• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM REKAM MEDIS PASIEN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM REKAM MEDIS PASIEN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BERBASIS WEB"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Citra Nurwidanastasia

NIM : 033124020

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain Sarjana Sains (S.Si) Degree

Computer Science Study Program

By :

Citra Nurwidanastasia NIM : 033124020

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM

MATHEMATICS DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)

Bagi orang percaya mujizat nyata...

Terkadang kita merasa tak ada jalan terbuka Tak ada lagi waktu terlambat sudah

Dia mengerti...Dia peduli... Persoalan yang sedang terjadi...

(diatas adalah penggalan lagu yang selama ini slalu memberi smangat aku dalam menegerjakan skripsi...)

“Jadikan setiap masalah kita sebagai batu loncatan buat

meraih prestasi baru”

Pertolonganku ialah dari Tuhan

yang menjadikan langit dan bumi

(Mazmur 121 : 2).

Ia membuat segala sesuatu indah

pada waktunya

(Pengkhotbah 3 : 11)

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Yang empunya kerajaan surga, Tuhan Yesus Kristus.

Papa dan Mama yang senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan doa.

Adekku yang selalu memberikan semangat kepadaku. “ Cleoku” yang slalu mendampingiku

terimakasih untuk pengertian,kesabaran, kasih, dan penguatan yang kau berikan padaku.

(6)

v

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 9 Mei 2008 Penulis

(7)
(8)

baik dalam sebuah catatan/berkas kesehatan. Catatan/berkas tersebut memuat identitas pasien, riwayat kesehatan pasien, daftar penyakit yang pernah diderita pasien, diagnosis yang pernah dilakukan oleh tenaga medis, gejala-gejala penyakit yang pernah terjadi, alergi terhadap obat-obat tertentu dan masih banyak lagi. Catatan tersebut senantiasa tercatat/terekam dengan baik dan benar karena isi dari catatan tersebut sangatlah penting dan rahasia bahkan tidak semua orang berhak membaca dan mengetahui nantinya. Catatan kesehatan tersebut sering disebut dengan rekam medis.

Untuk memudahkan pengelolaan basis data dan demi keamanan datanya, maka penulis membangun sebuah sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis

web yang akan menyimpan data rekam medis pasien Puskesmas. Sistem ini memiliki beberapa fasilitas bagi pengguna yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pasien. Dalam sistem ini terdapat tiga orang pengguna yang terdiri atas petugas medis, petugas non medis dan petugas Dinkes (Dinas Kesehatan). Fasilitas bagi petugas medis ialah memasukkan data medis pasien dan data resep. Petugas non medis mempunyai fasilitas untuk memasukkan data petugas medis, data pasien, data obat dan mencetak kartu pasien bagi pasien baru. Petugas non medis dalam sistem ini dapat disebut sebagai administrator. Sedangkan petugas Dinkes hanya mempunyai fasilitas melihat laporan dan kemudian mencetaknya.

Sistem rekam medis ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) untuk penulisan script web dan MySQL (My Structured Query Language) sebagai pengelola basis datanya. Sedangkan untuk jaringan komputernya, sistem komputer yang digunakan ialah sistem client/server.

Sistem rekam medis ini telah dievaluasi oleh 15 responden yang terdiri atas petugas medis, petugas non medis dan petugas Dinkes. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa menurut mayoritas respoden, sistem ini telah memenuhi kebutuhan pengguna dan dapat digunakan untuk menyimpan serta mencari informasi tentang data medis pasien pada suatu Puskesmas.

(9)

These archives conveying the patients’ identity, their medical histories, which include the disease they have, and the diagnosis performed by medical attendants, the symptoms they had had, the allergy to the certain medicines and many more. These archives are always well and correctly organized since their content are very important and confidential such that only certain people who has authorization to read and know the content. These archives are called medical records.

In order to facilitating the management as well as the security of these data, the writer built a web-based medical record system for Puskesmas. This system will store the patients’ medical record in the Puskesmas. The system has some facilities for users that can be used to access information of the patients. The user of this system are medical attendants, non-medical attendants, and health agency officer. The facilities for medical attendants are data entry for medical and prescription data. The non-medical attendants have facilities to entry the data of medical attendants, patients, as well as medications, and to print patient card for new patients. In this case, the non-medical attendant is the administrator. In addition, the health agency officers have facilities to retrieve the information and to generate various reports.

This medical record system was built using PHP (Hypertext Preprocessor) for web script writing and MySQL (My Structured Query Language) as the database management system. This system implements client/server system.

The medical records system has been evaluated by 15 respondents that consists of medical attendants, non-medical attendants, and health agency officers. The result of the evaluation shows that, the system fulfills users need to store and search information of patients and their medical records in Puskesmas.

(10)

ix

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan hikmat kebijaksaan, kekuatan, kesabaran, kasih karunia dan berkatNya dalam kehidupan penulis baik dalam suka maupun duka, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Rekam Medis Pasien Pusat Kesehatan Masyarakat Berbasis Web” ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang telah memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan dorongan pada penulis sehingga akhirnya tugas akhir ini dapat selesai. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing I dan KaProDi Ilmu Komputer, atas kesabaran, bimbingan, waktu dan saran yang diberikan.

2. Bapak Erick Kurniawan S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing II, atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan.

3. Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S, B.S.T, M.Sc, M.A selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, beserta seluruh dosen yang telah membimbing penulis selama belajar di Sanata Dharma.

4. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si.,M.Kom sebagai dosen penguji atas saran dan kritikan yang diberikan.

(11)

x

kerjasamanya selama penulis melakukan observasi.

8. Bapak dr. Harda Nuryahwandana dan segenap staff Puskesmas Srumbung atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan observasi.

9. Papa Mama tercinta dr. Harda Nuryahwandana dan Titik Widayati SPd serta adekku Prima Boti Nurwidaningrum atas dukungan moril, doa dan semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis.

10. Bapak RB.Sukiyanta dan Ibu Yulita Titik sekeluarga atas dukungan doa dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

11. Frans (makasih semua bantuannya), Elis (makasih da mau nemenin bimbingan ke UKDW) dan Vica buat dukungan doanya, semua kecerewetan kalian yang itu semua mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan semua bantuan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Makasih angel-angelku!!

12. Mz Tommy, Mz Sakti, Mz Sunu dan Mz Dhani(ndutz) untuk dorongan semangat dan waktu yang telah diberikan untuk mendengarkan semua keluh kesahku selama ini.

(12)

xi

doanya. Jangan lelah melayani Tuhan ya!!!!

16. Temen-temen sesama bimbingan, Rey, Fery, Hendro, Mz Lilik, Sugik, Puguh “Panjul”(Thanks buat pinjeman bukunya), Bayu, Daniel, atas keceriaan saat menunggu waktu bimbingan.

17. Temen2 kost ”Palem”, Imel, Anie, Dimon, M’Reta, Aline, Aprin, Emma, Rini, Jesi, Tante, M’Siska, Anna, Tika (Thanks mo dengerin curhat2ku), Mita dan M’Erni atas kebersamaannya selama ini.

18. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata besar harapan penulis semoga tugas akhir ini berguna bagi semua pihak.

(13)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

(14)

xiii

(15)

xv

3.5.4.5. Perancangan Form Ganti Password... 87

3.5.4.6. Perancangan Form Kesalahan... 87

(16)

xvi BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 125 5.2. Saran ... 127 DAFTAR PUSTAKA ... 128 LAMPIRAN

(17)
(18)

Tabel 3.2. Tabel Pasien ... 60

Tabel 3.11. Aturan Integritas untuk Entitas yang berelasi... 64

Tabel 3.12. Aturan Integritas untuk Entitas yang tidak berelasi... 64

Tabel 3.13. Aturan Domain Entitas Petugas Medis... 64

Tabel 3.14. Aturan Domain Entitas Pasien... 65

Tabel 3.15. Aturan Domain Entitas Mendiagnosa... 65

Tabel 3.16. Aturan Domain Entitas Resep... 65

Tabel 3.17. Aturan Domain Entitas Obat... 66

Tabel 3.18. Aturan Domain Entitas Mempunyai... 66

Tabel 3.19. Aturan Domain Entitas Puskesmas... 66

Tabel 3.20. Aturan Domain Entitas Petugas NonMedis... 66

Tabel 3.21. Aturan Domain Entitas Petugas Dinkes... 66

Tabel 3.22. Aturan Domain Entitas Penyakit... 67

(19)

xviii

Tabel 4.11. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.1... 118

Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.2... 119

Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.3... 120

Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.4... 121

Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.5... 122

Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.6... 123

(20)

xix

Gambar 2.2. Notasi DFD ... 15

Gambar 2.3. Simbol Program bagan alir(flowchart)... 15

Gambar 2.4. Actor... 16

Gambar 2.5. Use-case... 17

Gambar 2.6. Simbol-simbol yang digunakan dalam hubungan entitas... 21

Gambar 3.1. Package actor dan use case... 45

Gambar 3.10. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi petugas Dinkes... 53

Gambar 3.11. DFD level 2 pengolahan data pasien sisi petugas non medis... 54

Gambar 3.12. DFD level 2 pengolahan data obat sisi petugas non medis ... 54

Gambar 3.13. DFD level 2 pengolahan data petugas medis sisi petugas non medis ... 55

Gambar 3.14. Diagram Relasi Entitas... 59

Gambar 3.15. Struktur menu sisi petugas non medis... 71

Gambar 3.16. Struktur menu sisi petugas medis... 71

Gambar 3.17. Struktur menu sisi petugas Dinkes ... 72

Gambar 3.18. Rancangan form utama (homepage) ... 73

Gambar 3.19. Rancangan form login sisi petugas non medis ... 74

Gambar 3.20. Rancangan form halaman utama sisi petugas non medis... 75

(21)

xx

Gambar 3.25. Rancangan form login sisi petugas medis ... 80

Gambar 3.26. Rancangan form halaman utama sisi petugas medis... 81

Gambar 3.27. Rancangan form daftar data pasien sisi petugas medis ... 82

Gambar 3.28. Rancangan form input data medis pasien... 83

Gambar 3.29. Rancangan form input data resep ... 84

Gambar 3.30. Rancangan form login sisi petugas Dinkes ... 85

Gambar 3.31. Rancangan form halaman utama petugas Dinkes ... 85

Gambar 3.32. Rancangan form halaman laporan data pasien... 86

Gambar 3.33. Rancangan form halaman laporan data penyakit ... 86

Gambar 3.34 Rancangan form halaman ganti password... 87

Gambar 3.35 Rancangan form pesan kesalahan... 87

Gambar 4.1. Tampilan antar muka untuk homepage... 94

Gambar 4.2. Tampilan form data login petugas non medis ... 95

Gambar 4.3. Tampilan form halaman utama petugas non medis... 96

Gambar 4.4. Tampilan form tambah data petugas medis... 96

Gambar 4.10. Tampilan form ganti password... 100

Gambar 4.11. Tampilan form data login petugas medis ... 101

Gambar 4.12. Tampilan halaman utama petugas medis ... 102

Gambar 4.13. Tampilan daftar data pasien ... 102

Gambar 4.14. Tampilan detail data pasien... 103

Gambar 4.15. Tampilan form tambah data medis pasien... 103

(22)

xxi

Gambar 4.20. Tampilan pesan kesalahan saat memasukkan username dan

(23)

1

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini memberikan

pengaruh besar di segala bidang. Informasi merupakan bagian yang sangat penting

di dalam kehidupan di era globalisasi saat ini. Perkembangan teknologi tersebut,

juga memberikan pengaruh pada lembaga pelayanan kesehatan di Indonesia.

Setiap lembaga pelayanan kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) tentu memiliki catatan mengenai pasien-pasiennya yang dikelola

dengan baik dalam sistem rekam medis. Rekam medis ini merupakan bukti tertulis

tentang catatan riwayat kesehatan pasien yang merupakan hasil dari proses

pelayanan yang diberikan oleh dokter kepada pasiennya. Menurut Departemen

Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medis (1997), rekam medis diartikan

sebagai ” keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas,

anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan

medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan”. Tujuan dari rekam medis

itu sendiri adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka

upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Di Indonesia kebanyakan

sistem rekam medis masih ditangani secara manual. Ada juga sistem rekam medis

(24)

Adapun kelemahan dari sistem rekam medis manual adalah :

1. Membutuhkan ruang yang besar dalam penyimpanan data.

2. Berkas rekam medis pasien sering berpindah tangan antara petugas medis

satu dengan yang lain dan karena data tersebut berupa kertas jadi ada

kemungkinan risiko hilang dan rusak sangat besar.

3. Jika pasien berobat ke Puskesmas lain, perlu diadakan pendataan ulang.

4. Data hanya dapat dipakai oleh Puskesmas yang bersangkutan pada satu saat

tertentu.

5. Dalam proses pembuatan laporan, sistem manual kurang menghasilkan

laporan yang akurat dan efisien. Selain itu juga proses pengerjaan laporan

juga lama karena harus di data satu per satu sehingga hal ini menghambat

kinerja petugas Dinkes dalam mengetahui informasi laporan data-data

penyakit yang berbahaya dan bahkan penyakit yang merupakan golongan

Kejadian Luar Biasa(KLB).

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka diperlukan sistem baru yang

lebih baik dan mempunyai efisiensi yang tinggi yaitu sistem rekam medis on-line

yang bisa diakses oleh lembaga kesehatan seperti Puskesmas. Dengan sistem

rekam medis ini, Puskesmas dengan aturan tertentu dapat mengakses ke satu basis

data yang berada di server. Puskesmas dapat menyimpan dan mengambil data dari

basis data yang sama. Dengan demikian petugas medis dan petugas non medis

Puskesmas yang mempunyai hak akses dapat mengakses data tersebut.

Adapun kelebihan sistem rekam medis on-line ini adalah :

(25)

komputer dari data-data yang sudah ada.

2. Data dapat diakses oleh beberapa pengguna yang memiliki wewenang

secara bersamaan.

3. Data dapat diakses kapan saja.

4. Pihak pelayanan kesehatan menjadi mempunyai bukti tertulis atas segala

tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan.

Sistem rekam medis ini akan dibangun dengan menggunakan aplikasi web

yang dirancang dengan antar muka (interface) yang bersifat user-friendly

sehingga memungkinkan pengguna (petugas medis Puskesmas, petugas non medis

Puskesmas dan petugas Dinkes) dengan jenis kebutuhan yang berbeda dapat

mengakses data pasien dengan nyaman.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diangkat dalam tugas akhir ini adalah :

Bagaimana membangun sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis

web agar pengguna (petugas medis Puskesmas, petugas non medis Puskesmas dan petugas Dinkes) dapat mengakses data rekam medis secara cepat, mudah dan

nyaman?

1.3 Batasan Masalah

Rekam medis Puskesmas berbasis web yang akan dibahas dalam tugas

(26)

1. Data pasien yang akan diolah dan dipakai disini adalah data pasien yang

melakukan pemeriksaan di Puskesmas.

2. Yang berhak mengakses sistem ini hanyalah petugas medis, petugas non

medis dan petugas Dinkes.

3. Puskesmas yang dapat mengakses sistem rekam medis ini hanyalah

Puskesmas yang telah mendaftarkan diri dalam hal ini diwakili oleh

petugas rekam medis Puskesmas ( petugas non medis ).

4. Implementasi database menggunakan PHP dan MySQL.

5. Setiap Puskesmas diwakili oleh dua orang petugas non medis Puskesmas.

6. Sistem rekam medis ini tidak menangani pencatatan stok obat, jadi data

obat yang ada hanya data obat yang digunakan di data medis pasien.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini ialah membuat sistem rekam medis

Puskesmas berbasis web yang nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat

seperti berikut :

™ Sistem rekam medis ini dapat membantu petugas medis Puskesmas

dalam memberikan tindakan medis dan menentukan obat yang akan

diberikan kepada pasien.

™ Sistem rekam medis ini diharapkan dapat membantu dalam pembuatan

berbagai laporan.

™ Sistem rekam medis ini juga diharapkan dapat membantu dalam

(27)

™ Sistem rekam medis ini diharapkan dapat membantu petugas Dinkes

dalam mendapatkan informasi laporan data-data penyakit yang

berbahaya dan bahkan penyakit yang merupakan Kejadian Luar

Biasa(KLB).

1.5 Manfaat Penulisan

Bagi Mahasiswa :

1. Menambah bekal ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.

2. Menambah pengalaman hidup sebagai bekal masa depan.

3. Belajar untuk memecahkan masalah dan mencari solusi dari berbagai

masalah yang timbul.

4. Memperluas cakrawala berpikir.

Bagi Universitas :

1. Terjalinnya hubungan baik antara pihak universitas dengan instansi yang

bersangkutan.

2. Tercapainya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian

dan pengabdian.

3. Bahan evaluasi untuk menyesuaikan materi-materi kuliah dengan aplikasi

nyata di lapangan.

Bagi Puskesmas:

1. Terjalinnya hubungan baik antara pihak Puskesmas dengan mahasiswa

itu sendiri.

(28)

universitas.

3. Tidak menutup kemungkinan adanya saran dan kritik dari mahasiswa

yang bersifat positif dan membangun.

1.6 Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam pembuatan rekam medis Puskesmas

berbasis web ini adalah metodologi waterfall (Pressmann,2002), yaitu sebagai

berikut :

1. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mempelajari masalah yang dihadapi

oleh sistem. Dengan melakukan observasi (pengamatan langsung maupun

pengambilan sampel data) dan interview (melakukan tanya

jawab/wawancara dengan calon pemakai sistem).

2. Penentuan Kebutuhan Sistem

Dari hasil observasi maupun wawancara yang telah dilakukan maka dapat

ditentukan apa saja kebutuhan sistem untuk mengatasi masalah yang

dihadapi. Selain itu juga dapat diketahui kekurangan yang ada pada sistem

yang lama.

3. Analisa Sistem

Pada tahap ini yang dilakukan ialah mempelajari sistem yang sudah ada

(29)

4. Desain Sistem

Pada tahap ini yang dilakukan ialah merancang sistem yang baru

berdasarkan hasil analisa sistem dan penentuan kebutuhan yang telah

dilakukan sebelumnya.

5. Implementasi Sistem

Tahap ini baru dapat dilakukan jika tahap-tahap sebelumnya sudah

dilakukan karena pada tahap ini dilakukan perancangan sistem informasi

yang dapat mendukung kinerja organisasi.

6. Pengujian dan Perawatan Sistem

Setelah sistem selesai melewati tahap implementasi maka tahap berikutnya

sistem tersebut haruslah melewati tahap pengujian sistem secara

keseluruhan untuk mengetahui masih ada atau tidaknya kesalahan pada

sistem sebelum sistem tersebut diserahkan kepada pengguna. Selain itu

setelah sistem tersebut jadi, sistem juga melewati tahap perawatan sistem.

7. Penerapan dan Evaluasi Sistem

a) Sistem diterapkan.

b) Training user.

(30)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang penjelasan dari latar belakang penulisan,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi uraian tentang landasan teori yang digunakan

dalam merancang sistem informasi rekam medis Puskesmas berbasis

web.

Bab III Analisa dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi tentang penjelasan dari metodologi yang digunakan

dan dilanjutkan dengan tahap-tahap pembangunan rekam medis

berbasis web.

Bab IV Implementasi

Bab ini berisi penjelasan dari hasil implementasi berdasarkan analisa

dan penilaian terhadap website yang dibangun, pemodelan, dan

implementasinya ke dalam program menggunakan PHP dan MySQL.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis serta

pembahasan masalah berdasarkan hasil yang didapat secara

(31)

9

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Fitz Gerald (1981) dalam Hartono (1989), sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui

terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian tentang sistem

pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan

mempunyai peranan yang penting didalam pendekatan untuk mempelajari suatu

sistem.

Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak

dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-kompenen atau

subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu

kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

2.1.2 Elemen-elemen sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

(32)

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari

sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya

serta menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi

dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang

lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika

tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

(33)

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem

yang lainnya melalui penghubung tersebut. Dan dengan penghubung ini pula

satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk

membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah

energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran ini dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau

kepada supra sistem.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

(34)

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan

ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Didalam pengembangan sistem terdapat 5 tahapan yaitu :

a. Studi Kelayakan

Pada tahap pertama ini yang dilakukan adalah mempelajari masalah

yang dihadapi oleh sistem. Dengan melakukan observasi (pengamatan

langsung maupun pengambilan sampel data) dan interview (melakukan

tanya jawab/wawancara dengan calon pemakai sistem). Sehingga sebelum

merancang sistem yang baru, sudah diketahui terlebih dahulu bagaimana

sistem yang ada sebelumnya dan perancangan sistem yang baru dapat tepat

sasaran.

b. Rencana Pendahuluan

Setelah mengetahui bagaimana sistem yang sudah ada maka tahap

selanjutnya ialah perencanaan awal akan sistem yang akan dibangun

nantinya. Langkah awal yang dapat dilakukan dengan menentukan

kebutuhan sistem. Dari hasil observasi maupun interview dengan calon

(35)

masalah yang dihadapi. Dan juga dapat diketahui kekurangan yang ada pada

sistem yang lama agar pada sistem yang baru nantinya dapat terpenuhi

semua kebutuhan sistem tadi.

c. Analisis Sistem

Tahap analisis sistem ini dapat didefinisikan sebagai penguraian dari

sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya pada sistem yang akan dibangun nantinya. Tahap analisis ini

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam

tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan pada tahap selanjutnya.

d. Perancangan Sistem (Desain Sistem)

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan

gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang baru. Desain

secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi

yang akan didesain secara rinci. Dimana gambaran sistem yang baru ini

dirancang berdasarkan hasil analisa sistem dan penentuan kebutuhan yang

telah dilakukan sebelumnya.

e. Implementasi Sistem

Sistem telah melalui tahap analisis dan desain sistem secara terinci

(36)

meletakkan sistem supaya siap untuk beroperasikan. Tahap implementasi

sistem ini dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : • Menerapkan rencana implementasi.

• Melakukan kegiatan implementasi • Tindak lanjut implementasi.

2.3 Alat dan Teknik dalam Pengembangan Sistem

Untuk setiap pengembangan sistem akan dibutuhkan alat bantu desain

yang digunakan untuk membantu analisis dan perancangan sistem yang akan

dikembangkan. Alat bantu tersebut biasanya berbentuk diagram atau grafik

(Jogiyanto 1990). Alat bantu yang berbentuk grafik dapat diuraikan sebagai

berikut :

a) HIPO Diagram

HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) adalah alat dokumentasi

program, khususnya sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus

pengembangan sistem. Diagram pada Gambar 2.1 menggambarkan hubungan

dari fungsi-fungsi pada sistem secara berjenjang.

Gambar 2.1 HIPO Diagram

0.0

2.0 1.0

(37)

b) Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan arus dari data sistem. Notasi-notasi tersebut dapat dilihat

pada Gambar 2.2 berikut:

: Gambar kesatuan luar.

: Gambar notasi proses

: Gambar arus data

: Gambar notasi penyimpanan.

Gambar 2.2 Notasi DFD

c) Sistem Flowchart

Sistem flowchart merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk

menggambarkan sistem secara pisikal. Simbol-simbol yang dapat digunakan

dalam sistem flowchart, bisa dilihat pada gambar 2.3 berikut :

: Simbol masukan : Simbol awal/akhir kegiatan

: Simbol proses : Simbol keluaran

: Simbol keputusan : Simbol tampilan di layar

(38)

d) Use-case Diagram

Use-case diagram merupakan salah satu bentuk diagram grafis dari

Unified Modeling Laguage(UML) yang menggambarkan secara grafis

perilaku software aplikasi. UML sendiri adalah sebuah sistem arsitektur

dengan sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan

mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sistem software. Artifact ini

merupakan sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu

proses rekayasa software yang mana dapat berupa model, deskripsi, atau

software. Sebuah use-case diagram mengandung : ™ Actor

Actor disini menggambarkan pengguna software aplikasi, yang mana nantinya akan membantu memberikan suatu gambaran jelas

tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebuah actor

mungkin seorang manusia, satu device hardware, atau sistem

informasi lain. Actor dinotasikan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.4 Actor

™ Use-case

Use-case ini menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk didalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi

tersebut. Use-case dibuat berdasarkan keperluan actor. Setiap use-case

(39)

interaksinya dengan actor. Sebuah use-case tidak dapat mencakup

semua keperluan suatu software aplikasi, oleh sebab itu untuk

mengatasinya sebuah koleksi dari beberapa use-case tadi diatur dan

ditempatkan dalam berbagai paket use-case(use-case package). Secara

grafis use-case dinotasikan sebagai berikut :

Gambar 2.5 Use-case

™ Interaksi antara actor dan use-case.

Dalam use-case model, hubungan interaksi antara actor dengan

use-case digambarkan menggunakan association relationship yang memiliki stereotypeinclude”, “extend” dan “generalize relationship”.

Hubungan include menggambarkan bahwa suatu use-case seluruhnya

meliputi fungsionalitas dari use-case lainnya. Hubungan extend antar

use-case berarti bahwa satu use-case merupakan tambahan

fungsionalitas dari use-case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu

dipenuhi.

2.4 Database, DBMS dan Konsep Pengembangannya. 2.4.1 Pengertian Database

Database adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan.

Dimana data-data tersebut dapat disimpan dalam beberapa tempat dan data

tersebut akan membuat sebuah buku alamat dari sebuah nama, alamat dan

(40)

Manfaat dari adanya basis data atau database antara lain seperti :

a) Meminimalkan duplikasi / pengulangan data.

b) Konsistensi data.

c) Integrasi data.

d) Pendataan data secara bersama.

e) Kemudahan pengembangan aplikasi.

f) Pengendalian keamanan, hak dan integritas yang sama.

g) Aksesbilitas dan respons data.

h) Indepedensi Data.

i) Mengurangi biaya perawatan program.

2.4.2 Pengertian DBMS

Database Management System (DBMS) adalah sebuah kumpulan

komponen untuk mendefinisikan, menyusun dan memanipulasi sebuah

database.

2.4.3 Model Basis Data Relasional

Model basis data relasional ini merupakan model data yang

merepresentasikan data dalam bentuk tabel atau relasi. Model basis data ini

terdiri atas tiga komponen yaitu :

1.) Struktur Data (data structure)

Dalam struktur data ini data di susun dalam bentuk tabel

(41)

2.) Manipulasi Data (data manipulation)

Manipulasi data ini merupakan operasi-operasi yang digunakan

untuk memanipulasi data yang disimpan dalam tabel.

3.) Integritas Basis Data (data integrity)

Integritas basis data ini adalah fasilitas-fasilitas yang tercakup

dalam aturan-aturan bisnis (business rules) yang menjaga integritas

data saat data di manipulasi.

2.4.4 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengubahan struktur data yang

kompleks menjadi struktur data yang sederhana dan stabil. Normalisasi sebuah

basis data dilakukan lewat beberapa langkah dimana tiap langkah manghasilkan

suatu keadaan yang disebut normal.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bentuk normal pertama (1NF)

Pada langkah pertama ini relasi (tabel) berada dalam bentuk normal

pertama jika relasi tersebut tidak memuat grup berulang. Jika masih

memuat grup berulang, maka grup berulang tersebut harus dihilangkan

sehingga diperoleh relasi 1NF.

b. Bentuk normal kedua (2NF)

Suatu relasi (tabel) berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika

memenuhi :

(42)

2. Setiap atribut bukan kunci tergantung penuh pada kunci

primernya. Jadi tidak ada ketergantungan parsial dalam relasi

tersebut.

Ketergantungan fungsional sebagian/parsial (partial functional

dependency) dalam suatu relasi terjadi jika satu atau lebih atribut bukan

kunci tergantung hanya sebagian pada kunci primernya. Jika relasi masih

memuat ketergantungan parsial, maka relasi tersebut harus dipecah

menjadi beberapa relasi sesuai dengan ketergantungan parsial yang

ditemukan.

c. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu relasi (tabel) berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika

memenuhi :

1. Relasi tersebut sudah dalam bentuk 2NF.

2. Relasi tidak memuat ketergantungan transitif.

Ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara

dua atau lebih atribut bukan kunci dalam suatu relasi.

2.4.5 Model Hubungan Entitas (ER)

Model Hubungan Entitas (ER) adalah model yang termasuk dalam

konsep perancangan (conceptual design), yang mampu menyediakan suatu

gagasan yang menggambarkan kebutuhan data dari suatu aplikasi agar mudah

dimengerti dan bebas dari kriteria dalam hal pengolahan dan pengorganisasian

(43)

simbol-simbol yang akan menjelaskan peristiwa yang terjadi menyangkut data

dalam suatu sistem. Adapun simbol-simbol tersebut dapat dilihat pada gambar

2. 6 berikut. Simbol-simbol yang digunakan dalam Model Hubungan Entitas

(ER) antara lain :

: Entitas : Atribut

: Relasi : Hubungan tunggal

: Menghubungkan simbol yang ada

Gambar 2.6 Simbol-simbol yang digunakan dalam hubungan entitas

Cardinality Ratio

a) One-to-one (satu lawan satu)

Satu entitas mempunyai hubungan atau relasi dengan satu entitas yang

lain.

b) One-to-many (satu lawan banyak)

Satu entitas mempunyai hubungan atau relasi dengan beberapa entitas.

c) Many-to-many (banyak lawan banyak)

Beberapa entitas mempunyai hubungan atau relasi dengan beberapa

(44)

Key dan Atribut Deskritiptif antara lain :

a) Superkey

Kumpulan-kumpulan atribut dari suatu relasi yang unik.

b) Candidate Key

Setiap relasi mempunyai lebih dari satu key dan masing-masing key

tersebut disebut candidate key.

c) Primary Key

Merupakan candidate key yang digunakan untuk mengidentifikasikan

tuple/record (baris) pada suatu relasi.

2.4.6 Integritas Basis Data

Integritas basis data adalah perubahan terhadap basis data oleh user

yang berhak dan tidak menghasilkan ketidakkonsistenan dan kerusakan

data(Rosa & Sri Hartati, 2006, Modul Basis Data 2). Untuk mengatur definisi

dan modifikasi terhadap basis data sehingga menjamin integrasi dari basis data

tersebut, maka dalam basis data dikenal istilah aturan integritas(integrity

constraints).

Aturan integritas basis data tersebut ada 6 jenis antara lain yaitu :

1. Entity Integrity Constraints (aturan integritas entitas).

Aturan integritas entitas adalah aturan dimana di dalam setiap

entitas dideklarasikan kunci primer (primary key) untuk menjamin tidak

adanya baris-baris yang memiliki nilai yang sama dalam tabel(duplikat

(45)

2. Domain Constraints (aturan domain).

Domain merupakan kumpulan tipe data dan jangkauan nilai yang

diperbolehkan pada atribut sebuah relasi. Sedangkan aturan domain adalah

aturan-aturan yang dirumuskan dalam definisi domain dimana definisi

domain itu meliputi tipe data, panjang, format, jangkauan, nilai yang

memungkinkan, keunikan dan kemungkinan data bernilai null. Tujuan dari

adanya definisi domain ini adalah sistem dapat mengecek keakuratan data

yang dimasukkan dalam database dan menguji kueri apakah perbandingan

dalam kriteria yang dilakukan sudah sesuai.

3. Referential Integrity Constraints (aturan integritas referensial).

Aturan integritas referensial (referential integrity constraints)

adalah aturan yang mengatur kebenaran referensi dari satu obyek ke obyek

lain dalam basis data. Aturan ini akan menjamin bahwa setiap nilai dalam

kolom kunci tamu dari tabel yang merujuk harus tepat sama dengan nilai

dalam kolom kunci primer dari tabel yang dirujuk, atau jika tidak akan

bernilai null.

Apabila terdapat perubahan dalam database maka dapat

mengakibatkan pelanggaran terhadap aturan integritas referensial. Maka

dari itu terdapat aturan untuk melakukan operasi insert, delete dan update

yaitu sebagai berikut :

a. Insertion Rule

Jika dilakukan penyisipan baris terhadap sebuah tabel yang merujuk,

(46)

b. Deletion Rule

Jika diberlakukan penghapusan baris terhadap sebuah tabel yang

dirujuk dan memiliki nilai yang bersesuaian dengan tabel yang

merujuk maka harus ada perlakuan tertentu untuk menjamin integritas

tabel database tersebut. Perlakuan-perlakuan yang dapat dilakukan itu

ada 3 macam yaitu : ™ Restrict

Tidak mengijinkan adanya penghapusan terhadap baris dalam tabel

yang dirujuk. ™ Nullify

Mengeset nilai yang bersesuaian dari tabel yang merujuk menjadi

null dan kemudian menghapus baris dalam tabel yang dirujuk. ™ Cascading deletion

Baris yang bersesuaian dalam tabel yang merujuk secara otomatis

akan ikut terhapus.

c. Update Rule

Jika yang diupdate adalah kunci tamu pada tabel yang merujuk,

maka perlakuannya seperti insertion rule.

Jika nilai yang diupdate pada tabel yang dirujuk memiliki nilai

yang bersesuaian dengan tabel yang dirujuk maka perlakuannya sama

seperti pada deletion rule.

4. Atribute-Based Constraints (aturan berbasis atribut) dan Tuple Based.

(47)

Aturan berbasis atribut adalah aturan yang menentukan bahwa pada

saat dilakukan insert atau update, nilai suatu atribut tertentu harus

memenuhi kondisi tertentu. Apabila syarat tidak dipenuhi, maka proses

insert atau update akan ditolak dan tidak dilakukan oleh sistem.

Sedangkan aturan berbasis tuple adalah aturan yang menentukan

bahwa pada saat dilakukan insert atau update, nilai beberapa atribut pada

satu baris harus memenuhi kondisi tertentu. Jika tidak memenuhi syarat,

maka proses insert atau update ditolak.

5. Assertions(pernyataan)

Assertions adalah sebuah aturan yang berlaku pada saat operasi

insert/update/delete dan dapat melibatkan beberapa tabel yang bertujuan untuk membuat agar database tetap pada kondisi yang diinginkan.

6. Trigger (pemicu).

Trigger adalah aturan yang akan mengeksekusi perintah secara otomatis sebagai akibat sampingan dari proses modifikasi

(insert/update/delete) dalam database.

Komponen operasi trigger antara lain :

Aturan user : statemen yang digunakan untuk menyatakan operasi

trigger.

Event : operasi manipulasi(insert/delete/update) data yang memicu operasi.

Nama tabel : nama tabel yang diakses/dimodifikasi.

(48)

Aksi : tindakan yang dilakukan saat operasi dijalankan.

2.4.7 Structured Query Language (SQL)

SQL adalah bahasa untuk memanipulasi data relasional. Bahasa SQL

bukan merupakan bahasa pemrograman tetapi sebuah data sublanguage atau

bahasa pengakses data, sehingga perintah SQL dapat digunakan sebagai sebuah

bahasa query atau digabungkan ke dalam program lain. Bahasa SQL juga

mempunyai hubungan yang erat dengan aljabar relasional. SQL memiliki input

atau lebih relasi dan menghasilkan relasi tunggal sebagai keluaran. Meskipun

hasil SQL adalah sebuah bilangan, tetapi hasil tersebut tetap sebuah relasi yang

memiliki satu baris dan satu kolom.

2.5 Internet

2.5.1 Pengertian Internet

Internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai

arti hubungan berbagai komputer dan berbagai tipe komputer yang membentuk

suatu jaringan/sistem yang saling berinteraksi antara satu jaringan dengan

jaringan lainnya dalam lingkup dunia.

2.5.2 Protokol Internet

Komunikasi jaringan komputer diatur dengan bahasa / software standar

yang disebut dengan protokol yang memungkinkan beragam jaringan komputer

(49)

dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)

yang merupakan cara standar untuk mempaketkan dan menyelamatkan data

komputer (sinyal dan elektronik) sehingga data tersebut dapat dikirim ke

komputer yang lain (Sutarman, S.Kom, 2003).

2.5.3 World Wide Web (WWW)

WWW adalah sebuah bagian dari internet yang menggunakan

teknologi hypertext yang sangat memberikan kemudahan dan kecepatan yang

luar biasa dalam mencari informasi serta memberikan tampilan grafik yang

sangat indah. WWW memfasilitasi berbagai jasa internet seperti electronik

mail(e-mail), Telnet, FTP, gopher, dan lain-lain.

2.5.4 HyperText Transfer Protocol (HTTP)

HTTP merupakan protokol standar yang memungkinkan

bermacam-macam komputer saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa HTML

dan digunakan oleh Web server untuk bertukar dokumen HTML.

2.5.5 HyperText Markup Language (HTML)

HTML adalah format standar atau tata penulisan khusus yang

digunakan dalam penyusunan dokumen web di world wide web (WWW) dengan

tata penulisan hypertext. Semua tag-tag HTML bersifat dinamis artinya kode

(50)

disebabkan HTML hanyalah sebuah bahasa Scripting yang dapat berjalan

apabila dijalankan didalam browser (pengakses web).

HTML memiliki beberapa sintaks dasar yang hampir mirip dengan

semua pemrograman baik yang berbasis web maupun visual. Kemiripan itu

adalah bahwa semua struktur pemrograman harus ada sintaks yang menyatakan

program itu dimulai dan diakhiri teks.

2.5.6 Uniform Resource Locator (URL)

URL adalah suatu sarana yang digunakan untuk menentukan lokasi

informasi pada suatu web server. URL dapat diibaratkan suatu alamat, dimana

alamat tersebut terdiri atas :

1. Protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil

informasi.

2. Nama computer (server) dimana informasi tersebut berada.

3. Jalur / path serta nama file dari suatu informasi.

Format umum dari URL adalah sebagai berikut :

Protokol_transfer : // nama_host / path / nama_file

2.6 Konsep-konsep On-line

Secara umum istilah on-line dapat diartikan sebagai kegiatan yang selalu

ada tanpa berhubungan secara langsung dengan objek. Dalam hal ini sistem

komputer telah dapat melaksanakannya dalam banyak bidang kehidupan sekarang

(51)

2.6.1 Sistem Komputasi Terdistribusi

Dalam pembuatan sebuah sistem, desain basis data dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan kebutuhan akan file-file dari basis data yang diperlukan

oleh suatu sistem. Desain basis data terdistribusi dibuat dengan maksud untuk

mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasikan

dalam desain secara umumnya.

Elemen basis data dari file-file basis data harus memiliki

elemen-elemen untuk menyimpan hasil masukan (input) yang masuk. Maka dari itu

struktur dari suatu file tergantung dari arus masukan dan keluaran dari file.

2.6.2 Sistem Komputer Client / Server

Client adalah sebuah komputer yang berhubungan langsung dengan pengguna dan terhubung dengan komputer lain yang memproses permintaan

pengguna yang dikenal sebagai server. Prinsip kerja dari client / server ini

adalah client melakukan permintaan untuk suatu informasi atau mengirim

sebuah perintah ke suatu aplikasi server. Aplikasi server akan menerima

permintaan dari client, kemudian memproses berdasarkan permintaan tersebut,

lalu server akan merespon permintaan tersebut ke client sebagai suatu hasil dari

pemrosesan yang sudah dilakukan. Sehingga tugas dari server adalah melakukan

listen untuk suatu koneksi, sedangkan client mencoba membuat koneksi ke

server. Setelah koneksi terbentuk, hubungan pertukaran data antara client dan

(52)

Mekanisme keamanan data yang ditetapkan pada sistem client / server

sangat tinggi, menyebabkan aplikasi client tidak dapat membuka file-file data

secara langsung, dalam hal ini client cukup melakukan login dan jika nama user

serta password yang dimasukkan benar maka kemudian aplikasi server akan

memberikan service untuk membuka basis data yang berada di server sesuai

dengan permintaan dari pengguna, service yang diberikan juga masih ditentukan

oleh hak akses (access granted) yang dimiliki oleh pengguna tersebut.

Dalam sistem multi user untuk dapat menampilkan suatu data dari

basis data tertentu yang terdapat dalam suatu tabel maka keseluruhan data dari

tabel tersebut harus diambil(download) dari komputer server ke workstation,

kemudian data tersebut diproses untuk kemudian ditampilkan. Sistem client /

server dapat dikatakan sebagai solusi terbaik untuk mendapatkan aplikasi basis data yang handal dalam hal sekuritas data dan tingkat kekeliruan serta mampu

mengurangi kepadatan jalur lalu lintas yang dilewati oleh suatu jaringan.

2.6.3 Aplikasi Berbasis Web

Pada aplikasi berbasis web beban kerja pada komputer client dibuat

sekecil mungkin, sedangkan proses akan banyak dilakukan di server. Hal ini

disebabkan karena web browser hanya menyediakan antar muka bagi client

sedangkan bagian lain dari aplikasi diletakkan di server. Lapisan antarmuka web

berinteraksi dengan webserver untuk berkomunikasi dengan client. Antar muka

web dapat dianggap sebagai paket antara logika bisnis (bisnis logic) dengan

(53)

2.7 Hypertext Preprocessor (PHP) 2.7.1 Pengertian PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting,

sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler.

Bahasa compiler adalah bahasa yang akan mengubah script-script program ke

dalam source code yang nantinya akan membentuk sebuah program yang

berstatus sebagai program EXE yang dapat dieksekusi tanpa adanya bantuan

program pembuatnya. Sedangkan bahasa interpreter adalah bahasa yang mana

script mentahnya tidak harus diubah kedalam bentuk source code, sehingga saat program dijalankan kode dasar secara langsung akan dijalankan selain itu juga

program pembuat juga harus selalu tersedia dan berjalan saat program

diaktifkan.

2.7.2 Konsep kerja PHP

PHP memiliki beberapa aturan penulisan, diantaranya bagaimana

memulai program PHP dan mengakhiri program PHP. Untuk memulai program

PHP, dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang

digunakan untuk menuliskan kode PHP. Tag tersebut yaitu :

<?php

sedangkan untuk mengakhiri kode program yang ada, program dapat ditutup

dengan tanda :

(54)

2.7.3 Variabel PHP

Dalam pemrograman PHP pembentukan variabel tidak sesulit seperti

yang ada di dalam bahasa pemrograman lain, karena pembentukan variabel

disini dapat dibuat dengan menggunakan tanda String($)sebagai

pendeklarasian awal. Dengan menggunakan tanda $ maka karakter yang ada

setelahnya akan dikenali oleh program sebagai bentuk variabel.

Variabel-variabel yang ada antara lain :

a) Variabel Biasa

Secara standar bentuk penulisan variabel adalah dengan

menggunakan tanda string yang kemudian diikuti oleh isi dari variabel

tersebut atau nama variabelnya. Dari variabel tersebut dapat dibaca

berulang-ulang kali dalam satu halaman web.

b) Variabel dalam sebuah kalang atau kelompok

Bentuk dari variabel ini biasanya digunakan untuk

mendeklarasikan data apabila menggunakan fungsi dalam PHP, isi dari

data yang ada pada variabel tersebut tidak dapat ditampilkan apabila

tidak melakukan pemanggilan fungsi yang mendeklarasikan variabel

tersebut.

c) Variabel antar halaman

Bentuk dari varibel ini biasanya digunakan untuk menghantarkan

data yang ada dari setiap variabel ke dalam halaman lain, bentuk-bentuk

(55)

formulir pendaftaran ataupun yang berhubungan dengan formulir

lainnya.

2.8 Sistem Rekam Medis

Setiap lembaga pelayanan kesehatan seperti Puskesmas tentu memiliki

catatan mengenai pasien-pasiennya yang dikelola dengan baik dalam sebuah

catatan/berkas kesehatan. Catatan/berkas tersebut memuat identitas pasien,

riwayat kesehatan pasien, daftar penyakit yang pernah diderita pasien, diagnosis

yang pernah dilakukan oleh tenaga medis, gejala-gejala penyakit yang pernah

terjadi, alergi terhadap obat-obat tertentu dan masih banyak lagi. Catatan tersebut

senantiasa tercatat / terekam dengan baik dan benar karena isi dari catatan tersebut

sangatlah penting dan bersifat rahasia bahkan tidak semua orang berhak membaca

dan mengetahui nantinya. Catatan kesehatan tersebut sering disebut dengan rekam

medis.

Menurut Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medis

(1997), rekam medis diartikan sebagai ” keterangan baik yang tertulis maupun

yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa

segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan

pengobatan”. Tujuan dari rekam medis itu sendiri adalah untuk menunjang

tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan

kesehatan di Puskesmas serta memudahkan dan mempercepat tindakan medis

(56)

34

3.1 Analisa Sistem

Perkembangan teknologi menjadi semakin pesat dan sudah merambah

ke berbagai bidang di dunia ini. Tidak hanya pada bidang teknologi saja.

Dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih, hal ini juga

mempengaruhi pada informasi yang diperoleh maupun dihasilkan. Baik

buruknya suatu informasi yang dihasilkan akan sangat mempengaruhi dalam

perkembangan informasi itu sendiri maupun dalam pengambilan keputusan

untuk memperoleh hasil yang lebih baik di masa mendatang. Informasi yang

aktual, cepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh siapa saja untuk meningkatkan

kuantitas dan kualitas dari kemampuan yang dimilikinya.

Perkembangan teknologi yang ada misalnya pada teknologi komputer.

Kemajuan teknologi komputer yang berfungsi sebagai pendukung pemrosesan

data dan informasi telah menjadi kebutuhan pada setiap perusahaan dan instansi

pemerintah maupun bukan pemerintah. Kemajuan teknologi ini dapat

diterapkan pada berbagai bidang, dalam hal ini akan dibahas penerapannya

pada bidang jasa khususnya jasa pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu

pengolahan data medik pada sebuah Puskesmas.

Puskesmas merupakan sebuah instansi kesehatan yang memberikan jasa

pelayanan pengobatan kepada masyarakat. Setiap hari banyak pasien yang

(57)

ada dari hari ke hari semakin bertambah. Berdasarkan pengamatan dan

wawancara yang dilakukan oleh penulis di Puskesmas Srumbung dan

Puskesmas Salam, data pasien terbanyak biasa terjadi pada hari Senin dan

Selasa. Pengolahan data pasien yang ada masih dilakukan secara manual yaitu

dengan pengarsipan berdasarkan nama desa dari mana pasien tersebut berasal.

Hal tersebut sangat tidak efisien dan tidak efektif, selain itu banyak sekali

resiko yang dapat ditimbulkan seperti kesalahan penulisan data, rusaknya data,

hilangnya data mungkin karena dipinjam dan masih banyak lagi. Untuk

menangani masalah pengolahan data pasien, salah satu cara yang dapat

digunakan adalah dengan membuat suatu sistem yang dapat mempermudah

dalam pengolahan data dan memberikan atau menyajikan informasi secara

cepat dan mudah. Sistem tersebut adalah sistem rekam medis. Sistem ini

terutama ditujukan bagi para petugas medis yang harus segera mengambil

keputusan dari pemeriksaan yang telah dilakukannya dan petugas non medis

yang diberikan tanggungjawab untuk memasukkan data pasien serta

bertanggungjawab atas kelancaran pengolahan data pasien.

Manfaat lain dari sistem rekam medis selain mempermudah pengolahan

data pasien suatu Puskesmas juga bermanfaat bagi pasien antar Puskesmas.

Misalnya seorang pasien memeriksakan dirinya ke Puskesmas Srumbung,

setelah menikah dengan orang yang berasal dari kecamatan Salam dan tinggal

di daerah itu, maka saat dia sakit, dia akan memeriksakan dirinya ke Puskesmas

terdekat. Dalam hal ini yang terdekat ialah Puskesmas Salam. Pada saat

(58)

mengetahui riwayat kesehatan pasien tersebut maka dapat menggunakan sistem

rekam medis ini dengan melihat data medis pasien di Puskesmas Srumbung.

Selain itu untuk mempermudah pengolahan data dan pencarian data medis

pasien, sistem rekam medis ini juga bermanfaat dalam pembuatan

laporan-laporan per wilayah. Laporan-laporan-laporan tersebut nantinya dapat digunakan untuk

pengambilan suatu keputusan, seperti penentuan suatu penyakit merupakan

KLB atau tidak, seberapa besar prosentase yang ada untuk wabah penyakit

yang timbul dalam suatu wilayah, mengetahui ada tidaknya kasus flu burung

maupun demam berdarah di wilayah tersebut dan masih banyak lagi.

Sistem rekam medis pasien Puskesmas yang akan dibangun ini berupa

suatu aplikasi berbasis web yang memungkinkan petugas non medis dengan

aturan tertentu dapat mengakses data ke satu basis data yang berada di server.

Dalam merancang sistem rekam medis ini penulis mempelajari

pelaksanaan sistem rekam medis pada suatu Puskesmas yang sampai saat ini

masih manual sebagai sarana untuk mengetahui proses-proses yang

berhubungan dengan rekam medis Puskesmas dan mengetahui data-data medis

yang dicatat dan kebutuhan penggunanya beserta jaringannya seperti PusTu

atau Puskesmas Pembantu, Lansia atau Lanjut Usia, UKS (Usaha Kesehatan

Sekolah), dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).

Suatu Puskesmas dibagi menjadi beberapa unit bagian yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Bagian-bagian tersebut antara

lain unit KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), unit Gigi, unit KB(Keluarga

(59)

Dari bagian-bagian yang telah disebutkan diatas bagian rekam medis

pasien Puskesmas masuk menjadi satu dengan unit Umum jadi tidak berdiri

sendiri. Bagian rekam medis ini bertugas untuk merekam semua data pasien

dari mulai proses pendaftaran sampai proses pelayanan medis yang diterima

pasien serta mengolah data pasien seperti membuat laporan-laporan. Unit

rekam medis ini sangat penting keberadaannya karena data-data yang ada

berhubungan dengan kelangsungan hidup seorang pasien.

Dalam sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis web ini yang

akan dikembangkan adalah dalam proses pendaftaran, proses pelayanan pasien,

proses perekaman data dan juga pembuatan laporan.

Secara umum sistem rekam medis pasien Puskesmas di Indonesia ini,

sebenarnya sudah ada, hanya saja pengolahan data yang ada sebagian masih

manual. Bahkan pada proses pencatatan data sosial pasien pun masih manual.

Apabila seseorang memeriksakan dirinya ke Puskesmas maka langkah pertama

yang dilakukan ialah mendaftarkan diri. Setelah petugas administrasi mencatat

identitas pasien tersebut, maka pasien akan mendapat kartu pendaftaran dan

kartu periksa. Kemudian kartu periksa ini diserahkan kepada dokter atau

petugas medis yang memeriksa. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan maka

dokter atau petugas medis akan mencatat diagnosa, rencana tindakan,

pelaksanaan tindakan, dan gejala yang ada pada kartu periksa, lalu pasien juga

akan memperoleh resep dari dokter atau petugas medis tersebut. Kemudian

(60)

mengambil obat. Sedangkan kartu periksa ini nantinya akan dikumpulkan

dalam suatu arsip berdasarkan asal desa oleh seorang petugas Puskesmas.

Di dalam proses pemasukan data belum terdapat adanya proses validasi

termasuk pemasukan data sosial pasien sehingga data yang dihasilkan tidak

akurat dan keamanan data kurang terjamin. Validasi data disini kurang terjamin

karena dengan sistem manual ini tidak dapat diketahui siapa yang memasukkan

data sehingga sulit mencari siapa yang bertanggung jawab apabila terjadi

kesalahan memasukkan data karena banyak orang mempunyai kewenangan

untuk memasukkan data dan tidak terdapat password untuk membedakan orang

yang satu dengan yang lainnya.

Di dalam pelayanan rekam medis yang berjalan sekarang semua tugas

dilakukan oleh petugas non medis dan pengguna lain yang berhubungan dengan

medis pasien dapat menggunakan sistem yang berhubungan dengan unit rekam

medis karena dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan berkas.

Sedangkan untuk pembuatan laporan-laporan juga masih manual, yaitu dengan

melakukan rekapitulasi ulang dari berkas-berkas yang ada dan hal ini

membutuhkan waktu yang sangat lama. Proses penyelesaian laporan yang

seperti ini sangat tidak efisien dan sangat merugikan. Karena informasi

laporan-laporan tersebut sangat dibutuhkan secepatnya oleh petugas Dinkes guna

pengambilan tindakan selanjutnya. Misal terdapat penyakit yang ternyata

merupakan KLB, hal tersebut tidak dapat segera terdeteksi dan diambil

(61)

3.2 Identifikasi Masalah

Sistem rekam medis yang telah dijelaskan di atas memiliki kelemahan,

antara lain:

1. Kurang efektif karena tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna

akan informasi yang dibutuhkannya dengan cepat.

2. Dari segi keamanan data kurang terjamin, karena tidak ada validasi

data sehingga terdapat kemungkinan adanya penulisan data yang

salah.

3. Petugas non medis tidak dapat mengirim satu-satu data rekam medis

secara rutin pada saat diminta mendadak. Untuk itu bagian-bagian

lain seperti unit KIA, unit Gigi, unit KB, unit Gizi, unit Sanitasi dan

unit Umum. yang memerlukan (untuk keperluan darurat) harus

mengirim petugasnya dalam hal ini petugas non rekam medis untuk

mengambil sendiri ke bagian rekam medis.

4. Apabila terdapat data yang sama maka harus dilakukan penulisan

berulang kali sehingga tidak efisien.

5. Dari sisi ekonomi membutuhkan banyak biaya karena berkas-berkas

yang dibutuhkan akan banyak, sebanyak jumlah pasien yang ada.

Misalnya seorang pasien memeriksakan dirinya pada bulan Juni

karena sakit batuk, namun sebelumnya pada bulan Maret dia pernah

sakit gatal-gatal dan memeriksakan diri ke Puskesmas yang sama.

(62)

dicari satu persatu dari semua berkas yang ada dan jika tidak

diketemukan maka harus dicatat ulang.

6. Pelayanan yang dilakukan tidak dapat berlangsung cepat.

7. Jika harus dilakukan pengambilan keputusan untuk tindakan medis

selanjutnya, tidak dapat diputuskan dengan cepat karena informasi

riwayat kesehatan pasien sebelumnya tidak dapat diperoleh dengan

cepat.

Sedangkan kelemahan sistem rekam medis yang belum on-line antara lain :

1. Data rekam medis yang ada tidak dapat diakses dari luar Puskesmas

sehingga memperlambat penanganan pasien di luar Puskesmas

tertentu.

2. Berkas rekam medis selalu dipindah dari satu tempat ke tempat yang

lain jika terdapat keperluan darurat sehingga besar kemungkinan

berkas tersebut rusak bahkan hilang.

3. Sistem ini hanya dapat digunakan oleh petugas non medis dan tidak

dapat digunakan secara langsung oleh petugas lain seperti dokter atau

petugas medis yang lain.

4. Integritas data kurang terjamin apabila terdapat perubahan data.

Berkas data rekam medis hanya dapat dipakai oleh satu pengguna pada

saat yang bersamaan. Sehingga jika ada pengguna lain yang membutuhkan

berkas tersebut harus menunggu. Sedangkan dari sisi petugas Dinkes jika

mereka membutuhkan data laporan dari Puskesmas tersebut, harus menunggu

(63)

memasukkan semua data berkas rekam medis dalam komputer. Sehingga

pengambilan keputusan pun tidak dapat dilakukan dengan cepat.

3.3 Analisa Kebutuhan

Tahap ini dilakukan untuk menentukan apa saja yang menjadi

kebutuhan sistem dan data-data yang diperlukan pada pembuatan sistem yang

baru nantinya.

Bagian rekam medis Puskesmas setiap harinya akan melayani data

pasien yang semakin besar karena setiap hari dapat dipastikan jumlah pasien

akan bertambah, selain itu unit rekam medis Puskesmas juga dituntut untuk

lebih cepat dan akurat dalam menyajikan dan menyampaikan berbagai

informasi sehingga dapat memberikan pelayanan medis yang lebih baik dan

berkualitas.

Secara umum sistem rekam medis yang akan dikembangkan ini

melibatkan tiga entitas yaitu petugas non medis, petugas medis dan petugas

Dinkes dalam sistem ini berstatus sebagai admin yang bertanggung jawab

penuh atas sistem ini. Petugas non medis itu sendiri mempunyai tugas untuk

memasukkan data selain data pemeriksaan dokter atau data medis pasien.

Proses yang terjadi dalam sistem rekam medis pasien Puskesmas ini

dibagi atas tiga sisi yaitu :

1. Proses pada sisi petugas non medis sebagai administrator

2. Proses pada sisi petugas medis untuk dokter dan bidan.

(64)

tiap Puskesmas.

Dari sisi petugas non medis proses yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Login, petugas non medis masuk pada menu login dan harus mengisi data

nama dan password. Jika terdapat kesalahan dalam memasukkan nama

ataupun password maka akan muncul kotak dialog pesan kesalahan namun

jika benar dalam memasukkan nama dan password maka petugas non medis

dapat melanjutkan pada proses selanjutnya.

2. Memasukkan data (input data), petugas non medis dapat melakukan proses

masukan data yaitu memasukkan data sosial pasien atau data identitas diri

pasien, data petugas medis dan data obat.

3. Menampilkan data (view data), petugas non medis mempunyai fasilitas

untuk menampilkan data yaitu data sosial pasien (identitas pasien), data

petugas medis, data obat dan data login untuk petugas non medis.

4. Edit Data, petugas non medis mempunyai fasilitas untuk mengubah data

dengan menu edit data. Adapun data-data yang berhak diubah oleh petugas

non medis hanyalah data sosial pasien atau data identitas pasien, data

petugas medis dan data obat.

5. Cetak kartu pasien, bagi seorang pasien yang baru pertama kali melakukan

pemeriksaan di suatu Puskesmas dirinya harus membuat kartu pasien. Dan

kartu tersebut akan diberikan kepada pasien setelah pasien mendaftarkan

diri untuk periksa.

6. Edit Password, seorang petugas non medis pada sistem ini data identitas

Gambar

Gambar 3.3 Pengelompokan use case dalam beberapa package
Gambar 3.6 Diagram use case untuk Petugas Dinkes
Gambar 3.7  Diagram Konteks
Gambar 3.8  Diagram arus data level 1 sisi petugas non medis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui permainan Makah-makah mampu mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK IT Al-Azhar Banda Aceh ditandai

Lebih spesifik lagi, Zamroni (2004) menyebutkan bahwa MGMP merupakan sarana yang tepat bagi guru untuk mengembangkan profesi, saling berkomunikasi, konsultasi

pengetahuan di bidang Dana Pensiun sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor KEP-618/LK/2003 tentang Persyaratan Pengetahuan di Bidang Dana

Hitunglah Nilai Akreditasi Komponen (kolom 6) untuk setiap komponen akreditasi dengan cara: Jumlah Skor Tertimbang Perolehan (kolom 5) dibagi dengan Jumlah Skor Tertimbang

Apabila terdapat bermacam-macam gaya bekerja pada suatu benda, maka gaya-gaya tersebut dapat digantikan oleh satu gaya yang memberi pengaruh sama seperti yang dihasilkan

[r]

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap hasil tanaman mentimun didapatkan perlakuan kombinasi pupuk organik dan anorganik berpengaruh

Dan sejak saat itu, ia bergabung ke dalam barisan Khawarij dan menjadi salah seorang pembesar yang pernah dimiliki kelompok itu sepanjang sejarah.. Banyak orang yang tidak