• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO

2.1. Masalah Ekonomi

Ada dua hal dalam hal ini yang perlu dibahas yaitu apa itu ilmu ekonomi dan apa itu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ilmu ekonomi dapat dipandang sebagai suatu kajian Ilmu sosial yang mempelajari tentang bagaimana pengambilan keputusan (decision making) terbaik diantara berbagai alternatif pilihan dalam penggunaan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Kontribusi ilmu ekonomi adalah memberikan informasi pengambilan keputusan terbaik diantara berbagai alternatif pilihan dalam penggunaan sumber daya ekonomi terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat agar tercapai kesejahteraan hidup. Masalah pokok dalam ekonomi adalah keterbatasan (scarcity) sumber daya ekonomi di satu sisi dan di sisi lain kebutuhan manusia yang terus bertambah sehingga menimbulkan kesenjangan antara sumber daya yang terbatas dengan kebutuhan yang terus bertambah. Tugas ilmu ekonomi adalah memberikan metode, cara, pendekatan dan analisis dalam menjelaskan permasalahan ekonomi dan memberikan solusi yang terbaik. Jadi ada beberapa hal penting dalam kaitannya dengan ilmu ekonomi yaitu kelangkaan (scarcity), pilihan (choice), alokasi (alocation), dan kesejahteraan (welfare). Masalah ekonomi muncul karena adanya kesenjangan (gap) antara ketersediaan sumber daya ekonomi yang terbatas (scarce) dengan kebutuhan akan barang dan jasa yang terus bertambah.

Secara teoritis ada dua cabang ilmu ekonomi yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Definisi teori ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perilaku ekonomi individu. Sedangkan teori ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perekonomian secara keseluruhan (agregate). Keterbatasan sumber daya ekonomi merupakan inti masalah yang akan dikaji dan dijelaskan dalam ekonomi mikro dan ekonomi makro. Bagaimana masalah ekonomi diselesaikan ? Hal ini berkaitan dengan cara dan sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi. Jadi dalam ilmu ekonomi akan menghasilkan beberapa rumusan pertanyaan yang harus dijawab kemudian yaitu :

1. What (apa) artinya apa jenis barang dan berapa jumlahya harus dihasilkan. Dengan tanah yang luasnya terbatas petani dihadapkan pada pilihan apakah akan ditanami padi atau jagung. Seorang pedagang yang memiliki modal terbatas dihadapkan pilihan apakah

(2)

akan digunakan untuk mengembangkan usaha percetakan atau peternakan. Seorang ibu rumah tangga dihadapkan pada pilihan menggunakan uang belanjanya yang terbatas apakah untuk membeli baju atau membeli beras. Keputusan yang diambil adalah jenis barang yang dapat menghasilkan keuntungan yang paling besar atau kepuasan paling tinggi.

2. How (bagaimana) artinya bagaimana barang akan dihasilkan dan didistribusikan di antara masyarakat. Untuk menghasilkan padi atau jagung petani dihadapkan pada pilihan pertanyaan apakah akan menggunakan metode produksi yang banyak menggunakan faktor produksi tenaga kerja (padat karya) atau banyak menggunakan faktor produksi modal (padat modal). Pilihan proses produksi adalah yang paling efisien dengan menggunakan faktor produksi yang paling murah dan biaya produksi paling rendah untuk dapat mendapatkan keuntunga.

3. For Whom (untuk siapa) artinya untuk siapa barang itu dihasilkan dan berapa kompensasi yang akan diterimanya. Jika petani berhasil menghasilkan padi dengan kualitas bagus dan harganya mahal maka petani akan mendapatkan kompensasi yang besar dan sektor pertanian menjadi sektor andalan. Kebutuhan masyarakat ingin mendapatkan pendidikan yang bagus mendorong penyelenggara pendidikan menyediakan jasa pendidikan yang berkualitas dan gaji guru meningkat dan semakin sejahtera.

Bagaimana menyelesaikan masalah ekonomi tersebut ? Hal ini tergantung pada sistem ekonomi yang diterapkan. Tiap daerah atau negara mempunyai caranya sendiri dalam mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi. Ada beberapa macam sistem ekonomi yaitu : 1. Sistem ekonomi tradisional

Sistem ekonomi yang dikembangkan berdasarkan tradisi, kebiasaan, adat yang berlaku di suatu tempat dan telah berjalan turun-temurun sejak lama. Misalnya suatu kesepakatan adat dalam berburu binatang harus memperhatikan musim dan tidak boleh dilakukan setiap saat. Masyarakat di sekitar hutan memiliki kesepakatan dalam mengambil hasil hutan misalnya mereka hanya menebang pohon yang telah mencapai diameter tertentu dan mereka sepakat untuk memberikan sangsi sosial jika ada yang melanggar ketentuan tersebut. Masyarakat agraris memiliki cara dalam mengatur sistem irigasi agar lahan pertanian mereka dapat jatah air secara merata. Jadwal irigasi dan lamanya pemberian air mereka atur dengan kesepakatan bersama. Demikian juga jika ada kerusakan saluran irigasi mereka selesaikan melalui musyawarah dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat.

(3)

2. Sistem perencanaan

Sistem perencanaan ini diterapkan melalui kekuatan politik dengan kontrol pemerintah yang kuat dan didukung sistem birokrasi yang cermat. Pemerintah pusat melakukan perencanaan dalam alokasi sumber daya ekonomi untuk menyelesaikan masalah ekonomi. Sistem ekonomi perencanaan juga sering disebut sistem ekonomi sosialis karena banyak diterapkan di negara-negara sosialis. Permasalahan pendidikan, bahan makanan, transportasi, kesehatan, infrastruktur jalan, jembatan, dsb diselesaikan melalui perencanaan pemerintah pusat. Alokasi sumber daya diselesaikan melalui sistem perencanaan berdasarkan perhitungan, target, baseline yang ditetapkan di awal periode. Pada akhir periode dilakukan evaluasi apakah perencanaan yang ditetapkan di awal telah mencapai sasaran atau belum, jika belum apa sebabnya dan kemudian dicarikan solusinya. Pada sistem perencanaan yang tersentralisir ini peranan individu dihilangkan karena kebutuhan individu sudah ditanggung oleh negara. Implikasi yang timbul dari sistem perencanan ini adalah hilangnya daya kreasi dan inovasi individu karena semuanya sudah diatur oleh pemerintah pusat. Dominasi negara atas permasalahan yang dihadapi rakyat mengakibatkan muncul kelompok-kelompok kepentingan yang memanfaatkan negara untuk kepentingan kelompok, kroni, golongannya. Kondisi ini mengakibatkan dalam sistem perencanaan ini berpotensi maraknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengancam sendi-sendi kehidupan negara.

3. Sistem ekonomi pasar

Pada sistem ekonomi pasar permasalahan ekonomi diselesaikan melalui mekanisme pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran barang di pasar. Pada musim penghujan petani akan menanam lahannya dengan padi dengan harapan hasilnya akan memuaskan. Sebagai akibat melimpahnya hasil panen akibatnya harga gabah mengalami penurunan dan konsumen dapat membeli dengan jumlah lebih banyak dan dapat memilih jenis beras yang mereka sukai. Namun penurunan harga beras mengakibatkan penurunan penghasilan petani padi sehingga mereka berinsiatif untuk mengganti jenis tanaman lain yang lebih menguntungkan karena harganya lebih menarik misalnya lombok. Petani menanam lahannya dengan jenis tanaman lombok dengan harapan keuntungannya semakin meningkat. Demikian juga keputusan yang diambil seorang konsumen pada saat mereka berbelanja di pasar tradisional. Mereka akan memilih jenis barang yang mereka butuhkan dengan harga yang relatif lebih murah. Jadi dalam sistem ekonomi pasar keputusan apa jenis barang dan berapa jumlahnya (what), bagaimana menghasilkannya (how) dan untuk siapa barang dihasilkan (for whom) diselesaikan melalui mekanisme

(4)

harga. Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menentukan harga dan kuantitas keseimbangan.

4. Sistem ekonomi campuran

Dalam sistem ekonomi campuran diterapkan beberapa pendekatan dan kebijakan dalam mengatasi permasalahan ekonomi tergantung sifat dan intensitas permasalahan ekonomi yang dihadapi. Fluktuasi nilai tukar mata uang dibiarkan mengambang mengikuti kekuatan mekanisme pasar valuta asing, namun dalam kondisi tertentu setelah melewati ambang batas yang telah ditetapkan pemerintah melakukan intervensi melalui operasi pasar sehingga kurs kembali normal. BULOG membeli gabah sesuai harga pasar di tingkat petani namun manakala harga melonjak naik, maka BULOG melakukan operasi pasar dengan menambah stok beras sehingga harga beras kembali normal.

Timbul sebuah wacana apakah ilmu ekonomi bergerak dalam dataran ‘normatif’ atau ‘positif’ artinya menjelaskan perilaku individu dan masyarakat dalam koridor ‘apa yang seharusnya‘ atau ‘apa adanya’ sebagai seorang makhluk hidup yang memiliki hasrat, keinginan, kebutuhan, dsb. Pertanyaan di atas mengemuka berkaitan dengan pendekatan dan metode analisis yang digunakan dalam menjelaskan fenomena ekonomi. Ilmu ekonomi modern atau ilmu ekonomi konvensional banyak bergerak di wilayah ekonomi positif ‘apa adannya’ dan mengkaji fenomena obyektif peristiwa ekonomi.

Karakteristik ekonomi normatif dihadapkan pada kompleksitas keterkaitan antara aspek sehingga pendekatan dan analisisnya menggunakan model ekonomi dan asumsi-asumsi untuk menyederhanakan permasalahan ekonomi. Sedangkan ekonomi Islam banyak mengkaji fenomena ekonomi dalam wilayah ekonomi normatif ‘apa yang seharusnya’ dan mengulas masalah ekonomi dalam bingkai nilai-nilai (values) yang diharapkan. Perlu kearifan dalam menjembatani antara pendekatan normatif dengan pendekatan positivistik untuk mendapatkan perspektif yang tepat mengenai fenomena-fenomena ekonomi.

2.2. Prinsip Dasar Ekonomi

Keterbatasan sumber daya ekonomi membawa konsekuensi individu dan masyarakat tidak mudah begitu saja memenuhi semua kebutuhannya. Mereka harus mengambil pilihan terbaik di antara berbagai alternatif pilihan yang ada untuk dapat memberikan hasil yang terbaik. Bagi seorang konsumen pilihan yang terbaik akan memberikan hasil yang terbaik dalam bentuk kepuasan yang maksimal. Bagi seorang produsen hasil yang terbaik dalam bentuk keuntungan yang maksimal. Ada 10 (sepuluh) prinsip dasar dalam ekonomi sebagai implikasi dari permasalahan keterbatasan sumber daya ekonomi yaitu :

(5)

Individu dan masyarakat dihadapkan pada berbagai macam pilihan untuk memecahkan masalah ekonomi karena mereka sumber daya ekonominya terbatas (scarce). Dengan lahan yang terbatas petani harus memilih jenis tanaman yang akan ditanam, jika menanam padi maka tidak bisa ditanami jagung dan sebaliknya. Ibu rumah tangga dihadapkan pada pilihan untuk menggunakan uang yang terbatas apakah untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga atau membayar sumbangan pokok pendidikan (SPP) anaknya yang sudah menunggak dua bulan.

2. Biaya atas sesuatu sebesar pengorbanan untuk mendapatkan barang tersebut (cost of something is what you give up to get it)

Dengan sumber daya ekonomi yang terbatas artinya tidak bisa memenuhi semua keinginannya. Jika sudah mengambil satu pilihan artinya harus meninggalkan pilihan lainnya. Dalam ilmu ekonomi kemudian dikenal istilah biaya oportunitas (opportunity cost) yaitu konsekuensi dari memilih satu dari berbagai alternatif pilihan adalah mengorbankan pilihan lainnya.

3. Orang bertindak dengan mempertimbangkan perubahan untung rugi (rational people think at the margin)

Orang mengambil tindakan karena ada harapan yang ingin didapatkannya dan selalu berpikir apakah yang dilakukannya menguntungkan atau tidak, apa yang dia peroleh dari suatu pilihan tindakan. Seseorang dihadapkan pada pilihan apakah melanjutkan kuliah atau bekerja, kalau kuliah apa untung ruginya dan kalau melanjutkan kuliah apa untung ruginya.

4. Orang bertindak karena ingin mendapatkan imbalan (people respond to incentives) Seseorang melakukan setiap tindakan secara rasional dengan mempertimbangkan apa hasil yang diperoleh dari suatu tindakan. Petani mau bersusah payah menanam lahannya karena berharap dapat keuntungan dari panen yang diperoleh. Pelajar mau belajar keras karena ingin mendapatkan nilai bagus agar dapat naik kelas. Pekerja mau bekerja sesuai peraturan perusahaan karena dia ingin mendapatkan tunjangan dan penghargaan yang semestinya dari perusahaan.

5. Pertukaran/perdagangan membuat setiap orang hidupnya jadi lebih baik (trade can make everyone better off)

Melalui pertukaran atau perdagangan setiap orang akan semakin sejahtera hidupnya. Seseorang bisa makan nasi rendang daging sapi dengan membeli masakan padang meskipun dia bukan peternak sapi. Seorang petani bisa membeli kendaraan motor roda dua dari hasil penjualan panen padinya. Seorang dosen dapat membeli rumah lantai 2

(6)

dari hasil mengajar mata kuliah pada mahasiswanya. Semua hal tersebut merupakan berbagai aktivitas ynang menunjukkan hasil yang diperoleh dari interaksi pertukaran atau satu pelaku ekonomi dengan pelaku ekonomi lainnya.

6. Pasar adalah cara yang biasanya baik untuk mengorganisir aktivitas ekonomi (market are usually a good way to organize economic activity)

Melalui bekerjanya mekanisme pasar permasalahan ekonomi dan alokasi sumber daya ekonomi dapat diselesaikan dengan efisien tanpa intervensi pemerintah. Interaksi permintaan dan penawaran di pasar dapat menjawab permasalahan apa jenis barang dan berapa jumlahnya (what), bagaimana menghasilkannya (how) dan untuk siapa kompensaasi diberikan dan dibelanjakan (for whom).

7. Pemerintah kadang-kadang perlu intervensi mengendalikan pasar (government can sometimes improve market outcomes)

Dalam kondisi tertentu pemerintah perlu melakukan intervensi di pasar yaitu manakala pasar gagal (market failure) dalam alokasi sumber daya ekonomi secara efisien. Kondisi ini misalnya dalam kasus barang publik (public goods) dan permasalahan eksternalitas. Transportasi umum, jalan raya, tempat pembuangan sampah, trotoar, penerangan jalan, taman kota, dsb adalah contoh barang publik yang sulit mengharapkan swasta atau individu menyediakan. Solusinya pemerintah mengambilalih perannya sebagai regulator untuk penyediaan barang-barang publik yang pembiayaannya diperoleh melalui pungutan pajak oleh pemerintah.

8. Kualitas hidup masyarakat ditentukan oleh seberapa banyak produksi total dihasilkan dalam suatu negara (standard of living depends on a country’s productions)

Ukuran kesejahteraan suatu negara diukur dengan total produksi yaitu PDB (produk domestik bruto) atau PNB (produk nasional bruto) yang menunjukkan total nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode tertentu. Semakin besar nilai PDB atau PNB berarti semakin banyak nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan dan artinya semakin sejahtera kehidupan masyarakatnya karena kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi.

9. Inflasi terjadi karena pemerintah mencetak uang terlalu banyak (price rises when government print too much money)

Sumber utama terjadinya inflasi adalah pada jumlah uang yang beredar di masyarakat, jika jumlahnya semakin banyak maka akan mendorong kenaikan harga (inflasi). Jadi untuk mengendalikan inflasi terutama adalah mengendalikan jumlah uang beredar, jika JUB terkendali jumlahnya maka inflasi secara perlahan akan semakin menurun.

(7)

10. Masyarakat dihadapkan pada dilema perekonomian jangka pendek yaitu antara pengendalian inflasi atau pengurangan jumlah pengangguran (society faces short run tradeoff between inflation and unemployment)

Hal ini menyangkut pilihan kebijakan ekonomi jangka pendek antara pengendalian inflasi dengan pengurangan jumlah pengangguran. Jika pemerintah ingin mengatasi pengangguran kebijakan ekonomi yang dilakukan dengan menambah jumlah kredit kepada pengusaha melalui penambahan JUB. Namun kondisi ini berpotensi mendorong kenaikan harga atau inflasi jika JUB di masyarakat tidak bisa diserap secara penuh di sektor riil. Apabila pemerintah ingin inflasi diturunkan kebijakan ekonomi yang diterapkan yaitu dengan mengurangi JUB di masyarakat namun dampak yang ditimbulkan dunia usaha mengalami kesulitan mendapatkan dana karena tingkat bunga tinggi. Kondisi ini berakibat dunia usaha sulit berkembang dan berpotensi menimbulkan pengangguran.

2.3. Ekonomi Normatif versus Ekonomi Positif

Ilmu ekonomi dalam perspektif lain dapat dilihat dari dua aspek yaitu ekonomi normatif dan ekonomi positif. Ekonomi normatif (normative economics) lebih menekankan aspek kajian dari sisi ‘apa yang seharusnya’ sedangkan ekonomi positif lebih menekankan dari sisi ‘apa yang ada’. Kajian ilmu ekonomi modern yang dikembangkan dari tradisi masyarakat barat menggunakan asumsi rasionalitas dan obyektif apa adanya dapat dimasukkan dalam kategori ekonomi positif. Teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro sebagai cabang dari ilmu ekonomi menjelaskan fenomena, masalah, dan fakta yang ada dalam realitas. Kerangka teoritik dalam kajian ilmu ekonomi normatif menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan ekonomi dalam menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi.

Pada sisi lain seringkali kerangka teoritik ilmu ekonomi modern kurang mampu sepenuhnya menjelaskan fenomena yang berkembang di tengah-tengah masyarakat negara-negara berkembang yang notabene memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat negara maju dimana ilmu ekonomi itu dikembangkan. Munculnya berbagai persoalan ekonomi yang semakin kompleks dan sulit dipecahkan seperti pengangguran intelektual, kejahatan ‘kerah putih’, pencemaran lingkungan, cyber crime, human trafficing, dsb menuai berbagai pertanyaan sejauh mana ilmu ekonomi menjelaskan permasalahan tersebut. Muncul beberapa gagasan tentang konstruksi ilmu ekonomi alternatif yang dibangun dengan asumsi, norma dan asumsi yang berbeda meskipun dalam beberapa hal bersifat komplementer karena memang sudah disinggung dalam perkembangan ilmu ekonomi modern.

(8)

Sementara itu ilmu ekonomi modern berkembang pesat seiring dengan perkembangan metodologi, alat analisis, dan pendekatan yang dilakukan. Perkembangan kajian dan analisis ekonomi yang cukup pesat misalnya di bidang ekonomi publik, ekonomi lingkungan, ekonomi pembangunan, ekonomi internasional, ekonomi sumber daya alam dan energi, dsb. Perkembangan ilmu ekonomi modern menjadi semakin nyata dengan berkembangnya alat analisis dan model ekonomi dengan pendekatan statistik yang semakin komplikated sehingga memungkinkan melakukan analisis dengan memasukkan berbagai variabel ekonomi dalam model.

Perkembangan ilmu ekonomi Islam menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat seiring dengan aktivitas pendidikan, penelitian dan pertemuan ilmiah yang melibatkan pakar ekonomi Islam baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kajian ilmu ekonomi Islam bisa dimasukkan dalam kategori kajian ekonomi normatif dengan memasukkan nilai-nilai, etika, norma yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Assunnah. Materi yang dikaji dalam ekonomi Islam bicara mengenai ‘bagaimana seharusnya’ ekonomi diatur dan diarahkan untuk mencapai suatu idealita tertentu. Topik kajian dalam ekonomi Islam semakin berkembang baik dari sisi metodologi, analisis dan pendekatan yang dilakukan meskipun selama ini kajian seputar keuangan dan perbankan Islam masih menjadi topik utama dalam ekonomi Islam.

Persepsi tentang konfigurasi ilmu ekonomi Islam ada perbedaan antara para ahli ekonomi Islam itu sendiri. Format metodologi ekonomi Islam berkembang selaras dengan prinsip-prinsip metodologi ilmiah yang berjalan dalam bingkai kebenaran objektif. Dalam teori ekonomi mikro Islam dijelaskan bagaimana analisis perilaku pengambilan keputusan individual yaitu konsumen dan produsen dalam perspektif Islam. Demikian juga dalam kerangka teori ekonomi makro dirumuskan analisis perekonomian secara keseluruhan (agregate) dalam perspektif Islam.

Secara faktual tidak bisa dipungkiri bahwa materi dan metodologi ilmu ekonomi Islam dalam beberapa bagian mengadopsi dan melengkapi materi yang dirumuskan dalam kerangka teori ekonomi modern. Namun secara gradual perkembangan ekonomi Islam memunculkan kerangka teoritis dan perspektif baru dengan memasukkan norma dan nilai Islam dalam setiap kajian teorinya. Meskipun banyak ahli ekonomi Islam juga berpandangan bahwa sebenarnya ilmu ekonomi modern yang sudah mapan selama ini juga merupakan ‘ilmu ekonomi Islami’. Jadi diskursus tentang format dan paradigma ilmu ekonomi Islam akan terus berjalan seiring dengan semakin majunya metode dan alat analisis serta perkembangan permasalahan dan kesadaran ekonomi masyarakat.

(9)

2.4. Model dan Asumsi

Teori ekonomi mencoba melakukan analisis ekonomi dan menjelaskan fenomena serta merumuskan keblijakan ekonomi secara tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Realitas ekonomi dibangun atas banyak faktor dan variabel yang berinteraksi satu dengan lainnya. Kompleksitas masalah dan banyaknya kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya menjadi sulit untuk menjelaskan suatu fenomena ekonomi. Untuk dapat menjelaskan fenomena ekonomi maka dibuat model ekonomi yang merupakan penyederahanaan dari realitas ekonomi yang kompleks. Melalui model ekonomi maka fenomena ekonomi menjadi lebih mudah dijelaskan hubungan antara satu aspek dengan aspek lainnya. Model ekonomi yang lazim dipelajari dalam ilmu ekonomi adalah model diagram aliran melingkar (circular flow of diagram) dan kurva kemungkinan-kemungkinan produksi (production possibilities frontier). Berikut penjelasan dari model aliran melingkar (circular flow of diagram) :

Gambar 1 :

Diagram aliran Melingkar (circular flow of Diagram)

Gambar di atas menjelaskan kaitan antara beberapa komponen dalam pasar yaitu antara rumah tangga konsumen dengan produsen dan antara pasar faktor produksi dengan pasar produk. Bagian atas gambar menjelaskan pasar faktor produksi yaitu interaksi antara pembeli faktor produksi (produsen) dengan penyedia/penjual faktor produksi (rumah tangga

Rumah tangga konsumen Pasar faktor produksi Rumah tangga produsen Pasar output

Input TK, Modal, skill

pendapatan

Input TK, Modal, skill

Upah, bagi hasil dan profit

Pengeluaran

Beli barang dan jasa

Jual barang dan jasa

(10)

konsumen). Interaksi antara kekuatan permintaan faktor produksi (perusahaan) dengan penyedia/penjual faktor produksi (rumah tangga konsumen) akan menentukan harga keseimbangan masing-masing faktor produksi. Pada pasar tenaga kerja interaksi antara permintaan tenaga kerja (perusahaan) dengan penawaran tenaga kerja (pencari pekerjaan) akan menentukan tingkat upah keseimbangan tenaga kerja. Pasar modal menjelaskan interaksi antara kekuatan permintaan modal dengan penawaran modal akan menentukan tingkat bagi hasil/tingkat bunga keseimbangan.

Gambar bagian bawah menjelaskan pasar output yaitu interaksi antara penjual output (produsen) dengan pembeli output (konsumen) yang menentukan harga keseimbangan output. Perubahan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi dan pasar output akan menentukan perubahan titik keseimbangan harga faktor produksi dan harga output. Model diagram aliran melingkar di atas menjelaskan bahwa besarnya output yang bisa dihasilkan suatu perekonomian tergantung pada banyaknya input atau faktor produksi yang digunakan. Semakin banyak input yang masuk maka akan semakin banyak output dihasilkan. Kemampuan menghasilkan output tidak hanya ditentukan oleh besarnya input saja tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan manajerial skill yang dikuasai oleh perusahaan. Kombinasi antara kuantitas dan kualitas input serta disertai dengan kemampuan manajerial skill yang handal akan meningkatkan produktivitas output yang dihasilkan.

Informasi lain yang dari model diagram aliran melingkar adalah besarnya pendapatan yang diperoleh dari pemilik faktor produksi yaitu rumah tangga konsumen tergantung dari kontribusi faktor produksi dalam menghasilkan output. Semakin besarnya kontribusi dalam proses produksi maka semakin besar imbalan yang diperoleh. Dengan imbalan pendapatan yang diperoleh rumah tangga konsumen tersebut mereka dapat membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Semakin besar pendapatan yang diperoleh rumah tangga konsumen dari kontribusinya dalam proses produksi maka semakin besar barang dan jasa yang bisa dibeli.

Jadi pada model diagram aliran melingkar tersebut menyiratkan adanya suatu keseimbangan antara aliran uang dan aliran barang. Keseimbangan aliran uang dijelaskan melalui aliran pendapatan yang diperoleh rumah tangga konsumen akan menentukan besarnya aliran pengeluaran untuk belanja barang dan jasa. Keseimbangan aliran barang dijelaskan melalui besarnya faktor produksi yang diperoleh dari rumah tangga konsumen akan menentukan besarnya output barang dan jasa yang dapat dihasilkan produsen.

(11)

Model ekonomi lain yang relevan untuk menjelaskan fenomena ekonomi adalah kurva batas kemungkinan-kemungkinan produksi (production possiblilities frontier = PPF) sebagaimana terlihat di bawah ini :

Kurva batas kemungkinan-kemungkinan produksi (production possibilities frontier = PPF) di atas menjelaskan secara sederhana kemampuan maksimal suatu perekonomian untuk dapat menghasilkan kombinasi-kombinasi jumlah kain dan beras selama periode tertentu.

Kain Beras B 0 A C K2 K1 B1 B2 Kain Beras s D A B D

Referensi

Dokumen terkait

Set kesempatan investasi tidak mampu memoderasi hubungan antara keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham, dengan nilai signifikan sebesar 0,998 lebih dari 0,05. Kata kunci

Diduga dengan pemberian pakan dan hormon yang tepat dapat meningkatkan pematangan gonad, pemijahan induk ikan bawal jenis silver pompano, sehingga paket teknologi

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kualitas

Struktur perekonomian Jawa Timur tahun 2013 didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor

Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem informasi memiliki fungsi yang beragam, baik sebagai alat bantu perhitungan matematis, simulasi, pemodelan

To save data in the Local Storage with Sencha Touch, you will have to implement a client proxy to your model or store with the type localstorage. When this proxy is used in a

Secara umum variasi kandungan unsur hara (N, P dan Si) yang Karakteristik usia masyarakat yang banyak memanfaatkan Pantai Bali tertinggi pada usia 20-29 tahun yaitu

Dan plot ketiga menyatakan hubungan dengan sikap pada ekowisata yaitu iklan Central ( Means 4,75),dan variable dependent x3,angka signifikansi di bawah 0,05