• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK (JURNAL) Oleh QUROTU AINI ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK (JURNAL) Oleh QUROTU AINI ( )"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK

(JURNAL)

Oleh

QUROTU AINI (1113054042)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015

(2)

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI

Judul Skripsi : PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK

Nama Mahasiswa : Qurotu Aini Nomor Pokok Mahasiswa : 1113054042

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Bandar Lampung, 6 julil 2015 Peneliti,

Qurotu Aini

NPM 1113054042

MENGESAHKAN,

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Dr. Een Yayah Haenilah, M. Pd. Ari Sofia, S.Psi., M.A. Psi.NIP 19620330 198603 2 001 NIP 19760602 200812 2 001

(3)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK

Qurotu Aini 1), Een Yayah Haenillah 2),Ari Sofia 3) FKIP Universitas Lampung,

E-mail: qurotuaini834@yahoo.co.id

This research was based on the conditionin school that there are some children who still have low cognitive abilities in recognizing the concept of numbers. The objective of this research was to investigate the increase of 4-5 year old children’s concept of numbers ability by using images media. The research method used was the experimental design of one group pretest-posttest design. The research used 13 children as samples by using purposive sampling technique, while data analysis technique used was Wilcoxon. The results of this study showed that the use of images media can improve the ability of the4-5 year old children’s concept of numbers ability.

Keyword : media images, the ability of concept numbers, early childhood.

Masalah dalam penelitian ini adalah anak belum mengenal konsep bilangan pada usia 4-5 tahun di TK Andini Sukarame Bandar Lampung. Tujuan dari peneliti ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan konsep bilangan anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan media gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain one group pretest-posttest design . Sampel pada penelitian ini berjumlah 13 anak dengan menggunakan teknik purposive sampling sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak usia 4-5 tahun.

Kata kunci: media gambar, kemampuan konsep bilangan, anak usia dini. Keterangan : 1) Penulis 1 2) Pembimbing 1 3) Pembimbing 2

(4)

PENDAHULUAN

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya.Karenapadamasaanakusiadini proses

pertumbuhandanperkembangananakdalam berbagaiaspeksedangmengalamimasacepat dalamrentangperkembangananak. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada setiap tahap perkembangan anak.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Olehkarenaitupendidikan anak usiadini sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak, di antaranya mengembangkan semua aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya tanpa mengalami hambatan. Anak usia dini juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga dalam menanganinya harus dilakukan secara berbeda pula antara anak yang satu dengan anak yang lainnya.

Aspek-aspek perkembangan anak usia dini yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2009 meliputi aspek nilai-nilai dan moral agama, fisik motorik, bahasa, kognitif dan sosial emosional. Kelima aspek ini sangat penting untuk dikembangkan sejak dini,

salah satunya adalah aspek perkembangan kognitif,

kognitifsangatpentingdalamperkembangan dan kemampuan berfikiranak.

Kegiatan pembelajaran dalam mengenal bilangan di Taman Kanak-kanak sebaiknya menggunakan media gambar. Guru perlu mengetahui karakteristik anak dan cara belajar masing-masing anak, sehingga akan mempermudah kegiatan pembelajaran. Melalui media gambar, pembelajaran akan lebih bermakna, media gambar dapat memberi pengalaman menarik pada anak dan kegiatan tersebut bisa dilakukan anak dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan secara berurutan masih rendah. 2. Anak belum mampu mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah bendanya.

3. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi.

4. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar kegiatan membilang masih jarang digunakan guru.

5. Guru masih menggunakan LKS dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak kurang tertarik.

Penelitian membatasi permasalahan pada upaya untuk pembelajaran menggunakan media gambar dapat meningkatkan konsep bilangan di kelompok A TK Andini Sukarame Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan identifikasi masalah makarumusan masalahdalampenelitianiniadalahanakbelu mmengenalkonsepbilangan. Permasalahannyaadalah: Apakahpembelajaranmenggunakan media gambardapatmeningkatkankonsepbilangan anakpadakelompokA di TK

(5)

AndiniSukarame Bandar Lampung tahunpelajarantahun 2015?

Adapuntujuanpenelitian yang ingindicapaidalampenelitianiniadalahuntuk mengetahui peningkatan kemampuan konsep bilangan anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan media gambar Teori BelajarAnak Usia Dini

Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diartikan dan diuraikan dalam beberapa butir pemikiran yang dilihat dari berbagai sudut pandang atau aliran yang berbeda, diantaranya:

KAJIAN PUSTAKA 1. Teori Behaviorisme

Watson, Thorndike, dan Skinner adalah para ahli yang terkenal dan menganut teori behaviorisme. MenurutYuliani (2013:55) masing-masing ahli yang menganut teori ini percaya bahwa perilaku dapat dibentuk dengan memberikan jawaban dalam bentuk kata-kata ataupun tindakan tertentu. Berdasarkan pendapat di atas bahwa perilaku anak dapat dibentuk dengan komunikasi yang baik dan harmonis antara guru atau orangtua terhadap anak. Dan dipengaruhi juga oleh lingkungan dimana melalui komunikasi yang baik anak dapat menyampaikan segala apa yang dirasakannya baik hal-hal yang dirasa sulit maupun hal-hal yang terjadi disekitar anak. Disisi lain guru atau orangtua akan memberikan jawaban berupa nasehat atau kata-kata yang baik apalagi jika disertai dengan contoh yang kongkrit sehingga hal tersebut jika dilakukan berulang-ulang akan membentuk prilaku anak.

2. Teori Konstruktivisme

Teori kontruktivisme ini dipelopori olehLev Vygotsky dalam (Yuliani2013:60) berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara dialihkan dari orang lain, melainkan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak.Sehingga untuk membangun pengetahuan yang luas

diperlukan sedikit demi sedikit pengetahuan yang baru untuk melengkapi pengetahuan yang pernah diperoleh. Berdasarkan pendapat di atas bahwa pengetahuan yang didapat oleh anak dapat melalui suatu pengalaman yang diberikan langsung kepada anak bukan hanya secara teoritis. Seorang anak yang di ajak ke tempat reakreasi seperti kebun binatang, maka anak akan mengamati segala sesuatu yang ada di kebun binatang itu, sehingga anak dari pengalaman itu akan memperoleh pengalaman baru.

Menurut Slamet (2005:53) perkembangan kognitif menggambarkan tentang bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir. Minnet dalam Gunarti (2008:24)juga menjelaskan tentang perkembangan kognitif, dimana perkembangan kognitif merupakan perkembangan dari pikiran (mind),dimana pikiran merupakan bagian dari otak yang digunakan untuk bernalar, berpikir dan memahami sesuatu.

Pikiran seorang anak akan selalu berkembang sejalan dengan pertumbuhan usianya, yang dimulai dengan berfikir secara abstrak lalu dinyatakan dengan simbolik melalui kemampuan berbicara maupun isyarat tentang suatu maksud yang diinginkan anak mempunyai ide-ide dalam menghadapi persoalan dan berkembang lebih lanjut.

Konsep Bilangan

Menurut Saleh (2009:103) bahwa bilangan adalah sebuah konsep dan pemikiran manusia terhadap perhitungan banyaknya suatu benda misalnya setelah satu ada dua, setelah dua ada tiga, setelah tiga ada empat dan seterusnya.

Dari penjelasan diatas agar anak bersemangat untuk belajar atau bermain, seorang guru dapat menggunakan berbagai media salah satu media yang menarik bagi anak adalah media audio visual, karena

(6)

anak dapat dengan mudah menyaksikan gerakan gambar sekaligus menangkap pesan. Sedangkan menurut Arsyad (2011: 29-33) media pembelajaran dapat dibedakan ke dalam empat kelompok yaitu:

1. Media hasil teknologi cetak, untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. 2. Media hasil teknologi audio-visual,

diterapkan dengan cara menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual.

3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, diterapkan dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor.

4. Media gabungan teknologi cetak dan komputer, berguna untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

Kerangka Pikir

Konsep bilangan adalah konsep mengenai perhitungan suatu jumlah benda misal satu, dua, tiga, disebut sampai sepuluh. Melalui media gambar anak dengan mudah dapat memahami konsep bilangan berbeda jika disampaikan teoritis maka anak usia 4-5 lebih cenderung membilang dengan cara menghafal.

Penggunaan media merupakan hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran terutama pada anak di taman kanak-kanak. Salah satunya yaitu media gambar. Menurut Soeparno (2010: 16) menjelaskan bahwa media adalah alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikann suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Media bisa berupa manusia, benda, alat, bahan ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa memperoleh

pengetahuan dan keterampilan.Dengan melalui media gambar masing-masing anak di dalam kelas secara aktif dan bersemangat membilang angka 1-10 sesuai dengan gambar yang di perlihatkan guru. Hal tersebut pesan yang disampaikan dilakukan secara dua arah antara guru dan anak begitu sebaliknya. Maka terciptalah suasanaa pembelajaran yang hidup dan tidak membosankan. Dan konsep bilangan dapat dipahami anak dengan cepat. Berdasarkan hasil penelitian relevan dan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Kerangka Pikir Hipotesis

Hipotesismerupakanjawabansementaraterh

adaprumusanmasalah yang

diajukanolehpenelitidandijabarkandariland asanteoriataukajianteoridanmasih di ujikebenarannyamelalui data empiris yang terkumpul.Hipotesisdapatdiartikansebagais

uatujawaban yang

bersifatsementaraterhadappermasalahanpe neliti, sampaiterbuktimelalui data yang terkumpul(Arikunto,2007:71).Makahipote sisdalampenelitaniniadalah: Ha : : Terjadipeningkatankonsepbilangananakusi adinidengan Konsep bilangan anak masih rendah. Konsep bilangan anak meningkat Media gambar

(7)

penggunaanmediagambarpadasiswa TK AndiniSukarame Bandar Lampung Tahunpelajaran 2015.

Ho :

Tidakterjadipeningkatankonsepbila ngananakusiadinidenganpenggunaanmedia gambarpadasiswa TK AndiniSukarame Bandar Lampung Tahunpelajaran 2015.

METODE PENELITIAN

Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Designs, menurut Sugiyono (2011: 109) dikatakan Pre-Experimental

Designs, karena desain ini belum

merupakan eksperimen sungguh-sungguh dan masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen.

Desain penelitian Pre-Exsperimental menggunakan One Grup Pretest-Posttes. Pada penelitian ini, diberikan pre-test sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2011:110).

Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Tahap Persiapan

a.Pembuatan kisi-kisi instrument penelitian.

b. Membuat Rancangan Kegiatan Harian (RKH) menggunakan media gambar. c. Pembuatan lembar observasi/ pedoman observasi.

d. Menyiapkan media berupa gambar. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Pertemuan akan dilakukan 4(empat) kali pertemuan

b. Lembar observasi/ pedoman observasi digunakan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan menggunakan media gambar. 3. Tahap Pengumpulan

a.Pengamatan pada pembelajaran konvensional menggunakan lembar observasi/ pedoman observasi

b.Pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar dan diamati dengan lembar observasi/ pedoman observasi.

4. Tahap Akhir

Pengolahan dan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dengan instrument penelitian dan lembar observasi/ pedoman observasi.

TempatPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas A TK Andini Sukarame Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.

WaktuPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan MEI 2015 selama 4 minggu berturut-turut pukul 07.30-10.00 WIB. Pembelajaran dilaksanakan selama 150 menit untuk setiap pertemuannya.

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Anak-anak di TK Andini. Populasi tersebut yaitu kelas A yang berjumlah 18 orang.

Sampel

Sampeladalahsebagiandaripopulasitersebut .SedangkanTeknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, atau cara untuk menentukan sampel. Dalam penelitian ini sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel berdasarkan teknik ini yaitu di kelas A lalu dilihat dari karakteristik anak yang mengalami permasalahan tentang konsep bilangan anak yang belum berkembang. Terdapat13anak di kelas A yang konsepbilangannyabelumberkembang di TK AndiniSukarame.

(8)

Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Definisi Konseptual

Variabel X (Variabel independen) Media Gambar

MenurutSadiman (dalam Sanjaya: 2010) gambar adalah pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks.

Variabel Y (Variabel dependen) Konsep Bilangan

Menurut Andri Saleh (2009:103) bahwa bilangan adalah sebuah konsep dan pemikiran manusia terhadap perhitungan banyaknya suatu benda misalnya setelah satu ada dua, setelah dua ada tiga, setelah tiga ada empat dan seterusnya.

Gambar 2.Desain One Grup Pretest-Posttes

Keterangan:

O1 :Pre-Test diberikan sebelum

menggunakan media gambar.

X :Pemberian atau pengunaan media gambar.

O2 :Post-Tes diberikan setelah

menggunakan media gambar. Definisi Operasional

Variabel X (Variabel independen) Media Gambar

Media gambar adalah merupakan alat berupa gambar yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang di tuangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual yang biasanya memuat gambar:

orang, buah-buahan, alat transportasi, binatang dan lain-lain.

Variabel Y (Variabel dependen) Konsep Bilangan

Konsep bilangan adalah kemampuan anak mengenal bilangan dan membilang banyak benda satu sampai sepuluh. Menurut Permendiknas no 58 tahun 2009 konsep bilangan anak dapat dilihat melalui aspek : Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna atau ukuran.

Mengetahui konsep banyak dan sedikit Mengenal Konsep bilangan

Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi pre eksperimen dan post ekperimen. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data.

a. Lembar Observasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data mengenai konsep bilangan anak dengan menggunakan lembar observasi, yaitu dengan mengobservasi kegiatan anak pada saat proses pembelajaran berlangsung. Alat yang digunakan berupa lembar observasi dengan menggunakan checklist (√ ).

Untuk memperoleh proses observasi, dapat di lihat sub indikator yang telah dibuat. Lembar observasi dipakai untuk peneliti pada saat melakukan observasi, yang dapat dilihat melaui indikator dan sub indikator yang akan dinilai untuk mencari data atau keperluan analisis kuantitatif. Setiap sub indikator di beri pilihan jawaban. Muncul (1) dan Tidak Muncul (0). Lalu dikali (x) 100 dan dibagi dengan jumlah keseluruhan sub indikator. Dari hasil perhitungan di atas, didapatkan nilai yang bisa diketahui sejauh mana perkembangan anak itu disaat pembelajaran berlangsung.

Keterangan :Muncul (M) apabila anak melakukan sesuai kriteria yang akan dicapai.

O

1

X

(9)

Tidak Muncul (TM) apabila anak

melakukan tidak sesuai kriteria yang akan dicapai.

1. BB (Belum Berkembang apabila anak belum dapat melakukan kegiatan yangdiberikan oleh guru untuk meningkatkan konsep bilangan anak. 2. MB (Mulai Berkembang) apabila anak

sudah mulai melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru sesuai dengan anak.

3. SB (Sudah Berkembang) apabila anak sudah berkembang dengan aspek konsep bilangan yang dimiliki anak. 4. BSH (Berkembang sesuai harapan)

apabila anak sudah dapat sendiri melakukan kegiatan sesuai kriteria indikator yang akan dicapai.

Kriteria : 0%-25%= Belum Berkembang (BB)

26%-50%= Mulai Berkembang (MB) 51%-75%= Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

76%-100%= Berkembang Sangat Baik (BSB)

(Ditjen Mandas Diknas 2010)

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengujian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Wilcoxon menggunakan perhitungan komputerisasi program SPSS.17.

MenurutSugiyono (2011:13A) teknikanalisis data wilcoxon merupakan penyempurnaan dari uji tanda, jika dalam uji tanda besarnyaselisih angka antar positif dan negatif tidak diperhitungkan, sedangkan dalam uji Wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komperatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan media gambar dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Bentuk data yang diperoleh baik sebelum (pre-eksperimen) maupun setelah (post-ekperimen) penggunaan media gambar bersifat kuantitatif.

Peningkatan Kemampuan Konsep Bilangan Anak

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mendapatkan hasil nilai rata- rata kelas pre-eksperimen sebelum penggunaan media gambar sebesar 30,00 dan nilai post-eksperimen sebesar 63,08 setelah penggunaan media gambar.

Maka dari itu terdapat gain atau selisih dari nilai rata-rata kelas sebesar 33,08 nilai gain di dapat dari selisih antara nilai pre-eksperimen dan post-pre-eksperimen.

Berdasarkan gambar di atas, hasil dari peningkatan (gain) konsep bilangan anak pre dan post eksperimen. Pada grafik pertama kemampuan konsep bilangan sebesar 30,00.

CapaianperkembanganPreEksperimend an Post-Ekperimen

(10)

Gambar 3. Peningkatan Presentase Pencapaian Konsep Bilangan Anak

Berdasarkan gambar di atas, hasil dari peningkatan (gain) konsep bilangan anak pre dan post eksperimen. Pada grafik pertama kemampuan konsep bilangan sebesar 30,00

Sedangkan padagambar3grafik Post Eksperimenkonsep bilangan anak sebesar 63,08 meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya. Hal ini terjadi karena sudah menggunakan media gambar untuk meningkatkan konsep bilangan anak. Jika nilai pre dan post eksperimen sudah diketahui maka didapatkan presentasi peningkatan (gain) atau selisih diantara nilai pre dan post eksperimen sebesar 33,08. Nilai gain didapatkan dari hasil perhitungan nilai post eksperimen dikurang dengan nilai pre-eksperimen. Penggunaan Media Gambar

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji non parametrik yaitu wilcoxon. Karena tidak berdistribusi normal atau jumlah sampel sedikit. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian bahwa Uji Signifikansi 5% dengan menggunakan program SPSS 17. Diperoleh nilai p=001; karena p < (001 < 0,05), maka terdapat perbedaan yang signitifikan antara konsep bilangan anak sebelum dan sesudah penggunaan media gambar. Dengan demikian H1 diterima H0 ditolak yang artinya adalah konsep bilangan anak usia 4-5 tahun dapat ditingkatkan menggunakan media gambar. Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia 4-5 tahun, memperlihatkan hasil yang sangat baik memuaskan pada aspek kemampuan mengenal konsep bilangan.

Pembahasan

Penelitian ini menggunakan media gambar berupa kartu berbentuk persegi empat dan berbentuk bulat yang masing-masing berukuran kecil, sedang, dan besar dengan jumlah sepuluh buah. Setiap kartu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dibuat dengan gambar dan warna yang berbeda-beda sehingga menarik bagi anak. Setiap kartu mewakili satu angka, angka tersebut dimulai dari angka 1-10. Kemudian pada proses pembelajaran guru menyuruh anak untuk melepar dadu yang mempunyai sisi 12cm yang masing-masing sisi tertulis angka 1-6. Kemudian guru menyuruh siswa untuk mencocokkan antara angka dadu yang keluar dengan jumlah gambar pada kartu bergambar. Setelah melakukan kegiatan tersebut, anakmampu menyebutkan urutan bilangan 1-10 secara berurutan, mampu mengambil benda/gambar sesuai jumlah yang diminta dan mampu menghubungkan atau memasangkan bilangan dengan gambar secara.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan konsep bilangan anak usia 4-5 tahun. Karena melalui media gambar anak lebih mudah memahami konsep bilangan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada Anak

Anak sebaiknya menggunakan media gambar agar dapat meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak usia 4-5 tahun.

2. Kepada Guru

Guru dapat menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk anak usia dini, sehingga dalam proses pembelajaran terasa menyenangkan dan guru sebaiknya lebih aktif, kreatif dan

(11)

inofatif sehingga anak-anak akan termotivasi dalam proses belajar mengajar. 3. Kepada Kepala Sekolah

Diharapkan sekolah dapat menyediakan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar.

4. Kepada peneliti lain

Bagi peneliti lain dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai revrensi agar dapat menyusun penelitian yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2007. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Aska Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Gunarti, dkk. 2008. Metode

Pengembangan Perilaku dan Kemampuan DasarAnak Usia Dini. Jakarta:

Universitas Terbuka

Kementerian Pendidikan Nasional 2009. Peraturan Materi Pendidikan Nasional Nomor 58 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Saleh. 2009. Number Sense Belajar

Matematika Selezat Coklat. Jakarta:

Transmedia.

Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indek.

Sugiyono. 2011. Metode

PenelitianKuantitatifKualitatifDan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yuliani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indek.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir   Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat Pengadaan Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya I kan pada Dinas Perikanan Tahun Anggaran 2015, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi dan Penawaran dalam Pengadaan

Akuntabilitas adalah:skor yang diperoleh dari responden atas angket variabel akuntabilitas sebagai pertanggungjawaban kepala sekolah sebagai manajer atas tugas dan

Salah satunya melalui kegiatan pelatihan kepemimpinan (Leadership) yang merupakan agenda dari Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII)

Pekerjaan : Pembangunan Jalan Dalam Negeri Haruru Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumber Dana : APBDP (Tambahan DAK IPD).. Tahun Anggaran

Untuk modul surya itu sendiri merupakan suatu bahan yang sangat vital Untuk modul surya itu sendiri merupakan suatu bahan yang sangat vital didalam sistem PLTS karena dengan modul

Hasil uji penelitian ini menjelaskan bahwa variabel X1, X2, dan X3 dengan nilai F-hitung sebesar 14,117 dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,000, lebih kecil dari tingkat

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada teman-teman Mahasiswa S2 Teknik Geofisika : Adhilaksana, Kusnahadi, Nanang, Eko Ari, Dedy, Sabri, Imam, Deni, Erfan, Andri dan Johan

 O92.2 Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan melahirkan.  O92.3 Agalactia – [tidak mampu memproduksi ASI]