1 |
R K A I T B 2 0 1 4
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 1
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tahun Anggaran 2015
A.
RENCANA STRATEGIS ITB 2011 – 2015
A-1. Peran ITB
Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pendiriannya dirintis sejak tahun 1920 sebagai
De
Techniche Hoogeschool (THS)
dan diresmikan sebagai Institut Teknologi Bandung pada 2
Maret 1959, dalam perjalanan perkembangannya sebagai perguruan tinggi yang
terkonsentrasi dalam bidang sains, teknologi dan seni telah mencetak ribuan lulusan yang
berkarya di berbagai bidang dan merupakan pusat sains, teknologi dan seni terbaik di
Indonesia.
Tahun-tahun mendatang akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi ITB untuk
meningkatkan reputasinya sebagai lembaga pendidikan tinggi dan pusat sains, teknologi dan
seni terkemuka dunia. Pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia telah memotivasi banyak
perguruan tinggi untuk memacu perkembangan institusi mereka untuk memenuhi kriteria
World Class Universities
.
Dalam pengembangannya, ITB seyogyanya dapat melepaskan keterpakuannya hanya pada
upaya mencetak lulusan bekualifikasi tinggi dan mengembangkan sains, teknologi dan seni
semata, namun perlu secara arif mengarahkan upayanya pada memberikan jawaban atas
tantangan pembangunan yang dihadapi bangsa.
Abad 21 memberikan tantangan yang sangat besar bagi perguruan tinggi. Perkembangan sains
dan teknologi serta budaya yang sedemikian cepat, perubahan praktek kerja yang dipicu oleh
revolusi teknologi informasi dan komputer serta perubahan ekosistem ekonomi memberikan
tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam mencari solusi inovatif
terhadap permasalahan kompleks yang berkembang.
Tantangan kemajuan sains dan teknologi serta budaya tersebut tidak terlepas dari tantangan
pembangunan. Pola pembangunan masa lalu yang cenderung boros energi dan sumberdaya
alam telah berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan pangan,
energi dan sumber bahan baku bagi industri dan perekonomian secara keseluruhan.
Pola pembangunan boros energi dan sumber daya alam yang berkontribusi pada perubahan
iklim global bukan merupakan pola pembangunan masa depan. "Teknologi hijau" (
green
technology
) dan "industri hijau" (
green industry
) yang efisien, tanpa kesalahan (
no error
), tanpa
buangan(
no waste
) dan tanpa kecelakaan (
no accident
), sistem industri daur ulang, serta
pencegahan dan penanggulangan dampak perubahan iklim global merupakan tantangan
pengembangan sains dan teknologi ke depan.
Tantangan perkembangan sains, teknologi dan budaya serta tantangan pembangunan abad 21
tersebut akan semakin besar bagi perguruan tinggi di negara berkembang seperti Indonesia.
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 2
Lingkaran setan kemiskinan (
poverty vicious circle
) atau ketertinggalan yang bersifat
menguatkan (
reinforcing
) kondisi ketertinggalan telah menyebabkan jurang kemajuan antara
negara maju dan negara berkembang semakin besar. Dalam posisi ketertinggalan, kekuatan
tawar untuk mendapatkan pasokan energi dan bahan baku untuk kegiatan ekonomi menjadi
terbatas.
Populasi Indonesia yang besar (234,181 juta pada tahun 2010
1) dengan tingkat pertumbuhan
yang relatif tinggi (1,27 persen rata-rata per tahun
2) berkontribusi pada penguatan kondisi
ketertinggalan Indonesia. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan mencapai 8,14 persen
dan tingkat setengah pengangguran mencapai 31,36 persen pada awal 2009
3.
Di dalam konstelasi kompetisi pembangunan antar negara, daya saing bangsa menjadi kunci
keberhasilan untuk mengejar ketertinggalan dan menciptakan masa kritikal untuk
menggerakkan rantai kemajuan (
virtuous circle
) secara berkelanjutan.
ITB yang dipandang sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka Indonesia harus berani
mengambil tanggung jawab sebagai pelopor kemajuan bangsa melalui perannya dalam
mencetak sumber daya insani berkualitas yang mampu menjadi pemimpin dalam menciptakan
solusi inovatif serta menghasilkan kemajuan sains dan temuan teknologi dan produk baru
untuk memecahkan masalah-masalah kompleks yang berkembang dalam proses membangun
daya saing dan meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Dalam menjalankan perannya, ITB berfungsi sebagai
Mesin Kemakmuran Bangsa
(
the engine
of nation's prosperity
).
Guna dapat menjalankan perannya secara maksimal, ITB harus secara aktif menyampaikan
gagasannya mengenai infrastruktur institusional perguruan tinggi dan bersama-sama dengan
pemerintah dan kekuatan lain bangsa mengembangkan dan memperkuat infrastruktur
institusional yang kokoh dan kondusif dalam mendukung berperannya ITB serta lembaga
perguruan tinggi lainnya sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa.
A-2. Rencana Strategis dan Program Strategis Utama ITB 2011 – 2015
Untuk menjalankan peran ITB, telah disusun Rencana Strategis (RENSTRA) ITB 2011 – 2015 yang
disahkan melalui Keputusan Majelis Wali Amanat ITB nomor 004/SK/K01-MWA/2011 tentang
Pengesahan Rencana Strategis ITB Tahun 2011 – 2015 dokumen RENSTRA ITB 2011 – 2015.
RENSTRA ITB 2011 – 2015 merupakan panduan bagi unit kerja di ITB dalam pengelolaan dan
pengembangan ITB.
Lebih lanjut, untuk mensinergikan dan memberikan fokus utama dalam pengembangan bagi
unit-unit kerja di ITB, khususnya Unit Kerja Akademik (UKA) melalui Keputusan Rektor ITB nomor
271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan Sasaran Institut Teknologi Bandung
Tahun 2011 – 2015 ditetapkam Program Strategis Utama yang tercantum dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) ITB 2011 – 2015 sebagai rujukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap satuan kerja
kerja di ITB.
1 BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, Oktober 2009. 2 Idem.
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 3
Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan hal-hal sebagai berikut.
1.
Program Strategis Utama dan Sasaran Institut T
eknologi Band
u
ng
2
011 - 2015 meliputi 3 (tiga)
b
i
dang d
i
bawah ini
:
a.
Pend
i
d
i
kan,
b.
Pene
li
tian,
c.
Pengabd
ia
n Kepada Masyara
k
at.
2.
Program Strategis Utama dalam Surat Ketetapan ini dan Program Strategis yang tercantum
dalam RENSTRA ITB 2011 - 2015, menjadi rujukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap
satuan kerja di ITB.
3.
Program Strategis Utama dalam Surat Ketetapan ini dan Program Strategis yang tercantum
dalam RENSTRA ITB 2011 - 2015, menjadi rujukan dan pengendali utama bagi setiap unit kerja
ITB dalam melakukan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan kegiatan, pemantauan, dan
evaluasi serta dalam mengatur pemanfaatan sumber daya yang diperlukan.
4.
Dalam rangka implementasi Program Strategis Utama dan Program Strategis, Ketua
SatuanPenjaminan Mutu (SPM) ditugaskan untuk melakukan koordinasi secara sinergis dengan
pimpinan-pimpinan satuan kerja dalam rangka menjabarkan langkah-Iangkah strategis yang
diperlukan demi tercapainya sasaran yang ditetapkan.
5.
SPM ditugaskan untuk melakukan proses pemantauan, penilaian, dan evaluasi terhadap
tercapainya sasaran ITB sebagai bahan dalam merumuskan perbaikan proses pelaksanaan
penjaminan mutu ITB, termasuk melaksanakan Evaluasi Tahunan.
6.
Dengan diterbitkannya Keputusan tentang Program Strategis Utama ITB 2011 - 2015 ini, maka
Kebijakan Mutu ITB Periode 2006-2010, sebagaimana dinyatakan di dalam Surat Keputusan
Rektor ITB Nomor 202/SK/K01/0T/2006 dinyatakan telah berakhir masa berlakunya.
7.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggaJ 31 Desember
2015, dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan
dalam penetapannya.
A-3. Sasaran Program Strategis Utama 2011-2015
Majeli
s Wali
Amanat ITB telah merumuskan garis-garis besar pengemb
angan ITB
dalam Rencana
In
d
uk
Peng
emba
ngan (RENIP) ITB 2006·2025. Dokumen RENIP ini memberika
n arah penge
mbangan
jangka panjang ITB de
ngan
membaginya kedalam tahapan yang terdiri dari 5 tahun. Denga
n rentang
wakt
u
yang cukup
panjang dan
perke
mban
g
a
n yang mengandung banyak ketidakpastian, dokumen
RENIP
lebih bersifat
memberikan
obyektif dan
arah p
enge
mbangan ITB secara umum
.
RENS
TRA IT
B disusun untuk meng
i
mplementasikan rencana induk men
j
a
di rencana ya
ng lebih
terperinci
untuk
dapat
dilaksa
nakan oleh Unit Kegiatan Akademik (UKA) dan Unit Kegiatan
Pendukung (U
KP). RENSTRA ITB
juga
merup
akan re
ncana yang disusun untuk mewujudkan visi dan
menjalan
kan Misi ITB
. Untuk melaksanakan RENST
RA ITB
, UKA dan UKP menyusun RENSTRA
masing-masing
.
Guna
memandu pel
aksanaan kegiatan
yang
disusu
n
,
UKA
dan UKP dapat
merumuskan visi dan misi satuan kerja yang se
yogyanya me
rupakan penjabaran
visi,
misi
I
T
B
.
Dari
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 4
RENSTRA ITB d
i
turunkan sasaran-sasaran dan program-prog
ram strategis
yang menjadi prioritas
sehingg
a visi l
TB dapat dicapai dan misi dapat terlaksana dengan baik
.
Visi ITB
yang d
irumuskan Senat Akademik:
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat,
mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan
bangsa Indonesia dan dunia
.
Dari p
ernyataan visi ini perlu digarisbawahi bahwa untuk menjadi
perguruan tinggi yang dunggul dan diakui
dunia,
I
TB h
a
ru
s berada dijajaran depan dalam
produktivitas hasil penelitian
, paling tida
k di tingkat Asia. Hasil penelitia
n ini har
us pula memiliki
muara aplikasi yang dapat meningkatkan
k
es
ejahjeraan masy
arakat.
Misi ITB
has
il perumusan Senat Akademik:
Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang
unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.
Sebagai suatu perguruan tinggi, ITB
memiliki tugas utama untuk mendidik mahasiswa berbagai jenjang pendidikan yang
setelah lulus
akan berperan dalam membangun Indonesia dan dunia menjadi lebih baik.
Dari pernyataan visi dan misi dan Program Strategis yang tercantum dalam RENSTRA ITB 2011 –
2015 dipilih Program Strategis Utama. Seluruh UKA seyogyanya memasukkan Program Strategis
Utama sebagai bagian RENSTRA 2011 – 2015 karena merupakan perwujudan esensi Tridarma
Perguruan Tinggi yang menggambarkan pelaksanaan Misi ITB dengan sasaran sebagai berikut.
a.
Bidang Pendidikan
Sebagaimana ditetapkan pada Rencana Induk Pengembangan Jangka Panjang (Renip) ITB
2011-2015, objektif pengembangan ITB 2011 - 2015 adalah terwujudnya
ITB sebagai pusat pendidikan
dan inovator & inkubator
untuk kemandirian teknologi bagi industri strategis bangsa Indonesia.
Indikator keberhasilan yang penting adalah:
a.
Terwujudnya program pascasarjana sebagai kekuatan pendidikan;
b.
Suasana akademik kampus yang semakin
inspiring
yang selain menarik kehadiran untuk
belajar dan riset, juga membuat penghuninya semakin menikmati suasana belajar dan
berkarya;
c.
Terwujudnya berbagai program yang menyatukan program pendidikan dan riset untuk
memenuhi kebutuhan mewujudkan daya saing dan martabat bangsa Indonesia;
d.
Mampu mendatangkan program beasiswa riset (bagi mahasiswa) dari sumber dana luar negeri
(bukan pinjaman);
e.
Terjadi aktivitas interaksi akademik internasional yang melibatkan mahasiswa maupun dosen
dengan
berbagai lembaga pendidikan pada kawasan regional/internasional.
Untuk terwujudnya objektif program pendidikan seperti yang disebutkan di atas, strategi dalam
bidang pendidikan diarahkan untuk mempercepat keunggulan dalam keskolaran (
scholarship
),
inovasi, kreativitas dan pembangunan karakter. Hal ini dapat dicapai dengan:
a.
Lulusan dengan karakter dan kualifikasi yang relevan dengan kebutuhan dunia masa depan;
b.
Penyelenggaraan program pendidikan yang produktif dengan metoda pembelajaran inovatif
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 5
c.
Penyelenggaraan program pendidikan bertaraf internasional;
d.
Peningkatan aksesibilitas program pendidikan bagi talenta terbaik dari berbagai daerah dan
lapisan masyarakat.
b.
Bidang Penelitian
Dalam kerangka mewujudkan objektif ITB 2011 - 2015 sebagai
pusat pendidikan dan inovator dan
inkubator
, sasaran umum bidang penelitian ditetapkan sebagai berikut:
a.
Produk ilmu pengetahuan berkualitas;
b.
Peningkatan kualitas dan produktivitas program riset dan pengembangan;
c.
ITB sebagai simpul kerjasama penelitian dan pengembangan nasional dan internasional.
Sasaran program-program penelitian diarahkan untuk mencapai sasaran berikut.
a.
Produk ilmu pengetahuan berkualitas;
b.
Peningkatan kualitas dan produktivitas program riset dan pengembangan;
c.
ITB sebagai simpul kerjasama penelitian dan pengembangan nasional dan internasional.
c.
Bidang Pengabdian pada Masyarakat
Sebagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seyogyanya ITB ikut berperan aktif untuk mencari
solusi bagi penyelesaian persoalan bangsa untuk membawa bangsa ini ke taraf kehidupan yang
lebih maju, makmur, berbudaya, sejahtera, dan kompetitif secara global. Mengambil tanggung
jawab dalam peran tersebut, maka sasaran bidang pengabdian masyarakat ITB harus
memperhitungkan posisinya yang sangat strategis tersebut dengan mengoptimalkan segala potensi
yang ada. Sasaran, program, dan indikator kinerja bidang pengabdian masyarakat ITB 2011 - 2015
dirumuskan dengan mengacu pada Rencana Akademik ITB 2011 - 2015.
Dengan mempertimbangkan posisi strategis dan keunggulan ITB, dan kebutuhan nasional saat ini
dan masa datang, beberapa sasaran umum bidang pengabdian pada masyarakat ITB adalah:
a.
Peningkatan pemanfaatan produk Ipteks ITB untuk peningkatan daya saing dan kesejahteraan
bangsa;
b.
Pengembangan pusat-pusat binaan untuk pemberdayaan potesi masyarakat berbasis pada
produk Litbang dalam bidang keilmuan ITB;
c.
Peningkatan dana dari hasil pemanfaatan produk Ipteks ITB oleh industri;
d.
Penyelenggaraan program pengabdian pada masyarakat yang berkualitas dan produtif.
d.
Bidang Inovasi dan Kewirausahaan (
Enterpreneurship
)
Salah satu obyektif ITB adalah berkontribusi pada pembangunan kemandirian industri yang inovatif
dan kreatif mengolah kekayaan alam dan budaya bangsa sendiri. Kunci dari keberhasilan ini adalah
tumbuhnya inovasi dan
entrepreneurship
dari sivitas akademika ITB.
Secara umum inovasi didefinisikan sebagai suatu proses atau hasil dari pengembangan atau
pemanfaatan pengetahuan, keterampilan, dan/atau pengalaman untuk menciptakan atau
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 6
memperbaiki suatu proses, produk, sistem, yang memberikan nilai tambah baik secara ekonomi
maupun sosial. Inovasi sering muncul dari suatu keluaran hasil riset, dimana proses nilai tambah
dari hasil riset tersebut telah diolah menjadi bentuk yang siap didifusikan kepada masyarakat. Salah
satu proses mendifusikan hasil inovasi adalah melalui terbangunnya unit usaha (industri) baru
(
start-up company
), ataupun terbentuknya kerjasama yang erat dengan dunia industri yang akan
memanfaatkan hasil inovasi tersebut. Oleh sebab itu, keterkaitan antara hasil riset, inovasi, dan
entrepreneurship
sangat erat.
Dengan mempertimbangkan objektif ITB 2011 - 2015 maka sasaran umum bidang inovasi dan
enterpreneruship ITB pada 2011 - 2015 adalah:
a.
Peningkatan kemampuan inovasi dan kewirausahaan (
entrepreneurship
) civitas akademika
ITB;
b.
Penumbuhan usaha baru (
start-up company
) hasil
spin-off
kegiatan penelitian dan
pengembangan di ITB;
c.
Peningkatan daya manfaat hasil riset dan pengembangan ITB dalam masyarakat.
e.
Bidang Sumber Daya Manusia
Sebagai sebuat perguruan tinggi, maka sumber daya manusia merupakan faktor kritikal dalam
pencapaian visi dan pelaksanaan misi ITB. Sasaran yang ingin dicapai dalam bidang sumberdaya
manusia pada periode 2011-2015 adalah sebagai berikut:
a.
Tersedianya SDM dengan kompetensi dan jumlah yang dapat mendukung program
pendidikan, riset dan pengabdian pada masyarakat yang berkualitas secara efektif.
b.
Tersedianya sistem manajemen SDM berbasis kompetensi dan meritokrasi yang mendukung
budaya akademik yang produktif, kreatif dan inovatif.
f.
Bidang Organisasi dan Manajemen
Dalam bidang organisasi dan manajemen, sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 2011 –
2015 adalah sebagai berikut:
a.
Terwujudnya sistem tata kelola yang baik (
good university governance
) dalam bidang
akademik dan bidang pendukung;
b.
Peningkatan efisiensi dan produktivitas program, sistem dan organisasi kerja ITB;
c.
Peningkatan keefektifan dan efisiensi sistem alokasi dana.
g.
Bidang Sarana dan Prasarana
Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2011-2015 dalam bidang sarana dan prasarana
adalah sebagai berikut:
a.
Peningkatan daya dukung sarana dan prasarana berkualitas untuk pelaksanaan program
akademik dan pendukung secara produktif dan inovatif;
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 7
c.
Peningkatan keefektifan dan efisiensi sistem pengoperasian, pemeliharaan/perawatan,
rehabilitasi dan peningkatan fungsi sarana prasarana;
d.
Peningkatan keefektifan dan efisiensi sistem perencanaan, pengembangan dan pengadaan
sarana dan prasarana.
h.
Bidang Pendanaan
Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2011-2015 dalam bidang pendanaan adalah sebagai
berikut:
a.
Tersedianya sumber pendanaan yang berkelanjutan untuk berkembang;
b.
Peningkatan kapasitas pendanaan dengan penganekaragaman sumber pendanaan baik dalam
maupun luar negeri;
c.
Tersedianya sistem alokasi dana yang efektif dan efisien.
Indikator kinerja dan rencana capaian kinerja untuk kelima bidang tersebut dapat dilihat pada
dokumen Rencana Strategis ITB 2011 – 2015 yang terlampir pada dokumen ini.
B.
TARGET KINERJA ITB 2011 – 2015
Mengacu pada
Program Strategis Utama ITB 2011 – 2015
dan
RENSTRA ITB 2011 – 2015
secara
keseluruhan, serta
capaian kinerja ITB pada akhir tahun 2013 dan pertengahan tahun 2014
, maka
ditetapkan target kinerja ITB pada tahun 2015 adalah sebagai berikut.
B-1. Pendidikan
PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 2015
1. Pengembangan research based learning pada Program 81 dan 82 (RENSTRA Bidang Pendidikan 5.1.)
a. Jumlah program studi kelas internasional yang akan dibuka
pada S1 Program Studi 1 1 2 b. Jumlah program studi kelas
internasional yang akan dibuka
pada S2 Program Studi 0 0 1 c. Jumlah mata kuliah yang akan
dijalankan melalui program
E-Learning Mata Kuliah 400 460 600 d. Jumlah mata kuliah yang akan
dijalankan melalui program
PDITT Mata Kuliah 0 9 15 e. Jumlah program S2 yang
menjalankan program double degree dengan pihak luar negeri: 10 Program studi
Program Studi 3 3 10 f. Bantuan Improvement Tata
Bahasa Inggris dari Draf Paper Mahasiswa Pascasarjana
Draft Paper
Internasional 19 24 20 g. Program Peningkatan kualitas
penelitian mahasiswa S3
melalui kegiatan sandwich like Orang 16 11 30 h. Jumlah mahasiswa yang
mengikuti seminar/konferensi
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 8
PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 2015i. Jumlah program studi S1 kelas internasional yang siap
dilaksanakan pada 2016 Program Studi 1 1 2 2. Meningkatkan efisiensi
internal proses pembelajaran (RENSTRA Bidang Pendidikan 7.2.)
1. Program Sarjana (S1)
a-1. Penerimaan Mahasiswa Baru
S1 orang 3704 3525 3600 a-2. Rasio jumlah lulusan
terhadap jumlah masukan
program sarjana 0,81 0,84 0,86 a-3. Waktu studi rata-rata
mahasiswa program sarjana Tahun 4,23 4,21 4,19 a-4. Persentase lulusan tepat
waktu (dihitung relatif terhadap jumlah lulusan pada tahun tersebut)
% 73 73,00 75 a-5. Rata-rata IP lulusan untuk
program Sarjana 3,24 3,27 3,3
2. Program Magister (S2)
b-1. Penerimaan Mahasiswa Baru
S2 orang 2899 2460 2500 b-2. Rasio jumlah lulusan
terhadap jumlah masukan
program Magister 0,82 0,77 0,82 b-3. Waktu studi rata-rata
mahasiswa program Magister
(semester) Semester 4,88 4,94 4,88 b-4. Persentase lulusan tepat
waktu (dihitung relatif terhadap jumlah lulusan pada tahun tersebut)
% 55,27 53,18 55,27 b-5. Rata-rata IP lulusan untuk
program Magister 3,55 3,56 3,57
3. Program Doktor (S3)
c-1. Penerimaan Mahasiswa Baru
S3 orang 216 142 150
c-2. Rasio jumlah lulusan terhadap jumlah masukan
program Doktor 0,32 0,74 0,75 c-3. Waktu studi rata-rata
mahasiswa program Doktor
(tahun) Tahun 5,2 5,36 5,2 c-4. Presentase lulusan program
Doktor yang mempunyai makalah yang dipublikasikan di Jurnal Internasional
% 64 51 60
c-5. Rata-rata IP lulusan untuk
program Doktor 3,79 3,87 3,8 3. Studi kebutuhan tenaga
kerja nasional dan tracer study (RENSTRA Bidang Pendidikan 7.4)
Jumlah program studi yang
melaksanakan tracer study % 36 38 100 4. Meningkatkan pelaksanaan
penjaminan mutu akademik (RENSTRA Bidang Pendidikan 7.1)
Persen program studi yang melaksanakan pelaksanaan
penjaminan mutu secara efektif % 66,4% 100% 100% 5. Integrasi Pendidikan S1 , S2
dan S3 (RENSTRA Bidang Pendidikan 1.2)
Jumlah lulusan S1 ITB yang
melanjutkan ke S2, dan S2 ke S3 a. Jumlah mahasiswa S2 yang
diterima melalui jalur Fast
Track Orang 167 106 150 b. Jumlah mahasiswa S3 yang
diterima melalui jalur Program Magister Doktor Sarjana Unggul (PMDSU)
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 9
PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 20156. Menerbitkan buku-buku teks dalam bidang sains, rekayasa, teknologi, dan seni karya para dosen (RENSTRA Bidang Pendidikan 3.2)
Jumlah buku-buku teks yang diterbitkan
Judul (kumulatif) 10 20 30
7. Memperoleh akreditasi internasional bagi program studi (RENSTRA Bidang Pendidikan 2.4)
Jumlah program studi terakreditasi oleh lembaga akreditasi
internasional
Progam studi
(kumulatif) 12 13 20 8. Pengembangan program
studi internasional jenjang S1 & S2 (RENSTRA Bidang Pendidikan 2.2)
a. Jumlah mahasiswa asing yang akan diterima pada 2015 (termasuk exchange students): Total S1, S2, dan S3
Orang 186 220 250
b. Jumlah program gelar ganda
dan sejenisnya (kumulatif) Program 1 2 5 c. Jumlah dosen tamu asing (> 2
minggu) Dosen na 5 10 9. Penyelenggaraan Seminar
International Student Energy Summit
a. Jumlah kegiatan seminar
internasional (ISES) kegiatan - - 1 b. Jumlah peserta yang berasal
dari luar negeri orang - - 500 c. Jumlah negara yang
berpartisipasi dalam seminar internasional
negara - - 50 d. Jumlah pembicara utama (Key
Note Speaker) orang - - 3
e. Jumlah makalah yang
dipresentasikan makalah - - 50 f. Jumlah prosding seminar
internasional buku - - 1 10. Prestasi Mahasiswa
dalam Kompetisi *) a. Jumlah penghargaan sebagai juara dalam kompetisi nasional penghargaan 24 42 39 b. Jumlah penghargaan sebagai
juara dalam kompetisi internasional
penghargaan 15 13 43
Catatan: *) Daftar nama kompetisi, capaian kinerja 2013 dan 2014, serta target 2015 terlampir pada Lampiran 1.
B-2. Penelitian
PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 2015
1. Meningkatkan jumlah publikasi di jurnal internasional/(RENSTRA Bidang Pendidikan 2.6) a. Jumlah publikasi internasional Judul 455 241 500 b. Jumlah publikasi
internasional yang terindeks di Scopus / ISI Thompson
Judul
647 366 800 2. Peningkatan produktivitas
penelitian ITB dari segi kualitas dan kuantitas (RENSTRA Bidang Penelitian 1.1 )
Jumlah Sitasi Kali 12.712 14.976 17.500 Pertambahan Jumlah IPR (Hak
Cipta, Paten dll.)
a. Daftar Judul 5 8 10 b. Granted judul 10 13 20 3. Peningkatan pendanaan
penelitian ITB (RENSTRA Bidang Penelitan 1.5.)
Jumlah dana penelitian dari sumber luar, baik nasional dan internasional
a. Nasional Milyar Rp 45,89 M Rp 45,66 M Rp 75 M b. Internasional Milyar Rp 1,16 M Rp 5,07 M Rp 10 M
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 10
B-3. Pengabdian pada Masyarakat
PROGRAM STRATEGIS
INDIKATOR
SATUAN
CAPAIAN
2013
PROGNOSA
2014
TARGET
2015
1.
Pengembangan produk
teknologi tepat guna
untuk membangun
kekuatan perekonomian
nasional (RENSTRA
Bidang Pengabdian
pada Masyaralat 1.2)
Teknologi tepat guna yang
dihasilkan
Teknologi
Tepat
Guna
36
40
45
B-4. Pengembangan
PROGRAM STRATEGIS
INDIKATOR
SATUAN
CAPAIAN
2013
PROGNOSA
2014
TARGET
2015
1.
Bidang Sarana dan
Prasarana
Penambahan Luas lantai
ruang kuliah di Kampus
Ganesha
m3
2400
Nilai pengadaan peralatan
laboratorium
Milyar
75
100
150
Bagian dari Kampus
Ganesha yang telah memiliki
Hotspot
%
80
90
100
Luas lantai ruang kuliah
Kampus Jatinangor
m2
36.629
Luas lantai perpustakaan
Kampus Jatinangor
m2
5.184
Jumlah judul buku/publikasi
Perpustakaan Kampus
Jatinangor
judul
150.000
Koneksi terpasang
(
Broadband
)
MBps
600
700
800
Jumlah akses ke publikasi
elektronik
Internasional
Jurnal
30
40
50
Jumlah ruang kuliah/
seminar multimedia dengan
akses ke informasi global
(Ganesha dan Jatinangor)
ruang
4
6
10
C.
PERUBAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RKAT ITB 2015 (ASUMSI)
RKAT ITB 2015 ini disusun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penting, internal maupun
eksternal, yang berdampak signifikan pada operasi dan pengembangan ITB. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut.
C-1. Faktor-faktor Internal
Faktor internal yang mendasari penyusunan RKAT ITB 2015 adalah sebagai berikut.
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 11
Menjawab tantangan yang berkembang dalam masyarakat, pada tahun 2012 ITB telah
menetapkan penyelenggaraan enam (6) prodi baru dan saat ini tengah mempersiapkan
pendirian 3 prodi baru. Penyelenggaraan keenam prodi baru serta penyiapan pendirian dan
penyelenggaraan tiga prodi baru tersebut memerlukan sumber daya baru serta pengembangan
sarana dan prasarana pendidikan baru.
2.
Pengembangan Program Internasional
Sejalan dengan upaya peningkatan peran ITB pada tingkat regional maupun global, ITB telah
mendorong Fakultas/Sekolah untuk mengembangkan program pendidikan setara dengan mutu
program sejenis di negara maju. Sebagai persyaratan pengembangan program internasional
tersebut, sepuluh (10) prodi Sarjana dan satu (1) prodi Magister telah didorong dan berhasil
mendapatkan akreditasi internasional. Pengembangan program internasional tersebut akan
memerlukan pengembangan sumber daya serta pengembangan sarana dan prasarana
pendidikan baru dengan taraf internasional.
3.
Pengembangan Kampus ITB Ganesha
Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan akademik ITB, sejak 3 tahun yang lalu, ITB
mulai menata dan mengembangkan sarana dan prasarana kampus, baik di kampus Ganesha
maupun di Kampus Jatinangor. Pembangunan empat (4) gedung baru melalui Proyek
Pembangunan ITB Tahap III (JICA IP-553) dan 2 gedung baru lainnya di kampus Ganesha akan
meningkatkan biaya operasi dan pemeliharaan pada tahun-tahun mendatang.
4.
Peningkatan Kegiatan Akademik di Kampus ITB Jatinangor
Pengembangan Kampus ITB di Jatinangor dapat membantu peningkatan kapasitas ITB yang
disertai dengan peningkatan biaya operasional, mencakup biaya pelaksanaan kegiatan
akademik, biaya utilitas, biaya operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana, serta
kebutuhan investasi untuk pengembangan lebih lanjut sumber daya serta fasilitas kampus baru
tersebut.
5.
Pengembangan Tata Kelola ITB sebagai PTN BH
Perubahan status ITB dari PTP menjadi PTN Badan Hukum (BH) menuntut penataan ulang
organisasi dan tata kelola ITB untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dan pengembangan
ITB.
C-2. Faktor-faktor Eksternal
Beberapa faktor eksternal yang mendasari penyusunan RKAT ITB 2015 adalah sebagai berikut.
1.
Perubahan kondisi operasional ITB
, yang meliputi:
a.
Kebijakan dan regulasi Pemerintah terhadap tujuh PTN dengan status Badan Hukum;
b.
Tuntutan peran yang besar terhadap PTN BH sebagai agen perubahan dan pembangunan
melalui lulusan dan inovasi yang dihasilkan.
c.
Meningkatnya subsidi BOPTN bagi PTN BH yang harus disertai dengan akuntabilitas yang
tinggi dalam pengelolaan proses, sumber daya dan kinerja PTN BH.
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 12
2.
Pergantian kepemimpinan nasional
yang dapat berdampak pada kepastian komitmen jangka
panjang Pemerintah terhadap kebijakan dalam pengelolaan dan pengembangan PTN BH.
3.
Pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM)
yang berpotensi berdampak pada
peningkatan biaya pengelolaan dan pengembangan ITB pada tahun 2015 dan tahun-tahun
mendatang.
D.
RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA ITB 2015
Sebagai upaya mewujudkan visi dan menjalankan misi ITB, program kerja tahunan ITB disusun
untuk menjaga kesinambungan program kerja tahun sebelumnya dan peningkatan kapabilitas ITB
sebagai
institusi pendidikan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta
memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia
(SK
Rektor Nomor 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan Sasaran ITB 2011 –
2015). Oleh karenanya, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, secara garis besar, program kerja
tahunan ITB mencakup dua program kegiatan, yaitu: (1)
Program Kelangsungan Operasi (KO)
yang
mencakup sembilan kelompok kegiatan operasional rutin, dan (2)
Program Pengembangan (PB)
yang mencakup kegiatan peningkatan kapabilitas institusi ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi.
D-1. Program Kelangsungan Operasi ITB 2015
Untuk menjaga kepentingan
stakeholders
ITB secara luas, RKA ITB 2015 disusun dengan tetap
menempatkan kelangsungan operasi ITB sebagai program kerja yang harus diprioritaskan. Dengan
perkataan lain, menjaga kelangsungan operasi ITB adalah merupakan suatu kondisi minimum yang
harus dipenuhi untuk menjaga komitmen ITB pada kepentingan
stakeholders
-nya. Hal ini dijabarkan
dalam Program KO yang mencakup sembilan akun kegiatan, yaitu:
Pendidikan
,
Penelitian
,
Pengabdian pada Masyarakat
,
Pendukung
Akademik
,
Pelayanan Mahasiswa
,
Operasi
dan Pemeliharaan
,
Administrasi dan
Umum
,
Beasiswa
, dan
Kemitraan
dan
Auxilliary
Business
. Rincian sub kegiatan dari sembilan kegiatan Program KO di atas dapat dilihat pada tabel
berikut. Memenuhi pengelompokan kegiatan menurut Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti), maka dalam
penyusunan Proposal RKAT ITB 2015 ini akun kegiatan KO ITB akan dikelompokkan kedalam 3
kelompok, yaitu (1) Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang diindikasikan
pada kolom 3 pada tabel berikut, sedangkan seluruh Program Pengembangan akan dikelompokkan
dalam Pengembangan menurut kelompok kegiatan Dikti.
Tabel D.1
Pemetaan Akun Kegiatan Kelangsungan Operasi ITB pada Kelompok Kegiatan Dikti
NO AKUN NAMA AKUN (KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN) ITB KELOMPOK KEGIATAN DIKTI 1100 PENDIDIKAN PENDIDIKAN 1101 Tugas Akhir 1102 Praktikum 1103 Administrasi Pendidikan 1104 Kerja Praktek 1105 Perkuliahan 1106 Kuliah Lapangan
1107 Perkuliahan Semester Pendek
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 13
NO AKUN NAMA AKUN (KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN) ITB KELOMPOK KEGIATAN DIKTI1151 Proposal dan Survey 1152 Survey Lapangan 1153 Presentasi 1154 Publikasi 1155 Administrasi Penelitian 1156 Penulisan Laporan 1157 Pengembangan Model 1158 Pengolahan Data 1159 Pelaksanaan Penelitian 1200 PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1201 Administrasi Pengabdian Pada Masyarakat
1202 Penyusunan Modul
1203 Pelaksanaan Pengabdian Pada masyarakat 1204 Presentasi dan Publikasi
1205 Pengembangan Model 1206 Pengolahan Data 1207 Survey Lapangan 1208 Proposal dan Survey 1209 Pelatihan dan Pendidikan 1210 Penulisan Laporan 1250 PENDUKUNG AKADEMIK
PENDIDIKAN 1251 Pendidikan dan Latihan
1252 Layanan Laboratorium/Museum/Galeri 1253 Dukungan Komputasi/Multimedia/Buku
1254 Pengembangan Kurikulum/Pembelajaran/Mutu Akademik 1255 Diversifikasi dan Penguatan Akademik
1300 PELAYANAN MAHASISWA
PENDIDIKAN 1301 Layanan Perpustakaan
1302 Bimbingan Penyuluhan (termasuk Bimbingan Karir) 1303 Seleksi/Pendaftaran
1304 Ko-Kurikuler
1305 Layanan Kesehatan dan Olahraga 1306 Program Kualifikasi/Matrikulasi 1307 Wisuda/Penghargaan/Evaluasi DO 1308 Layanan Asrama
1309 Layanan Kursus Bahasa 1350 OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PENDIDIKAN 1351 Pemeliharaan Bangunan
1352 Pemeliharaan Mesin dan Peralatan 1353 Pemeliharaan Kendaraan 1354 Pemeliharaan Inventaris Kantor 1355 Operasional
1400 ADMINISTRASI DAN UMUM
PENDIDIKAN 1401 Monitoring dan Evaluasi
1402 Administrasi 1403 Perencanaan 1404 Kerumah-tanggaan 1405 Umum 1406 Sumberdaya Manusia 1407 Pengembangan Sistem 1408 Sarana dan Prasarana 1450 BEASISWA
1451 Penyusunan Laporan 1452 Beasiswa
1453 Seleksi
1500 AUXILLIARY BUSINESS DAN KEMITRAAN
1501 Auxiliary Business PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
1502 Kemitraan/Kerma Pendidikan PENDIDIKAN
1503 Kemitraan/Kerma Penelitian PENELITIAN
1504 Kemitraan/Kerma Pengabdian Pada Masyarakat PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Sejak ditetapkan arah pengembangan ITB menjadi Universitas Riset (SK Senat Akademik ITB Nomor
01/SK/K01-SA/2009 tentang ITB sebagai Universitas Riset), kegiatan rutin Penelitian ITB telah
meningkat secara bertahap, tercermin pada alokasi anggaran penelitian ITB yang meningkat, akan
tetapi kegiatan Pendidikan masih mendominasi Program KO ITB. Anggaran kegiatan rutin
pendidikan ITB diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan komitmen ITB untuk
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 14
meningkatkan kualitas dan fasilitas layanan pendidikan sehingga memenuhi standar akreditasi
internasional.
Hingga tahun September 2014, terdapat sepuluh (10) program studi Sarjana dan satu (1) program
Magister yang telah mendapatkan akreditasi internasional, yaitu:
Akreditasi ABET (
Accreditation Board For Engineering and Technology
):
Teknik Elektro, Teknik
Kelautan, Teknik Fisika, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Teknik Industri, Teknik Informatika.
Akreditasi KAAB (
Korea Architectural Accrediting Board
):
Arsitektur
.
Akreditasi RSC (
Royal Society of Chemistry
):
Kimia
.
Akreditasi AUN-QA:
Teknik Geodesi.
Akreditasi ABEST21:
Master of Business Administration
.
Volume kegiatan operasional ITB pada tahun 2015 juga akan meningkat sejalan dengan mulai
beroperasinya program-program studi baru. Pada tahun 2012 telah disetujui pembukaan 6 program
studi baru yang akan mulai menerima mahasiswa pada awal tahun akademik 2013/2014 pada
tengah tahun 2013. Jumlah mahasiswa keenam program studi baru tersebut akan terus meningkat
hingga mencapai kondisi relatif stabil pada tahun 2017 untuk program studi Sarjana dan pada tahun
2015 jika tidak ada penambahan jumlah
intake
per tahunnya. Keenam program studi baru tersebut
adalah:
1.
Program Studi
Sarjana
Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
pada Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan (FTSL).
2.
Program Studi
Sarjana
Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air
pada Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan (FTSL).
3.
Program Studi
Sarjana
Kewirausahaan
pada Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM).
4.
Program Studi
Magister
Farmasi Industri
pada Sekolah Farmasi (SF).
5.
Program Studi
Magister
Arsitektur Lanskap
pada Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan (SAPPK).
6.
Program Studi
Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi
pada Fakultas Teknik
Sipil dan Lingkungan (FTSL).
Selain keenam program studi baru tersebut di atas, untuk menjawab perkembangan dalam
masyarakat, saat ini ITB tengah mempersiapkan pendirian tiga (3) prodi baru, yaitu:
1.
Prodi
Sarjana Teknik Pangan
pada Fakultas Teknologi Industri (FTI).
2.
Prodi
Sarjana Bioenergi dan Kemurgi
pada Fakultas Teknologi Industri (FTI).
3.
Prodi
Sarjana Teknik
Biomedika
pada Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI).
D-2. Program Pengembangan ITB 2015
Mengacu pada Program Strategis Utama dan Sasaran ITB 2011 – 2015 yang ditetapkan dalam SK
Rektor Nomor 271/SK/I1.A/PR/2011
4, Program Pengembangan ITB 2015 difokuskan pada tiga
bidang dan fokus kegiatan berikut.
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 15
1.
Pendidikan
, dengan fokus:
a.
Program Internasionalisasi program studi melalui akreditasi internasional dengan target
pada 1 Fakultas/Sekolah terdapat sedikitnya 1 program studi yang mendapat akreditasi
internasional.
b.
Pengembangan program ‘
Double Degree
’ minimum 1 program per Fakultas/Sekolah.
c.
Peningkatan mobilitas internasional mahasiswa melalui program pertukaran mahasiswa
internasional (
in-bound
dan
out-bound
).
d.
Peningkatan mobilitas internasional staf ITB.
e.
Penyelesaian pembangunan kampus ITB Jatinangor.
f.
Peningkatan efisiensi internal dan kualitas proses pembelajaran.
2.
Penelitian
, dengan fokus:
a.
Peningkatan publikasi pada jurnal yang masuk dalam indeks Scopus.
b.
Peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian ITB.
c.
Peningkatan kemampuan penelitian SDM ITB.
3.
Pengabdian pada Masyarakat
, dengan fokus:
a.
Peningkatan pemanfaatan output Litbang ITB bagi masyarakat.
b.
Pengembangan pusat unggulan pendidikan dan pengembangan teknologi melalui
kemitraan.
Untuk mendukung kegiatan akademik, beberapa program pengembangan pada tahun 2015
mencakup program baru dan program yang merupakan kelanjutan dari program tahun 2014.
Program Pengembangan Pendukung baru antara lain:
1.
Bidang
Organisasi dan Manajemen
:
Penataan ulang organisasi dan sistem pengelolaan ITB sejalan dengan perubahan-perubahan
yang dihadapi ITB, yaitu:
Perubahan status ITB menjadi PT BH (Badan Hukum).
Pengesahan Statuta ITB.
Peningkatan kegiatan di Kampus ITB-Jatinangor.
2.
Bidang
Sarana dan Prasarana
:
a.
Penguatan fasilitas pembelajaran untuk mendukung internasionalisasi program studi.
b.
Pembangunan sarana dan prasarana di Kampus ITB Jatinangor dan Kampus Ganesha.
c.
Peningkatan fasilitas layanan perpustakaan ITB.
Program PB 2015 yang merupakan kelanjutan program tahun 2014 adalah Program PB Bidang
Sarana dan Prasarana
, yaitu:
1.
Pengembangan sarana dan prasarana Kampus ITB Jatinagor.
2.
Proyek lanjutan Pembangunan ITB Tahap III (JICA) yang mencakup pembangunan 4 gedung
baru, yaitu:
a.
Center for Advanced Studies
(CAS);
b.
Center for Research and Community Services
(CRCS);
c.
Center for Arts, Design and Language
(CADL);
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 16
3.
Pembangunan Gedung Riset dan Museum Energi dan Mineral Gedung Energi Tahap III.
4.
Penyelesaian pembangunan gedung Lab. FTMD dengan sumber dana dari DIPA Kementerian
Perindustrian.
5.
Pembangunan Gedung Freeport Indonesia
Business Center
ITB di lahan eks Kantor UPT Olah
Raga dan Kantin Barat Laut, Kampus Ganesha.
Secara agregat, rencana kegiatan dan perkiraan biaya kegiatan ITB pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut.
Tabel D.2.
Rencana Kegiatan dan Rencana Biaya Keseluruhan ITB Tahun 2015
PROGRAM/KEGIATAN
2013
RENCANA BIAYA (RP RIBU)
2014
1)2015
1. PENDIDIKAN
766.095.863
731.273.978
837.837.671
A.
Program Sarjana
485.443.992
477.207.970
546.270.161
B.
Program S2
213.456.277
195.587.001
221.189.145
C.
Program S3
67.195.594
58.479.006
70.378.365
2. PENELITIAN
104.221.874
118.164.750
194.429.463
3. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
20.947.968
26.081.486
34.287.237
4. PENGEMBANGAN
222.599.024
511.717.585
155.600.000
A.
NON PHLN
3)149.675.570
189.735.619
75.000.000
B.
PHLN: Pengembangan ITB Tahap III (JICA
Loan IP-553)
2)182.115.123
321.981.966
-
C.
Hibah Freeport Indonesia
Business
Center
ITB
4)-
-
*80.600.000
TOTAL
1.223.056.397
1.387.237.799
1.222.154.371
*) Kurs 1 US$=Rp13.000,00
Keterangan:
1)
Terdapat perbedaan pada angka-angka dalam tabel di atas dibandingkan dengan angka sebelumnya.
Perubahan angka pada kolom tahun 2013 dan 2014 disesuaikan dengan data realisasi pada akhir tahun
anggaran terkait, sedang perubahan pada kolom tahun 2015 disesuaikan dengan data rencana kegiatan
dan anggaran yang telah disusun oleh unit-unit kerja ITB untuk tahun anggaran 2015.
2)
Anggaran Pengembangan ITB Tahap III (JICA Loan IP-553) pada tahun 2015 tidak dicantumkan pada tabel
di atas, karena dialokasikan pada DIPA Dikti 2015. Usulan yang telah diajukan untuk anggaran
Pengembangan ITB Tahap III semula berjumlah
Rp 381.930.783.000,00
terdiri atas: (1) PLN sebesar Rp
283.044.779.000,00 dan (2) RM berjumlah Rp 98.886.004.000,00. Mempertimbangkan luncuran
anggaran tahun 2014, rencana anggaran semula diusulkan untuk direvisi menjadi berjumlah
Rp
414.938.275.860,00
terdiri atas: (1) PLN sebesar Rp 378.032.765.860,00 dan (2) RM berjumlah Rp
36.905.510.000,00.
3)
Anggaran Definitif Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi.
4)
Biaya pembangunan gedung Freeport Indonesia
Business Center
ITB SBM-Freeport beserta fasilitasnya
senilai sekitar US$6,2 Juta, hibah dari PT. Freeport.
E.
USULAN INVESTASI ITB 2015
Dari rencana kegiatan dan anggaran yang disusun oleh unit-unit kerja ITB pada tahun 2015
direncanakan belanja modal secara keseluruhan berjumlah
Rp219.948.096.000,00
(tidak termasuk
belanja modal untuk proyek Pengembangan ITB Tahap III) dengan rincian seperti pada
Tabel E.1
.
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 17
Tabel E.1.
Usulan Investasi ITB Tahun 2015
KEGIATAN
2013
INVESTASI (RP RIBU)
2014
2015
1.
PENDIDIKAN
19.993.908
19.456.725 39.943.992
2.
PENELITIAN
3.481.838
3.563.783 17.468.945
3.
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
465.386
1.021.999 6.935.159
4.
PENGEMBANGAN
176.556.173
439.246.794
75.000.000
A.
NON PHLN
16.476.351
145.529.794
75.000.000
B.
PHLN: Pengembangan ITB Tahao III (JICA
Loan IP-553)
1)160.079.822
293.717.000
--
C.
Hibah Freeport Indonesia
Business Center
ITB
-
-
80.600.000
TOTAL
200.497.305
463.289.301
219.948.096
Keterangan:
1) Lihat keterangan 2) di bawah Tabel D.2 pada halaman sebelumnya.
F.
BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN KEGIATAN ITB 2015
F-1. Biaya
Biaya penyelenggaraan dan pengembangan ITB pada tahun 2015 direncanakan berjumlah
Rp1.222.154.371,00,
menurun sebesar 11,9% dibandingkan dengan tahun 2014. Penurunan
disebabkan anggaran PHLN untuk Pengembangan ITB tahap III (JICA) tidak lagi dikelola langsung
oleh ITB. Penurunan juga disebabkan anggaran Sarana dan Prasarana yang dibiayai dari APBN
mengalami penurunan yang signifikan. Biaya penyelenggaraan dan pengembangan ITB 2015 terdiri
atas 40,52% belanja gaji dan tunjangan pegawai, 47,27% belanja non gaji, dan 12,21% merupakan
investasi. Perkembangan biaya dari tahun 2013 – 2015 dan rinciannya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel F.1.
Rencana Biaya Penyelenggaraan dan Pengembangan ITB 2015
KOMPONEN BIAYA
2013
1)BIAYA (RP RIBU)
2014
1)2015
2)F1.1. BELANJA GAJI DAN TUNJANGAN
381.105.422
384.426.123
462.583.911
a. DOSEN
208.667.192
210.485.380
278.486.294
-- PNS
197.766.330
199.489.535
262.822.296
-- NON PNS
10.900.862
10.995.845
15.663.998
b. TENAGA KEPENDIDIKAN (TENDIK)
2)172.438.230
173.940.743
184.097.617
-- PNS
50.259.987
50.697.920
85.205.130
-- NON PNS
122.178.243
123.242.823
98.892.487
F1.2. BELANJA NON GAJI
532.262.001
539.522.375
539.622.364
F1.3. TOTAL BIAYA
1.223.056.397
1.387.237.799
1.222.154.371
A. BELANJA GAJI DAN TUNJANGAN
381.105.422
384.426.123
462.583.911
B. BELANJA NON GAJI
641.453.670
539.522.375
539.622.364
C. INVESTASI
200.497.305
463.289.301
219.948.096
Keterangan:
1)
Terdapat perubahan angka pada tabel di atas dibandingkan dengan angka yang telah disampaikan pada
tabel dengan nomor yang sama pada dokumen sebelumnya. Perubahan angka pada kolom tahun 2013
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 18
disebabkan faktor koreksi minor terhadap realisasi anggaran 2013, koreksi angka pada kolom tahun 2014
dilakukan dengan memindahkan belanja pegawai yang bersumber dari BOPTN 2014 yang semula pada
kelompok Belanja Non Gaji (Belanja Barang) ke kelompok Belanja Gaji dan Tunjangan. Perubahan pada
usulan biaya pada tahun 2015 didasarkan pada rencana kegiatan dan anggaran yang diajukan oleh
unit-unit kerja ITB.
2)
Belanja gaji dan tunjangan tahun 2015 secara keseluruhan direncanakan berjumlah
Rp
462.583.911.000,00
, naik sebesar 20,3% dibandingkan dengan tahun 2014. Belanja gaji dan tunjangan
tersebut meliputi gaji dan tunjangan untuk dosen dan non dosen, baik PNS maupun non PNS. Pada
kelompok belanja gaji dan tunjangan dosen, baik PNS maupun PNS mengalami peningkatan sebesar
32,2%, sedang belanja gaji dan tunjangan untuk tenaga kependidikan (tendik) PNS meningkat sebesar
68,1% dan untuk tendik non PNS menurun sebesar 19,8%. Peningkatan yang besar pada belanja gaji dan
tunjangan tendik PNS dan penurunan pada belanja tersebut untuk tendik non PNS disebabkan
pengangkatan sebanyak 462 tendik non PNS menjadi Calon PNS yang realisasinya diperkirakan pada
tahun 2015.
Lebih lanjut, belanja gaji dan tunjangan tahun 2015 disusun dengan mempertimbangkan perubahan
struktur remunerasi dan kepegawaian yang direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2015. Sistem
remunerasi baru disusun berdasarkan metode Hay (
Hay Grade Chart Profile
) untuk penilaian jabatan dan
metode FES (
Factor Evaluation System
) untuk pengelompokan grading fungsional dan struktural.
Penjelasan secara lebih rinci mengenai sistem remunerasi tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 3
.
F-2. Sumber Pembiayaan
(Rp Ribu)
SUMBER PEMBIAYAAN 2013 2014 2015
F2.1. APBN 711.372.240 832.746.636 531.770.132
a. GAJI PNS 1) 163.366.878 161.705.036 186.339.132
b. NON GAJI (OPERASIONAL, BEASISWA, PHLN, dll) 2) 262.129.731 364.188.263 *
c. ALOKASI DANA KHUSUS SARPRAS 109.000.000 120.000.000 75.000.000
c-1. Pembangunan Kampus Jatinangor (LABTEK 2A &
2B) 40.000.000 50.000.000 70.000.000 c-2. Pembangunan ITERA 3) 49.000.000 40.000.000
c-3. Pembangunan Gedung Riset Dan Museum Energi
& Mineral 20.000.000 30.000.000 5.000.000 c-4. Pengembangan Fasilitas Pendidikan Prodi Baru
dan Prodi Internasional 4) - - --
c-5. Penguatan Infrastruktur Teknologi Informasi dan
Integrasi Sistem Informasi ITB - - -
d. SUBSIDI BOPTN 176.875.631 186.853.337 270.431.000
d-1. Pendidikan 5) 226.931.000
d-2. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 37.200.000
d-3. Beasiswa PPA 6.300.000 F2.2. DANA MASYARAKAT 511.684.157 554.491.163 690.384.239 e. UKT 6) 241.663.000 284.723.702 318.890.545 f. KERJASAMA 7) 187.293.321 169.928.204 186.921.024 g. HIBAH 8) h. SUMBER LAIN 9) 82.727.836 99.839.257 103.972.670
i. HIBAH GEDUNG FREEPORT INDONESIA BUSINESS
CENTER ITB 10) 80.600.000
TOTAL 1.223.056.397 1.387.237.799
1.222.154.371
Keterangan:
1)
Untuk tahun 2015 anggaran belanja pegawai PNS ITB dikelola dalam DIPA Satker Sesditjen Dikti (PTN BH
– ITB).
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 19
2)
Pada tahun 2015 anggaran Pengembangan ITB Tahap III (JICA IP-553) masuk dalam DIPA Dikti 2015 dan
masih belum ada kejelasan mengenai alokasi anggaran belanja dari Pemerintah untuk belanja
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
(utilitas dan pemeliharaan) dan beasiswa
(beasiswa KNB, Kerjasama Negara Berkembang), sehingga alokasi untuk komponen anggaran tersebut
dikosongkan.
3)
Karena telah menjadi Satker, anggaran pembangunan ITERA tidak dimasukkan dalam anggaran ITB 2015.
4)
ITB mendapat penugasan untuk menyelenggarakan 2 program studi baru untuk program Sarjana, yaitu
Prodi
Biomedika
dan
Prodi Teknologi Pasca Panen
yang memerlukan penyiapan fasilitas pengajaran dan
laboratorium. Selain itu, ITB memerlukan pengembangan fasilitas pendidikan untuk pengembangan
program studi internasional sebagai tindaklanjut perolehan akreditasi internasional oleh beberapa prodi
Sarjana.
5)
Mengacu pada informasi yang disampaikan oleh Sesditjen Dikti pada pertemuan di Dikti pada Kamis, 22
Januari 2015.
6)
UKT (Uang Kuliah Tunggal) ITB pada tahun 2015 akan ditetapkan sama dengan tahun 2014. Kenaikan dari
tahun 2014 hanya disebabkan oleh peningkatan jumlah mahasiswa yang membayar UKT.
7)
Penerimaan Kerma hanya berasal dari kegiatan kerjasama yang dikelola oleh LPPM (Lembaga Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat) ITB. Penerimaan tersebut tidak termasuk penerimaan dari kegiatan
kerjasama yang dikelola oleh unit-unit usaha ITB yang dikelola oleh BPUDL (Badan Pengelola Usaha dan
Dana Lestari) ITB. Rencana pendapatan kotor unit-unit usaha BPUDL ITB pada tahun 2015 secara
keseluruhan diperkirakan berjumlah
Rp 341.362.753.826.000,00
dengan perkiraan laba bersih
berjumlah
Rp 24.346.798.202.000,00
. Rincian rencana penerimaan dan laba bersih unit-unit usaha
BPUDL ITB pada tahun dapat dilihat pada
Lampiran 2
.
8)
ITB saat ini sedang melakukan penilaian aset guna pemisahan aset.
9)
Penerimaan dari sumber lain terdiri atas penerimaan dari kegiatan auxilliary business, beasiswa sponsor,
donasi bersyarat, kontribusi unit-unit usaha komersial melalui BPUDL (Badan Pengelola Usaha dan Dana
Lestari) ITB, portofolio investasi dan jasa bank. Penerimaan ITB dari tahun anggaran sebelum tahun 2015
tidak dimasukkan dalam penerimaan dari sumber lain, sehingga terdapat perubahan jumlah
dibandingkan dengan jumlah pada usulan sebelumnya.
10)
Pembangunan direncanakan akan dimulai pada bulan Mei 2015 di lahan eks Kantor UPT Olahraga dan
Kantin Barat Laut Kampus Ganesha, dengan luat lantai bangunan 5.482,45 m
2.. Pembangunan gedung ini
dibiayai oleh PT. Freeport Indonesia.
G.
PENUTUP – Manejemen Risiko
Pada tahun 2015 diperkirakan akan terjadi sejumlah perubahan berkaitan dengan sistem
pengelolaan ITB sejalan dengan perkembangan kebijakan pemerintah mengenai PTN Badan
Hukum. Dalam implementasinya pada tahun anggaran 2014 berjalan, sejumlah perubahan terkait
dengan sistem tata kelola ITB mungkin terjadi yang dapat berdampak pada kebutuhan pendanaan
dan sistem pengelolaan anggaran dan keuangan ITB.
Keberhasilan ITB dalam menjawab tantangan yang dihadapi sangat tergantung dari
keberhasilannya dalam menyiapkan organisasi dan tata kelola ITB serta sumber daya yang
diperlukan. Peningkatan kinerja ITB akan tercermin dan dipengaruhi oleh program yang berhasil
dilakukan, dan hal ini dapat tercermin dari kelayakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) ITB.
Namun demikian perencanaan penganggaran (
budgeting
) yang baik perlu disertai dengan rencana
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 20
implementasi yang mencakup kegiatan evaluasi dan pengendalian. Usaha ini merupakan suatu
bentuk jaminan atas tercapainya tujuan penganggaran.
Sebagaimana disampaikan di atas, penganggaran ITB dilandasi oleh prinsip transparansi dan
akuntabilitas, serta mendorong peran dan otonomi di level pelaksana atau operasional
(desentralisasi). Dengan prinsip transparansi, kebijakan anggaran dilaksanakan secara terbuka dan
diketahui oleh pihak-pihak yang berwenang (lembaga normatif, badan pembina/pengawas
horisontal) dan dilaporkan secara reguler kepada pimpinan (atasan) langsung. Akuntabilitas
menjamin tersedianya pertanggungjawaban, serta mengikuti suatu sistem dan prosedur yang
ditetapkan.
Pengendalian anggaran adalah pemenuhan realisasi anggaran yang disertai dengan tanggung jawab
pelaksana dan pengambil keputusan dalam memenuhi persyaratan kebijakan dan kesesuaian
anggaran terhadap hasil secara aktual. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
penganggaran dan menjadi dasar yang kuat untuk melakukan revisi yang diperlukan. Dengan
demikian, pengendalian penganggaran adalah sebuah rencana untuk masa depan (
advanced
planning
) atas setiap kegiatan organisasi yang terkendali secara keseluruhan. Pengendalian
anggaran ini dimulai dari tahap persiapan anggaran, koordinasi dengan pihak terkait yang
mencerminkan bentuk tanggung jawab, penilaian kesesuaian kinerja aktual terhadap penyerapan
anggaran, dan tindakan terhadap hasil yang dicapai agar sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan
demikian, perlu disusun
kebijakan
untuk
pengendalian anggaran
, serta
sistem untuk
pengendaliannya.
G-2. Kebijakan Pengendalian Anggaran
Pengendalian anggaran (terutama yang bersifat rutin) dilakukan dengan upaya maksimum
aplikasi standar pembiayaan (
standard costing
) yang diarahkan pada maksimasi efisiensi dan
pengelolaan.
Untuk mendapatkan kepastian tanggung jawab serta kewenangan, penggunaan standar
pembiayaan ditetapkan oleh sebuah unit yang menjadi acuan dalam pengendalian anggaran
yang beroperasi secara rutin.
Pengendalian anggaran perlu dilandasi oleh penetapan sasaran termasuk indikatornya sebagai
dasar dalam mengukur kinerja aktual sekaligus sebagai ukuran efisiensi penggunaan anggaran
Evaluasi terhadap perbedaan (
variance
) antara kinerja aktual dan penggunaan anggaran
diantisipasi sebelumnya dengan identifikasi faktor terkendali dan tidak terkendali yang
mempengaruhinya.
G.2 Sistem Pengendalian Anggaran
Kegiatan pengendalian anggaran secara umum dapat dilakukan secara langsung (
real time
) dengan
menggunakan bantuan teknologi informasi. Kegiatan ini mencakup informasi tentang anggaran
yang direncanakan, anggaran yang sudah digunakan, anggaran yang akan digunakan, serta sisa
anggaran (
balance
). Sistem Keuangan ITB telah dapat melaksanakan fungsi ini, namun setiap
transaksi belum terkait dengan program. Dalam sistem pengendalian anggaran yang baik, setiap
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 21
transaksi anggaran yang diajukan perlu dikaitkan secara langsung dan rinci dengan kegiatan yang
dilakukan dalam ukuran (prosentase capaian) yang telah direncanakan sebelumnya.
Mengantisipasi perubahan dalam sistem pengelolaan keuangan ITB pada tahun 2014 dari sistem
keuangan BLU menjadi sistem keuangan PTN BH, kemampuan sistem pengendalian anggaran dan
keuangan, direpresentasikan oleh kecepatan informasi penyerapan anggaran, harus dapat segera
ditingkatkan. Hal ini membantu untuk mengindentifikasi kemajuan pelaksanaan kegiatan dan
realisasi anggaran dan memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi dengan lebih lebih cepat,
sehingga rencana kegiatan dan target kinerja dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Akurasi
dan kecepatan informasi balikan (
feedback
) mengenai realisasi anggaran juga dapat membantu
menentukan waktu perubahan (
cutoff
) dari ke sistem pengelolaan lama ke sistem pengelolaan
baru.
P r o p o s a l R K A T I T B 2 0 1 5
| 22
LAMPIRAN 1.
Target Kinerja Prestasi Mahasiswa ITB dalam Kompetisi Nasional dan Internasional
NO NAMA KEGIATAN 2013 PERINGKAT YANG DIRAIH 2014 TARGET 2015A. INTERNASIONAL
1. LSI Design Contest, Japan Juara II Juara I 3 Besar 2. United Asian Debating Championship (UADC) 2013, Filiphina Juara I (SEF ITB) - 3 Besar 3. Kompetisi Fujitsu Innovation Challenge2013, Japan Juara I Ide Kreatif - 3 Besar
4. Imagine Cup 2013, Jakarta
Finalis kategori Games
3 Besar Finalis kategori Games
Juara II kategori Innovation Juara Favorite kategori World Citizenship
5. Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2013, Malaysia or ASEAN Country Juara I kategori Shell Student Energy Challenge (Off Track) Juara II kategori Urban Concept (Tim Cikal) 3 Besar 6. World Universities Debating Championship (WUDC), Internasional Juara I Kategori English as Foreign Language - 3 Besar 7. International Micro Robot Maze Contest, Japan
Juara I dan Juara II (Kategori 1,5 inch Bipedal Micro Robot), dan Good Effort Award (Kategori 1 inch Autonomous Micro Robot)
Juara 3 3 Besar
8. The 19th Federation of International Robot Soccer Association (FIRA) Robo World Cup 2014, Asia
Juara I (Kategori HuroCup Marathon), Juara II (Kategori HuroCup Sprint), Juara III (Kategori HuroCup Obstacle Run)
Juara II kategori lomba
United Soccer 3 Besar 9. Asian Job Express 2013, Japan Juara I business competition 3 Besar 10. International Mathematics Competition, Internasional Juara III 3 Besar 11. Global Entrepreneurship Summer School, Germany Juara I 3 Besar
12. Second International Joint Capstone Design Project (IS-CAPS), Korea
Grand Prize 2 Gold Silver Prize Bronze Prize Bronze Prize Bronze Prize
13. International Genetically Engineered Machine (IGEM), USA Juara I bidang biosintetik 3 Besar 14. The 5th PPM Regional Business Case Competition (RBCC), Jakarta Juara 1 3 Besar 15. Bratislava Cantat I International Choir Festival 2014, Europa Juara 1, 3 Medali Emas, dan Koreografi terbaik 1 Emas 16. Nanyang Technological University-Model of United Nation (NTU-MUN),
Singapore
Honorable
Mention (Pembicara Terbaik
Kedua) Juara Umum B. NASIONAL
1. PIMNAS Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Indonesia Juara I Kategori Poster dan Juara III Kategori Presentasi (PKM-K) Juara II PKM-KC Kategori Poster
1 Juara 1 (emas) kategori presentasi 2. Indonesia Energi Marathon Challenge (IEMC) 2014 Juara II Kategori Urban Listrik dan Best Design Juara I Urban Ethanol (Tim Cikal Gasoline), Juara II
Urban Diesel, Best Design
1 Emas (juara 1) 3. Industrial on Small and Medium Enterprises Competition (ISMEC) Juara I 3 Besar 4. Lomba Cerdas Cermat (LCC) Pharmacious UGM Juara III (Tim Farmasi ITB) 3 Besar 5. Kontes Robot Terbang Indonesia 2014 Best Design dan Best Structure (Tim Rebellion)
Juara I, Best Design, dan Best Presentation Kategori Fixed