• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. perkenan-nya maka Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. perkenan-nya maka Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

(2) KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena perkenan-Nya maka Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan kepada publik terkait pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, sesuai amanat Undan-gundang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015 bersumber dari Puskesmas dan RSUD Muara Teweh, instansi lain yaitu Badan Pusat Statistik provinsi, BKKBN dan Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara. Terkait dengan implementasi kebijakan keharusan data gender bidang kesehatan (PUGBK). Pusat data dan informasi telah menyusun petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan Kabupaten Barito Utara dengan data terpilah menurut jenis kelamin yang sudah didistrubusikan sejak akhir tahun 2010. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015 ini diupayakan dapat menyajikan data terpilah menurut jenis kelamin. Data terpilih berbasis gender diharapkan dapat membantu proses identifikasi ada tidaknya besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan. Namun mengingat ketersediaan data dari sumber data belum dapat terkompilasi dengan baik maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis gender sesuai yang diminta buku petunjuk teknis dari pusat.. i.

(3) Profil Kesehatan ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu masukan, saran dan koreksi dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan profil di tahun mendatang. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi di dalam penyusunan “Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015” ini, kami mengucapkan terima kasih. Muara Teweh, September 2015 Penyusun Profil,. ............ ii.

(4) SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA. Saya sangat mengapresiasi dengan hadirnya “ Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015” yang telah terbit untuk merespon tingginya kebutuhan data dan informasi yang cepat dan berkualitas. Ditengah banyaknya tantangan yang dihadapi terkait pemenuhan data dan informasi sebagai landasan pengambilan keputusan yang evidencebased, Pusat Data dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara pada akhirnya berhasil menyusun produk publikasi “Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015”. Saya menyadari, bukan hal mudah untuk dapat menyajikan data yang berkualitas, sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Kendala yang dihadapi dalam pengolahan data dan informasi baik ditingkat Kabupaten/ Kota, Provinsi, maupun pusat sangat berperan terhadap penyusunan Profil Kesehatan Indonesia, pemenuhan kelengkapan data baik dari segi cakupan wilayah maupun indikator merupakan masalah utama yang ditemui dalam rangka Penyusunan profil yang tepat waktu. selain itu untuk menyusun Profil Kesehatan diperlukan komitmen bersama antara pusat dan daerah dalam mewujudkan penyediaan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Pengelola data dan informasi ditingkat pusat dan daerah juga harus menjadikan pengelolaan data dan informasi sebagai komponen prioritas dalam pelaksanaan dan pembangunan kesehatan. Pusat Data dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara telah melakukan banyak upaya agar data dan informasi yang disajikan pada Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara dapat hadir lebih cepat dan berkualitas, saya sangat berharap dengan hadirnya “Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015” ini, kebutuhan akan Data dan Informasi Kesehatan diharapkan dapat terpenuhi, dan dapat. iii.

(5) menjadi bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan kesehatan di Kabupaten Barito Utara yang berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan beikutnya. Melalui kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setingitingginya kepada semua pihak, dalam hal ini pengelola data tingakat pusat, daerah, serta lintas sektor yang telah berkontribusi dalam penyusunan “Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015”. Semoga Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara di masa mendatang dapat menyajikan data yang lebih berkualitas.. Muara Teweh,. September 2015. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara,. H. ROBANSYAH, S.IP Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19580522 198012 1 006. iv.

(6) DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i. SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA ....................................................................................................... ii. DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii. DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ iv. DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. v. BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1. BAB II. KEADAAN UMUM KAB. BARITO UTARA ....................................................... 5. A. Leatak Geografis ................................................................................................. 5. B. Luas Wilayah....................................................................................................... 5. C. Iklim .................................................................................................................... 6. D. Topografi............................................................................................................. 6. E. Hidrografi ............................................................................................................ 6. F.. Keadaan Tanah.................................................................................................... 6. G. Kependudukan..................................................................................................... 7. PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KAB. BARITO UTARA .......................................................................................... 10. A. Derajat Kesehatan Masyarakat............................................................................ 10. 1. Mortalitas .................................................................................................... 2. Morbiditas ................................................................................................... 3. Status Gizi ................................................................................................... B. Perilaku Sehat ..................................................................................................... 11 13 17 20. C. Lingkungan Sehat................................................................................................ 26. D. Pelayanan Kesehatan........................................................................................... 28. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN KAB. BARITO UTARA .......................................................................................... 30. A.. Sarana Kesehatan ............................................................................................... 30. B.. Pembiayaan Kesehatan ...................................................................................... 35. C.. Tenaga Kesehatan .............................................................................................. 36. D.. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Kesehatan.................................................. 38. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 40. A. Kesimpulan ......................................................................................................... 39. B. Saran ................................................................................................................... 43. C. Penutup................................................................................................................ 44. BAB III. BAB IV. BABV. v.

(7) DAFTAR GAMBAR Peta Kab. Barito Utara.............................................................................................................. Halaman 5. Pertumbuhan Penduduk Kab. Barito Utara............................................................................... 8. Piramida Penduduk Kab. Barito Utara ..................................................................................... 8. Fluktuasi Kemataian Bayi Kab. Barito Utara ........................................................................... 11. 10 Penyakit Terbanyak Kab. Barito Utara................................................................................ 13. Angka Kesakitan Malaria ......................................................................................................... 14. Kasus DBD Kab. Barito Utara.................................................................................................. 15. Kasus DBD pertahun Kab. Barito Utara................................................................................... 15. Kasus Angka Kesakitan TB Paru BTA + Kabupaten Barito Utara .......................................... 15. Jumlah Kasus Diare yang ditangani Kab. Barito Utara ............................................................ 17. Cakupan Balita BGM Kab. Barito Utara.................................................................................. 18. Cakupan Anak 0-23 Bulan (Baduta) BGM .............................................................................. 19. Cakupan Anak 0-23 Bulan (Baduta) BGM Per Tahun Kabupaten Barito Utara...................... 20. Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri Per Tahun Kab. Barito Utara ................................... 23. Trend Peserta JAMKESDA Kab. Barito Utara ........................................................................ 24. Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk meurut jenis Jaminan Kab. Barito Utara................... 25. Cakupan Peserta BPJS Kabupaten Kab. Barito Utara ............................................................. 25. Kepemilikan Sumber Air Minum Masyarakat Kab. Barito Utara ............................................ 27. Kepemilikan Sanitasi yang layak (Jamban Sehat) menurut jenisnya ....................................... 27. Data TPM menurut status higiene sanitasi Kab. Barito Utara.................................................. 28. Jumlah peserta KB menurut jenis kontrasepsi Kab. Barito Utara ........................................... 29. Indikator Pelayanan Rumah Sakit NDR & NDR Kab. Barito Utara ........................................ 33. Indikator Pelayanan Rumah Sakit BOR, LOS, TOI Kab. Barito Utara.................................... 34. Perbandingan Anggaran APBD dan Alokasi APBD Kesehatan Kab. Barito Utara ................. 36. vi.

(8) DAFTAR TABEL Tabel 1.. Pembagian Tingkatan Transmisi Malaria berdasarkan API dan AMI.................... Halaman 14. Tabel 2.. Hasil Persentase Pengkajian PHBS Tatanan RT Di Kab. Barito Utara.................. 21. Tabel 3.. Rekapitulasi Hasil Pengkajian PHBS Tatanan RT di Kab.Barito Utara ................ 22. Tabel 4.. Jumlah Puskesmas dan Pusk. Rawat InapKab. Barito Utara per Kecamatan......... 27. Tabel 5.. Jumlah Puskesmas Pembantu Di Kab.Barito UtaraPer Kecamatan....................... 32. Tabel 6. Jumlah Nakes Kabupaten Barito Utara................................................................... 37. Tabel 7.. Formasi Rekruitmen CPNS Kabupaten Barito Utara ............................................. 32. vii.

(9) BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin. Sejalan dengan Rencana Strategis kementrian kesehatan yang tertuang dalam Keputusan Mentri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019 dengan program Indonesia Sehat dengan sasaran menigkatkan derajat kesehatan dan stats gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan maka pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui sasaran :1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, 2) Meningkatnya pengendalian penyakit, 3) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama daerah daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, 4)Meingkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu Indonesaia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, 5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta 6) Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Dan dengan demikian program indonesia sehat diharapkan mampu mengatasai masalah kesehatan yang kita hadapi saat ini yang dikuatkan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.. 1.

(10) Dalam bidang informasi juga telah mengalami perubahan yang mendasar dimana tuntutan akan terwujudnya sistem informasi yang terpadu dengan berbagai macam aplikasi pelaporan yang terprogram yang berbasis iformasi teknologi sebagai bagian dari sistem kesehatan daerah diharapkan juga membawa dampak yang sangat luas terhadap perkembangan daerah secara umum, lebih-lebih dalam memasuki abad ke-21 banyak perkembangan/informasi yang disajikan tidak hanya komitmen regional maupun komitmen nasional yang dilaksanakan tetapi juga harus mengikuti komitmen global. Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) dengan tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV-AIDS, TB dan malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak terkait langsung yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta mendorong diarahkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan untuk dipakai sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan selama tahun sebelumnya dan sebagai dasar utama pengambilan kebijakan untuk tahun yang akan datang. Banyak kemajuan yang telah kita capai, tetapi masih juga banyak masalah-masalah yang memerlukan kerja lebih keras lagi. Kesenjangan masalah kesehatan antar wilayah, disparitas antar sosial ekonomi, pemerataan pelayanan kesehatan merupakan agenda yang harus kita selesaikan selama dua setengah tahun kedepan. Pembangunan Kesehatan harus dilaksanakan dengan keterlibatan masyarakat luas dan dilaksanakan dengan semangat kemitraan dengan lintas sektor , antara pemerintah dan swasta serta antara Pusat dan Daerah. Pembangunan Kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1. Upaya Kesehatan, 2. Teknologi dan Produk teknologi Kesehatan 3.. 2.

(11) Pembiayaan Kesehatan 4. SDM Kesehatan 5. Sedian Farmasi, Alat Kesehatan dan makanan 6. Manajemen, informasi dan regulasi kesehatan dan 7. Pemberdayaan Masyarakat. Untuk menjamin terlaksananya pembangunan secara efektif dan efisien khususnya dalam bidang kesehatan maka diperlukan perencanaan pembanguan nasional yang sistematis, terarah, dari lintas sektor terkait. Sinergisme dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kesehatan dari Pusat dengan Provinsi hingga ke kabupaten dan Puskesmas merupakan suatu keharusan yang wajib dibangun sehingga tujuan pembangunan Kesehatan tercapai. Landasan perencanaan dan keterlibatan Pemerintah daerah dalam pembangunan ditetapkan dengan UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah dan UU No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam pelaksanaan RAD. masih ditemui adanya hambatan baik dari organisasi. sumber daya, maupun informasi di berbagai tingkatan kepemerintahan, Sinergisme harus tercermin dalam pedoman regulasi dan upaya adanya jaminan persalinan dan pelaksanaan BOK, yang merupakan kegiatan inovatif yang dibangun bersama antara Pusat dan Daerah, memerlukan komitmen dan sinergisme dari semua tingkatan. Profil Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015 ini diharapkan dapat menggambarkan permasalahan yang ada di lapangan dan menentukan peran yang dapat membangun sinergitas yang lebih tinggi lagi, sejalan dengan hal tersebut diatas untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan visi Kementrian Kesehatan “Menuju lndonesia Sehat dan Jaminan Kesehatan Nasional Yang Bermutu“ dengan misinya membuat rakyat sehat diperlukan indikator, Indikator yang tercantum dalam pedoman yang merupakan indikator kinerja Standart Pelayanan Minimal yang meliputi : (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi. (2) Indikator-indikator untuk lingkungan, Prilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikator-indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait. Serta jaminan. 3.

(12) kesehatan yang terjamin dan bermutu serta tepat sasaran. suatu tonggak sejarah menuju masyarakat Indonesia yang sehat, mandiri, dan berkeadilan.. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 574/ MENKES / SK / IV/ 2000 secara umum bertujuan dilaksanakannya otonomi di bidang kesehatan adalah mendekatkan proses pengambilan keputusan, pembangunan kesehatan yang lokal spesifik dengan peningkatan potensi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan menuju tercapainya visi Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat. Untuk dapat mewujudkan visi tersebut ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan. yaitu. menggerakkan. pembangunan. berwawasan. kesehatan;. mendorong. kemandirian masyarakat untuk hidup sehat; memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau; memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. Kabupaten Barito Utara yang merupakan salah satu daerah otonomi dan merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mencanangkan visidi bidang kesehatan yaitu : “Masyarakat Barito Utara yang Mandiri untuk Hidup Sehat“ yaitu gambaran masa depan yang ingin diwujudkan oleh Kabupaten Barito Utara yang penduduknya hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, mampu menyediakan, memilih, mendapatkan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Untuk mencapai Visi tersebut, maka selaras dengan Misi Pembangunan Nasional di bidang kesehatan telah ditetapkan Misi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Barito Utara yang mencakup : 1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas 3. Meningkatkan surveillans, monitoring dan informasi kesehatan 4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator kinerja dari standar pelayanan minimal dibidang kesehatan. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian Pembangunan Kesehatan dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan. 4.

(13) minimal adalah Profil Kesehatan Kabupaten, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profil kesehatan Kabupaten ini pada intinya berisi berbagai data/ informasi yang mengambarkan penyelengaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Barito Utara bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan pembangunan kesehatan dari tahun ke tahun sebagai pencapaian Pembangunan Kesehatan, dengan sistemiatika penyususnan profil sebagai berikut : BAB I. : PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang visi dan misi pembangunan kesehatan kabupaten dimaksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten serta sistematika penyajian BAB demi BAB.. BAB II. : GAMBARAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA Bab ini membahas mengenai gambaran umum Kabupaten Barito Utara yang meliputi keadaan geografi, keadaan penduduk, fasilitas kesehatan, kepadatan, tingkat pendidikan, angka melek huruf, keadaan ekonomi pendapatan perkapita, dan lain-lain.. BAB III. : PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH Bab ini menguraikan mengenai visi dan misi strategi Pembangunan Kesehatan, seperti capaian program-program kesehatan serta berbagai indikator derajat kesehatan yang mencakup tentang angka kesakitan, satatus gizi dan satatus kesehatan masyarakat Kabupaten Barito Utara.. BAB IV. : PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Bab ini menyajikan perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan, keadaan dan fasilitas pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan di Kabupaten Barito Utara.. BAB V. : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan yang disajikan dalam bab sebelumnya serta saran-saran dan usul dalam rangka mengatasi masalah kesehatan dan masalah kinerja pembangunan kesehatan yang menonjol.. LAMPIRAN : Terdiri dari tabel indek yang digunakan dalam Penyusunan Profil ini.. 5.

(14) BAB II KEADAAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA. A. LETAK GEOGRAFIS Secara geografis Kabupaten Barito Utara adalah salah satu kabupaten di Propinsi Kalimantan Tengah yang berada di pedalaman pulau Kalimantan terletak di daerah khatulistiwa yaitu pada posisi :  113° 20 ‘ - 115 ° 55 ‘ Bujur Timur  0 ° 49 ‘ Lintang Utara – 1 ° 27 ‘ Lintang Selatan Dengan batas-batas wilayah antara lain :  Sebelah Utara : Berbatasan Murung. PETA KABUPATEN BARITO UTARA. dengan Raya. dan. Kabupaten Propinsi. Gambar 1. Kalimantan Timur.  Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan dan Propinsi Kalimantan Selatan.  Sebelah Timur : Berbatasan. dengan. Propinsi. Kalimantan Timur.  Sebelah Barat : Berbatasan. dengan. Kabupaten. Kapuas dan Propinsi Kalimantan Barat. B. LUAS WILAYAH Luas wilayah Kabupaten Barito Utara ± 8.300 km² secara administrasi yang terdiri dari 9 (Sembilan) Kecamatan dan 103 (Seratus tiga) desa / kelurahan dengan rincian, dan 10 (sepuluh) kelurahan.. 6.

(15) C. I K L I M Iklim di daerah Kabupaten Barito Utara termasuk iklim tropis yang lembab dan panas sesuai pengamatan stasiun Meteorologi Bandara Beringin Muara Teweh, keadaan temperatur udara rata-rata maximum ± 32,3° C dan suhu minum rata-rata ± 22.7° C dengan kelembaban nisbi rata-rata 86 % setahun. ( keadaan bulan januari s/d Desember 2009) Menurut sumber Profil Kabupaten Barito Utara Tahun 2014. D. TOPOGRAFI Pada umumnya Kabupaten Barito Utara dari sebelah selatan ke timur merupakan dataran agak rendah, sedangkan ke arah utara dengan bentuk daerah berbukit-bukit lipatan, patahan yang dijajari oleh pegunungan Muller / Schwaner. Bagian wilayah dengan kelerengan 0 – 2 % terletak dibagian selatan tepi sungai Barito yaitu Kecamatan Montallat, Teweh Tengah, dan. seluas 165 km² (2 %). Bagian wilayah dengan. kemiringan 2 – 15 % tersebar di semua kecamatan seluas 1,785 KM ² (21,5 %). Bagian wilayah kemiringan 15 – 40 % tersebar disemua kecamatan sejumlah 4,275 km² (51,5 %) dan bagian wilayah dengan kemiringan diatas 40 % seluas 2.075 km² (25 %). E. HIDROGRAFI Sungai yang berada di Kabupaten Barito Utara terdapat sungai Barito yang sejalur dengan Kabupaten Barito Selatan dengan panjang sungai ± 900 km dan lebar sungai mencapai rata-rata 650 M dengan kedalaman rata-rata 8 M yang bermuara ke Laut Jawa, dan terdapat danau yang berada disekitar Desa Butong. F. KEADAAN TANAH Menurut keadaan wilayahnya Kabupaten Barito Utara tanahnya terdiri dari berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan ketinggian dari permukaan laut antara 25 – 400 M. Sedangkan dataran rendah terdapat pada bagian selatan membentang sejauh ± 150 KM ke utara dan merupakan tanah dengan derajat keasaman kurang dari 7. Pada kiri kanan dataran rendah tersebut terdiri dari dataran tinggi, perbukitan, pegunungan lipatan dan patahan, terdapat adanya tanah berwarna merah, kuning serta batuan induk hasil endapan, batuan beku dan batu-batuan lainnya. Berdasarkan keadaan tanah yang ada, maka jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Barito Utara, yaitu :. 7.

(16) . Aluvial terdapat di aliran sungai. . Regosol terdapat menyebar di bagian Selatan wilayah Kabupaten Barito Utara.. . Podsolik, merah kuning dengan induk batu-batuan dan batuan beku terdapat pada wilayah yang berbukit.. . Kambisol. . Okisol (Lateritik) terdapat di wilayah bagian atas dan paling luas, keadaan medan bergelombang, berbukit dan bergunung.. G. KEPENDUDUKAN 1. Pertumbuhan Penduduk a). Laju Pertumbuhan Penduduk. Laju pertumbuhan Penduduk Kabupaten Barito Utara pada tahun 2012 rata-rata adalah 13%, dengan jumlah penduduk diperkirakan mengalami kenaikan yaitu 124.491 jiwa sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhan penduduk bervariasi dengan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Teweh baru yaitu sebanyak 17.766 jiwa Sedangkan pada kecamatan yang laju pertumbuhan penduduknya terendah adalah Kecamatan Gunung Purei 2.544 jiwa, perubahan kepadatan penduduk dan jumlah penduduk perkecamatan di tahun 2013 dikarenakan adanya pemekaran daerah kecamatan yang sebelumnya di Kabupaten Barito Utara terdapat 6 Kecamatan menjadi 9 Kecamatan yaitu terdapat 3 Kecamatan baru hasil pemekaran di tahun 2013 yaitu Kecamatan Teweh Baru, Teweh Selatan dan Lahei Barat. Sedangkan jumlah penduduk untuk tahun 2014 masih tidak berbeda dengan jumlah penduduk tahun 2013 dikarenakan BPS statistik belum mengeluarkan data proyeksi terbarunya untuk jumlah penduduk tahun 2014. Sedangkan untuk tahun 2015 pertumbuhan penduduk di Kabupaten Barito Utara mengalami kenaikan, kenaiakan tersebut mengikuti Data BPS Kabupaten Barito Utara yang mengunakan proyeksi, yaitu dengan jumlah penduduk kabupaten Barito Utara sebanyak 128.011 jiwa.. 8.

(17) Berikut digambarkan dalam grafik pertumbuhan penduduk 5 (lima) tahun terakhir : Gambar 2. PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2011 - 2015. 129.000 128.000. 127.479. 127.479. 128.011. 127.000 126.000 125.000 124.000. 124.491. 124.491. 123.000 122.000 Penddk. 2011. 2012. 2013. 2014. 2015. 124.491. 124.491. 127.479. 127.479. 128.011. Sumber BPS Kab. Barito Utara 2015 Jumlah penduduk Proyeksi. b). Penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin (piramida penduduk) Gambar piramida dibawah ini memperlihatkan bahwa penduduk laki-laki dan perempuan terbanyak pada kelompok usia muda (0 – 14 tahun). Dengan karakteristik penduduk muda, Pemerintah Kabupaten Barito Utara perlu memikirkan pembangunan kualitas manusianya. Tidak terhindarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Barito Utara menghadapi beban besar dalam investasi sosial. Investasi sosial adalah kegiatan antara lain pengembangan sumber daya manusia dan untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak di bawah 15 tahun. Yang intinya perlunya persiapan Pemerintah Kabupaten Barito Utara untuk membentuk generasinya, mengarahkan generasi mudanya untuk lebih baik. Gambar 3 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-34 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4. PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. PEREMPUAN. 9. LAKI-LAKI.

(18) Sumber BPS Kab. Barito Utara 2015 Jumlah penduduk Proyeksi. c. Kepadatan Penduduk Berdasarkan luas wilayah dibanding dengan jumlah penduduk yang ada Luas Wilayah Perkecamatan Kabupaetan Barito Utara Tahun 2015 Gambar 5. kepadatan penduduk Barito Utara tergolong jarang, yaitu dengan jumlah penduduk Barito Utara Tahun 2015 berjumlah 128.011 jiwa, berjenis kelamin perempuan dan. sebesar. 61,638. 66,373 berjenis. kelamin laki-laki. Kepadatan penduduk pada tahun 2015 sebesar 13 Jiwa / km².. Kecamatan yang. mempunyai angka kepadatan penduduk tertinggi adalah kecamatan Teweh Tengah 36 jiwa / km², dan yang terendah kecamatan Gunung Purei dengan kepadatan penduduk 2 jiwa / km².. 10.

(19) RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9. B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18. INDIKATOR. L. ANGKA/NILAI L+P. P. Satuan. No. Lampiran. GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan). B.2 Angka Kesakitan. 0.48. 1.13. 10,191 103 128,011 4.3 12.6 42.1 107.7 0.78. 2,818.00 8,406.00 N/A N/A N/A N/A N/A. 3,373.00 7,426.00 N/A N/A N/A N/A N/A. 6,191.00 15,832.00 N/A N/A N/A N/A N/A. 1,158 7 6 5 8 7 3 3. 1,305 3 3 2 4 3 3 2. 2,463 5 18 7 7 3 23 9. 66,373. 61,638. 1 41. Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif. Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1. %. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3. % % % % % % %. Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3. per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup. Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5. Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup. Tabel 6 Tabel 6.

(20) NO. INDIKATOR. 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kematian karena AIDS 24 Jumlah Kasus Syphilis 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak. L. ANGKA/NILAI L+P. P. 69 56.10 103.96 0 0.00. 54 43.90 87.61 0 0.00. 17.65 28.99 47.83 76.81 0.00 2.85 0 3 3 3 0.10 0.00. 14.52 25.93 33.33 59.26 0.00 1.94 17 0 0 0 0.00 0.00. 1 1.51. 0 0.00. 0.15 0.00 #DIV/0!. 0.00 #DIV/0! #DIV/0!. 0. 0. 0 0. 0 0. 0. 0. 9. 6. Satuan. 123 Kasus % 96.09 per 100.000 penduduk 225 Kasus 175.77 per 100.000 penduduk 0.44 % 16.12 % 27.64 % 41.46 % 69.11 % 0.00 per 100.000 penduduk 2.41 % 17 Kasus 3 Kasus 3 Jiwa 3 Kasus 0.09 % 0.00 % 1 0.78 0.00 0.00 0.00 0.08 0.00 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 15. No. Lampiran Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13. Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %. Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17. per 100.000 penduduk <15 tahun. Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20. Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus.

(21) NO. 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60. INDIKATOR Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi Persentase obesitas Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A. L 0 0 179.29 0.00 #DIV/0! 0.00 0 24.61 #DIV/0!. P 0 0 189.82 2.56 #DIV/0! 0.00 0 19.71 #DIV/0! 4.26 3.55. 45.48. 98 92.17 89.59 89.30 89.77 71.78 89.30 69.06 40.36. 99 2.35 96.03 96.11 27.20 89.72. 99 0.77 89.81 90.65 21.38 97.78. 98.01 99.40 52.07 71.20. 90.50 84.44 46.59 86.50. ANGKA/NILAI L+P Satuan 0% 0 Kasus 0 Kasus 184.36 per 100.000 penduduk 1.27 % 0.00 per 1.000 penduduk berisiko #BEZUG! % 0 per 100.000 penduduk 21.40 % #DIV/0! % % % #DIV/0! %. 44.50 15.00 115.87 99 1.51 92.73 93.22 24.12 93.99 91.26 94.03 91.47 49.17 78.39. % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %. No. Lampiran Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28. Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44.

(22) NO 61 62 63 64 65 66 67. INDIKATOR Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat. 68 69 70 71 72 73. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +). L 61.71 0.18 76.94 52.04 0.81 100.00 78.82. P 63.23 0.17 92.94 64.73 0.83 100.00 73.97. ANGKA/NILAI L+P 62.47 % 0.17 % 84.46 % 58.15 % 0.82 % 100.00 % 76.51 %. 72.41 14.68. 71.82 16.35. 1.06 36.32 27.37 72.12 15.52. 14.68 87.12. 16.35 83.43. 15.52 % 85.20 %. #DIV/0! 57.15 4.26 2.57 0.91. #DIV/0! 74.21 4.59 2.47 0.77. Satuan. sekolah sekolah % %. No. Lampiran Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52. C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82 83. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS. #DIV/0! 65.36 4.42 2.52 0.84 46.62 64.52 3.02 2.78. % % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari. Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56. C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS. 61.22 %. Tabel 57. 51.54 %. Tabel 58. C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat.

(23) NO 89 90 91 92 93. INDIKATOR. 104 105 D.2 106 107 108 109 110 111 112. Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk. 98 99 100 101 102 103. P. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik. SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga. D. D.1 94 95 96 97. L. ANGKA/NILAI L+P 10.62 % 96.83 % 13.60 % % 88.17 % 85.63 % 456.03 % %. 1.00 9.00 7.00 83.00 12.00 100.00 169.00 26.04 #DIV/0!. 5.00 16.00. 2.00 6.00. 4.00. 6.00 70.00 113.57. Satuan. RS RS. No. Lampiran Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65. % Posyandu % per 100 balita. Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69. 19.00 10.00 9.00 81.00 78.64. Poskesdes Polindes Posbindu Desa %. Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71. 7.00 22.00 22.65 10.00 7.81. Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk. Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73.

(24) NO. INDIKATOR. 113 114 115 116 117 118 119. Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi. D.3 120 121 122. Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita. L 31.00. P 60.00. 3.00 6.00 19.00 4.00 3.00. 16.00 14.00 12.00 16.00 30.00. ANGKA/NILAI L+P Satuan 181.00 Orang 141.39 per 100.000 penduduk 19.00 Orang 20.00 Orang 31.00 Orang 20.00 Orang 33.00 Orang ######## Rp 29.38 % ######## Rp. No. Lampiran Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77. Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81.

(25) TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. NO 1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11. KECAMATAN. LUAS WILAYAH (km 2). 2. 3. TEWEH TENGAH LAHEI GUNUNG TIMANG TEWEH TIMUR MONTALLAT GUNUNG PUREI TEWEH BARU LAHEI BARAT TEWEH SELATAN. JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - BPS Cabang Barito Utara. JUMLAH DESA 4. 621.12 2,146.11 1,113.57 972.83 793.21 1,047.44 778.69 1,726.00 991.66. 8 11 16 12 6 11 10 11 10. 10,190.6. 95. KELURAHAN. DESA + KELURAHAN. 5. 6. 2 2 4. 8. JUMLAH PENDUDUK. JUMLAH RUMAH TANGGA. RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA. KEPADATAN PENDUDUK per km 2. 7. 8. 9. 10. 10 13 16 16 6 11 10 11 10 0 0. 43,910 12,365 10,516 6,084 11,608 2,543 17,799 10,012 13,174. 9,386 3,640 5,019 2,352 767 854 2,947 1,641 3,294. 4.68 3.40 2.10 2.59 15.13 2.98 6.04 6.10 4.00 #DIV/0! #DIV/0!. 103. 128,011. 29,900. 4.28. 70.69 5.76 9.44 6.25 14.63 2.43 22.86 5.80 13.28 #DIV/0! #DIV/0! 13.

(26) TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. NO. KELOMPOK UMUR (TAHUN). 1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 JUMLAH. JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI. PEREMPUAN. LAKI-LAKI+PEREMPUAN. RASIO JENIS KELAMIN. 2. 3. 4. 5. 6. 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+. 5,436 5,758 6,221 6,734 6,123 5,661 5,852 6,293 5,249 4,698 3,107 2,009 1,427 826 516 463. 5,206 5,269 6,369 6,653 6,376 5,561 5,432 5,732 4,451 3,614 2,332 1,652 1,152 827 494 518. 10,642 11,027 12,590 13,387 12,499 11,222 11,284 12,025 9,700 8,312 5,439 3,661 2,579 1,653 1,010 981. 104.42 109.28 97.68 101.22 96.03 101.80 107.73 109.79 117.93 129.99 133.23 121.61 123.87 99.88 104.45 89.38. 66,373. 61,638. 128,011. 107.68. ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten Barito Utara. 42.

(27) TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 JUMLAH NO. VARIABEL. PERSENTASE. LAKI-LAKI. PEREMPUAN. LAKI-LAKI+ PEREMPUAN. LAKI-LAKI. PEREMPUAN. LAKI-LAKI+ PEREMPUAN. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 7,972. 6,922. 14,894. 38. 78. 116. 0.48. 1.13. 0.78. a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD. 4,915. 5,188. 10,103. 61.65. 74.95. 67.83. b. SD/MI. 7,586. 4,966. 12,552. 95.16. 71.74. 84.28. c. SMP/ MTs. 2,818. 3,373. 6,191. 35.35. 48.73. 41.57. d. SMA/ MA. 8,406. 7,426. 15,832. e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. N/A. N/A. N/A. 105.44 N/A. 107.28 N/A. 106.30 N/A. f. DIPLOMA I/DIPLOMA II. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. g. AKADEMI/DIPLOMA III. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR). N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 1. 2. 1. PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS. 2. PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF. 3. PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:. Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten Barito Utara.

(28) TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN NO. KECAMATAN. 1. 1. 2. 3. NAMA PUSKESMAS. 2. TEWEH TENGAH. LAHEI. GUNUNG TIMANG. 3. LAKI-LAKI. PEREMPUAN. LAKI-LAKI + PEREMPUAN. HIDUP. MATI. HIDUP + MATI. HIDUP. MATI. HIDUP + MATI. HIDUP. MATI. HIDUP + MATI. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Muara Teweh. 195. 3. 198. 219. 0. 219. 414. 3. 417. Lanjas. 107. 0. 107. 137. 0. 137. 244. 0. 244. Lemo. 48. 0. 48. 45. 0. 45. 93. 0. 93. Sei Rahayu. 27. 1. 28. 32. 1. 33. 59. 2. 61. Lahei 1. 50. 0. 50. 65. 0. 65. 115. 0. 115. Lahei 2. 65. 1. 66. 83. 1. 84. 148. 2. 150. Kandui. 45. 1. 46. 51. 0. 51. 96. 1. 97. Ketapang. 24. 0. 24. 27. 1. 28. 51. 1. 52. Batu Raya. 29. 0. 29. 35. 0. 35. 64. 0. 64. 118. 1. 119. 112. 0. 112. 230. 1. 231. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. 41. 0. 41. 48. 0. 48. 89. 0. 89. Mampuak. 21. 1. 22. 24. 0. 24. 45. 1. 46. 30. 0. 30. 37. 1. 38. 67. 1. 68. 147. 0. 147. 167. 0. 167. 314. 0. 314. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 7. TEWEH BARU. Sikui. 8. LAHEI BARAT. Benao. 83. 0. 83. 90. 0. 90. 173. 0. 173. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 128. 0. 128. 133. 0. 133. 261. 0. 261. 1,305. 4. 1,309. 2,463. 12. 2,475. 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA). 1,158. ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN). 8 6.9. 1,166. 3.1. p Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi. 4.8.

(29) TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 JUMLAH KEMATIAN NO. KECAMATAN. 1. 1. 2. 2. TEWEH TENGAH. LAHEI. LAKI - LAKI. PUSKESMAS. 3. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. NEONATAL. BAYI. 4. 5. 2. a. PEREMPUAN. ANAK BALITA. BALITA. NEONATAL. BAYI. 6. 7. 8. 9. 1. 1 0 0 0. 1. Lahei 1 Lahei 2. 1. 1. a. LAKI - LAKI + PEREMPUAN. ANAK BALITA. BALITA. NEONATAL. BAYI. 10. 11. 12. 13. 1. 0 2. a. ANAK BALITA. BALITA. 14. 15. 1. 1 0 0 0. 2 0 0 2. 1 0 0 0. 1 0 0 0. 2 0 0 0. 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 1. 0 2. 0 0 0. 1 1 0. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0. 3. GUNUNG TIMANG. Kandui Ketapang Batu Raya. 1. 0 0 0. 0 1. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 1. 0. 0. 1. 0. 0. 0. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 1. 0 1. 1. 0. 1. 0. 1. 1. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 0. 7. TEWEH BARU. Sikui. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 8. LAHEI BARAT. Benao. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 13 16. 17 23. 10 RSUD Muara Teweh JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN). 1. 9 6. 8 5. 1 7. 3 1. 3 3. 4 2. 2 3. Sumber: BIDANG PK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi. 3 2. 18 2. 4 7. 7. 3. 6. 9.

(30) TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 KEMATIAN IBU NO. KECAMATAN. PUSKESMAS. JUMLAH LAHIR HIDUP. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. TEWEH TENGAH. LAHEI. GUNUNG TIMANG. JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun 5. 6. 7. JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun. 8. 9. 10. 11. 12. JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun 13. 14. 15. 16. JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun 17. 18. 19. 20. Muara Teweh. 414. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lanjas. 244. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lemo. 93. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Sei Rahayu. 59. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lahei 1. 115. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lahei 2. 148. 0. 0. 1. 0. 0. 1. 1. Kandui. 96. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Ketapang. 51. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Batu Raya. 64. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 230. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. 89. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Mampuak. 45. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 67. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 7. TEWEH BARU. Sikui. 314. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 8. LAHEI BARAT. Benao. 173. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 261. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 0. 0. 1. 1. JUMLAH (KAB/KOTA). 2,463. 0. 0. 0. 0. ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: BIDANG PK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 41.

(31) TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. NO. KECAMATAN. 1. 1. 2. 3. PUSKESMAS. 2. TEWEH TENGAH. LAHEI. GUNUNG TIMANG. 3. Muara Teweh. JUMLAH PENDUDUK. JUMLAH SELURUH KASUS TB P. JUMLAH KASUS BARU TB BTA+& RTB + L. P. L. P. L+P. JUMLAH. %. JUMLAH. %. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. L. L+P 11. JUMLAH. %. JUMLAH. %. 12. 13. 14. 15. KASUS TB ANAK 014 TAHUN L+P 16. JUMLAH. %. 17. 18. 11,546. 11,366. 22,912. 5. 55.56. 4. 44. 9. 0.00. 0.00. 14. Lanjas. 7,092. 6,573. 13,665. 3. 42.86. 4. 57. 7. 0. 0.00. 10. Lemo. 2,274. 2,121. 4,395. 3. 75. 1. 25. 4. 0. 0.00. 4. 0.00. Sei Rahayu. 1,570. 1,367. 2,937. 0 #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 2,588. 5,495. 0 #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. Lahei 1. 2,907. 0.00 1. 10.00. Lahei 2. 3,510. 3,360. 6,870. 0 #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. Kandui. 2,264. 2,197. 4,461. 5. 62.5. 3. 38. 8. 0. 0.00. 8. 0.00. Ketapang. 1,299. 1,242. 2,541. 4. 50. 4. 50. 8. 0. 0.00. 8. 0.00. Batu Raya. 1,873. 1,640. 3,513. 2. 66.67. 1. 33. 3. 0. 0.00. 6. 0.00. 11,609. 8. 57.14. 6. 43. 14. 0. 0.00. 15. 0.00. 60. 2. 40. 5. 0. 0.00. 5. 0.00. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. 2,043. 1,984. 4,027. 3. Mampuak. 1,136. 921. 2,057. 0 #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 5,899. 5,710. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 1,318. 1,225. 2,543. 1. 100. 0. 0. 1. 0. 0.00. 1. 0.00. 7. TEWEH BARU. Sikui. 9,262. 8,538. 17,800. 0. 0. 1. 100. 1. 0. 0.00. 2. 0.00. 8. LAHEI BARAT. Benao. 5,211. 4,801. 10,012. 2. 40. 3. 60. 5. 0. 0.00. 5. 0.00. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 7,169. 6,005. 13,174. 3. 75. 1. 25. 4. 0. 0.00. 5. 0.00 #DIV/0!. 10 RSUD MUARA TEWEH JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK. 66,373. 61,638. 128,011. 30. 0. 24. 69. 56. 54. 103.96. 87.61. 54 44. 123. 0 0. 0. 0. 0.00. 142. 0. 225. 96.09 0.00. 0.00. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 128011. 175.77. 0.00 1. 0.

(32) TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 TB PARU NO. KECAMATAN. PUSKESMAS. 1. 2. 3. 1. 2. 3. TEWEH TENGAH. LAHEI. GUNUNG TIMANG. SUSPEK L. P. L+P. L. P. L+P. L. % BTA (+) TERHADAP SUSPEK P. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. BTA (+). L+P. Muara Teweh. 24. 14. 38. 5. 4. 9. 20.83. 28.57. 23.68. Lanjas. 19. 21. 40. 3. 4. 7. 15.79. 19.05. 17.50. Lemo. 3. 4. 7. 3. 1. 4. 100.00. 25.00. 57.14. Sei Rahayu. 2. 3. 5. 0. 0. 0. 0.00. 0.00. 0.00. Lahei 1. 0. 0. 0. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #DIV/0!. Lahei 2. 0. 0. 0. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #DIV/0!. Kandui. 23. 16. 39. 5. 3. 8. 21.74. 18.75. 20.51. Ketapang. 34. 38. 72. 4. 4. 8. 11.76. 10.53. 11.11. Batu Raya. 7. 9. 16. 2. 1. 3. 28.57. 11.11. 18.75. 8. 6. 14. 8. 6. 14. 100.00. 100.00. 100.00. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. 21. 23. 44. 3. 2. 5. 14.29. 8.70. 11.36. Mampuak. 0. 0. 0. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #DIV/0!. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 1. 0. 1. 1. 0. 1. 100.00. #DIV/0!. 100.00. 7. TEWEH BARU. Sikui. 1. 1. 2. 0. 1. 1. 0.00. 100.00. 50.00. 8. LAHEI BARAT. Benao. 2. 3. 5. 2. 3. 5. 100.00. 100.00. 100.00. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 4. 6. 10. 3. 1. 4. 75.00. 16.67. 40.00. 242. 228. 470. 30. 24. 54. 12.40. 10.53. 11.49. 391. 372. 763. 69. 54. 123. 17.65. 14.52. 16.12. 10 RSUD MUARA TEWEH. JUMLAH (KAB/KOTA). Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll.

(33) TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE). ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO. KECAMATAN. 1. PUSKESMAS. 2. 3. L. P. L+P. L. L+P. JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN. L. P. L+P. JUMLAH. %. JUMLAH. %. JUMLAH. %. JUMLAH. %. JUMLAH. %. JUMLAH. %. L. P. L+P. L. P. L+P. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 1. TEWEH TENGAH. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. 5 3 3 0. 4 4 1 0. 9 7 4 0. 100.00 50.00 0.00 #DIV/0!. 5 55.56 8 114.29 0 0.00 0 #DIV/0!. 2. LAHEI. Lahei 1 Lahei 2. 0 0. 0 0. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!. 3. GUNUNG TIMANG. Kandui Ketapang Batu Raya. 5 4 2. 3 4 1. 8 8 3. 0.00 0.00 0.00. 0.00 0.00 0.00. 0 0 0. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 8. 6. 14. 0.00. 0.00. 0. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 3 0. 2 0. 5 0. 0.00 #DIV/0!. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 1. 0. 1. 7. TEWEH BARU. Sikui. 0. 1. 8. LAHEI BARAT. Benao. 2. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 10 RSUD MUARA TEWEH. P. ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR). 300.00 25.00 0.00 #DIV/0!. 18 200.00 140.00 400.00 255.56 2 28.57 233.33 75.00 142.86 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. 0.00 0.00 0.00. 0.00 0.00 0.00. 0.00 0.00 0.00. 0 0 0. 0.00 0.00 0.00. 0.00 0.00 0.00. 0.00 0.00 0.00. 0.00 0.00 0.00. 0 0 0. 0.00. 0.00. 0.00. 0. 0.00. 0.00. 0.00. 0.00. 0. 0.00 #DIV/0!. 0 0.00 0 #DIV/0!. 0.00 #DIV/0!. 0.00 #DIV/0!. 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. 0.00. #DIV/0!. 0. 0.00. 0.00. #DIV/0!. 0. 0.00. 0.00. 0. 1. #DIV/0!. 0.00. 0. 0.00. #DIV/0!. 0.00. 0. 0.00 #DIV/0!. 0.00. 0.00. 0. 3. 5. 0.00. 0.00. 0. 0.00. 0.00. 0.00. 0. 0.00. 0.00. 0.00. 0.00. 0. 3. 1. 4. 0.00. 0.00. 0. 0.00. 0.00. 0.00. 0. 0.00. 0.00. 0.00. 0.00. 0. 30. 24. 54. 13. 43.33. 8. 33.33. 21. 38.89. 26. 86.67. 5. 20.83. 31. 57.41. 130.00. 54.17. 96.30. 0. 123. 20. 28.99. 14. 25.93. 34. 27.64. 33. 47.83. 18. 33.33. 51. 41.46. 76.81. 59.26. 69.11. JUMLAH (KAB/KOTA) 69 54 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK. 1 6. 20.00 200.00 0.00 #DIV/0!. 4 2. 6 1. 120.00 33.33 0.00 #DIV/0!. 12 1. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll. 0.00 #DIV/0!. 0 0. 0 0. 0 0.

(34) TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. NO. KECAMATAN. PUSKESMAS. 1. 2. 3. 1. 2. 3. TEWEH TENGAH. LAHEI. GUNUNG TIMANG. JUMLAH BALITA. JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P. L. P. L+P. 4. 5. 6. 1,155. 1,137. 2291. 115. 114. 229. 0.0. 0.0. 0.0. Lanjas. 709. 657. 1367. 71. 66. 137. 0.0. 0.0. 0.0. Lemo. 227. 212. 440. 23. 21. 44. 1. 4.4. 0.0. 1. 2.3. Sei Rahayu. 157. 137. 294. 2. 12.7. 21.9. 5. 17.0. 291. 259. 550. 14 26. 29. Lahei 1. 16 29. 55. 0.0. 0.0. 0.0. Lahei 2. 351. 336. 687. 0.0. 0.0. 0.0. 226. 220. 446. 34 22. 69. Kandui. 35 23. 45. 0.0. 0.0. 0.0. Ketapang. 130. 124. 254. 13. 12. 25. 0.0. 0.0. 0.0. Batu Raya. 187. 164. 351. 19 59 20. 16 57 20. 35. 0.0. 0.0. 0.0. 116. 0.0. 0.0. 0.0. 40. 0.0. 0.0. 0.0. 11 13 93 52 72. 9 12 85 48 60. 21. 0.0. 0.0. 0.0. 25. 0.0. 0.0. 0.0. 178. 0.0. 0.0. 0.0. 100. 0.0. 0.0. 0.0. 132. 0.0. 0.0. 0.0. 664. 616. Muara Teweh. 7. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 590. 571. 1161. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. 204. 198. 403. Mampuak. 114. 92. 206. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 132. 123. 254. 7. TEWEH BARU. Sikui. 926. 854. 1780. 8. LAHEI BARAT. Benao. 521. 480. 1001. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 717. 601. 1317. JUMLAH PUSKESMAS 10 RSUD MUARA TEWEH JUMLAH (KAB/KOTA). PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %. 6,637. 6,164. 14. 7. 6,651. 6,171. 12,801 21 12,822. 8. 2 666. 9. 2 618. 10. 1,280 4 1,284. 11. 3 16 19 2.85. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS. 12. 0.5. 13. 3. 3. 14. 0.2. 9 12. 15. 6. 1,327. 25 1.94. 31. 2.41.

(35) TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 HIV NO. 1. 1. AIDS. KELOMPOK UMUR. 2. L. P. L+P. PROPORSI KELOMPOK UMUR. 3. 4. 5. 6. 4 TAHUN. L. P. 7. 8. JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS. SYPHILIS. L+P. PROPORSI KELOMPOK UMUR. L. P. L+P. L. P. L+P. PROPORSI KELOMPOK UMUR. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 0. 0.00. 0. 0.00. 0. 0. 0.00. 0. 5 - 14 TAHUN. 0. 0.00. 0. 0.00. 0. 0. 0.00. 0. 15 - 19 TAHUN. 0. 0.00. 0. 0.00. 0. 0. 0.00. 0. 20 - 24 TAHUN. 0. 0.00. 2. 2. 66.67. 2. 2. 0. 0.00. 0. 25 - 49 TAHUN. 17. 100.00. 1. 1. 33.33. 1. 1. 3. 100.00. 0. 0.00. 0. 0.00. 0. 0.00. 2. 17. 50 TAHUN. JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN. 0. 17. 0.00. 100.00. 17. 3. 0. 100.00. 0.00. 3. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS. 3. 0. 3. 0. 100.00. 0.00. 3. 3. 0. 100.00. 0.00. 3.

(36) TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 DONOR DARAH NO. UNIT TRANSFUSI DARAH. 1. 1.. 2. PMI dan Laboratorium RSUD Muara Teweh. JUMLAH Sumber: PMI dan Laboratorium RSUD Muara Teweh. JUMLAH PENDONOR L. P. 3. 4. L+P. SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7. 8. 9. 10. 11. POSITIF HIV L JUMLAH. %. 12. 13. P JUMLAH 14. % 15. L+P JUMLAH %. 5. 6. 1,043. 32. 1,075. 1,043. 100.00. 32. 100.00. 1,075. 100.00. 1. 0.10. 0. 0.00. 16. 1. 17. 0.09. 1,043. 32. 1,075. 1,043. 100.00. 32. 100.00. 1,075. 100.00. 1. 0.10. 0. -. 1. 0.09.

(37) TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 hanya ada data total DIARE NO. KECAMATAN. PUSKESMAS. 1. 2. 3. 1. TEWEH TENGAH. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. 2. LAHEI. Lahei 1 Lahei 2. 3. JUMLAH PENDUDUK L 4. P 5. JUMLAH TARGET PENEMUAN. L+P 6. L 7. P 8. L. L+P 9. JUMLAH 10. % 11. DIARE DITANGANI P JUMLAH % 12 13. L+P JUMLAH % 14 15. 11,546 7,092 2,274 1,570. 11,366 6,573 2,121 1,367. 22,912 13,665 4,395 2,937. 2,471 1,518 487 336. 2,432 1,407 454 293. 4,903 2,924 941 629. 152 84 19 144. 6.15 5.53 3.90 42.86. 207 162 13 136. 8.51 11.52 2.86 46.49. 359 246 32 280. 7.32 8.41 3.40 44.55. 2,907 3,510. 2,588 3,360. 5,495 6,870. 622 751. 554 719. 1,176 1,470. 86 36. 13.82 4.79. 74 74. 13.36 10.29. 160 110. 13.61 7.48. GUNUNG TIMANG Kandui Ketapang Batu Raya. 2,264 1,299 1,873. 2,197 1,242 1,640. 4,461 2,541 3,513. 484 278 401. 470 266 351. 955 544 752. 108 72 53. 22.29 25.90 13.22. 90 84 32. 19.14 31.60 9.12. 198 156 85. 20.74 28.69 11.31. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 5,899. 5,710. 11,609. 1,262. 1,222. 2,484. 152. 12.04. 136. 11.13. 288. 11.59. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 2,043 1,136. 1,984 921. 4,027 2,057. 437 243. 425 197. 862 440. 12 36. 2.74 14.81. 12 40. 2.83 20.29. 24 76. 2.78 17.26. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 1,318. 1,225. 2,543. 282. 262. 544. 83. 29.43. 66. 25.18. 149. 27.38. 7. TEWEH BARU. Sikui. 9,262. 8,538. 17,800. 1,982. 1,827. 3,809. 232. 11.70. 238. 13.03. 470. 12.34. 8. LAHEI BARAT. Benao. 5,211. 4,801. 10,012. 1,115. 1,027. 2,143. 126. 11.30. 139. 13.53. 265. 12.37. 9. TEWEH SELATAN Butong. 7,169. 6,005. 13,174. 1,534. 1,285. 2,819. 198. 12.91. 12. 0.93. 210. 7.45. 13,191 13,191 2,604. 27,394 27,394 5,375 214. 1,593 306 1,899. 11.22 2.2 68.5. 1,515 307 1,822. 11.49 1.1 70.0. 3,108 613 3,721. 57.82 2.24 69.23. Jumlah 66,373 10 RSUD MUARA TEWEH 66,373 JUMLAH (KAB/KOTA) 66,373 ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK. 61,638 128,011 61,638 128,011 61,638 128,011. 14,204 14,204 2,771. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS.

(38) TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 KASUS BARU NO. KECAMATAN. 1. 1. 2. 3. PUSKESMAS. 2. TEWEH TENGAH. LAHEI. GUNUNG TIMANG. 3. Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering. Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah. PB + MB. L. P. L+P. L. P. L+P. L. P. L+P. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Muara Teweh. 1. 1. 0. 1. 0. 1. Lanjas. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lemo. 0. 0. 0. 0. 0. Sei Rahayu. 0. 0. 0. 0. 0. Lahei 1. 0. 0. 0. 0. 0. Lahei 2. 0. 0. 0. 0. 0. Kandui. 0. 0. 0. 0. 0. Ketapang. 0. 0. 0. 0. 0. Batu Raya. 0. 0. 0. 0. 0. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 0. 0. 0. 0. 0. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. 0. 0. 0. 0. 0. Mampuak. 0. 0. 0. 0. 0. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 0. 0. 0. 0. 0. 7. TEWEH BARU. Sikui. 0. 0. 0. 0. 0. 8. LAHEI BARAT. Benao. 0. 0. 0. 0. 0. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 0. 1. 100.00. 0.00. 1.51. 0. JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN. 1. 0. 100.00. 0.00. 1. ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA. 0 #DIV/0!. 0 #DIV/0!. 0.78.

(39) TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. NO. KECAMATAN. 1. 1. PUSKESMAS. 2. TEWEH TENGAH. 3. KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN. PENDERITA KUSTA 4. CACAT TINGKAT 2. JUMLAH. %. JUMLAH. %. 5. 6. 7. 8. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. 1 0 0 0. 0.00. 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 2. LAHEI. Lahei 1 Lahei 2. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 3. GUNUNG TIMANG. Kandui Ketapang Batu Raya. 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 7. TEWEH BARU. Sikui. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 8. LAHEI BARAT. Benao. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. Butong. 0 1. #DIV/0!. #DIV/0!. 9 TEWEH SELATAN JUMLAH (KAB/KOTA). ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA. -. 0.00. -. 0.

(40) TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 KASUS TERCATAT NO. KECAMATAN. 1. PUSKESMAS. 2. 3. 1. TEWEH TENGAH. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. 2. LAHEI. 3. Pausi Basiler/Kusta kering. Multi Basiler/Kusta Basah. JUMLAH. L. P. L+P. L. P. L+P. L. P. L+P. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 1 0 0 0. 0 0 0 0. 1 0 0 0. 0 0 0 0. 1 0 0 0. Lahei 1 Lahei 2. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. GUNUNG TIMANG. Kandui Ketapang Batu Raya. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 0. 0. 0. 0. 0. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 0. 0. 0. 0. 0. 7. TEWEH BARU. Sikui. 0. 0. 0. 0. 0. 8. LAHEI BARAT. Benao. 0. 0. 0. 0. 0. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 0. 1. 0.15. 0.00. 0.08. JUMLAH (KAB/KOTA). 1 0. 1. ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA. 0. 1. 0. 0.

(41) TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 KUSTA (PB) NO. KECAMATAN. 1. 1. 2. TEWEH TENGAH. PENDERITA PBa. PUSKESMAS 3. KUSTA (MB) RFT PB P. L. PENDERITA MBa. L+P. RFT MB P. L. L+P. L. P. L+P. JUMLAH. %. JUMLAH. %. JUMLAH. %. L. P. L+P. JUMLAH. %. JUMLAH. %. JUMLAH. %. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. 1 0 0 0. 0 0 0 0. 1 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0. 0 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. Lahei 1 Lahei 2. 0 0. 0 0. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. 2. LAHEI. 3. GUNUNG TIMANG Kandui Ketapang Batu Raya. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 0 0 0. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 0 0. 0 0. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0!. 0 0. #DIV/0! #DIV/0!. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 7. TEWEH BARU. Sikui. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 8. LAHEI BARAT. Benao. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 9. TEWEH SELATAN Butong. 0. 0. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 1. 0. 1. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. 0. #DIV/0!. JUMLAH (KAB/KOTA). 0. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama. 0.0. 0. 0.0. 0. 0. 0. 0. #DIV/0!. 0.

(42) TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 tidak ada kasus NO. KECAMATAN. PUSKESMAS. JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN. JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO). 1. 2. 3. 4. 5. 1. TEWEH TENGAH. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. 6,103 4,233 1,362 1,023. 0 0 0 0. 2. LAHEI. Lahei 1 Lahei 2. 1,703 2,104. 0 0. 3. GUNUNG TIMANG. Kandui Ketapang Batu Raya. 1,425 887 1,244. 0 0 0. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 3,598. 0. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 1,246 806. 0 0. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 1,038. 0. 7. TEWEH BARU. Sikui. 5,517. 0. 8. LAHEI BARAT. Benao. 3,103. 0. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 4,011. 0. 10 RSUD MUARA TEWEH JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN. 39,403. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS. Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebes 34,259. 0 0.00.

(43) TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. NO. KECAMATAN. 1. 1. 2. 3. 2. TEWEH TENGAH. LAHEI. GUNUNG TIMANG. DIFTERI. PUSKESMAS. 3. JUMLAH KASUS L. P. L+P. 4. 5. 6. JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM). PERTUSIS MENINGGAL 7. JUMLAH KASUS. L. P. L+P. L. P. L+P. 8. 9. 10. 11. 12. 13. TETANUS NEONATORUM. MENINGGAL 14. JUMLAH KASUS L. P. L+P. 15. 16. 17. MENINGGAL 18. Muara Teweh. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Lanjas. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Lemo. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Sei Rahayu. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Lahei 1. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Lahei 2. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Kandui. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Ketapang. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Batu Raya. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Mampuak. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 7. TEWEH BARU. Sikui. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 8. LAHEI BARAT. Benao. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 9. TEWEH SELATAN. Butong. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. JUMLAH (KAB/KOTA). 0. 0. 0. CASE FATALITY RATE (%). Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA. 0 #DIV/0!. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0 #DIV/0!. 0. 0. 0. 0 #DIV/0!.

(44) TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I NO. KECAMATAN. PUSKESMAS L. 1. 1. 2. TEWEH TENGAH. 3. Muara Teweh. 4. 3. LAHEI. GUNUNG TIMANG. 5. N/A. Lanjas. 2. CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P. MENINGGAL. 6. N/A 9. POLIO 7. N/A 6. HEPATITIS B. L. P. L+P. L. P. L+P. 8. 9. 10. 11. 12. 13. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 15 N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Lemo. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Sei Rahayu. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Lahei 1. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Lahei 2. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Kandui. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Ketapang. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Batu Raya. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. Mampuak. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 7. TEWEH BARU. Sikui. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 8. LAHEI BARAT. Benao. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. 9. TEWEH SELATAN. Butong. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. N/A. JUMLAH (KAB/KOTA). 9. 6. CASE FATALITY RATE (%). Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA. 15. 0 0.0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.

(45) TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO. KECAMATAN. 1. PUSKESMAS. 2. 3. 1. TEWEH TENGAH. Muara Teweh Lanjas Lemo Sei Rahayu. 2. LAHEI. Lahei 1 Lahei 2. 3. GUNUNG TIMANG. Kandui Ketapang Batu Raya. JUMLAH KASUS. MENINGGAL. CFR (%). L. P. L+P. L. P. L+P. L. P. L+P. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 27 13 1 2. 32 12 0 0. 59 25 1 2. 1 1. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0. 27 3 1. 23 0 1. 50 3 2. 0 0 1 0 0 0 0. 1. 1 1 0 0. 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0. 1.7 4.0 0.0 0.0. #DIV/0! 0.0. #DIV/0! 0.0. 0.0 #DIV/0! 100.0. 0.0 0.0 50.0. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 0. 0. 5. TEWEH TIMUR. Benangin Mampuak. 0 0. 0 0. 0 0 0 0. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 1. 0. 1. 0. 0.0. 7. TEWEH BARU. Sikui. 1. 1. 2. 0. 0.0. 0.0. 0.0. 8. LAHEI BARAT. Benao. 1. 2. 3. 0. 0.0. 0.0. 0.0. 9. TEWEH SELATAN. Butong. 2. 2. 4. 0. 0.0. 0.0. 0.0. 40 119 179.3. 43 117 189.8. 83 236 184.4. 0 3. 0.0 0.0. 0.0 2.6. 0.0 1.3. 10 RSUD MUARA TEWEH JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK. 0. 3. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. 3.1 8.3 #DIV/0! #DIV/0!. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0.

(46) TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015. NO. KECAMATAN. 1. 1. 2. TEWEH TENGAH. 3. LAHEI. L. P. L+P. 4. 5. 6. GUNUNG TIMANG. P. L+P. 7. 8. 9. CFR. L. %. P. %. L+P. %. L. P. L+P. L. P. L+P. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 0. 67. 61. 128. 1. 1.49. 1. 2. 2. 1.56. 0. 0. 0. #BEZUG!. Lanjas. 0. 25. 103. 128. 5. 20.00. 42. 41. 47. 36.72. 0. 0.00. 0.00. #BEZUG!. Lemo. 0. 9. 7. 16. -. 0.00. -. -. -. -. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. #WERT!. 15. 30. 45. -. 0.00. -. -. -. -. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. 0. 85. 81. 166. 0. 115. 91. 206. N/A. N/A. -. -. Lahei 1 Lahei 2. 3. L. MENINGGAL. Muara Teweh. Sei Rahayu 2. SUSPEK. PUSKESMAS. MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF. 8. 9.41. 5. 6. 13. 7.83. 0. 0.00. 0. #BEZUG!. 0.00. 1. 1. 1. 0.49. 0. #DIV/0!. 0. #BEZUG!. 2. 8.70. 0. 0.00. #DIV/0!. #BEZUG!. 2. 7.41. 0. 0.00. 0. #BEZUG!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. 0. 0.00. #DIV/0!. #BEZUG!. Kandui. N/A. N/A. #WERT!. 15. 8. 23. 2. 13.33. Ketapang. N/A. N/A. #WERT!. 19. 8. 27. 1. 5.26. Batu Raya. N/A. N/A. #WERT!. 12. 7. 19. -. -. 0. 24. 19. 43. 1. -. 1. 13. 0.00. -. -. 4.17. -. -. -. -. 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 1. 2.33. 5. TEWEH TIMUR. Benangin. N/A. N/A. #WERT!. 116. 101. 217. -. 0.00. -. -. -. -. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. Mampuak. N/A. N/A. #WERT!. 7. 4. 11. -. 0.00. -. -. -. -. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. N/A. N/A. #WERT!. 10. 7. 17. -. 0.00. -. -. -. -. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. 7. TEWEH BARU. Sikui. N/A. N/A. #WERT!. 14. 6. 20. -. 0.00. -. -. -. -. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. 8. LAHEI BARAT. Benao. N/A. N/A. #WERT!. 204. 164. 368. 1. 0.49. 9. TEWEH SELATAN. Butong. -. -. 0. 105. 100. 205. 1. 0.95. 1,110. 1,050. 2,160. 1,952. 1,847. 3,799. 10 RSUD MUARA TEWEH JUMLAH (KAB/KOTA). 0. 0. 0. 2 -. -. 0.00 20. 1.02. 1. 52. 3. 3. 0.82. 0. 0.00. 0. #BEZUG!. 1. 0.49. 0. 0.00. #DIV/0!. #BEZUG!. 0. #DIV/0!. #DIV/0!. #BEZUG!. 0. 0. 0. #BEZUG!. -. -. 72. 1.90. JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO. #DIV/0!. Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS. #DIV/0!. 0.00. 0. 0.

(47) TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2015 PENDERITA FILARIASIS NO. KECAMATAN. 1. 1. PUSKESMAS. 2. TEWEH TENGAH. 3. KASUS BARU DITEMUKAN. JUMLAH SELURUH KASUS. L. P. L+P. L. P. L+P. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Muara Teweh. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lanjas. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lemo. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Sei Rahayu. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0 2. LAHEI. 0. Lahei 1. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Lahei 2. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0 3. GUNUNG TIMANG. 0. Kandui. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Ketapang. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Batu Raya. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0 4. MONTALLAT. Tumpung Laung. 0. 0. 0. 0 0. 0. 0 5. TEWEH TIMUR. 0. Benangin. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Mampuak. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0 6. GUNUNG PUREI. Lampeong. 0. 0. 0. 0 0. 0. 0 7. TEWEH BARU. Sikui. 0. 0. 0. LAHEI BARAT. Benao. 0. 0. 0. 0. 0. TEWEH SELATAN. Butong. 10 RSUD MUARA TEWEH JUMLAH (KAB/KOTA). 0 0. 0. 0. 0 9. 0 0. 0 8. 0. 0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: BIDANG PMK DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA & RSUD MUARA TEWEH Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS.

Referensi

Dokumen terkait

kembar (POBK dan KSBK) pada penelitian ini lebih tinggi dibanding induk sapi beranak tunggal (POBT dan KSBT) seperti disajikan pada Tabel 1 dan 2.. Diduga alel Alb A

Pada diagnosa nyeri akut, setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada hari Kamis, 25 April 2013 masalah keperawatan belum teratasi karena

1) Keandalan (Reliability), merupakan bentuk pelayanan yang diharapkan oleh penerima pelayanan seperti memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan lancar, sehingga

Berdasarkan wawancara terhadap kepala sekolah kepala sekolah memberikan pemahaman kepada guru-guru termasuk didalamnya pengawas harian pada saat agar lingkungan

casei dalam memfermentasi jenis gula yang bermacam-macam menjadikan dia mampu untuk tumbuh dengan baik dalam santan dan menurunkan nilai pH relatif lebih baik dibandingkan

cakupan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan. Perwujudan terjalinnya komunikasi yang harmonis antar komponen pemangku kepentingan pembangunan

 Kedua jenis adat nan teradat dan Adat Istiadat tersebut adalah peraturan pelaksanaan dari aturan-aturan pokok yang telah diciptakan oleh nenek-moyang, dimana dua macam jenis huruf

Seperti yang terlihat pada gambar diatas, dari 49,01 % masyarakat di Kabupaten Barito Kuala memiliki akses terhadap air minum berkualitas (layak) dan berdasarkan