• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batik Nanas merupakan batik yang menggambarkan ciri khas wilayah Subang, batik yang memiliki ke khas an corak buah Nanas yang merupakan ikon dan buah buahan khas wilayah Subang. Batik Nanas dikenal dengan nama Batik Ganasan yang memiliki corak daun Nanas.

Dalam hal corak batik, Subang memiliki motif batik sisingaan, kupu- kupu, dan daun teh yang menggambarkan kekayaan flora, fauna dan ragam kebudayaan Subang, tetapi batik yang paling melekat dengan subang ialah batik Nanas yang sudah dipatenkan sebagai motif batik khas Subang, yang menjadikan batik Nanas menjadi motif batik pertama yang diresmikan oleh pemerintah Subang.

Batik Nanas khas Subang meruapakan wujud keseriusan warga Subang dalam mengembangkan dan melestarikan batik Nanas. Hal ini terlihat denga adanya event-event yang bertujuan untuk memperkenalkan batik Nanas seperti, Lomba Desain Batik Khas Subang pada tahun 2012 yang diselanggarakan oleh Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Subang yang bekerjasama dengan pemerintah Subang.

Batik Nanas juga pernah di tayangkan di dalam acara MATA LENSA yaitu sebuah acara yang bertemakan fotografi hasil kreatifitas komunitas foto Bingkai Fotografi Subang yang ditayangkan di salah satu stasiun tv nasional yaitu ANTV pada tahun 2013 Sumber: (Kotasubang.com, 2013)

Aspek penting dari batik Nanas ialah dapat relevan dalam Industri Budaya dan Kreatif melalui desain dan kreativitas (Lazzeretti, 2013). Dengan demikan peneliti fokus terhadap fashion yang bisa menjadi peran dalam branding wilaya Subang, dan Batik Nanas dapat membantu mempromosikan industri batik itu sendiri dan daya tarik umum dari wilayah Subang, karena branding dari sebuah kota dapat dipahami sebagai upaya untuk memberikan makna pada sebuah wilayah dan membedakan wilayah tersebut dari

(2)

2 tempat lain dengan menyoroti keunikan dari wilayah itu sendiri (Bennett and Savani, 2003)

Peran spesifik industri fashion dalam membentuk identitas: ini memberikan latar belakang di mana fashion dapat dianggap sebagai industri budaya yang memberikan konten simbolis. Bila dikaitkan dalam penelitian ini, Nanas pada dasarnya sudah menjadi identitas wilayah Subang dan kini simbol tersebut diaplikasikan dalam bantuk Batik, Simbol tersebut dituangkan dalam ranah fashion sehingga diifentifikasikan sebagai penanda identitas yang kuat bagi suatu brand dalam hal ini kota Subang (Crewe and Beaverstock, 1998).

Fashion branding dapat membuat batik Nanas lebih melekat kedalam benak konsumen sebagai batik yang menjadi simbol wilayah Subang. Selain itu fashion branding juga dapat meningkatkan kualitas pada batik Nanas, kualitas yang dapat berfungsi untuk bersaing dipasaran.

Penelitian pertama dalam menganalisis bagaimana branding produk dapat diubah menjadi city branding, Proses city branding akan meningkat dengan dukungan industri lokal dan pemerintah setempat, dalam konteks ini salah satu aspek yang paling penting adalah adanya interaksi antara fashion dan branding dari sebuah wilayah (Kavaratzis and Ashworth, 2005).

Gambar 1.1Peresmian RBS

(3)

3 Pemerintah Subang sangat gencar dalam mendukung perkembangan batik Nanas, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Subang ialah meresmikan RBS ( Rumah Batik Subangsih) yang dibangun ditanah yang asalnya terbengkalai bahkan dijadikan pembuangan sampah di pinggir jalan raya Ciater.

Saat ini tanah tersebut diubang menjadi ruang kreativitas yang merupakan workshop sekaligus tempat untuk menjual batik Nanas yang di produksi pengrajin batik setempat. Batik Nanas bisa dikatakan produk autentik dari wilayah Subang karena setiap produk yang dibuat oleh seni tradisional dapat dianggap sebagai produk otentik (Cornet, 1975).

Produk yang dibuat di RBS yaitu batik nanas merupakan karya autentik dan dapat menarik bagi konsumen karena hal ini sesuai dengan konsep lima karakteristik utama dari produk yang autentik yaitu: keunikan, pengerjaan, budaya, estetika, dan fungsi (Littrell, Anderson dan Brown, 1993). Keunikan tersebut tercermin dalam suatu kegiatan Subang Fashion Week (Gambar 1.2)

Gambar 1.2 Subang Fashion Show yang diadakan Pemprov Jabar

Sumber: (Lampusatu.com, 2018a)

Batik Nanas juga sudah di pamerkan pada “Subang Fashion Week” untuk pertama kalinya yang diadakan pada tahun 2018 dengan tema batik Nanas yang diikuti oleh 80 peserta, (Aiello et al., 2015) menekankan bahwa sebuah produk yang memasukan sentuhan nuansa kota dapat digunakan sebagai alat strategis dalam industri fashion,

(4)

4 dengan terjadinya koneksi positif antara produk yang digabungkan dengan nuansa wilayah itu sendiri.

Founder dari Subang Fashion Week ialah warga subang yang bernama Yogi Darsita yang berkolaborasi dengan Mulyana yaitu pengelola batik Nanas, dengan dukungan pemerintah “Subang Fashion Week” dapat berjalan dengan meriah dan dihadiri oleh Putri Indonesia Jawa Barat, Triya Devita Sari. Tujuan dari Subang Fashion Week ini adalah untuk menjaring pemuda Subang agar terus mengembangkan dan melestarikan batik Nanas.

Dengan mendukung pelestarian batik Nanas ini pemerintah dapat membantu memberikan makna pada batik Nanas sebagai fashion branding wilayah Subang. Pemerintah Subang juga menghimbau bahwa setiap hari kamis, karyawan baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun swasta dihimbau untuk mengenakan batik khas Subang yaitu batik Nanas, yang berlaku sejak 25 April 2019.

Gambar 1.3 Pameran produk Subang dalam acara Smesco Festival

Sumber: (Kotasubang.com, 2015a)

Dalam melakukan Branding Wilayah Subang, Dinas Koperasi dan Umkm Subang bersama dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT-KUMKM) Subang, memamerkan puluhan produk khas Subang dalam acara Smesco Festival yang digelar di Jakarta Convencion Center 1-4 Oktober 2015, salah satu yang diandalkan dalam pameran tersebut yaitu Batik Nanas khas subang.

(5)

5 Selain menjadi corak resmi batik, Subang sudah menjadi sentra Nanas dan menjadi bagian besar dari komoditas perkebunan utama di wilayah Subang, luas perkebunan Nanas di wilayah Subang mencapai 3.171,4 hektar. keunikan Nanas Subang ialah jenis Nanas yang ditanam di wilayah Subang yaitu Varietas Smooth Vayyane.

Nanas Varietas ini memiliki kualitas rasa yang sangat manis, Nanas ini biasa disebut Nanas madu. Nanas sudah menjadi simbol kebanggaan wilayah Subang, ditandai dengan adanya tugu Nanas raksasa yang memiliki tinggi 4.75 meter dengan diameter 1.9 meter, tugu Nanas tersebut berada di Jalan Cagak.

Gambar 1.4 Tugu Nanas Jalan Cagak

Sumber: (Kotasubang.com, 2015b)

Peneliti melakukan telaah pustaka dari penelitian terdahulu untuk mencari kebaruan dalam penelitian tentang fashion branding, terdapat penelitian yang berjudul “Branding Dan Promosi Asayani Batik” pada tahun 2015 yang membahas tentang branding dan promosi yang dilakukan oleh Asayani Batik untuk mengenalkan image barunya kepada masyarakat, bahwa Asayani Batik adalah brand batik yang mengikuti perkembangan fashion untuk anak, yang dirancang agar para ibu dapat mengenalkan Asayani Batik dan mengenalkan batik kepada anak-anak sejak dini.

Pada tahun 2017 terdapat penelitian yang berjudul “Implementasi Jember Fashion Carnaval Sebagai Bagian Dari City Branding Kabupaten Jember”, penelitian ini membahas tentang konsep yang ditawarkan oleh Jember Fashion Carnaval untuk menjadi

(6)

6 identitas baru yang dapat menghantarkan Kabupaten Jember untuk Go International serta memberikan added value, awareness, reputation dan kenaikan dalam sektor pariwisata.

Berdasarkan penjabaran diatas, penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang jelas berbeda, selain dari segi lokasi penelitian, fokus penelitian nya pun juga berbeda. Penelitian sekarang memfokuskan pada bagaimana sebuah pakaian dapat mampu menjadi sebuah fashion branding dan identitas utama suatu wilayah tertentu. Pada penelitian ini peneliti akan mendalami secara rinci bagaimana cara agar sebuah Batik bermotif Nanas dapat melekat pada fashion branding dan identitas utama wilayah Subang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena peneliti ingin mengetahui bagaimana proses komunikasi brand (branding) khususnya fashion branding dalam branding kota Subang melalui makna yang dibuat oleh komunikator yaitu pengelola batik dan komunikan sebagai penerima pesan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan fashion branding Batik Nanas sebagai bentuk komunikasi dalam upaya mendukung city branding di Kota Subang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan proses penerapan fashion branding Batik Nanas sebagai bentuk komunikasi dalam upaya mendukung city branding di Kota Subang.

1.4 Manfaaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

1. Manfaat akademis dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk bahan penelitian lanjutan dan tambahan informasi dengan mengangkat tema yang sama seperti penelitian ini yaitu mengenai komunikasi, fashion

branding dan city branding. 1.4.2 Manfaat Praktis

(7)

7 1. Bagi Pemerintah Subang penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pemerintah setempat dalam menggambarkan bagaimana pentingnya city branding untuk wilayahnya serta sekedar bahan pertimbangan untuk menyusun strategi pengembangan industri lokal batik Nanas di Subang. 2. Bagi pengelola batik Nanas penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

bahan evaluasi, melestarikan serta pengembangan Batik Nanas.

3. Bagi peneliti penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi dan pembelajaran bagi peneliti mengenai komunikasi, fashion branding dan city branding.

Gambar

Gambar 1.1Peresmian RBS
Gambar 1.2 Subang Fashion Show yang diadakan Pemprov Jabar
Gambar 1.3 Pameran produk Subang dalam acara Smesco Festival
Gambar 1.4 Tugu Nanas Jalan Cagak

Referensi

Dokumen terkait

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus