• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2019 PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2019 PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA TAHUNAN

TAHUN 2019

(2)

KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) merupakan salah satu dokumen untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat dalam mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik. RKT adalah dokumen perencanaan kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat untuk periode 1 (satu) Tahun yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka disusunlah Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2019 yang berpedoman Rencana Aksi Program PPN Palabuhanratu tahun 2015-2019.

Palabuhanratu, Januari 2019

Kepala Pelabuhan,

(3)

I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya mewujudkan tujuan pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan melalui proses yang bertahap, terencana terpadu dan berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005- 2025 telah menetapkan salah satu misi yang terkait dengan KKP, yakni “Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan Nasional”, dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah, meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang berwawasan kelautan, mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran, dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun Rencana Strategis KKP 2015-2019 sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan berpedoman pada Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappanes Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L. Setelah Renstra ditetapkan, perlu dilakukan penjabaran dari program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra. Untuk itu setiap unit utama yang mengampu program pembangunan perikanan dan setiap satuan kerja yang mengampu kegiatan pembangunan perikanan, perlu menyusun Rencana Aksi Program atau Rencana Aksi Kegiatan.

Selanjutnya berpedoman pada Rencana Aksi Program DJPT maka PPN Palabuhanratu menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan oleh unit utama, dan akan dilaksanakan oleh PPN Palabuhanratu melalui kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019.

B. TUJUAN

Tujuan disusun Rencana Kerja Tahunan PPN Palabuhanratu adalah sebagai acuan dan arahan dalam dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis pada program/ kegiatan tahun 2018 mulai dari penetapan kinerja, penganggaran, dan evaluasi Program/ kegiatan.

C. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik

(4)

Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5073);

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

5. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian;

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia)

(5)

II. RENCANA STRATEGIS PPN SUNGAILIAT A. Visi

Untuk menjalankan peran strategis tersebut, visi pembangunan perikanan tangkap ditetapkan sebagai berikut:

“Terwujudnya Pembangunan Perikanan Tangkap yang Berdaulat, Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Nelayan” dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Berdaulat diartikan sebagai kemampuan penuh untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya perikanan untuk digunakan sebesar-besarnya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi dari kegiatan perikanan tangkap.

2. Mandiri diartikan sebagai keadaaan untuk dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan pihak lain dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya perikanan yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Berdaya saing diartikan sebagai keunggulan dan kapasitas yang dimiliki untuk menghadapi persaingan dalam peta kompetisi global dalam pengelolaan sumber daya perikanan.

4. Berkelanjutan dimaksudkan sebagai upaya untuk mengelola dan melindungi sumber daya ikan agar dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan oleh generasi saat ini dan generasi mendatang.

5. Kesejahteraan diartikan bahwa pengelolaan sumber daya perikanan adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, khususnya nelayan.

B. Misi

Misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan perundang-undangan serta merupakan penjabaran dari misi pembangunan nasional. Misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Turut serta dalam mewujudkan kedaulatan di laut dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai strategis secara sosial, ekonomi, budaya, dan pertahanan dan keamanan;

(6)

2. Mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan;

3. Meningkatkan kapasitas dan daya saing dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya ikan;

4. Mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan;

5. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan nelayan.

C. Sasaran Strategis

Sasaran Startegis Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu merupakan bagian dari Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi, dengan pengukuran dan penilaian kinerjanya berbasis Balanced Scorecard (BSC). Adapun Sasaran Strategis Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat yang terbagi dalam 4 (empat) perspektif,yaitu :

1. Stakeholders Prespective (Outcome)

Sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Nelayan”, dengan Indikator Kinerja :

a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 2. Customer Perspective (Output)

Sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya pengelolaan UPT Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang bertanggungjawab, dan berkelanjutan”, dengan Indikator Kinerja :

a. Jumlah produksi perikanan tangkap UPT PPN Palabuhanratu; b. Nilai produksi perikanan tangkap UPT PPN Palabuhanratu; c. Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu; 3. Internal Process Perspective (process)

Sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya kebijakan pembangunan perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan yang efektif”, dengan Indikator Kinerja :

a. Jumlah laut pedalaman, teritorial dan perairan kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

(7)

Sasaran strategis ketiga (SS-4) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang adil berdaya saing, dan berkelanjutan”, dengan Indikator Kinerja:

a. Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

b. Jumlah kapal perikanan yang terdaftar sebagai kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

c. Persentase Penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

Sasaran strategis ketiga (SS-5) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang profesional dan partisipatif”, dengan Indikator Kinerja:

1. Jumlah WPP yang dihitung alokasi sumber daya ikannya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

2. Jumlah awak kapal perikanan yang tersertifikasi/terlindungi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

4. Learning and Growth Perspective (input)

Untuk melaksanakan pencapaian sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas, dibutuhkan input yang dapat mendukung terlaksanakanya proses untuk menghhasilkan output dan outcome PPN Palabuhanratu. Untuk mendukung hal tersebut, terdapat 4 (empat) sasaran strategis yang akan dicapai, yakni:

a. Sasaran strategis kelima (SS-6) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang kompeten, profesional dan berintegritas”, dengan Indikator Kinerja : Indeks Profesionalitas ASN lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

b. Sasaran strategis keenam (SS-7) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya birokrasi lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima”, dengan Indikator Kinerja:

(8)

1. Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu ;

2. Persentase pemenuhan dokumen AKIP lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

3. Persentase pemenuhan dokumen Maturitas SPIP Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu;

c. Sasaran strategis ketujuh (SS-8) yang akan dicapai adalah “Terkelolanya anggaran pengelolaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiatsecara efisien dan akuntabel”, dengan Indikator Kinerja Nilai kinerja :

a. Nilai kinerja anggaran lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat;

b. Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK atas LK Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat dibandingkan realisasi anggaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu TA.2018.

Dalam mewujudkan Sasaran Strategis diatas, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap telah mengamanatkan satu program utama yang menaungi seluruh kegiatan perikanan tangkap, yakni “Pengelolaan Perikanan Tangkap”. Dari Program utama tersebut telah dijabarkan kembali ke dalam 5 (enam) Kegiatan, yaitu:

1. Pengelolaan Kapal Perikanan, Alat penangkapan Ikan, dan Sertifikasi Awak Kapal Perikanan;

2. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan; 3. Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan; 4. Pengelolaan Sumber Daya Ikan;

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Ditjen Perikanan Tangkap;

(9)

Sasaran Strategis (SS), Indikator Kinerja Utama (IKU) 2019 yang mengacu kepada Balanced Sorecard (BSC).

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1 Terwujudnya kesejahteraan

masyarakat nelayan

1 Nilai Tukar Nelayan (NTN) 113

COSTUMER PERSPECTIVE

2 Terwujudnya pengelolaan perikanan

tangkap yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan

2 Jumlah produksi perikanan tangkap di PPN

Sungailiat (Ton)

4.047

3 Nilai produksi perikanan tangkap di PPN Sungailiat

(Rp.Juta)

76.586

4 Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Nusantara

Sungailiat (Rp. Juta)

661.123

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Terselenggaranya kebijakan

pembangunan perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan yang efektif

5 Jumlah laut pedalaman, teritorial dan perairan

kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya di

Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (WPP) 1

4 Terselenggaranya tata kelola

pemanfaatan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang adil berdaya saing, dan berkelanjutan

6 Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan

Nusantara di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (persen)

80

7 Jumlah kapal perikanan yang terdaftar sebagai

kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (unit)

480

8 Tingkat Penyampaian informasi perizinan pusat –

daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (%)

100

5

Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang profesional dan partisipatif

9 Jumlah WPP yang dihitung alokasi sumber daya

ikannya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (WPP)

1 10 Jumlah awak kapal perikanan yang

tersertifikasi/terlindungi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (orang)

150

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

6 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara

(ASN) Pelabuhan Perikanan

Nusantara Sungailiat yang kompeten, profesional dan berintegritas

11 Indeks Profesionalitas ASN lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (Indeks)

71

7 Terwujudnya birokrasi lingkup

Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiatyang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

12 Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (%)

100

13 Persentase pemenuhan dokumen AKIP lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (%)

100 14 Persentase pemenuhan dokumen Maturitas SPIP

Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (%)

100

8 Terkelolanya anggaran pengelolaan

Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiatsecara efisien dan akuntabel

15 Nilai kinerja anggaran lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (nilai)

Baik (87) 16 Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK

atas LK Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat dibandingkan realisasi anggaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat TA.2018 (persen)

(10)

III. KEGIATAN

Untuk mencapai target setiap sasaran strategis, PPN Palabuhanratu telah merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun anggaran yang tertuang dalam rencana kegiatan dan anggaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2018, kegiatan PPN Palabuhanratu terbagi dalam lima output kegiatan utama, yaitu :

No Program/ kegiatan Sasaran Strategis Pagu Anggaran

2019( Rp ) A. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu TerwujudnyaPelabuhan Perikanan Nusantara

Palabuhanratu sebagai Pusat Pertumbuhan dan

Pengembangan Industri Perikanan Terpadu

12.000.023.000,-

1. Pengelolaan Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan 12 Orang 50.000.000,- 2. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan 80 Persen 598.272.000,- 3. Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan 1Provinsi 29.677.000,- 4. Pengelolaan Sumber Daya Ikan 1WPP 20.180.000,- 5. Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Ditjen Perikanan Tangkap

4 Layanan 11.301.894.000,-

A. Pengelolaan Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan

Output kegiatan Pengelolaan Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan:  Awak kapal perikanan yang tersertifikasi

 Kapal perikanan yang terdaftar

Target Awak kapal perikanan yang tersertifikasi adalah 1 orang dengan rincian pelaksanaan Sertifikasi awak kapal perikanan sebanyak 30 orang. Sertifikasi yang dilaksanakan di Balai pertemuan nelayan PPN Palabuhanratu, sertifikasi yang dilaksanakan merupakan sertifikasi kompetensi awak kapal perikanan.

B. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Output Kegiatan ini adalah

1. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang meningkat Opersionalnya output 80 persen,

(11)

a. Penialain kinerja dan penghitungan nilai ekonimi PPN kegiatan ini sendiri meliput kegiatan Konektivitas dan integritas pelabuhan perikanan, kegiatan Koordinasi pendataan antara PPN Palabuhanratu dengan PPI Binaan

b. Penyiapan dan pelakasanaan kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan Nusantara terdiri dari kegiatan Pelayanan Penerbitan STBLKK dan SPB dengan kegiatan di laksanakan di seksi kesyahbandaran, Sosialisasi Keselamatan Kapal Perikanan dan Awak Kapal

c. Penerapan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) di Pelabuhan Perikanan Nusantara yaitu outpunya yaitu Pelaksanaan pelayanan SHTI DI PPN S

Palabuhanratu yang dilaksanakan oleh seksi Kesyahbandaran

d. Penyiapan dan Pelaksanaan Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara outpunya yaitu kegiatan Operasional Pengawasan dan Pengujian Mutu Ikan dan Kegiatan Inspeksi Pembongkaran Ikan

e. Penyiapan dan penerapan PSM/ISO di Pelabuhan Perikanan Nusantara outpunya yaitu Pengukuran Indeks Kepuasan Pelanggan Pengukuran KPI dan Audit Internal ISO 9001:2015

f. Pelaksanaan pengusahaan Pelabuhan Perikanan Nusantara output kegiatanya yaitu kegiatan untuk peningkatan pelayanan fungsi Pengusahaan Pelabuhan (PNBP) kegiatanya berupa pengadaan Peralatan dan Mesin Penunjang Pelayanan Jasa, Perjalanan dinas Pengembangan SDM Teknis Pelayanan g. Pelaksanaan Solar Package Dealer Nelayan (SPDN) di Pelabuhan Perikanan

Nusantara outpunya berupa laporan kegiatan SPDN.

C. Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan outputnya berupa Sistem Perizinan pusat-daerah yang terintegrasi berupa kegiatan Pertemuan Terkait Perizinan di Pelabuhan Perikanan

D. Pengelolaan Sumber Daya Ikan kegiatanya yaitu

1. Perairan yang dipantau dan dianalisis pengelolaan sumber daya ikannya outpoutnya berupa evaluasi pengelolaan Sumberdaya Ikan 1 WPP

2. Laut pedalaman, teritorial dan perairan kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya outpunya kegiatan Koordinasi RPP yaitu 1 WPP

3. Kapal perikanan yang menerapkan Logbook penangkapan ikan Outpunya yaitu Rapat teknis logbook penangkapan ikan

(12)

1. Layanan Perencanaan, Data, Evaluasi dan Pelaporan Perikanan Tangkap 2. Layanan SDM Aparatur Ditjen Perikanan Tangkap

3. Layanan Keuangan, pengelolaan BMN dan Umum 4. Layanan Hukum, Organisasi dan Kerjasama F. Layanan Perkantoran

Output kegiatan ini adalah gaji, tunjangan kinerja dan operasional perkantoran selama 12 (dua belas) bulan. Komponen gaji mengakomodir kebutuhan gaji pegawai selama 14 Bulan (termasuk gaji ke-13 dan ke-14) serta tunjangan lainnya yang menjadi hak dari pegawai.

IV. RENCANA PENCAPAIAN TARGET KINERJA

A. Sasaran Strategis (SS-1) : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Nelayan - NTN adalah alat ukur kesejahteraan nelayan yang diperoleh dari perbandingan

besarnya harga yang diterima oleh nelayan dengan harga yang dibayarkan oleh nelayan.Angka capaian NTN diperoleh dari Badan Pusat Statistik yang diolah oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan dilaporkan secara berkala setiap bulannya. Target 2019 sebesar 113.

B. Sasaran Strategis (SS-2) : Terwujudnya Pengelolaan Perikanan Tangkap yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan

- Indikator Kinerja Utama Produksi Perikanan Tangkap UPT PPN Palabuhanratu

merupakan hasil perhitungan gabungan dari volume produksi yang didaratkan perusahaan perikanan, pelabuhan perikanan dan hasil estimasi di desa sampel yakni desa perikanan yang terpilih sebagai desa untuk dilakukan kegiatan pengumpulan/pendataan statistik perikanan tangkap, dipilih secara metodologi melalui kerangka survei. Realisasi produksi perikanan tangkap dilaporkan secara berkala setiap bulan dengan target sebesar 4.245 ton.

- Merupakan indikator yang menunjukan rekapitulasi jumlah produksi perikanan tangkap yang berasal dari perairan pedalaman yang di daratkan di PPN Sungailiat. Nilai produksi perikanan tangkap sangat tergantung pada besarnya volume produksi yang dihasilkan dan rata-rata harga ikan di pasaran. Realisasi produksi perikanan tangkap diukur dan dilaporkan secara berkala. Dengan target sebesar 105.43 juta.

- Indikator nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Merupakan pendapatan yang diperoleh pelabuhan yang berasal dari pelayanan jasa yang berada di

(13)

Pelabuhan Perikanan, dengan tarif sebagaimana telah ditetapkan oleh PP 75 Tahun 2014 tentang Tarif atas PNBP yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan target sebesar 0.38 Milyar.

C. Sasaran Strategis (SS-3) : Terselenggaranya kebijakan pembangunan perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan yang efektif

- Indikator ini Merupakan Jumlah Laut pedalaman, teritorial dan perairan kepulauan yang dilakukan pengelolaan sumber daya ikannya menurut wilayah pengelolaan perikanan. Hasil Pengelolaan sumberdaya Laut pedalaman, teritorial dan perairan kepulauan akan menjadi bahan pertemuan koordinasi pelaksanaan rencana aksi pengelolaan perikanan. D. Sasaran Strategis (SS-4) : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan UPT PPN

Palabuhanratu yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan

- Indikator tingkat operasional di UPT PPN Palabuhanratu yang memenuhi standar merupakan persentase jumlah kegiatan operasional Pelabuhan Perikanan yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan jumlah kegiatan operasional Pelabuhan Perikanan yang tersedia. Penilaiaan terhadap terpenuhinya penyediaan data operasional pelabuhan dengan indikator data sebanyak 28 Jenis data yang harus diinput setiap bulannya melalui aplikasi PIPP untuk target 2019 sebesar 80. - Indikator ini merupakan indikator yang menunjukkan jumlah kapal perikanan

yang terdaftar di Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang ditandai dengan diterbitkannya pas kecil/besar atau sipi/SKTKPI. Indikator ini ditargetkan dilaporkan setiap triwulanan dan pada tahun 2018. Untuk target yang telah ditetapkan sebesar 250 pada tahun 2018.

- Indikator ini merupakan kegiatan Penyampaian informasi perizinan pusat perizinan yang menjadi kewenangan pusat dan daerah dari stakeholder maupun instansi terkait. Dengan kegiatan Pertemuan terkait Perizinan di Pelabuhan Perikanan dengan target output 30 Orang peserta.

E. Sasaran Strategis (SS-5) : Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang profesional dan partisipatif

- Indikator Jumlah perairan yang dipantau dan dianalisis pengelolaan sumber daya ikannnya Merupakan indikator dari perhitungan alokasi sumberdaya ikan melalui kegiatan pengumpulan dan penyiapan data perikanan tangkap di pelabuhan perikanan (kegiatan enumerator SDI) dan penerapan logbook penangkapan ikan pada WPP yang dikelola.

(14)

- Indikator Jumlah awak kapal perikanan yang tersertifikasi/terlindungi merupakan indikator yang menunjukkan Jumlah ABK yang mengikuti Sosialisasi Pengawakan Kapal Perikanan.

F. Sasaran strategis (SS-6) : Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang kompeten, profesional dan berintegritas

- Indeks Profesionalitas ASN lingkup UPT Pelabuhan Perikanan Nusantara

Palabuhanratu. Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No.38 Tahun 2018). Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesional ASN KKP yang di ukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara

G. Sasaran strategis (SS-7) : Terwujudnya birokrasi lingkup PPN Palabuhanratu yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima.

- Pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator yakni (1) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang merupakan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online sebagaimana yang telah diatur oleh Kemenpan dan telah diverifikasi oleh Inspektorat Jenderal KKP. Dalam hal ini nilai Reformasi Birokrasi untuk setiap UPT DJPT mengadobe secara langsung nilai Reformasi Birokrasi dari DJPT, karena PPN Palabuhanratu merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan target (100).

- Sasaran strategis ini diindikasikan dengan tercapainya indikator kinerja utama Presentase Pemenuhan DokumenAKIP PPN Palabuhanratu dengan nilai (100). Nilai ini diperoleh dari Pemenuhan Dokumen Perencanaan Kinerja, Pengukuran

(15)

Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.

H. Sasaran strategis ketujuh (SS-8) : Terkelolanya anggaran pengelolaan PPN Palabuhanratu secara efisien dan akuntabel.

Sasaran strategis ini mengarah pada sistem pengelolaan anggaran yang efisien dan akuntabel. Tercapainya sasaran strategis ini diindikasikan dengan dua indikator kinerja utama yaitu :

- Nilai Kinerja Anggaran PPN Palabuhanratu Merupakan indikator yang menunjukkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Target nilai IKU ini adalah baik (87).

- Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK atas LK UPT Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibandingkan realisasi anggaran UPT Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu TA.2018

(16)

V. PENUTUP

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu merupakan dokumen perencanaan jangka pendek yang disusun berdasarkan dokumen rencana strategis untuk meningkatkan PPN Palabuhanratu yang terstandar. Rencana Kerja Tahunan ini memuat semua Program/kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2019, baik yang bersifat strategis maupun yang bersifat rutin.

Dengan adanya RKT ini PPN Palabuhanratu akan lebih mudah melaksanakan pengelolaak program/kegiatan, Implementasi, Monitoring dan Evaluasi yang baik, terstruktur dan terukur sehingga memudahkan dalam melaksanakan seluruh kegiatan di PPN Palabuhanratu dengan baik dan terencana.

Demikian Rencana kerja Tahunan di buat, untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.

Palabuhanratu, Januari 2019 Kepala Pelabuhan,

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku guru dalam memberi contoh kedisiplinan ini adalah 95 % guru mengajar tepat waktu. Selama pembelajaran berlangsung kedatangan guru merupakan salah satu faktor

Contact your visa, yang menguntungkan bagi semua yang membutuhkan pinjaman yang memanfaatkan ojek online saja yang cewe aja mas, prosedur untuk tarif perpanjang sim c itu

Penelitian ini mengguna kan variabel moralitas aparatur pemerintah dan kecenderungan kecurangan akuntansi pemerintah.Penelitian Moroney dan McDevitt (2008) menyatakan individu

% Pddk Dws dalam Pemilu BKM (Pemilihan Ulang BKM) LPJ Kegiatan TA 2007 berdasarkan data SIM Kinerja Sekretariat BKM Kinerja UPK BKM Status Kelayakan Pencairan.. 1

Maka dapat dianalisa secara statistik dengan metode analisa uji korelasi determinasi yang bertujuan untuk mengetahui apakah event cocktail party Hotel Menara

Pada fase produksi burung merpati membutuhkan pakan untuk produksi telur dan saat meloloh induk membutuhkan pakan untuk pertumbuhan piyik selama masih diloloh dan belum dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa fraksi non polar ekstrak etanol batang inggu (Ruta angustifolia [L]. Pers) memiliki

menyatakan bahwa kreativitas belajar yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Jadi, kreativitas belajar matematika siswa sangat berpengaruh terhadap