adalah 465 orang setiap harinya. (Sumber: Data Statistik Taman Wisata Candi Borobudur).

(13)

Kegiatan promosi lain yang dilakukan oleh pihak Taman Wisata adalah mengunakan media iklan spanduk yang dipasang di depan Museum Kapal Samdra Raksa dan Museum Candi Borobudur. Pemasangan spanduk tersebut berada tepat di sebelah utara Candi Borobudur. Dengan melihat media iklan spanduk diharapkan pengunjung dapat mengetahui lokasi Museum Candi Borobudur sehingga mereka dapat menggali informasi yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, memgingat fungsi museum adalah sebagai sumber informasi dan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah.

Selain menggunakan media brosur dan spanduk, pihak pengelola Taman Wisata Candi Borobudur juga telah membuat situs web yang menyediakan informasi tentang Candi Borobudur. Pengunjung dapat mengakses situs tersebut di www.borobudurwisata.com. Di dalam situs web tersebut pengunjung dapat memperoleh informasi mulai dari Company Profile Candi Borobudur dan fasilitas yang disediakan. Di dalam alamat web tersebut pengunjung disarankan untuk mengunjungi dua buah museum milik Taman Wisata yaitu Museum Kapal SamudraRaksa dan Museum Candi Borobudur.

(14)

Borobudur. Pada tanggal 6 November 2013 diadakan pameran World of Culture, yaitu pameran peninggalan budaya yang diikuti oleh beberapa negara dengan warisan budaya menarik. Pameran ini dibuat untuk meningkatkan minat pengunjung terhadap situs peninggalan budaya yang ada di seluruh dunia. Dalam menyelanggarakan pameran tersebut pihak Taman Wisata Candi Borobudur bekerja sama dengan UNESCO. Namun demikian, hasil penyelenggarakan pameran tersebut kurang maksimal, pengunjung yang hadir hanya sebatas tamu-tamu undangan.

Dari latar belakang diatas, penulis telah menulis laporan dengan judul “ANALISIS STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG (STUDY KASUS MUSEUM CANDI BOROBUDUR).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di awal, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana strategi promosi dalam meningkatkan jumlah pengunjung di Museum Candi Borobudur jika dianalisis menggunakan SWOT?”.

(15)

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: “Dapat mengevaluasi strategi promosi yang yang sudah dilakukan Taman Wisata Candi Borobudur dalam meningkatkan jumlah kunjungan di Museum Candi Borobudur”.

D. Manfaat

Selain mempunyai tujuan, laporan PKL ini juga mempunyai manfaat. Manfaat laporan PKL ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur.

a. Diharapkan bermanfaat bagi Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur dalam mempromosikan dan menambah jumlah pengunjung di Museum Candi Borobudur.

2. Bagi Lembaga STP AMPTA Yogyakarta

a. Sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menyerap ilmu dan menerapkan di dunia kerja.

b. Diharapkan dapat menjadi acuan untuk penulisan-penulisan yang relevan dikemudian hari.

3. Bagi Mahasiswa

a. Memperdalam wawasan dan tingkat kemampuan berpikir mahasiswa sehingga mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta terhadap dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia kerja.

E. Landasan Teori

(16)

Dalam undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata mengandung unsur sementara dan perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati objek atau daya tarik wisata. Unsur yang terpenting dalam kegiatan wisata adalah tidak bertujuan mencari nafkah, tetapi apabila di sela-sela kegiatan mencari nafkah itu juga secara khusus dilakukan kegiatan wisata, bagian dari kegiatan tersebut dapat dianggap sebagai kegiatan wisata.

Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri .

Kesimpulan dari pendapat ahli, wisata adalah perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompk orang lebih dari tiga hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro tertentu dengan tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

b. Pariwisata

(17)

termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, dengan demikian pariwisata meliputi:

1) Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata, 2) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan

wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat alamiah: keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai.

3) Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasi pariwisata), usaha sarana pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata.

(18)

untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebehagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya juga alam dan ilmu.

Pengertian pariwisata akan terus tidak tepat (inprecise), karena begitu banyak bisnis, pemerintah dan penulis-penulis terlibat di dalamnya, dan juga karena perubahan cepat yang terjadi dalam pariwisata (Lunberg, Stavenga dan Krishnamoorthy, 1997).

Dapat disimpulkan, pariwisata adalah sebuah tempat hiburan, dimana orang atau sekelompok orang mengeluarkan uang untuk mendapatkan hiburan berupa perjalanan yang menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat menghibur hati.

c. JenisPariwisata

Seorang wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena didorong oleh berbagai motif yang tercermin dalam berbagai macam jenis pariwisata. Bagi 15 daerah sangat perlu mempelajari motif ini karena berhubungan dengan fasilitas yang perlu disiapkan dan program-program promosinya. Spillane (1987) membedakan jenis pariwisata, yaitu :

(19)

ketenangan dan kedamaian di daerah luar, untuk menikmati hiburan di kota-kota besar, atau untuk ikut serta dalam keramaian pusat-pusat pariwisata,

2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism). Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya. Biasanya mereka tinggal selama mungkin di tempat-tempat yang dianggapnya benar-benar menjamin. Tujuan-tujuan rekreasi tersebut (misalnya di tepi pantai, di pegunungan, di pusat-pusat peristirahatan atau pusatpusat kesehatan) dengan tujuan menemukan kenikmatan yang diperlukan. Dengan kata lain mereka lebih menyukai Health Resort,

3) Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism), jenis ini ditandai adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat negeri lain, untuk mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan masa lalu atau sebaliknya. Penemuan-penemuan besar masa kini, pusat-pusat kesenian, pusat-pusat keagamaan, atau juga untuk ikut serta dalam festival-festival seni musik, teater rakyat,

(20)

a) Big sport events, yaitu peristiwa-peristiwa olah raga besar seperti olimpic games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan sepak bola dunia, dan lain-lain yang menarik perhatian. Tidak hanya atlitnya saja, tetapi juga ribuan penonton dan penggemarnya, b) Sporting tourisnm of the practitioners, yaitu peristiwa olah raga

bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri, seperti pendakian gunung, berburu, memancing, arung jeram dan lain-lain. Negara atau daerah yang memiliki fasilitas atau tempat olah raga ini tentu dapat menarik sejumlah penggemarnya,

5) Pariwisata untuk usaha dagang (business tourism). Menurut beberapa ahli teori, perjalanan usaha ini adalah bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan. Dalam istilah business tourism tersirat tidak hanya profesional trips yang dilakukan kaum pengusaha atau industrialis. Tetapi juga mencakup semua kunjungan ke pameran, kunjungan ke instalasi teknis yang bahkan menarik orang-orang di luar profesi ini. Juga harus diperhatikan bahwa kaum pengusaha tidak hanya bersikap dan berbuat sebagai konsumen, tetapi dalam waktu-waktu bebasnya, sering berbuat sebagai wisatawan biasa dalam pengertian sosiologis karena mengambil dan memanfaatkan keuntungan dari atraksi yang terdapat di negara lain tersebut,

(21)

yang menyadari besarnya potensi ekonomi dari jenis pariwisata ini sehingga mereka saling berlomba untuk menyiapkan dan mendiirkan bangunan-bangunan yang dilengkapi dengan fasilitas khusus.

d. Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (undang-undang nomor 10 Tahun 2009), artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pengawasan pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak wisata maupun masyarakat.

Yoeti (1996 : 104) menyatakan kepariwisataan adalah suatu sistem yang mengikutsertakan berbagai pihak dalam keterpaduan kaitan fungsional yang serasi, yang mendorong berlangsungnya dinamika fenomena mobilitas manusia tua-muda, pria wanita, ekonomi kuat-lemah, sebagai pendukung suatu tempat untuk melakukan perjalanan sementara waktu secara sendiri atau berkelompok, menuju tempat lain di dalam negeri atau diluar negeri dengan menggunakan transportasi darat, laut dan udara.

(22)

memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut. Menurut Undang Undang No. 10 tahun 2009, menyebutkan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek wisata dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yangterkait dibidang tersebut (Pasal 1 ayat (3) UU No. 10/2009). Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (pasal 1 ayat (4) UU No. 10/2009).

Dapat disimpulkan, kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.

e. Wisatawan

(23)

dalam suatu negeri yang bukan negeri di mana biasanya ia tinggal, mereka ini meliputi:

1) Orang-orang yang sedang megadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan kesehatan,

2) Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk pertemuan, konferensi, musyawarah atau sebagai utusan berbagai badan atau organisasi,

3) Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis,

4) Pejabat pemerintahan dan militer beserta keluarganya yang di tempatkan di negara lain tidak termasuk kategori ini, tetapi bila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka dapat digolongkan wisatawan (Pendit, 1994:38).

Spillane (1987:27) membagi katagori wisatawan menjadi wisatawan dan pelancong. Wisatawan ialah pengunjung sementara yang tinggal sekurangkurangnya 24 jam sedangkan pelancong ialah yang tinggal kurang dari 24 jam.

2. Hakekat Promosi a. Pengertian promosi

(24)

perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.”

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (1997: 48) bauran pemasaran adalah “ perangkat peralatan taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.” Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bauran pemasaran merupakan kombinasi antara empat variabel yaitu produk, harga, promosi dan distribusi atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasran perusahaan yang dipadukan atau disatukan untuk menghasilkan respon dari konsumen terhadap perusahaan.

Seiring dengan perkembangan waktu, maka perlu adanya pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam suatu pemasaran. Pendekatan tersebut dikembangkan lagi oleh Booms dan Bitner dengan menambahkan 3 P yakni;orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) ( Kotler : 2002 : 493 ).

Adapun uraian dari beberapa variabel dari bauran pemasaran di atas adalah sebagai berikut:

1) Produk (product)

Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar oleh produsen untuk disampaikan, diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan (Kotler, 1994: 54).

(25)

Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk memperoleh produk yang diinginkan. Dimana harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan (Kotler, 1994: 120).

3) Promosi (promotion)

Promosi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menginformasikan atau memberitahukan kepada calon pelanggan atau konsumen tentang produk yang akan ditawarkan dengan memberitahukan tempat-tempat dimana orang dapat melihat atau melakukan pembelian (Kotler, 2002: 435).

4) Tempat (place)

Tempat merupakan salah satu faktor pendukung dalam suatu bentuk promosi yang dilakukan oleh perusahaan, karena tempat adalah lokasi perusahaan dalam membuat produk yang tersedia untuk keperluan pelanggan atau konsumen (Kotler, 2002: 439).

Dari keempat variabel diatas, dikembangkan lagi dengan menambahkan tiga variabel yang dijabarkan sebgai berikut (Kotler, 2002: 493).

(26)

Orang merupakan salah satu aset utama yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan industry guna menjalankan kegiatan atau aktivitas dari perusahaan tersebut.

6) Proses (process)

Proses merupakan gabungan dari semua aktivitas yang ada dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh hasil yang optimal.

7) Bukti Fisik (physical Evidence)

Bangunan atau gedung merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dari perusahaan jasa yang memiliki karakter.

Dari beberapa penjabaran definisi mengenai variabel dari bauran pemasaran (marketing mix), maka dalam penelitian ini akan lebih dijelaskan mengenai bauran promosi. Ada beberapa pengertian promosi menurut para ahli.

Promosi adalah suatu cara menginformasikan atau memberitahukan kepada calon pembeli tentang produk yang akan ditawarkan dengan memberitahukan tempat-tempat dimana orang dapat melihat atau melakukan pembelian pada in the right place and at the right time (Oka A. Yoeti, 2006: 237).

(27)

promosi merupakan suatu cara menginformasikan keberadaan suatu produk, terutama yang menyangkut:

a) Jenis, macam, kualitas dan harga produk yang ditawarkan b) Manfaat atau benefit produk yang ditawarkan

c) Bermacam-macam potongan harga yang diberikan d) Bentuk-bentuk pelayanan yang akan diberikan

e) Syarat atau keringanan atau kemudahan bagi calon penumpang f) Tempat, took atau kantor dimana produk dapat dibeli atau

memperoleh informasi tentang produk yang ditawarkan (Oka A. Yoeti, 2006: 241).

Menurut Basu Swasta (2009: 237) bahwa promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu tertentu. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam menejemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”.

Promosi merupakan kegiatan komunikasi dimana organisasi penyelenggaraan pariwisata berusaha mempengaruhi khalayak dari mana penjual produknya bergantung (Pitana dan Surya Diarta, 2009: 177). Berbagai metode promosi dapat ditempuh oleh pemasar produk pariwisata, sehingga menjadi penting untuk menetapkan tujuan promosi yang hendak dicapai terlebih dahulu.

Menurut Pitana dan Surya Diarta (2009: 177-178) mengatakan bahwa, tahapan – tahapan promosi dapat dimulai dari:

(28)

b) Menetapkan berbagai statemen alternative berkaitan dengan perbedaan strategi bauran promosi yang memungkinkan untuk mencapai tujuan. Tahap ini harus mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya seluruh kemungkinan metode promosi yang tersedia, biaya yang tersedia, posisi kompetitif perusahaan dan produk saat sekarang, evaluasi dari program promosi sebelumnya, sikap dan prilaku wisatawan terhadap produk, serta asumsi mengenai promosi apa yang paling efektif.

c) Membuat solusi dalam bentuk serangkaian tujuan promosi yang terukur dengan memperhitungkan target audiens yang spesifik, hal pokok yang akan dikomunikasikan, tugas dan tanggung jawab, dan periode waktu yang akan digunakan. d) Penilaian dari rencana promosi agar sesuai dengan anggaran

yang tersedia, sumber daya manusia yang ada, dan waktu yang diperlukan. Jika perlu, tujuan promosi dan alternative pencapaiannya bisa ditinjau kembali.

Menurut Fajar Laksana (2008: 135) mengatakan bahwa, ciri-ciri dari promosi adalah sebagai berikut:

a. Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan.

b. Sebagai alat untuk menghimbau pelanggan atau konsumen. c. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses

(29)

Sedangkan menurut Ali Hasan (2009: 367) mengatakan bahwa, Promosi merupakan “proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.”

Promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif kepada target audience (pelanggan-calon pelanggan) untuk mendorong terciptanya transaksi-pertukaran antara perusahaan dan audience (Ali Hasan, 2009:367).

Kegiatan promosi dilakukan untuk mencapai berbagai macam tujuan berikut:

a. Menciptakan atau meningkatkan awareness produk atau brand; b. Meningkatkan preferensi brand pada target pasar;

c. Meningkatkan penjualan dan market share; d. Mendorong pembelian ulang merek yang sama; e. Memperkenalkan produk baru;

f. Menarik pelanggan baru (Cravens dalam Ali Hasan, 2009: 367).

Menurut Ali Hasan (2009: 367) instrument promosi terdiri dari kombinasi promosi (promotional mix) yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relation and

direct marketing ( Cravens dalam Ali Hasan 2009: 367). a. Personal selling

Penjualan personal (personal selling) merupakan bentuk presentasi secara lisan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

(30)

1) Prospecting, yakni mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan calon pelanggan

2) Targeting, yakni mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli

3) Communicating, yakni member informasi mengenai produk perusahaan kepada pelangan

4) Selling, yakni mendekati, mempersentasikan, mendemontraskan, mengatasi penolakan, serta menjual peroduk kepada pelanggan

5) Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan

6) Information gathering, yakni melakukan riset dan intelejen pasar

7) Allocating, yaitu menentukan pelangan yang akan dituju (Ali Hasan, 2009: 368).

b. Sales promotion

Kegiatan dari intensif komunikasi yang dirancang untuk memperomosikan sebuah produk atau perusahaan ke target sasaran (calon pelanggan). Berbagai program insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa secara lebih cepat atau lebih besar oleh pelanggan (Ali Hasan, 2009: 371).

Promosi penjualan memberikan tiga manfaat yang berbeda (Jefkins dalam Ali Hasan, 2009: 371):

(31)

2) Incentive: promosi penjualan dapat menggabungkan sejumah kebebasan, dorongan atau kontribusi yang membeli nilai bagi konsumen;

3) Invitation: promosi penjualan merupakan ajakan secara langsung melakukan pembelian sekarang.

Promosi penjualan sangat efektif dalam hal:

1) Menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih tepat; 2) Mendramatisasi penawaran produk dan mendorong

penjualan yang sedang lesu;

3) Pengaruhnya bersifat jangka pendek, dan tidak efektif dalam membangun preferensi merek jangka panjang ( Ali Hasan, 2009: 371).

c. Public Relations

Public relations merupakan usaha untuk menstimulasi permintaan sebuah produk atau jasa dengan cara menyampaikan berita yang signifikan dan bersifat komersial, merancang berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau setiap produknya.

Daya tarik public relation didasarkan pada tiga tingkatan kualitas berikut:

1) High credibility: berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan media lainnya; 2) Ability to cath buyers: publicater harus dapat menjangkau

banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan yang disampaikan dalam bentuk komunikasi yang bertujuan penjualan;

3) Dramatization: memiliki kemampuan mendramatisi perusahaan atau produk.

(32)

Direct marketing merupakan system pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan berbagai tanggapan dan transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi (Ali Hasan, 2009:372).

Karakteristik direct marketing adalah sebagai berikut:

1) Nonpublic: pesannya ditujukan kepada pelanggan atau calon pelanggan tertentu;

2) Customized: pesan yang disampaikan yang sesuai untuk menarik pelanggan atau calon pelanggan tertentu;

3) Interactive: pesan dapat diubah tergantung tanggapan calon pelanggan atau konsumen (Ali Hasan, 2009:373).

Dalam penelitian ini, untuk instrument dari bauran promosi yang digunakan lebih banyak mengenai periklanan. Menurut Kotler (2002: 658) mengatakan bahwa periklanan adalah “segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.”

Dalam suatu promosi terutama mengenai periklanan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

a. Design

Design merupakan suatu bentuk yang dirancang atau dibuat oleh seseorang (perancang iklan) untuk memberikan daya tarik iklan terhadap seseorang yang melihat atau memperhatikan iklan tersebut (Morissan, 2010: 151).

(33)

Isi dari suatu promosi merupakan bagian yang harus benar-benar diperhatikan karena penyampaian pesan isi dari suatu iklan harus efektif dan dapat dengan mudah diterima oleh para konsumen atau pelanggan (Morissan, 2010: 150). c. Original atau kebenaran

Original atau kebenaran dari suatu iklan sangat berpengaruh bagi kepusan para pelanggan yang akan menikmati Sesutu berdasarkan atas iklan tersebut (Morissan, 2010: 151).

d. Fungsi atau kegunaan

Menurut Rhenald Kasali (1992: 16) mengatakan bahwa: ada beberapa fungsi atau kegunaan daripada promosi yang dilakukan melalui iklan yaitu:

1) Memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, maka pelanggan atau konsumen bisa mengetahui berbagai produk yang ada.

2) Membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Dengan tampilan iklan yang bagus atau menarik akan memberikan penilaian tersendiri bagi konsumen bahwa produk yang ditawarkan tersebut bermutu.

3) Dengan adanya iklan, maka akan membuat orang kenal, ingat dan percaya dengan produk tersebut.

3. Analisis SWOT

(34)

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Menurut Irham Fahmi (2014:260), Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

1) Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondis yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

2) Faktor Internal

(35)

menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen,; dan budaya perusahaan.

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :

a) Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

b) Kelemahan (Weakness)

(36)

c) Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan– kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

d) Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

(37)

dalam Perspektif SWOT

(Sumber: Irham Fahmi, 2014: 261)

Berdasarkan pada gambar 1.1,maka ada 2 (dua) kesimpulan yang bisa diambil dan layak diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu:

(38)

b. Sebuah perushaan yang baik adalah jika strenghs (kekuatan) adalah lebih besar dibandingkan weaknesses (kelemahan), dan begitu pula sebaliknya.

Jadi, Menurut Freddy Rangkuti (2014:197-203) Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan. Analasis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

F. Metode Penulisan 1. Lokasi dan Waktu

Lokasi PKL di Taman Wisata Candi Borobudur, Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dan Museum Candi Borobudur sebagai objek kajian penulisan. Sedangkan waktu PKL dilakukan mulai tanggal 06 Juni 2016 s.d 05 Juli 2016.

2. Tehnik Pengumpulan Data

(39)

Pengamatan sebagai cara penulisan menuntut dipenuhinya syarat-syarat tertentu yang merupakan jaminan bahwa hasil pengamatan memang sesuai dengan kenyataan yang menjadi sasaran perhatian penulisan (Kontjaraningrat, 1983 : 18 ). Untuk memaksimalkan hasil penulisan (data yang diperoleh), penulis melakukan pengamatan dengan cara menjalankan aktivitas yang dikaitkan dengan faktor lingkungan Taman Wisata Candi Borobudur dan manajemen sekitarnya. Salah satu teknik yang dilakukan penulis untuk observasi lingkungan ini adalah Participant Observation. Dalam observasi ini, penulis dapat melakukan pengamatan dengan cara melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan kerja Taman Wisata Candi Borobudur. Dalam teknik ini, penulis dapat memperoleh data yang relative banyak dan akurat seperti yang dibutuhkan dalam penulisan karena penulis mengamati secara langsung.

b. Wawancara

(40)

Dalam proses pengumpulan data, penulis akan mewawancarai pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur, khususnya orang-orang yang berwenang dalam pengelolaan Museum Candi Borobudur. Dengan proses wawancara ini, penulis dapat mengetahui bagaimana strategi promosi yang dijalankan oleh pihak Taman Wisata Candi Borobudur dalam meningkatkan jumlah kunjungan Museum Candi Borobudur. Selain itu, proses wawancara ini dimaksudkan untuk member masukan mengenai hasil penulisan yang dilakukan oleh penulis terhadap pengelola Taman Wisata Candi Borobudur mengenai analisis strategi promosi di Museum Candi Borobudur.

c. Studi Dokumentasi

(41)

d. Studi Pustaka

Data yang diperoleh dengan mencari sumber-sumber dan data dari buku –buku, juga membaca jurnal di internet dan web – web yang dapat di percaya dan dipertanggungjawabkan.

BAB II

DESKRIPSI OBJEK PKL

A. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko 1. Sejarah

Pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko lahir dari kesadaran berbudaya, yang ditandai rasa

tanggung jawab sebagai suatu bangsa dalam penyelamatan,

(42)

Pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko bukan sematanpembangunan dalam bidang atau ruang lingkup kepariwisataan melainkan lebih dari itu yaitu bidang kepurbakalaan, pendidikan, ekonomi, pengembangan wilayah dan sebagainya.

Motivasi dari pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yaitu:

a. Ikut serta melestarikan peninggalan budaya yang tidak ternilai harganya.

b. Mengamankan situs purbakala yang sangat penting artinya ditinjau dari segi arkeologi.

c. Pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu percandian. d. Pengembangan daerah wisata.

e. Peningkatan taraf hidup penduduk setempat, dan f. Peningkatan devisa.

Pembangunan dan pengelolaan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yaitu meliputi catur wajah (catur wanda) yaitu pembangunan budaya, pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan wilayah.

Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko dikelola secara bisnis dengan tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan candi sebagai obyek yang utama, sehingga berdirilah PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berdasarkan akte pendirian perusahaan yang dibuat oleh Notaris Soeleman Ardjasasmita, S.H Nomor: 19 tanggal 15 Juli 1980. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yang kemudian disingkat PT TWCB&RB merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) di bawah naungan Teknis DepartemenPariwisata Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Yogyakarta.

(43)

cakupan pengelolaannya dengan masuknya kawasan Ratu Boko sebagai bagian dari manajemen PT. Taman sejak tanggal 3 Agustus 1994, sehingga Perusahaan berubah nama menjadi PT. Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko.

Dukungan aspek hukum diberikan Pemerintah melalui KEPPRES Nomor 1 Tahun 1992 tertanggal 2 Januari 1992, tentang Kewenangan Pengelolaan PT. Taman Wisata yang selanjutnya menjadi dasar pengoperasian berbagai fasilitas yang ada untuk menunjang kegiatan usaha PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko.

Idealisme PT. Taman, sebagai salah satu pengelola obyek wisata budaya di Indonesia, diwujudkan melalui berbagai upaya untuk menjadikan aset-aset budaya yang dikelolanya tidak saja sebagai peninggalan sejarah dan budaya semata, namun juga menjadikan Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Wisata Candi Prambanan, dan Taman Wisata Ratu Boko sebagai tujuan wisata utama di Indonesia, baik bagi Wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

Melihat perkembangan kunjungan wisatawan di Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Wisata Candi Prambanan, dan Taman Wisata Ratu Boko ddengan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun, memberikan gambaran mengenai upaya serius yang dilakukan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko untuk menjadikan ketiga obyek tersebut sebagai magnet kunjungan wisatawan ke Indonesia.

2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, dimana Dukungan aspek hukum diberikan oleh Pemerintah melalui KEPPRES Nomor 1 Tahun 1992, mempunyai tugas dengan fungsi-fungsi antara lain :

(44)

b. Menjadikan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai tujuan wisata utama Indonesia, baik bagi wisata mancanegara maupun wisata nusantara.

3. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi

Idealisme PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko dinyatakan dalam visi perusahaan :

Menjadi perusahaan yang unggul dan bersih dalam pengelolaan dan pengembangan lingkungan cagar budaya serta pariwisata yang selaras dengan pelestarian warisan budaya bangsa ” .

b. Misi

Selanjutnya jabaran Visi diatas dinyatakan dalam Misi yang diemban oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko yaitu:

1) Mengelola lingkungan taman sekitar Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko dan Cagar Budaya lain selaras dengan upaya pelestariannya.

2) Meningkatkan nilai perusahaan serta berkelanjutan dengan mengembangkan industri pariwisata terkait atau pendukungnya.

(45)

4) Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengembangan industri kerakyatan atau industri rumahan (Home Industry) yang akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian di sekitar lingkungan cagar budaya.

c. Tujuan

Realisasi terhadap Visi dan Misi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko diperkuat melalui penetapan tujuan berikut :

1) Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemrintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya mengusahakan lingkungan Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Ratu Boko serta peninggalan sejarah dan purbakala lainnya, sebagai sebuah Taman Wisata yang bersifat budaya, pendidikan dan rekreasi. 2) Menciptakan keuntungan ekonomis, pertumbuhan

pasar, kualitas pelayanan, dan kepemimpinan dalam pasar. 4. Kegiatan Usaha

Dalam tugasnya menjaga dan mengelola aset-aset

peninggalan sejarah di lingkup kerjanya, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko menjalankan usaha-usaha pokok meliputi :

(46)

b. Merencanakan dan mengembangkan jasa-jasa, prasarana, sarana dan fasilitas umum lainnya.

c. Melakukan segala tindakan dan mengadakan kegiatan- kegiatan lainnya yang dimungkinkan tercapainya tujuan perusahaan.

5. Fasilitas

Untuk menjalankan fungsinya, maka PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko memberikan fasilitas yang dibedakan atas fasilitas pokok, fasilitas operasi dan fasilitas pelayanan.

a. Fasilitas Pokok

Memberikan ciri dan watak kepada Taman Wisata masing-masing dari Borobudur dan Prambanan, sesuai dengan sifat candi yang bersangkutan. Fasilitas pokok meliputi: borobudur study center untuk seminar dan konferensi kebudayaan yang lengkap dengan penginapan yang memadai, stone conservation centredi Borobudur yang digunakan khusus untuk konservasi batu-batu candi, archeologi museum di kedua taman baik museumterbuka maupun museum tertutupdan ramayana theatre and covered theatredi Prambanan.

b. Fasilitas Operasional meliputi: kantor operasi taman (park operation office), pusat penerangan (information centre), kantor pemeliharaan taman (gardeners office), kantor pembersihan (cleaners office)dan ticketing office.

(47)

Dalam pengelolaan bisnisnya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko memiliki usaha meliputi:

a. Unit Taman Wisata Candi Borobudur yang berkedudukan di Borobudur Kabupaten Magelang.

b. Unit Taman Wisata Candi Prambanan yang berkedudukan di Prambanan Kabupaten Klaten.

c. Unit Ratu Boko yang berkedudukan di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

d. Unit Teater dan Pentas yang berkedudukan di Prambanan. e. Unit Aneka Jasa

6. Struktur Organisasi

Agar suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar, maka sangat diperlukan manajemen yang baik dan tertib. Hal ini dilakukan agar perusahaan yang bersangkutan dapat mencapai tujuan yang telah digariskan. Demikian pula PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dalam mempertahankan dan

mengembangkan usahanya tidak lepas dari manajemen perusahaan, sehingga diperlukan suatu susunan organisasi agar manajemen perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

1. Unsur Pimpinan berbentuk direksi yang terdiri dari: a. Direktur Utama

b. Direktur Operasi dan Pengembangan c. Direktur Administrasi dan Keuangan 2. Unsur Penunjang Pimpinan, terdiri dari:

a. Kepala Satuan Pengawasan Intern, terdiri dari: 1) Kepala Pengawasan Operasi

(48)

3) Kepala Pengawasan Khusus

b. Sekretaris Perusahaan

c. Kepala Kantor Perwakilan dan Pemasaran 3. Unsur Pembantu Pimpinan

a. Divisi perencanaan penelitian dan pengembangan b. Divisi keuangan

c. divisi personalia d. Divisi umum.

4. Unsur Pelaksana/Pengelola Unit terdiri dari :

a. Unit Taman Wisata Candi Prambanan (TWCP), dibantu oleh: 1) Waka Unit

2) Sie Pemasaran 3) Sie Operasional 4) Sie Pemeliharaan

5) Sie Administrasi dan Keuangan 6) Sie Umum

7) Sie Keamanan 8) Sie Taman

b. Unit taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), dibantu oleh: 1) Waka Unit

(49)

4) Sie Pemeliharaan

5) Sie Administrasi dan Keuangan 6) Sie Umum

7) Sie Keamanan 8) Sie Taman

c. Unit Teater dan Pentas, dibantu oleh: 1) Waka Unit

2) Sie Pemasaran 3) Sie Operasional 4) Sie Pemeliharaan

5) Sie Administrasi dan Keuangan 6) Sie Umum

d. Unit Ratu Boko (RB), dibantu oleh: 1) Waka Unit

2) Sie Operasional

3) Sie Teknik dan Pemeliharaan 4) Sie Keuangan

5) Sie Umum 6) Sie Keamanan

e. Unit Aneka Jasa, dibantu oleh: 1) Manajer Akomodasi

(50)

4) Sekretaris

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

Sumber: PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

7. Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural

Untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah digariskan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

membentuk susunan organisasi dalam beberapa bagian sesuai dengan bidang dan fungsinya masing-masing yang terdiri dari :

(51)

a. Direktur Utama yang bertugas memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan,

b. Direktur Operasi dan Pengembangan yang bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan kerja dalam bidang perencanaan, penelitian, pengembangan pemasaran dan produksi dan

c. Direktur Administrasi dan Keuangan yang bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan kerja dalam bidang administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Unsur Penunjang Pimpinan

a. Kepala Satuan Pengawasan Intern.

Bertugas melakukan pengawasan dalam rangka mengadakan penilaian atas sistem pengendalian manajemen dan pelaksanaannya serta memberikan saran perbaikannya dan bertanggung jawab kepada direktur utama. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Satuan Pengawasan Intern dibantu oleh:

1) Kepala Pengawasan Operasi

Bertugas melakukan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan dan pelaksanaan administrasi dan operasional kantor pusat, kantor unit dan kantor proyek,

2) Kepala Pengawasan Keuangan

Bertugas melakukan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan keuangan kantor pusat dan kantor unit dan kantor proyek.

(52)

Bertugas mengadakan pemeriksaan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran keuangan perusahaan.

b. Sekretaris Perusahaan

Bertugas merencanakan, menyelenggarakan dan mengkoordinir: 1) Tugas-tugas yang bertalian dengan peraturan sistem dan

mekanisme tata kerja perusahaan dalam arti yang luas, 2) Tugas-tugas yang ada hubungannya dengan

lembaga-lembaga dan instansi-instansi di luar perusahaan demipeningkatan kualitas pelayanan,

3) Tugas-tugas yang bertalian dengan persiapan dan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta Rapat Direksi dan rapat-rapat lainnya yang diselenggarakan oleh perusahaan,

4) Tugas-tugas pemberian saran dan pendapat perihal hukum kepada direksi serta menyajikan informasi manajemen dalam arti luas,

5) Tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan,

6) Tugas-tugas pembuatan laporan dan pengumpulan data, 7) Tugas-tugas membantu kegiatan promosi dan pemasaran, 8) Tugas-tugas kerumahtanggaan kantor,

9) Tugas-tugas ketatausahaan perkantoran, dan

(53)

bidang yaitu bidang hukum, bidang rumah tangga, bidang laporan dan data, bidang humas dan protokol serta bidang tata usaha.

c. Kepala Kantor Perwakilan dan Pemasaran

Bertugas memperlancar hubungan kerja dengan instansi-instansi lain, pengelolaan pelayanan akomodasi, membantu promosi dan pemasaran produksi dari UnitBorobudur, Unit Prambanan, Unit Aneka Usaha, Biro Perjalanan Wisata dan Kraton Ratu Boko. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor Perwakilan dan Pemasaran dibantu oleh beberapa bidang yaitu bidang administrasi dan keuangan, bidang pemasaran yang bertugas mengkoordinir dan melaksanakan tugas-tugas operasional yang berkaitan dengan pemasaran, dan bidang hubungan antar lembaga yang bertugas mengkoordinir dan melaksanakan tugas yang berkaitan dengan hubungan lembaga baik pemerintah maupun swasta.

3. Unsur Pembantu Pimpinan terdiri dari:

a. Divisi perencanaan penelitian dan pengembangan b. Divisi keuangan

c. divisi personalia d. Divisi umum.

4. Unsur Pelaksana/Pengelola Unit terdiri dari :

(54)

mencapai tujuan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Unit TWCP dibantu oleh:

1) Waka Unit.

2) Sie Pemasaran, bertugas memasarkan produk-produk yang ada di unit TWCP dan pengelolaan aneka usaha.

3) Sie Operasional, bertugas mengoperasikan produk-produk TWCP yang berupa fasilitas-fasilitas taman, konsesi dan museum.

4) Sie Pemeliharaan, bertugas melakukan pemeliharaan TWCP dan fasilitas-fasilitasnya.

5) Sie Administrasi dan Keuangan, bertugas melakukan pembukuan keuangan Unit TWCP.

6) Sie Umum, bertugas menunjang kegiatan kelancaran pekerjaan di kantor Unit TWCP yang meliputi kesekretariatan, personalia dan rumah tangga kantor.

7) Sie Keamanan, bertugas mengamankan lingkungan TWCP dan ikut membantu pengamanan Candi Prambanan.

8) Sie Taman, memiliki tugas pokok dalam hal membuat rancangan pengembangan pertamanan.

b. Unit taman Wisata Candi Borobudur (TWCB)

(55)

mencapai tujuan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Unit TWCB dibantu oleh:

1) Waka Unit.

2) Sie Pemasaran, bertugas memasarkan produk-produk yang ada di unit TWCB dan pengelolaan aneka usaha.

3) Sie Operasional, bertugas mengoperasikan produk-produk TWCB yang berupa fasilitas-fasilitas taman, konsesi dan museum.

4) Sie Pemeliharaan, bertugas melakukan pemeliharaan TWCB dan fasilitas-fasilitasnya.

5) Sie Administrasi dan Keuangan, bertugas melakukan pembukuan keuangan Unit TWCB.

6) Sie Umum, bertugas menunjang kegiatan kelancaran pekerjaan di kantor Unit TWCB yang meliputi kesekretariatan, personalia dan rumah tangga kantor.

7) Sie Keamanan, bertugas mengamankan lingkungan TWCB dan ikut membantu pengamanan Candi Prambanan.

8) Sie Taman, memiliki tugas pokok dalam hal membuat rancangan pengembangan pertamanan.

c. Unit Teater dan Pentas

(56)

1) Waka Unit.

2) Sie Pemasaran, bertugas memasarkan produk-produk yang ada di Unit Teater dan Pentas.

3) Sie Operasional, bertugas mengoperasikan produk-produk kantor Unit Teater dan Pentas yang berupa gedung teater dan penyelenggaraan pentas-pentas.

4) Sie Pemeliharaan, bertugas melakukan pemeliharaan lingkungan kantor Unit Teater dan Pentas dan fasilitas-fasilitasnya.

5) Sie Administrasi dan Keuangan, bertugas melakukan pembukuan keuangan kantor Unit Teater dan Pentas.

6) Sie Umum, bertugas menunjang kegiatan kelancaran pekerjaan di kantor Unit Teater dan Pentas.

d. Unit Ratu Boko (RB)

Unit Ratu Boko dipimpin oleh Kepala Unit yang bertugas melakukan pengelolaan Unit Ratu Boko dan mengkoordinir tugas-tugas di lingkungan Unit Ratu Boko untuk mencapai tujuan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Unit Ratu Boko dibantu oleh:

1) Waka Unit.

(57)

3) Sie Teknik dan Pemeliharaan, bertugas melakukan pemeliharaan TWRB dan perbaikan fasilitas-fasilitasnya. 4) Sie Keuangan, bertugas melakukan pembukuan keuangan

kantor Unit Ratu Boko.

5) Sie Umum, bertugas menunjang kegiatan kelancaran pekerjaan di kantor Unit Ratu Boko.

6) Sie Keamanan, bertugas mengamankan lingkungan kantor Unit Ratu Boko dan ikut membantu pengamanan Kraton Ratu Boko

e. Unit Aneka Jasa

Unit Aneka Jasa dipimpin oleh General Manajer (GM) yang bertugas mengoperasikan dan mengkoordinasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan dari perusaha-usahaan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Unit Aneka Usaha dibantu oleh: 1) Manajer Akomodasi, bertugas membantu GM menjalankan

jasa akomodasi baik dalam pengelolaan maupun pengembangannya.

2) Manajer Biro Perjalanan Wisata, bertugas membantu GM dalam melaksanakan tugas pokok mengkoordinir pelaksanaan semua kegiatan perencanaan pengoperasian dan pengembangan Biro Perjalanan Wisata.

(58)

4) Sekretaris, bertugas membantu GM dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan teknis.

B. Fastam dan Museum

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Unit Borobudur

Sumber: PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko KEPALA UNIT

KADIV OPS

FASTAM & MUSEUM

ANEKA USAHA

PMLHRN & PRTMNN

KADIV ADMIN & KEU

UMUM & SDM

KEUANGAN

KADIV PMBN&PGLLN

KMITRAN MASYA

PNGLL PDGG

(59)

Gambar 2.3

Struktur Organisasi Kasi Fastam dan Museum

(60)

BAB IV

PENUTUP

(61)

Berdasarkan dari deskripsi, pembahasan dan hasil penulisan analisis strategi promosi di Museum Candi Borobudur maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi promosi yang dilakukan oleh pengelola Museum Candi Borobudur dalam bauran pemasaran adalah periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan penjualan personal.

2. Dengan menggunakan kelima bauran pemasaran tersebut kunjungan wisatawan belum mengalami kenaikan yang signifikan.

3. Ancaman yang cukup serius saat ini dihadapi oleh Museum Candi Borobudur adalah keberadaan pedagang asongan.

Dengan diperolehnya hasil analisis SWOT, diharapkan

mampu membantu Taman Wisata Candi Borobudurdalam

membuat strategi promosi untuk dalam meningkatkan jumlah

kunjungan di Museum Candi Borobudur. Analisis SWOT ini dapat

digunakan sebagai bahan perencanaan bagi pengelola Taman

Wisata Candi Borobudur dalam membuat sebuah kebijakan

untuk meningkatkan jumlah kunjungan di Museum Candi

Borobudur.

B. Saran

(62)

1. Meningkatkan sumber daya manusia.

2. Melakukan penataan dan pengelolaan di media online untuk Museum Candi Borobudur. Di situs websites www.borobudurwisata.com , halaman tentang Museum Candi Borobudur sebaiknya dilengkapi dengan sajian informasi yang lengkap.

3. Melakukan kegiatan evaluasi secara universal atau dengan kata lain diikuti oleh semua pengelola Taman Wisata Candi Borobudur. Hal ini sangat penting untuk dilakukan mengingat semua anggota pengelola taman wisata memiliki kewajiban untuk menjaga fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di Taman Wisata Candi Borobudur termasuk museum.

4. Mempertegas peraturan terhadap para pelaku pedagang liar yang tidak mematuhi aturan dan tidak berada di tempat yang sebenarnya.

5. Mengingat pengunjung di Museum Candi Borobudur sedikit, pengelola dapat melakukan sebuah kegiatan periklanan di tempat-tempat keramaian. Pengelola dapat melakukan pameran. Kegiatan semacam ini sangat mungkin untuk dilakukan mengingat Taman Wisata Candi Borobudur merupakan badan usaha milik Negara. Dengan demikian secara otomatis pemerintah daerah dan dinas kebudayaan terkait akan selalu mendukung kegiatan tersebut.

(63)
(64)

A. Buku

Oka A. Yoeti. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Aneka. Ali Hasan, 2009. Marketing. Yogyakarta: Media Perssindo.

Effendy Onong. 2011. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hermawan Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kusmayadi, Sugiarto Endar. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang

kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia.

Morissan. 2010. Perikalan:Komunikasi Pemasaran Terpadu . Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rangkuti Freddy. 2013. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Shimp Terence. 2001. Periklanan & Promosi: Aspek Tambahan

Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga. B. Skripsi

Malau Harry. 2013. “Strategi KomunikasiPemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sleman dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan (Studi Deskriptif Strategi Komunikasi Pemasaran Kab. Sleman Pasca Erupsi Merapi)”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Pembangunan Nasional Veteran: Yogyakarta.

Maryam Selvia. 2011. “Pendekatan SWOT dalam Pengembangan Objek Wisata Kapoeng Djowo Sekatul Kabupaten Kendal”. Skripsi. Fakultas Ekonomi.Universitas Diponegoro: Semarang.

C. Website

http://www.borobudurwisata.com/fasilitas/

(65)

http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities. html

(diakses tanggal 24 Agustus 2016)

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/216894promotion

-mix bauran-promosi/

(diakses tanggal 3 September 2016)

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/224 /080502.pdf?sequence=1

Gambar

Tabel  3.1
Gambar 2.2Struktur Organisasi Unit Borobudur
Gambar 2.3

Referensi

Dokumen terkait

dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan. dengan lancar, tertib, teratur, serta mampu mencapai tujuan

Agar kegiatan prakerin yang akan datang berjalan dengan lancar, maka diharapkan kepada siswa yang akan datang supaya lebih memahami dan menekuni ilmu pengetahuan yang sesuai

Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa strategi iklan yang tepat sangatlah diperlukan perusahaan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar,

Bahan pendukung adalah bahan yang digunakan sebagai pelengkap dalam proses produksi agar proses produksi berjalan lancar dan produk yang dihasilkan sesuai dengan yang ditetapkan

Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur serta

Untuk menghasilkan laba yang tinggi maka diperlukan manajemen modal kerja yang baik agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar (Valipour, Moradi, &

Oleh sebab itu perusahaan dapat menerapkan standar operasional perusahaan (SOP) adminstrasi perusahaan agar dalam pelaksanaan administrasi dapat berjalan secara baik.

DFD Level 2 Proses Manajemen Tata tertib DFD level 2 proses manajemen tata tertib merupakan penjabaran manajemen tata tertib yang terdapat pada level 1, secara lebih rinci yang