Asri Permata Legina, 2015
No: 517/Skripsi/PSI/FIP_UPI/06.2015
HUBUNGAN PATRONAGE BUYING MOTIVES DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA KONSUMEN STARBUCKS COFFEE DI KOTA
BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh :
Asri Permata Legina
1001987
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
HUBUNGAN PATRONAGE BUYING MOTIVES DENGAN
GAYA HIDUP HEDONIS PADA KONSUMEN STARBUCKS
COFFEE DI KOTA BANDUNG
Oleh
Asri Permata Legina
Sebuah Skripsi yang Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Psikologi pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
© Asri Permata Legina 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Asri Permata Legina, 2015
ABSTRAK
Asri Permata Legina (1001987). Hubungan Patronage Buying Motives dengan Gaya Hidup Hedonis pada Konsumen Starbucks di Kota Bandung. Skripsi Departemen Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji hubungan antara patronage buying motives dengan gaya hidup hedonis pada konsumen Starbucks Coffee di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Sampel penelitian ini sebanyak 209 konsumen Starbucks Coffee yaitu 58 orang berjenis kelamin pria dan 151 orang berjenis kelamin wanita yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner dengan menggunakan skala patronage buying motives serta skala gaya hidup hedonis yang telah diuji coba oleh peneliti. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif signifikan antara patronage buying motives dengan gaya hidup hedonis pada wanita konsumen Starbucks Coffee di kota Bandung dengan nilai korelasi sebesar 0,365 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi patronage buying motives yang dimiliki oleh konsumen Starbucks Coffee, maka semakin tinggi pula gaya hidup hedonisnya. Rekomendasi pada penelitian ini yaitu: (1) Bagi perusahaan, lebih baik meningkatkan tokonya sesuai dengan atribut emotional patronage motives sehingga antara motif rasional dan emosional memiliki hasil yang seimbang; (2) Bagi peneliti selanjutnya, lebih baik memasukkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi variabel-variabel yang ada sehingga dapat menggali data yang lebih dalam.
ABSTRACT
Asri Permata Legina (1001987). The Correlation between Patronage Buying Motives and Hedonic Lifestyle of Starbucks Coffee Consumers in Bandung. Thesis, Department of Psychology, Faculty of Education, Indonesian University of Education, Bandung, (2015).
The purpose of this study is to determine the correlation between patronage buying motives and hedonic lifestyle among consumers of Starbucks Coffee in Bandung. This research used quantitative approach with correlation method. The sample in this study were 209 consumers of Starbucks Coffee which is consisted of 58 men and 151 women, which collected by purposive sampling technique. Data were collected using questionnaires as data collection tools that developed by researcher. Data analysis was done by using spearman rank correlation technique. The results of this research showed that there is a positive significant relationship between patronage buying motives and hedonic lifestyle of Starbucks Coffee consumers in Bandung with coefficient correlation 0,365 and significance 0,000. It showed that if the patronage buying motives of consumers of Starbucks Coffee in Bandung are high, the consumers are likely to have high hedonic lifestyle. The recommendation on this study are: (1) for the company, better to improve the store in accordance with the emotional attributes of patronage motives so that between rational motives and emotional motives have balance result; (2) for another researcher, better to indorporate other factors that may affect the existing variables in this study so that can produce richer data.
Asri Permata Legina, 2015
HUBUNGAN PATRONAGE BUYING MOTIVES DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA KONSUMEN STARBUCKS DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...
LEMBAR PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
ABSTRAK... v
E Struktur Organisasi Skripsi... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A Patronage Buying Motives.…..………...…………..……... 7
1. Pengertian Patronage Buying Motives ..………... 7
2. Klasifikasi Patronage Buying Motives .……….... 8
3. Komponen Patronage Buying Motives ..………... 9
4. Perbedaan Antara Emotional dan Rational Patronage Motives... 11
B Gaya Hidup Hedonis…...…………...………..……... 12
1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis….………..……...…... 2. Pengukuran Gaya Hidup Hedonis………...…... 3. Karakteristik Gaya Hidup Hedonis…...……...……... 4. Faktor-Faktor Pengaruh Gaya Hidup Hedonis... 12 13 15 16 C Kerangka Berpikir ………...….…….…... 16
D Hipotesis Penelitian... 20
BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Subjek Penelitian... 21
1. Lokasi Penelitian... 2. Subjek Penelitian... 3. Populasi dan Sampel Penelitian...
B Metode dan Desain Penelitian...
C Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 23
1. Variabel Penelitian... 2. Definisi Operasional... 23 23 D Pengembangan Instrumen Penelitian... 25
E Teknik Pengumpulan Data... 32
F Teknik Analisis Data... 1. Kategorisasi Norma... G Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 1. Tahap Persiapan... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A Gambaran Umum Karakteristik Responden... 1. Gambaran Jenis Kelamin Responden Penelitian... 2. Gambaran Usia Responden Penelitian... 3. Gambaran Pekerjaan Responden Penelitian... 4. Gambaran Pendapatan Responden Penelitian... 37
1. Alasan Mengunjungi Starbucks Coffee ... 41
2. Tempat yang Sering Dikunjungi ... 43
C Hasil dan Pembahasan Penelitian ...………... 44
1. Hasil dan Pembahasan Variabel Patronage Buying Motives... 44
2. Hasil dan Pembahasan Variabel Gaya Hidup Hedonis... 49
3. Hasil dan Pembahasan Hubungan antara Patronage Buying Motives dengan Gaya Hidup Hedonis... 4. Keterbatasan Penelitian... 55 60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Simpulan………... 61
B Rekomendasi…...………...……….... 61
DAFTAR PUSTAKA………... 62
LAMPIRAN………... 66
Asri Permata Legina, 2015
HUBUNGAN PATRONAGE BUYING MOTIVES DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA KONSUMEN STARBUCKS DAFTAR TABEL
2.1 Sample Psychographics Categories... 15
3.1 Kisi-Kisi Instrumen Patronage Buying Motives Sebelum Uji Coba... 25
3.2 Kisi-Kisi Instrumen Gaya Hidup Sebelum Uji Coba... 26
3.3 Bobot Skor Pilihan Jawaban... 27
3.4 Uji Corrected Item Total Instrumen Patronage Buying Motives... 28
3.5 Uji Corrected Item Total Instrumen Gaya Hidup Hedonis... 29
3.6 Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach Guilford... 30
3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Patronage Buying Motives Sebelum Uji Corrected item-total correlation... 30
3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Patronage Buying Motives Sesudah Uji Corrected item-total correlation……..………... 31
3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Hedonis Sebelum Uji Corrected item-total correlation………...………... 31
3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup hedonis Sesudah Uji Corrected item-total correlation………...………... 32
3.11 Norma Kategori Lima Level………...……..…... 33
3.12 Interpretasi Koefisien Korelasi………...…... 33
4.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin... 37
4.2 Gambaran Responden berdasarkan Usia... 38
4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan... 39
4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan... 40
4.5 Alasan Konsumen Mengunjungi Starbucks Coffee... 42
4.6 Tempat yang Sering Dikunjungi Untuk Menghabiskan Waktu Luang... 43
4.7 Statistik Deskriptif Patronage Buying Motives... 44
4.8 Gambaran Tingkat Patronage Buying Motives... 45
4.9 Dimensi Dominan Variabel Patronage Buying Motives... 46
4.10 Perbedaan Patronage Buying Motives Berdasarkan Data Demografis... 48
4.11 Statistik Deskriptif Gaya Hidup Hedonis... 50
4.12 Gambaran Tingkat Gaya Hidup Hedonis... 50
4.13 Dimensi Dominan Variabel Gaya Hidup Hedonis... 52
4.14 Perbedaan Gaya Hidup Hedonis Berdasarkan Data Demografis... 53
4.15 Hubungan Antara Patronage Buying Motives dengan Gaya Hidup Hedonis... 55
DAFTAR GRAFIK
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 37
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 38
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 39
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan... 41
4.5 Alasan Konsumen Mengunjungi Starbucks Coffee... 42
4.6 Tempat yang Sering Dikunjungi Untuk Menghabiskan Waktu Luang... 43
4.7 Gambaran Tingkat Patronage Buying Motives... 45
4.8 Gambaran Dimensi Dominan Patronage buying Motives... 47
4.9 Gambaran Tingkat Gaya Hidup Hedonis... 51
Asri Permata Legina, 2015
HUBUNGAN PATRONAGE BUYING MOTIVES DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA KONSUMEN STARBUCKS DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
A Deskripsi Demografis...
B Pengolahan Uji Reliabilitas Instrumen Skala Patronage Buying
Motives...
C Pengolahan Uji Reliabilitas Instrumen Skala Gaya Hidup
Hedonis...
D Hasil Skoring Variabel Patronage Buying Motives...
E Hasil Skoring Variabel Gaya Hidup Hedonis...
F Pengolahan Uji Korelasi Variabel Patronage Buying Motives dengan Gaya Hidup Hedonis...
H Kuesioner...
I Surat Pernyataan Expert Judgement...
J Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Skripsi...
1
Asri Permata Legina, 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bandung merupakan salah satu dari banyaknya kota besar di Indonesia yang
menjadi tujuan bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berbelanja
dan menghabiskan akhir minggu atau waktu liburan mereka. Data Badan Pusat
Statistik (BPS) pada tahun 2012 menyebutkan bahwa sektor perdagangan, hotel
dan restoran merupakan sektor unggulan Kota Bandung yang dilihat melalui
kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB Kota Bandung yakni sebesar 41,02%
(Bandungkota.bps.go.id, 2012). Seperti yang disebutkan diatas, salah satu potensi
yang sangat berkembang yang dimiliki oleh Kota Bandung ialah dalam sektor
restoran. Keberadaan restoran tersebut menjadi ‘Ruang Public Alternative’ yang
muncul bukan hanya untuk makan tetapi untuk memenuhi kebutuhan berkumpul
entah itu bersama keluarga, teman, bahkan kepentingan bisnis (Mawson &
Fearne, 1996). Pertumbuhan pesat pada sektor restoran di Kota Bandung inilah
yang kemudian memberikan kesempatan berkembang bagi berbagai macam
tempat kumpul lainnya, diantaranya yaitu coffee shop (Royan, 2004).
Coffee shop (dalam arti kedai kopi) merupakan tempat yang menyajikan
kopi sebagai menu utama mereka (Cousins, Foskett & Gillespie, 2002).
Kepopuleran kopi semakin meningkat bahkan menjadi bagian hidup bagi
masyarakat Indonesia khususnya di Kota Bandung. Hal inilah yang menjadi
penyebab munculnya berbagai coffee shop di Kota Bandung, mulai dari coffee
shop sederhana hingga coffee shop bergengsi. Pengertian dari coffee shop ialah
tempat yang identik dengan kursi serta meja-meja yang tertata rapi dan sofa yang
nyaman yang disertai dengan iringan alunan musik dan suasana nyaman yang
dirasakan oleh konsumen (Soekresno, 2002). Coffee shop tersebut menawarkan
kopi yang bervariatif mulai dari jenis kopi, rasa, penyajian hingga harganya serta
makanan kecil lainnya (Soekresno, 2002). Namun, bukan hanya kegiatan
mengkonsumsi kopi saja yang menjadi tujuan para konsumen coffee shop,
2
menghilangkan stress, menikmati atmosfir yang baru hingga untuk kesenangan
dan aktivitas bisnis (Astuti & Hanan, 2011).
Konsumsi kopi serta kunjungan para konsumen ke coffee shop dipengaruhi
oleh motif beli mereka yang beragam. Motif beli (Buying Motive) merupakan
pembelian sesuatu yang berdasarkan kepuasan (Stanton, 1967:100). Terdapat
berbagai macam motif beli, diantaranya motif beli berdasarkan tempat tertentu
yaitu Patronage Buying Motives. Patronage Buying Motives ialah motif
pembelian yang berkaitan dengan pemilihan suatu tempat (Winardi, 1993:31).
Konsumen kopi tentunya cenderung memilih tempat yang memberikan mereka
kenyamanan saat menikmati kopi dengan maksud bukan hanya kopi yang mereka
beli, lebih dari itu, suasana dan pelayanan yang ditawarkan oleh coffee shop pun
menjadi pertimbangan mereka. Informasi yang diperoleh para konsumen
mengenai suatu coffee shop diantaranya mengenai suasana tempat, cita rasa kopi
di tempat tersebut, pelayanan bahkan harga kopi yang ditawarkan yang kemudian
dapat menjadi motif pendorong bagi para konsumen untuk melakukan pembelian
di coffee shop tersebut (Koo, Tao, & Yeung, 1999). Motif pendorong tersebut
merupakan komponen yang penting dalam pemilihan coffee shop (Yun & Good,
2007). Penelitian yang dilakukan oleh Kasnaeny, et.al. (2013) mengindikasikan
bahwa Patronage Buying Motives dari konsumen coffee shop didorong oleh
fungsi coffee shop sebagai maksud untuk mengembangkan jaringan komunikasi
bisnis, sama halnya dengan tempat untuk senang-senang dan rekreasi.
Kegiatan mengkonsumsi kopi akan terus hidup mengingat hal tersebut juga
dipengaruhi oleh gaya hidup dan budaya (Astuti & Hanan, 2011). Menurut
Solomon (2011:209) gaya hidup merujuk kepada pola konsumsi yang
menggambarkan pilihan seseorang untuk menghabiskan waktu dan uangnya.
Mengkonsumsi kopi di coffee shop menjadi salah satu tempat favorit untuk
menghabiskan waktu luang bagi berbagai kalangan. Mereka bukan hanya ingin
menikmati kopi di coffee shop tetapi juga untuk sekedar nongkrong dan bersantai
dengan kelompoknya serta menikmati kesenangan yang ditimbulkan dengan
mengunjungi tempat tersebut. Hal tersebut secara tidak sadar membuat para
3
Asri Permata Legina, 2015
menghabiskan waktu luang dan uangnya di tempat yang santai seperti coffee shop
pilihan mereka.
Menurut Kunto (1999:87) hedonisme (dalam bahasa yunani, hedone berarti
kenikmatan, kegembiraan) adalah gaya hidup yang menjadikan kenikmatan atau
kebahagiaan sebagai tujuan. Dimana atribut-atribut gaya hidup hedonis
ditunjukkan dengan lebih senang mengisi waktu luang di tempat yang santai
seperti kafe (Susanto, 2001). Penelitian tentang gaya hidup (Engel, 1994,
h.391) telah banyak dikembangkan, salah satunya oleh Stanford Research
Institute yang mengemukakan penelitian berdasarkan AIO (Activity, Interest, and
Opinion) atau kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Dapat disimpulkan bahwa
gaya hidup hedonis seseorang meliputi aspek-aspek pola hidup seseorang dalam
kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam aktivitas, minat dan pendapat
individu yang bersangkutan yang mengarah ke dalam pencapaian kenikmatan.
Salah satu coffee shop yang terkenal di Indonesia adalah Starbucks Coffee
yang berasal dari Seattle, Amerika. Starbucks memiliki lebih dari 15,000 toko di
50 negara, dan sangat terkenal sebagai the world’s premier roaster dan retailer of
specialty coffee (Starbucks Heritage, 2010). Starbucks Coffee terkenal sebagai
tempat untuk mengkonsumsi kopi spesial sekaligus bersosialisasi bagi para
masyarakat kota. Di Kota Bandung, terdapat banyak gerai Starbucks Coffee yaitu
diantaranya Starbucks Coffee Cihampelas Walk, Starbucks Coffee PVJ, dan
Starbucks Coffee Braga City Walk. Starbucks Coffee yang akan peneliti teliti
ialah ketiga tempat tersebut, ini dikarenakan peneliti ingin melihat mengapa
konsumen memilih untuk menikmati kopi dan menghabiskan waktu luangnya di
Starbucks Coffee tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Hubungan Patronage Buying Motives Dengan Gaya
4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah terdapat hubungan
Patronage Buying Motives dengan Gaya Hidup Hedonis pada konsumen
Starbucks Coffee di Kota Bandung?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan
dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan Patronage Buying
Motives dengan Gaya Hidup Hedonis pada konsumen Starbucks Coffee di
Kota Bandung.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat praktis dan
teoritis sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk perusahaan
dalam merencanakan target market yang sesuai dengan kebutuhan para
konsumen Starbucks yang terdapat di Kota Bandung.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini berguna sebagai tambahan pengetahuan disamping
teori yang penulis dapatkan dan pelajari selama kuliah, yaitu untuk
menguji teori yang berkaitan dengan hubungan Patronage Buying
Motives dengan Gaya Hidup Hedonis pada konsumen Starbucks
Coffee di KotaBandung.
E. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI
1. JUDUL
Disertai pernyataan maksud penelitian skripsi.
5
Ringkasan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
karya tulis ilmiah ini.
6. DAFTAR ISI
Urutan isi karya ilmiah.
7. LAMPIRAN
Berisi daftar lampiran berdasarkan urutan bab dalam karya tulis ilmiah
ini.
9. BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Patronage Buying Motive
b. Gaya Hidup Hedonis
c. Kerangka Pemikiran
d. Hipotesis Penelitian
10.BAB III METODE PENELITIAN
a. Identifikasi Variabel Penelitian
b. Definisi Operasional Variabel
c. Populasi dan Sampel
d. Metode Pengambilan Sampel
e. Instrumen Penelitian
f. Validitas dan Realiabilitas Instrumen Penelitian
g. Metode Analisis
11. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
6
b. Hasil Pengolahan Data dan Analisa Data
c. Pembahasan Penelitian
12.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
b. Saran
13.DATAR PUSTAKA
Asri Permata Legina, 2015
HUBUNGAN PATRONAGE BUYING MOTIVES DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA KONSUMEN STARBUCKS DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. (2011). Managemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: CV. Alpabeta.
Anderson, T. & Golden, L. (1984). Lifestyle and Psychographics: A
Critical Review and Recomendation. Advance in Consumer
Research. 11, 405-411.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).
Jakarta : Rianeka Cipta.
Assael, H. (1995). Consumer Behavior and Marketing Action, Fifth
Edition. New York: University Souh-Western Collage Publishing
Cicinnati.
Astuti & Hanan. (2011). The Behaviour of Consumer Society in
Consuming Food at Restaurants and Cafes. Journal of ASIAN
Behavioral Studies, 1, (1).
Azwar, S. (2012). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik. [Online] Tersedia: www.bandungkota.bps.go.id.
[diakses tanggal 4 Desember 2013]
Branden, N. (2001). Kiat Jitu Meningkatkan Harga Diri. Jakarta:
Delapratasa.
Brizek, M.G. (2011). Coffee Wars – The Big Three: Starbucks,
McDonald’s, and Dunkin Donuts. Journal of Case Research in
Business and Economic, 5(1), 1-11.
Chandrasekar, K. S. (2010). Marketing Management: Text and Cases.
New Delhi: Tata McGraw Hill.
Copeland, M. T. (1924). Principles of Merchandising. Chicago & New
York: A. W. Shaw Company.
Cousins, J., Foskett, D., & Gillespie, C. (2002). Food And Beverage
Management. London: Prentice Hall/Pearson Education.
Engel, J.F, Blackwell, R.D, Miniard, P.W. (1994). Perilaku Konsumen,
jilid 1. Diterjemahkan oleh Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hadi, S. (2000). Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga.
ECON 2015: Section A01. Pascal Courty.
Kasali, Rhenald. (1998). Membidik Pasar Indonesia (Segmentasi,
Targeting, dan Positioning). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kasnaeny, et.al. (2013). Patronage Buying Motives of Coffee shop’s
Consumers. IOSR Journal of Business and Management
(IOSR-JBM). 8, Issue 3, 19-22.
Kassarjlan, H. H. & Thomas S. Robertson. (1999). Perspectiveness In
Consumer Behavior. Genview, IL.
Kaynak, E. & Kara A. (2001) An Examination of the Relationship Among
Consumer Lifestyle, Ethnocentrism, Knowledge Structure,
Attitudes and Behavioral Tendencies: A Comparative Study in
Two CIS States. International Journal of Advertising. 20, (4),
455-482.
Kindra, G.S., Laroche, M., & Muller, T.E. (1994). Consumer Behavior.
Canada: Nelson.
Kotler, P. & Amstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran jilid I. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip. (2002). Marketing Management.USA: Prentice Hall.
Koo, L.C., Tao, F.K.C., & Yeung, J.H.C. (1999). Preferential
Segmentation of Restaurant Attributes Through Conjoint Analysis.
International Journal of Contemporary Hospitality Management.
Kunto, A. A. 1999. Remaja Tentang Hedonisme: Kecil Bahagia, Muda
Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga. Yogyakarta: PT.
Kanisius.
Asri Permata Legina, 2015
HUBUNGAN PATRONAGE BUYING MOTIVES DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA KONSUMEN STARBUCKS
Mawson, E., & Fearne, A. (1996). Purchasing Strategies and
Decision-Making Processes in The Food Service Industry: A Case Study of
UK Restaurant Chains. Supply Chain Management International
Journal, 1(3), 34-41.
Ilmiah, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Pan, Y. & Zinkhan, G.M. (2006). “Determinants of retail patronage: A
meta-analytical perspective”, Journal ofRetailing, Vol. 82 No. 3,
pp. – 229–243.
Plummer, Joseph T. (1974). The Concept and Application of Lifestyle
Segmentation. Journal of Marketing. 38, (1), 33-37.
Rahardjo, W. & Silalahi, Y.B. (2007). Perilaku Hedonis Pada Pria
Metroseksual Serta Pendekatan
Prasetijo, R. & Ihalauw, J.J.O.I. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Royan, F.M. (2004). Marketing Selebrities. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sahu, P. K. & Raut, K. C. (2009). Salesmanship and Sales Management.
New Delhi: Vikas Publishing House.
Salam, B. (2002). Etika Individual : Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta :
Rineka Cipta.
Santrock, John W. (2002). Life Span Developement: Perkembangan Masa
Hidup Ed. 5. Jakarta: Erlangga.
Schiffman, L.G, & Kanuk L.L. (2000). Consumer Behavior: 9th (eds).
Prentice Hall, Inc.
Schwartz, G.E. (1973). Biofeedback as Therapy: Some Theoretical and
Sigit, Soehardi. (2002). Pemasaran Praktis: edisi ketiga. Yogyakarta:
BPFE.
Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika
Aditama
Soekresno. (2002). Manajemen Food & Beverage Service Hotel. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Solomon, M.R. (2011). Consumer Behavior: Buying, Having, and Being.
Pearson Education: New Jersey.
Stanton, William J. (1967). Fundamentals of Marketing: Second Edition.
New York: McGraw-Hill, Inc.
Sugiyono, Prof. Dr. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
---. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, B.A. (2001). Potret-potret Gaya Hidup Metropolis. Jakarta:
Kompas Media Nusantara.
Swastha, B.H.D. (1998). Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.
Wells, W. D. & Tigert, D. J. (1971) Attitudes, Interests and Opinions,
Journal of Advertising Research, 11, 27-35.
Wijoyongko, Y. (1995). Peran Gaya Hidup Dalam Riset Konsumen.
Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
Winardi. (1993). Marketing dan Perilaku Konsumen. Bandung: CV.
Bandar Maju.
Woldoff, R.A., Lozzi, D.M., & Dilks, L.M. (2013). The Social
Transformation of Coffee Houses: The Emergence of Chain
Establishment and the Private Nature of Usage. International
Journal of Science Studies, 1(2), 205-218.
Yun, Z., & Good, L.K. (2007). Developing Customer Loyalty From E-tail
Store Image Attributes. Journal of Management and Service