• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

17 3.1 Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Shakila Rental Motor Bandung yang beralamat di Jalan Gagak no.9, Surapati, Kota Bandung, Jawa Barat. Berikut uraian

tentang objek penelitian.

3.1.1 Sejarah singkat Perusahaan

Shakila Rental Motor Bandung di dirikan di sekitar tahun 2014 dengan kantor perusahaan yang kecil dan berlokasi di Jalan Gagak no 9 bandung, yang

menyediakan penyewaan motor untuk masyarakat sekitar.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan VISI

Menjadi perusahaan penyewaan yang terdepan dengan layanan terbaik dan

bermanfaat bagi masyarakat.

MISI

a. Menyediahkan kendaraan dengan kualitas yang baik dan mumpuni.

b. Menjadi perusahaan yang mengkedepankan kepuasan pelanggan.

(2)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4 Deskripsi Tugas A. Pemilik

Bertugas mengecek dan menerima laporan yang di terima dan mengatur

kondisi perusahaan

B. Pegawai (1,2,3)

Bertanggung jawab dalam membantu proses peminjaman dan pengembalian kendaraan, memberi informasi kepada penyewa, dan membuat

laporan.

Pemilik

(3)

3.2 Metode Penelitian

Penulis melakukan penelitian dengan metode deskriptif untuk melihat

permasalahan yang terjadi secara langsung, dan menggambarkan proses yang

terjadi sehingga penulis bisa menentukan langkah yang akan di implementasikan

dan membuat sebuah produk yang selanjutnya akan berguna untuk perusahaan

kedepanya.

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk membuat suatu penelitian yang baik maka di butuhkan sebuah desain penelitian yang sesuai dengan proses yang terjadi atau yang sedang berjalan

di perusahaan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber orang

pertama. Berikut cara yang dilakukan dalam memperoleh data primer dari Shakila

rental Motor Bandung :

1. Observasi

Penulis mendatangi secara langsung dan melakukan pengamatan di Shakila

Rental Motor Bandung.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada salah satu staff

(4)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Pada sumber data sekunder, penulis memperoleh pengambilan data seperti

buku, artikel, jurnal, dan internet dengan tema dan topik yang sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis.

3.3.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Untuk melakukan sebuah perancangan sistem maka dibutuhkan metode pendekatan dan pengembangan. Dengan melakukan perancangan dan analisis

sesuai dengan metode yang sesuai maka akan mengahasilkan sebuah sistem yang

diinginkan dan dibutuhkan.

3.3.4 Pengujian Software

Black-box testing adalah pengujian yang dilakukan yang hanya mengamati

hasil eksekusi melalui data uji dan cek fungsional perangkat lunak. Analoginya

seperti kita lihat kotak hitam, kita hanya dapat melihat penampilan luar, tanpa

mengetahui apa di balik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian kotak hitam,

mengevaluasi hanya penampilan eksternal (antarmuka), fungsional tanpa

mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam coding-an.

Tujuan black-box testing adalah untuk mencari kesalahan atau kegagalan

dalam pengoprasian, yang mencakup kemampuan dari perangkat lunak,

(5)

Fungsi dari pengujian ini berdasarkan kepada apa yang dapat dilakukan

oleh sistem. Untuk melakukan pengujian perilaku seseorang harus mengerti

lingkup dari aplikasi, solusi bisnis yang diberikan oleh aplikasi, dan tujuan sistem

dibuat. Beberapa jenis kesalahan yang dapat diindentifikasi oleh black-box : [17]

1. Fungsi tidak benar atau hilang

2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data)

3.3.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan berorientasi objek yang di gambarkan dengan menggunkan UML (Unified Modeling

Language). UML merupahkan salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di

dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain,

serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Pendekatan ini nantinya akan menggunakan use case diagram, activity diagram,

sequence diagram, class diagram, component diagram dan deployment diagram.[15]

(6)

Dalam penelitian ini untuk metode pengembangan sistem yang digunakan

ialah SDLC model Prototyping. Prototyping adalah proses iteratif dalam

pengembangan sistem di mana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja

(working system) secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara

pengguna dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool

pengembangan untuk menyederhanakan proses [15]. Secara umum tahapan pada

model Prototype dapat digambarkan pada 3 langkah berikut [16] :

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem

Berikut langkah-langkah proses metode pengembangan prototype :

(7)

1. Listen to Costumer

Penulis dan pengguna bertemu memberikan beberapa pertanyaan mengenai

sistem untuk menentukan tujuan umum yang sedang berjalan, selanjutnya

mendengarkan kebutuhan yang diinginkan oleh pengguna, hasil dari pengumpulan

kebutuhan ini berupa SOP dan data-data yang mendukung. kemudian dari hasil

interaksi dan komunikasi dengan pengguna, dihasilkan gambaran mengenai

kebutuhan pengguna, selanjutnya penulis mengidentifikasi serta menganalisis

kebutuhan tersebut menjadi lebih jelas yang dituangkan dalam bentuk prosedur

sistem yang sedang berjalan.

2. Build/revise mock-up

Dari hasil analisis yang dilakukan, penulis membuat rancangan sistem dengan

tetap berkomunikasi dengan pengguna untuk menyesuaikan apakah ada yang perlu

di tambahkan atau diperbaiki yang dituangkan lewat perancangan UML berupa

use case diagram, skenario, activity diagram, sequence diagram, class diagram, deployment diagram dan component diagram , setelah merancang kemudian

membuat prototype tersebut sesuai dengan keinginan pengguna untuk di lakukan

uji coba.

3. Costumer test drives mock-up

Pengujian program dilakukan dengan pengguna yaitu divisi marcomm,

kemudian akan mengevaluasi sistem dengan menggunakan pengujian black box

(8)

untuk memperjelas serta memperbaiki segala kekurangannya pada program.

Langkah proses metode prototyping ini akan dilakukan secara terus menerus

hingga kebutuhan pengguna terpenuhi.

3.2.4.3. Alat Bantu analisis dan perancangan a. Use Case Diagram

Diagram use case merupakan diagram untuk memodelkan aspek dari

perilaku sistem seperti menunjukan kumpulan use case, hubungan antar use case

dan aktor. Diagram use case penting untuk dilakukan untuk menvisualisasikan,

mendeskripsikan dan mendokumentasikan perilaku dari sistem. Untuk

mendeskripsikan perilaku dari sistem diagram use case melibatkan [18]:

1. Sistem yang hendak di bangun

2. Aktor yang berkomunikasi dengan sistem

3. Fungsional dari aktor

4. Relasi antara aktor dengan use case

Diagram use case berguna untuk mendeskripsikan apa yang seharusnya di

lakukan oleh sistem.

(9)

Gambar 3.3 Contoh Use Case Diagram

b. Skenario use case

Skenario terdiri dari skenario normal yang menjelaskan bagaimana sistem

berjalan normal tanpa terjadi kesalahan dan skenario alternative yang menjelaskan

bagaimana sistem tidak berjalan normal dan mengalami error

c. Activtiy Diagram

Activity diagram berguna untuk menunjukan aliran kendali dari satu

aktivitas ke aktivitas yang lain. Diagram ini akan mendeskripsikan aktivitas berupa

operasi-operasi yang yang terdapat di diagram use case. Activity diagram

digunakan setelah pemodelan use case untuk memberikan gambaran menyeluruh

(10)

Contoh gambar Activity Diagram :

Gambar 3.4 Contoh Activity Diagram

d. Sequance Diagram

Diagram sekuen digunakan untuk memodelkan skenario dari use case

dengan menunjukan interaksi dan rangkaian pesan antar objek. Sequence diagram

menunjukan interaksi dengan menampilkan setiap partisipan dengan garis alir

secara vertikal dan pengurutan pesan dari atas ke bawah .[18]

(11)

Gambar 3.5 Contoh Sequance Diagram

e. Class Diagram

Diagram kelas merupakan pemodelan yang menunjukan kelas-kelas yang

ada pada sistem dan saling berhubungan antar kelas-kelas yang lain, atribut-atribut

40 dan operasi-operasi kelas-kelas. Pada tahap analisis, diagram kelas akan

menunjukan peran dan tanggungjawab dari entitas yang ada pada sistem dan

menunjukan perilaku-perilaku sistem. Lalu selama perancangan, diagram kelas

akan mendefinisikan struktur kelas-kelas yang membentuk struktur dari sistem.

Diagram kelas berfungsi untuk mendukung kebutuhan fungsional sistem dimana

(12)

untuk pemakai selain intu maksud dari diagram kelas adalah untuk mendefinisikan

pondasi bagi diagram-diagram lain [18].

Contoh gambar diagram class :

Gambar 3.6 Contoh Class Diagram

f. Deployment diagram

Deployment diagram digunakan untuk memodelkan susunan fisik suatu

sistem dengan menunjukan bagian-bagian software yang berjalan pada hardware.

Deployment diagram akan menyediakan gambaran bagaimana sistem secara fisik

akan terlihat. Sistem terdiri dari node-node dimana dimana setiap node diwakili

(13)

hubungan diantara kedua node tersebut. Tipe node dapat berupa device yang

berwujud hardware dan bisa juga prossesor yang mengeksekusi komponen atau

execution environment software yang menjadi host atau mengandung software

yang lain [19].

Contoh gambar Deployment diagram :

Gambar 3.7 Contoh Deployment Diagram g. Component diagram

Component diagram adalah bagian fisik dan sebuah sistem, karena

menetap di komputer, komponen dapat berupa table,file data, file exe, dan

lain-lain. Komponen merupakan implementasi software dari sebuah class. Class

mewakili abstraksi dari serangkaian attribute dan operation, manfaat dari

(14)

1. Klien bisa melihat struktur sistem yang sudha selesai

2. Pengembang mempunyai struktur untuk panduan kerja

3. Dokumentator bisa memahami apa yang mereka tulis

4. Siap untuk digunakan kembali untuk proyek lain

Contoh gambar Component Diagram :

Gambar 3.8 Contoh Component Diagram

(15)

Pada Gambaran analisis sistem yang berjalan pada perusahaan ini yang

dimana untuk mendapatkan dan mengetahui gambaran aliran-aliran informasi

yang terjadi pada perusahaan tersebut maka digunakan langkah-langkah proses

yang ada di metode pengembangan prototype yaitu listen to customer dan

build/revise mock-up. Pada proses listen to customer penulis mengunjungi lokasi

dari sumber penelitian untuk mengumpulkan dan menganalisis data-data yang

dibutuhkan dan kemudian dituangkan kedalam bentuk prosedur sistem yang

sedang berjalan dan kemudian proses yang sedang berjalan tersebut

didokumentasikan dengan tahapan build/revise mock-up dengan menggunakan

diagram use case, diagram scenario, dan activity diagram.

3.3.1. Use Case Diagram

Berikut merupahkan use case diagram penyewaan kendaraan yang sedang

(16)

Gambar 3.9 Use Case sistem yang sedang berjalan

3.3.1.1 Definisi aktor dan deskripsinya

Setelah pembuatan Use Case selesai, maka di perlukan untuk mengetahui

hubungan yang terjadi antara aktor use case. Berikut merupahkan definisi dan

(17)

Tabel 3.1 Definisi Aktor dan deskripsinya

No. Aktor Deskripsi

1 Pegawai Pihak yang bertanggung jawab memandu

penyewa dalam melakukan peminjaman dan

pengembalian, serta pembuatan laporan.

2 Penyewa Pihak yang melakukan kegiatan transaksi

berupa peminjaman dan pengembalian.

3 Pemilik Pemilik perusahaan dan orang yang menerima

laporan dari administrasi

3.3.1.2 Definisi Use Case dan deskripsinya

Setelah pembuatan Use Case selesai, maka di perlukan untuk mengetahui

hubungan yang terjadi antara use case. Berikut merupahkan definisi dan desripsi

dari use case yang terjadi pada Shakila Rental Motor Bandung :

Tabel 3.2 Definisi Use Case dan deskripsinya

No. Use Case Deskripsi

1 Penyewaan Proses dimana pihak penyewa datang kepada

pegawai untuk melakukan kegiatan transaksi

(18)

2 Pengembalian Proses dimana pihak penyewa akan

mengembalikan kendaran yang telah disewa.

3 Laporan Proses dimana pihak pegawai membuat

laporan mengenai transaksi yang sedang terjadi

dan menyerahkanya kepada pemilik.

3.3.1.3 Skenario Use Case

Setelah pembuatan use case maka proses selanjutnya adalah pembuatan

scenario, dimana scenario merupahkan tempat penjelasan secara rinci mengenai

proses dan kegiatan yang terjadi. Berikut scenario yang sedang berjalan pada

Shakila Rental Motor Bandung :

Tabel 3.3 Skenario Peminjaman Identifikasi

No : 1

Nama Use Case : Penyewaan

Aktor : Pegawai, Penyewa

Deskripsi : Penyewa akan melakukan proses peminjaman kepada admin.

Skenario Utama

Kondisi Awal : Pegawai memberitahu persyaratan untuk melakukan peminjaman kepada penyewa.

No. Aksi Aktor No. Reaksi Sistem

1. Penyewa telah membawa persyaratan

(19)

2. Pegawai mengecek kelengkapan persyaratan. 3. jika lengkap pegawai

memberikan bukti

peminjaman

4. Pegawai mentanda

tangani bukti peminjama

5. Penyewa memeriksa

kelengkapan motor yang akan disewa.

6. Pegawai memberikan

informasi ketersediaan

kendaraan dan

memberikan info

mengenai paket sewa motor.

7. Penyewa membayar biaya sewa

Kondisi Akhir : Penyewa telah melakukan peminjaman dan menerima nota peminjaman dan Stnk motor dari pegawai

Tabel 3.4 Skenario Pengembalian Identifikasi

No 2

Nama Use Case : Pengembalian Aktor : Penyewa, Pegawai

(20)

Deskripsi : Penyewa akan mengembalikan kendaraan yang telah di sewa.

Skenario Utama

Kondisi Awal : Penyewa membawa kendaraan yang telah di sewa

No. Aksi Aktor No. Reaksi Sistem

1. Penyewa membawa

kendaran yang di sewa 2. Penyewa membawa bukti

peminjaman.

3. Pegawai mengecek bukti peminjaman

4. Pegawai memeriksa

apakah ada keterlambatan pengembalian

5. Pegawai memeriksa

kondisi dan kelengkapan kendaraan

Kondisi Akhir : Pegawai menyimpan kendaran ke gudang

Tabel 3.5 Skenario Laporan Identifikasi

No. 3

Nama Use Case : Laporan

Aktor : Admin, Pemilik

Deskripsi : Admin yang telah melakukan transaski, kemudian akan membuat laporan dari data transaksi tersebut

(21)

Kondisi Awal : admin telah menyimpan data transaksi

No. Aksi Aktor No. Reaksi Sistem

1. Pegawai membuat

laporan dari data

peminjaman dan

pengembalian

2. Pegawai menyerahkan

laporan kepada pimpinan 3. Pemilik menerima dan

mengecek laporan yang diterima dari admin.

Kondisi akhir : pemilik menyimpan laporan yang telah di terima

3.3.4 Activty diagram

Activty diagram akan menjelaskan dan memperlihatkan bagaimana

tampilan proses dan kegiatan yang sedang berjalan.

a. Berikut merupahkan activty diagram peminjaman kendaran yang sedang

(22)
(23)

a. Berikut merupahkan activty diagram pengembalian kendaran yang sedang

berjalan:

(24)

c. Berikut merupahkan activty diagram pembuatan laporan yang sedang berjalan:

Gambar 3.12 Activity Diagram laporan yang sedang berjalan

3.3.5 Evaluasi Sistem yan sedang berjalan

Evaluasi yang berjalan merupahkan langkah yang di lakukan untuk menemukan kekurangan, masalah dan hambatan-hambatan yang terjadi pada

sistem yang sedang berjalan, dan kemudian dan usulan untuk memperbaiki sistem

(25)

Tabel 3.6 Evaluasi sistem yang sedang berjalan

No Permasalahan Usulan Bagian

1. Kegiatan pencatatan data

penyewaan motor yang

digunakan oleh Shakila Rental

Motor Bandung masih manual

dengan menggunakan kertas

sehingga pada saat melakukan

proses pencarian data dan proses

penyewaan akan memakan waktu

seperti data motor yang sedang di

sewa atau belum disewa.

Pembuatan aplikasi website sehingga penyewa bisa melakukan pencarian dan mengetahui ketersediaan motor secara online . Peminjaman

2. Adanya kemungkinan terjadinya

kehilangan data-data karena

proses penyimpanan masih

menggunakan media kertas dan

belum terkomputerisasi

Pembuatan

aplikasi website

sehingga

data-data tersebut bisa

di simpan penyimpanan data online. Peminjaman, Pengembalian, Laporan

(26)

3. Proses pencarian data untuk

pembuatan laporan harus

dilakukan secara manual

sehingga memakan waktu yang

lama karena data masih

berbentuk dokumen. Pembuatan aplikasi website sehingga data-data untuk pembuatan laporan bisa di temukan dengan cepat. Peminjaman, Pengembalian, Laporan

(27)

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem
Gambar 3.3 Contoh Use Case Diagram
Gambar 3.4 Contoh Activity Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

layanan yang memadai memberikan nilai skor tertinggi dibandingkan indikator kemegahan hotel; Penilaian responden terhadap dimensi tanggungjawab sosial hotel pada masyarakat, dimana

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas

masyarakat Kota Bekasi terkait arsitektur budaya lokal pada bangunan gedung milik Pemerintah Kota Bekasi melalui Peraturan Walikota Nomor 53 tahun 2020 tentang

procedure FormCreate(Sender: TObject); procedure bloginClick(Sender: TObject); procedure binputClick(Sender: TObject); procedure bdataClick(Sender: TObject);

Simpulan yang di dapat dari penelitian ini, yaitu dengan adanya sistem basis data knierja sistem semakin meningkat karena database sudah saling berhubungan

Dengan penuh kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena dengan rahmat-Nya penulis akhirnya dapat

Dengan demikian norma yang diatur dalam Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI dimaksudkan harus dikesampingkan dan oleh karena itu jelas bahwa Ketua Umum MUI

Informasi: Hasil penelitian dan pengembangan berupa data spesifik/telaahan/ analisa/kajian bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. 1 Informasi