• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Rabies, anjing, manusia, Kota Denpasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci: Rabies, anjing, manusia, Kota Denpasar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat, yang disebabkan oleh virus dari Genus Lyssavirus, Famili Rhabdoviridae. Penyakit rabies tergolong penyakit yang berbahaya karena bersifat mematikan dan belum ditemukan obatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah tertular, persebaran, dan hubungan antara kejadian rabies pada anjing dan manusia di Denpasar dari tahun 2008 hingga 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif, uji normalitas dengan saphiro Wilk Test, uji homogenitas dengan Lavene Statistic Test, dan analisis korelasi dengan uji Spearman. Dari data yang diperoleh kejadian rabies pada anjing pertama kali dilaporkan pada bulan Desember 2008 di Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan. Sedangkan kasus rabies pada manusia pertama kali dilaporkan pada bulan Oktober 2009 di Desa Sanur Kauh Kecamatan Denpasar Selatan. Total kasus rabies pada anjing di Kota Denpasar tahun 2008 sampai dengan 2015 adalah sebanyak 52 dan kasus pada manusia sebanyak 11 kasus. Dari uji Spearman yang dilakukan diperoleh nilai koefisiensi 0,681 dan nilai signifikasi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang sangat nyata antara kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008 sampai dengan 2015. Hal ini berarti bahwa meningkatnya kejadian rabies pada anjing akan diikuti dengan naiknya jumlah kejadian rabies pada manusia.

(2)

ABSTRACT

Rabies is a viral disease that infects central nervous system, caused by virus from Genus Lyssavirus and Family Rhabdoviridae. Rabies is a dangerous deadly disease for the medicine hasn’t been invented yet. This research was done to identify the territory, distribution, and correlation between rabies cases in dogs and humans in Denpasar City from 2008 to 2015. The methods used in this research are descriptive analytic, normality test with Saphiro Wilk Test, homogenity test with Lavene Statistic Test, and correlation analize with Spearman Test. The first rabies-infected dog case was in Sesetan, South Denpasar in December 2008, and the first human-infected rabies case was in Sanur Kauh, South Denpasar in October 2009. Data shows that the total number of rabies-infected dog cases in Denpasar Regency was 53 cases and the rabies-infected human was 11 cases from 2008 until 2015. Spearman test result shows that the correlation coefficient was 0,681 with the significance index 0,000. It can be concluded that there was a correlation between rabies cases in dog and human in Denpasar Regency from 2008 and until 2015. This means that the increase of rabies cases in dog was followed by increased number of cases in human.

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Luar Biasa, Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat, dan perkenaanNya penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “PERSEBARAN DAN HUBUNGAN KEJADIAN RABIES PADA ANJING DAN MANUSIA DI DENPASAR TAHUN 2008-2015” dapat terselesaikan. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, M.P. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. drh. I Wayan Batan, M.S. selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Ibu drh. Tjokorda Sari Nindhia, M.P. selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Dr. drh. I Nengah Wandia, M.Si. selaku pembimbing akademik yang

telah membimbing, memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

5. Para dosen penguji yang telah memberikan masukan, Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, M.P., drh. I Made Kardena, M.V.S., dan drh. Luh Made Sudimartini, M.Sc.

6. Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Denpasar, dan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar.

(4)

7. Bapak dan Ibu dosen, staf pimpinan dan pegawai pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana atas segala bimbingan dan bantuannya selama mengikuti masa perkuliahan sehingga penulis dapat meraih gelar sarjana kedokteran hewan.

8. Kedua orangtua yang saya sayangi dan cintai, Papa Steven dan Mama Marina. Terima kasih banyak atas segala do’a, cinta, didikan, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis hingga saat ini.

9. Kakak, sahabat, yang tersayang, yang selalu saya kagumi dan jadikan panutan, Maria Christine Anggraeni Sadipun atas segala dukungan, motivasi, dan teladan yang diberikan hingga saat ini.

10. Adik-adikku tersayang, Cecilia Claudia Asterina Sadipun, Wilhelmus Venrico Sadipun, Luciana Gladiola Sadipun, yang selalu menghibur dan jadi motivasi kala bosan dengan segala urusan perkuliahan.

11. Keluarga besar di Kupang, Oma Lin Dimu, Bapa Hanz, serta semua om-tante dan sepupu yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas segala dukungannya baik moril maupun materil yang telah penulis terima hingga saat ini.

12. Keluarga besar di Magelang, Nenek Sembiring, Mama Uda, Mami Dina, Mama Tengah, Angel, dan Reno atas segala dukungannya baik moril maupun materil yang telah penulis terima hingga saat ini.

13. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu ada di saat apapun dan kapanpun, Betharia, Maya, Sari, Irma, Iwan, Bang Rendi, Mbak Findri, Rayni, Tri Adi, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

14. Seluruh civitas akademika, Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Udayana, para senior dan juniorku di FKH. Terimakasih banyak atas dukungan, semangat, dan kerja samanya selama ini.

15. Yayasan Karya Salemba Empat dan Paguyuban KSE Anindyaguna Universitas Udayana. Terima kasih atas beasiswa, ilmu, dan persahabatan yang terjalin selama ini.

16. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2011 yang menemani perjuangan penulis selama mengikuti jenjang perkuliahan dan praktikum dari awal

(5)

hingga akhir di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Terima kasih atas persahabatannya selama ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna dan untuk itu segala kritik dan saran penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Sebagai akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 29 Juni 2015

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iv

ABSTRAK ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Etiologi Penyakit Rabies ... 4

2.2 Penyebaran Rabies di Provinsi Bali ... 5

2.3 Patogenesis Rabies ... 6

2.4 Masa Inkubasi ... 7

2.5 Gejala Klinis Rabies ... 8

2.5.1 Gejala klinis rabies pada anjing ... 8

2.5.2 Gejala klinis pada manusia... 9

2.6 Diagnosa Rabies ... 10

2.7 Kerangka Konsep ... 12

BAB III MATERI DAN METODE ... 14

3.1 Materi Penelitian ... 14

3.1.1 Objek penelitian ... 14

3.1.2 Alat penelitian ... 14

(7)

3.2 Metode Penelitian ... 14

3.2.1 Cara pengumpulan data ... 14

3.2.2 Prosedur penelitian ... 15

3.2.3 Analisis dan penyajian data ... 15

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

4.1 Hasil ... 16

4.2 Pembahasan ... 26

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 33

5.1 Simpulan ... 33

5.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 4.1. Anjing di Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan ... 29 4.2. Peta persebaran rabies di Kota Denpasar tahun 2008-2015 ... 31

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Kejadian rabies pada anjing di Kota Denpasar ... 17 4.2. Kejadian rabies pada manusia di Kota Denpasar ... 20 4.3. Kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar ... 25

(10)

10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rabies atau penyakit anjing gila/hydrophobia/lyssa/tollwut merupakan penyakit menular pada hewan berdarah panas yang menyerang sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Rabies disebabkan oleh virus dari Genus Lyssavirus, Famili Rhabdoviridae. Penyakit rabies tergolong penyakit yang berbahaya karena bersifat mematikan dan belum ditemukan obatnya. Selain dapat menular ke sesama hewan berdarah panas, rabies dapat pula ditularkan dari hewan kepada manusia. Virus rabies masuk ke dalam tubuh melalui kontak antara air liur hewan pembawa rabies (HPR) terinfeksi dengan membran mukosa saluran pernafasan dan luka akibat gigitan pada kulit hewan berdarah panas atau manusia. Selain itu, virus rabies juga dapat terbawa oleh angin dan masuk ke dalam kornea mata (Dharmojono, 2001).

Rabies pada anjing di Pulau Bali pertama kali ditemukan di Desa Kedonganan dan Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pada manusia, kejadian rabies ditemukan pertama kali pada bulan November 2008 di Desa Ungasan (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, 2014). Sejak terjadinya rabies di Kabupaten Badung tersebut, rabies terus menyebar hingga ke seluruh kabupaten lain yang ada di Bali.

Kota Denpasar sebagai daerah yang berbatasan secara langsung dengan Kabupaten Badung menjadi kabupaten/kodya kedua di Bali yang terjangkit rabies. Pada bulan Desember 2008 ditemukan pertama kali kejadian rabies pada anjing di Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan (Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, 2009). Kasus rabies pada manusia, baru dilaporkan terjadi pada Oktober 2009 dengan meninggalnya seorang warga Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan (Dinas Kesehatan Kota Denpasar, 2009).

Banyaknya korban yang jatuh di Bali, akibat rasio antara anjing sebagai HPR dan manusia yang relatif tinggi, yakni 1:16 (Mahardika et al., 2009). Padatnya populasi anjing disertai kejadian rabies membuat interaksi antara anjing dan manusia pun meningkat, sehingga kejadian rabies di Bali menjadi relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya (Batan et al., 2014). Tingginya interaksi antara anjing dan manusia di Bali salah satunya karena anjing sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Bali. Anjing di Bali memiliki peran penting, masyarakat Bali menjadikan anjing sebagai penjaga rumah atau kebun, sarana berburu, dan sarana upacara korban

(11)

11

suci kepada butha/bhuta yadnya. Upacara tersebut menggunakan anjing bangbungkem atau anjing berwarna coklat tua, cermin hidung beserta rambut di sekitarnya dan ujung ekor berwarna hitam (Dharmawan, 2009). Di Kota Denpasar, kejadian rabies masih sulit dikendalikan, meskipun Peraturan Wali Kota Denpasar nomor 25 tahun 2009 tentang pengawasan, pemeliharaan, dan peredaran hewan penular rabies di Kota Denpasar yang melarang membebasliarkan anjing telah dikeluarkan. Peraturan ini masih banyak tidak dipatuhi oleh masyarakat Denpasar, seperti masih banyaknya anjing yang dibebasliarkan, tidak diikat, atau dikandangkan.

Laporan mengenai kejadian rabies pada anjing yang ditularkan ke manusia di Kota Denpasar hingga saat ini belum banyak dipublikasikan. Hal ini sangat penting untuk dapat melihat korelasi atau hubungan kejadian rabies pada anjing dan manusia. Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali menjadi salah satu daerah pusat pariwisata, industri, dan pendidikan di Bali. Kejadian rabies dikhawatirkan dapat menyebabkan kerugian pada sektor-sektor tersebut. Dengan mengetahui korelasi antara kejadian rabies pada hewan anjing dan manusia, diharapkan dapat memaksimalkan upaya untuk melakukan percepatan penanggulangan rabies. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara kejadian rabies pada manusia dan anjing di Kota Denpasar sejak tahun 2008 sampai tahun 2015.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Daerah atau desa-desa mana saja yang tertular kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008-2015?; 2) Bagaimana persebaran kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008-2015?; 3) Bagaimana hubungan antara kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008-2015?.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai: 1) Daerah atau desa-desa yang tertular kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008-2015. ; 2) Persebaran kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008-2008-2015. ; 3) Hubungan antara kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008-2015..

(12)

12

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Memberikan informasi mengenai daerah kejadian, persebaran dan hubungan kejadian rabies pada anjing dan manusia di Kota Denpasar tahun 2008 sampai dengan 2015. ; 2) Meningkatkan kewaspadaan masyarakat Kota Denpasar terhadap bahaya rabies.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah spektrum lebih sedikit Resolusi spasial Tinggi (0,5 - 4m) untuk pemetaan skala lokal Hanya kawasan kecil yang terliput Resolusi temporal Pemetaan regular memungkin

Dalam penelitiannya peneliti menggunakan metode LibQual+TM untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan tiga dimensi yang dijadikan indikator pengukuran yaitu Affect

dengan begitu merupakan konsep tentang sebuah proyek peradaban, 25 25 Maka Maka secara kronologis perkembangan dalam memahami pemikiran ekonomi Islam secara kronologis

Besar hubungan antar variabel Terpaan Pemberitaan Global Warming dengan Tingkat Pengetahuan Peduli Lingkungan adalah 0.330 dengan nilai signifikansi sebesar 0.003 artinya ada

Berdasarkan data arkeologis diperoleh bukti bahwa teknik tatap-pelandas yang dipadukan dengan roda putar terus digunakan pada masa berkembangnya pengaruh agama

127 2127 ALIFIA PUTRI WIDJAYA PEREMPUAN MI NURUL HUDA NGADIREJO KOTA BLITAR 72 DITERIMA. 128 2128 M.IFAN KANGZUL FIQRI LAKI - LAKI MI NURUL HUDA NGADIREJO 58

Mengalami penurunan menjadi sebesar 199,84% pada tahun 2009, hal ini terjadi dikarenakan hutang lancar mengalami peningkatan di tahun 2009 namun penurunan rasio

TATA CARA PERHITUNGAN : Dokumen dihitung tercapai apabila ditetapkan paling lambat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.. : Bagian Program dan Pelaporan,