• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN PERCETAKAN DAN PENERBITAN PT RAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN PERCETAKAN DAN PENERBITAN PT RAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL YUDI FAROLA BRAM

ALUMNI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA ABSTRAK

This research entitled Analysis of Commercial Effectiveness as One of Printing and Publishing Company’s Marketing Strategies of of PT Rambang by using EPIC Model Method was aimed at investigating the effectiveness of PT Rambang’s Advertisement by using an analysis based on EPIC Model (Empathy, Persuasion, Impact dan Communication).

The Object this research was the customers of PT. Rambang who ever saw, heard, or read PT Rambang’s ads especially those who lived in Palembang city. There were 300 respondents involved in this research The sampling technique used was convinience sampling wit survey method. The effectiveness of PT Rambang’s advertisement could be seen from dimensions of Empathy, Persuasion, Impact dan Communication with crossed tabulation analysis and linier regression in which the measuring rod was the selling volume.

Reviewed from the EPIC dimensions, it was found that PT Rambang’s ads were effective enough to influence customers living in Palembang city. Among the four dimensions, communication was the most dominant factor which can be seen from figure 4.1.2. (PT Rambang’s EPIC Model Ads on printed media). Based on linier regression analysis, it was found that commercial expenditure had significantly affected the selling volume of PT Rambang. Therefore, it was suggested that the information delivered through advertisements on printed media could give information about the products offered to its customers or prospective customers.

Keywords : Commercial effectiveness, Empathy, Persuasion, Impact, dan Communication.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat dipengaruhi aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran iklan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market share, sebaliknya peningkatan anggaran iklan pesaing berpengaruh negatif terhadap tingkat penjualan dan market share pesaingnya Darmadi Durianto,(2003). Dampak iklan ternyata bervariasi tergantung efektivitasnya, dengan demikian anggaran iklan yang lebih besar tidak selalu mampu mengubah penjualan dan market share dalam tataran yang lebih besar pula.

(2)

Aktivitas periklanan berkorelasi erat dengan biaya, dan biaya yang besar diperlukan untuk beriklan dalam hal ini PT. Rambang mengeluarkan belanja iklan rata-rata 200 juta rupiah per tahun dengan omzet penjualan rata-rata 16 milyar rupiah per tahun, maka dari itu efektivitas periklanan memperoleh perhatian yang serius, strategi dan program yang handal diperlukan untuk mencapai dampak iklan yang diinginkan, terlebih lagi diperlukan pula teknik pengukuran untuk memantau efektivitas iklan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa strategi iklan yang tepat sangatlah diperlukan perusahaan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap strategi promosi dalam hal ini iklan yang sudah dilakukan oleh Perusahaan percetakan dan penerbitan PT Rambang, yang diharapkan akan mampu mengatasi kurang optimalnya periklanan yang dilakukan Perusahaan ini.

1.2.Perumusan Masalah

Apakah iklan yang digunakan oleh perusahaan percetakan dan penerbitan PT Rambang sudah cukup efektif dipandang dari tingkat empathy (empati), persuasion (persuasi), impact (dampak) serta communication (komunikasi) di masyarakat ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas iklan yang sudah digunakan oleh PT Rambang sebagai salah satu strategi pemasaran yang sudah dilakukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Periklanan

Pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Caples, Jhon, (1997) menyatakan bahwa periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal, promosi dan ide, barang ataupun jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan menurut Darmadi Durianto (2003) periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.

Periklanan merupakan satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar komunikasi persuasif terhadap pembelian dan masyarakat yang ditargetkan. Kemudian juga definisi iklan dan periklanan yang dipopulerkan oleh AMA (American Marketing Association) adalah iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mengimplementasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan (Fandy Tjiptono, 1997:229).

(3)

Iklan ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PT.Rambangdalam rangka memasarkan produk-produknya. Adapun defenisi dari Iklan menurut Batra, Rajeev, Jhon.G Myers, and David A. Aaker. (1996) adalah “Penyampaian informasi dari penjual

kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku”.

Iklan merupakan bagian dari komunikasi yang terdiri dari berbagai kegiatan untuk memberikan informasi dari komunikasi kepada pasar sasaran akan adanya suatu produk baik berupa barang, jasa dan ide. Berhasil tidaknya Iklan yang dilakukan tergantung dari media mana yang digunakan untuk mencapai sasaran, oleh karenanya masalah pemilihan media iklan tidak hanya didasarkan pada perkiraan saja, melainkan harus diperhatikan sifat-sifat iklan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kegiatan iklan yang dilakukan.

Menurut Tjiptono (1997:240) faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media iklan adalah :

a. Dana yang digunakan untuk iklan

Jumlah dana tersedia merupakan faktoir penting yang mempengaruhi bauran iklan, perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar kegiatan iklannya akan lebih efektif dibanding dengan perusahaan yang memiliki dana yang terbatas.

b. Sifat Pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi sifat bauran ini meliputi : luas pasar secara geografis, konsentrasi pasar, macam pembeli.

c. Jenis Produk

Strategi iklan yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh jenis produksinya, apakah barang konsumsi atau barang industri.

d. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang

Strategi yang diambil untuk mengiklankan barang dipengaruhi oleh tahap-tahap siklus kehidupan barang yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan tahap kejenuhan.

2.1.2 Faktor-faktor Yang Perlu Dipertimbangkan dalam beriklan

Kriteria yang dipakai untuk menentukan faktor kunci adalah apakah informasi tersebut akan mempengaruhi pilihan iklan yang digunakan.

a. Pemilihan waktu

Ini selalu penting dan dapat dibagi menjadi beberapa segi : a) Kapan konsep pemasaran harus siap

b) Kapan iklan tersebut akan berjalan c) Berapa lama iklan tersebut akan berjalan

Pemilihan waktu pada setiap tahap akan sangat mempengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat tercapai.

b. Pasar sasaran

Pasar sasaran menentukan ciri kelompok yang dituju : umur, lokasi, kelas sosial, jenis kelamin, dan frekuensi pembelian. Untuk pasar perusahaan ini akan membedakan menurut besarnya perusahaan dan jenis usahanya.

c. Perubahan-perubahan dalam pasar

Adalah menentukan hal-hal penting dari apa yang sedang terjadi dalam pasar, apakah pasar membaik atau memburuk, apa yang sedang dilakukan para pesaing, apakah dampak musiman dan lain-lain. Umumnya informasi ini tersedia banyak sekali dan karenanya kita harus selektif.

(4)

Bagaimana atau apa yang dimiliki oleh produk atau jasa yang ditawarkan apakah rasanya sangat menyenangkan atau kasar.

e. Pengalaman masa lalu

Hindari pemborosan waktu dengan tidak menggunakan yang dulu ternyata gagal, gagasan yang dibuang atau bonus yang dapat diterima secara etis.

2.1.3 Efektifitas Periklanan

a. Efektifitas merupakan suatu pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya, maka efektifitas dapat didefinisikan dengan melakukan pekerjaan yang benar. ( Drucker dan Al Fansusu, 1989:14 )

b. Menurut Fredy Rangkuty (1997:136) efektifitas iklan adalah pengukuran iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.4 Efektifitas Iklan diukur dengan Metode Epic Model

Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan Epic model, Darmadi Durianto (2003). Epic model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, Epic Model dan mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuasion, Impact and communications – EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi – dimensi dalam Epic model.

A. Dimensi Empati

Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar bahasa Indonesia, (1988:228).

Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, menurut J.Paul Peter dan Jerry C Olson (1999), afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan daya improvisasinya.

B. Dimensi Persuasi

Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek.

Persuasi (persuasion) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Komunikasi promosi, seperti periklanan, yang dapat mempengaruhi konsumen dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu : “jalur sentral” dan “Jalur periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk . (Peter dan Olson 1996).

(5)

Jalur sentral menuju persuasi (central route persuasion) cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen meningkat. Pada jalur sentral, konsumen “memfokuskan diri pada pesan produk” dalam iklan. Konsumen menerjemahkan pesan produk dalam iklan tersebut, lalu membentuk kepercayaan tentang cirri-ciri dan konsekuensi produk, serta mengintegrasikan makna tersebut untuk membentuk sikap dan keinginan. Jalur periferal menuju persuasi (peripheral route persuasion) cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen lebih rendah. Dalam jalur periferal, konsumen tidak memfokuskan diri pada pesan produk dalam sebuah iklan tetapi pada perangsang “periferal”, seperti selebriti atau musik yang popular dan menarik.

C. Dimensi Impact

Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di sampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk, merek, dan model. Gambar 4.1 berikut memberikan gambaran dari setiap tingkat pengetahuan suatu produk PT Rambang (sebagai contoh).

Gambar 4.1. : Tingkatan Pengetahuan Produk

Lebih Abstrak --- kurang Abstrak

Kelas Produk Bentuk Produk Merek Model/Ciri

Produk cetak Koran Kompas 52 halaman

Diadaptasi dari : J. Paul Peter dan Jeery C. Olson. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Keempat, 1996.

Selain itu konsumen juga dapat memiliki tiga jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang ciri atau karakter produk, konsekuensi atau manfaat positif menggunakan produk, dan nilai yang akan dipuaskan atau dicapai suatu produk. Keterlibataan (involvement) mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktifitas. Konsumen yang melihat bahwa suatu produk memiliki konsekuensi yang relevan secara pribadi, maka konsumen dikatakan terlibat dengan produk tersebut dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Konsekuensi dengan suatu produk atau suatu merek memiliki aspek kognitif maupun pengaruh. Secara kognitif, yang termasuk dalam keterlibatan adalah pengaruh, seperti evaluasi prodduk. Jika keterlibatan suatu produk tinggi, maka orang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat, seperti emosi dan perasaan yang kuat. Keterlibatan dapat berkisar dari tingkat yang rendah – sedikit atau tidak ada relevansinya – ketingkat yang moderat – ada relevansi yang dirasakan – hingga ke tingkat yang tinggi – relevansinya sangat dirasakan. Keterlibatan adalah status motivasi yang

(6)

menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan.

D. Dimensi Komunikasi

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi.

Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar, atau tindakan). Kemudian, pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran via pos, billboard, atau majalah. Penerima atau konsumen, jika digiring ke suatu promosi, harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya. Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau melakukan pembelian.

Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan, khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi. Tahapan pertama terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-enkoding suatu makna. Tahap kedua adalah pen-dekoding-an, yaitu konsumen masuk dan memahami informasi dalam komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap.

2.2 Penelitian Terdahulu

Menurut Yulita Sari (Tahun 2002) yang berjudul : Strategi Promosi dalam memasarkan produk kosmetik di PT AVON Cabang Palembang dan Menyimpulkan bahwa kegiatan promosi yang bersifat periklanan belum dimanfaatkan dengan baik, terlihat belum adanya iklan-iklan dari kegiatan usaha tersebut dan kegiatan promosi penjualan yang dilakukan hanya sebagian kecil dengan cara memajangkan produk pada etalase kantor perusahaan serta pameran-pameran.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain riset deskriftif untuk menjelaskan efektifitas iklan Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang Palembang terhadap upaya meningkatkan volume penjualan di Perusahaan ini.

3.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Tehnik Sampling

Klasifikasi pelanggan yang datang ke PT Rambang dikelompokkan berdasarkan ciri dan karakteristik tertentu seperti pelajar/ mahasiswa, ibu rumah tangga, wiraswasta, Instansi swasta dan BUMN serta pelanggan instansi pemerintahan. Hal itu disebabkan karena tiap- tiap kelompok tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari tuntutan pelayanan maupun tuntutan administrasi lainnya.

(7)

Oleh karena itu metode penarikan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah convenient sampling. 300 responden diambil berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya ( Husein Umar, 2003 : 137 ).

Sampel (n) ditentukan sebanyak 100 konsumen yang datang ke PT Rambang dalam kurun waktu satu bulan diambil secara acak karena menurut likert (1997:177) sampel diambil paling sedikit 30,50,75,100 atau kelipatannya.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas iklan yang selama ini telah dilakukan PT. Percetakan dan Penerbit Rambang. Indikator variabel yang akan diukur adalah empati, persuasi, dampak dan komunikasi.

Tindakan yang digunakan dalam analisis dimana efektifitas iklan diukur dengan tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya oleh PT Rambang dan indikator-indikator yang dipakai dalam penelitian ini adalah : empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuation, Impact dan Comunication – EPIC) dengan parameter riset EPIC :

 Empathy ( Empati )  Persuation ( Persuasi )  Impact ( Dampak )  Comunication ( Komunikasi ) 3.4 Instrumen Penelitian 3.4.1. Data Primer

Menurut J. Supranto (1993 : 5) Data Primer merupakan jenis data yang terhimpun dari langganan atau objek yang diteliti dan diolah untuk pertama kalinya dalam konteks ini data tersebut dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari PT.Rambang, adapun Data Primer yang diambil adalah data yang berupa materi-materi iklan yang pernah dan sedang dilakukan oleh PT.Rambang serta aktifitas perusahaan ini yang berkaitan dengan kegiatan periklanan

Menurut J. Supranto (1993 : 5) Data Sekunder adalah data yang dihimpun dalam bentuk yang sudah ada atau sudah jadi serta dapat dipublikasikan data tersebut sudah dikumpulkan dan diolah lembaga atau perusahaan administrasi dan sekunder yang dihimpun meliputi :

a. Volume Penjualan b. Sejarah Perusahaan c. Jumlah Tenaga Kerja

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang dalam kurun waktu satu bulan.

(8)

3.6 Metode Pengumpulan Data

a. Pengamatan Langsung

Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan, pencatatan dan analisa secara langsung terhadap gejala-gejalan (fenomena) yang terjadi secara sistematis pada objek penelitian.

b. Wawancara

Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, seperti : Pelanggan maupun karyawan PT Rambang

3.7 Teknik Analisis Data

Alat bantu analisis yang digunakan adalah program aplikasi statistik yaitu software

SPSS (Statistics for Products and Services Solution) for windows ver 11.5. Sebelum mengadakan penganalisisan dilakukan juga pengujian data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas akan dilakukan dengan menghitung koefesien korelasi antar subjek pada item pertanyaan dengan skor test yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu dengan mencari nilai koefesien korelasi (r) dari masing-masing pertanyaan dan dibandingkan dengan nilai kritik tabel korelasi r. Bila r hitung > r tabel, maka pertanyaan/variabel tersebut adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki validitas konstrak, yaitu memiliki konsistensi internal yang berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut mengukur aspek yang sama.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Keandalan atau reliabilitas diartikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan acak (free from random error). Kesalahan acak akan menurunkan tingkat keandalan hasil pengukuran. Jika ingin merasa yakin bahwa nilai dari kuesioner dapat mencerminkan tingkat pengaruh keputusan konsumen secara andal, penelitian yang dilakukan harus menunjukkan tingkat keandalan data yang tinggi. Koefesien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat. Cara ini untuk menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan angka koefesien yang dapat diterima yaitu di atas 0,6.

3.7.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dengan menggunakan Nonparametric Test dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov Test. Hasil uji dapat dilihat pada nilai asymp. Sig,

(9)

bila nilai asymp. sig tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut terdistribusi secara normal.

3.7.4. Analisis Tabulasi Silang

Dalam menganalisis efektifitas iklan pada permasalahan ini, penulis menggunakan Analisis Tabulasi sederhana dan Penghitungan Rata-rata Terbobot, Darmadi Durianto (2003:95)sebagai berikut :

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk prosentase. P = x100%

fi fi

Dimana :

P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu.

fi = banyaknya jumlah responden

3.7.5. Skor Rata – rata

Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing–masing bobotnya dibagi dengan jumlah totall frekuensi.

Rumus : X =

fi wi fi. Dimana ;

X = rata – rata berbobot fi = frekuensi

wi = bobot

Setelah itu digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0 hingga 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut :

Rs =

(

)

M bobot R Dimana ;

R ( bobot ) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot

Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:

(10)

Rs = 0,857 7 0 6 = −

Sehingga posisi keputusannya menjadi :

STES STE TE CE E SE SES

0,000 0,857 1,714 2,571 3,428 4,285 6.000

3.7.6. Analisis Regresi Linear

Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui atau menganalisa pengaruh hubungan antara variabel tak bebas dengan satu atau lebih variabel bebas. Model hubungan variabel yang akan dianalisa sesuai dengan persamaan regresi :

Y = a ++++ bX Dimana : Y = Volume Penjualanan a = Konstanta b = Koefesien Regresi X = Belanja Iklan

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 . Profil Responden

Ulasan tentang efektifitas iklan pada perusahaan percetakan dan penerbitan PT Rambang dengan menggunakan metode EPIC model akan diperjelas dengan riset yang dilaksanakan dalam kurun waktu tiga (3) bulan, Responden adalah pelanggan PT Rambang yang sudah pernah melihat iklan PT Rambang yang berdomisili di kota Palembang dan sekitarnya Riset menggunakan pendekatan survei. Data diambil sejak pertengahan bulan Desember 2004 sampai dengan bulan februari 2005 dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah convenient sampling. 300 responden diambil berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Penelitian mengenai aktivitas iklan PT Rambang dengan EPIC model dilakukan untuk mengukur efektifitas iklan tersebut terhadap dampak komunikasi.

Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat empathy, tingkat persuasi, tingkat

impact dan tingkat comunication. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert. EPIC model dari AC Nielsen juga akan dipakai untuk menghitung efektivitas pembelanjaan dana iklan dengan pendekatan rasio perbandingan pangsa pikiran (mind share) yang diperoleh PT Rambang pada iklannya.

Penggalian terhadap responden diperoleh dari jawaban mereka terhadap daftar pertanyaan yang menyangkut profil responden maupun atribut-atribut yang berkaitan dengan

(11)

Tabel 4.1. : Variabel Penelitian

VARIABEL PARAMETER RISET

KUALITATIF KUANTITATIF NILAI VARIABEL

 Jenis Kelamin  Laki-laki

 Perempuan  Umur  17--20 tahun  21– 31 tahun  31– 40 tahun  > 40 tahun  Pendidikan  Tamat SLTP  Tamat SLTA  Tamat Akademi  Tamat Sarjana  Pekerjaan  PNS  Pelajar/ Mahasiswa  Karyawan swasta  Lain-lain

 Pengeluaran per bulan  Rp.400.000 - Rp.500.000,-  Rp.500.001- Rp.800.000,-  Rp.800.001- Rp.1.000.000  Rp.1.000.001 keatas Profil Responden

 Wilayah tempat tinggal  Palembang  Jambi

 Bangka Belitung  Bengkulu  Baturaja  Pernah melihat iklan PT

Rambang

 Pernah  Tidak pernah

 Top of mind  Nama/merek

 Brand recall  Nama/ merek

Brand Awareness

 Brand recognition  Nama/ merek

Sumber : Kuesioner Penelitian

Berikut adalah informasi hasil riset yang berkaitan dengan profil responden. Mayoritas responden (59,3%) bertempat tinggal di Palembang, 76,7% responden adalah karyawan/ karyawati. Sebanyak 67,3% responden berusia 21-40 tahun. Rentang usia ini tergolong usia yang agak matang sampai matang pertimbangan transaksi. Sebanyak 65,7% responden adalah pria. Tingkat pendidikan responden tergolong baik. Responden yang tamat SLTA sebesar 26,6% dan tamat sarjana S1 sebesar 66,0%. Sebagian besar responden termasuk golongan menengah ke atas. Sebanyak 41,0% responden mengeluarkan dana untuk belanja dalam sebulan antara delapan ratus ribu rupiah sampai dengan diatas satu juta lima ratus ribu rupiah.

4.2. Uji Data

Analisa yang akan dilakukan sebelumnya perlu dilakukan uji data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Uji data yang akan dilakukan adalah uji validitas, uji realibilitas dan uji normalitas. Alat bantu analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah program software aplikasi statistik SPSS (Statistics for Products and Services

Solution) for windows ver 11.5.

4.2.1. Uji Validitas

Suatu data dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Butir-butir pertanyaan yang ada

(12)

dalam kuesioner diuji terhadap faktor terkait, kemudian faktor-faktor tersebut diuji terhadap konstrak, apakah valid atau tidak valid. Kalau ternyata tidak valid maka butir pertanyaan yang tidak valid tersebut disingkirkan dari kuesioner atau diperbaiki.

Suatu data dapat dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung data tersebut melebihi nilai korelasi tabelnya. Nilai r hitung adalah nilai-nilai yang berada dalam kolom “corrected

item total correlation” dan nilai korelasi tabel yang diperoleh dari hasil pengolahan data adalah sebesar 0.0951. Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel, maka butir pertanyaan atau variabel tersebut valid.

Tabel 4.2. : Hasil Uji Validitas

NO DIMENSI BUTIR

PERTANYAAN r HITUNG r TABEL KETERANGAN

E 1 0.9245 0.0951 Valid 1 Empathy E 2 0.8783 0.0951 Valid P 1 0.8590 0.0951 Valid 2 Persuasion P 2 0.9212 0.0951 Valid I 1 0.9554 0.0951 Valid 3 Impact I 2 0.9525 0.0951 Valid C 1 0.9379 0.0951 Valid C 2 0.9096 0.0951 Valid 4 Communication C 3 0.9300 0.0951 Valid

Sumber: diolah dari data primer

Berdasarkan hasil uji validitas tersebut di atas dari 9 variabel, semuanya menunjukkan angka positif dan lebih besar dari r tabel. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa alat ukur yang digunakan sangat valid dan dapat digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan. Uji realibilitas digunakan untuk mengukur ketepatan atau kejituan suatu instrumen jika dipergunakan untuk mengukur himpunan objek yang sama berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel (andal) jika jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan adalah konsisten. Hubungan tersebut dinyatakan dengan koefisien “r”. Koefisien r berkisar dari 0 sampai dengan 1, dan nilai r < 0.6 secara umum mengindikasikan ketidaktercukupan konsistensi reliabilitas internal (Malhotra Naresh K, Edisi 2, halaman 305). Nilai r tersebut merupakan nilai alpha yang terletak di akhir output reliability analysis. Jika nilai r alpha positif, dan r alpha > dari 0.6 artinya butir pertanyaan/variabel tersebut adalah reliabel/dapat dipercaya. Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa nilai alpha adalah sebesar 0.9798. Hal ini artinya data yang dipergunakan telah layak untuk digunakan pada pembahasan dan analisa berikutnya.

(13)

4.2.3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah nilai variabel tak bebas Y didistribusikan secara normal terhadap nilai variabel bebas X. Dalam penelitian ini akan diperiksa hubungan antara faktor (sebagai variabel tak bebas) dengan indikator-indikator terkait (sebagai variabel bebas) dengan faktor yang dimaksud. Uji normalitas dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai asymp Sig pada test tersebut bernilai < 0.05. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai asymp sig pada uji normalitas ini terhadap 9 variabel tersebut semuanya bernilai < 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ternyata semua variabel tersebut terdistribusi secara normal. (Output Terlampir)

4.3. Analisis EPIC Model

Untuk mengevaluasi efektivitas iklan dengan EPIC model digunakan Analisis Tabulasi Sederhana dan penghitungan Rata-Rata Terbobot, sebagai berikut (Darmadi Durianto, 2003 :104) :

4.3.1. Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase a. P = x 100%

fi fi

Dimana :

P = Persentase responden yang memilih ketegori tertentu fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu

fi = Banyaknya jumlah responden

4.3.2. Skor Rata-rata

Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.

Rumus :

= fi wi fi x . dimana : x = Rata-rata berbobot fi = Frekuensi wi = Bobot

Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0 hingga 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut :

(14)

Rs =

M bobot

R( )

Dimana :

R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot

Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah : Rs = 0,857

7 0 6

= −

Sehingga posisi keputusannya menjadi :

4.3.3. Hasil Perhitungan

Tabel 4.3. : Faktor Empathy responden terhadap iklan PT Rambang

Jumlah Responden

Atribut Bobot

Empathy-1 Empathy-2

Sangat jelek sekali Sangat jelek Jelek Cukup Bagus Sangat bagus Sangatbagus sekali 0 1 2 3 4 5 6 4 1 10 124 136 11 14 0 0 7 152 123 11 7 Total 300 300

Sumber: diolah dari data primer

Tabel 4.4. : Faktor persuasion responden terhadap iklan PT.Rambang

Jumlah Responden

Atribut Bobot

Persuasion-1 Persuasion-2

Sangat tidak tertarik sekali

Sangat tidak tertarik Tidak tertarik Biasa-biasa saja Tertarik Sangat tertarik Sangat tertarik sekali

0 1 2 3 4 5 6 0 1 38 160 94 3 4 1 1 36 100 146 6 10 Total 300 300

Sumber: diolah dari data primer

Tabel 4.5. : Faktor Impact responden terhadap iklan PT.Rambang

Jumlah Responden

Atribut Bobot

Persuasion-1 Persuasion-2

Sangat tidak setuju sekali

Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup Setuju Sangat setuju Sangat setuju sekali

0 1 2 3 4 5 6 0 2 33 87 140 22 16 1 2 38 122 98 22 17 Total 300 300

Sumber: diolah dari data primer

0,000 0,857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,142 6,000

(15)

Tabel 4.6. Faktor Comunication responden terhadap iklan PT.Rambang

Jumlah Responden Atribut Bobot

Communication-1 Communication-2 Communication-3

Sangat tidak jelas sekali Sangat tidak jelas Tidak jelas Cukup Jelas Sangat jelas Sangat jelas sekali

0 1 2 3 4 5 6 1 1 16 103 122 24 33 0 4 7 64 172 26 27 6 7 16 73 137 31 30 Total 300 300 300

Sumber: diolah dari data primer

Rumus Rata-rata = N f x x =

i i 4.3.3.1. Empathy (Empati)

Dari tabel 4.3. diperoleh rata-rata respon dimensi empathy

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 1076 300 14 6 11 5 136 4 124 3 10 2 1 1 4 0 ) 1 ( = + + + + + + = x x x x x x x xE = 3,586

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 1059 300 7 6 11 5 123 4 152 3 7 2 0 1 0 0 ) 2 ( = + + + + + + = x x x x x x x xE = 3,53 2 116 , 7 2 53 , 3 586 , 3 = + = Empathy x = 3,558

Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan PT Rambang di media cetak berdasarkan EPIC model diketahui dimensi empathy iklan PT Rambang masuk dalam rentang skala efektif. Hal ini menginformasikan bahwa konsumen cukup menyukai iklan PT Rambang, sehingga iklan tersebut cukup dapat memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik produk dan jasa PT Rambang bagi konsumen.

4.3.3.2. Persuasion (Persuasi)

Dari tabel 4.4. diperoleh rata-rata respon dimensi persuasion

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 972 300 4 6 3 5 94 4 160 3 38 2 1 1 0 0 ) 1 ( = + + + + + + = x x x x x x x xP = 3,24

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 788 300 4 6 3 5 94 4 100 3 36 2 1 1 1 0 ) 2 ( = + + + + + + = x x x x x x x xP 0,000 0,857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,142 6,000 STES STE TE CE E SE SES

(16)

= 3,63 2 87 , 5 2 63 , 2 24 , 3 = + = Persuasion x = 2,935

Dimensi persuasion iklan PT Rambang masuk dalam tentang skala cukup efektif, yang menunjukkan bahwa iklan PT Rambang di media cetak cukup dapat memberikan peningkatan atau penguatan karakter produk dan jasa PT Rambang. Iklan tersebut cukup mempunyai dampak terhadap keinginan konsumen untuk menggunakan jasa PT Rambang.

4.3.3.3. Pengaruh (Impact)

Dari tabel 4.5 diperoleh rata-rata respon dimensi impact

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 1095 300 16 6 22 5 140 4 87 3 33 2 2 1 0 0 ) 1 ( = + + + + + + = x x x x x x x xI = 3,65

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 1048 300 17 6 22 5 98 4 122 3 38 2 2 1 1 0 ) 2 ( = + + + + + + = x x x x x x x xI = 3,49 2 14 , 7 2 49 , 3 65 , 3 = + = impact x = 3,570

Dimensi impact iklan PT Rambang masuk dalam rentang skala efektif. Hal ini berarti bahwa produk dan jasa PT Rambang cukup menonjol dibandingkan perusahaan lainnya. Dan, iklan tersebut cukup melibatkan konsumen untuk mengetahui produk dan jasa PT Rambang.

4.3.3.4. Komunikasi (Communication)

Dari tabel 4.6. diperoleh rata-rata respon dimensi communication

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 1148 300 33 6 24 5 122 4 103 3 16 2 1 1 1 0 ) 1 ( = + + + + + + = x x x x x x x xC = 3,83

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 1190 300 27 6 26 5 172 4 64 3 7 2 4 1 0 0 ) 2 ( = + + + + + + = x x x x x x x xC = 3,97 0,000 0,857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,142 6,000 STES STE TE CE E SE SES

XImpact

0,000 0,857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,142 6,000

STES STE TE CE E SE SES

(17)

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

300 1141 300 30 6 31 5 137 4 73 3 16 2 7 1 6 0 ) 3 ( = + + + = x x x x x x x xC = 3,80 3 584 , 7 3 80 , 3 97 , 3 83 , 3 = + + = ion Communicat x = 3,870

Dimensi Communication iklan PT Rambang masuk dalam rentang skala efektif, yang menginformasikan bahwa konsumen dapat mengingat pesan utama yang disampaikan. Pesan tersebut meninggalkan kesan yang kuat dan pemahaman konsumen akan produk dan jasa PT Rambang.

Secara keseluruhan EPIC rate, rata-rata adalah 3,48, artinya iklan PT Rambang efektif saja tetapi kinerjanya belum maksimal. Secara keseluruhan grafik hasil analisis efektivitas iklan PT Rambang dengan metode EPIC model dapat dilihat pada Gambar 4.1, berikut :

Gambar 4.1 : Gambar EPIC Model iklan PT.Rambang di media cetak

Sumber: diolah dari data primer

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2.935 = cukup efektif 3.558 = efektif 3.87 = efektif 3.87 = efektif Communication Empathy Persuasion Impact 0,000 0,857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,142 6,000

STES STE TE CE E SE SES

(18)

4.4. Analisa Regresi Linier 4.4.1. Analisa Korelasi

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai korelasi variabel belanja iklan yang merupakan variabel bebas dengan variabel volume penjualan yang merupakan variabel terikatnya, sebagai berikut :

Tabel 4.7. : Nilai Korelasi

Sumber : Diolah dari data primer

Berdasarkan hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara Belanja Iklan (X) dengan Volume Penjualan (Y) memiliki nilai signifikansi sebesar

0.000, karena nilai signifikansi tersebut berada dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat

hubungan (korelasi) antara Belanja Iklan dengan Volume Penjualan tersebut. Nilai korelasi antara Belanja Iklan dengan Volume Penjualan ini adalah sebesar 0.956, ini berarti hubungan (korelasi) yang terjadi sangat kuat antara Belanja Iklan dengan Volume Penjualan. Atau dengan kata lain, semakin meningkat Belanja Iklan yang dikeluarkan perusahan, maka akan semakin meningkat pula Volume Penjualan perusahaan. Ini berarti perusahaan dapat mempertahankan iklan yang telah digunakan atau bahkan ditingkatkan bila memungkinkan, karena terbukti dari hasil analisis korelasi ini ternyata belanja iklan yang dikeluarkan secara efektif telah mampu mempengaruhi peningkatan volume penjualan.

4.4.2. Analisa Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengujian didapat nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0.913 (lihat Tabel 4.8.). Hal ini berarti bahwa besarnya kontribusi Belanja Iklan (X) terhadap Volume Penjualan (Y) Kinerja pegawai adalah sebesar 0.913, atau dengan kata lain kontribusi efektif yang diberikan variabel Belanja Iklan terhadap Volume Penjualan adalah sebesar 91,3 %.

Tabel 4.8. Model Summary .956a .913 .901 401.713 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Belanja Iklan (Jutaan) a.

Sumber : Diolah dari data primer

1.000 .956 .956 1.000 . .000 .000 . 9 9 9 9

Volume Penjualan (Jutaan) Belanja Iklan (Jutaan) Volume Penjualan (Jutaan) Belanja Iklan (Jutaan) Volume Penjualan (Jutaan) Belanja Iklan (Jutaan) Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Volume Penjualan (Jutaan) Belanja Iklan (Jutaan)

(19)

Hasil perhitungan membuktikan terdapat pengaruh antara variabel bebas Belanja Iklan dengan variabel terikatnya yaitu Volume Penjualan. Adapun persentase pengaruh dari kontribusi efektif yang diberikan adalah sebesar 91,3 persen sedangkan selisihnya yaitu sebesar 8,7 persen kemungkinan di pengaruhi oleh faktor atau variabel lainnya yang tidak diteliti. Dengan memperhatikan variabel Belanja Iklan tersebut maka korelasi dengan variabel Volume Penjualan akan berpengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan.

4.4.3. Simple Regression Linier

Dengan adanya korelasi antara variabel Belanja Iklan dengan Volume Penjualan, maka dapat dibuat satu fungsi Simple Regression Linier, dimana Volume Penjualan sebagai variabel terikat dan Belanja Iklan sebagai variabel bebasnya. Fungsi Simple Regression Linier didapat dari hasil pengolahan dengan menggunakan program SPSS :

Tabel 4.8.

Coefficientsa

2243.797 241.278 9.300 .000

38.765 4.516 .956 8.584 .000

(Constant)

Belanja Iklan (Jutaan)

Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Volume Penjualan (Jutaan) a.

Sumber : Diolah dari data primer

Dari Tabel 4.8. di atas, dapat disusun suatu persamaan Simple Regression Linier berdasarkan nilai B pada Unstandardized Coefficients, yaitu :

Y = 2243,797 + 38,765 X

Dimana : Y = Volume Penjualan (Jutaan Rupiah) X = Belanja Iklan (Jutaan rupiah)

Persamaan Simple Regression Linier tersebut mempunyai konstanta (Intercept) sebesar

2243.797 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (t hitung = 9.300), hal ini berarti tanpa

adanya pengaruh variabel Belanja Iklan , maka Volume Penjualan perusahaan tetap ada, tapi cukup rendah. Dari hasil analisa ini semakin memperkuat pernyataan bahwa Belanja Iklan yang telah dikeluarkan perusahaan mempengaruhi Volume Penjualan perusahaan secara

significant, seperti pada bahasan sebelumnya.

4.4.4. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas yaitu, Variabel Belanja Iklan (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu Volume Penjualan (Y) pada tingkat kepercayaan tertentu dari tabel ANOVA (lihat Tabel 4.9.). Pengolahan data menunjukkan nilai F hitung sebesar 73.683. Nilai F hitung ini memiliki signifikansi sebesar

(20)

0.000 yang berada jauh lebih kecil dari 0.05. Atau dengan kata lain bahwa variabel bebas

secara bersama-sama mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat (Volume Penjualan). Tabel 4.9. ANOVAb 11890388 1 11890388.05 73.683 .000a 1129612 7 161373.135 13020000 8 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Belanja Iklan (Jutaan) a.

Dependent Variable: Volume Penjualan (Jutaan) b.

Sumber : Diolah dari data primer 4.4.5. Uji T

Uji T ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu Belanja Iklan (X) terhadap variabel terikat yaitu Volume Penjualan (Y) pada suatu tingkat kepercayaan tertentu. Uji T ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas (P Value). Adapun nilai P Value yang diuji dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.10. : P Value Dari Parameter Fungsi Simpel Regression Linier No. Parameter P (Value) Perbandingan dengan 0,05 Ketererangan

1 Intercept (a) 0.000 >0.05 Signifikan

2 Parameter X (b) 0.000 <0,05 Signifikan Sumber : diolah dari data primer

Pada tabel diatas terlihat bahwa hasil uji T terhadap parameter a dan b menunjukkan hasil sebagai berikut :

 Parameter a (Intercept) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Volume Penjualan, karena P Value lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti tanpa adanya variabel bebas Belanja Iklan, perusahaan tetap ada penjualan, tetapi tidak begitu besar.

 Parameter b dari variabel X (Belanja Iklan) memiliki nilai P Value yang jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga Belanja Iklan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Volume Penjualan. Hal ini berarti Belanja Iklan secara partial mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Volume Penjualan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

4.4.6. Analisis Parameter Regresi

Berdasarkan hasil uji T, Belanja Iklan secara partial mempengaruhi Volume Penjualan, sedangkan pada hasil uji F juga menunjukkan bahwa Belanja Iklan secara kumulatif mempengaruhi Volume Penjualan. Sementara itu koefisien regresi Belanja Iklan mempunyai parameter sebesar 38,756. Adapun interpretasi dari parameter tersebut adalah

(21)

menyatakan bahwa setiap penambahan (karena bertanda +) Rp 1 juta (karena satuan Belanja Iklan dalam juta rupiah) maka akan meningkatkan Volume Penjualan sebesar Rp 38.756.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut yaitu Belanja Iklan secara signifikan berpengaruh terhadap Volume Penjualan. Hal ini berarti variabel tersebut, baik secara partial maupun kumulatif dengan variabel lain secara signifikan berpengaruh terhadap Volume Penjualan. Implikasinya adalah bahwa untuk meningkatkan Volume Penjualan perusahaan di masa yang akan datang, maka Belanja Iklan merupakan variabel dominan yang perlu di perhatikan oleh Pimpinan perusahaan. Perusahaan dapat semakin menggiatkan Belanja Iklannya dengan semakin variatif dan agresif kepada konsumen secara efektif.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang dianggap penting, dari bab sebelumnya serta memberikan saran terhadap perusahaan khususnya periklanan yang diharapkan berguna bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan volume penjualan.

5.1. Kesimpulan

Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan efektif karena berdasarkan analisaa dan pembahasan pada bab sebelumnya didapatkan hasil perhitungan dari masing-masing variabel berturut-turut adalah 3,558, 2,395, 3,570, dan 3,870. Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas iklan.

Analisis regresi yang dilakukan terhadap variabel Biaya promosi sebagai variabel independen/bebas dan Volume Penjualan sebagai variabel dependen/terikat juga menunjukkan efektifitas kegiatan promosi yang dilakukan secara signifikan. Hal ini terlihat dari analisis korelasi, uji F, Uji T dan parameter regresi yang memberikan hasil yang signifikan terhadap efektifitas kegiatan promosi terhadap peningkatan volume penjualan.

5.2. Saran

Untuk lebih dapat meningkatkan efektifitas iklan, sebaiknya PT Rambang tersebut menyusun perancangan program periklanan yang efektif dalam upaya meningkatkan volume penjualan.

Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Memberikan informasi yang jelas dan mempengaaruhi khalayak untuk membeli. Dengan catatan informasi atau fasilitas yang disajikan tersebut memang benar-benar ada dan bagus. Menetapkaan tujuan periklanan yang lebih tepat, antara lain : melakukan iklan persuasive.

b. Keputusan tersebut sangat mempengaruhi besar keacilnya anggaran iklan yang diperlukan. Sebab kenaikan volume penjualan tersebut tidak terlalu tinggi dan banyaknyaa perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

c. Keputusan mengenai pesan efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat, dapat dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan persuasive. Tahap-tahap yang harus dilalui untuk pembuatan pesan yang efektif antara lain :

(22)

Dengan caara induktif yaitu melalui pendapat konsumen atau dengan caara deduktif yaitu melihat keputusan yang dirasakan konsumen. Diharapkan pesan yang disajikan tersebut ditingkatkan.

2. Evaluasi dan Seleksi Pesan

Pesan iklan haruslah masuk akal dan membangkitkan daya tarik keinginan para calon konsumen.

d. Penentuan Media

Dalam menentukan media haruslah dipilih dan memperhatikan aspek-aspek antara lain : 1. Tiras yaitu banyaknya unit fisik penyampaian iklan

2. Harus diperluas media yang dipakai, seperti : melalui media elektronik (Audio Visual). e. Mengukur Efektifitas Iklan

Dalam pengukuran efektifitas iklan tersebut perusahaan haruslah dapat mengetahui apakah program perancangan periklanan dan anggaran iklan yang dikeluarkan tidak sia-sia.

Banyak cara agar konsumen lebih tertarik terhadap PT Rambang misalnya dengan cara perusahaan harus memperbaiki kebijaksanaan promosi, khususnya iklan yang telah disajikan selama ini, sehingga didalam melakukan suatu perencanaan promosi dapat memberikan hasil yang memuaskan terhasap pendapatan yang diperoleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swasta DH, Irawan. 1995. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Batra, Rajeev, Jhon.G Myers, and David A. Aaker. Advertising Management. Fifth edition. Prentice Hall 1996.

Caples, Jhon . Tested Advertising Methods . fifth edition. Prentice Hall, 1997

Darmadi Durianto,Sugiarto,Anton.W.Widajaj,Hendrawan.S. Invasi Pasar Dengan Iklan

Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003

Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Kedua Penerbit Andi, Yogyakarta.

Fredy Rangkuti, 1997, Riset Pemasaran Penerbit PT.Gramedia Jakarta

Husein Umar. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran, penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

J. Supranto, 1998. Metode Penelitian Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan (UPP)

Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

(23)

Nielsen, AC. EPIC Dimensions of advertising Effectiveness.AC Nielsen Ads@work 2000.

Phillip Kottler Marketing Management Prentice Hall, New Jersey

Schiffman Kanuk Consumer Behavior Prentice Hall, New Jersey

Schultz, Don E and Beth E Barnes. Strategic Advertising Campaigns, Fourth Edition, NTC Bussiness Books, 1995.

Soeratno, Lyncolin Arsyad. 1998. Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi revisi, Cetakan Kedua, Penerbit UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 4.1. : Tingkatan Pengetahuan Produk
Tabel 4.1. : Variabel Penelitian
Tabel 4.2. : Hasil Uji Validitas
Tabel 4.4. : Faktor persuasion responden terhadap iklan PT.Rambang
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuannya adalah agar mampu bersaing dalam setiap keadaan, dan apabila strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar, akan dapat meningkatkan

Hasil penelitian menunjukk kan bahwa wa PT Agro Mandiri Semesta menyadar bahwa dalam mensosialisasikan b budaya per rusahaan diperlukan strategi yang baik agar sosialisasi

Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa strategi yang tepat digunakan oleh perusahaan adalah strategi pengembangan pasar, karena strategi ini sangat membantu sekali dalam hal untuk

Dari hasil ini, nantinya dapat dibuat strategi yang tepat untuk merancang formula iklan melalui Instagram ads agar sesuai dengan target dan audience Privet.. Selain

Keseluruhan empat dimensi dari penelitian ini menunjukan rata-rata nilai skor EPIC lebih dari 3,40 hal ini bahwa iklan Krisna Oleh-Oleh Khas Bali “Ngapain

koefisien determinsi diatas dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu (Iklan, Promosi Penjualan dan Citra Perusahaan) tidak memiliki kontribusi yang kuat

Pada setiap perusahaan sangatlah diperlukan suatu pengendalian pada setiap biaya yang ada sehingga dapat meminimalisir pengeluaran biaya yang tidak diperlukan, salah satunya yaitu

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Customer Relationship Management CRM merupakan suatu bentuk strategi yang dilakukan oleh perusahaan yang dimana melibatkan segala bentuk