PENGARUH PENGAWASAN, DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI DAN
PEMBERDAYAAN TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI
UNIVERSITAS KARIMUN
Dina Fara Waidah
Jl. Raya Komp. Timah, Tlk. Uma, Tebing, Kabupaten Karimun, Universitas Karimun email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dengan obyek Universitas Karimun, dengan melibatkan responden yang merupakan pegawai pada Universitas Karimun yang berjumlah 30 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengawasan, disiplin kerja, komunikasi, dan pemberdayaan baik secara simultan maupun parsial terhadap semangat kerja pegawai Universitas Karimun. Disamping itu terdapat variabel yang paling dominan mempengaruhi semangat kerja pegawai Universitas Karimun. Variabel dalam penelitian ini meliputi empat variabel bebas yang terdiri dari pengawasan, disiplin kerja, komunikasi, dan pemberdayaan, Serta satu variabel terikat yaitu semangat kerja pegawai. Analisa yang dilakukan pada hasil penelitian meliputi pengujian instrumen penelitian, analisa regresi linier berganda, uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis. Perhitungan regresi linier berganda menghasilkan nilai Fhitung sebesar 26.625 Ftabel sebesar 2.51
dengan df pembilang 4 dan penyebut 55. Dengan demikian maka terbukti bahwa Fhitung lebih besar
daripada Ftabel yang berarti Ho ditolak dan menerima Ha pada tingkat signifikansi sebesar 0.000.
Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel-variabel pengawasan, disiplin kerja, komunikasi, dan pemberdayaan secara bersama-sama (simultan) terhadap semangat kerja.
Bahwa secara parsial seluruh variabel bebas yang terdiri dari pengawasan, disiplin kerja, komunikasi, dan pemberdayaan berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat (semangat kerja). Variabel yang mempunyai pengaruh dominan adalah variabel pemberdayaan (X4) dengan nilai t hitung sebesar 3,445 lebih besar dibandingkan dengan nilai t hitung untuk variabel yang lain.
Kata Kunci: Semangat Kerja, Pengawasan, Disiplin Kerja, Komunikasi, Pemberdayaan
ABSTRACT
Analysis that is done on result observationaling to cover observational instrument examination, analyse bifilar linier regression, claassic assuming quiz, and hypthosts testing. Bifilar linier
regression count result f computing as big as 26.625 f table as big as 2.51 by df counter 4 and
denominator 55.Thus therefore evident that f computing are event greater that f table that Ho's
matter is refused and accepts Ha on increases signifikan as big as 0.000. Its mean that exizts influence that signifikan variables observation, job discipline, coommunication, and empowerment together ala (simultan) to is ardour job. That partially exhaussstive variable free one consisting of observation, job discipline, communicstion, and empowerment having for partially to bonded variable (job spirit). Variable that have dominant influence is variable empowerment (X4) with point t computing as big as 3.445 greatter as compared to point t computungs for variable another one.
Key word: Job spirit, Observation, Job discippline, Communication, Emppowerment
PENDAHULUAN terhadap ketentuan, peraturan Manusia pada dasarnya memiliki energi bermasyarakat, berbangsa dan psikologis, bila dapat disalurkan akan bernegara.
dapat meningkatkan efektifitas Kasus-kasus yang sering terjadi dalam organisasi dengan cara memberi peluang banyak organisasi adalah tidak bagi individu-individu tersebut untuk diselesaikannya suatu penugasan, tidak
mewujudkan kebutuhan-kebutuhan ditepatinya waktu penyelesaian
individu mereka. Berdasarkan kenyataan (deadline), suatu anggaran yang inilah, para pegawai mempunyai suatu berlebihan dan kegiatan-kegiatan lain kebutuhan yang bersifat material dan yang menyimpang dari rencana. Oleh inmaterial serta kebutuhan yang bersifat karenanya penerapan disiplin juga tidak psikologis. Mahanan P. Tampubolon lepas dari pengawasan yang efektif yang (2004:73) mengatakan bahwa pada akan memperlihatkan dan memelihara, tingkat yang paling dasar dalam suatu baik disiplin itu sendiri maupun moral organisasi terletak pada efektifitas yang tinggi yang berakhir pada semangat individu. Pandangan ini menekankan kerja yang memuaskan. Pengawasan pada semangat kerja individu-individu yang dilakukan oleh atasan merupakan yangadadidalamorganisasi. salah satu pendorong bagi pegawai Pengertiannya, masing-masing untuk dapat melaksanakan tugas sesuai kontribusi yang dapat diberikan dengan ketentuan yang berlaku. individu-individu dalam organisasi Semangat kerja yang baik berarti suatu sangat ditekankan. tugas itu dinilai baik atau tidak, dan hal Sedangkan pandangan efektifitas ini harus dikaitkan dengan bagaimana kelompok, penekanannya pada semangat cara pelaksanaan pekerjaan itu kerja yang dapat diberikan kelompok diselesaikan, biaya, serta berapa lama. pekerja. Sebab di samping bekerja Artinya pekerjaan tersebut dapat sendiri, pada kenyataannya individu diselesaikan tepat pada waktunya dengan biasanya bekerja bersama-sama di dalam menggunakan cara-cara yang efektif dan kelompok. Dengan demikian, yang biaya yang seminimal mungkin artinya dimaksud dengan efektifitas kelompok sudah melaksanakan prosedur efektif adalah jumlah kontribusi dari semua dan efisien. Dalam Tesis ini penulis anggotanya. Yien Keamsean (dalam mengajukan topik tentang Pengaruh Ambar Teguh Sulistiani 2004:323) Pengawasan, Disiplin Kerja, mengatakan bahwa mengingat eratnya Komunikasi dan Pemberdayaan hubungan disiplin dengan produktivitas Terhadap Semangat Kerja Pegawai kerja, maka disiplin mempunyai peran Universitas Karimun.
sentral dalam membentuk pola kerja dan
etos kerja yang produktif. Disiplin dapat METODE PENELITIAN diartikan sebagai pengendalian diri agar Dalam penelitian ini akan mencoba tidak melakukan sesuatu yang menganalisis sejumlah 5 (lima) variabel bertentangan dengan falsafah dan moral yang terdiri dari satu variabel tergantung suatu bangsa. Disiplin nasional yaitu Semangat Kerja Pegawai dan merupakan perwujudan dari sikap empat variabel bebas yaitu pengawasan, mental dan perilaku satu bangsa ditinjau disiplin kerja, komunikasi, dan dari aspek kepatuhan dan ketaatan pemberdayaan.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Universitas Karimun yang berjumlah 30 orang. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Menurut Suharsimi Arikunto (1993:107) bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah subyek lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10%, 15%, 25% atau lebih.
Hal sampel yang diambil 30 responden.Oleh karena itu sampel adalah bagian dari populasi, maka untuk menentukan besarnya sampel atau beberapa besar sampel yang akan diambil dari populasi dalam penelitian, dalam hal ini Sutrisno Hadi (1986: 73), mengemukakan, sebenarnya tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi.
Teknik Pengambilan Sampel
Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2004:78) sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini disebabkan karena jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 30 orang.
Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik kuesioner, yaitu dengan mengajukan daftar penyataan kepada responden dan diisi oleh responden, dengan tujuan untuk menyaring data
primer yang diperlukan dalam penelitian.
2. Teknik Wawancara
3. Teknik Dokumentasi, yaitu pengumpulan informasi atau data tentang pegawai Universitas Karimun..
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 1989: 136). Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Bagian dari uji validitas internal yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui analisir butir. Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksudkan dikorelasikan dengan skor total. Berangkat dari sini valid tidaknya suatu item dapat diketahui.
Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diadakan (Singarimbun dan Efendi, 1989 : 140). “Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika kita selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari gejala pengukuran yang tidak berubah yang dilakukan pada waktu yang berbeda-beda”. (Walizer & Wiene, 1990 : 38). Sedangkan Sugiyono (1984 : 97) menyatakan bahwa instrumen dikatakan reliable adalah instrumen yang
apabila digunakan beberapa kali untuk satu cara untuk mengetahui gejala ini mengukur obyek yang sama akan adalah dengan Variance Inflation menghasilkan data yang sama. Dalam Factor (VIF) data masing-masing penelitian ini untuk mengetahui variabel bebas terhadap variabel reliabilitas dan validitas data (skor) yang terikat. Jika nilai VIF tidak lebih dari diperoleh dari tiap-tiap item, maka 5 maka mengindikasikan bahwa dilakukan uji pendahuluan terhadap tidak terdapat gejala kuesioner kepada para responden multikolonierititas.
(sampel terpilih), kemudian skor (data)
yang diperoleh diuji reliabilitas dan 2.Tidak adanya gejala validitasnya dengan menggunakan paket heteroskedastisitas program komputer sub program SPSS Heterokedastisitas merupakan suatu (Stastitical Program for Science) 14.0 keadaan dimana masing-masing
for Windows. kesalahan pengganggu memiliki
varian yang berlainan. Pengujiannya
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi Rank Sprearman, yaitu Dalam menjawab penelitian yang
mengkorelasikan antara absolut dituangkan dalam hipotesis yang
residual hasil regresi dengan semua diajukan maka digunakan analisa
variabel bebas. Jika signifikansi hasil Regresi Linier Berganda, dengan
korelasi lebih kecil dari 0.05 (5%) persamaan : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
maka disimpulkan persamaan regresi + b4X4 + e. Agar dapat diketahui
tersebut mengandung
diterima atau tidaknya hipotesis yang
heteroskedastisitas. Dan sebaliknya ditetapkan, maka dilakukan analisis data
berarti non heteroskedastisitas atau secara kuantitatif. Analisis ini
homokedastisitas.
menggunakan uji F maupun uji t.
Uji Asumsi Klasik 3.Asumsi Linieritas.
Pengujian linieritas ini perlu Untuk menilai independensi setiap
dilakukan, untuk mengetahui model variabel bebas maka perlu memenuhi
yang dibuktikan merupakan model asumsi-asumsi klasik agar diperoleh
linier atau tidak. Pengujian linieritas hasil yang tidak biasa dan efisien dari
dilakukan dengan melihat
model analisis Regresi Linier Berganda
scatterplot. Bila sebaran tidak dengan metode kuadrat terkecil atau
menunjukkan pola tertentu ma OLS (Ordinary Least Square) terhadap
asumsi linieritas memenuhi
variabel yang diamati. Adapun uji
persyaratan.
asumsi klasik yang digunakan sebagai
berikut:
4.Asumsi Autokorelasi.
1. Tidak adanya Multikolinieritas Dalam suatu analisa regresi
dimungkinkan terjadinya hubungan Multikolinieritas merupakan suatu
antara variabel-variabel bebas itu keadaan dimana terjadi satu atau
sendiri atau berkorelasi sendiri. lebih variabel bebas yang berkorelasi
Prosedur pendeteksian masalah sempurna atau mendekati sempurna
autokorelasi menggunakan pengujian dengan variabel bebas lainnya. Salah
Durbin Watson. Sugiyono (2002:201) mengatakan bahwa nilai Durbin-Watson digunakan untuk menentukan uji autokorelasi dengan ketentuan apabila nilai Durbin-Watson dibawah 5 maka tidak terjadi autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
Pengujian kebenaran hipotesis yang diajukan dengan menggunakan cara sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk membuktikan hipotesis pertama peneliti menggunakan uji F yaitu menguji berpengaruh atau tidaknya variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
2. Pengujian Hipotesis Kedua. Untuk membuktikan hipotesis kedua peneliti menggunakan uji t, yaitu untuk menguji pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga. Untuk membuktikan hipotesis ketiga yaitu menguji pengaruh dominan dari masing-masing variabel bebas yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.
KESIMPULAN
1. Perhitungan regresi linier berganda menghasilkan nilai Fhitung sebesar 26.625 Ftabel sebesar 2.51 dengan df pembilang 4 dan penyebut 55. Dengan demikian maka terbukti bahwa Fhitung lebih besar daripada Ftabel yang berarti Ho ditolak dan
menerima Ha pada tingkat
signifikansi sebesar 0.000. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikanvariabel-variabel
pengawasan, disiplin kerja, komunikasi, dan pemberdayaan
secara bersama-sama (simultan) terhadap semangat kerja.
2. Bahwa secara parsial seluruh variabel bebas yang terdiri dari pengawasan, disiplin kerja, komunikasi, dan pemberdayaan berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat (semangat kerja) 3. Variabel yang mempunyai pengaruh
dominan adalah variabel
pemberdayaan (X4) dengan nilai t hitung sebesar 3,445 lebih besar dibandingkan dengan nilai t hitung untuk variabel yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Michael. 2004. Performance Management. Yogyakarta : Tugu Publisher.
Arikunto, Suharsimi Prof, Dr. 2002. Prosedur penelitian (Suatu pendekatan Praktek). Jakarta : Rineka Cipta.
Budiharjo, Andreas. 2004. Peran strategi SDM menghadapi persaingan global. Peran Budaya Organisasi dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan. Jakarta : Penerbit Psikologi Industri dan Organisasi Universitas Indonesia
Buhler, Patricia. 2004. Management Skill in 24 Hours. Jakarta : Prenada Media.
Cooper, Donald R. dan Emory. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Erlangga.
Dharma, Agus. 2001. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali Press.
Handoko, T. Hani, Dr, MBA. 2001. Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : Bagian penerbitan STIE YKPN.
Hasan, Iqbal, Ir, M.M. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, Dr. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : PT Refika Aditama.
Moeljono, Djokosantoso, Dr. 2004.
Budaya Korporat dan
Keunggulan Korporasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. 2005. Good Corporate Culture Sebagai
Inti Dari Good Corporate Governance. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Muklas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Kast, E. Fremont dan Rosenzweig, James E.2007. Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Sinar Grafika.
Kotter, John P. dan Heskett, James L. 2006. Budaya Korporat dan Kinerja. Penerbit SAGA.
Prawirosentono, Suyadi, Drs, MBA. 2009. Menajemen Sumber Daya Manusia (Kebijakan Kinerja Karyawan). Yogyakarta : BPFE. Rakhmat, Jallaludin. (2004). Metode
penelitian komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rifai, Veithzal, Prof.,Dr.,MBA dan
Basri, Prof., Dr. 2005. Performance Appraisal. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P. 2002.
Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga.
2002. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT Prenhallindo.