• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Saraswanti Anugerah Makmur didirikan pada tahun 1998, merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri pupuk. Sejak awal didirikan, PT. Saraswanti Anugerah Makmur didesain untuk menghasilkan produk–produk pupuk yang memiliki keunggulan dibanding produk pupuk yang lain.

Telah lama disadari, terutama oleh perusahaan perkebunan besar, bahwa pola pemupukan yang diterapkan selama ini dirasa tidak efisien karena kurang mempertimbangkan keragaman wilayah dan keragaman komoditas pertanian atau perkebunan. Sejalan dengan pemikiran tersebut, PT. Saraswanti Anugerah Makmur membangun networking bersama para ahli pertanian atau perkebunan yang tersebar di sluruh nusantara dalam jejaring kerjasama PT. Saraswanti Anugerah Makmur dengan Pusat – Pusat Penelitian Perkebunan di Indonesia.

Guna memenuhi kebutuhan pasar yang lebih spesifik, maka PT. Saraswanti Anugerah Makmur sejak tahun 1999 mulai memproduksi pupuk yang bersifat khusus terhadap komoditas maupun lokasi berdasarkan analisis tanah dan kebutuhan tanaman dibawah kawalan riset dan teknologi para ahli perkebunan.

Pada tahun 1999, PT. Saraswanti Anugerah Makmur bekerjasama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), melahirkan produk baru yang diberi nama HALEI⊕, pupuk khusus tebu. Satu tahun kemudian lahir poduk baru

(2)

dengan nama PUKALET, pupuk khusus karet, hasil kerjasama dengan Pusat Penelitian Karet (PPK).

Pada tahun 2003, PT. Saraswanti Anugerah Makmur meluncurkan produk baru FERT – TEA, pupuk khusus tanaman teh, hasil kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung – Bandung. Pada tahun yang sama dihasilkan produk pupuk PALMO, pupuk khusus kelapa sawit, hasil kerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

Pada tahun 2005, PT. Saraswanti Anugerah Makmur bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslikoka) melepas produk baru KOKA, yaitu pupuk yang diformulasi untuk kopi dan kakao (KOKANP, KOKANK dan KOKANPK). Di sektor tanaman pangan, PT. Saraswanti Anugerah Makmur sedang mengembangkan pupuk khusus untuk jagung, CORNALET bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Saraswanti Anugerah Makmur merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pupuk, dimana PT. Saraswanti Anugerah Makmur terdiri dari:

1. Kantor pusat, yang merupakan bagian perusahaan yang mengontrol semua kegiatan, baik mengontrol proses produksi pupuk maupun penanaman investasi di usaha – usaha jasa dan agribis dalam bentuk anak perusahaan.

(3)

2. Pabrik pupuk, merupakan tempat memproduksi pupuk yang bersifat khusus terhadap komoditas maupun lokasi berdasarkan analisis tanah dan kebutuhan tanaman dibawah kawalan riset dan teknologi para ahli perkebunan, dengan dua unit produksi yang terletak di Mojokerto dan Medan.

3. Cabang dan Distributor, merupakan aspek pendukung untuk mendorong manajemen dalam mendistribusikan produk-produk PT. Saraswanti Anugerah Makmur ke seluruh penjuru tanah air untuk berbagai komoditas di perkebunan milik BUMN, perkebunan swasta, dan KUD atau petani. Pembukaan atau penempatan kantor cabang atau distributor sebagai pelaksana proses pelayanan yang terdepan terhadap pengguna pupuk dilakukan secara representatif seperti di Medan, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makasar, Denpasar, Pontianak, dan Jayapura.

Berikut ini merupakan jenis pupuk yang diproduksi PT. Saraswanti Anugerah Makmur dengan merek dagang sebagai berikut : PMLT PLANTTA Plus, NPK Plus TABLET MAKRO MIKRO, HALEI, PUKALET, PALMO, KOKA, CORNALET, dan FERT-TEA.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan sebagai lokasi penelitian dan pengambilan data, yaitu PT. Saraswanti Anugerah Makmur cabang Medan yang memiliki pabrik beralamat di Jalan Jl. Mandara 27, Mabar hilir, Kecamatan Medan Deli. Pabrik pengolahan PT. Saraswanti Anugerah Makmur menempati areal seluas 13.000 m2 dengan jumlah pekerja ± 130 orang.

(4)

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Saraswanti Anugerah Makmur melakukan pemasaran produknya ke seluruh wilayah Indonesia dengan konsentrasi pasar di Sumatera Utara dan NAD, Pekanbaru, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan terutama Pontianak, Sulawesi, Denpasar, dan Jayapura.

Gambar 2.1. Daerah Pemasaran PT. Saraswanti Anugerah Makmur

2.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab.

(5)

Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada PT. Saraswanti Anugerah Makmur adalah bentuk struktur organisasi lini dan fungsional karena adanya perintah langsung dari atasan dan juga spesialisasi atau beberapa tenaga yang ahli di bidangnya masing-masing sesuai dengan fungsinya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hubungan lini antara pimpinan dengan manajer serta para karyawan pada masing-masing bidang.

Struktur Organisasi PT. Saraswanti Anugerah Makmur ditunjukkan pada Gambar 2.2.

(6)
(7)

Pimpinan berperan sebagai penyalur wewenang kepada kepala bagian atau cabang kemudian kepala bagian atau cabang tersebut bertanggung jawab atas bidangnya masing-masing dan mempunyai wewenang untuk mengatur bawahannya sesuai dengan fungsinya.

2.6. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam menjalankan aktivitas kerja sehari-hari, diperlukan personil pemegang jabatan kerja yang sesuai dengan keahliannya, dimana tiap personil mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas, dimengerti dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Adapun uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab personil pada organisasi di PT. Saraswanti Anugrah Makmur dapat dilihat pada lampiran.

2.7. Mekanisme Pelayanan

Bagi seorang pemasar mekanisme pelayanan yang merupakan bagian dari sistem pemasaran langsung kepada pelanggan PT. Saraswanti Anugerah Makmur terhadap semua segmen pasar yang akan dan sudah terbentuk. Pelayanan sebagai kendali dalam operasi pemasaran (Basic Marketing Operational) semacam ini sebenarnya sudah menjadi kelaziman bagi perusahaan penyalur atau distribusi di bidangnya, hanya saja ada beberapa penekanan berupa program pendukung (support program) yang masih langka dilakukan oleh perusahaan sejenis di Indonesia. Konsep-konsep tersebut dirancang untuk mencari nilai kepuasan pelanggan (costumers satisfaction) secara berkelanjutan sebagai upaya

(8)

mempertahankan atau menumbuhkembangkan pasar tentunya dengan kawalan produk-produk yang berkualitas.

2.7.1. Sosialisasi dan Pengenalan Produk

Pada tahap awal konsumen diperkenalkan dan diberikan pengetahuan dasar tentang budidaya suatu komoditas seperti bagaimana pemilihan bibit dan varietas, pengendalian gulma dan penyakit tanaman, sistem pengelolaan lahan dan sistem pengairan (drainase) serta yang tidak kalah pentingnnya yaitu tentang pemupukan. Diskusi sampai yang lebih luas seperti seminar teknis akan memaparkan hal tersebut diatas secara detail dan komunikatif antara penyaji sebagai narasumber dan peserta sebagai pemakai dan pemilik.

Pupuk dan pemupukan merupakan salah satu konsep mendasar seperti yang telah disebutkan sebagai sesuatu yang harus tetap dilakukan dan tidak dapat ditawar didalam pengelolaan suatu budidaya karena tanaman yang berproduktif akan mengambil nutrisi yang ada didalam tanah dan tertransportasi keseluruh jaringan tanaman secara terus menerus. Keadaan seperti ini yang akan menghabiskan cadangan hara di dalam tanah, dengan kata lain harus ada tambahan hara yang bersumber dari luar untuk menggantikan cadangan nutrisi bagi tanaman yakni pupuk.

Gambaran tentang pupuk adalah pendeskripsian kualitas, kuantitas, manfaat, dan bagaimana proses yang terjadi di dalam tanah serta penyerapan oleh akar tanaman. Pemilihan bahan baku dan bahan pendukung yang baik dan bermutu secara cermat yang diproduksi menggunakan mesin-mesin yang berteknologi serta pengawasan dan pengawalan yang teliti oleh institusi penelitian

(9)

yang profesional untuk masing-masing komoditas sebagai formulator, seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Balai Penelitian Karet Sungai Putih, Pusat Penelitian Perkebunan Gula Inonesia (P3GI) Pasuruan, Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) di Jawa barat, serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember menghasilkan produk bermutu yang sangat diharapkan oleh pelanggan. Pupuk majemuk dengan bentuk briket yang merupakan produk handal dari PT. Saraswanti Anugerah Makmur umumnya sudah sangat dipahami oleh para aplikan atau pengguna pupuk di tanah air khususnya di wilayah pemasaran Sumatera Utara dan NAD adalah alternatif yang tepat menggantikan pemakaian pupuk konvensional yang ada dan beredar di pasar. Pengguna selalu diberikan pemahaman yang lebih inovatif dan objektif dalam menentukan jenis pupuk seperti apa yang akan diaplikasikan di kebunnya, beberapa hal yang harus dijabarkan kepada pelanggan mengenai dasar pemupukan dalam ilmu pertanian antara lain tepat waktu, tepat takaran, tepat guna atau sasaran, serta tepat cara yang keseluruhannya didapat dari pemakaian pupuk NPK briket seperi PALMO untuk tanaman kelapa sawit, PUKALET untuk tanaman karet, KOKA untuk tanaman kopi dan kakao, HALEI untuk tanaman tebu, PERT-TEA untuk tanaman Teh, dan MAKRO-MIKRO untuk tanaman hortikultura dan lainnya. Harapan dan kepuasan pelanggan yang sering didapatkan dengan pemakaian produk ini sebagai berikut :

• Mendapatkan pupuk dengan kandungan hara yang lengkap, seimbang, dan berkualitas dengan pelepasan hara yang terkontrol serta terekomendasi.

(10)

• Fasilitas kawalan aplikasi, pantauan (monitoring), dan evaluasi dari Perusahaan dan Institusi pemberi rekomendasi.

• Dengan aplikasi yang benar sesuai petunjuk memberikan pengaruh yang nyata dan efektif dan meminimalisir kehilangan hara akibat iklim sehingga meninggatkan produktivitas.

• Meningkatkan efisiensi dalam hal pembiayaan seperti pembelian, transportasi, dan aplikasi pupuk.

• Sebagai produsen dan distribusi langsung, sangat kecil kemungkinan bagi pelanggan memperoleh pupuk yang palsu dan terhindar dari spekulasi harga di pasaran.

2.7.2. Perlakuan Percobaan

Perlakuan seperti ini pada umumnya disebut demontration plotting yakni percobaan penggunaan produk PT. Saraswanti Anugerah Makmur dalam skala kecil sampai sedang di kebun yang dapat mewakili keragaman usia dan varietas tanaman, jenis, serta struktur tanah. Teknik rancangan percobaan ini dilakukan dengan berbagai perlakuan menggunakan pupuk sejenis dan sebagai pembanding digunakan pupuk konvensional, pengamatan ini terus menerus dalam sebuah tabulasi perkembangan dan produksi yang memakan waktu cukup lama mencapai satu tahun atau lebih dan perbedaan yang nyata dari perlakuan tersebut menunjukan keunggulan suatu produk yang diuji. Hasil seperti ini bagi petani dan pengguna di tingkat perusahaan perkebunan merupakan hal yang obyektif dan terbuka dimana kebenaran dan hal-hal yang dijanjikan seorang atau tim pemasaran perusahaan produsen pupuk terbukti dan menjadi titik awal keyakinan

(11)

dan kepuasan. Hasil percobaan yang disimpulkan menjadi laporan yang nantinya diulas kembali sebagai bahan pendukung dalam presentasi atau diskusi lanjutan dalam mengkreasikan suatu permintaan pupuk oleh pelanggan.

2.7.3. Analisis Tanah dan Daun

Formulasi yang spesifik dari pupuk briket dapat diubah sesuai pesanan hanya diperoleh dari analisis tanah dan daun yang diambil di lokasi kebun secara random dan refresentatif agar jenis dan jumlah kebutuhan hara yang dibutuhkan oleh tanaman sangat efektif dilakukan oleh Pusat Penelitian terkait di dampingi agronomis yang juga sebagai pemasar serta pengguna sebagai penunjuk wilayah. Setiap daerah penanaman atau kebun memperlihatkan perbedaan jenis, struktur, dan tekstur dengan kandungan hara yang berbeda pula di dalam tanah begitu juga dengan jumlah nutrisi yang ada di dalam jaringan daun menunjukan perbedaan untuk setiap umur tanaman. Kesimpulan yang dapat diambil dari perlakuan ini bahwa di dalam areal perkebunan tersebut akan memperlihatkan perbedaan formulasi dan dosis di tiap-tiap kebun dan hal ini yang disebut inovasi pemupukkan dan bagi pengguna mendapat kemudahan dalam pengaplikasiannya di lapangan.

2.8. Proses Produksi

Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang ada.

(12)

Pada PT. Saraswanti Anugerah Makmur, jenis proses produksinya adalah proses produksi yang terus menerus (continuous process). Hal ini dapat dilihat dari variasi produk yang sangat sedikit, mesin yang dipakai adalah mesin khusus untuk mengolah pupuk.

2.8.1. Standar Mutu Bahan dan Produk

Mutu merupakan faktor penting yang diterapkan di perusahaan ini karena banyak perusahaan pesaing yang bergerak dalam bidang yang sama. Pada PT. Saraswanti Anugerah Makmur, terdapat penetapan standar mutu pada bahan-bahannya yaitu pada Urea, TSP, KCl, Kieserite, Slow Release Agent (SRA), dan bahan pendukung lainnya. Untuk penyimpanan yang dikemas dalam karung berlapis (inner bag). Semua bahan pada umumnya berbentuk tepung sampai butiran.

2.8.2. Bahan yang Digunakan 2.8.2.1.Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan PT. Saraswanti Anugerah Makmur dalam memproduksi pupuk adalah:

1. Urea 2. TSP 3. KCl 4. Kieserite

(13)

2.8.2.2.Bahan Penolong

Defenisi bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, berupa tepung yang sangat halus sebagai pengikat bahan-bahan lainnya, di dalam tanah sangat berfungsi untuk mengendalikan pelepasan hara N, P, K, dan lain-lain secara bertahap dan berkesinambungan. Bahan penolong yang digunakan PT. Saraswanti Anugerah Makmur adalah Slow Release Agent (SRA).

2.8.2.3.Bahan Tambahan

Defenisi bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah:

1. Karung berlapis (double inner), merupakan kemasan yang dipakai untuk packing produk pupuk ini.

2. Benang, merupakan bahan untuk mengikat dan menutup karung yang telah diisi dengan pupuk dengan menggunakan alat penjahit karung.

2.8.3. Uraian Proses

Proses produksi pupuk pada PT. Saraswanti Anugerah Makmur dibagi menjadi lima tahap produksi, yaitu:

1. Proses Pemilihan Bahan Baku

2. Proses Pencampuran (mixing process) 3. Proses Pencetakan

4. Proses Pengayakan (Screen Process) 5. Proses Penjahitan Karung (Packing)

(14)

2.8.3.1.Proses Pemilihan Bahan Baku

Proses pemilihan bahan baku merupakan tahap awal yang dilakukan dalam produksi pupuk. Pada proses ini, bahan baku dipilih dengan sangat cermat dan tepat dengan takaran yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

2.8.3.2.Proses Pencampuran (Mixing Process)

Proses pencampuran (Mixing Process) merupakan tahap kedua yang dilakukan dalam proses produksi pupuk. Pada proses ini, selain homogenitas yang menjadi tujuan, urutan input bahan baku dalam proses juga menjadi kunci kemudian proses penyelimutan (coating) oleh bahan penolong diharapkan menjadikan bahan baku setengah jadi akan memperlihatkan performa yang sempurna. Selain tahap-tahap yang sudah dijelaskan di atas, waktu proses juga sangat menentukan dengan kata lain proses pencampuran (Mixing Process) tersebut pada umumnya mengikuti sifat atau karakteristik bahan baku tersebut. Misalnya, urea yang memiliki sifat higruskopik (mudah mencair bila bereaksi dengan udara luar).

2.8.3.3.Proses Pencetakan

Proses ini dimulai dengan memilah mesin-mesin pencetak (moulding machine) yang masing-masing juga memiliki spesifikasi yang berbeda dengan tingkat kemampuan produksi yang juga berbeda. Biasanya pada proses ini dibutuhkan 2-3 operator untuk setiap unit.

Proses pencetakan dimulai setelah bahan setengah jadi yang dihasilkan dari mixing process masuk ke dalam cyclone dengan satu atau dua pintu pembuka (hoper) ditampung ke dalam karung dengan volume kurang lebih 1/3 karung

(15)

tersebut agar proses pemindahan secara manual yang dilakukan oleh operator dapat dikendalikan.

2.8.3.4.Proses Pengayakan (Screen Process)

Pada proses pengayakan ini merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda. Pengayakan juga memudahkan untuk mendapatkan pupuk dengan ukuran yang seragam. Sehingga produk yang cacat akan didaur ulang menggunakan mesin pencetak (mixer).

2.8.3.5.Proses Penjahitan Karung

Proses ini merupakan proses akhir kegiatan rangkaian proses produksi. Pada bagian ini seorang operator dengan menggunakan mesin jahit karung, menutup dengan menjahit karung-karung yang telah diisi dengan pupuk yang siap untuk dipasarkan.

Gambar

Gambar 2.1. Daerah Pemasaran PT. Saraswanti Anugerah Makmur

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pembiusan dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon normal terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan

TABEL 81b Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium yang Baik TABEL 82 Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular Menurut Puskesmas TABEL 82b Jumlah Tenaga Non Kesehatan di

Dokter mengikuti diklat minimal 20 jam per tahun < 20 jam 3 Pembelajaran dan Perbaikan Berbasis Praktik (Practice base learning improvement),. Penggunaan singkatan yang tepat

hubungan kerja yang efektif dengan TA KOMPAK yang ditugaskan di Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri, PMK dan BAPPENAS guna mempromosikan pertukaran informasi dan

Ini artinya bahwa semakin tinggi suhu pemanasan, akan diikuti oleh penurunan jumlah titrasi larutan Huble yang menunjukkan penurunan kandungan asam lemak tidak jenuh pada minyak

Dengan demikian, usaha-usaha pembenahan organisasi, tingkat kebutuhan sumber daya manusia berkualitas yang terus meningkat, cakupan kegiatan/program yang meluas, lulusan

Penyimpanan vaksin tidak dilengkapi dengan generator otomatis yang berfungsi dengan baik atau tidak mempunyai petugas yang dapat menjamin generator yang tidak otomatis

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini