• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan kebudayaan. Masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, ras, dan tradisi yang berbeda pula. Di antara suku dan ras yang beraneka ragam tersebut, masyarakat Indonesia juga terdiri dari masyarakat yang merupakan peranakan dari bangsa Tionghoa.

Pada masa sebelum abad ke – 19, golongan tertinggi di Indonesia terdiri dari beberapa masyarakat Indonesia itu sendiri. Warga Tionghoa yang singgah di Indonesia pun menjadi tertarik untuk bergabung dalam golongan tertinggi di Indonesia tersebut. Oleh karena itu, warga Tionghoa berusaha melebur ke dalam golongan tertinggi di Indonesia dan membawa bermacam – macam kebudayaan dan kesenian yang mereka miliki. Hal tersebut menjadi awal mula berkembangnya kebudayaan Tionghoa di Indonesia walau pun sempat mengalami berbagai kendala. Salah satu kebudayaan Tionghoa yang paling dikenal di Indonesia adalah kesenian barongsai.

Barongsai adalah kesenian yang berasal dari Tiongkok. Kesenian tersebut populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (南北) pada tahun 420-589 Masehi.

(2)

Pada dasarnya barongsai adalah seni pertunjukan tarian singa. Barongsai terdiri atas dua jenis utama yaitu singa utara yang memiliki surai ikat dan berkaki empat dan Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua dan empat.1

Satu gerakan yang utama dari tarian barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan angpau. Proses ini disebut dengan istilah “Lay See”.2

Di atas amplop tersebut biasanya ditempel dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang singa. Proses memakan amplop ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian singa.

“Sedikit hal tentang angpau, kata angpau berasal dari dialek hokkian yang arti harfiahnya adalah amplop merah atau hong bao (红

包). Warna merah dalam dalam budaya Tionghoa berarti lambang warna pembawa hoki maupun kegembiraan. Tradisi pemberian angpau juga biasanya dikaitkan dengan tradisi Tahun Baru Imlek. Pemberian

angpau pada Tahun Baru Imlek sebenarnya mempunyai makna yang lebih dikenal dengan sebutan ya sui (压岁) yang berarti hadiah untuk anak-anak dalam rangka penggantian tahun maupun pertambahan usia. Tradisi ya sui (压岁) ini sudah dikenal sejak zaman Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Karakter sui (岁) dalam ya sui (压岁) berarti “umur”, dan mempunyai lafal yang sama dengan karakter sui (祟) lainnya yang berarti “bencana”. Ya sui ini bisa juga diartikan sebagai simbol atau lambang untuk penangkal bencana, dengan harapan anak-anak yang mendapatkan hadiah ya sui tersebut akan terlindungi selama setahun mendatang tanpa adanya gangguan penyakit maupun bencana.”3

1

Wikipedia, Barongsai http://id.wikipedia.org/wiki/Barongsai, diakses tanggal 19 Januari 2015.

2Lay See adalah dialok suku Kantonis yang artinya amplop berisi uang.

3 Ogi Gustaman, 2006, Kesenian Barongsai Sebagai Salah Satu Kebudayaan Tionghoa Di

(3)

Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan4. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan S/PKI dan akhirnya pada tahun 1998 kesenian tersebut dapat berkembang kembali hingga kini.5

Saat ini barongsai di Indonesia sudah dimainkan secara luas. Barongsai kini telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan pemain kesenian barongsai pun tidak hanya terdiri dari masyarakat keturunan Tionghoa saja. Sebagai contoh, Organisasi Barongsai Isakuiki yang dipimpin oleh Doel Wahab, yang merupakan masyarakat pribumi dan semua anggota di organisasi tersebut juga adalah masyarakat pribumi. Organisasi tersebut berdiri di Yogyakarta, tepatnya berada di Jalan Kumetiran Kidul Yogyakarta. Organisasi tersebut memadukan dua kebudayaan yang berbeda, yakni kebudayaan Tionghoa dan kebudayaan Jawa, sehingga terciptalah keharmonisan yang diwujudkan dalam kesenian tersebut. Organisasi Barongsai Isakuiki berdiri sejak tahun 1991 dan sampai sekarang masih sering mengadakan pertunjukan di berbagai daerah bahkan di luar Pulau Jawa. Doel Wahab tidak hanya mahir bermain barongsai tetapi juga sangat terampil dalam membuat kerajinan barongsai. Barongsai yang sering dipakai ketika pertunjukan adalah hasil karya dari Doel Wahab sendiri. Di dalam organisasi itu, Doel tidak hanya mengajarkan anggotanya tentang bagaimana cara memainkan barongsai tetapi juga diajarkan gerakan-gerakan silat karena dulu

4Tiong Hoa Hwe Koan adalah rumah perkumpulan orang Tionghoa.

(4)

Doel juga adalah pemain wushusehingga sangat mengerti berbagai macam gerakan-gerakan bela diri. Doel adalah pribadi yang sangat tegas dan disiplin, sehingga anggota organisasi tersebut juga berlatih untuk bersikap disiplin.

Organisasi Barongsai Isakuiki sudah terbentuk selama 22 tahun. Di dalam pertunjukan barongsai akan ditunjukkan campuran dari kebudayaan Tionghoa dan kebudayaan Jawa melalui kostum yang digunakan oleh anggota Organisasi Barongsai Isakuiki. Ketika pertunjukan, para anggota Organisasi Barongsai Isakuiki menggunakan pakaian adat Jawa, dengan adanya hal itu maka terpancar sebuah percampuran budaya yang sangat indah.

1.2RUMUSAN MASALAH

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana asal mula dan sejarah barongsai? 2. Bagaimana sejarah Organisasi Barongsai Isakuiki?

3. Apa saja kegiatan dan pertunjukan di Organisasi Barongsai Isakuiki?

1.3TUJUAN PENULISAN

Penulisan ini dilakukan dengan tujuan :

1. Dapat lebih mengenal tentang asal mula dan sejarah kesenian barongsai. 2. Mengenal Organisasi Barongsai Isakuiki dan mengetahui sejarah

(5)

3. Mengetahui apa saja kegiatan dan pertunjukan di Organisasi Barongsai Isakuiki.

1.4MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah : a. Bagi mahasiswa

1. Dapat lebih mengenal sejarah tarian barongsai. 2. Dapat mengetahui makna tarian barongsai.

3. Dapat lebih dalam mengenal Organisasi Barongsai Isakuiki di Yogyakarta.

b. Bagi Prodi Bahasa Mandarin Sekolah Vokasi UGM

1. Mengenalkan Prodi Bahasa Mandarin kepada masyarakat atau organisasi penari barongsai.

2. Dapat menjadi bahan referensi bagi Prodi Bahasa Mandarin. c. Bagi tempat observasi

Tempat observasi akan lebih dikenal oleh masyarakat luas.

1.5TINJAUAN PUSTAKA

Tiongkok adalah negara yang menyimpan berbagai kebudayaan menarik dan kebudayaan tersebut dikenal di seluruh dunia. Salah satu kebudayaan Tiongkok yang tersebar di seluruh dunia adalah kesenian barongsai. Kesenian barongsai dapat ditemukan di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Pada masa pemerintahan Soekarno, kesenian barongsai sempat tidak diperbolehkan untuk tampil bahkan berkembang di Indonesia. Pada tahun 2000 Barongsai secara resmi boleh dipentaskan, yaitu sejak

(6)

Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) mencabut Keputusan Presiden RI no.14/1967 dengan mengeluarkan Keputusan Presiden no. 6 tahun 2000. Kini kesenian barongsai semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dikarenakan kesenian tersebut sering ditampilkan pada acara – acara tertentu, terlebih pada acara Imlek dan Peh Cun. Personil bahkan pendiri organisasi kesenian

barongsai tidak hanya terdiri dari masyarakat Tionghoa saja, sehingga organisasi kesenian barongsai yang didirikan oleh masyarakat pribumi pun sudah dapat di jumpai di Indonesia, salah satunya organisasi barongsai Isakuiki. Di dalam tinjauan pustaka ini akan dituliskan perbandingan dari tugas akhir ini yang berjudul “Organisasi Barongsai Isakuiki di Kumetiran Kidul Yogyakarta” dengan tugas akhir lainnya yang memiliki tema yang sama.

Untuk tugas akhir ini yang berjudul “Organisasi Barongsai Isakuiki di Kumetiran Kidul Yogyakarta” menjelaskan tentang sejarah singkat kesenian barongsai. Dalam hal itu dijelaskan sejarah kesenian barongsai di Indonesia. Penulis juga menjelaskan tentang pengertian kesenian barongsai, bentuk pertunjukan barongsai, dan jenis-jenis barongsai. Pada tugas akhir ini, penulis memilih untuk melakukan observasi di salah satu organisasi barongsai di Indonesia, yaitu Organisasi Barongsai Isakuiki yang terletak di Kumetiran Kidul Yogyakarta. Penulis menjelaskan tentang asal-usul dibentuknya Organisasi Barongsai Isakuiki, tujuan dibentuknya organisasi tersebut, dan apresiasi masyarakat Kumetiran Kidul terhadap kesenian barongsai. Tidak hanya itu, penulis juga menuliskan tentang kegiatan yang ada di Organisasi

(7)

Barongsai Isakuiki dan berbagai persiapan yang dilakukan oleh organisasi tersebut ketika akan melakukan pertunjukan atau lomba.

Ogi Gustaman, 2006. Judul penulisan tersebut adalah “Kesenian Barongsai Sebagai Salah Satu Kebudayaan Tionghoa di Indonesia”. Di dalam penulisan itu dijelaskan tentang sejarah kota Yogyakarta. Pada bab dua tentang sejarah kota Yogyakarta dijelaskan juga sejarah berdirinya Kota Yogyakarta dan interaksi pihak Keraton Yogyakarta dengan masyarakat Tionghoa di Yogyakarta. Ada hal lain yang dijelaskan pada penulisan ini, yaitu tentang peninggalan sejarah masyarakat Tionghoa di Yogyakarta. Dalam hal itu berisi penjelasan tentang berbagai peninggalan sejarah masyarakat Tionghoa yang ada di Yogyakarta seperti pecinan, kawasan Ketandan, beberapa kelenteng di Yogyakarta, dan makam-makam Tionghoa di Yogyakarta. Tujuan utama penulis dalam tugas akhir ini adalah menjelaskan tentang kesenian barongsai. Penulis menjelaskan tentang asal-usul barongsai dan jenis-jenis barongsai. Dalam penulisan ini, penulis memilih melakukan observasi di salah satu organisasi barongsai di Yogyakarta, yaitu Perkumpulan Budi Abadi (Hoo Hap Hwee).

Dalam tinjauan pustaka yang telah di lakukan, dapat disimpulkan bahwa pada kedua tugas akhir ini mempunyai tema yang sama, yaitu tentang kesenian barongsai. Namun isi tugas akhir Ogi Gustaman yang berjudul “Kesenian Barongsai Sebagai Salah Satu Kebudayaan Tionghoa di Indonesia” berbeda dengan tugas akhir yang berjudul “Organisasi Barongsai Isakuiki di Kumetiran Kidul Yogyakarta”. Dapat dilihat dari berbagai tulisan yang

(8)

dijelaskan dalam kedua tugas akhir tersebut, organisasi barongsai yang dipilih penulis pun juga berbeda.

1.6 BATASAN MASALAH

2. Penulisan ini hanya membahas tentang kesenian barongsai.

3. Penulisan ini hanya dilakukan di Organisasi Barongsai Isakuiki Yogyakarta.

1.7METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi dan referensi agar dapat menyelesaikan tugas akhir.

a. Observasi

Dengan melakukan tinjauan langsung di tempat observasi yaitu di Organisasi Barongsai Isakuiki untuk mendapatkan informasi dan melihat secara langsung pertunjukan barongsai dari organisasi tersebut.

b. Wawancara

Metode wawancara dilakukan kepada pimpinan dan anggota Organisasi Barongsai Isakuiki Yogyakarta untuk mendapatkan informasi yang akurat.

(9)

c. Studi Pustaka

Metode studi pustaka yaitu dilakukan dengan mencari informasi dari buku-buku untuk menambah referensi penulisan.

1.8SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan ini terbagi dalam lima bab, yaitu:

1. Bab I : Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

2. Bab II : Sekilas tentang barongsai. Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat kesenian barongsai, pengertian kesenian barongsai, dan jenis-jenis barongsai dan perbedaannya. 3. Bab III : Organisasi Barongsai Isakuiki dan apresiasi masyarakat

Kumetiran Kidul. Bab ini menguraikan tentang asal-usul dibentuknya Organisasi Barongsai Isakuiki, tujuan dibentuknya Organisasi Barongsai Isakuiki, dan apresiasi masyarakat Kumetiran Kidul terhadap kesenian barongsai. 4. Bab IV : Pertunjukan dan kegiatan Organisasi Barongsai Isakuiki. 5. Bab V : Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

a) Melakukan identifikasi kurikulum berjalan untuk memahami aspek, teknik serta indikator materi lingkungan yang telah tercakup di dalam kurikulum SMA IT Nur Hidayah. b)

Program-program dan kerja sama yang dibuat oleh Matahari Department Store merupakan bentuk dari relationship oriented promotion untuk menciptakan loyalitas konsumen

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan kasihnya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Literatur Analisis

Kemudian dalam penelitian ini menggunakan teknik steganografi End Of File yang dimana pesan rahasia akan disisipkan pada media citra digital berformat JPG.. Namun menyisipkan

Pemanfaatan tumbuhan eceng gondok sebagai kerajinan ini dapat menguntungkan bagi lingkungan dan yang mengolah kerajinannya tersebut. Keuntungan bagi lingkungan dapat

Kompleks, yaitu mengandung bermacam jenis tugas yang harus dapat diatasi dengan baik dalam arti bahwa individu yang inteligen mampu menyerap kemampuan baru dan memadukannya

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan

e-speaking terdiri dari perintah suara membuka program, menutup program, dan perintah suara mendikte kata dalam microsoft word, yang dapat dilakukan pada menu command, menu