• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Sejarah Singkat PT. Dirgantara Indonesia

Pada tahun 1976 merupakan era baru bagi bangsa Indonesia karena dengan dikeluarakanya peraturan Pemerintah No. 12 tanggal 5 April 1976, telah memberikan kepercayaan yang penuh kepada Prof. BJ. Habibie, untuk mengembangkan segala potensi yang ada dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia guna mengembangkan industri pesawat terbang di Indonesia, maka lahirlah PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio, tepatnya pada tanggal 23 Agustus 1976. Dengan jumlah karyawan ± 1000 orang.

Industri ini mempunyai misi untuk teknologi kedirgantaraan dan sekaligus mengembangkan kegiatan usaha sebagai layaknya sebuah badan usaha milik Negara. Hal tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan alih Teknologi, yaitu: 1) Pemanfaatan teknologi yang ada dibawah sub kontrak dan imbalan beli.

2) Pengembangan teknologi baru, merancang dan memproduksi pesawat baru.

3) Pelaksanaan penelitian dasar untuk teknologi masa depan.

Guna melengkapi pesawat terbang dan helikopter untuk kepentingan versi pertahanan, industri ini mendirikan sistem persenjataan. Dan tahun 1983 Dirgantara Indonesia mendirikan pusat perawatan mesin, yakni Universal maintenance Center (UMC). Unit kerja ini bertugas merawat dan memperbaiki

(2)

mesin-mesin pesawat terbang dan helikopter maupun mesin-mesin turbin gas, untuk keperluaan maritim dan industri.

Pada tahun 1986 dalam rangka lebih memperluas jangkauan produksi dan pemasaran, industri ini berganti nama dari PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara, atau lebih dikenal sebagai IPTN.

Pada usia ke-10 pemerintah Republik Indonesia menyelenggarakan Indonesia Air Show 1986 yang menarik perhatian luas baik masyarakat nasional maupun Internasional.

Kehadiran IPTN di percaturan industri kedirgantaraan Internasional makin mantap dengan ditandatangani kerjasama teknik antara IPTN dengan Boeing Company. Melalui kerjasama ini suatu landasan baru telah dibuat untuk meletakan IPTN sebagai mitra Boeing dan ini dibuktikan ketika tahun 1987 IPTN mulai menggarap sebagian komponen pesawat Boeing 737 dan 767 dan juga pada tahun yang sama IPTN mengadakan kerjasama imbal produksi dengan General Dynamic untuk pembuatan komponen peswat tempur F-16.

Kini memasuki dasawarsa kedua PT. IPTN tidak hanya mempertahankan dan menigkatkan penguasaan teknologi tetapi juga mulai mengarah pada upaya- upaya bisnis Industri pesawat terbang yang sesungguhnya. Hal ini dibuktikan dengan dikembangkannya suatu program baru. Pesawat N-250 yang sepenuhnya hasil rancangan bangsa Indonesia yang berorientasi pasar. Program rancang dan pemuculan pertamanya pada tanggal 19 Agustus 1995 yang lalu.

(3)

Dalam pemasaran langkah IPTN semakin progresif menembus pasar Internasional lebih dari 250 pesawat dan helikopter telah diproduksi dalam dan luar negeri.

Ketika tahun 1997 krisis moneter yang melanda Asia Tenggara dan Indonesia yang berdampak yang berdampak pada berkurangnya potensi pasar Dirgantara Indonesia.

Berkait dengan itu, sejak oktober 1998 induistri ini mempersiapkan paradigma baru. Program restrukturisasi perusahaan yang mencakup reorientasi bisnis, penataan ulang postur SDM, serta permodalan dan keuangan digulirkan. Melalui restrukturisasi ini postur karyawan menyusut dari 15000 menjadi 10000. Puncaknya adalah perubahan nama dari IPTN menjadi PT. Dirgantara Indonesia, dilanjutkan dengan pengukuhan direksi baru. Namun direksi baru ini diharapkan melahirkan citra baru yang lebih baik.

Melalui paradigma ini PT. Dirgantara Indonesia lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang telah diserap sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk dan jasa.

Orientasi PT. Dirgantara Indonesia 70% Pada bisnis inti pesawat terbang serta kompetensi lainnya yang berkait dengan pesawat terbang, sementara 30% nya pada bisnis plasma. Dengan paradigma baru ini PT. Dirgantara Indonesia melahirkan 6 (enam) profit center, dan 7 (tujuh) strategi unit, serta 5 (lima) usaha pendukung.

Melalui implementasi restrukturisasi sejak April 1999 lalu diharapkan industri ini menjadi industri bisnis yang aktif, efisien dengan memberdayakan

(4)

unit-unit bisnis melalui otonomi, mempercepat mengembalikan bisnis serta meningkatkan efisiensi operasi.

PT. Dirgantara Indonesia adalah bukti terdepan kemampuan bangsa Indonesia dalam menyerap, menerapkan dan mengembangkan teknologi tinggi dan semua itu berkat dari perjuangan yang panjang dan tidak kenal lelah.

2.1.1 Visi PT. Dirgantara Indonesia

Menjadikan perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada penguasahaan teknologi tinggi mampu bersaing dalam pasar global dengan mengandalkan keunggulan biaya, serta PT. Dirgantara Indonesia senatisa berupaya mengembangkan segala potensi yang ada dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia guna mengembangkan Industri Pesawat Terbang Nusantara.

2.1.2 Misi PT. Dirgantara Indonesia

Menjalakan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya. Sebagai pusat keunggulan dibidang industri dirgantara terutama dalam rekayasa, rancangan bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan komersial dan militer dan juga untuk aplikasi diluar Industri Dirgantara.

Menjadi perusahaan sebagai pemaian kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainnya.

(5)

2.2 Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia

Struktur Organisasai PT Dirgantara Indonesia termasuk pada organisasi garis dan staf diberi tanggung jawab yang terbatas dan diberi wewenang untuk memberikan nasihat kepada direktur utama tentang hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan.

PT. Dirgantara Indonesia dipimpin oleh seorang direktur utama yang secara umum mempunyai tujuan dan wewenang untuk memimpin. Mengkoordinir, serta membina seluruh kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dalam rangka menjalankan tugasnya, direktur utama dibantu oleh :

1. Direktorat Niaga dan Pengembangan Usaha

2. Direktorat Teknologi

3. Direktorat Operasi / Produksi

4. Direktorat Keuangan

5. Direktorat Umum

Untuk selengkapnya tentang struktur organisasi PT. Dirgantara Indonesia secara menyeluruh dapat dilihat pada lampiran.

(6)

Dengan adanya penyusunan organisasi, maka sebuah perusahaan dalam kegiatannya dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Tanggung jawab dari setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing sangat menentukan dalam terwujudnya suatu kebersamaan yang serasi dan dapat mencapai hasil yang memuaskan. Untuk memberikan gambaran dengan jelas mengenai struktur organisasi Direktorat Keuangan di PT. Diragantara Indonesia sebagai berikut:

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI KEPALA DIVISI

PAJAK & ASURANSI

SUPERVISOR ASURANSI DIREKTUR

(7)

DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI

2.2.2 Uraian Tugas

Untuk Mengerjakan tugas/fungsi masing-masing bagian sesuai dengan penjelasannya, adalah sebagai berikut :

1. Direktur Keuangan

a. Melaksanakan seluruh tugas pokok secara efektif dan efisien serta membina hubungan kerja dengan semua pihak intern dan ekstern dalam upaya menunjang kelancaran tugas.

b. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan keputusan terhadap sistem dan prosedur asuransi pesawat.

c. Melakukan Pengembangan, pengendalian, dan pengelolaan administrasi secara efisien.

d. Menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi dalam pelaksanaan tugas.

e. Bertanggung jawab sepenuhnya membina dan mengembangkan sumber daya manusia dalam usaha meningkatkan pretasi dan mutu kerja para pegawai.

f. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan. 2. Kepala Divisi Asuransi

a. Menyetujui serta menandatangani dokumen-dokumen dalam batas wewenang yang diberikan direksi untuk pengajuan asuransi pesawat.

(8)

b. melaksanakan kegiatan verifikasi dan pengendalian terhadap pengajuan asuransi pesawat.

c. sebagai penanggung jawab atas pengajuan asuransi pesawat. 3. Supervisor Asuransi

a. Membuat surat permohonan pengajuan asuransi dari unit yang akan melakukan asuransi pesawat.

b. Mengurus dan mengirimkan pradeklarasi ke bagian divisi pendanaan. c. Melakukan input data asuransi pesawat yang akan asuransikan.

d. Mengajukan klaim kepada pihak perusahaan asuransi bila terjadi kecelakaan pada pesawat.

e. Membina hubungan kerja yang baik dengan pihak ekstern untuk menunjang kelancaran tugas terutama dengan perusahaan asuransi.

2.3 Pelaksanaan Praktek Bagian Asuransi

Berdasarkan dari hasil peraktek yang penulis kerjakan di bagian asuransi, Departemen Realisasi Pendanaan Direktorat Keuangan PT. Dirgantara Indonesia penulis dapat menyimpulkan tugas pegawai asuiransi sebagai berikut:

1. Melayani pengajuan pengasuransian sebagai media transaksi yang digunakan oleh unit organisasi dalam pengajuan penutupan asuransi /klaim asuransi kepada manager Perbendaharaan Direktorat Keuangan dengan tujuan sebagai bukti terjadinya transaksi dalam pengajuan penutupan asuransi/klaim/ pembatalan kepada Direktorat keuangan.

(9)

2. Mengasuransikan semua aset-aset perusahaan, asuransi Personal Accindent tenaga kerja terhadap perlindungan tenaga kerja yang yang berhubungan langsung dengan bahan-bahan exploisive berbahaya.

3. Mencatat data dan transaksi atau formulir secara manual dan mengarsipkanya.

4. Mencatat data hasil transaksi atau Formulir asuransi kedalam buku induk (Data Base)

5. Mencatat data-data transksi (Formulir Asuransi ) kedalam perangkat lunak sistem informasi (Data Base) agar dapat digunakan diseluruh system aplikasi keuangan secara terintegrasi.

2.4 Asuransi Pada PT Dirgantara Indonesia

Jasa asuransi sangatlah penting bagi sebuah perusahaan yang sedang berkembang. Demikian juga dengan PT Dirgantara Indonesia juga sudah mengasuransikan semua aset-aset berharga perusahaan dan jiwa karyawannya dari kecelakaan.

Berikut ini merupakan jenis-jenis yang sudah diasuransikan PT Dirgantara Indonesia :

1) Asuransi pesawat (aircraft)

2) Asuransi Pilot (aircrew)

3) Asuransi Jasa Pengangkutan (marine Cargo)

4) Asuransi Kebakaran

(10)

6) Kecelakaan Diri Karyawan

7) Asuransi Kendaraan Dinas

Nama-nama perusahaan asuransi yang sudah melakukan perjanjian kontrak dengan PT Dirgantara Indonesia:

1. PT. Berdikari Insurance

2. PT. Asuransi Jasa Indonesia (PT. JASINDO)

3. PT. Asuransi Ramayana

4. PT. Asuransi Raya

5. PT. Asuransi Parolamas

6. PT. Asuransi Pasaraya

7. PT. Asuransi Wana Mekar

Referensi

Dokumen terkait

Masa kini menceritakan situasi nyata dimana kita berada, apa yang telah kita miliki, apa yang belum kita miliki, apa yang kita nikmati dan apa yang belum dapat kita nikmati, apa

Informasi Stock Split dan Likuiditas Saham (Kurniawati, 2003) Abnormal return saham dan volume perdagangan saham Uji Beda Dua Rata- Rata Pemecahan saham

Selama masa waktu kontrak apabila Costumer merasa tidak puas dengan kinerja pekerja atau pekerja merasa tidak betah maka Costumer dapat meminta tenaga kerja pengganti sebanyak 2x

Formulasi yang spesifik dari pupuk briket dapat diubah sesuai pesanan hanya diperoleh dari analisis tanah dan daun yang diambil di lokasi kebun secara random dan refresentatif

MAKANAN SEGAR (MAKANAN YANG BELUM DIPROSES / DIMASAK DISEDIAKAN MAKANAN SEMULAJADI (2 POINT / HARI) POINT KIRA (8 POINT / HARI) HIDANGAN UTAMA (6-8 POINT / HARI) HIDANGAN

minor uncertainty dibenarkan). Jadi oleh sebab ketiadaan fatwa tentang Altcoin lagi buat masa ini, kita mempunyai dua pilihan. Pilihan yang pertama adalah senang – kita

a. Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis. Sistem gugur adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap

Ditemukan peningkatan tajam dari ekspresi marker stres oksidatif pada trofoblas pada umur kehamilan 8 hingga 9 minggu yang berhubungan dengan onset sirkulasi pada kehamilan