• Tidak ada hasil yang ditemukan

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI

MANAJER DAN PARTISIPASI GURU DALAM KEBERSIHAN

LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM

MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

(The Relationship Between The Role of Headmaster as a Manager and The Teacher Participation In Environmental Cleanness with The Student Behavior Maintain Environmental

Cleanness)

Oleh

N. Nunung Suprihatin, H. Maman Abdurrahman, Siti Fadjarajani Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya

ABSTRACT

The purpose of this research was to know relationship between the role of headmaster as a manager with student behavior mantain cleannes environmental ; knowing relationship between the teacher participation in cleannes environmental with the student behavior mantain cleannes environmental; and to know the relationship between the role of headmaster as a manager and the teacher participation in cleannes environmental with the student behavior mantain cleannes environmental. This research use method descriptive The population were all student in bunch Cikatomas amounting to 154 people. Sampel taken with proporsional random sampling so that sum up sampel 78 people, technique of data collecting use quesioners the role of headmaster as a manager, the teacher participation in cleanness environment and the student behavior mantain environmental hygiene hygiene. The Instrumen have calculated of validity and reliability o. Technique analyse data use linear analysis regresi and duplicate constructively program SPSS Version 16. Based to research result, founded that there were relationship between the role of headmaster as a manager with student behavior mantain cleannes environmental with correlation coefficient equal to 0,410 which the middle of category and give contribution equal to 16,8%, there were relationship between the teacher participation in cleannes environmental with the behavior mantain cleannes environmental with correlation coefficient equal to 0,567 which the middle of category and give contribution 32,1%. that there were relationship between the role of headmaster as a manager and the teacher participation in cleannes environmental with the student behavior mantain cleannes environmental with correlation coefficient equal to 0,632 which the strong of category and give contribution equal to 40%,

Key Word : the role of headmaster as a manager, the teacher participation in cleannes environmental, the student behavior mantain cleannes environmental

Hubungan antara Peranan Kepala Sekolah Sebagai Manager dan Partisipasi Guru Dalam

Kebersihan Lingkungan Dengan Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan

Sekolah

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manager dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan mengetahui hubungan antara partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan dan mengetahui hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manager dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa

(2)

2

dalam memelihara kebersihan lingkungan . Penelitian ini menggunakan metode deskriftif . Populasinya seluruh siswa kelas VI di Gugus IV Cikatomas yang berjumlah 154 orang. Sampel diambil dengan Proporsional Random Sampling sehingga jumlah sampel 78 orang, teknik pengumpulan data menggunakan angket mengenai peranan kepala sekolah sebagai manager, partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan Instrumen tersebut telah diujicobakan validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manager dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan dengan koefisien korelasi sebesar 0,410 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 16,8%, terdapat hubungan antara partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan dengan koefisien korelasi sebesar 0,567 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 32,1%., dan terdapat hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manager dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan dengan koefisien sebesar 0,632 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 40 %.

Kata Kunci : peranan kepala sekolah sebagai manager, partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan, perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan tempat berkerja guru dan tempat belajar siswa. Agar guru bisa bekerja dan siswa bisa belajar baik, maka mutu lingkungan sekolah harus baik, yaitu lingkungan yang dapat membuat guru dan siswa melakukan aktivitas secara kondusif. Hal ini berarti pengelolaan sekolah harus dilaksanakan dengan baik Kebersihan lingkungan sekolah adalah suatu faktor pembentuk mutu lingkungan sekolah.

Ada berbagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang, termasuk perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Apabila Kepala Sekolah peduli terhadap pengelolaan lingkungan sudah seyogyanya mempunyai program bagaimana pengelolaan lingkungan sehingga mampu mengubah perilaku siswa dalam kebersihan lingkungan sekolah. Kepala Sekolah mempunyai tugas untuk menentukan tujuan sekolah, mengembangkan dan memacu perilaku siswa untuk mencapai kebersihan, di lingkungan sekolah.

Sebagain besar kepala sekolah yang ada di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya kurang mengoptimalkan peranan kepala sekolah sebagai manajer dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya kepedulian kepala sekolah terhadap kegiatan pemeliharaan kebersihan lingkungan sekolah, kepala sekolah cenderung kurang membimbing guru dan siswa dalam kegiatan pemeliharaan kebersihan, kurang memberikan motivasi pada siswa untuk ikut serta dalam kegiatan pemeliharaan kebersihan, kurang melakukan pengawasan terhadap berbagai kegiatan pemeliharaan kebersihan

(3)

3

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan.

Selain peranan kepala sekolah sebagai manajer faktor lain yang turut mewarnai perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah adalah partisipasi guru. Sebagian besar guru yang ada di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya kurang berpartisipasi dalam kegiatan memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini terlihat dari tidak adanya sumbangan pemikiran guru untuk kegiatan pemeliharaan kebersihan, kurangnya dukungan guru baik secara moril ataupun materil dalam kegaiatan memelihara kebersihan sekolah, guru jarang menegur siswa yang membuang sampah sembarangan, gurut tidak ikut serta dalam kegiatan pemeliharaan kebersihan sekolah.

Kesenjangan atau kendala yang terjadi di SD Cipancur, SDN Cisalak, SDN Empangsari, SDN Jatiwangi, SDN Mandalasari, SDN Pasirjati, SDN Cilumba dan SDN Panyongsongan yang berada pada Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya ternyata hampir pada semua SD di atas, perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah masih kurang, hal ini terlihat dari hampir sebagain besar bangku siswa penuh dengan coretan pulpen ataupun tipe-ex. Sebagian besar bawah bangku siswa banyak terdapat sampah kertas ataupun sampah bekas jajanan, kebersihan WC yang tidak terjaga, terbukti seluruh WC siswa berbau dan temboknya terdapat coretan.. Hal ini menunjukan bahwa perilaku siswa dalam memelihara kebersihan di lingkungan sekolah masih kurang.

Dari uraian tersebut diatas penulis terdorong untuk meneliti dan mengkaji Hubungan antar Peranan Kepala Sekolah Sebagai Manajer dan Partisipasi Guru dalam Kebersihan Lingkungan dengan Perilaku Siswa dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi pada Siswa Kelas VI SD Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

1. adakah hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah?

2. adakah hubungan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah?

3. adakah hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah?

Sejalan dengan masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :

(4)

4

1. untuk mengetahui hubungan peranan kepala sekolah sebagai manajer dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah.

2. untuk mengetahui hubungan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah

3. untuk mengetahui hubungan peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif korelasional. Seperti yang dikemukakan dalam Sugiyono (2003:21) metode deskriftif korelasional adalah metode yang mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya, tanpa melakukan perlakukan apapun terhadap populasi penelitian, metode ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel penelitiannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan melalui instrumen penelitian, pengertian instrumen pengumpulan

data menurut Ridwan (2008 :51) adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti

dalam kegiatannya menggumpulkan data.:

1. Angket peran kepala sekolah sebagai manajer 2. Angket partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan

3. Angket perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah.

Jika analisis data menggunakan SPSS maka pedoman pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Pengujian hipotesis mengunakan rumus korelasi

Product momen, uji korelasi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau

lebih yang bukan berarti hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat. Sedangkan sifat korelasinya akan menentukan arah korelasinya.

PEMBAHASAN

1.Peranan Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 78 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor minimum sebesar 69 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 175. Dengan rata-rata (mean) 128,86 dengan standar deviasi 31,41 dan nilai tengahnya sebesar 132. Peranan kepala

(5)

5

sekolah sebagai manajer termasuk kategori rendah, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 129,86 < nilai skor min + 2 SD sebesar 131,82.

2. Partisipasi Guru dalam Kebersihan Lingkungan

Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 78 orang. Diperoleh skor minimum 52 dan skor maksimum 1173, rata-ratanya sebesar 116,82 standar deviasi sebesar 32,23 dan nilai tengahnya sebesar 114,5.Partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan termasuk kategori cukup, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 116,82 > nilai skor min + 2 SD sebesar 108,46 .

3. Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan

Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 78 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 49 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 173. Dengan rata-rata (mean) 130,105 dengan standar deviasi 32,81 dan nilai tengah sebesar 131. Perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan dapat dikategorikan cukup, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean) 129,29 > nilai skor min + 2 SD sebesar 115,86

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Hubungan Antara Peranan Kepala Sekolah Sebagai Manajer (X1) Dengan Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Y)

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 75,144 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,417. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 75,144 + 0,417 X1.

Kekuatan hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer (X1) dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan (Y) pada model persamaan Y = 75,144 + 0,417 X1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 16,8% Ini berarti peranan kepala sekolah sebagai manajer memberikan konstribusi sebesar 16,8% terhadap perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan.

Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,410 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan.

Fungsi peranan kepemimpinan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Fungsi kepemimpinan kepala sekolah ada empat. Hal ini sebagaimana dikemukakan Wahjosumidjo (2011:40) sebagai berikut.

(6)

6

Fungsi peranan kepemimpinan itu ada empat. Adapun keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut: 1) membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan, 2) mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain, dengan berbagai cara mempengaruhi orang lain, 3) menciptakan perubahan secara efektif di dalam penampilan kelompok, dan 4) menggerakkan orang lain, sehingga secara sadar orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki.

Adanya peranan kepemimpinan kepala sekolah akan mampu memandu, menuntun, membimbing para siswanya untuk mampu berperilaku dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah sehingga secara sederhana terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah. 2. Hubungan Antara Partisipasi Guru Dalam Kebersihan Lingkungan (X2) Dengan

Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Y)

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 63,706 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,561. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 63,706+ 0,561 X2.

Kekuatan hubungan antara partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan (X2) dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan (Y) pada model persamaan Y = 63,706+ 0,561 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,321. Ini berarti partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan memberikan kontribusi sebesar 32,1 % terhadap perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat, dan lingkungan.

Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,567 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan.

Partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan adalah keikutsertaan guru dalam memelihara kebersihan lingkungan . Keikutsertaan tersebut tersebut bisa berupa sumbangaan ide, dukungan moril dan dukungan materil terhadap kegiatan memelihara kebersihan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamijoyo (1978 : 6) mengemukakan bahwa jenis partisipasi yang dilakukan masyarakat itu berbeda-beda, baik secara fisik maupun secara non fisik.

Partisipasi guru juga akan menciptakan situasi yang kondusif bagi pembiasaan siswa dalam membudayaan kebersihan sehingga perilaku siswa dapat terbentuk karena pembiasaan tadi. Secara sederhana terdapat hubungan antara partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa memelihara kebersihan lingkungan sekolah.

(7)

7

3 Hubungan Antara Peranan Kepala Sekolah Sebagai Manajer (X1) Dan Partisipasi Guru Dalam Kebersihan Lingkungan (X2) Dengan Perilaku Siswa Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Y)

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + b1X1 + b2X2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 33,726 dan koefisien arah regresi b1 sebesar 0,294 dan arah regresi b2 sebesar 0,491. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 33,726 + 0,294 X1 + 0,491 X2

Kekuatan hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer (X1) dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan (X2) dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan.(Y) pada model persamaan Y = 33,726 + 0,294 X1 + 0,491 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,400. Ini berarti peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan memberikan kontribusi sebesar 40% terhadap perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan.

Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,632 yang termasuk kategori keeratan kuat . Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan. Fungsi peranan kepemimpinan menurut Kartono (1992:93) sebagai berikut:

Fungsi peranan kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi atau membangunkan motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-garingan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan yang efesien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan, waktu dan perencanaan.

Menurut pendapat diatas terlihat jelas terdapat hubungan antara kepemimpinan akan mampu memadu, menuntun dan membimbing para siswa untuk berperilaku dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah . Bentuk partisipasi guru bisa berupa memberikan gagasan untuk diadakannya program jumsih secara rutin, guru melakukan pengawasan terhadap kegiatan siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah, kepedulian guru terhadap kebersihan lingkungan sekolah, serta keikutsertaan guru dalam kegiatan memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Partisipasi guru akan menciptakan situasi yang kondusif bagi siswa dalam membudayakan kebersihan di lingkungan sekolah.

(8)

8

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dengan perilaku siswa memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,410 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 16,8%, artinya bahwa peranan kepala sekolah sebagai manajer memberikan kontribusi sebesar 16,8% terhadap perilaku siswa memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Semakin baik peranan kepala sekolah sebagai manajer maka akan semakin baik perilaku siswa memelihara kebersihan lingkungan sekolah

2. Ada hubungan antara partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah . Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,567 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 32,1%, artinya partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan memberikan kontribusi sebesar 32,1% terhadap perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Semakin baik partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan, maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah

3. Ada hubungan antara peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan dengan perilaku siswa memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,632 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 40%, artinya bahwa peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan memberikan kontribusi sebesar 40% terhadap perilaku siswa memelihara kebersihan lingkungan sekolah. Semakin baik peranan kepala sekolah sebagai manajer dan partisipasi guru dalam kebersihan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa memelihara kebersihan lingkungan sekolah.

Saran

Berdasarkan pada simpulan di atas, saran-saran yang diajukan adalah :

a. seyogyanya memberikan contoh yang baik/ keteladanan dalam upaya meningkatkan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan;

b. membuat perencanaan dan peraturan mengenai pemeliharaan lingkungan disekolah, serta mengadakan pengawasan secara langsung di lapangan.

(9)

9

DAFTAR PUSTAKA

Hamidjoyo, Santoso. (1978). Pendidikan Masyarakat 1. Bandung : Ganaco.

Kartono, Kartini (2011) Pemimpin dan Kepemimpinan Apakah Kepemimpinan

Abnormal itu ?Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Ridwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Jakarta : Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Wahjosumidjo (2011). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan

Referensi

Dokumen terkait

Ada kelebihan penting web 2.0 adalah anda tidak hanya dapat menggunakan satu media sosial saja dalam melakukan pemasaran ataupun promosi produk atau perusahan

Bab I Pendahuluan Hal I - 6 Pembangunan BidangCipta Karya, serta amanat internasional, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Pada Tugas Akhir ini dibangun sebuah aplikasi yang mengimplementasikan metode Cause Effect Graphing pada teknik Blackbox testing yang dapat menghasilkan kasus uji

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel pendayagunaan zakat produktif dengan variabel kesejahteraan

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian adalah entitas akuntansi dari Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, yang berkewajiban menyelenggarakan

Dinding bata tidak berfungsi sebagai beban melainkan berfungsi sebagai penerima beban saat terjadi pembebanan geser, ini dibuktikan dari hasil pengujian terjadinya

Melihat permasalahan yang dihadapi maka langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan ini maka diadakan pendekatan kepada instansi terkait yaitu

kepada para pelanggan dari waktu ke waktu untuk menyampaikan kiriman dokumen atau barang milik pelanggan, yang telah disetujui GCXpress dengan masing-masing pelanggan. GCXpress