Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Puji Rahayu NIM : 991334143
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA BERWIRASWASTA
Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean
Oleh : Puji Rahayu NIM : 991334143
Disetujui oleh :
Pembimbing
Catur Rismiati, S.Pd., M.A. Tanggal : 30 November 2006
DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA BERWIRASWASTA
Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Puji Rahayu
NIM : 991334143
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 09 Februari 2007
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota
Drs. Suratjo Adisusilo J.R.
S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.
L. Saptono, S.Pd., M.Si.
S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si.
…………
………… …………
………… …………
Yogyakarta, 09 Februari 2007
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.
Langkah yang kadang ragu Saat kuterbaring menahan sakit
Saat angin menggoyahkan Mimpi dan angan kian menjauh
Engkau datang dengan membawa senyum penuh arti Engkau tawarkan cinta dan kasih
Engkau berikan tawa yang ceria Engkau ajari aku jadi sosok mandiri
Semua menjadi luar biasa
Dan semua ATAS NAMA CINTA (by nn)
Cinta sejati tumbuh bukan menemukan orang yang sempurna, melainkan karena kemampuan menerima kelemahan-kelemahan orang itu secara sempurna
(S.R)
Syukur pada-Mu Allah SWT Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Kupersembahkan untuk :
Alm. Ibu Bapak-Mama’
Belahan jiwaku “Mas WOKO” Buah cintaku “PYA” mas Ugeng - mbak Tarti
mbak Puji - mas Gani Dedek Chie Sahabat-sahabatku
mereka yang mengasihi aku dan yang mendorongku tetap semangat
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 09 Februari 2007 Penulis
Puji Rahayu
MINAT SISWA BERWIRASWASTA
Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean
Puji Rahayu
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara: (1) prestasi belajar siswa terhadap minat siswa berwiraswasta; (2) jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta; (3) pendapatan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta; (4) prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara bersama-sama terhadap minat siswa berwiraswasta.
Penelitian ini dilakukan pada bulan November – Desember 2005 di SMK N 2 Godean. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean yang berjumlah 107 siswa, teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 100 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan korelasi Product Moment dan Regresi Linier Berganda dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) prestasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa berwiraswasta (r = 0,296 dengan t hit 3,212 > t tab 1,661); (2) jenis pekerjaan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa berwiraswasta (r = 0,383 dengan t hit 4,443 > t tab 1,661); (3) pendapatan orang tua berpengaruh positif dan siginifikan terhadap minat siswa berwiraswasta (r = 0.414 dengan t hit 4,946 > t tab 1,661); (4) prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa berwiraswata (F hit 14,545 > F tab 2,699)
PARENTS’ TYPE OF JOB, AND PARENTS’ INCOME TOWARD
THE STUDENTS’ INTEREST TO BECOME ENTREPRENEUR
A Case Study : Third Graders of Dressmaking Departemen In “SMK N 2” Godean
Puji Rahayu
Sanata Dharma University Yogyakarta
2007
This research was aimed to know the influence of : (1) students’ learning achievement toward the students’ interest to become entrepreneur; (2) the type of parents’ job toward the students’ interest to become entrepreneur; (3) parents’ income toward the students’ interest to become entrepreneur, (4) students’ learning achievement, the type of parents’ job and parents’ income taken together toward the students’ interest to become entrepreneur.
This research was conducted from November to Desember 2005 in” SMK N 2 Godean”. The population in this research was the third graders of Dressmaking Departement in “SMK N 2” Godean by the total of 107 students. The technique of taking sample used was purposive sampling method as many as 100 students. The data collecting used were questionnaire, documentation, and interview. The techniques of data analysis’s used were the correlation of product moment and multiple linear regression by the significance level of 5%.
The results of this research revealed the : (1) the students’ learning achievement positively and significantly influenced the students’ interest to become the entrepreneur (r = 0,296 by t count 3,2121> t table 1,661); (2) the parents’ type of job positively and significantly influenced the students’ interest to become entrepreneur (r = 0,383 by t count 4,443 > t table 1,6610; (3) the parents’ income positively and significantly influenced the students’ interest to become entrepreneur (r = 0,414 by t count 4,946> t table 1,661); (4) the students’ learning achievement, the type of parents’ job and income take together positively and significantly influenced the students’ interest to become entrepreneur (F count 14,545 > F table 2,699)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan limpahan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Prestasi Belajar Siswa, Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Minat Siswa Berwiraswasta”. Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean ini dapat penulis selesaikan. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim.,M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto P.,S.Pd.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu E. Catur Rismiati,S.Pd.,M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan perhatian dan waktu dengan kesabaran serta semangatnya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, dan saran selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak L. Saptono,S.Pd.,MSi, yang dengan kemurahan hati telah memberikan bimbingan dan koreksi untuk penulisan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Slamet Riyadi, M.M. selaku kepala BAPPEDA Kab. Sleman yang telah memberikan ijin kepada untuk melakukan penelitian di SMK N 2 Godean. 8. Bapak Drs. Sugito, selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Godean yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK N 2 Godean dan berkenan menyediakan waktu bagi penulis serta memberikan pengarahan selama penulisan skripsi ini.
9. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMK N 2 Godean yang dengan keramahannya telah banyak membantu dan memberikan informasi selama penulisan skripsi ini. 10.Adik-adik kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean (terimakasih …) 11.Alm. Ibu Masiyah, akhirnya anakmoe bisa lulus !!!
12.Bapak Saridjan dan mama’ kedua orang tua yang telah mendukung baik secara material maupun spriritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. (maaf sering nitip Pya he…he…he…)
13.Belahan jiwaku Mas Woko, terimakasih untuk cinta, sayang, perhatian, kesabaran yang begitu berlimpah dan semangatnya agar aku cepet lulus .
14.Buah cintaku “PYA RAHMA PUSPITASARI” capekku hilang bila melihat senyum lucumu, maaf ya dek….sering nitipin sama mbah kakung and mbah ‘ndut.
15.Kakakk-kakakku, mas Ugeng and mbak Tarti, mbak Puji and mas Gani, adikku Chie yang selalu memberikan semangat dan selalu mendoakanku.
16.Ponakan-ponakanku Rizky, Afif, Isnan, Lala yang selalu ribut and nyebelin tapi juga ngangenin.
19.Sahabat-sahabatku PAK C’99 yang selalu kompak : ema (duh yang mo nikah), Erna (udah nyempetin telp), Ceacil (kamu tambah centil ga’ ya!!!), Eli (lupa ya….ma aku), Ari (jauh banget), Fera Ony, Rosi, Novi, Ike, Tarie, Zandra, Riyani, Yuyun, Chatarine, Ismi (makasih udah nungguin), Ratri, Ratna dan Kelik, Warni, Ririn dan teman-teman PAK C, Broto, Rius, Aris, Edi, Eko, Endhi, Eman, Heru, dan mereka yang tidak dapat aku sebutkan, akhirnya aku nyusul kalian… 20.Sahabatku yang selalu berbagai keceriaan. Gunawan (teman seperjuangan,
akhirnya lulus bareng), Arie (ayo semangat!) Indah (lulus jugakhan!) 21.AB 4780 WY yang selalu setia mengantarku ke kampus.
22.Mbak Atiek, yang selalu membantu dengan segala keramahannya.
23.Keluarga besar POLTABES Yogyakarta yang selalu memberi kemudahan.
24.Terima kasih juga untuk semua teman-teman yang namanya tidak dapat penulis sebutkan.
Dalam skripsi ini penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Penulis Puji Rahayu
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HAL PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Berwiraswasta... 6
B. Prestasi Belajar... 15
C. Jenis Pekerjaan ... 17
F. Hipotesis... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27
D. Populasi dan Sampel ... 28
E. Variabel Penelitian ... 28
F. Teknik Pengukuran ... 29
G. Data yang Dicari ... 31
H. Metode Pengumpulan Data ... 31
I. Teknik Analisis Data... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM SMK N 2 GODEAN A. Identitas Sekolah ... 42
B. Visi, Misi dan Etos Kerja ... 43
C. Sumber Daya Manusia ... 44
D. Sistem Pendidikan di SMK ... 45
E. Kurikulum SMK ... 47
F. Organisasi Sekolah... 47
G. Siswa ... 53
H. Kegiatan Ekstra Kurikuler... 53
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ... 54
A. Deskripsi Data... 56
1. Prestasi Belajar Siswa ... 56
2. Jenis Pekerjaan Orang Tua... 57
3. Pendapatan Orang Tua ... 57
4. Minat siswa Berwiraswasta... 59
B. Analisis Data ... 60
1. Syarat Regresi ... 60
a. Normalitas... 60
b. Uji Linieritas ... 61
c. Uji Asumsi Klasik... 61
2. Uji Hipotesis ... 63
C. Pembahasan ... 65
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 70
B. Keterbatasan Penelitian... 70
C. Saran-saran... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 1 Penilaian Acuan Patokan II ... 29
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner ... 31
Tabel 3 Keterandalan Variabel Penelitian... 35
Tabel 4 Batasan Nilai R ... 38
Tabel 5 Siswa SMK II Godean Tahun 2004/2005 ... 53
Tabel 6 Data Hasil Penelusuran Kelulusan... 55
Tabel 7 Kriteria Penilaian Variabel Prestasi ... 56
Tabel 8 Komposisi Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 57
Tabel 9 Komposisi Responden Menurut Tingkat Pendapatan... 58
Tabel 10 Penilaian Tingkat Pendapatan Orang Tua... 58
Tabel 11 Penilaian Minat Siswa Berwiraswasta ... 59
Tabel 12 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ... 60
Tabel 13 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ... 61
Tabel 14 Rangkuman Hasil Multikolonieritas ... 62
Tabel 15 Rangkuman Hasil Heteroskedasitas ... 63
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Data Induk Penelitian Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Lampiran 5 Uji Normalitas
Lampiran 6 Uji Linieritas
Lampiran 7 Analisis Product Moment dan Regresi Ganda Lampiran 8 PAP II
Lampiran 9 Daftar Tabel Statistik
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembangunan di Indonesia membutuhkan Sumber Daya manusia
(SDM) yang berkualitas. Guna menciptakan manusia yang berkualitas,
pendidikan mempunyai peranan yang penting sebab pendidikan bertujuan
untuk menciptakan atau menghasilkan SDM yang mempunyai ketrampilan
dan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan
dalam proses pembangunan bangsa.
Akan tetapi berdasarkan realita empirik tentang proses dan hasil
pendidikan, saat ini telah terjadi permasalaan dalam dunia pendidikan kita.
Masalah yang mendasar adalah kurangnya relevansi antara keluaran
pendidikan dengan ketrampilan kerja yang ada. Akibatnya timbul masalah
ketenagakerjaan, salah satu diantaranya adalah penggangguran terdidik.
Pengangguran terdidik merupakan masalah yang serius bagi
kelangsungan pembangunan bangsa, sebab hal ini akan memperlemah
ketahanan nasional dan proses pembangunan bangsa. Menurut data Badan
Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta dalam lima tahun terakhir ini
tidak kurang dari 1,5 juta orang pencari kerja, diantaranya 44,07 % tamatan
Sekolah Menengah Umum yang masih berusia muda. Tetapi yang dapat
ditampung hanya sekitar 22,97 % (Kedaulatan Rakyat, 3 November 2005).
Menurut Soeroto (1983 : 210-21). Untuk mengatasi kelebihan
persediaan tenaga kerja, perlu usaha untuk menciptakan kesempatan kerja
melalui wiraswastawan baru dalam jumlah yang memadai dan memiliki
kemampuan yang cukup. Pembinaan dan pengembangan kewiraswastaan
merupakan langkah penting untuk meningkatkan jumlah wiraswastawan.
Mengingat pentingnya wiraswasta di dalam mengurangi pengangguran,
maka peran orang tua sangat diperlukan di dalamnya, serta lembaga
pendidikan sebagai wadah pencetak tenaga-tenaga kerja perlu menanamkan
jiwa wiraswasta pada anak atau siswa Sekolah Menengah Kejuruan khususnya
yang selalu mendapat sorotan bahwa lulusannya masih mempunyai prinsip
mencari pekerjaan dibandingkan dengan membuka lapangan pekerjaan,
padahal jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja tidak sesuai. Oleh karena
itu maka diperlukan adanya tuntutan ke arah profesionalisme dan ketrampilan
yang memadai.
Usaha wiraswasta merupakan suatu alternatif yang diperkirakan
mempunyai efektivitas dan efisiensi dalam menciptakan lapangan pekerjaan
dan mengatasi masalah pengangguran pada saat ini. Sesuai dengan uraian
diatas banyak faktor yang bisa mempengaruhi seseorang untuk berwiraswasta.
Faktor-faktor tersebut antara lain faktor yang timbul dari dalam diri seseorang
(faktor intern) dan faktor dari luar (faktor ekstern).
Faktor-faktor yang timbul dari dalam diri seseorang terdiri dari bakat,
intelektual, kreativitas, kepribadian, motivasi, perasaan, pengetahuan dan
sarana / fasilitas, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan seseorang
dan latar belakang masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi jenis pekerjaan,
tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan keluarga.
Dari sekian banyak faktor tersebut dipilih beberapa faktor yang di duga
dominan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa kejuruan dalam
berwiraswasta adalah prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan
orang tua. Dipilihnya faktor intern mengenai prestasi belajar siswa, karena
faktor tersebut merupakan modal utama dalam melaksanakan aktivitas usaha
atau aktivitas kerja. Prestasi belajar siswa tersebut berupa prestasi secara
teoritis maupun prestasi secara praktek. Jika dikaitkan dengan minat
berwiraswasta, maka prestasi belajar siswa ini akan menjadi dasar didalam
mengambil keputusan mengenai jenis wiraswasta yang diambil sehingga
diperkirakan dengan prestasi belajar siswa yang tinggi akan memudahkan
dalam aktivitas kerja. Dipilihnya faktor ekstern mengenai jenis pekerjaan dan
pendapatan orang tua karena dukungan kedua setelah aktivitas kerja adalah
bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua dan adanya sarana dan
prasarana yang memadai diperkirakan akan memperlancar aktivitas usaha
wiraswasta yang didirikan.
Mengingat pentingnya peranan wiraswasta dalam pembangunan, maka
hal ini merupakan dorongan semua pihak untuk meningkatkan minat
berwiraswasta siswa SMK serta memperhatikan faktor-faktor yang diduga
Berdasarkan uraian tersebut dan melihat kenyataan, maka penulis
tertarik mengambil judul “PENGARUH PRESTASI BELAJAR SISWA,
JENIS PEKERJAAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP
MINAT SISWA BERWIRASWASTA”.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi permasalahan mengenai
pengaruh prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua
terhadap minat siswa berwiraswasta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis mengambil
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar
siswa terhadap minat siswa berwiraswasta ?
2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara jenis pekerjaan
orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta ?
3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendapatan orang
tua siswa terhadap minat siswa berwiraswasta ?
4. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar
siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara bersama-sama
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
prestasi belajar siswa terhadap minat siswa berwiraswasta.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
pendapatan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan siginifikan antara
prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara
bersama-sama terhadap minat siswa berwiraswasta.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Kepala Sekolah, Guru Bidang
Studi maupun guru bimbingan konseling sebagai masukan, bahan kajian
dan bahan pertimbangan untuk lebih mendorong dan mengarahkan siswa
agar lebih berminat terhadap wiraswasta.
2. Bagi USD
Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan USD dan sebagai acuan
bagi peneliti lebih lanjut.
3. Bagi Mahasiswa
Untuk mengetahui secara nyata tentang pengaruh prestasi belajar siswa,
berwiraswasta, serta menerapkan ilmu yang diperoleh selama dibangku
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat Berwiraswasta 1. Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang menentukan pilihan
seseorang. Selain itu minat juga merupakan salah satu faktor yang penting
untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan
suatu pekerjaan dengan disertai minat, pada umumnya akan memperoleh
hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat, sehingga
pekerjaan yang disertai dengan minat itu akan membuahkan hasil (Winkel,
1994 : 30)
Minat didefinisikan oleh W.S. Winkel (1983 : 30) sebagai
kecenderungan yang agak menetap dalam obyek, merasa tertarik pada
bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
Menurut Conny Semiawan (1986 : 120) minat adalah suatu
keadaan mental yang menghasilkan respons terarah pada suatu situasi atau
obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan terhadapnya
(statisfiers).
Minat diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa suatu obyek,
seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan
dirinya. Dalam hal ini minat dipandang satu sambutan yang sadar agar
mempunyai arti bagi dirinya. Karena itu, terlebih dahulu orang harus
mempunyai pengetahuan dan informasi mengenai obyek tersebut
(Whintherington, 1999 : 134 diterjemahkan M. Buchori).
Selanjutnya Whintherington (1999 : 136 diterjemahkan M.
Buchori) membagi minat menjadi dua yaitu :
a. Minat primitif, yaitu minat yang tumbuh karena kebutuhan-kebutuhan biologis yang dapat berupa makanan, minuman seks, dan kebutuhan sejenisnya
b. Minat kultural, yaitu minat yang timbul dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya
Menurut Crow and Crow (dalam Arsini, 1989 : 47), faktor-faktor
yang dapat menyebabkan munculnya minat adalah :
1) Faktor kebutuhan dari dalam, kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berkaitan dengan jasmani dan kejiwaan, yaitu faktor yang berhubungan erat dengan kebutuhan fisik, lapar dan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik lainnya
2) Faktor motif sosial, yaitu merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat melakukan aktivitas-aktivitas dari kebutuhan sosial
3) Faktor emosional, yaitu faktor emosi perasaan yang serta hubungannya dengan minat terhadap obyek tertentu. Suatu aktivitas yang berhubungan dengan obyek tertentu kemudian dapat menimbulkan rasa senang atau puas
Dalam hubungannya dengan penelitian ini, maka minat adalah
perhatian, keinginan seseorang atau siswa SMK kelas III terhadap minat
berwiraswasta.
2. Wiraswasta
a. Pengertian Wiraswasta
Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah
wirausaha. Di dalam literatur dapat dilihat bahwa pengertian
wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian pula penggunaan istilah
Pengertian wiraswasta menurut Suparman Sumohamijaya :
Berasal dari kata wira, swa dan sta, wira berarti berani, utama, gagah, luhur, teladan, swa berarti sendiri dan sta berarti berdiri. Sehingga wiraswasta dapat diartikan sifa-sifat keberanian, keutamaan dan ketauladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri (1980 : 115-116).
Menurut kamus ekonomi, wiraswasta adalah usaha sendiri
dalam hal melaksanakan produksi dengan menanggung sendiri
tanggung jawab organisasi, manajemen serta resiko (Winardi : 1989 :
194). Jadi dalam hal ini wiraswasta lebih dititik beratkan pada
usahanya yaitu melaksanakan produksi sendiri dengan segala
konsekuensi yang berupa tanggung jawab dan resiko.
b. Karakteristik Wiraswasta
Wasti Soemanto (1999 : 45-77) menyatakan bahwa manusia
wiraswasta adalah manusia yang mempunyai kepribadian kuat dengan
ciri-ciri :
a) Memiliki modal yang tinggi
b) Memilki sikap mental berwiraswasta
c) Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan
d) Memiliki ketrampilan wiraswasta
Sikap mental yang menjadi ciri manusia wiraswasta adalah
adanya kemauan yang keras yang dilandasi dengan kejujuran dan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya.
Sedangkan ketrampilan wiraswasta adalah ketrampilan berpikir kreatif,
kepemimpinan, ketrampilan dalam manajerial dan ketrampilan human
relations (bergaul antar manusia).
Mc. Clelland (1996 : 4-5) seperti dikutip dan diterjemahkan oleh
Masyukur Wiratmo mengemukakan karakteristik wiraswasta adalah :
a) Keinginan untuk berprestasi
b) Keinginan untuk bertanggung jawab c) Preferensi kepada resiko menengah d) Persepsi pada kemungkinan berhasil e) Rangsangan oleh umpan balik f) Aktifitas enerjik
g) Orientasi ke masa depan
h) Ketrampilan dala pengorganisasian i) Sikap terhadap uang
c. Fungsi Wiraswasta
Oemar Hamalik (1990 : 45) menyatakan bahwa wiraswasta
mempunyai peranan sebagai berikut :
a) Wiraswastawan selaku pencipta kesempatan kerja b) Wiraswastawan sebagai pemilik profesi teknis
c) Wiraswastawan sebagai komunikator dalam perluasan kerja d) Wiraswastawan sebagai model
e) Wiraswastawan sebagai motivator perluasan kesempatan kerja
Adapun fungsi wiraswasta di negara berkembang seperti
Indonesia yang dikemukakan oleh Suparmoko adalah mengadakan
inovasi teknis, promosi perusahaan, mencari modal, menanggung
resiko, dan memimpin perusahaan. Seseorang dapat dikatakan
wiraswastawan apabila ia telah memenuhi semua atau beberapa fungsi
d. Tipe-Tipe wiraswasta
Menurut Buchari Alma (2000 : 24-25) dari pengamatan perilaku
wirausaha, maka dapat dikemukakan 3 tipe wiraswasta :
a) Wirausaha yang memiliki inisiatif
b) Wirausaha yang mengorganisasi mekanis sosial dan ekonomi
untuk menghasilkan sesuatu
c) Wirausaha yang menerima resiko kegagalan
e. Syarat atau kemampuan yang Diperlukan Bagi Wiraswasta
Menurut T. Hani Handoko (1998 : 23-35) seorang
wiraswastawan perlu punya kemampuan manajerial, yang diantaranya
adalah :
a) Perencanaan (Planning) adalah (1) pemikiran atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan (2) penentuan strategi, kebijakan proyek, program, prosedur, metode, system, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b) Pengorganisasian (Organizing) adalah, (1) pemikiran atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, (2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, (3) penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, (4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu dan melaksanakan tugas-tugasnya.
c) Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif
d) Pengarahan (directing) adalah untuk membantu para karyawan melakukan apa yang harus mereka lakukan (menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan)
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa wiraswasta adalah suatu sikap mental yang
mempunyai keberanian untuk berusaha sendiri pada jenis pekerjaan
yang dilakukan secara mandiri dengan segala tanggung jawab dan
resikonya yang dilandasi kemauan, kemampuan dan tekat bulat dalam
usaha pembaharuan untuk mencapai kemajuan dan tujuan pribadi
maupun bangsa. Terdapat unsur-unsur percaya diri, optimis, inovatif,
kreatif, berani mengambil resiko, tantangan maupun hambatan, mampu
menggapai peluang dalam persaingan, bakat dan kepemimpinan,
kebebasan, pekerjaan dan penghasilan, tanggung jawab dan
pengambilan keputusan, informasi dan pendidikan, karier dan visi ke
depan serta lingkungan.
f. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Berwiraswasta
Menurut Kir Haryono (1995 : 10), minat seseorang untuk terjun
ke bidang wiraswasta dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor
yang berasal dari dalam dirinya (faktor intern) maupun faktor yang
berasal dari luar dirinya (faktor ekstern).
1) Faktor-faktor dari dalam meliputi :
a) Faktor bakat
Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang
diperoleh karena keturunan. Dalam hal ini misalnya seseorang
yang dilahirkan dari orang yang berwiraswasta maka
dalam bidang wiraswasta yang dapat menyebabkan anak
tersebut juga ingin terjun dalam bidang wiraswasta.
b) Faktor kepribadian
Kepribadian adalah totalitas perilaku seseorang yang sifatnya
menetap. Kepribadian sesorang ini sangat berpengaruh dalam
pemilihan jenis pekerjaan, karena pilihan kerja yang baik yang
berakar dari cocoknya kepribadian tersebut yang
memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian
tersebut.
c) Faktor kemampuan
Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang
tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui
pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Kecakapan
seseorang itu sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis
pekerjaan.
2) Faktor-faktor dari luar, meliputi :
a. Adanya sarana atau fasilitas
Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan
biaya untuk membuka usaha, dengan sendirinya akan
mempengaruhi minat seseorang untuk berwiraswasta.
b. Faktor keluarga atau latar belakang keluarga
Dorongan keluarga terutama orang tua, maupun
c. Latar belakang pendidikan seseorang
Pendidikan yang diberikan di sekolah memang dipersiapkan
sesuai dengan bidang yang dipelajari. Misalnya jurusan tata
busana dipersiapkan untuk menjadi desainer. Bekal ilmu yanng
diperoleh di sekolah dapat mempengaruhi minat berwiraswasta.
d. Latar belakang sosial masyarakat
Di dalam masyarakat pekerjaan yang mendominasi suatu
daerah akan sangat bepengaruh terhadap pilihan pekerjaan.
Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wiraswasta yang
berhasil, maka akan mempengaruhi minat berwiraswasta bagi
seseorang.
Dengan adanya pengertian minat dan pengertian wiraswasta
yang telah dikemukakan di atas, maka dapatlah diberikan pengertian
minat berwiraswasta.
Minat berwiraswasta adalah gejala psikis yang menunjukkan
kekuatan motif yang mendorong individu untuk memusatkan
perhatian dan berbuat sesuatu pada obyek tertentu, dengan disertai
perasaan senang. Sebagai obyek minat, wiraswasta dapat lebih dipilih,
sebab dikuasai atau lebih menyenangkan daripada menjadi pegawai
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam seseorang yang
dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan (Oemar Hamalik, 1975 : 4). Seseorang dikatakan telah belajar, jika
di dalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya semula tidak
dapat membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan
dapat disebut sebagai hasil belajar misalnya bayi yang belum bisa duduk
menjadi bisa duduk, perubahan ini terjadi karena kematangan.
Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan
proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan
umumnya bertujuan :
1) Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang
sebelumnya belum diketahui
2) Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak
dapat berbuat, baik tingkah laku maupun ketrampilan
3) Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan ke dalam suatu
pengertian baru, baik ketrampilan, pengetahuan maupun tingkah laku
4) Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah
diperolehnya
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan salah satu bukti
prestasi belajar, W.S. Winkel (1984 : 3) mengatakan bahwa prestasi
merupakan bukti usaha yang dicapai.
Winkel (1984 : 43) menyatakan bahwa ada dua hal yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu :
a. Faktor pada pihak siswa : (1) faktor psikis meliputi intelektual dan non intelektual, (2) faktor fisik atau kondisi fisik
b. Faktor di luar diri siswa : (1) faktor pengatur proses sekolah, meliputi kurikulum, disiplin, guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah, (2) faktor sosial di sekolah meliputi, sistem sekolah, status sosial, interaksi guru dan siswa, (3) faktor situasional meliputi politik dan ekonomi, waktu, tempat, musim dan iklim.
Pendapat Winkel tersebut di atas sangatlah lengkap karena
memasukkan faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa, dimana
faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Semakin bagus prestasi belajar siswa maka ketrampilan yang diperoleh di
bangku sekolah akan sangat membantu siswa tersebut dalam
mengembangkan ketrampilan yang dia miliki.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan melihat nilai raport.
Raport adalah sebuah buku yang membuat laporan hasil belajar siswa
selama siswa tersebut mengikuti proses belajar di sekolah. Raport berguna
bagi orang tua siswa dan siswa sendiri untuk mengetahui kemampuan
siswa. Dengan nilai yang tinggi pada mata pelajaran tertentu menunjukkan
bahwa siswa tersebut mempunyai bakat, sehingga perlu dikembangkan
ilmu yang diperoleh tersebut misalnya dengan berwiraswasta atau bisa
C. Jenis Pekerjaan
1. Pengertian Jenis Pekerjaan
Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang
mempunyai ciri (sifat, keturunan dan sebagainya) yang khusus, macam,
sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat,
dikerjakan dan sebagainya) ; tugas kewajiban ; hasil bekerja ; perbuatan
(Depdikbud, 1995 : 410 ; 488). Jadi yang dimaksud dengan jenis pekerjaan
adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh penghasilan. Jenis pekerjaan orang tua siswa yang satu tentu
berbeda dengan jenis pekerjaan orang tua siswa yang lain. Pekerjaan
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Pekerjaan pokok
Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang
sebagai sumber utama dari penghasilan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sifat pekerjaan ini adalah
tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum
mencukupi untuk keperluan hidup, maka perlu diusahakan adanya
penghasilan lain di luar penghasilan pokok yang disebut sebagai
pekerjaan dengan penghasilan tambahan.
b. Pekerjaan sampingan
Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh penghasilan tambahan guna
melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama seperti halnya
pekerjaan pokok yaitu tidaklah sama untuk masing-masing orang.
James J. Spilane, SJ (1982 : 32) mengelompokkan pekerjaan atau
jabatan dalam 9 golongan dan disesuaikan dari pekerjaan terendah
sampai tertinggi. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Golongan A :
- Meninggal dunia
- Pensiunan
- Tidak mempunyai pekerjaan tetap
2) Golongan B :
- Buruh
- Nelayan
- Petani kecil
- Penebang kayu
3) Golongan C :
- Petani penyewa
- Buruh tidak tetap
- Penarik becak
4) Golongan D :
- Pembantu rumah tangga
- Penjual keliling (pedagang kecil)
5) Golongan E : - Seniman - Montir - Penjahit - Sopir bus / colt - Tukang listrik
- Buruh tetap - Petani pemilik tanah - Mandor
- Pedagang - Pemilik toko - Tuan tanah
- Pengawas keamanan - Pegawai sipil (AKABRI)
- Pemilik perusahaan/ toko/ pabrik/ perikanan
- Pegawai kantor - Peternak 7) Golongan G :
- ABRI (Tamtama s/d Bintara) - Kepala kantor pos cabang - Supervisi/pengawas - Guru SD
- Pegawai negeri (gol Ia-Id)
- Pegawai badan hukum - Manajer perusahaan kecil - Pamong praja
- Kepala bagian
8) Golongan H :
- Guru SLTP/SLTA - Pekerja sosial
- Pegawai Negeri (gol IIa-IId) - Kontraktor
- Juru rawat
- Perwira ABRI (Letda, Letu, Kapten)
9) Golongan I :
- Ahli hukum
- Ahli ilmu tanah
- Arsitek
- Dosen/guru besar
- Kepala kantor
- Pengarang
- Penerbang
- Bupati
- Manajer perusahaan
- Apoteker
- Dokter
- Gubernur
- Pegawai Negeri (gol.IIIa ke atas)
- Peneliti
- Walikota
- Kontraktor besar
Dalam penelitian ini penulis membedakan jenis pekerjaan menjadi
dua jenis yaitu :
1) Wiraswasta
2) Bukan wiraswasta
2. Pengertian Orang Tua
Definisi orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1995 : 706) adalah ayah ibu kandung ; orang yang dianggap
tua (cerdik pandai, ahli, dan sebagainya) ; orang-orang yang dihormati
(disegani) di kampung ; tetua. Jadi orang tua adalah setiap orang yang
bertanggung jawab dalam penghidupan sehari-hari, lazim disebut dengan
ayah dan ibu. Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan
semua anak-anaknya yang berada dibawah asuhan dan bimbingannya
disebut sebagai anggota keluarga.
Oleh sebab itu orang tua mempunyai peranan yang penting dan
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua anggota keluarga
yang berada dibawah tanggung jawabnya.
D. Tingkat Pendapatan a. Pengertian Pendapatan
Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, bahkan
banyak orang menyamakan kedua pengertian tersebut. San S Hutabarat
(1978 : 92) membedakan pengertian pendapatan dan pengertian
penghasilan sebagai berikut :
a) Penghasilan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha
tertentu, misalnya gaji yang diperoleh dari bekerja
b) Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu
tertentu, misalnya bunga simpanan di bank
Jadi San S Hutabarat membedakan ada tidaknya kontra prestasi
atau balas jasa suatu usaha. Penulis tidak membedakan arti atau pengertian
antara pendapatan dan penghasilan. Keduanya mempunyai pengertian
yang sama yaitu besarnya arus uang dan barang yang masuk dalam suatu
rumah tangga yang diperoleh dari sektor usaha baik sektor formal maupun
b. Bentuk Pendapatan
Menurut T. Gilarso (1986 : 47) sumber-sumber pendapatan dapat
diperoleh dari :
a) Usaha sendiri (wiraswasta), misalnya berdagang, beternak, bercocok tanam
b) Bekerja pada orang lain, misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai kantor baik swasta maupun negeri
c) Hasil dari apa yang dimiliki, misalnya menyewa rumah, menyewakan mobil, menyewakan tanah
Menurut Biro Pusat Statistik (Mulyanto Sumardi dan Hans Dietes
Evers, 1982 : 92) pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :
a) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang
sifatnya reguler dan diterima sebagai balas jasa. Sumber-sumber yang
utama adalah gaji dan upah serta lain-lain dari majikan, pendapatan
bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas. Pendapatan dari
penjualan barang yang dipelihara di halaman rumah, hasil investasi,
serta keuntungan sosial.
b) Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya
reguler dan biasa akan tetapi tidak selalu terbentuk balas jasa dan
diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang-barang dan jasa yang
diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau
disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut,
demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pemberian
barang dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan
c) Penerimaan uang dan barang adalah sebagai penerimaan yang bersifat
transfer atau redistribusi misalnya penjualan barang-barang yang
dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang,
kiriman uang
E. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Berwiraswasta
Prestasi merupakan tujuan utama di dalam belajar mengajar baik
pada Lembaga Pendidikan Kejuruan maupun Lembaga Pendidikan Umum.
Seorang anak akan lebih banyak mengenal pengetahuan sehingga prestasi
atau kemampuan yang dimilikinya akan lebih tinggi. Prestasi yang dimiliki
tersebut dapat dipergunakan untuk memasuki lembaga pendidikan yang
lebih tinggi, yang berarti sesuai dengan tujuan pendidikan pada sekolah
umum, yaitu dipersiapkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, tetapi lain halnya dengan prestasi belajar kejuruan diharapkan dapat
digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan
sesuai dengan kemampuannya.
Menurut Sudin Supu, orang memilih sekolah dengan nama sudah
banyak dikenal dan prestasi tinggi, yang mempunyai kekuatan besar
dengan ijazah yang dimilikinya, ia dapat mendapatkan kedudukannya atau
pekerjaan yang lebih baik atau dengan kata lain semata-mata mencari
kerja, padahal sebenarnya pendidikan itu membuat kita lebih siap dan
Prestasi belajar dapat dipakai sebagai petunjuk ke arah mana
seseorang seharusnya memilih pekerjaan. Karena keberhasilan dalam
pelajaran tertentu akan menjadi motivasi dan modal dasar dalam memilih
suatu pekerjaan. Pada umumnya seseorang akan senang dengan pelajaran
yang ia dapat yang akan menghasilkan prestasi yang baik, karena itu akan
lebih cenderung memilih pekerjaan yang berkaitan erat dengan pelajaran
yang disenangi (Mustafa Yani J.P). Dengan demikian prestasi yang tinggi
dapat menimbulkan minat wiraswasta siswa yang tinggi pada sekolah
kejuruan. Sebab dengan prestasi yang tinggi dapat membawa siswa dalam
berkreativitas dan berusaha sehingga menimbulkan minat berwiraswasta.
2. Pengaruh Jenis Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Siswa Berwiraswasta
Setelah memahami landasan teori di muka, maka dapat diketahui jelas
pekerjaan orang tua mempunyai pengaruh terhadap minat siswa untuk
memilih bidang pekerjaan orang tuanya. Jenis pekerjaan orang tua akan
memberikan gambaran kepada siswa untuk mengikuti harapan orang
tuanya. Apabila orang tua sukses dalam bekerja maka akan menjadi contoh
pada siswa, mereka akan tertarik untuk melanjutkan usahanya. Sedangkan
jenis pekerjaan orang tua yang kurang berhasil akan mengakibatkan siswa
kurang tertarik dengan pekerjaan orang tua. Dari uraian diatas kita tahu
bahwa ada pengaruh antara jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa
berwiraswasta. Semakin sukses usaha orang tua siswa, maka akan
3. Pengaruh Pendapatan Orang Tua terhadap Minat Siswa Berwiraswasta
Tingkat pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang
diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan
sampingan dan pekerjaan lain berupa uang maupun barang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Mulyanto Sumardi dan Hans
Dieter Evers, 1982 : 92). Besarnya penghasilan orang tua akan sangat
berpengaruh terhadap keinginan siswa untuk berwiraswasta, karena
dengan penghasilan yang tinggi maka semakin banyak modal yang
tersedia untuk berwiraswasta.
Kekurangan modal merupakan masalah yang serius yang dihadapi
oleh pengusaha-pengusaha. Dengan begitu minat berwiraswasta bagi
lulusan SMK tidak lepas dari keberadaan orang tua. Orang tua akan
memberikan modal yang berupa materi untuk membantu anaknya
berwiraswasta. Pendapatan orang tua yang tinggi diperkirakan akan
berpengaruh tinggi terhadap minat berwiraswasta, sebaliknya pendapatan
orang tua rendah akan berpengaruh rendah minat berwiraswasta.
4. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa, Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Orang
Tua terhadap Minat Siswa Berwiraswasta
Orang tua yang sukses dalam pekerjaan akan menghendaki
anaknya untuk berpenghasilan seperti orang tuanya. Orang tua selalu
menginginkan anaknya berhasil dalam pendidikannya karena dengan
prestasi belajar yang baik akan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
pekerjaan yang ia sukai. Dari uraian di atas, kita tahu bahwa orang tua
yang berpenghasilan tinggi, ditentukan oleh bidang pekerjaannya. Seorang
wiraswasta yang sukses akan berpenghasilan yang tinggi, sehingga dengan
bekal pengetahuan ketrampilan, dan kemampuan siswa maka akan tertarik
untuk berwiraswasta, jadi ada pengaruh antara jenis pekerjaan orang tua,
pendapatan orang tua, dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa
berwiraswasta.
F. Hipotesis
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa
terhadap minat siswa berwiraswasta.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara jenis pekerjaan orang tua
terhadap minat siswa berwiraswasta.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara tingkat pendapatan orang
tua terhadap minat siswa berwiraswasta.
4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa,
jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan orang tua secara bersama-sama
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian tentang obyek tertentu, dimana obyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada obyek yang diteliti.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : SMK Negeri 2 Godean Kelas III Jurusan Tata Busana 2. Waktu Penelitian : 28 November - 12 Desember 2005
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III. Dipilihnya siswa kelas III, dilandasi dengan pertimbangan bahwa mereka paling lama berada di sekolah, telah mencapai usia yang cukup memiliki kematangan, dan siswa yang paling dekat dengan kelulusan yang kemudian dihadapkan pada permasalahan pencarian lapangan kerja terutama jika tidak mampu melanjutkan pendidikan
2. Obyek Penelitian
a. Minat Siswa Berwiraswasta b. Prestasi Belajar siswa c. Jenis Pekerjaan Orang Tua d. Pendapatan Orang Tua
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SMK Negeri 2 Godean jurusan Tata Busana sebanyak 107 orang. Dengan alasan jurusan Tata Busana lebih banyak diminat oleh siswa sedangkan Tata Boga hanya ada satu kelas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan teknik Purposive Sampling atau sampel bertujuan yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti menggunakan sampel bertujuan atau Purposive Sampling dengan alasan untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga serta mempermudah dalam pengambilan data karena peneliti mengambil sampel dari tiga kelas berjumlah 100 siswa
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1991 : 102).
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah : 1. Variabel bebas terdiri :
a. Prestasi belajar Siswa b. Jenis Pekerjaan Orang Tua c. Pendapatan Orang Tua
F. Teknik Pengukuran
Pengukuran ini dilakukan terhadap masing-masing variabel sebagai berikut :
1. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami materi
pelajaran khususnya mata pelajaran kewirausahaan, yang ditunjukkan
dengan adanya nilai raport yang berhasil dicapai siswa kelas II semester
genap.
Untuk variabel ini diberi klasifikasi dengan menggunakan Penilian Acuan
Patokan II (Masidjo, 1995) sebagai berikut :
Tabel 1
Penilaian Acuan Patokan II
No Nilai / Skor Ketrampilan
1 8,1 – 10 Baik sekali
2 6,6 – 8,0 Baik
3 5,6 – 6,5 Cukup
4 4,6 – 5,5 Kurang
5 0 – 4,5 Gagal
2. Jenis Pekerjaan Orang Tua
Jenis pekerjaan orang tua tua yaitu pekerjaan pokok yang ditekuni orang
tua setiap harinya. Jenis pekerjaan ini dapat digolongkan menjadi :
a. Wiraswasta 1
b. Bukan wiraswasta 0
3. Pendapatan Orang Tua
Pendapatan adalah penghasilan rata-rata yang diterima orang tua
setiap bulan. Dalam penelitian, penghasilan diukur dari tinggi rendahnya
jawaban disusun berdasarkan kebutuhan hidup minimum DIY untuk
pekerja dalam sebulan (Sumber Dinaskertrans Prop. DIY). Adapun
pedoman untuk memberikan alternatif jawaban adalah :
a. < Rp. 370.000
b. Rp. 370.000 – Rp. 739.999
c. Rp. 740.000 – Rp. 1.109.999
d. Rp. 1.110.000 – Rp. 1.479.999
e. >Rp. 1.480.000
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
Skor 5
4. Minat Berwiraswasta
Untuk mengukur minat siswa berwiraswasta yang digunakan
penulis adalah kuesioner tipe pilihan dengan 4 alternatif jawaban. Adapun
pedoman untuk memberikan skor alternatif jawaban adalah sebagai
berikut :
- Jawaban a diberi skor 1
- Jawaban b diberi skor 2
- Jawaban c diberi skor 3
- Jawaban d diberi skor 4
Selengkapnya kisi-kisi pertanyaan dari tiap-tiap indikator variabel dapat
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Penelitian Indikator No. Instrumen
Positif / negatif 1. Jenis pekerjaan
orang tua - Bukan wiraswasta - Penghasilan ayah - Penghasilan Ibu - Keinginan siswa untuk
berprestasi - Keinginan untuk
bertanggungjawab - Perpsepsi pada
kemungkinan berhasil - Rangsangan oleh umpan
balik
G. Data yang Dicari 1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, meliputi :
a. Data responden yang meliputi identitas responden
b. Data mengenai jenis pekerjaan orang tua
c. Data tentang pendapatan orang tua
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sekolah meliputi gambaran
umum SMK Negeri 2 Godean dan prestasi belajar siswa.
H. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Metode pengumpulan data dengan sejumlah daftar pertanyaan yang
yang sebenarnya. Melalui cara ini dimaksudnya penulis memperoleh data
primer yaitu jenis pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua yang
dapat mempengaruhi minat siswa untuk wiraswasta.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan
catatan atau dokumen yang telah ada di SMK. Melalui cara ini
dimaksudkan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa kelas III dan
data tentang keadaan sekolah misalnya : jumlah siswa, jumlah guru,
jumlah karyawan dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah.
3. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung atau lisan dengan kepala sekolah dan guru
yang dapat melengkapi data tentang gambaran sekolah.
I. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Instrumen Penelitian a. Validitas
(
)( )
Berdasarkan r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan taraf 5% maka item tersebut dinyatakan valid. Pelaksanaan analisis uji coba validitas penelitian ini diberikan kepada siswa kelas III jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean dengan jumlah responden 100 siswa. Dalam pengujian validitas hanya ada satu variabel terikat yang perlu diuji yaitu variabel minat berwiraswasta.
Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan empat belas dinyatakan valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat terhadap minat siswa berwiraswasta.
b. Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) berhubungan erat dengan taraf kepercayaan. Suatu instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap mantap serta stabil (Suharsimi Arikunto, 1998 : 81).
Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
digunakan teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (Suharsimi
Arikunto, 1998 : 193) dengan rumus sebagai berikut :
⎥
Tabel.3 Keterandalan Variabel Penelitian
No Koefisien Alpha Tingkat Keterandalan 1.
Dalam pengujian reabilitas hanya satu variabel yang perlu diuji yaitu minat siswa berwiraswasta. Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen minat siswa berwiraswasta yang akan digunakan maka kuesioner diujikan terlebih dahulu kepada 100 responden yaitu siswa kelas III jurusan Tata Busana. Pelaksanaan perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program Seri Program Statistik (SPS) Edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Dari hasil analisis dengan N = 100 pada taraf signifikansi 5% dengan menggunakan Seri Program Statistik (SPS) seperti terlihat pada lampiran 4, didapat r11 = 0,8306 kemudian dikonsultasikan dengan Tabel Keterandalan Variabel Penelitian. Dengan demikian kuesioner minat siswa berwiraswasta dinyatakan andal kategori sangat tinggi.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal
atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Chi
(
)
fo : Frekwensi pengamatan fh : Frekwensi yang diharapkan i : Banyaknya kelas interval
Nilai yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai Chi
Kuadrat tabel pada taraf 0,05 dengan derajat kebebasan (K-3). Kriteria
keputusan, jika X2 hitung <X2tabel maka sebaran data adalah normal.
b. Linieritas
Kriteria pengujian linieritas yaitu tolak hipotesis model regresi linier
jika F hitung > F (1- α) (k-2, n-k), untuk distribusi F yang digunakan
diambil dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).
3. Pengujian Hipoteses Penelitian
a. Rumusan Hipotesis
H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa
terhadap minat siswa berwiraswasta
H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan jenis pekerjaan orang
tua tehadap minat siswa berwiraswasta
H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan pendapatan orang tua
terhadap minat siswa berwiraswasta
b. Untuk menguji hipotesis-hipotesis tersebut digunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan
variabel terikat
r : koefisien korelasi
N : banyaknya sempel
X : jumlah nilai X
Pada hakekatnya nilai r bervariasi dari –1 melalui 0 hingga +1
r = -1, berarti korelasi negatif dan sangat lemah
r = 0, berarti tidak ada korelasi antara variabel-variabel
r = +1, berarti korelasi tersebut positif dan sangat kuat
Batasan-batasan yang dipakai untuk koefisien korelasi adalah
sebagai berikut :
Tabel 4 Batasan Nilai r
Interval koefisien Interpretasi 0,00 – 0,199
2) Taraf siginifkansi = 5%
3) Statistik = Uji t
r : koefisien korelasi sederhana
n : jumlah sampel
4) Daerah penerimaan hipotesis
H1,H2,H3 ditolak bila-t tabel < t hitung < t tabel
c. Uji Asumsi Klasik
Menurut Algifari (2000 : 83-92), ada tiga macam asumsi klasik,
tetapi yang akan dibahas hanya dua macam asumsi saja. Pengujian ini
akan menggunakan alat bantu SPSS.
1) Multikoloniearitas (Multiko)
Artinya tidak ada korelasi antar variabel independen dalam suatu
model regresi. Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko
adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1.
2) Heteroskedastisitas (Hetero)
Artinya variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan, jika pengamatan semakin besar akan mengakibatkan residual yang semakin besar pula. Deteksi tidak terjadinya hetero adalah pada grafik tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Apabila terjadi penyimpangan satu atau lebih uji asumsi klasik dan sudah dilakukan perbaikan terhadap pelanggaran tersebut tetapi masih terjadi penyimpangan maka regresi ganda tidak dapat diteruskan. Apabila tidak terjadi penyimpangan maka akan dilanjutkan dengan regresi ganda.
d. Menguji hipotesis keempat
1) Rumusan hipotesis
H4 : ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara
2) Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
a) Mencari persamaan regresi linier berganda (Sugiyono, 2002 :
33) :
orang tua, pendapatan orang tua.
a1 : koefisien prediktor prestasi belajar siswa
a2 : koefisien prediktor jenis pekerjaan orang tua
a3 : koefisien prediktor pendapatan orang tua
b) Menentukan koefisien korelasi ganda (Sugiyono, 2002 : 33) :
c) Taraf signifikansi = 5%
d) Statistik = Uji F (Sugiyono, 2002 : 26) :
Freg =
) R m(1
1) m (N R
2 2
− − −
Keterangan :
Freg : harga F regresi
N : banyaknya responden
m : jumlah variabel bebas
R : diterminasi korelasi ganda
e) Daerah penerimaan hipotesis
H4 diterima bila F hitung > F tabel
BAB IV
GAMBARAN UMUM SMK N 2 GODEAN
F. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Godean 2. No. Induk Sekolah / NSS : 331040204001
3. Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta 4. Otonomi Daerah : Kab. Sleman
5. Kecamatan : Godean
6. Desa / Kelurahan : Sidoagung
7. Jalan : Jae Sumantoro No. 62
8. Kode Pos : 55564
9. Telepon : Kode Wilayah : 0274 No : 798008 10.Faxcimile/Fax : Kode Wilayah : 0274 No : 798008
11.Daerah : Pedesaan
12.Status Sekolah : Negeri 13.Kelompok Sekolah : Inti
14.Akreditasi : A 5th B 2,5th C 6 bulan
15.Surat Keputusan/SK : No. 9.1/BAS – DIY/ III/2005 Tgl : 9 Maret 2005 16.Penerbit SK (Ditandatangani oleh ) : BAS Prop DIY
17.Tahun berdiri : Tahun 1979 18.Tahun perubahan : Tahun 1997 19.Kegiatan belajar mengajar : Pagi
21.Jarak Pusat Kecamatan : 1 km 22.Jarak Pusat Otonomi Daerah : 7 km
23.Terletak pada lintasan : Kabupaten / Kota 24.Jumlah keanggotaan rayon : 9 sekolah
25.Organisasi penyelenggaraan : Pemerintah 26.Perjalanan / perubahan sekolah
a. SKP 31-10-1955
b. SKKP 7-9-1963
c. SKKA 13-12-1966
d. SMKK 3-9-1979
G. Visi, Misi dan Etos Kerja 1. Visi Sekolah
Unggul dalam kualitas pioner bagi masyarakat mengikuti perkembangan
IPTEK, berlandaskan IMTAQ
2. Misi Sekolah
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif mengacu
kepada “SMK Berstandar Nasional” sehingga setiap peserta diklat
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
c. Mendorong dan membantu setiap peserta diklat untuk mengenali
potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal dan
d. Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan stakeholder sekolah.
3. Etos Kerja
Sekolah menciptakan suasana terbuka, terkendali, adil dan mendukung
semua kegiatan yang positif dan bersifat inovatif agar seluruh program
sekolah berjalan dengan sebaik-baiknya dan sekreatif mungkin. Proses
pengambilan keputusan di sekolah berdasarkan pengalaman intelektual,
insiatif dan pertanggungjawaban seluruh warga sekolah.
H. Sumber Daya manusia
1. Kepala Sekolah : 1 orang
2. Guru
a. Guru PNS Diknas : 38 orang
b. Guru PNS Depag : 2 orang
c. Guru Tidak Tetap : 16 orang
3. Pegawai
a. Pegawai tetap : 15 orang
I. Sistem Pendidikan di SMK
Sistem pendidikan yang dilaksanakan di SMK N 2 Godean adalah
sistem semester yakni semester genap dan ganjil. Selain itu sistem
pendidikan yang diterapkan sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan
adalah Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Menurut Wardiman Djojonegoro, pendidikan sistem ganda adalah model
penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang dipilih untuk mewujudkan
misi kebijaksanaan link and match (keterkaitan dan kesepadanan)
khususnya pada SMK.
2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
a. Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia, takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan
rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta memiliki
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Memiliki kemampuan dan ketrampilan praktis sesuai dengan program
studinya masing-masing.
3. Keuntungan PSG
a. Bagi DU/DI/SK
1) Mengenai dan menghormati keahlian siswa peserta PSG di tempat
tersebut.
3) Karena peserta didik telah mengikuti proses produksi secara aktif,
dalam pengertian tertentu peserta didik adalah tenaga kerja yang
menguntungkan.
4) Memberikan kepuasan DU/DI.DK karena diakui turut memajukan
bidang pendidikan.
5) Peserta didik dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu
perusahaan.
b. Bagi siswa
1) Hasil belajar siswa akan lebih bermakna, karena setelah selesai
sekolah akan benar-benar memiliki kemampuan / keahlian
profesional sebagai modal kerja.
2) Siswa tidak perlu terlalu lama untuk mencari tingkat keahlian siap
kerja karena siswa merasa siap memasuki dunia kerja.
3) Menambah kemampuan dan ketrampilan praktis.
4) Mengembangkan kepribadian menjadi lebih mantap dan mandiri.
5) Memupuk rasa tanggungjawab.
6) Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa.
7) Tujuan pribadi siswa dapat dipenuhi.
8) Siswa bangsa akan hasil kerjanya.
J. Kurikulum SMK
Kurikulum adalah seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang
digunakan sekarang adalah kurikulum tahun 1999 yang merupakan hasil
perubahan dan pengembangan kurikulum tahun 1994. Kurikulum ini
dimaksudkan untuk melancarkan proses pembelajaran dan membina
pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap,
trampil sesuai dengan tuntutan kurikulum.
K. Organisasi Sekolah 1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah bertanggungjawab sepenuhnya terhadap keseluruhan
kegiatan yang berlangsung di sekolah dan mengawasi seluruh komponen
yang berhubungan dengan proses pembelajaran di sekolah. Tugas kepala
sekolah adalah :
a. Mengatur proses pembelajaran yakni :
1) Program tahunan dan semesteran berdasarkan kalender pendidikan. 2) Jadwal pelajaran tahunan dan semesteran termasuk penetapan jenis
mata pelajaran.
3) Program perangkat pembelajaran (teori dan praktek) berdasarkan kurikulum.
5) Pelaksanaan ulangan / test hasil belajar untuk kenaikan kelas dan UAN.
6) Penyusunan kelompok siswa berdasarkan kepengurusan. 7) Penyusunan norma penilaian.
8) Kenaikan kelas.
9) Laporan kemajuan hasil belajar siswa.
10)Penetapan kebijaksanaan dalam peningkatan. b. Mengatur administrasi kantor
c. Mengatur administrasi siswa
d. Mengatur administrasi pegawai
e. Mengatur administrasi perlengkapan
f. Mengatur administrasi keuangan
g. Mengatur administrasi perpustakaan
h. Mengatur hubungan dengan masyarakat
2. Guru
Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan serta
pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Di samping
itu guru membantu tugas kepala sekolah dalam melaksanakan dan
mengatur administrasi kesiswaan dan bimbingan dan penyuluhan.
3. Guru Wali Kelas
Guru wali kelas adalah guru yang mempunyai tugas tambahan
membantu kepala sekolah sebagai wali kelas yang melaksankan kegiatan :
a. Menyusun laporan keadaan kelas
c. Menyusun jumlah kehadiran siswa
d. Menyusun jadwal pelajaran kelas
e. Mencatat penerimaan uang SPP
f. Mengisi daftar nilai siswa
g. Mendata alamat siswa
h. Membuat catatan khusus tentang siswa dan mutasi siswa
4. Guru bagian Pengajaran
Guru yang mendapat tugas membantu kepala sekolah dalam program
pengajaran melakukan kegiatan :
a. Menyusun jadwal kegiatan sekolah
b. Menyusun pembagian tugas guru
c. Menyusun jadwal pelajaran
d. Menyusun jadwal evaluasi belajar
e. Menyusun laporan pelaksanaan berkala
5. Tata Usaha
a. Kepala Unit Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan
ketatausahaan sekolah. Kegiatan meliputi :
1) Menyusun program tata usaha sekolah
2) Menyusun daftar keuangan sekolah
3) Menyusun kepengurusan pegawai
4) Membina dan mengembangkan karir pegawai
5) Menyusun perlengkapan siswa
7) Menyusun laporan kegiatan tata usaha
b. Bagian persuratan :
1) Menerima / mengirimkan dan mengagendakan surat yang masuk /
keluar
2) Pengklasifikasian surat dan tanda buktinya
c. Bagian kesiswaan, statistika dan laporan
1) Mengurus kegiatan siswa dan data-data yang diperoleh
2) Membuat laporan dalam bentuk statistik
d. Bagian Inventaris
1) Mendata inventaris yang diperoleh dari pemerintah maupun pihak
yang lain
2) Mengklasifikasikan invetaris
3) Membuat laporan tahunan
e. Bagian Gudang
1) Menerima barang baik dari pemerintah maupun dari belanja rutin
2) Mengeluarkan barang dan catatannya
f. Bagian Sistem Informasi dan Manajemen
1) Pengolahan data siswa, kepegawaian dan beasiswa prestasi
2) Penelurusan tamatan, peserta UAN dan peserta yang lulus UAN
3) Membuat surat tugas
4) Mengetik soal ulangan umum
g. Bagian Keuangan
1) Mengajukan surat permintaan pembayaran
2) Menerima surat perintah untuk membayar dan menguangkannya
3) Membuat surat pertanggungjawaban belanja pegawai maupun
belanja rutin
h. Bagian Rumah Tangga
1) Membersihkan kamar mandi / toilet
2) Menjaga keamanan sekolah
3) Menjaga kebersihan sekolah
6. Pembina Siswa atau OSIS
Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di
bidang program kesiswaan mempunyai tugas sebagai berikut :
Menyusun program pembinaan siswa :
1) Melaksanakan, mengarahkan, mengenalkan kegiatan siswa dalam
rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
2) Mengarahkan dalam pemilihan pengurus OSIS
3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
4) Membina siswa secara berkala dan incidental
5) Menentukan calon penerima beasiswa.
7. Bimbingan dan Penyuluhan
Staf BP bekerja sama dengan kepala Sekolah dan guru bidang studi
untuk melaksanakan dan menciptakan kelancaran proses pembelajaran.