• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Produksi di PT. Jawa Pos Media Televisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Produksi di PT. Jawa Pos Media Televisi"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

di PT. Jawa Pos Media Televisi

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh :

Bena Cindiana Mega Dwita

NIM. 41809220

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….i

DAFTAR ISI….………..vi

DAFTAR TABEL……...………...ix

DAFTAR GAMBAR………..x

DAFTAR LAMPIRAN…..………..…….xi

BAB I PENDAHULUAN………...1

1.1Sejarah Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi……….1

1.1.1 Visi dan Misi PT. Jawa Pos Media Televisi………7

1.1.2 Logo PT. Jawa Pos Media Televisi…...……….8

1.2 Sejarah Divisi Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi.………...11

1.3 Struktur Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi..………..11

1.4 Job Description………..15

1.5 Sarana dan Prasarana……….22

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan………..24

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan………...24

(5)

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN…….…….….26

2.1 Aktivitas Praktek Kerja Lapangan……….26 2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan……….43

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin……….43

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental………..47

2.2.2.1 Briefing………47

2.2.2.2 Pembuatan Fragmen-Fragmen………48

2.2.2.3 Rapat Evaluasi……….48

2.3 Analisis Tentang Ilmu Jurnalistik.……….49

2.4 Analisis Tentang Aktivitas Jurnalistik pada Divisi Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi………..58

2.5 Analisis Tentang Pelayanan Divisi Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi Terhadap Mahasiswa PKL………..……….65

BAB III PENUTUP……….….…..67

3.1 Kesimpulan …………...……….………..67

3.2 Saran-Saran………..……….68

(6)

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa………..70

DAFTAR PUSTAKA ………...71

(7)

i

KATA PENGANTAR

Dengan segala Puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang

Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan

di Divisi Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada Fakultas

Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM).

Dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis cukup

mengalami beberapa hambatan dan kesulitan. Namun berkat kerja keras dan

dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan

semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dapat

memberikan manfaat bagi peningkatan penulis di masa yang akan datang.

Penulis sangat berterima kasih kepada kedua orang tua penulis yang tidak

pernah bosan memberikan doa dan dukungan kepada peneliti selama ini. Terima

kasih kepada adik yang sangat penulis cintai dan selalu menjadi inspirasi serta

(8)

Dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini banyak sekali pihak

yang membantu penulis. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Yang telah memimpin Unikom

menjadi salah satu kampus unggulan di Bandung.

2. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu. R, Drs., M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah

memberikan izin untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.

3. Yth. Drs. Manap Solihat, M.SI. selaku Ketua Program studi Ilmu Komunikasi dan Publik Relation Universitas Komputer Indonesia sekaligus

Dosen Wali penulis yang telah memfasilitasi penulis untuk melakukan

perwalian dan memberi arahan tentang praktek kerja lapangan.

4. Yth. Melly Maulin P, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia juga sebagai dosen yang telah banyak

memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu serta wawasan selama penulis

melakukan perkuliahan.

5. Yth. Inggar Prayogo, S.I.Kom, selaku dosen pembimbing Laporan Praktek Kerja Lapangan yang telah sangat banyak memberikan masukan, bimbingan

(9)

6. Yth. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Ilmu Komunikasi UNIKOM, yang telah mengajarkan penulis selama ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu

persatu. Yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis

selama perkuliahan berlangsung yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya kepada penulis.

7. Yth. Ratna W, A. Md, dan Astri Ikawati, A. Md, selaku Sekretariat Dekan Fisip dan Sekretariat Program Studi yang telah membantu penulis dalam

memproses segala sesuatu yang berhubungan dengan proses kuliah dan surat

keluar dari fakultas dan program studi.

8. Yth. Bapak Anggara Putra dan Bapak Oscar Zulkifli, selaku Produser Program Acara Stasiun Dangdut dan Super-J JTV yang telah memberikan

bimbinganpada saat melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.

9. Yth. Mbak Anjar Anjaani, Mas Erik Ijonk, Mbak Dya Novi, Mas Niswan Amin, selaku Assistant Produser Program Acara Stasiun Dangdut dan Super-J JTV . Terima kasih telah banyak membantu penulis dalam

melaksanakan tugas-tugas praktek kerja lapangan dan masukan-masukan

tentang broadcasting.

10. Yth. Seluruh Jajaran Staff dan Karyawan PT. Jawa Pos Media Televisi, dan seluruh staf karyawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang

telah membantu penulis pada saat melaksanakan kegiatan praktek kerja

(10)

11. Kedua Orang Tua , Mama Dra. Siyani dan Bapak Slamet. Terima kasih sebanyak-banyaknya atas dukungan selama ini. Love you Mom, You Are My Everything.

12. Ariendy Wahyu Mega Pradana. Cepet gede ya sayang, jadi anak soleh dan bisa jadi kebanggaan mama, bapak juga nda.

13. Ibu Tine A. Wulandari, S.I.Kom . Terima kasih banyak atas dukungan juga pemberian literarur yang sangat membatu penulis dalam perkuliahan.

14. Sahabatku, Mimi Nani dan Tante Ninik. Terima kasih dukungannya selama ini walaupun sekarang berbeda provinsi dengan peneliti.

15. Gengges 22, Melayuki, Alvi Siti, Balyatun, Damar, Albert Bagol, Billy Hasbi, Oman, Ayu Dwi, Rivan Dados, Dendy Caur, Agung, Rudy, Ivan Gabo, dan lain-lain. Terima kasih banyak telah ada di saat suka dan duka, nasihat, pesan, kritik membangun, juga bantuan kalian.

16. Anak Agung B. Franggadhika P, S.E . Terima Kasih atas dukungannya dalam kurun waktu kurang lebih 7 tahun ini. You are best partner rock n roll in crime.

17. Teman-teman Organisasi, Hima IK Periode 2011-2012 dan Periode 2012-2013.

18. Rekan-rekan Ilmu Komunikasi 2009, terima kasih atas segala kerja samanya, jangan pernah menyerah, kita semua adalah agen perubahan

(11)

19. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,terima kasih banyak

buat bantuan yang telah diberikan semoga kebaikannya dibalas oleh Tuhan

Yang Maha Esa.

Akhir kata penulis mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa

membalas semua bantuan yang telah diberikan amin. Harapan penulis agar

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain pada

umumnya dan rekan-rekan di Unikom pada khususnya.

Untuk kesempurnaan dari Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, maka

kritik dan saran yang membangun selalu penulis nantikan/ harapkan terima kasih.

Bandung, Desember 2013

Penulis

(12)

71

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ardiamto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Masa. Bandung: Simbiosa Rektama Media

Fachruddin Andi. 2013. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta : Kencana, Prenada Media Group

Wiryanto.2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo

---.2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdikarya

Laporan-Laporan :

Dewi Octiviani Chandra. 2011. Laporan Praktek Kerja Lapangan di (Global TV) PT. Global Informasi Bermutu Jakarta. Bandung

Rismayanti Irma. 2008. Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi News PT. Esa Visual Padjajaran Televisi. Bandung

Sumber Lain :

Arsip HRD PT. Jawa Pos Medua Televisi

(13)

1

PENDAHULUAN

1.1Sejarah Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak dapat

dipungkiri jika perkembangan teknologi informasi meningkat cuku signifikan.

Informasi-informasi yang disajikan pada setiap detik bisa berasal dari belahan

bumi manapun. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya media massa yang saat

ini mengalami kemajuan dalam berbagai bentuknya.

Media massa terbagi ke dalam tiga bentuk yaitu, pertama adalah media

massa elektronik yang berupa televisi dan radio, kedua adalah media massa cetak

yang berupa surat kabar atau koran, majalah, tabloid, buletin dan lain-lain,

sedangkan yang terakhir adalah media online atau internet. Dengan demikian masyarakat makin dimanjakan dengan banyaknya pilihan media massa yang

ditawarkan kepada khalayak untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Dari sekian banyak media massa yang disajikan kepada khalayak luas,

salah satu media massa elektronik yaitu televisi menjadi media massa yang paling

banyak digunakan oleh khalayak umumnya untuk mengakses informasi.

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan

manusia. Bagi banyak orang, televisi adalah teman. Televisi mampu menjadi

(14)

televisi dibandingkan watu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga

ataupun teman. Pada zaman modern dan era teknologi yang berkembang pesat

pada saat ini, televisi sangat dibutuhkan dan sangatlah penting bagi manusia. Hal

ini disebabkan karena adanya tayangan-tayangan televisi yang dapat mendidik dan

menghibur audiens.

Media televisi menjadi pilihan utama khalayak sebagai media untuk

mendapatkan informasi, karena televisi mampu menghadirkan dan

menggabungkan unsur suara sebagai audio dan gambar bergerak sebagai visual

dalam penayangannya, sehingga hal tersebut lebih menarik perhatian audiens.

Dengan karakteristik televisi yang berupa audio visual, informasi yang diberikan

lebih mudah untuk diterima oleh khalayak luas. Televisi yang sifatnya yang

berupa perpaduan antara audio dan visual membuat media ini lebih disukai

daripada media komunikasi massa lainnya. Hal ini membuat televisi menjadi lebih

menarik dan menghibur. Tayangannya pun murah meriah, untuk menikmatinya

tidak dipungut biaya, masyarakat dari berbagai kalangan yang memiliki televisi

dapat dengan mudah menikmati media ini.

Di Indonesia, media televisi cukup berkembang pesat. Hal ini ditandai

dengan berbagai channel-channel yang muncul dan menjadi pilihan khalayak. Baik itu stasiun televisi lokal maupun stasiun televisi nasional. Bahkan

pertelevisian sekarang ini menjadi icon yang cukup penting untuk penyampaian

segala informasi yang ada di Indonesia maupun kilas dunia. Oleh karena itu,

banyak sumber inspirasi terupdate dan teraktual yang nantinya akan

(15)

Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi di kalangan masyarakat

mendorong media massa televisi untuk turut serta menyelenggarakan informasi

yang di butuhkan oleh khalayak, dengan menyampaikan pesan atau informasi

yang lengkap dan akurat dengan dikemas menjadi program-program acara

sehingga program acara yang di sampaikan dapat di terima oleh khalayak sebagai

hiburan atau informasi dengan baik, salah satu pertelevisian swasta lokal yang

menawarkan program tersebut adalah PT. Jawa Pos Media Televisi, yang

merupakan sumber berita audio-visual untuk kawasan Jawa Timur dan sekitarnya.

Televisi swasta lokal yang tergabung di PT. Jawa Pos Multimedia Corporation

yang memiliki tujuan sebagai salah satu televisi swasta lokal yang dapat

menyajikan informasi yang berkualitas secara lengkap dan akurat sehingga

menjadi media massa televisi yang berkualitas di kota Surabaya.

Televisi lokal mulai mempunyai harapan saat Undang Undang No. 32

Tahun 2002 Penyiaran diluncurkan pada 28 November 2002. Peraturan ini

memberi pengakuan hukum atas eksistensi lembaga penyiaran lokal, baik swasta,

komunitas, maupun publik. Bahkan, ada satu klausul yang membatasi siaran

televisi nasional dengan mengharuskannya berjaringan dengan televisi-televisi

lokal (Sudibyo 2004, hal.102). Tujuan UU ini mengatur tentang Sistem Siaran

Berjaringan untuk meletakkan pondasi bagi sistem desentralisasi penyiaran, yaitu

memberikan keleluasaan untuk pembangunan ekonomi, kesejahteraan masyarakat

(16)

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Otonomi

Daerah (Otda) mulai tanggal 1 Januari 2001 lalu, memungkinkan suatu propinsi

untuk menumbuh kembangkan potensi daerahnya seoptimal mungkin.

Perkembangan tersebut dapat dilakukan dari berbagai macam segi, baik dari segi

bisnis maupun dari segi non bisnis dan peningkatan potensi daerah itu tidak

terlepas dari peran serta dari penyedia jasa layanan informasi. Jaminan

keberagaman informasi dapat diakses secara mudah melalui televisi. Karena itu

industri televisi dinilai mempunyai peranan cukup besar untuk membantu

pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan daerahnya, tentunya semua

lini industri akan ikut tergerak dan terbantu keuntungan bagi semua pihak.

Industri televisi juga diyakini mampu menjaga dan membangun komunikasi yang

berkualitas antara masyarakat dengan elit pemerintahan dan stake holder penyelenggaraan kehidupan sehari-hari di Jawa Timur. Proses demokrasi yang

terus ditumbuh kembangkan dengan "sistem" desentralisasi dan otonomi daerah

sebagai spirit utamanya, sesungguhnya membutuhkan medium raksasa yang

disebut televisi sebagai pentas milik bersama untuk beraktivitas.

Atas dasar pemikiran tersebut lahir gagasan untuk mendirikan PT. Jawa

Pos Media Televisi sebagai badan hukum, sebuah Lembaga Penyiaran Swasta

yang berbasis stasiun lokal di Jawa Timur. JTV merupakan televisi lokal pertama

di Indonesia yang tayang perdana pada tanggal 8 November 2001 dengan durasi

tayang 10 jam sehari. Sampai pada tahun ke enam, JTV bertambah waktu siarnya

menjadi 22 jam sehari dengan presentasi sebanyak 95% merupakan tayangan hasil

(17)

Awal mula JTV berlokasi di dalam Gedung Graha Pena lantai 21 yang

terletak di jalan Ahmad yani nomor 88 Surabaya. Gedung ini merupakan sentral

produksi PT. Jawa Pos Group seperti kantor redaksi dan produksi koran Jawa Pos,

Tabloid Nyata, Koran Radar Surabaya dan beberapa yang lainnya.

Tayangan-tayangan yang ada dalam JTV dapat dilihat dengan konten acara

yang menggunakan tiga bahasa lokal utama yang ada di Jawa Timur, yakni

bahasa Suroboyoan, bahasa Madura, dan bahasa Mataraman. Hal ini dilakukan

guna mengangkat dinamika yang ada di Jawa Timur.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuannya, JTV berangsur

menempati tempat baru yang dibuat khusus untuk redaksi dan juga sebagai

kebutuhan produksi JTV, tempat ini dinamakan Plasa JTV dan berada tepat didepan gedung Graha Pena dengan bangunan empat lantai.

Pada tahun 2007, JTV membentuk jaringan televisi grup Jawa Pos lainnya

yang dinamai Jejaring Televisi Lokal Indonesia atau sering disingkat dengan

“JETLI”. Anggotanya waktu itu terdiri dari JTV dan SBO TV dari Jawa Timur,

Pajajaran atau PJTV dari Jawa Barat, RTV dari Riau, Batam TV dari Batam, Fajar

TV dari Sulawesi Selatan, PAL TV dari Sumatera Selatan, Padang TV dari

Sumatera Barat dan Pontianak TV dari Kalimantan Barat.

Dengan eksistensinya sebagai televisi yang mempunyai ciri khas berbeda,

maka dalam perjalanannya, JTV sering membuat acara yang bertujuan untuk

menggugah antusias masyarakat Jawa Timur. Tak hanya itu saja, Piagam Rekor

(18)

Futsal Ibu-ibu PKK, 2006 anak menghias bola, giring bola Malang – Surabaya,

Bangil kota bordir, umbah-umbah bareng 2005 Ibu-ibu PKK, 2005 becak hias,

parade 108 barongsai, mountain bike challenge, 300 kambing dipotong 300 jagal,

dan rampak 1000 perkusi Blitar.

Sejak awal berdiri, panggilan atau sapaan tentang stasiun televisi ini

mengalir begitu saja, Imawan Mashuri yang pada saat awal JTV1 berdiri

menjelaskan bahwa masyarakat bebas mengartikan apa kepanjangannya, boleh

disebut Jawa Timur televisi, atau bisa juga dibilang Jawa Pos Televisi mengingat

sejumlah pengurus nya adalah karyawan atau kader dari PT. Jawa Pos Group.

Bahkan boleh juga diartikan sebagai Jiancok Televisi apabila memang merasa akrab dengan bahasa tersebut dan bangga menggunakan bahasa tersebut sebagai

ciri khas arek Suroboyo untuk bertegur sapa.

Lahirnya nama JTV menurut Dahlan Iskan yang pada saat itu menjabat

sebagai CEO dari Jawa Pos group adalah sebagai identitas dan simbol bahwa

sekarang masyarakat Jawa Timur dan Surabaya khususnya sekarang ini bisa

mendapatkan kesempatan untuk dapat mengekspresikan kelebihan yang luar biasa

dalam hal budaya dan seni dalam bentuk hajat rakyat dan juga pagelaran.

1

(19)

1.1.1 Visi dan Misi PT. Jawa Pos Media Televisi

Dalam perusahaan pasti ada yang menjadi visi dan misi2 dari

perusahaan untuk dijadikan landasan dari perusahaan tersebut.

A.Visi PT. Jawa Pos Media Televis

Dalam perusahaan pasti ada yang menjadi visi dari perusahaan

tersebut. Visi dari Jawa Pos Media Televisi ini adalah sebagai berikut :

1. Lahir dari gagasan inovatif untuk menjadi lembaga penyiaran swasta

Jawa Timur yang berbasis lokal. Turut serta mencerdaskan kehidupan

bangsa. Bersikap independen, objektif dan jujur. Berpartisipasi dalam

usaha pemberdayaan masyarakat.

2. Membangun pertelevisisan yang berkarakter dan berciri khas Jawa

Timur serta ikut melakukan pencerahan terhadap segala potensi dan

seni budaya Jawa Timur.

B.Misi PT. Jawa Pos Media Televisi

Dalam perusahaan pasti ada yang menjadi misi dari perusahaan tersebut.

Misi dari Jawa Pos Media Televisi ini adalah Membangun kekuatan, yaitu sebagai

berikut :

1. Ikut mencerdaskan bangsa terutama masyarakat Jawa Timur melalui

program-program siaran dan berita.

2

(20)

2. Menggali, mencerahkan dan menggairahkan kehidupan sosial budaya

Jawa Timur.

3. Menjadi partner bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama

daerah Jawa Timur.

4. Menjaga dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama, etnis dan

golongan.

1.1.2 Logo dan Makna Logo Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi

A. Logo PT. Jawa Pos Media Televisi

Logo merupakan hal terpenting dalam suatu instalasi atau

perusahaan karena logo sebagai identitas instalasi atau perusahaan agar

masyarakat mengetahui keberadaan intansi atau perusahaan tersebut. Sama

halnya dengan PT. Jawa Pos Media Televisi yang memiliki logo sebagai

identitas kelambangan dari PT. Jawa Pos MediaTelevisi sebagai identitas

perusahaan. Pada perjalanan perusahan media pertelevisian di PT. Jawa

Pos Media Televisi, JTV memiliki pergantian logo perusahaan. Berdirinya

JTV sejak tanggal 8 November 2001dengan Logo JTV ini hingga pada

(21)

Pada 10 Juli 2012 telah Launching Logo JTV sebagai Kebanggaan Jatim,

Apresiasi Jatim, Spirit Jatim, Komunikasi Jatim, Ekspresi Jatim, Dan Kreativitas

Jatim. ‘TV LOKAL TERDEPAN MILIK SEMUA MASYARAKAT JAWA

TIMUR’ Di sini JTV menegaskan posisi JTV sebagai ruang budaya masyarakat

Jawa Timur.

Gambar 1.2

Logo PT. Jawa Pos Media Televisi Tahun 2012 - Sekarang

Sumber : HRD PT. Jawa Pos Media Televisi, 2013 Gambar 1.1

Logo PT. Jawa Pos Media Televisi Tahun 2001 - 2012

(22)

B.Makna Logo Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi

Dari gambar 1.2 dapat dijelaskan makna dan motif yang terdapat

pada logo tersebut, ialah:

Logo jtv ini merepresentasikan jtv sendiri dengan tulisan yang

ditulis dalam huruf biasa dan bukan huruf kapital. Sedangkan

backgroundnya merupakan peta Jawa Timur dan Pulau Madura yang juga

masuk dalam wilayah Provinsi Jatim.

Dalam setiap aktifitasnya JTV menganut 3 nilai utama:

1. NAKAL. Nakal disini bukan dalam arti negatif. Nakal yang positif mengandung pengertian kreatif, inovatif, semangat, muda, tidak

membosankan, mengandung kebaruan, dan menyegarkan.

2. LOKAL. JTV percaya lokalitas merupakan aset berharga yang perlu diapresiasikan, disampaikan dan dikembangkan. Ke- ‘lokal’ -an

merupakan identitas yang unik masyarakat Jawa Timur yang dapat

diekspresikan dalam program-program JTV.

3. MASAL. JTV merupakan stasiun televisi yang diperuntukan bagi kemajuan masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan masyarakat

Indonesia pada umumnya. JTV memandang nilai kebersamaan dan

kesetaraan masyarakat harus tertuang dalam program-program yang

(23)

1.2Sejarah Divisi Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi

Program acara dalam sebuah media massa begitu sangat penting, sebagai

salah satu kunci untuk menarik minat dan perhatian khalayaknya, dengan

demikian pembentukan Divisi Produksi sebagai salah satu divisi yang merancang

sebuah program acara penting untuk di bentuk, begitu pun dengan JTV ini. Divisi

tersebut menjadi salah satu divisi yang wajib ada dalam pengelolaan media

massanya.

Divisi Produksi yang ada di JTV Surabaya ini sudah terbentuk bersamaan

dengan didirikannya perusahaan media tersebut, semenjak pada tahun 2001

hingga saat ini Divisi tersebut tetap menjadi divisi yang di butuhkan kontribusinya

di JTV Surabaya, tentunya dengan beberapa perubahan dan perbaikan atau

pergantian managemen perusahan dan pembaruan mengikuti perkembangan

jaman.

1.3Struktur Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi

Sebagai industri yang bergerak di bidang media penyiaran, JTV juga

mempunyai struktur organisasi yang jelas dan tersusun dengan baik.

Bagian-bagian dan alur kepemimpinannya. Berikut ini akan dijelaskan gambar struktur

organisasi yang ada di JTV secara baku (tanpa nama) hanya menggunakan status

jabatan dan letak penempatannya dalam struktur organisasinya3.

3

(24)

Gambar 1.3

Struktur Organisasi PT. Jawa Pos Media Televisi

(25)

Dari penjelasan gambar diatas, berikut ini adalah tabel yang menjelaskan

daftar nama karyawan-karyawan PT. Jawa Pos Media Televisi yang bernaung

dalam bagian Divisi Produksi, yakni sebagai berikut :

Tabel 1.1

Nama dan Jabatan Karyawan Divisi Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi

No. Jabatan Nama

Struktur Organisasi Divisi Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi

Unit

Studio dan Ke ndali Siar

Unit Sutradara

(26)
(27)

No. Jabatan Nama 15. Sub Unit Kelola Telepon dan

Keuangan

Darmanto

1.4Job Description

Sumber daya manusia JTV di bagi menurut keahlian dan pengalamannya

masingmasing pembagian divisi dapat di lihat di stuktur organisasi Perusahaan

PT. Jawa Pos Media Televisi. Keseluruhan karyawan dalam PT. Jawa Pos Media

Televisi terbagi dalam beberapa bagian bidang pekerjaan sesuai dengan

keahliannya masing-masing sebagaimana diuraikan di bawah ini, lengkap dengan

fungsi dan tugasnya:

1. Dewan Komisaris

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Mengawasi jalannya perusahaan sesuai dengan yang telah digariskan.

2. Direktur Utama

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Memberikan arah kebijakan perusahaan, mengawasi, dan mengontrol

(28)

3. Finance/Keuangan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

Membantu direktur mengendalikan proses keuangan mulai dari

investasi sampai operasionalisasi perusahaan. Departemen ini dibagi beberapa

bagian:

a. Akuntansi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

Melaporkan pajak perusahaan dan membuat laporan keuangan

perusahaan

b. Administrasi iklan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

Mencetak dan membuat faktur pajak serta invoice untuk tagihan kepada

klien serta membuat bukti tayang yang disebut log prove.

c. Penagihan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

Menagih piutang ke klien sesuai dengan tanggal perjanjian pelunasan

baik via telefon atau datang langsung dengan melampirkan faktur pajak apabila

(29)

4. General Manager

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Membantu direktur menjalankan perusahaan secara teknis operasional

seperti yang telah digariskan oleh direktur, dengan cara mengorganisasikan

seluruh komponen perusahaan yang terbagi dalam departemen-departemen.

5. Departemen Teknik dan maintenance

Departemen ini adalah “pemilik” seluruh peralatan teknis yang terkait

dengan proses perusahaan. Karena itu, departemen lain yang bermaksud

menggunakan peralatan teknis tersebut dianggap “sewa” kepada departemen

ini. Departemen ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a. Manager teknik dan maintenance

Tugas dan Tanggung jawabnya adalah:

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini, dengan

tujuan memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga kelangsungan fungsi

alat-alat yang digunakan dalam proses perusahaan.

b. Divisi informatika

Tugas dan Tanggung jawabnya adalah:

Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga

kelangsungan fungsi alat-alat komputer, jaringan, dan perlengkapan digital

(30)

c. Divisi Studio dan Tranmisi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga

kelangsungan fungsi alat-alat studio, seperti kamera dan perlengkapan lainnya,

mulai dari fungsi administratif sampai pada perawatannya.

d. Divisi On Air

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga

kelangsungan fungsi alat-alat on air, seperti VTR, Switcher, monitor, dan

perlengkapan lainnya, mulai dari fungsi administrasi sampai perawatannya.

6. Departemen Program

Departemen ini berfungsi menyiapkan program-program sepanjang

waktu yang akan ditayangkan oleh JTV. Tugasnya mulai dari observasi

karakter masyarakat pemirsa, mengcreate program, menyusun jadwal

memproduksi acara, mengontrol kualitas, mengatur traffic, sampai pada

melakukan evaluasi program yang sudah ditayangkan. Departemen ini terdiri

(31)

a. Manajer Program

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini, dengan

tujuan memperlancar dan memaksimalkan penyajian program-program JTV

yang akan ditayangkan.

b. Divisi Quality Control

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Bertugas memberikan advise dan pertimbangan (diminta maupun Tidak) kepada manager program dengan tujuan menjaga kualitas semua

program yang akan ditayangkan maupun program ulang yang akan diproduksi

secara in house.

c. Divisi administrasi Program

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Membantu manajer program secara administrtif operasional untuk

melakukan penjadwalan, quality control, akuisisi program, dan mengendalikan

(32)

d. Divisi produksi Audio-Visual

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Membantu manajer program untuk memproduksi program-program

yang dibuat secara in-house, dengan pengawalan produser yang terkait. Divisi ini trdiri dari para karyawan, sutradara, crew audio dan lighting, dekorasi, make up dan property.

e. Divisi Post Production

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Melakukan editing dan finishing touch atas hasil produksi. Melakukan combining antara program hasil produksi dengan animasi grafis bumper yang

diperlukan, termasuk didalamnya editing audio.

f. Divisi Animasi Grafis

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Menmbuat grafis khas untuk JTV dan berbagai keperluan presentasi

maupun icon JTV

g. Divisi Virtual Studio dan Promo

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Memaksimalkan fungsi peralatan virtual Studio untuk

(33)

dekorasi maupun dalam rangka meningkatkan taste dekorasinya. Divisi ini juga

bertugas untuk membuat berbagai alir promo program-program JTV.

h. Divisi Library

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Bertugas mengendalikan lalu lintas kaset kosong maupun yang sudah

terisi, melakukan filling atas jumlah dan content dalam rangka membantu

kelancaran produksi maupun keperluan persiapan tayang.

7. Departemen Pemberitaan

Departemen ini berfungsi memproduksi berita dalam segala

bentuknya, mulai dari perencanaan, liputan, postpro, sampai penetrasinya.

8. Departemen Marketing

Departemen ini bertugas menjual potensi JTV kepada klien lewat

strategi jangka panjang maupun jangka pendeknya. Departemen ini terdiri dari

beberapa bagian, yaitu:

a. Manajer Marketing

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah:

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini dengan

tujuan memperlancar dan memaksimalkan penjualan seluruh potensi JTV lewat

(34)

1.5 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan bagian yang sanget penting untuk perusahaan. Hal

tersebut dikarenakan sarana adalah media yang menunjang kegiatan bekerja para

karyawan. Adapun sarana yang terdapat pada Instansi Perusahaan PT. Jawa Pos

Media Televisi dapat digambarkan pada table 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Sarana Instansi Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi

No. Uraian Banyaknya/ Unit

1. Meja Kerja 10

2. Kursi 35

3. Sofa 3

4. Meja Komputer 20

5. White Board 5

6. AC 20

7. Rak File 5

8. Locker Karyawan 2

9. Jaringan Wireless 4 10. Ruang Make Up Artis 1

11. Ruang Meeting 4

12. Studio On Air 3

13. Ruang Editor 1

14. Ruang Voice Over 1

(35)

No. Uraian Banyaknya/ Unit

16. Ruang Teknik 1

17. Ruang Logistik 1

18. Ruang Keuangan 1

19. Ruang Library 1

20. Ruang HRD 1

21. Ruang Master-Control 1

22. Ruang Sub-Control 2

23. Lobby 1

24. Ruang Dirut 1

25. Ruang Kepala Divisi Produksi 1

Selain sarana yang digunakan oleh para karyawan Instansi Perusahaan PT.

Jawa Pos Media Televisi, terdapat pula prasarana yang sangat menunjang

pelaksanaan tugas-tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bagian. Adapun

prasarana yang tersedia pada Instansi PT. Jawa Pos Media Televisi akan

dipaparkan pada table 1.3, sebagai berikut :

Tabel 1.3

Prasarana Instansi Perusahaan PT. Jawa Pos Media Televisi

No. Uraian Banyaknya/Unit

1. Camera Hitachi 25

2. Camera Sony 20

3. Teleporter 2

(36)

No. Uraian Banyaknya/Unit 4. Jimmy Jeep Kamera 5

5. Mic 25

6. Kompresor 10

7. Vinten Tripod Hire 15

8. Lampu 120

9. Batre Kamera 30

10. Kabel 50

11. Printer 10

12. Mesin Fax 5

13. Telepon 20

14. CCTV 18

15. Infocus 3

16. Televisi 15

17. Lemari Pendingin 2

18. Mesin Fotocopy 1

1.6Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Adapun kegiatan praktek kerja lapangan dilakukan pada perusahaan PT.

Jawa Pos Media Televisi (JTV Surabaya) Provinsi Jawa Timur, di Graha Pena

JTV Building, Jalan Ahmad Yani No. 88 Surabaya 60231, Indonesia. Telepon

(37)

perusahaan tersebut yaitu website http://www.jtv.co.id dan pada twitter :

@JTV_Rek

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama 1 Bulan ( 01 Agustus – 05

September 2013), hal tersebut disesuaikan dengan kebijakan Universitas

(38)

26

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Aktivitas Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Divisi Produksi sebagai Tim

Kreatif dan Pembantu Assisten Produser pada Acara Stasiun Dangdut dan Super J

pada PT. Jawa Pos Media Telvisi. Selain divisi dan kegiatan tersebut, penulis pun

ditugasi beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan produksi lainnya,

yang terbagi menjadi dua jenis kegiatan, yakni kegiatan rutin serta kegiatan

insidental.

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara kontinyu atau berulang yang

dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Sedangkan

kegiatan insidental adalah kegiatan yang sifatnya sementara dan dilakukan

sewaktu – waktu pada waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis.

Aktivitas praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis terhitung sejak

tanggal terhitung mulai tanggal 01 Agustus 2013 hingga 05 September 2013

dengan hari kerja Senin sampai Minggu dan jam kerja berdasarkan perintah serta

(39)

Adapun aktivitas yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek

kerja lapangan dapat dilihat lebih rinci dan dipaparkan pada tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1

Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental 1. Kamis, 01 Agustus

2013

Pengarahan, Memperhatikan dan

Mengamati Kegiatan Tapping Syuting

Acara Stasiun Dangdut dan Tapping

Syuting Acara Super – J.

Pengenalan Karyawan Crew Stasiun

Dangdut dan Super J

Pengenalan Jadwal Kerja oleh

Eksekutif Produser dan pemberitahuan

Produser

Pengenalan Tugas-tugas pada Divisi

Produksi

Mempelajari pembuatan rundown

acara Stasiun Dangdut dan acara

Super-J

Membuat rundown dan

(40)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental mempersiapkan kebutuhan syuting

acara Stasiun Dangdut dan Super J

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Briefing Presenter Super-J tentang

materi yang akan disampaikan pada

Acara Super-J

mempersiapkan kebutuhan syuting

acara Stasiun Dangdut dan Super J

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Briefing Presenter Super-J tentang

materi yang akan disampaikan pada

Acara Super-J

Briefing Pengisi Acara dan Bintang

Tamu Super-J pada saat Live Outdoor

di Masjid Al-Akbar Surabaya

(41)

No Hari / Tanggal Kegiatan

mempersiapkan kebutuhan Tapping

dan Live syuting acara Stasiun

Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Pertanyaan Kuis Bagi-Bagi

Berkah Umroh Rek

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Pertanyaan Kuis Bagi-Bagi

Berkah Umroh Rek

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

(42)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental Acara Stasiun Dangdut

Membuat Fragmen-fragmen untuk

Presenter Stasiun Dangdut

7. Rabu, 14 Agustus

2013

Membuat rundown dan

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Fragmen-fragmen untuk

Presenter Stasiun Dangdut

Mencari Narasumber atau pengisi

acara untuk acara Super-J

Rapat Koordinasi Crew acara Bangga

Jatim Kabupaten Jember

(43)

No Hari / Tanggal Kegiatan

mempersiapkan kebutuhan syuting

acara Super J

Merevisi rundown acara Bangga Jatim

Kabupaten Jember

Briefing Presenter Super-J tentang

materi yang akan disampaikan pada

Acara Super-J

Menjadi admin kreatif plasma dan

twitter pada acara Super-J

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut dan

Super-J

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Mempersiapkan rundown acara

Bangga Jatim dan menyebarkan

kepada unit-unit crew yang bertugas.

(44)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental Membantu Unit Dekorasi membuat

properti untuk acara Super-J

Membatu crew acara bincang sehat

untuk briefing narasumber.

Persiapan crew acara Bangga Jatim

berangkat ke tempat lokasi acara.

VT statement yang ditampilkan pada acara Bangga Jatim Kabupaten

Jember

Melaksanakan kegiatan Gladi Resik

untuk acara Bangga Jatim Kabupaten

Jember.

Briefing crew, pengisi acara dan

bintang tamu acara Bangga Jatim

Kabupaten Jember.

Membantu kinerja program director

(45)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental dan master control pada ruangan

sub-control.

Evaluasi acara Bangga Jatim

Kabupaten Jember.

Persiapan crew kembali ke kantor PT.

Jawa Pos Media Televisi

12. Senin, 19 Agustus

2013

Membuat rundown dan

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

mempersiapkan kebutuhan Live

(46)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Mencari Narasumber atau pengisi

acara untuk acara Super-J

15. Kamis, 22 Agustus

2013

Membuat rundown dan

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Fragmen-fragmen untuk

Presenter Stasiun Dangdut

Mecari materi untuk acara Bincang

Sehat dan Super-J

Diskusi tentang ide-ide konsep yang

akan digunakan pada acara Sawang

Sinawang episode 22.

mempersiapkan kebutuhan syuting

acara Super J

(47)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental Briefing Presenter Super-J tentang

materi yang akan disampaikan pada

Acara Super-J

Briefing pengisi acara Super-J

Menjadi admin kreatif plasma dan

twitter pada acara Super-J

Evaluasi kelangsungan acara Super-J

bersama Produser, Assisten Produser,

Program Director, Floor Director,

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut dan

Super-J

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Briefing Presenter Super-J tentang

materi yang akan disampaikan pada

(48)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental twitter pada acara Super-J

Evaluasi kelangsungan acara Super-J

bersama Produser, Assisten Produser,

Program Director, Floor Director,

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Fragmen-fragmen untuk

Presenter Stasiun Dangdut

Mempersiapkan keperluan-keperluan

yang diperlukan untuk syuting acara

Dangdut GT Live Pasar Grosir Dupak

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

(49)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental Survey SLB di Surabaya untuk

dijadikan lokasi syuting acara Sawang

Sinawang Episode 24

20. Selasa, 27 Agustus

2013

Membuat rundown dan

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Survey SLB di Surabaya untuk

dijadikan lokasi syuting acara Sawang

Sinawang Episode 24

mempersiapkan kebutuhan Tapping

dan Live syuting acara Stasiun

(50)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental untuk acara Sawang Sinawang

Episode 24.

Mencari materi-materi biografi dan

materi untuk VT acara Talk Show with

Kenny Wizz “Impersonator Michael

Jackson”

Mencari materi-materi untuk acara

Bincang Sehat.

Diskusi tentang ide-ide konsep yang

dipakai untuk acara Sawang Sinawang

Episode 24.

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Fragmen-fragmen untuk

Presenter Stasiun Dangdut

Membuat naskah VO untuk VT dan

pertanyaan-pertanyaan pada acara

(51)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental Talk Show with Kenny Wizz

“Impersonator Michael Jackson”

23. Jum’at, 30 Agustus

2013

Membuat rundown dan

mempersiapkan kebutuhan syuting

acara Super J

Membuat pertanyaan-pertanyan ke

dalam bahasa Inggris untuk acara Talk

Show with Kenny Wizz “Impersonator

Michael Jackson”

Mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan

syuting acara Talk Show with Kenny

Wizz “Impersonator Michael

Jackson”

Briefing crew, promotor dan Kenny

Wizz pada acara Talk Show with

Kenny Wizz “Impersonator Michael

Jackson”

Briefing Presenter Super-J tentang

materi yang akan disampaikan pada

Acara Super-J

(52)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental Menjadi admin kreatif plasma dan

twitter pada acara Super-J

Evaluasi kelangsungan acara Super-J

bersama Produser, Assisten Produser,

Program Director, Floor Director,

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut dan

Super-J

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Briefing Presenter Super-J tentang

materi yang akan disampaikan pada

Acara Super-J

Menjadi admin kreatif plasma dan

twitter pada acara Super-J

Evaluasi kelangsungan acara Super-J

(53)

No Hari / Tanggal Kegiatan

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Fragmen-fragmen untuk

Presenter Stasiun Dangdut

Mempersiapkan keperluan-keperluan

yang diperlukan untuk syuting acara

Dangdut GT Live Pasar Grosir Dupak

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

(54)

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

mempersiapkan kebutuhan Live

syuting acara Stasiun Dangdut

Membuat Tips-Tips Sesuai Tema

Acara Stasiun Dangdut

Membuat Fragmen-fragmen untuk

Presenter Stasiun Dangdut

(55)

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai tim kreatif dan

pembantu assisten produser pada program acara “Stasiun Dangdut” dan “Super-J” terhitung sejak 01 Agustus 2013 hingga 05 September 2013, aktivitas yang

dijalankan penulis terbagi menjadi dua yakni kegiatan rutin dan kegiatan

insidental.

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara kontinyu dan terus –

menerus dilakukan oleh penulis selama praktek kerja lapangan

berlangsung. Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan penulis yakni

menjadi tim kreatif dan pembantu assisten produser dalam program acara

“Stasiun Dangdut” dan “Super-J”.

Adapun rincian deskripsi kegiatan rutin penulis selama pelaksanaan

praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :

a. Posisi sebagai tim kreatif dan pembantu assisten produser.

Posisi sebagai tim kreatif dan pembantu assisten produser dilakukan penulis selama 29 hari terhitung dari tanggal 01 Agustus 2013 hingga 05

September 2013. Pada dasarnya, deskripsi kerja seorang tim kreatif tidak

bisa jauh-jauh dari produser dan assisten produser. Tim kreatif membuat gagasan-gagasan ide materi untuk acara yang akan disajikan kepada

(56)

Selain menggagas ide materi acara dengan baik, tim kreatif juga

wajib meluangkan waktu untuk membahas dan menggarap konsep acara

dengan melihat keadaan-keadaan sekitar yang bisa membuat acara tersebut

menghibur dan berkualitas sesuai segmentasi program acara.

b. Tahapan Pelaksaan Produksi Televisi Dalam Membuat Program Acara

Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya

yang besar dan banyak peralatan maka perlu pengorganisasian yang rapi

dan perlu suatu tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi pada

umumnya juga dianut oleh perusahaan media seperti PT. Jawa Pos Media

Televisi, terdiri dari tiga bagian yang lazim di industri televisi dikenal

dengan istilah Standard Operation Procedure (SOP), seperti berikut  Pra Produksi (ide, perencanaan dan persiapan)

 Produksi (Pelaksanaan)

 Paska produksi (penyelesaiaan dan penayangan)

a. Pra Produksi

Tahap ini sangat penting, sebab pekerjaan jika dilakukan secara

terperinci maka sebagian pekerjaan dari produksi sudah beres. Tahapan

pra produksi meliputi tiga bagian:

1 Penemuan ide

Tahap ini ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan ,

(57)

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew.

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat

menyurat. Latihan para talent dan pembuatan setting, meneliti dan

melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi

program audio video sangat ditentukan oleh keberhasilan pada tahap

perencanaan dan persiapan ini.

b. Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan

produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew

mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan

(shooting script) dalam bentuk rundown menjadi gambar, susunan gambar

(58)

Tabel 2.2

Rundown Acara Stasiun Dangdut JTV

Tabel 2.3

Rundown Acara Super – J JTV

RUNDOWN PROGRAM SUPER J NGABUBURIT

BT: yayasan rumah yatim, shara, Mr D, Al- banjari Tanggal : Sabtu, 03 Agustus 2013, Jam : 15.30 -16.30 WIB

Duration : 60' (Incl. CB) Mengetahui,

Target Audiences : Female, Adult Executive Produser

Jenis Acara : Variety Show Production Situation : Multi Camera - LIVE P : Oscar Z. / As Prod: Novie, Nizwan

Loc : Masjid Al - Akbar Surabaya // Tema : subahanallah indahnya berbagi Komang Ramantya

PART NO SUBJECT CAST DUR 0:00:00 REMARKS

I 1 Video Clip + Bumper Video Only 0:04:00 15:35:00 Video Clip :

2 Opening Bryan

0:05:00 16:10:00 Menyapa pemirsa dirumah dan di masjid Al - akbar Surabaya. Saat ini kita sedang LIVE tepatnya di masjid Al-akbar Surabaya. Karena selama bulan rtamdhan ini, khususnya di hari sabtunya, klita bakal seru2an bareng di Super J ngabuburit bersama anak2 panti asuhan juga lho supers.

0:01:00 16:11:00 Present SUPER-J, menyapa semua fd,campers,dan band

dengan TAGLINE : SUPERR BANGETTTT…..

Tangan crew in frame..

Hari ini bakal ada :

yayasan rumah yatim, shara, Mr D, Al -banjari twitter : @superj_jtv

0:00:30 16:11:30 jangan kemana2 ya supers, karena sebentar lagi bakalan ada yang lebih seru lagi, tetep di Super-J, supeeerrr bangettt !!

5 Bumper Out Video Only 0:00:05 16:11:35 Audio :starlite band

TOTAL PART I 0:07:35 16:11:35

Duration : 90' (Incl. CB) Mengetahui, OM : Menata , BINTANG TAMU: 5 Srigala Executive Produser PENYANYI : Nisya , Indri , Juwita

PRESENTER : LENY TWOK - CANDRA JAMIL PRODUSER : ANGGARA PUTRA

Asisten Produser : ANJAR - IJONK Dinda Nata Melia SPONSOR : USFI - KAPSIDA

FB : Stasiun Dangdut // Twitter : @stasiun_dangdut

PART NO SUBJECT CAST LOC DUR LAGU REMARKS

I 1 OBB 0:00:30

2 ALL ARTIS ALL ARTIS center stage

0:04:00 AKHIR SEBUAH CERITAAudio : 3 Mic Lighting : Dinamis

3 Host Opening Leny Twok (@lencesb) Candra jamil (@candrajamil1)

center stage

0:02:00 Host opening di tengah jeda kendang , memperkenalkan OM dan Penyanyi serta Bintang Tamu. Ingetin untuk follow twitter

@stasiun_dangdut , dan kirim kirim salam via twitter

4 ALL ARTIS ALL ARTIS center stage

0:04:00 RINDU BERAT Audio : 3 Mic Lighting : Dinamis

Bumper Out Video Only On air 0:00:05

TOTAL PART I 0:10:35 COMMERCIAL BREAK

LIVE STO 2

(59)

c. Paska Produksi

 Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman)

menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap.

 Usaha menciptakan kontinuitas gambar yang baik, wajar dan logis

sehingga dapat dinikmati oleh penonton.

 Manajemen terhadap gambar bergerak, image, title, dll yang bersumber

dari kamera, vtr, chargen, dll.

 Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan

urutan-urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga

menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan keadaan cerita

atau irama musik.

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental

Kegiatan Insidentil merupakan suatu kegiatan yang jarang

dilakukan oleh penulis dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT.

Jawa Pos Media Televisi Surabaya. Kegiatan Insidentil tersebut yaitu

hanya bersifat tidak wajib dilakukan karena apa yang didapat belum tentu

terjangkau. Adapun kegiatan insidentil yang di lakukan sebagai berikut :

2.2.2.1 Briefing

(60)

seluruh anggota tim kerja memiliki kesamaan persepsi, sikap, dan

tindakan yg produktif trhadap pencapaian tujuan organisasi.

Efektifitas dari briefing merupakan langkah-langkah untuk melaksanakan tugas sesuai dengan rundown yang telah dibuat

sehingga tujuan tercapai dengan tepat waktu, langkah kerja yg

efektif dan tepat sasaran, planning tindakan dan kapan harus bertindak dengan satu arahan dari produser yang dibantu oleh floor director, briefing yang dilakukan sebelum produksi program acara Stasiun Dangdut dan Super – J berfungsi untuk mengurangi miss

komunikasi antara crew, presenter, dan pengisi acara atau bintang tamu.

2.2.2.2 Pembuatan Fragmen-Fragmen

Fragmen adalah bagian dari sebuah pementasan. Fragmen

pada acara televisi sangatlah penting. Apalagi program acara

tersebut termasuk acara hiburan. Fragmen membuat tema yang

diangkat pada sebuah program acara televisi menjadi sebuah hidup

dan lebih dimaknai oleh pemirsa.

2.2.2.3 Rapat Evaluasi

Rapat evaluasi biasanya dilakukan setelah program acara

tersebut dilaksanakan atau ditayangkan. Pada program acara

(61)

tayangan. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki hal-hal yang

kurang sesuai yang ada pada saat penayangan program acara

televisi tersebut. Terlebih lagi jika program acara tersebut adalah

sebuah program televisi yang bersifat siaran langsung. Rapat

evaluasi juga membahas tentang komponen-komponen jurnalistik

seperti suatu program acara harus bersifat proximity agar pemirsa

merasa ada kedekatan dengan acara tersebut.

2.3. Analisis Tentang Ilmu Jurnalistik

A. Jurnalistik

“Secara Etimologis, jurnalistik berasal dari kata Journ. Dalam

bahasa perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan

dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari”, (Sumadiria, Bahasa

Jurnalistik. 2005:2). Dalam kamus Bahasa Inggris, kata journal diartikan sebagai pelaporan, pencatatan, penulisan, atau perekaman kejadian. Dari

asal usul kata atau arti etimologis tersebut kita mendapati beberapa hal

yang membangun konsep jurnalistik, antara lain catatan, kejadian,

wartawan, dan surat kabar. Dari situlah kita dapat menyusun definisi

jurnalistik sebagai berikut: “Jurnalistik adalah proses penulisan dan

(62)

media massa”, (John M. Echols dan Hassan Shadily, Jurnalistik Terapan.

2003:2).

B. Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang

digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak,

baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, biasanya

dilengkapi oleh suara. "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak

televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata "televisi"

merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan

sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan

televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini

mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak

formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.

Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui pancaran radio dalam

saluran-saluran yang ditetapkan dalam jalur frekuensi 54-890 megahertz.

Gelombang TV juga kini dipancarkan dengan suara stereo atau bunyi

keliling di banyak negara. Siaran TV pada awalnya direkam dan

dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi kebelakangan ini

perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi televisi

(63)

C. Proses Produksi Televisi

Departemen Program (programming) memiliki kemampuan untuk

memproduksi program sendiri sebagai salah satu cara untuk memenuhi

kebutuhan slot waktu penyiarannya. Perencanaan awal dalam

memproduksi dimulai dengan ide atau gagasan dari seorang kreator. Ide

dan gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Ide dan

gagasan ini dapat berasal dari mana saja dan dari siapa saja. Terkadang

gagasan berasal dari media massa yang disimak olah sang kreator.

Penulis cerita film atau drama, terkadang mendapat ide ketika

tengah mengendarai mobil sambil mendengar obrolan di radio, ketika

sedang duduk minum kopi di restoran, di cafe-cafe ketika berbicara

dengan para pengunjung yang diminta untuk menceritakan problem yang

dihadapi kepadanya. Banyak lagi ide itu dapat timbul yang berasal dari

mana saja.

Adapun beberapa bentuk awal dimulainya ide suatu program,

adalah sebagai berikut;

1. Diri sendiri atau sekeliling kita

Sebenarnya ide cerita ada disekeliling kita dan menunggu untuk

dipetik, kitalah yang harus jeli dalam mencari kesempatan. Apa yang

paling kita ketahui? Tentu diri kita sendiri, oleh sebab itu gali ingatan,

(64)

tentang kegiatan di pekerjaan, teman-teman di kantor. Lalu kemudian

diingat-ingat tentang sekeliling kehidupan kita. Tetangga, yang baik,

iseng, keterlaluan. Keluarga kita, paman, seluruhnya pasti ada kejadian

aneh dan unik yang dapat dijadikan ide cerita. Mulailah menulis kisah

hidup kita sendiri. Ini bermanfaat untuk membiasakan kita dengan

menulis, tidak mungkin kita tidak dapat menulis tentang kehidupan kita

sendiri.

2. Cerita rakyat

Cerita rakyat atau cerita lama juga dapat menjadi sumber inspirasi.

Banyak cerita rakyat yang bisa diadaptasi untuk layar lebar maupun layar

kaca. Apabila cerita tersebut mengandung unsur-unsur universal yang

relevan untuk masa sekarang, dapat pula diubah settingnya disesuaikan

dengan zaman modern.

3. Inspirasi

Inspirasi bukan menjiplak. Seorang penulis skenario profesional

sering mendapat inspirasi dari cerita-cerita yang sudah ada untuk dibuat

menjadi sesuatu yang berbeda. Ada beberapa macam pendekatan untuk

membuat sebuah inspirasi menjadi sebuah cerita yang menarik dan

membawa pesan-pesan baru. Sebagai contoh, dengan menambahkan

beberapa macam konflik, mengubah penokohan atau menambah unsur

(65)

yang masuk ke dalam ingatan, maka akan semakin banyak modifikasi

cerita, tanpa harus menjiplaknya. Di dunia ini hampir tidak ada yang

murni dari sebuah karya, sebagian besar adalah merupakan inspirasi

tersebut.

4. Koran

Apabila mencari ide dari diri sendiri merasa bosan, tidak menarik

dengan cerita rakyat karena melegenda. Maka koran (surat kabar) adalah

alternatif yang relatif murah dan meriah. Koran merupakan sebuah

ladang cerita yang tak ada habisnya. Setiap hari muncul terus menerus

cerita hangat dan baru yang aktual dan bervariasi. Untuk membuat ide

tidak dibutuhkan aktualnya melainkan variasi ceritanya yang akan

diambil. Setiap halaman koran rata-rata memuat 4-7 artikel, satu edisi

koran terdiri dari 12 halaman bahkan lebih, maka setiap hari akan ada

minimum 50 ide cerita.

Pada stasiun televisi, program yang biasanya diproduksi sendiri

adalah program yang terkait dengan berita atau informasi, seperti ; berita

aktual, laporan khusus, berita olah raga, kriminalitas, current affair,

feature, magazine, dokumenter dan lain sebagainya. Sedangkan untuk

program hiburan seperti ; realityshow, film, sinetron, dan lain sebagainya

biasa diproduksi pihak lain yaitu perusahaan film atau rumah produksi

(66)

Tahapan Produksi Televisi dalam arti yang luas dengan tujuan

mencari keuntungan sebesar-besarnya adalah meliputi aspek pemasaran,

yaitu; segmentasi (struktur audien), target (seleksi/menjangkau),

positioning (pencitraan produk pada otak audien), diferensiasi (fokus

kekuatan pada suatu program), parameter rating, share dan strategi

penetapan tarif (ratecard). Untuk membuat acara (program) televisi, hal

pertama yang harus dilakukan adalah penggalian ide atau gagasan kreatif

dengan merancang konsep program. Tentunya ide-ide yang akan

dilahirkan juga harus mempertimbangkan berbagai hal.

Batasan dalam merancang program (Design Program) adalah

sebagai berikut :

Hukum

Program harus dibuat seorsinil mungkin untuk menghindari pelanggaran hal cipta dan mentaati undang undang yang berlaku di

Indonesia.

Kultur

Televisi sebagai media yang mempunyai pengaruh sosiologis yang

kuat, tentunya acara-acara yang dihasilkan juga memiliki kewajiban dan

tanggung jawab terhadap pembentukan nilai-nilai positif dimasyarakat.

(67)

yang ada di Indonesia juga menghindari hal yang dapat menyinggung

SARA.

Pasar (Market)

Program yang dibuat untuk tujuan bisnis, para pembuat program

harus mengenal pasar yang dituju. Kita tidak dapat membuat acara yang

bagus menurut sudut pandang subjektif kita sendiri. Kita juga harus

melihat dari sudut pandang calon pemirsa yang akan kita bidik. Untuk

membidik calon pemirsa, para pembuat acara televisi biasanya

melakukan pengamatan sendiri atau mempelajari data-data yang dibuat

oleh AGB Nielsen Media Research, mengenai calon pemirsa yang dituju

untuk kemudian menseleksi pasar potensialnya.

Penseleksian pasar potensial dilakukan dengan penggolongan

berdasarakan jenis kelamin, umur, status sosial, ekonomi, gaya hidup dan

sebagainya.

Trend

Persaingan program televisi akan memunculkan trend format

program, trend content cerita dan trend pengisi acara serta orang-orang yang berada dibalik layar produksi televisi. Setiap manajemen stasiun

televisi, produser, sutradara, hingga pengisi acara akan fokus untuk

menciptakan trend atau mengikuti trend yang sedang digandrungi

Gambar

 Gambar 1.2
Gambar 1.3
Tabel 1.1 Nama dan Jabatan Karyawan Divisi Produksi
Tabel 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahkan Penulis dapat melihat bagaimana pengoperasian sebuah system penyiaran sebuah perusahaan media massa elektronik dalam menyiarkan acara kepada masyarakat seluruh Indonesia

Tidak hanya melakukan kegiatan rutin seperti mendatabase program tetapi Penulis juga dapat melihat bagaimana pengoperasian sebuah system penyiaran sebuah perusahaan media

[r]

Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya

Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi periode 2010-sekarang, yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan

Kepada mahasiswa/i yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di stasiun televisi terutama di Trans TV diharapkan disiplin dan tidak malu – malu untuk bertanya, sehingga

Aktivitas Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV merupakan salah satu media pembelajaran yang penulis rasakan sangat bermanfaat bagi para calon

72 28 Agustus 2023 Libur 28 Agustus 2023 Mas Angga, Mas Ananta, Mas Tewel, Mas Pato Melakukan praktek langsung memegang kamera studio pada program acara saat siaran langsung Jawa Pos