• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFLASI 0,09 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN OKTOBER 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFLASI 0,09 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN OKTOBER 2017"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN

INDEKS

HARGA

KONSUMEN

KABUPATEN BANYUWANGI BULAN

O

KTOBER

2017

I

N

FLASI

0,09

PERSEN

 Pada bulan Oktober 2017 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, sementara Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,02 persen Nasional sebesar 0,01 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, lima kota mengalami inflasi dan 3 kota deflasi. Lima kota inflasi adalah kota Madiun 0,14 persen, Banyuwangi 0,09 persen, Surabaya 0,05 persen, Sumenep 0,03 persen, Malang 0,02 persen. Sementara 3 kota deflasi adalah kota Kediri 0,12 persen, Jember 0,17 persen, dan Probolinggo 0,17 persen.

 Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran di kabupaten Banyuwangi, 5 (lima) kelompok mengalami inflasi, yaitu kel. perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,86 persen, kel. pendidikan, rekreasi dan olah raga 1,34 persen, kel. kesehatan 1,08 persen, kel. sandang 0,45 persen, dan kel. makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,1 persen, sementara 2 (dua) kelompok mengalami deflasi yaitu kel. transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen dan kel. Bahan makanan sebesar 1,57 persen.

 Komoditas yang mendorong laju inflasi adalah kenaikan tarip air minum PAM, beras, pasir, pepaya, mobil, ikan lamuru, emas perhiasan, bimbingan belajar, bayam, batu bata, tarip sekolah TK, cabe merah, cabe rawit, lemari pakaian, seragam sekolah wanita, sawi hijau, nangka muda.

 Komoditas yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, tongkol pindang, bawang merah, pisang, cumi-cumi, minyak goreng, sepeda motor, jeruk, telephon seluler, kangkung, ikan tongkol, tomat sayur, teri, kacang panjang.

 Laju inflasi tahun kalender (Oktober 2017 terhadap Desember 2016) Banyuwangi sebesar 2,21 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 3,07 persen dan Nasional sebesar 2,67 persen dan laju inflasi year-on-year (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) Banyuwangi sebesar 2,95 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 3,99 persen dan Nasional sebesar 3,58 persen.

 Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, Inflasi Tahun Kalender tertinggi terjadi di kota Madiun 4,19 persen, Surabaya 3,30 persen, Malang 2,97 persen, Kediri 2,76 persen, Jember 2,50 persen, Sumenep 2,37 persen, Banyuwangi 2,21 persen, Probolinggo 2,20 persen,

 Inflasi Year on Year (y-o-y) tertinggi terjadi di kota Madiun 5,19 persen, Surabaya 4,14 persen, Malang 4,03persen, Jember 3,78 persen, Kediri 3,67 persen, Sumenep 3,46 persen, Probolinggo 3,06 persen dan Banyuwangi 2,95 persen.

(2)

A. INFLASI

Inflasi Bulanan yakni persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan September 2017 sebesar 0,09 persen atau terjadi Inflasi. Pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan Oktober 2017 di kota Banyuwangi menunjukkan adanya kenaikan harga di sebagian besar komoditas. Hal ini mendorong naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,10 pada bulan September 2017 menjadi 125,21 pada bulan Oktober 2017.

Gambar. 1 Inflasi Bulanan (month to month) bulan Oktober 2017dari 8 kota IHK Dibanding Jawa Timur dan Nasional.

Dari grafik diatas menunjukkan kota Banyuwangi pada bulan Oktober 2017 terjadi inflasi 0,09 persen bersama 4 (empat) kota IHK lainnya, sementara 3 kota IHK lainnya mengalami deflasi, yakni Jember, Kediri dan Probolinggo. Inflasi tertinggi terjadi di kota Madiun disusul Banyuwangi, Surabaya, Sumenep dan Malang.

Dari tujuh kelompok pengeluaran pemicu utama terjadinya inflasi bulan Oktober 2017 berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar minus 1,86 persen

-0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05 0,10 0,15 -0,17 0,09 0,03 -0,12 0,02 -0,17 0,14 0,05 0,02 0,01 JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA JATIM NASIONAL -0,15 1,34 1,08 0,45 1,86 0,10 -1,57 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00

Gambar 2. Inflasi Kelompok Pengeluaran bulan Oktober 2017 Kabupaten Banyuwangi

BAHAN MAKANAN

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR

SANDANG KESEHATAN

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

(3)

disusul kel. pendidikan, rekreasi dan olah raga 1,34 persen, kel. kesehatan 1,08 persen, dan kel. Sandang 0,45 persen. Inflasi oktober diperlambat oleh turunnya kelompok bahan makanan dengan deflasi sebesar 1,57 persen dan kel. transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen (gambar 2).

Kelompok bahan makanan memberikan andil negatip terbesar atau deflasi sebesar 0,42 persen sebaliknya kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar memberikan andil positip terbesar atau inflasi sebesar 0,36 persen (gambar 3).

Pemicu inflasi bulan Oktober 2017 berasal dari kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 1,86 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,36 persen pada komoditas tarip air minum PDAM dan pasir, disusul kelompok bahan makanan komoditas beras, pepaya, cabe merah dan cabe rawit.

Kenaikan tarip air minum PDAM pada bulan September 2017 berdampak pada pembayaran air minum bulan Oktober 2017 sehingga mendongkrak inflasi Banyuwangi bulan Oktober 2017. Kenaikan tarip air minum PDAM sebesar 67,45 persen memberi sumbangan inflasi tertinggi sebesar 0,19 persen.

Menurut Ketua Dewan Pengawas PDAM Agus Siswanto, sudah 13 tahun atau sejak tahun 2004 lalu PDAM belum melakukan penyesuaian Tarif Dasar Air (TDA). Kenaikan tersebut dilakukannya sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 71 tahun 2016, seharusnya setiap 2 tahun PDAM melakukan peninjauan dan melakukan penyesuaian tarif setiap 4 tahun dan paling lambat 5 tahun sekali.

Inflasi bulan Oktober 2017 ternyata didorong oleh pergerakan harga pasir sebagai komoditas vital dalam pembangunan. Penggalian pasir makin lama semakin menipis sementara animo pembangunan semakin meningkat, hal ini dapat berdampak pada kenaikan harga pasir.

-0,42 0,02 0,36 0,04 0,04 0,09 -0,03 -0,50 -0,40 -0,30 -0,20 -0,10 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40

Gambar 3

.

Andil Inflasi Kel. Pengeluaran Bulan Oktober 2017 BAHAN MAKANAN

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR

SANDANG KESEHATAN

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

(4)

Komoditas Beras juga mimicu inflasi sebesar 1,08 persen dan memberi sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Menurunnya luas areal panen berdampak pada turunnya produksi padi serta berimbas pada kenaikan harga beras meski tidak signifikan. Komoditas papaya ternyata turut mendorong inflasi bulan Oktober 2017 sebesar 14,52 persen. Hal ini menunjukkan kebutuhan konsumsi pepaya semakin meningkat seiring bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap khasiat makanan tersebut.

Inflasi bulan Oktober 2017 dihambat oleh turunnya harga daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, tongkol pindang dan bawang merah. Daging ayam ras mengalami deflasi sebesar 8,86 persen (menyumbang deflasi sebesar 0,10 persen), bawang putih deflasi sebesar 16,96 persen (andil deflasi 0,09 persen), tongkol pindang deflasi 31,11 persen (andil deflasi 0,07 persen), bawang merah deflasi 16,11 persen (andil deflasi 0,06 persen).Turunnya harga daging ayam ras dipengaruhi adanya kebijakan pemerintah impor bibit indukan (grand parent stock/GPS) hingga juni 2018 mencapai 58-64 juta ekor per minggu.

Jika dibandingkan dalam kurun waktu Januari-September 2016 dan 2017 harga cabe rawit berfluktuatif (gambar 4). Harga cabe rawit cenderung naik pada awal tahun (Januari, Pebruari, Maret) dan setelah itu cenderung mengalami penurunan harga. Pada bulan Oktober harga cabe rawit mulai merangkak naik dengan inflasi 5,53 persen. Pola yang sama terjadi bulan Oktober 2016 dengan inflasi sebesar 2,38 persen. Hal ini akibat curah hujan yang mulai turun pada bulan Oktober 2017 yang berpengaruh pada pertumbuhan cabe rawit.

20,27 26,98 -24,18 23,28 46,67 -1,15 -17,89 -14,77 -9,06 -6,28 -4,3 -31,52 9,4 10,53 -3,54 -34,17 -23,72 -38,94 2,38 5,53 -60 -40 -20 0 20 40 60 2016 2017

Gambar 4.Fluktuasi Harga Cabe Rawit Tahun 2016-2017 (%) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober

(5)

Gambar 5 menunjukkan perkembangan 10 bulan terakhir komoditas strategis seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit dan daging ayam ras. Cabe merah dan cabe rawit menunjukkan pergerakan positip kearah kenaikkan harga, berbeda dengan bawang merah dan putih.

Gbr. 6 Inflasi Bulanan (month to month) di Kabupaten Banyuwangi Selama tahun 2015-2017(dalam persen)

-60 -40 -20 0 20 40

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt

Gambar 7. Persentase Kenaikan Harga Lima Komoditas Bahan Makanan bulan Januari-Oktober 2017

Kabupaten Banyuwangi (%)

Beras Bawang Putih Bawang Merah

Cabe Merah Cabe Rawit Daging Ayam Ras

0,11 -1,02 0,09 0,36 0,55 0,26 0,62 0,35 0,21 -0,25 0,08 0,8 0,67 0,12 0,03 -0,61 0,12 0,73 0,43 -0,14 0,02 -0,18 0,25 0,47 0,66 0,35 -0,20 0,48 0,33 0.47 0,15 -0,11 -0,02 0,09 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 0 2 4 6 8 10 12 14 2015 2016 2017

(6)

Gbr. 7 Inflasi Tahun Kalender Selama tahun 2015 - 2017 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Gbr. 8 Inflasi Year on Year Selama tahun 2015 - 2017 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, inflasi month to month pada bulan Oktober 2015 terjadi deflasi sebesar 0,25 persen dan Oktober 2016 deflasi sebesar 0,18 persen dan Oktober 2017 sebesar 0,09 persen.

Sementara Inflasi tahun kalender bulan Oktober 2017 sebesar 2,21 persen lebih tinggi dibanding inflasi kalender tahun 2015 sebesar 1,26 persen dan tahun 2016 sebesar 1,18 persen (Gambar 7). Inflasi Year on Year, inflasi kabupaten Banyuwangibulan Oktober 2017 sebesar 2,95 persen lebih rendah dibanding tahun sebelumnya pada bulan yang sama, yakni sebesar 5,05 persen (th. 2015) tetapi lebih tinggi dari tahun 2016 sebesar 2,07 persen (Gambar 8).

0,11 -0,93 -0,84 -0,48 0,06 0,32 0,94 1,30 1,51 1,26 1,34 2,15 0,67 0,79 0,82 0,21 0,32 1,06 1,49 1,35 1,36 1,18 1,44 1,91 0,66 1,01 0,81 1,29 1,62 2,10 2,25 2,14 2,12

2,21

-1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 0 2 4 6 8 10 12 14 2015 2016 2017 6,09 3,92 3,82 4,45 4,97 4,45 5,25 5,75 5,86 5,05 3,88 2,15 2,75 3,93 3,87 2,86 2,42 2,90 2,70 2,20 2,00 2,07 2,25 1,91 1,90 2,14 1,90 3,01 3,23 2,96 2,68 2,71 2,68 2,95 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 0 2 4 6 8 10 12 14 2015 2016 2017

(7)

Gbr. 9 Inflasi Kalender bulan Oktober 2017 dari 8 kota IHK dibanding JawaTimur dan Nasional.

Gbr. 10 Inflasi Tahunan (Year on Year) bulan Oktober 2017 8 kota IHK di Jawa Timur dibanding Jawa Timur dan Nasional.

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 3,78 2,95 3,46 3,67 4,03 3,06 5,19 4,14 3,99 3,58 JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MADIUN PROBOLINGGO MALANG SURABAYA JATIM NASIONAL 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 2,50 2,21 2,37 2,76 2,97 2,20 4,19 3,30 3,07 2,67 JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MADIUN PROBOLINGGO MALANG SURABAYA JATIM NASIONAL

(8)

0,97 0,66 -2,07 16,07 -9,71 -12,20 19,27 3,46 -9,18 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

Inflasi Diatur Pemerintah Inflasi Inti Inflasi Bergejolak

Inflasi MTM, Kalender, Yoy bulan Oktober 2017 Kabupaten Banyuwangi (%)

(9)

Banyuwangi, 01 Nopember 2017

BADAN PUSAT STATISTIK

Kabupaten Banyuwangi Kepala, ttd, HARSONO, SE IHK Oktober 2016 IHK Desember 2016 IHK Oktober 2017 % perub thd Septem b er 2017 Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20171) Tingkat Inflasi Year on Year 20172) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 0 U M U M / T O T A L 121,62 122,50 125,21 0,09 2,21 2,95 1 Bahan Makanan 117,87 120,04 125,11 -0,15 4,22 6,14

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112,94 113,02 119,02 1,34 5,31 5,38

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 113,5 113,97 119,25 1,08 4,63 5,07

4 Sandang 118,26 115,48 125,54 0,45 8,71 6,16

5 Kesehatan 120,39 120,27 136,10 1,86 13,16 13,05

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 122,86 124,32 126,24 0,10 1,54 2,75

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 129,01 130,69 120,11 -1,57 -8,10 -6,90

1) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 2) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Oktober 2016

Kelompok Pengeluaran

(1)

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year bulan Oktober 2017 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

(10)

Gambar

Gambar 2. Inflasi Kelompok Pengeluaran bulan Oktober 2017  Kabupaten Banyuwangi
Gambar 3 .  Andil Inflasi Kel. Pengeluaran Bulan Oktober 2017
Gambar 4.  Fluktuasi Harga Cabe Rawit   Tahun 2016-2017 (%)  Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Gambar 7. Persentase Kenaikan Harga Lima Komoditas  Bahan Makanan  bulan Januari-Oktober 2017
+2

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Pasal 15 ayat (2) Peraturan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metil ester minyak biji kelor dapat disintesis menjadi senyawa surfaktan etilendiamida melalui

Tahap awal dimana pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data berdasarkan masalah yang terjadi untuk menangani pendaftaran siswa baru, pembayaran SPP,

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Grafik di atas merupakan grafik yang didapat dari pengukuran mA pada Corriolis. kemudian data tersebut dimasukan ke persamaan hasil verifikasi pengukuran antara mA dengan

Tata krama berkaitan dengan tempat, seperti tata krama makan di rumah atau di rumah makan (etiket). Tata krama terkait pula dengan struktur sosial seperti usia,

Beranjak dari permasalahan yang timbul akibat menurunnya kualitas dari perteateran di Surabaya diakibat- kan beberapa hal antara lainnya belum adanya sarana yang menunjang