Bagian Umum
Direktorat Jenderal PAUDNI
NSPK PENGELOLAAN
PERPUSTAKAAN
i
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL
DAN INFORMAL
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pengelolaan Perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal telah tersusun. Perpustakaan merupakan institusi pengelola kolekasi karya tulis, karya cetak dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka, terutama yang berkaitan dengan pendidikan luar sekolah.
Perpustakaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal sangat diperlukan keberadaannya, hal ini untuk menampung dan memberikan kebutuhan informasi tentang pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal kepada masyarakat, mahasiswa, pelajar dan karyawan.
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pengelolaan Perpustakaan dapat dijadikan pedoman dalam pengelolaan perpustakaan, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pemustaka secara maksimal. Dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, Perpustakaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal dapat terus ditingkatkan dengan mengadakan perubahan menuju perpustakaan digital sehingga dapat melayani pengguna meskipun tidak datang ke perpustakaan. Perpustakaan dituntut untuk dapat melayani penggunanya melalui akses secara online dimanapun pengguna berada.
ii Kami harapkan dengan adanya Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) pengelolaan perpustakaan dapat mewujudkan pandangan yang sama dalam pengembangan perpustakaan khususnya perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal.
Direktur Jenderal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikologi NIP 195703221982112001
iii
KATA PENGANTAR
Perpustakaan dewasa ini bukan hanya merupakan unit kerja yang menyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan, tapi juga merupakan bagian yang integral pembelajaran. Artinya, penyelenggaraan perpustakaan harus sejalan dengan bahan bacaan bermutu dan diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga perlu menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan multimedia, serta akses informasi ke internet. Akses ke internet ini diperlukan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan dari sumber lain.
Oleh karena itu, dalam rangka melaksanakan salah satu tugas Subbagian Persuratan dan Kearsipan, Bagian Umum yaitu melaksanakan pengelolaan Perpustakaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal serta memenuhi amanat Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UU No 34 tahun 2007 digunakan sebagai acuan penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan, maka perlu disusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pengelolaan Perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.
Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pengelolan perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.
Akhirnya sangat diharapkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) ini dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
Jakarta, Mei 2012
Sekretaris,
Dr. Gutama
iv
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL ... I KATA PENGANTAR ...III DAFTAR ISI ... IV BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1 B. NORMA ... 1 C. TUJUAN ... 1 D. RUANG LINGKUP ... 2 E. PENGERTIAN ... 2
BAB II STANDAR LAYANAN ... 3
A. INVENTARISASI KOLEKSI ... 3
B. STEMPEL PERPUSTAKAAN ... 4
C. KATALOGISASI ... 5
D. KLASIFIKASI ... 6
E. TAJUK SUBYEK ... 8
F. KELENGKAPAN FISIK BUKU ... 9
BAB III PROSEDUR LAYANAN ... 12
A. LAYANAN PEMUSTAKA ... 12
B. PROMOSI PERPUSTAKAAN ... 13
BAB IV KRITERIA ... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka (UU No. 43 Th. 2007)
Pengelolaan perpustakaan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal sampai saat ini belum memadai. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain: koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan, dan pengelolaan belum sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP), serta belum adanya Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang dijadikan acuan dalam pengelolaan perpustakaan.
Untuk memudahkan pengelolaan perpustakaan diperlukan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal. B. Norma
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 31 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal
C. Tujuan
Tujuan penyusunan NSPK pengelolaan perpustakaan adalah:
1. Mempermudah proses pengolahan, pelayanan, dan pemeliharaan, sehingga temu kembali koleksi dapat terlaksana dengan cepat, tepat, dan efisien.
2. Menyeragamkan tata cara pengelolaan perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
3. Sebagai pedoman/acuan untuk melaksanakan pengelolaan perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
2 D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) pengelolaan perpustakaan meliputi: pengolahan koleksi perpustakaan, pelayanan perpustakaan, serta sarana dan prasarana perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
E. Pengertian
1. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
2. Pengolahan atau processing adalah pekerjaan yang diawali sejak bahan perpustakaan diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak yang telah disediakan, untuk kemudian siap dipakai oleh pemustaka.
3. Inventarisasi Koleksi adalah mencatat identitas koleksi pada buku induk atau secara elektronis ke pangkalan data komputer.
3
BAB II
STANDAR LAYANAN
Pengolahan atau processing adalah pekerjaan yang diawali sejak bahan perpustakaan diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak yang telah disediakan, untuk kemudian siap dipakai oleh pemustaka.
A. Inventarisasi Koleksi
Kegiatan ini adalah mencatat identitas koleksi pada buku induk atau secara elektronis ke pangkalan data komputer. Semua koleksi harus terdaftar dalam buku induk dan diberi nomor induk, satu eksemplar satu nomor. Apabila perpustakaan memiliki satu judul lebih dari satu eksemplar, maka koleksi cukup diproses satu kali dan lainnya diikutkan sebagai catatan tambahan.
Data pustaka yang didaftarkan pada buku induk meliputi: a. tanggal diterima di perpustakaan,
b. nomor induk, c. nama pengarang, d. judul buku, e. tempat terbit, f. nama penerbit, g. tahun terbit,
h. nomor panggil (call number)
i. sumber (pembelian, hibah, tukar menukar atau lainnya), dan
j. keterangan lain yang dianggap perlu, seperti harga, jumlah eksemplar, dan seri. Contoh inventarisasi koleksi:
TG L/ BL N/ TH N N O PEN GA RAN G JUDUL KOT A TER BIT PEN ER BIT THN TER BIT NOMO R PANG GIL SUM BER KE T. 1-6-201 0 01 -03 Slame t Muly ono Kamus sinonim -antonim Yogya -karta Pusta ka Widy atama 2007 R 413 Sla k Hadia h 3 eks 04 Budi Perma na 36 jam belajar komput er : Jakart a Elex Media Komp 2000 005.369 Bud t Be li 1 eks
4 mikroso ft excel 2000 u tindo B. Stempel Perpustakaan
a. Stempel hak milik perpustakaan
Setiap koleksi yang dimiliki hendaknya distempel perpustakaan sebagai bukti kepemilikan. Pemberian stempel perpustakaan diletakkan pada salah satu halaman di bagian depan, di bagian tengah, dan di bagian belakang koleksi. Halaman yang distempel hendaknya tetap atau konsisten. Pemberian stempel jangan sampai mengganggu tulisan dan diusahakan pada halaman yang mudah terlihat.
Contoh bentuk stempel:
2. Stempel Inventaris
Stempel inventaris dibubuhkan pada halaman judul (title page) atau halaman balik judul (verso), tanpa mengganggu teks yang ada. Stempel inventaris berisi kolom data tanggal penerimaan, asal perolehan, nomor inventarisasi, dan kode atau sandi pustaka.
Contoh Stempel Inventaris: PERPUSTAKAAN DITJEN PAUDNI Tanggal terima : 1-2-2013 Asal : Pembelian No inventaris : 0001/PAUDNI/2013 Keterangan:
0001/PAUDNI/2013 0001= nomor urut, PAUDNI = kode perpustakaan satker 2013 = tahun diterima PERPUSTAKAAN BP-PAUDNI REGIONAL VI MILIK PERPUSTAKAAN DITJEN PAUDNI MILIK PERPUSTAKAAN BP-PAUDNI REGIONAL VI
5 Tanggal terima : 1-6-2012 Asal : Pembelian No inventaris : 0001/BP-PAUDNIReg. VI/2012 Keterangan:
0001/BP-PAUDNI Reg. VI/2012 0001= nomor urut, BP-PAUDNI Reg. VI = kode perpustakaan satker
2012 = tahun diterima
Penomoran inventaris dimulai dengan angka 0001 sampai dengan nomor terakhir dari buku yang diterima sehingga nomor terakhir tersebut otomatis merupakan jumlah buku.
C. Katalogisasi
Katalogisasi merupakan proses deskripsi koleksi di perpustakaan. Hasil pekerjaan katalogisasi adalah katalog, yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap tentang keadaan fisik koleksi. Keterangan atau deskripsi katalog terdiri atas delapan daerah (area), yang tiap daerah terdiri atas beberapa unsur. Daerah dan unsur dipisahkan oleh tanda baca. Setiap daerah, kecuali pada daerah pertama, diawali dengan tanda titik, spasi, garis, spasi (. — ).
Deskripsi bibliografi untuk buku dibagi dalam 7 daerah (dengan urutan unsurnya):
- Judul dan pengarang
- Edisi
- Keterangan penerbitan (impresum )
- Deskripsi fisik (Kolasi)
- Seri monograf
- Catatan
- ISBN dan harga
Tanda-Tanda Baca:
Daerah TANDA
BACA
UNSUR Daerah judul &
penanggung jawab = : / , Judul paralel Sub judul Penanggung jawab penanggung jawab yang berbeda kedudukannya
Daerah edisi .. –
/ ,
Keterangan edisi
Penanggung jawab pertama berkaitan dengan edisi Penanggung jawab kedua
6 Daerah penerbitan dan distribusi .. – : , Tempat terbit Penerbit Tahun penerbitan Daerah deskripsi fisik
: ,
Hlm. atau jumlah jilid Ilustrasi
Ukuran
Daerah seri . -- Seri
Daerah catatan Judul asli
Diterbitkan bekerja sama Bibliografi
Indeks
Keterangan tesis
Daerah nomor standar ISBN
Contoh katalog:
Daerah judul dan pengarang/penanggung jawab Daerah edisi
Daerah penerbitan Daerah deskripsi fisik Daerah seri
Daerah catatan
Daerah nomor standar D. Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dalam ilmu perpustakaan yang menjadi dasar utama pengelompokan bahan perpustakaan adalah isi atau subyek bahan perpustakaan. Ini berarti bahwa bahan perpustakaan yang membahas subyek yang sama akan dikelompokkan bersama-sama.
1. Kelas utama
Sepuluh kelas utama diberi nomor urut 000,100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, dan 900. Sepuluh kelas utama terdiri dari:
R 413
SLA Slamet Mulyono
k Kamus sinonim-antonim / Slamet Mulyono. –Ed. 1. -- Yogyakarta : Pustaka Widyatama, 2007.
315 hlm. , 21 cm. Bibliografi : hlm. 315 ISBN 979-610-145-9
1. Bahasa Indonesia – Sinonim dan antonim- Kamus I. Judul.
0001/PNFI/2010
005.369
BUD Budi Permana
t 36 jam belajar komputer : microsoft excel 2000 / Budi Permana. – Jakarta : Elex Media
Komputindo, 2000.
xi, 393 hlm. : ilus. , 21 cm. – Seri 36 jam belajar komputer.
ISBN 979-201-321-0
1. Mikrosoft excel 2000 (Program komputer) I. Judul.
0004/PAUDNI/2013
7 000 Karya umum 100 Filsafat 200 Agama 300 Ilmu-ilmu sosial 400 Bahasa 500 Ilmu-ilmu murni
600 Ilmu-ilmu terapan (Teknologi)
700 Kesenian dan olahraga
800 Kesusastraan
900 Sejarah dan geografi
2. Divisi
Setiap kelas utama dibagi menjadi 10 bagian yang disebut divisi. Misalnya, kelas utama Ilmu-ilmu sosial (300) terdiri dari divisi-divisi sebagai berikut:
300 Ilmu-ilmu sosial
310 Statistik
320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
330 Ekonomi
340 Hukum
350 Administrasi negara dan ilmu pengetahuan kemiliteran
360 Masalah sosial, pelayanan sosial, asosiasi
370 Pendidikan
380 Perdagangan, komunikasi, pengangkutan
390 Adat istiadat dan folklore
3. Seksi
Setiap divisi dibagi menjadi 10 bagian yang disebut seksi. Misalnya, kelas divisi pendidikan (370) terdiri dari seksi-seksi sebagai berikut:
370 Pendidikan
371 Sekolah (organisasi dan manajemen)
372 Pendidikan dasar
373 Pendidikan menengah
374 Pendidikan orang dewasa
375 Kurikulum
376 Pendidikan wanita
377 Sekolah dan agama
378 Pendidikan tinggi
8 E. Tajuk Subyek
Tajuk subyek adalah kata atau istilah atau frasa yang digunakan pada katalog perpustakaan untuk menyatakan tema atau topik suatu bahan perpustakaan.
Contoh tajuk subyek dan nomor klasifikasinya:
Air mancur 714 Sekolah 371
Akal 160 Sekularisme 211.6
Akta tanah 346.04 Seni lukis 750
Bahasa Indonesia 410 Seniman wanita 704
Balap mobil 796.72 Serangga 595.7
Barang industri 338 Serum 615.37
Bunga pinjaman 332.6 Sibernatika 003.5
Cemas 131 Sinusitis 616.212
Cendrawasih 598.865 Songket 746.4
Etika 170 Taksonomi 572.12
Etika sosial 177 Taman 712.5
Eutanasia 174.24 Tanam paksa 959.8
Evolusi 575 Tanaman air 581.9
Farmasi 615.4 Tank 358.18
Fiksi Indonesia 813 Tapioka 664.72
Gereja-Sejarah 270 Tarian 793.3
Gereja Anglikan 283 Tasawuf 297.5
Iklan 659.1 Tata boga 641.5
Iklan dalan media cetak 659.13 Teater 792
Jakarta 959.83 Teosofi 299.934
Pendidikan 370 Terapi 615.5
Pendidikan dasar 372 Terapi serum 615.37
Pendidikan Kurikulum 378.1996
Pendidikan Islam 297.6 Terkilir 617.17
Pendidikan Pancasila 370.114
Pendidikan perpus 020.7 Ternak ayam 636.5
Pengadilan adat 347.01 Ubi 633.492
Pengangkutan udara 387.7 Ubi kayu 633.682
Penyakit 616 Ular 597.96
Penyakit berjangkit 616.9 Ulat 638.2
Penyakit kelamin 616.95 Urine 612.461
Sejarah 900 Uskup 271.9
Sejarah 900 Wanita 305.4
9 F. Kelengkapan Fisik Buku
Setelah sebuah buku dibuatkan katalog, pekerjaan berikutnya adalah membuat label, lembar tanggal kembali (date due slip), kartu buku, dan kantong kartu buku.
1. Label buku
Label buku dibuat dengan ukuran 3x4 cm. Pada label tersebut dicantumkan nomor klasifikasi, 3 huruf pertama nama pengarang (tajuk), dan 1 huruf awal judul. Pada label ini dapat ditambahkan copy ke berapa dan jilid ke berapa, kemudian label ditempelkan pada punggung buku 3 cm dari bawah.
Contoh: Perpustakaan Ditjen PAUDNI 005.369 BUD t 2. Lembar tanggal kembali
Lembar tanggal kembali terbuat dari kertas HVS warna putih ukuran ¼ folio, berisi catatan nomor anggota dan tanggal wajib pengembalian. Lembar tanggal kembali ini ditempelkan pada akhir halaman atau sampul akhir dari buku. Kegunaan tanggal kembali untuk mengingatkan pemustaka tanggal pengembalian buku yang dipinjam.
Contoh:
Perpustakaan Ditjen PAUDNI Nomor Anggota Tanggal Wajib Mengembalikan Dikembalikan Tanggal 3. Kartu buku
Kartu buku terbuat dari kertas karton berwarna (orange), berisi nomor inventaris, nama pengarang, judul, nomor anggota/nama peminjam, dan tanggal peminjaman. Kartu ini diletakkan pada bagian dalam sampul buku. Apabila buku dipinjam, data peminjam ditulis pada kartu buku dan disimpan pada kotak sesuai tanggal pengembalian.
10 Contoh:
Perpustakaan Ditjen PAUDNI KARTU BUKU No. Inventaris : Pengarang : Judul Buku : Nomor Anggota Tanggal Pinjam Nomor Anggota Tanggal Pinjam 4. Kantong buku
Kantong buku dibuat bentuk segi empat. Kantong buku berguna untuk tempat kartu buku. Contoh:
5. Filing Kartu
Filing kartu adalah penjajaran kartu katalog pada laci katalog dengan sistem tertentu. Kartu katalog yang sudah diketik dipisahkan sesuai dengan jenisnya yaitu kartu pengarang, kartu judul, dan kartu subjek. Setelah itu masing-masing jenis dijajarkan secara alfabetis.
ppp Struktur bahasa Jambi
Struktur bahasa Bajo Pedoman pasang aksara Bali Membaca aksara Jepang
Bondres : obrolan
sehari-hari Bahasa Indonesia / Kusneni Hd., Subandi. –
Purwokerto. 005.369
BUD t
11 6. Shelving Koleksi
Buku yang sudah siap dibaca disusun di rak sesuai dengan nomor panggil (call number) yaitu tanda yang terdapat di label. Volume jajaran bahan perpustakaan di rak sebaiknya tidak melebihi 80% dari ruang yang tersedia agar memudahkan pustakawan atau pemustaka, di samping tidak mempercepat kerusakan.
Contoh Shelving Koleksi di Rak:
7. Pemeliharaan Koleksi
Pemeliharaan koleksi perpustakaan merupakan kegiatan yang penting dalam rangka pelestarian bahan perpustakaan. Tanpa adanya pemeliharaan, bahan perpustakaan akan rusak, bahkan mungkin musnah.
Kegiatan pemeliharaan koleksi dapat berupa: reproduksi/alih bentuk, penjilidan/perbaikan, laminasi, dan penyiangan.
621 Sha b 863.5 Tan c 923 Alm q 923 Alm s 944 Gas i
12
BAB III
PROSEDUR LAYANAN
Koleksi dan fasilitas perpustakaan harus digunakan secara optimal. Pola layanan pasif harus diubah menjadi layanan proaktif yaitu pihak perpustakaan yang menjemput pemustaka.
Prinsip pelayanan yang dilaksanakan harus mengacu pada sistem manajemen mutu dan pelayanan prima yaitu menempatkan kepuasan pemustaka sebagai prioritas tujuan/sasaran perpustakaan.
A. Layanan Pemustaka 1. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan di luar perpustakaan. Pelayanan ini ditujukan agar pemustaka dapat meminjam sesuai ketentuan yang berlaku dan membaca koleksi lebih leluasa sesuai kesempatan yang ada.
a. Peminjaman
Layanan peminjaman merupakan kegiatan pencatatan koleksi yang dipinjam oleh pemustaka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pustakawan dalam peminjaman koleksi adalah: 1) Peminjam harus menunjukkan kartu pengenal atau kartu anggota.
2) Pustakawan wajib mencatat:
a) Nomor anggota dan tanggal pengembalian pada kartu buku yang telah disediakan dalam kantong buku,
b) Nomor anggota dan tanggal pengembalian pada lembar pengembalian yang ditempelkan pada buku,
c) Nomor panggil (call number) dan tanggal pengembalian pada kartu peminjaman. 3) Pustakawan wajib menyusun:
a) kartu buku pada kotak kartu buku berdasarkan tanggal pengembalian b) kartu peminjaman berdasarkan nomor urut kartu anggota.
b. Pengembalian
Pengembalian adalah kegiatan pencatatan koleksi yang dikembalikan oleh pemustaka. Hal-hal yang perlu diperhatikan pustakawan dalam pengembalian koleksi adalah: 1) memeriksa apakah koleksi kembali dalam keadaan seperti semula,
2) membubuhkan cap tanda kembali pada kartu buku, lembar (slip) buku, dan kartu peminjaman,
3) mengembalikan kartu buku ke dalam kantong buku dan kartu peminjaman ke kotak kartu peminjaman,
4) mengembalikan koleksi yang tidak rusak ke dalam rak dan memisahkan yang rusak untuk diperbaiki.
13 c. Pemberian sanksi
Apabila pemustaka yang meminjam koleksi melakukan pelanggaran, perpustakaan dapat memberikan sanksi kepada pemustaka.
2. Layanan Rujukan
Layanan rujukan diberikan untuk membantu pemustaka yang ingin menemukan informasi secara cepat dan tepat.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menjawab langsung pertanyaan pemustaka dengan menggunakan sumber/koleksi rujukan yang tersedia. Pustakawan dapat membimbing pemustaka tentang cara memanfaatkan koleksi rujukan.
Koleksi rujukan meliputi: bibliografi, kamus, ensiklopedia, katalog, buku petunjuk, sumber geografi, sumber biografi, indeks, direktori, dan buku tahunan.
3. Layanan Reproduksi
Layanan reproduksi diberikan untuk membantu pemustaka yang ingin menggandakan koleksi. Layanan reproduksi diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.
B. Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan merupakan aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pemustaka.
Beberapa bentuk tercetak yang dapat dilakukan untuk sarana promosi perpustakaan antara lain: 1. Brosur,
2. Poster,
3. Map khusus perpustakaan, 4. Pembatas buku (bookmark),
5. Buku terbitan khusus perpustakaan, 6. Logo,
7. News letter 8. Banner, dan
9. Petunjuk perpustakaan.
14
BAB IV
KRITERIA
Sarana dan prasarana perpustakaan adalah fasilitas pendukung atau perlengkapan perpustakaan yang digunakan dalam layanan perpustakaan. Sarana dan prasarana perpustakaan yang perlu dimiliki antara lain:
A. Rak Buku
Rak buku terbuat dari kayu atau baja dengan ukuran:
Tinggi : 2,5 meter untuk enam ambal
2,8 meter untuk tujuh ambal
Lebar : 90 cm. (tidak dianjurkan untuk membuat atau
menggunakan rak yang lebih besar karena mempersulit pengaturan rak).
Kedalaman : 20, 25 atau 30 cm untuk satu sisi. Untuk rak dua sisi kedalaman rak adalah dua kali ukuran ini.
Ketinggian rak berukuran sedang adalah 110 cm. B. Meja dan Kursi Pemustaka
Meja dan kursi pemustaka yang disediakan di perpustakaan terbuat dari kayu atau logam. Pemakaian bahan kayu memiliki kelebihan daya tarik dan memberikan perasaan hangat dan nyaman.
Permukaan meja jangan terlalu mengkilap, karena mudah tergores dan menyebabkan pemantulan sinar yang mengganggu mata. Tinggi meja 70 cm. Meja berukuran 1x1,5 m dapat digunakan 4 pemustaka. Pembuatan kursi baca harus kuat tetapi ringan. Tinggi kursi 45 cm.
C. Study Carrel
Study carrel adalah meja dan kursi baca bagi pemustaka yang ingin membaca atau belajar secara perorangan.
D. Meja Pustakawan
Setiap pustakawan mempunyai meja dan kursi kerja sendiri. Meja kerja dibuat dengan ukuran standar yang sekaligus dapat digunakan untuk bekerja.
E. Lemari Kartu Katalog
Banyaknya laci dalam lemari katalog tergantung dari jumlah judul koleksi. Setiap judul buku biasanya memerlukan 5-6 kartu katalog berukuran standar (12,5 x 7,5 cm). Setiap laci katalog dapat menyimpan kartu katalog sekitar 1.000 buah.
F. Meja Sirkulasi atau Meja Peminjaman
Meja dan kursi sirkulasi memiliki desain khusus, disesuaikan dengan aktivitas sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
15 G. Peralatan Lain
1. Kartu katalog standar (ukuran 12,5 x 7,5 cm) 2. Kereta buku dorong
3. Rak penitipan barang/locker 4. Rak majalah
5. Rak surat kabar 6. Standar buku
7. Tanda-tanda penunjuk pada rak 8. Papan pengumuman
9. Mebeler 10. Komputer
16
BAB V
PENUTUP
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pengelolaan Perpustakaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal disusun untuk dijadikan acuan dalam pengelolaan perpustakaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal serta dapat memberikan kemudahan dalam mengaplikasikannya bagi pengelola perpustakaan yang mendukung penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
Dengan adanya Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) pengelolaan perpustakaan akan menambah daya tarik pemustaka untuk selalu berkunjung ke perpustakaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
Jakarta, Sekretaris,
Dr. Gutama