KEAMANAN DAN EFIKASI
VAKSIN COVID-19
Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Disampaikan pada
RAKERNASUS ADINKES-ARSADA-APKESMI
Jakarta, 18 Januari 2021
OUTLINE
Pengawalan Distribusi Vaksin
Pengawasan Mutu & Keamanan Vaksin
Penutup
Persetujuan Penggunaan Saat Darurat (EUA)
Hasil Evaluasi Dokumen Registrasi
Persetujuan Penggunaan Saat Darurat (EUA)
persetujuan penggunaan obat
selama kondisi kedaruratan
kesehatan masyarakat untuk obat
yang belum mendapatkan izin edar
atau obat yang telah mendapatkan
izin edar tetapi dengan indikasi
penggunaan yang berbeda (indikasi
baru) untuk kondisi kedaruratan
kesehatan masyarakat.
Peraturan Kepala Badan POM No. 27 tahun 2020
Telah ditetapkan keadaan kedaruratan kesehatan
masyarakat oleh Pemerintah (Keppres No. 12 Tahun
2020)
Terdapat cukup bukti ilmiah terkait aspek keamanan
dan khasiat dari obat
Memiliki mutu yang memenuhi standar yang
berlaku serta dan Cara Pembuatan Obat yang Baik
Memiliki kemanfaatan lebih besar dari risiko
(risk-benefit analysis) didasarkan pada kajian data
non-klinik dan non-klinik obat untuk indikasi yang diajukan.
Belum ada alternatif penatalaksanaan yang
memadai dan disetujui untuk diagnosa,
pencegahan atau pengobatan penyakit
Kriteria Persetujuan EUA
E U A
(Emergency Use Authorization)
1
2
3
4
5
3
PERSYARATAN KHASIAT DAN KEAMANAN VAKSIN
UNTUK MENDAPATKAN EUA (WHO GUIDELINES)
4
Data Preklinik (in vitro
dan/atau hewan uji)
Data Uji Klinik Fase 1
dan 2 : Pemantauan 6
bulan
Data uji klinik fase 3:
pemantauan 3 bulan
Khasiat:
- Imunogenisitas (kemampuan vaksin
membentuk antibody dan kemampuan
vaksin membunuh virus)
- Efikasi vaksin: persentase penurunan
angka kejadian penyakit yang pada
kelompok orang yang diberi vaksin.
Keamanan:
Pemantauan
14 hari
3 bulan
6 bulan
setelah
Penyuntikan kedua
Percepatan Melalui Rolling Submission
5
MUTU
KHASIAT
KEAMANAN
- Inspeksi CPOB tanggal
02 – 05 November 2020
- Evaluasi Mutu
- Uji Stabilitas vaksin 3
bulan
Rapat KOMNAS Penilai
Obat (ITAGI, Tim Ahli,
Epidemiolog) :
1. 09 Desember 2020
2. 29 Desember 2020
3. 08 Januari 2021
4. 10 Januari 2021
- Data uji klinik fase 1 dan
2 di Tiongkok
- Data Uji Klinik Fase 3 di
Bandung : Keamanan,
Imunogenisitas, Efikasi
- Data Uji Klinik fase 3 di
Turki dan Brazil :
Hasil Evaluasi Dokumen Registrasi
6
Keamanan
Berdasarkan studi klinik fase 3
di Indonesia, didukung dg data
Turki dan Brazil
a. Reaksi lokal : bersifat ringan
hingga
sedang, (nyeri,
indurasi, iritasi, kemerahan
dan pembengkakan)
b. Efek sistemik : myalgia
(nyeri otot), fatigue, dan
demam.
c. Secara keseluruhan kejadian
efek samping ini juga dialami
pada subjek yang mendapat
placebo.
Efikasi
Evaluasi berdasarkan data uji
klinik fase III di Indonesia,
didukung dg data Turki dan
Brazil :
a. Data Imunogenisitas :
Hasil uji seropositif :
99.74% (14 hari setelah
penyuntikan ) dan 99,23%
(3 bulan setelah
penyuntikan)
b. Data efikasi :
Indonesia : 65,3%
Turki : 91,25%
Brazil : 78%
(Persyaratan WHO : 50%)
Mutu
1. Inspeksi langsung ke sarana
produksi Sinovac
Life-Science di Beijing untuk
memastikan
proses
pembuatan
vaksin
memenuhi
ketentuan
(CPOB)
sehingga
dapat
dipastikan konsistensi mutu
dari vaksin tersebut
2. Pengujian
dalam
rangka
pelulusan bets atau Lot
Release oleh PPPOMN
Persetujuan
Penggunaan
Dalam Kondisi
Emergensi untuk
Vaksin Covid-19
CoronaVac
yang diterbitkan
tanggal 11
Januari 2021
7
PENGAWALAN DISTRIBUSI VAKSIN
“Vaksinasi akan dimulaiminggu depan, Saya melihat distribusi
dimulai hari minggu…” – Presiden RI (06/01)
Mengingat Indonesia merupakan negara
kepulauan maka dibutuhkan usaha yang
cukup besar ke titik penyuntikan
Sesuai tugas dan fungsinya melakukan
pengawalan terhadap aspek mutu vaksin di jalur
distribusi dimana sarana harus menerapkan Cara
Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
Dinkes Provinsi
Dinkes Kabupaten/Kota
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
UPT BADAN POM
Kawal CDOB
UPT BADAN POM
Kawal CDOB
UPT BADAN POM
Kawal CDOB
Vaksin dapat digunakan setelah mendapat Emergency Use
Authorization (EUA) dari
BPOM
Pengawalan Mutu Vaksin oleh BPOM : • Pemeriksaan Kesiapan Penerimaan, penyimpanan dan Distribusi Vaksin di Instalasi Farmasi Provinsi/Kab/Kota. • Pendampingan Penerapanan CDOB. • Bimbingan teknis
Pengelolaan Vaksin bagi petugas.
Suhu Vaksin Harus dijaga sesuai persyaratan (Suhu vaksin 2-80C) untuk mencegah kerusakan vaksin
BEBERAPA ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGELOLAAN VAKSIN di instalasi farmasi pemerintah propinsi
dan kabupaten/kota
1. Secara umum sarana distribusi sudah memahami terkait risiko
pengelolaan produk rantai dingin termasuk vaksin.
2. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam
mengelola vaksin yaitu:
a) melakukan validasi dan monitoring suhu saat pengiriman.
b) secara konsisten melakukan dokumentasi pemantauan suhu
c) memiliki genset untuk antisipasi kedaruratan atau genset tidak
berfungsi optimal
d) fasilitas penyimpanan vaksin dilengkapi dengan alat peringatan
pada titik kritis
e) menggunakan alat pengukur suhu terkalibrasi
f) menggunakan fasilitas penyimpanan vaksin yang telah tekualifikasi
g) perlu tetap menjaga kompetensi petugas yang melakukan
pengelolaan CCP
h) ruang penyimpanan CCP sebaiknya memiliki alat pendingin ruangan
i) memiliki SOP terkait penanganan produk CCP
BEBERAPA ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGELOLAAN VAKSIN
di FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
1. Pengadaan : dari sumber resmi, melakukan kualifikasi
pelanggan, sesuai jalur, dilakukan oleh penanggung jawab sarana
2. Penerimaan : melakukan pengecekan kesesuaian pesanan,
periksa Expire Date, kondisi fisik produk dan suhu produk untuk
CCP
3. Penyimpanan : Sesuai suhu yang dipersyaratkan, didukung
sarpras dan kompetensi petugas yang memadai
4. Penyerahan : Penyerahan CCP kepada dokter penulis resep,
tenaga kesehatan yang melakukan tindakan. Untuk pengiriman
menggunakan wadah kedap yg dapat mempertahankan suhu
penyimpanan
5. Pengembalian : Ke supplier, disertai dokumen serah terima
6. Pemusnahan : Pemusnahan CCP dengan incinerator, dilengkapi
Profil 10 Besar Temuan Hasil Pengawasan Badan POM
dalam Pengelolaan Obat di Puskesmas Tahun 2017-2019
47 ,3 8% 38 ,7 0% 28 ,8 3% 34 ,8 5% 40 ,4 9% 33 ,7 9% 28 ,3 5% 27 ,0 9% 17 ,1 8% 15 ,6 3% 48 ,2 8% 41 ,9 6% 23 ,7 2% 45 ,0 8% 36 ,9 9% 32 ,9 5% 32 ,0 4% 22 ,5 8% 17 ,0 1% 19,8 3% 45 ,5 2% 42 ,7 8% 36 ,7 7% 35 ,3 7% 31 ,8 8% 28 ,4 5% 26 ,8 9% 17 ,7 7% 16 ,3 2% 13 ,3 1% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2017
2018
2019
KETERANGAN: 1. Pengisian kartu stok dan catatan penerimaan tidak sesuai denganketentuan (manual atau elektronik)
2. Jumlah dalam kartu stok tidak sesuai dengan jumlah fisik
3. Tidak mempunyai ruang penyimpanan yang memadai sesuai dengan kriteria penyimpanan obat
4. Vaksin/CCP disimpan pada tempat yang tidak sesuai dengan persyaratan penandaan, tidak dilengkapi termometer dan tidak dilakukan pencatatan monitoring suhu minimal dua kali sehari.
5. Obat tidak disimpan pada kondisi sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan obat serta tidak terpisah dari komoditi lainnya
6. Penyimpanan vaksin tidak dilengkapi dengan generator otomatis yang berfungsi dengan baik atau tidak mempunyai petugas yang dapat menjamin generator yang tidak otomatis berfungsi dengan baik selama 24 jam
7. Obat yang kadaluarsa, mengalami kerusakan kemasan, tutup atau yang diduga kemungkinan mengalami kontaminasi dan yang akan dimusnahkan tidak diinventarisir, tidak dipisahkan penyimpanannya dan tidak terkunci
8. Tidak mempunyai tempat khusus penyimpanan narkotika & psikotropika sesuai ketentuan
9. Setiap penerimaan barang tidak dicatat pada kartu stok dan catatan penerimaan. (manual atau elektronik)
10.Obat yang telah kadaluarsa tidak disimpan terpisah dengan obat layak pakai.
Surveilans dan kajian KIPI dilaksanakan oleh Komite Nasional/Komite Daerah KIPI
PENGAWASAN MUTU & KEAMANAN VAKSIN
ALUR PENANGANAN KIPI*
*Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
12
Suhu Vaksin Harus dijaga sesuai persyaratan (Suhu vaksin 2-80C) untuk mencegah kerusakan vaksin Sarana Distribusi vaksin harus menerapkan CDOB
PENGAWASAN MUTU VAKSIN
Penerbitan
Lot Release
Sampling vaksin berbasis risiko pada jalur distribusi & sarana pelayanan
Pengujian di PPPOMN-BPOM
AKTIVITAS SURVEILANS KIPI
pengobatan/perawatan pemantauan pelaporan penanggulangan (kajian dan rekomendasi oleh komite independen) terhadap semua reaksi simpang/KIPI yang terjadi setelah pemberian Imunisasi/vaksinasi
Sampling dan Pengujian Vaksin COVID-19
PENUTUP
•
Badan POM mendukung ketersediaan vaksin dan
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 melalui pengawalan
keamanan, khasiat dan mutu vaksin Covid-19 sebelum dan
sesudah di peredaran.
•
Badan
POM
juga
mengapresiasi
sinergi
Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah dalam
persiapan pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi
dengan menggunakan vaksin COVID-19 yang aman,
berkhasiat, dan bermutu bagi masyarakat Indonesia
15