• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRESTASI BELAJAR SISWA, JENIS PEKERJAAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA BERWIRASWASTA Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PRESTASI BELAJAR SISWA, JENIS PEKERJAAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA BERWIRASWASTA Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Puji Rahayu NIM : 991334143

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA BERWIRASWASTA

Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean

Oleh : Puji Rahayu NIM : 991334143

Disetujui oleh :

Pembimbing

Catur Rismiati, S.Pd., M.A. Tanggal : 30 November 2006

(3)

DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA BERWIRASWASTA

Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean

Dipersiapkan dan ditulis oleh : Puji Rahayu

NIM : 991334143

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 09 Februari 2007

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota

Drs. Suratjo Adisusilo J.R.

S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.

L. Saptono, S.Pd., M.Si.

S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si.

…………

………… …………

………… …………

Yogyakarta, 09 Februari 2007

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

(4)

Langkah yang kadang ragu Saat kuterbaring menahan sakit

Saat angin menggoyahkan Mimpi dan angan kian menjauh

Engkau datang dengan membawa senyum penuh arti Engkau tawarkan cinta dan kasih

Engkau berikan tawa yang ceria Engkau ajari aku jadi sosok mandiri

Semua menjadi luar biasa

Dan semua ATAS NAMA CINTA (by nn)

Cinta sejati tumbuh bukan menemukan orang yang sempurna, melainkan karena kemampuan menerima kelemahan-kelemahan orang itu secara sempurna

(S.R)

Syukur pada-Mu Allah SWT Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Kupersembahkan untuk :

Alm. Ibu Bapak-Mama’

Belahan jiwaku “Mas WOKO” Buah cintaku “PYA” mas Ugeng - mbak Tarti

mbak Puji - mas Gani Dedek Chie Sahabat-sahabatku

mereka yang mengasihi aku dan yang mendorongku tetap semangat

(5)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 09 Februari 2007 Penulis

Puji Rahayu

(6)

MINAT SISWA BERWIRASWASTA

Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean

Puji Rahayu

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara: (1) prestasi belajar siswa terhadap minat siswa berwiraswasta; (2) jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta; (3) pendapatan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta; (4) prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara bersama-sama terhadap minat siswa berwiraswasta.

Penelitian ini dilakukan pada bulan November – Desember 2005 di SMK N 2 Godean. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean yang berjumlah 107 siswa, teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 100 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan korelasi Product Moment dan Regresi Linier Berganda dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) prestasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa berwiraswasta (r = 0,296 dengan t hit 3,212 > t tab 1,661); (2) jenis pekerjaan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa berwiraswasta (r = 0,383 dengan t hit 4,443 > t tab 1,661); (3) pendapatan orang tua berpengaruh positif dan siginifikan terhadap minat siswa berwiraswasta (r = 0.414 dengan t hit 4,946 > t tab 1,661); (4) prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa berwiraswata (F hit 14,545 > F tab 2,699)

(7)

PARENTS’ TYPE OF JOB, AND PARENTS’ INCOME TOWARD

THE STUDENTS’ INTEREST TO BECOME ENTREPRENEUR

A Case Study : Third Graders of Dressmaking Departemen In “SMK N 2” Godean

Puji Rahayu

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

This research was aimed to know the influence of : (1) students’ learning achievement toward the students’ interest to become entrepreneur; (2) the type of parents’ job toward the students’ interest to become entrepreneur; (3) parents’ income toward the students’ interest to become entrepreneur, (4) students’ learning achievement, the type of parents’ job and parents’ income taken together toward the students’ interest to become entrepreneur.

This research was conducted from November to Desember 2005 in” SMK N 2 Godean”. The population in this research was the third graders of Dressmaking Departement in “SMK N 2” Godean by the total of 107 students. The technique of taking sample used was purposive sampling method as many as 100 students. The data collecting used were questionnaire, documentation, and interview. The techniques of data analysis’s used were the correlation of product moment and multiple linear regression by the significance level of 5%.

The results of this research revealed the : (1) the students’ learning achievement positively and significantly influenced the students’ interest to become the entrepreneur (r = 0,296 by t count 3,2121> t table 1,661); (2) the parents’ type of job positively and significantly influenced the students’ interest to become entrepreneur (r = 0,383 by t count 4,443 > t table 1,6610; (3) the parents’ income positively and significantly influenced the students’ interest to become entrepreneur (r = 0,414 by t count 4,946> t table 1,661); (4) the students’ learning achievement, the type of parents’ job and income take together positively and significantly influenced the students’ interest to become entrepreneur (F count 14,545 > F table 2,699)

(8)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan limpahan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Prestasi Belajar Siswa, Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Minat Siswa Berwiraswasta”. Studi Kasus : Siswa Kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean ini dapat penulis selesaikan. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim.,M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak S. Widanarto P.,S.Pd.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu E. Catur Rismiati,S.Pd.,M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan perhatian dan waktu dengan kesabaran serta semangatnya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, dan saran selama penulisan skripsi ini.

5. Bapak L. Saptono,S.Pd.,MSi, yang dengan kemurahan hati telah memberikan bimbingan dan koreksi untuk penulisan skripsi ini.

(9)

7. Bapak Drs. Slamet Riyadi, M.M. selaku kepala BAPPEDA Kab. Sleman yang telah memberikan ijin kepada untuk melakukan penelitian di SMK N 2 Godean. 8. Bapak Drs. Sugito, selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Godean yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK N 2 Godean dan berkenan menyediakan waktu bagi penulis serta memberikan pengarahan selama penulisan skripsi ini.

9. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMK N 2 Godean yang dengan keramahannya telah banyak membantu dan memberikan informasi selama penulisan skripsi ini. 10.Adik-adik kelas III Jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean (terimakasih …) 11.Alm. Ibu Masiyah, akhirnya anakmoe bisa lulus !!!

12.Bapak Saridjan dan mama’ kedua orang tua yang telah mendukung baik secara material maupun spriritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. (maaf sering nitip Pya he…he…he…)

13.Belahan jiwaku Mas Woko, terimakasih untuk cinta, sayang, perhatian, kesabaran yang begitu berlimpah dan semangatnya agar aku cepet lulus .

14.Buah cintaku “PYA RAHMA PUSPITASARI” capekku hilang bila melihat senyum lucumu, maaf ya dek….sering nitipin sama mbah kakung and mbah ‘ndut.

15.Kakakk-kakakku, mas Ugeng and mbak Tarti, mbak Puji and mas Gani, adikku Chie yang selalu memberikan semangat dan selalu mendoakanku.

16.Ponakan-ponakanku Rizky, Afif, Isnan, Lala yang selalu ribut and nyebelin tapi juga ngangenin.

(10)

19.Sahabat-sahabatku PAK C’99 yang selalu kompak : ema (duh yang mo nikah), Erna (udah nyempetin telp), Ceacil (kamu tambah centil ga’ ya!!!), Eli (lupa ya….ma aku), Ari (jauh banget), Fera Ony, Rosi, Novi, Ike, Tarie, Zandra, Riyani, Yuyun, Chatarine, Ismi (makasih udah nungguin), Ratri, Ratna dan Kelik, Warni, Ririn dan teman-teman PAK C, Broto, Rius, Aris, Edi, Eko, Endhi, Eman, Heru, dan mereka yang tidak dapat aku sebutkan, akhirnya aku nyusul kalian… 20.Sahabatku yang selalu berbagai keceriaan. Gunawan (teman seperjuangan,

akhirnya lulus bareng), Arie (ayo semangat!) Indah (lulus jugakhan!) 21.AB 4780 WY yang selalu setia mengantarku ke kampus.

22.Mbak Atiek, yang selalu membantu dengan segala keramahannya.

23.Keluarga besar POLTABES Yogyakarta yang selalu memberi kemudahan.

24.Terima kasih juga untuk semua teman-teman yang namanya tidak dapat penulis sebutkan.

Dalam skripsi ini penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Penulis Puji Rahayu

(11)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HAL PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Berwiraswasta... 6

B. Prestasi Belajar... 15

C. Jenis Pekerjaan ... 17

(12)

F. Hipotesis... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Variabel Penelitian ... 28

F. Teknik Pengukuran ... 29

G. Data yang Dicari ... 31

H. Metode Pengumpulan Data ... 31

I. Teknik Analisis Data... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM SMK N 2 GODEAN A. Identitas Sekolah ... 42

B. Visi, Misi dan Etos Kerja ... 43

C. Sumber Daya Manusia ... 44

D. Sistem Pendidikan di SMK ... 45

E. Kurikulum SMK ... 47

F. Organisasi Sekolah... 47

G. Siswa ... 53

H. Kegiatan Ekstra Kurikuler... 53

I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ... 54

(13)

A. Deskripsi Data... 56

1. Prestasi Belajar Siswa ... 56

2. Jenis Pekerjaan Orang Tua... 57

3. Pendapatan Orang Tua ... 57

4. Minat siswa Berwiraswasta... 59

B. Analisis Data ... 60

1. Syarat Regresi ... 60

a. Normalitas... 60

b. Uji Linieritas ... 61

c. Uji Asumsi Klasik... 61

2. Uji Hipotesis ... 63

C. Pembahasan ... 65

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 70

B. Keterbatasan Penelitian... 70

C. Saran-saran... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

Tabel 1 Penilaian Acuan Patokan II ... 29

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner ... 31

Tabel 3 Keterandalan Variabel Penelitian... 35

Tabel 4 Batasan Nilai R ... 38

Tabel 5 Siswa SMK II Godean Tahun 2004/2005 ... 53

Tabel 6 Data Hasil Penelusuran Kelulusan... 55

Tabel 7 Kriteria Penilaian Variabel Prestasi ... 56

Tabel 8 Komposisi Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 57

Tabel 9 Komposisi Responden Menurut Tingkat Pendapatan... 58

Tabel 10 Penilaian Tingkat Pendapatan Orang Tua... 58

Tabel 11 Penilaian Minat Siswa Berwiraswasta ... 59

Tabel 12 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ... 60

Tabel 13 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ... 61

Tabel 14 Rangkuman Hasil Multikolonieritas ... 62

Tabel 15 Rangkuman Hasil Heteroskedasitas ... 63

(15)

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Data Induk Penelitian Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Lampiran 5 Uji Normalitas

Lampiran 6 Uji Linieritas

Lampiran 7 Analisis Product Moment dan Regresi Ganda Lampiran 8 PAP II

Lampiran 9 Daftar Tabel Statistik

(16)

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembangunan di Indonesia membutuhkan Sumber Daya manusia

(SDM) yang berkualitas. Guna menciptakan manusia yang berkualitas,

pendidikan mempunyai peranan yang penting sebab pendidikan bertujuan

untuk menciptakan atau menghasilkan SDM yang mempunyai ketrampilan

dan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan

dalam proses pembangunan bangsa.

Akan tetapi berdasarkan realita empirik tentang proses dan hasil

pendidikan, saat ini telah terjadi permasalaan dalam dunia pendidikan kita.

Masalah yang mendasar adalah kurangnya relevansi antara keluaran

pendidikan dengan ketrampilan kerja yang ada. Akibatnya timbul masalah

ketenagakerjaan, salah satu diantaranya adalah penggangguran terdidik.

Pengangguran terdidik merupakan masalah yang serius bagi

kelangsungan pembangunan bangsa, sebab hal ini akan memperlemah

ketahanan nasional dan proses pembangunan bangsa. Menurut data Badan

Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta dalam lima tahun terakhir ini

tidak kurang dari 1,5 juta orang pencari kerja, diantaranya 44,07 % tamatan

Sekolah Menengah Umum yang masih berusia muda. Tetapi yang dapat

ditampung hanya sekitar 22,97 % (Kedaulatan Rakyat, 3 November 2005).

(17)

Menurut Soeroto (1983 : 210-21). Untuk mengatasi kelebihan

persediaan tenaga kerja, perlu usaha untuk menciptakan kesempatan kerja

melalui wiraswastawan baru dalam jumlah yang memadai dan memiliki

kemampuan yang cukup. Pembinaan dan pengembangan kewiraswastaan

merupakan langkah penting untuk meningkatkan jumlah wiraswastawan.

Mengingat pentingnya wiraswasta di dalam mengurangi pengangguran,

maka peran orang tua sangat diperlukan di dalamnya, serta lembaga

pendidikan sebagai wadah pencetak tenaga-tenaga kerja perlu menanamkan

jiwa wiraswasta pada anak atau siswa Sekolah Menengah Kejuruan khususnya

yang selalu mendapat sorotan bahwa lulusannya masih mempunyai prinsip

mencari pekerjaan dibandingkan dengan membuka lapangan pekerjaan,

padahal jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja tidak sesuai. Oleh karena

itu maka diperlukan adanya tuntutan ke arah profesionalisme dan ketrampilan

yang memadai.

Usaha wiraswasta merupakan suatu alternatif yang diperkirakan

mempunyai efektivitas dan efisiensi dalam menciptakan lapangan pekerjaan

dan mengatasi masalah pengangguran pada saat ini. Sesuai dengan uraian

diatas banyak faktor yang bisa mempengaruhi seseorang untuk berwiraswasta.

Faktor-faktor tersebut antara lain faktor yang timbul dari dalam diri seseorang

(faktor intern) dan faktor dari luar (faktor ekstern).

Faktor-faktor yang timbul dari dalam diri seseorang terdiri dari bakat,

intelektual, kreativitas, kepribadian, motivasi, perasaan, pengetahuan dan

(18)

sarana / fasilitas, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan seseorang

dan latar belakang masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi jenis pekerjaan,

tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan keluarga.

Dari sekian banyak faktor tersebut dipilih beberapa faktor yang di duga

dominan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa kejuruan dalam

berwiraswasta adalah prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan

orang tua. Dipilihnya faktor intern mengenai prestasi belajar siswa, karena

faktor tersebut merupakan modal utama dalam melaksanakan aktivitas usaha

atau aktivitas kerja. Prestasi belajar siswa tersebut berupa prestasi secara

teoritis maupun prestasi secara praktek. Jika dikaitkan dengan minat

berwiraswasta, maka prestasi belajar siswa ini akan menjadi dasar didalam

mengambil keputusan mengenai jenis wiraswasta yang diambil sehingga

diperkirakan dengan prestasi belajar siswa yang tinggi akan memudahkan

dalam aktivitas kerja. Dipilihnya faktor ekstern mengenai jenis pekerjaan dan

pendapatan orang tua karena dukungan kedua setelah aktivitas kerja adalah

bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua dan adanya sarana dan

prasarana yang memadai diperkirakan akan memperlancar aktivitas usaha

wiraswasta yang didirikan.

Mengingat pentingnya peranan wiraswasta dalam pembangunan, maka

hal ini merupakan dorongan semua pihak untuk meningkatkan minat

berwiraswasta siswa SMK serta memperhatikan faktor-faktor yang diduga

(19)

Berdasarkan uraian tersebut dan melihat kenyataan, maka penulis

tertarik mengambil judul “PENGARUH PRESTASI BELAJAR SISWA,

JENIS PEKERJAAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP

MINAT SISWA BERWIRASWASTA”.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi permasalahan mengenai

pengaruh prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua

terhadap minat siswa berwiraswasta.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis mengambil

perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar

siswa terhadap minat siswa berwiraswasta ?

2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara jenis pekerjaan

orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta ?

3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendapatan orang

tua siswa terhadap minat siswa berwiraswasta ?

4. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar

siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara bersama-sama

(20)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

prestasi belajar siswa terhadap minat siswa berwiraswasta.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

pendapatan orang tua terhadap minat siswa berwiraswasta.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan siginifikan antara

prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara

bersama-sama terhadap minat siswa berwiraswasta.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Kepala Sekolah, Guru Bidang

Studi maupun guru bimbingan konseling sebagai masukan, bahan kajian

dan bahan pertimbangan untuk lebih mendorong dan mengarahkan siswa

agar lebih berminat terhadap wiraswasta.

2. Bagi USD

Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan USD dan sebagai acuan

bagi peneliti lebih lanjut.

3. Bagi Mahasiswa

Untuk mengetahui secara nyata tentang pengaruh prestasi belajar siswa,

(21)

berwiraswasta, serta menerapkan ilmu yang diperoleh selama dibangku

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat Berwiraswasta 1. Minat

Minat merupakan faktor psikologis yang menentukan pilihan

seseorang. Selain itu minat juga merupakan salah satu faktor yang penting

untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan

suatu pekerjaan dengan disertai minat, pada umumnya akan memperoleh

hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat, sehingga

pekerjaan yang disertai dengan minat itu akan membuahkan hasil (Winkel,

1994 : 30)

Minat didefinisikan oleh W.S. Winkel (1983 : 30) sebagai

kecenderungan yang agak menetap dalam obyek, merasa tertarik pada

bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Menurut Conny Semiawan (1986 : 120) minat adalah suatu

keadaan mental yang menghasilkan respons terarah pada suatu situasi atau

obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan terhadapnya

(statisfiers).

Minat diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa suatu obyek,

seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan

dirinya. Dalam hal ini minat dipandang satu sambutan yang sadar agar

mempunyai arti bagi dirinya. Karena itu, terlebih dahulu orang harus

(23)

mempunyai pengetahuan dan informasi mengenai obyek tersebut

(Whintherington, 1999 : 134 diterjemahkan M. Buchori).

Selanjutnya Whintherington (1999 : 136 diterjemahkan M.

Buchori) membagi minat menjadi dua yaitu :

a. Minat primitif, yaitu minat yang tumbuh karena kebutuhan-kebutuhan biologis yang dapat berupa makanan, minuman seks, dan kebutuhan sejenisnya

b. Minat kultural, yaitu minat yang timbul dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya

Menurut Crow and Crow (dalam Arsini, 1989 : 47), faktor-faktor

yang dapat menyebabkan munculnya minat adalah :

1) Faktor kebutuhan dari dalam, kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berkaitan dengan jasmani dan kejiwaan, yaitu faktor yang berhubungan erat dengan kebutuhan fisik, lapar dan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik lainnya

2) Faktor motif sosial, yaitu merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat melakukan aktivitas-aktivitas dari kebutuhan sosial

3) Faktor emosional, yaitu faktor emosi perasaan yang serta hubungannya dengan minat terhadap obyek tertentu. Suatu aktivitas yang berhubungan dengan obyek tertentu kemudian dapat menimbulkan rasa senang atau puas

Dalam hubungannya dengan penelitian ini, maka minat adalah

perhatian, keinginan seseorang atau siswa SMK kelas III terhadap minat

berwiraswasta.

2. Wiraswasta

a. Pengertian Wiraswasta

Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah

wirausaha. Di dalam literatur dapat dilihat bahwa pengertian

wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian pula penggunaan istilah

(24)

Pengertian wiraswasta menurut Suparman Sumohamijaya :

Berasal dari kata wira, swa dan sta, wira berarti berani, utama, gagah, luhur, teladan, swa berarti sendiri dan sta berarti berdiri. Sehingga wiraswasta dapat diartikan sifa-sifat keberanian, keutamaan dan ketauladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri (1980 : 115-116).

Menurut kamus ekonomi, wiraswasta adalah usaha sendiri

dalam hal melaksanakan produksi dengan menanggung sendiri

tanggung jawab organisasi, manajemen serta resiko (Winardi : 1989 :

194). Jadi dalam hal ini wiraswasta lebih dititik beratkan pada

usahanya yaitu melaksanakan produksi sendiri dengan segala

konsekuensi yang berupa tanggung jawab dan resiko.

b. Karakteristik Wiraswasta

Wasti Soemanto (1999 : 45-77) menyatakan bahwa manusia

wiraswasta adalah manusia yang mempunyai kepribadian kuat dengan

ciri-ciri :

a) Memiliki modal yang tinggi

b) Memilki sikap mental berwiraswasta

c) Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan

d) Memiliki ketrampilan wiraswasta

Sikap mental yang menjadi ciri manusia wiraswasta adalah

adanya kemauan yang keras yang dilandasi dengan kejujuran dan

tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya.

Sedangkan ketrampilan wiraswasta adalah ketrampilan berpikir kreatif,

(25)

kepemimpinan, ketrampilan dalam manajerial dan ketrampilan human

relations (bergaul antar manusia).

Mc. Clelland (1996 : 4-5) seperti dikutip dan diterjemahkan oleh

Masyukur Wiratmo mengemukakan karakteristik wiraswasta adalah :

a) Keinginan untuk berprestasi

b) Keinginan untuk bertanggung jawab c) Preferensi kepada resiko menengah d) Persepsi pada kemungkinan berhasil e) Rangsangan oleh umpan balik f) Aktifitas enerjik

g) Orientasi ke masa depan

h) Ketrampilan dala pengorganisasian i) Sikap terhadap uang

c. Fungsi Wiraswasta

Oemar Hamalik (1990 : 45) menyatakan bahwa wiraswasta

mempunyai peranan sebagai berikut :

a) Wiraswastawan selaku pencipta kesempatan kerja b) Wiraswastawan sebagai pemilik profesi teknis

c) Wiraswastawan sebagai komunikator dalam perluasan kerja d) Wiraswastawan sebagai model

e) Wiraswastawan sebagai motivator perluasan kesempatan kerja

Adapun fungsi wiraswasta di negara berkembang seperti

Indonesia yang dikemukakan oleh Suparmoko adalah mengadakan

inovasi teknis, promosi perusahaan, mencari modal, menanggung

resiko, dan memimpin perusahaan. Seseorang dapat dikatakan

wiraswastawan apabila ia telah memenuhi semua atau beberapa fungsi

(26)

d. Tipe-Tipe wiraswasta

Menurut Buchari Alma (2000 : 24-25) dari pengamatan perilaku

wirausaha, maka dapat dikemukakan 3 tipe wiraswasta :

a) Wirausaha yang memiliki inisiatif

b) Wirausaha yang mengorganisasi mekanis sosial dan ekonomi

untuk menghasilkan sesuatu

c) Wirausaha yang menerima resiko kegagalan

e. Syarat atau kemampuan yang Diperlukan Bagi Wiraswasta

Menurut T. Hani Handoko (1998 : 23-35) seorang

wiraswastawan perlu punya kemampuan manajerial, yang diantaranya

adalah :

a) Perencanaan (Planning) adalah (1) pemikiran atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan (2) penentuan strategi, kebijakan proyek, program, prosedur, metode, system, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b) Pengorganisasian (Organizing) adalah, (1) pemikiran atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, (2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, (3) penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, (4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu dan melaksanakan tugas-tugasnya.

c) Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif

d) Pengarahan (directing) adalah untuk membantu para karyawan melakukan apa yang harus mereka lakukan (menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan)

(27)

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa wiraswasta adalah suatu sikap mental yang

mempunyai keberanian untuk berusaha sendiri pada jenis pekerjaan

yang dilakukan secara mandiri dengan segala tanggung jawab dan

resikonya yang dilandasi kemauan, kemampuan dan tekat bulat dalam

usaha pembaharuan untuk mencapai kemajuan dan tujuan pribadi

maupun bangsa. Terdapat unsur-unsur percaya diri, optimis, inovatif,

kreatif, berani mengambil resiko, tantangan maupun hambatan, mampu

menggapai peluang dalam persaingan, bakat dan kepemimpinan,

kebebasan, pekerjaan dan penghasilan, tanggung jawab dan

pengambilan keputusan, informasi dan pendidikan, karier dan visi ke

depan serta lingkungan.

f. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Berwiraswasta

Menurut Kir Haryono (1995 : 10), minat seseorang untuk terjun

ke bidang wiraswasta dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor

yang berasal dari dalam dirinya (faktor intern) maupun faktor yang

berasal dari luar dirinya (faktor ekstern).

1) Faktor-faktor dari dalam meliputi :

a) Faktor bakat

Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang

diperoleh karena keturunan. Dalam hal ini misalnya seseorang

yang dilahirkan dari orang yang berwiraswasta maka

(28)

dalam bidang wiraswasta yang dapat menyebabkan anak

tersebut juga ingin terjun dalam bidang wiraswasta.

b) Faktor kepribadian

Kepribadian adalah totalitas perilaku seseorang yang sifatnya

menetap. Kepribadian sesorang ini sangat berpengaruh dalam

pemilihan jenis pekerjaan, karena pilihan kerja yang baik yang

berakar dari cocoknya kepribadian tersebut yang

memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian

tersebut.

c) Faktor kemampuan

Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang

tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui

pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Kecakapan

seseorang itu sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis

pekerjaan.

2) Faktor-faktor dari luar, meliputi :

a. Adanya sarana atau fasilitas

Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan

biaya untuk membuka usaha, dengan sendirinya akan

mempengaruhi minat seseorang untuk berwiraswasta.

b. Faktor keluarga atau latar belakang keluarga

Dorongan keluarga terutama orang tua, maupun

(29)

c. Latar belakang pendidikan seseorang

Pendidikan yang diberikan di sekolah memang dipersiapkan

sesuai dengan bidang yang dipelajari. Misalnya jurusan tata

busana dipersiapkan untuk menjadi desainer. Bekal ilmu yanng

diperoleh di sekolah dapat mempengaruhi minat berwiraswasta.

d. Latar belakang sosial masyarakat

Di dalam masyarakat pekerjaan yang mendominasi suatu

daerah akan sangat bepengaruh terhadap pilihan pekerjaan.

Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wiraswasta yang

berhasil, maka akan mempengaruhi minat berwiraswasta bagi

seseorang.

Dengan adanya pengertian minat dan pengertian wiraswasta

yang telah dikemukakan di atas, maka dapatlah diberikan pengertian

minat berwiraswasta.

Minat berwiraswasta adalah gejala psikis yang menunjukkan

kekuatan motif yang mendorong individu untuk memusatkan

perhatian dan berbuat sesuatu pada obyek tertentu, dengan disertai

perasaan senang. Sebagai obyek minat, wiraswasta dapat lebih dipilih,

sebab dikuasai atau lebih menyenangkan daripada menjadi pegawai

(30)

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam seseorang yang

dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

latihan (Oemar Hamalik, 1975 : 4). Seseorang dikatakan telah belajar, jika

di dalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya semula tidak

dapat membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan

dapat disebut sebagai hasil belajar misalnya bayi yang belum bisa duduk

menjadi bisa duduk, perubahan ini terjadi karena kematangan.

Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan

proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan

umumnya bertujuan :

1) Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang

sebelumnya belum diketahui

2) Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak

dapat berbuat, baik tingkah laku maupun ketrampilan

3) Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan ke dalam suatu

pengertian baru, baik ketrampilan, pengetahuan maupun tingkah laku

4) Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah

diperolehnya

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan salah satu bukti

(31)

prestasi belajar, W.S. Winkel (1984 : 3) mengatakan bahwa prestasi

merupakan bukti usaha yang dicapai.

Winkel (1984 : 43) menyatakan bahwa ada dua hal yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu :

a. Faktor pada pihak siswa : (1) faktor psikis meliputi intelektual dan non intelektual, (2) faktor fisik atau kondisi fisik

b. Faktor di luar diri siswa : (1) faktor pengatur proses sekolah, meliputi kurikulum, disiplin, guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah, (2) faktor sosial di sekolah meliputi, sistem sekolah, status sosial, interaksi guru dan siswa, (3) faktor situasional meliputi politik dan ekonomi, waktu, tempat, musim dan iklim.

Pendapat Winkel tersebut di atas sangatlah lengkap karena

memasukkan faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa, dimana

faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Semakin bagus prestasi belajar siswa maka ketrampilan yang diperoleh di

bangku sekolah akan sangat membantu siswa tersebut dalam

mengembangkan ketrampilan yang dia miliki.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan melihat nilai raport.

Raport adalah sebuah buku yang membuat laporan hasil belajar siswa

selama siswa tersebut mengikuti proses belajar di sekolah. Raport berguna

bagi orang tua siswa dan siswa sendiri untuk mengetahui kemampuan

siswa. Dengan nilai yang tinggi pada mata pelajaran tertentu menunjukkan

bahwa siswa tersebut mempunyai bakat, sehingga perlu dikembangkan

ilmu yang diperoleh tersebut misalnya dengan berwiraswasta atau bisa

(32)

C. Jenis Pekerjaan

1. Pengertian Jenis Pekerjaan

Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang

mempunyai ciri (sifat, keturunan dan sebagainya) yang khusus, macam,

sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat,

dikerjakan dan sebagainya) ; tugas kewajiban ; hasil bekerja ; perbuatan

(Depdikbud, 1995 : 410 ; 488). Jadi yang dimaksud dengan jenis pekerjaan

adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh penghasilan. Jenis pekerjaan orang tua siswa yang satu tentu

berbeda dengan jenis pekerjaan orang tua siswa yang lain. Pekerjaan

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Pekerjaan pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang

sebagai sumber utama dari penghasilan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sifat pekerjaan ini adalah

tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum

mencukupi untuk keperluan hidup, maka perlu diusahakan adanya

penghasilan lain di luar penghasilan pokok yang disebut sebagai

pekerjaan dengan penghasilan tambahan.

b. Pekerjaan sampingan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan

oleh seseorang untuk memperoleh penghasilan tambahan guna

(33)

melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama seperti halnya

pekerjaan pokok yaitu tidaklah sama untuk masing-masing orang.

James J. Spilane, SJ (1982 : 32) mengelompokkan pekerjaan atau

jabatan dalam 9 golongan dan disesuaikan dari pekerjaan terendah

sampai tertinggi. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Golongan A :

- Meninggal dunia

- Pensiunan

- Tidak mempunyai pekerjaan tetap

2) Golongan B :

- Buruh

- Nelayan

- Petani kecil

- Penebang kayu

3) Golongan C :

- Petani penyewa

- Buruh tidak tetap

- Penarik becak

4) Golongan D :

- Pembantu rumah tangga

- Penjual keliling (pedagang kecil)

(34)

5) Golongan E : - Seniman - Montir - Penjahit - Sopir bus / colt - Tukang listrik

- Buruh tetap - Petani pemilik tanah - Mandor

- Pedagang - Pemilik toko - Tuan tanah

- Pengawas keamanan - Pegawai sipil (AKABRI)

- Pemilik perusahaan/ toko/ pabrik/ perikanan

- Pegawai kantor - Peternak 7) Golongan G :

- ABRI (Tamtama s/d Bintara) - Kepala kantor pos cabang - Supervisi/pengawas - Guru SD

- Pegawai negeri (gol Ia-Id)

- Pegawai badan hukum - Manajer perusahaan kecil - Pamong praja

- Kepala bagian

8) Golongan H :

- Guru SLTP/SLTA - Pekerja sosial

- Pegawai Negeri (gol IIa-IId) - Kontraktor

- Juru rawat

- Perwira ABRI (Letda, Letu, Kapten)

(35)

9) Golongan I :

- Ahli hukum

- Ahli ilmu tanah

- Arsitek

- Dosen/guru besar

- Kepala kantor

- Pengarang

- Penerbang

- Bupati

- Manajer perusahaan

- Apoteker

- Dokter

- Gubernur

- Pegawai Negeri (gol.IIIa ke atas)

- Peneliti

- Walikota

- Kontraktor besar

Dalam penelitian ini penulis membedakan jenis pekerjaan menjadi

dua jenis yaitu :

1) Wiraswasta

2) Bukan wiraswasta

2. Pengertian Orang Tua

Definisi orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Depdikbud, 1995 : 706) adalah ayah ibu kandung ; orang yang dianggap

tua (cerdik pandai, ahli, dan sebagainya) ; orang-orang yang dihormati

(disegani) di kampung ; tetua. Jadi orang tua adalah setiap orang yang

bertanggung jawab dalam penghidupan sehari-hari, lazim disebut dengan

ayah dan ibu. Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan

(36)

semua anak-anaknya yang berada dibawah asuhan dan bimbingannya

disebut sebagai anggota keluarga.

Oleh sebab itu orang tua mempunyai peranan yang penting dan

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua anggota keluarga

yang berada dibawah tanggung jawabnya.

D. Tingkat Pendapatan a. Pengertian Pendapatan

Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, bahkan

banyak orang menyamakan kedua pengertian tersebut. San S Hutabarat

(1978 : 92) membedakan pengertian pendapatan dan pengertian

penghasilan sebagai berikut :

a) Penghasilan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha

tertentu, misalnya gaji yang diperoleh dari bekerja

b) Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu

tertentu, misalnya bunga simpanan di bank

Jadi San S Hutabarat membedakan ada tidaknya kontra prestasi

atau balas jasa suatu usaha. Penulis tidak membedakan arti atau pengertian

antara pendapatan dan penghasilan. Keduanya mempunyai pengertian

yang sama yaitu besarnya arus uang dan barang yang masuk dalam suatu

rumah tangga yang diperoleh dari sektor usaha baik sektor formal maupun

(37)

b. Bentuk Pendapatan

Menurut T. Gilarso (1986 : 47) sumber-sumber pendapatan dapat

diperoleh dari :

a) Usaha sendiri (wiraswasta), misalnya berdagang, beternak, bercocok tanam

b) Bekerja pada orang lain, misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai kantor baik swasta maupun negeri

c) Hasil dari apa yang dimiliki, misalnya menyewa rumah, menyewakan mobil, menyewakan tanah

Menurut Biro Pusat Statistik (Mulyanto Sumardi dan Hans Dietes

Evers, 1982 : 92) pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :

a) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang

sifatnya reguler dan diterima sebagai balas jasa. Sumber-sumber yang

utama adalah gaji dan upah serta lain-lain dari majikan, pendapatan

bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas. Pendapatan dari

penjualan barang yang dipelihara di halaman rumah, hasil investasi,

serta keuntungan sosial.

b) Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya

reguler dan biasa akan tetapi tidak selalu terbentuk balas jasa dan

diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang-barang dan jasa yang

diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau

disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut,

demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pemberian

barang dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan

(38)

c) Penerimaan uang dan barang adalah sebagai penerimaan yang bersifat

transfer atau redistribusi misalnya penjualan barang-barang yang

dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang,

kiriman uang

E. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Berwiraswasta

Prestasi merupakan tujuan utama di dalam belajar mengajar baik

pada Lembaga Pendidikan Kejuruan maupun Lembaga Pendidikan Umum.

Seorang anak akan lebih banyak mengenal pengetahuan sehingga prestasi

atau kemampuan yang dimilikinya akan lebih tinggi. Prestasi yang dimiliki

tersebut dapat dipergunakan untuk memasuki lembaga pendidikan yang

lebih tinggi, yang berarti sesuai dengan tujuan pendidikan pada sekolah

umum, yaitu dipersiapkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih

tinggi, tetapi lain halnya dengan prestasi belajar kejuruan diharapkan dapat

digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan

sesuai dengan kemampuannya.

Menurut Sudin Supu, orang memilih sekolah dengan nama sudah

banyak dikenal dan prestasi tinggi, yang mempunyai kekuatan besar

dengan ijazah yang dimilikinya, ia dapat mendapatkan kedudukannya atau

pekerjaan yang lebih baik atau dengan kata lain semata-mata mencari

kerja, padahal sebenarnya pendidikan itu membuat kita lebih siap dan

(39)

Prestasi belajar dapat dipakai sebagai petunjuk ke arah mana

seseorang seharusnya memilih pekerjaan. Karena keberhasilan dalam

pelajaran tertentu akan menjadi motivasi dan modal dasar dalam memilih

suatu pekerjaan. Pada umumnya seseorang akan senang dengan pelajaran

yang ia dapat yang akan menghasilkan prestasi yang baik, karena itu akan

lebih cenderung memilih pekerjaan yang berkaitan erat dengan pelajaran

yang disenangi (Mustafa Yani J.P). Dengan demikian prestasi yang tinggi

dapat menimbulkan minat wiraswasta siswa yang tinggi pada sekolah

kejuruan. Sebab dengan prestasi yang tinggi dapat membawa siswa dalam

berkreativitas dan berusaha sehingga menimbulkan minat berwiraswasta.

2. Pengaruh Jenis Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Siswa Berwiraswasta

Setelah memahami landasan teori di muka, maka dapat diketahui jelas

pekerjaan orang tua mempunyai pengaruh terhadap minat siswa untuk

memilih bidang pekerjaan orang tuanya. Jenis pekerjaan orang tua akan

memberikan gambaran kepada siswa untuk mengikuti harapan orang

tuanya. Apabila orang tua sukses dalam bekerja maka akan menjadi contoh

pada siswa, mereka akan tertarik untuk melanjutkan usahanya. Sedangkan

jenis pekerjaan orang tua yang kurang berhasil akan mengakibatkan siswa

kurang tertarik dengan pekerjaan orang tua. Dari uraian diatas kita tahu

bahwa ada pengaruh antara jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa

berwiraswasta. Semakin sukses usaha orang tua siswa, maka akan

(40)

3. Pengaruh Pendapatan Orang Tua terhadap Minat Siswa Berwiraswasta

Tingkat pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang

diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan

sampingan dan pekerjaan lain berupa uang maupun barang yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Mulyanto Sumardi dan Hans

Dieter Evers, 1982 : 92). Besarnya penghasilan orang tua akan sangat

berpengaruh terhadap keinginan siswa untuk berwiraswasta, karena

dengan penghasilan yang tinggi maka semakin banyak modal yang

tersedia untuk berwiraswasta.

Kekurangan modal merupakan masalah yang serius yang dihadapi

oleh pengusaha-pengusaha. Dengan begitu minat berwiraswasta bagi

lulusan SMK tidak lepas dari keberadaan orang tua. Orang tua akan

memberikan modal yang berupa materi untuk membantu anaknya

berwiraswasta. Pendapatan orang tua yang tinggi diperkirakan akan

berpengaruh tinggi terhadap minat berwiraswasta, sebaliknya pendapatan

orang tua rendah akan berpengaruh rendah minat berwiraswasta.

4. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa, Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Orang

Tua terhadap Minat Siswa Berwiraswasta

Orang tua yang sukses dalam pekerjaan akan menghendaki

anaknya untuk berpenghasilan seperti orang tuanya. Orang tua selalu

menginginkan anaknya berhasil dalam pendidikannya karena dengan

prestasi belajar yang baik akan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan

(41)

pekerjaan yang ia sukai. Dari uraian di atas, kita tahu bahwa orang tua

yang berpenghasilan tinggi, ditentukan oleh bidang pekerjaannya. Seorang

wiraswasta yang sukses akan berpenghasilan yang tinggi, sehingga dengan

bekal pengetahuan ketrampilan, dan kemampuan siswa maka akan tertarik

untuk berwiraswasta, jadi ada pengaruh antara jenis pekerjaan orang tua,

pendapatan orang tua, dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa

berwiraswasta.

F. Hipotesis

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa

terhadap minat siswa berwiraswasta.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara jenis pekerjaan orang tua

terhadap minat siswa berwiraswasta.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara tingkat pendapatan orang

tua terhadap minat siswa berwiraswasta.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa,

jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan orang tua secara bersama-sama

(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian tentang obyek tertentu, dimana obyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada obyek yang diteliti.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : SMK Negeri 2 Godean Kelas III Jurusan Tata Busana 2. Waktu Penelitian : 28 November - 12 Desember 2005

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III. Dipilihnya siswa kelas III, dilandasi dengan pertimbangan bahwa mereka paling lama berada di sekolah, telah mencapai usia yang cukup memiliki kematangan, dan siswa yang paling dekat dengan kelulusan yang kemudian dihadapkan pada permasalahan pencarian lapangan kerja terutama jika tidak mampu melanjutkan pendidikan

2. Obyek Penelitian

a. Minat Siswa Berwiraswasta b. Prestasi Belajar siswa c. Jenis Pekerjaan Orang Tua d. Pendapatan Orang Tua

(43)

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SMK Negeri 2 Godean jurusan Tata Busana sebanyak 107 orang. Dengan alasan jurusan Tata Busana lebih banyak diminat oleh siswa sedangkan Tata Boga hanya ada satu kelas.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan teknik Purposive Sampling atau sampel bertujuan yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti menggunakan sampel bertujuan atau Purposive Sampling dengan alasan untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga serta mempermudah dalam pengambilan data karena peneliti mengambil sampel dari tiga kelas berjumlah 100 siswa

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1991 : 102).

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah : 1. Variabel bebas terdiri :

a. Prestasi belajar Siswa b. Jenis Pekerjaan Orang Tua c. Pendapatan Orang Tua

(44)

F. Teknik Pengukuran

Pengukuran ini dilakukan terhadap masing-masing variabel sebagai berikut :

1. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami materi

pelajaran khususnya mata pelajaran kewirausahaan, yang ditunjukkan

dengan adanya nilai raport yang berhasil dicapai siswa kelas II semester

genap.

Untuk variabel ini diberi klasifikasi dengan menggunakan Penilian Acuan

Patokan II (Masidjo, 1995) sebagai berikut :

Tabel 1

Penilaian Acuan Patokan II

No Nilai / Skor Ketrampilan

1 8,1 – 10 Baik sekali

2 6,6 – 8,0 Baik

3 5,6 – 6,5 Cukup

4 4,6 – 5,5 Kurang

5 0 – 4,5 Gagal

2. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua tua yaitu pekerjaan pokok yang ditekuni orang

tua setiap harinya. Jenis pekerjaan ini dapat digolongkan menjadi :

a. Wiraswasta 1

b. Bukan wiraswasta 0

3. Pendapatan Orang Tua

Pendapatan adalah penghasilan rata-rata yang diterima orang tua

setiap bulan. Dalam penelitian, penghasilan diukur dari tinggi rendahnya

(45)

jawaban disusun berdasarkan kebutuhan hidup minimum DIY untuk

pekerja dalam sebulan (Sumber Dinaskertrans Prop. DIY). Adapun

pedoman untuk memberikan alternatif jawaban adalah :

a. < Rp. 370.000

b. Rp. 370.000 – Rp. 739.999

c. Rp. 740.000 – Rp. 1.109.999

d. Rp. 1.110.000 – Rp. 1.479.999

e. >Rp. 1.480.000

Skor 1

Skor 2

Skor 3

Skor 4

Skor 5

4. Minat Berwiraswasta

Untuk mengukur minat siswa berwiraswasta yang digunakan

penulis adalah kuesioner tipe pilihan dengan 4 alternatif jawaban. Adapun

pedoman untuk memberikan skor alternatif jawaban adalah sebagai

berikut :

- Jawaban a diberi skor 1

- Jawaban b diberi skor 2

- Jawaban c diberi skor 3

- Jawaban d diberi skor 4

Selengkapnya kisi-kisi pertanyaan dari tiap-tiap indikator variabel dapat

(46)

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Penelitian Indikator No. Instrumen

Positif / negatif 1. Jenis pekerjaan

orang tua - Bukan wiraswasta - Penghasilan ayah - Penghasilan Ibu - Keinginan siswa untuk

berprestasi - Keinginan untuk

bertanggungjawab - Perpsepsi pada

kemungkinan berhasil - Rangsangan oleh umpan

balik

G. Data yang Dicari 1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, meliputi :

a. Data responden yang meliputi identitas responden

b. Data mengenai jenis pekerjaan orang tua

c. Data tentang pendapatan orang tua

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sekolah meliputi gambaran

umum SMK Negeri 2 Godean dan prestasi belajar siswa.

H. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Metode pengumpulan data dengan sejumlah daftar pertanyaan yang

(47)

yang sebenarnya. Melalui cara ini dimaksudnya penulis memperoleh data

primer yaitu jenis pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua yang

dapat mempengaruhi minat siswa untuk wiraswasta.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan

catatan atau dokumen yang telah ada di SMK. Melalui cara ini

dimaksudkan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa kelas III dan

data tentang keadaan sekolah misalnya : jumlah siswa, jumlah guru,

jumlah karyawan dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah.

3. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan secara langsung atau lisan dengan kepala sekolah dan guru

yang dapat melengkapi data tentang gambaran sekolah.

I. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Instrumen Penelitian a. Validitas

(48)

(

)( )

Berdasarkan r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan taraf 5% maka item tersebut dinyatakan valid. Pelaksanaan analisis uji coba validitas penelitian ini diberikan kepada siswa kelas III jurusan Tata Busana SMK N 2 Godean dengan jumlah responden 100 siswa. Dalam pengujian validitas hanya ada satu variabel terikat yang perlu diuji yaitu variabel minat berwiraswasta.

(49)

Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan empat belas dinyatakan valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat terhadap minat siswa berwiraswasta.

b. Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) berhubungan erat dengan taraf kepercayaan. Suatu instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap mantap serta stabil (Suharsimi Arikunto, 1998 : 81).

Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini

digunakan teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (Suharsimi

Arikunto, 1998 : 193) dengan rumus sebagai berikut :

(50)

Tabel.3 Keterandalan Variabel Penelitian

No Koefisien Alpha Tingkat Keterandalan 1.

Dalam pengujian reabilitas hanya satu variabel yang perlu diuji yaitu minat siswa berwiraswasta. Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen minat siswa berwiraswasta yang akan digunakan maka kuesioner diujikan terlebih dahulu kepada 100 responden yaitu siswa kelas III jurusan Tata Busana. Pelaksanaan perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program Seri Program Statistik (SPS) Edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Dari hasil analisis dengan N = 100 pada taraf signifikansi 5% dengan menggunakan Seri Program Statistik (SPS) seperti terlihat pada lampiran 4, didapat r11 = 0,8306 kemudian dikonsultasikan dengan Tabel Keterandalan Variabel Penelitian. Dengan demikian kuesioner minat siswa berwiraswasta dinyatakan andal kategori sangat tinggi.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah

sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal

atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Chi

(51)

(

)

fo : Frekwensi pengamatan fh : Frekwensi yang diharapkan i : Banyaknya kelas interval

Nilai yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai Chi

Kuadrat tabel pada taraf 0,05 dengan derajat kebebasan (K-3). Kriteria

keputusan, jika X2 hitung <X2tabel maka sebaran data adalah normal.

b. Linieritas

(52)

Kriteria pengujian linieritas yaitu tolak hipotesis model regresi linier

jika F hitung > F (1- α) (k-2, n-k), untuk distribusi F yang digunakan

diambil dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).

3. Pengujian Hipoteses Penelitian

a. Rumusan Hipotesis

H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa

terhadap minat siswa berwiraswasta

H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan jenis pekerjaan orang

tua tehadap minat siswa berwiraswasta

H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan pendapatan orang tua

terhadap minat siswa berwiraswasta

b. Untuk menguji hipotesis-hipotesis tersebut digunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan

variabel terikat

r : koefisien korelasi

N : banyaknya sempel

X : jumlah nilai X

(53)

Pada hakekatnya nilai r bervariasi dari –1 melalui 0 hingga +1

r = -1, berarti korelasi negatif dan sangat lemah

r = 0, berarti tidak ada korelasi antara variabel-variabel

r = +1, berarti korelasi tersebut positif dan sangat kuat

Batasan-batasan yang dipakai untuk koefisien korelasi adalah

sebagai berikut :

Tabel 4 Batasan Nilai r

Interval koefisien Interpretasi 0,00 – 0,199

2) Taraf siginifkansi = 5%

3) Statistik = Uji t

r : koefisien korelasi sederhana

n : jumlah sampel

4) Daerah penerimaan hipotesis

H1,H2,H3 ditolak bila-t tabel < t hitung < t tabel

(54)

c. Uji Asumsi Klasik

Menurut Algifari (2000 : 83-92), ada tiga macam asumsi klasik,

tetapi yang akan dibahas hanya dua macam asumsi saja. Pengujian ini

akan menggunakan alat bantu SPSS.

1) Multikoloniearitas (Multiko)

Artinya tidak ada korelasi antar variabel independen dalam suatu

model regresi. Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko

adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1.

2) Heteroskedastisitas (Hetero)

Artinya variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan, jika pengamatan semakin besar akan mengakibatkan residual yang semakin besar pula. Deteksi tidak terjadinya hetero adalah pada grafik tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Apabila terjadi penyimpangan satu atau lebih uji asumsi klasik dan sudah dilakukan perbaikan terhadap pelanggaran tersebut tetapi masih terjadi penyimpangan maka regresi ganda tidak dapat diteruskan. Apabila tidak terjadi penyimpangan maka akan dilanjutkan dengan regresi ganda.

d. Menguji hipotesis keempat

1) Rumusan hipotesis

H4 : ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua secara

(55)

2) Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

a) Mencari persamaan regresi linier berganda (Sugiyono, 2002 :

33) :

orang tua, pendapatan orang tua.

a1 : koefisien prediktor prestasi belajar siswa

a2 : koefisien prediktor jenis pekerjaan orang tua

a3 : koefisien prediktor pendapatan orang tua

b) Menentukan koefisien korelasi ganda (Sugiyono, 2002 : 33) :

(56)

c) Taraf signifikansi = 5%

d) Statistik = Uji F (Sugiyono, 2002 : 26) :

Freg =

) R m(1

1) m (N R

2 2

− − −

Keterangan :

Freg : harga F regresi

N : banyaknya responden

m : jumlah variabel bebas

R : diterminasi korelasi ganda

e) Daerah penerimaan hipotesis

H4 diterima bila F hitung > F tabel

(57)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SMK N 2 GODEAN

F. Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Godean 2. No. Induk Sekolah / NSS : 331040204001

3. Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta 4. Otonomi Daerah : Kab. Sleman

5. Kecamatan : Godean

6. Desa / Kelurahan : Sidoagung

7. Jalan : Jae Sumantoro No. 62

8. Kode Pos : 55564

9. Telepon : Kode Wilayah : 0274 No : 798008 10.Faxcimile/Fax : Kode Wilayah : 0274 No : 798008

11.Daerah : Pedesaan

12.Status Sekolah : Negeri 13.Kelompok Sekolah : Inti

14.Akreditasi : A 5th B 2,5th C 6 bulan

15.Surat Keputusan/SK : No. 9.1/BAS – DIY/ III/2005 Tgl : 9 Maret 2005 16.Penerbit SK (Ditandatangani oleh ) : BAS Prop DIY

17.Tahun berdiri : Tahun 1979 18.Tahun perubahan : Tahun 1997 19.Kegiatan belajar mengajar : Pagi

(58)

21.Jarak Pusat Kecamatan : 1 km 22.Jarak Pusat Otonomi Daerah : 7 km

23.Terletak pada lintasan : Kabupaten / Kota 24.Jumlah keanggotaan rayon : 9 sekolah

25.Organisasi penyelenggaraan : Pemerintah 26.Perjalanan / perubahan sekolah

a. SKP 31-10-1955

b. SKKP 7-9-1963

c. SKKA 13-12-1966

d. SMKK 3-9-1979

G. Visi, Misi dan Etos Kerja 1. Visi Sekolah

Unggul dalam kualitas pioner bagi masyarakat mengikuti perkembangan

IPTEK, berlandaskan IMTAQ

2. Misi Sekolah

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif mengacu

kepada “SMK Berstandar Nasional” sehingga setiap peserta diklat

berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga sekolah.

c. Mendorong dan membantu setiap peserta diklat untuk mengenali

potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal dan

(59)

d. Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan

juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam

bertindak.

e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah dan stakeholder sekolah.

3. Etos Kerja

Sekolah menciptakan suasana terbuka, terkendali, adil dan mendukung

semua kegiatan yang positif dan bersifat inovatif agar seluruh program

sekolah berjalan dengan sebaik-baiknya dan sekreatif mungkin. Proses

pengambilan keputusan di sekolah berdasarkan pengalaman intelektual,

insiatif dan pertanggungjawaban seluruh warga sekolah.

H. Sumber Daya manusia

1. Kepala Sekolah : 1 orang

2. Guru

a. Guru PNS Diknas : 38 orang

b. Guru PNS Depag : 2 orang

c. Guru Tidak Tetap : 16 orang

3. Pegawai

a. Pegawai tetap : 15 orang

(60)

I. Sistem Pendidikan di SMK

Sistem pendidikan yang dilaksanakan di SMK N 2 Godean adalah

sistem semester yakni semester genap dan ganjil. Selain itu sistem

pendidikan yang diterapkan sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan

adalah Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Menurut Wardiman Djojonegoro, pendidikan sistem ganda adalah model

penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang dipilih untuk mewujudkan

misi kebijaksanaan link and match (keterkaitan dan kesepadanan)

khususnya pada SMK.

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

a. Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia, takwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan

rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta memiliki

tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

b. Memiliki kemampuan dan ketrampilan praktis sesuai dengan program

studinya masing-masing.

3. Keuntungan PSG

a. Bagi DU/DI/SK

1) Mengenai dan menghormati keahlian siswa peserta PSG di tempat

tersebut.

(61)

3) Karena peserta didik telah mengikuti proses produksi secara aktif,

dalam pengertian tertentu peserta didik adalah tenaga kerja yang

menguntungkan.

4) Memberikan kepuasan DU/DI.DK karena diakui turut memajukan

bidang pendidikan.

5) Peserta didik dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu

perusahaan.

b. Bagi siswa

1) Hasil belajar siswa akan lebih bermakna, karena setelah selesai

sekolah akan benar-benar memiliki kemampuan / keahlian

profesional sebagai modal kerja.

2) Siswa tidak perlu terlalu lama untuk mencari tingkat keahlian siap

kerja karena siswa merasa siap memasuki dunia kerja.

3) Menambah kemampuan dan ketrampilan praktis.

4) Mengembangkan kepribadian menjadi lebih mantap dan mandiri.

5) Memupuk rasa tanggungjawab.

6) Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa.

7) Tujuan pribadi siswa dapat dipenuhi.

8) Siswa bangsa akan hasil kerjanya.

(62)

J. Kurikulum SMK

Kurikulum adalah seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang

digunakan sekarang adalah kurikulum tahun 1999 yang merupakan hasil

perubahan dan pengembangan kurikulum tahun 1994. Kurikulum ini

dimaksudkan untuk melancarkan proses pembelajaran dan membina

pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap,

trampil sesuai dengan tuntutan kurikulum.

K. Organisasi Sekolah 1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah bertanggungjawab sepenuhnya terhadap keseluruhan

kegiatan yang berlangsung di sekolah dan mengawasi seluruh komponen

yang berhubungan dengan proses pembelajaran di sekolah. Tugas kepala

sekolah adalah :

a. Mengatur proses pembelajaran yakni :

1) Program tahunan dan semesteran berdasarkan kalender pendidikan. 2) Jadwal pelajaran tahunan dan semesteran termasuk penetapan jenis

mata pelajaran.

3) Program perangkat pembelajaran (teori dan praktek) berdasarkan kurikulum.

(63)

5) Pelaksanaan ulangan / test hasil belajar untuk kenaikan kelas dan UAN.

6) Penyusunan kelompok siswa berdasarkan kepengurusan. 7) Penyusunan norma penilaian.

8) Kenaikan kelas.

9) Laporan kemajuan hasil belajar siswa.

10)Penetapan kebijaksanaan dalam peningkatan. b. Mengatur administrasi kantor

c. Mengatur administrasi siswa

d. Mengatur administrasi pegawai

e. Mengatur administrasi perlengkapan

f. Mengatur administrasi keuangan

g. Mengatur administrasi perpustakaan

h. Mengatur hubungan dengan masyarakat

2. Guru

Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan serta

pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Di samping

itu guru membantu tugas kepala sekolah dalam melaksanakan dan

mengatur administrasi kesiswaan dan bimbingan dan penyuluhan.

3. Guru Wali Kelas

Guru wali kelas adalah guru yang mempunyai tugas tambahan

membantu kepala sekolah sebagai wali kelas yang melaksankan kegiatan :

a. Menyusun laporan keadaan kelas

(64)

c. Menyusun jumlah kehadiran siswa

d. Menyusun jadwal pelajaran kelas

e. Mencatat penerimaan uang SPP

f. Mengisi daftar nilai siswa

g. Mendata alamat siswa

h. Membuat catatan khusus tentang siswa dan mutasi siswa

4. Guru bagian Pengajaran

Guru yang mendapat tugas membantu kepala sekolah dalam program

pengajaran melakukan kegiatan :

a. Menyusun jadwal kegiatan sekolah

b. Menyusun pembagian tugas guru

c. Menyusun jadwal pelajaran

d. Menyusun jadwal evaluasi belajar

e. Menyusun laporan pelaksanaan berkala

5. Tata Usaha

a. Kepala Unit Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan

ketatausahaan sekolah. Kegiatan meliputi :

1) Menyusun program tata usaha sekolah

2) Menyusun daftar keuangan sekolah

3) Menyusun kepengurusan pegawai

4) Membina dan mengembangkan karir pegawai

5) Menyusun perlengkapan siswa

(65)

7) Menyusun laporan kegiatan tata usaha

b. Bagian persuratan :

1) Menerima / mengirimkan dan mengagendakan surat yang masuk /

keluar

2) Pengklasifikasian surat dan tanda buktinya

c. Bagian kesiswaan, statistika dan laporan

1) Mengurus kegiatan siswa dan data-data yang diperoleh

2) Membuat laporan dalam bentuk statistik

d. Bagian Inventaris

1) Mendata inventaris yang diperoleh dari pemerintah maupun pihak

yang lain

2) Mengklasifikasikan invetaris

3) Membuat laporan tahunan

e. Bagian Gudang

1) Menerima barang baik dari pemerintah maupun dari belanja rutin

2) Mengeluarkan barang dan catatannya

f. Bagian Sistem Informasi dan Manajemen

1) Pengolahan data siswa, kepegawaian dan beasiswa prestasi

2) Penelurusan tamatan, peserta UAN dan peserta yang lulus UAN

3) Membuat surat tugas

4) Mengetik soal ulangan umum

(66)

g. Bagian Keuangan

1) Mengajukan surat permintaan pembayaran

2) Menerima surat perintah untuk membayar dan menguangkannya

3) Membuat surat pertanggungjawaban belanja pegawai maupun

belanja rutin

h. Bagian Rumah Tangga

1) Membersihkan kamar mandi / toilet

2) Menjaga keamanan sekolah

3) Menjaga kebersihan sekolah

6. Pembina Siswa atau OSIS

Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di

bidang program kesiswaan mempunyai tugas sebagai berikut :

Menyusun program pembinaan siswa :

1) Melaksanakan, mengarahkan, mengenalkan kegiatan siswa dalam

rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah

2) Mengarahkan dalam pemilihan pengurus OSIS

3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

4) Membina siswa secara berkala dan incidental

5) Menentukan calon penerima beasiswa.

7. Bimbingan dan Penyuluhan

Staf BP bekerja sama dengan kepala Sekolah dan guru bidang studi

untuk melaksanakan dan menciptakan kelancaran proses pembelajaran.

Gambar

Tabel 1 Penilaian Acuan Patokan II
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 4 Batasan Nilai r
Tabel 5 Siswa SMK Negeri 2 Godean th 2004/2005
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uji statislik yang diguna!&lt;an dalam penelitlan ini adalah ujl lttsl untuk mengetahul perbedaan hasil belajar fisika siswa antara yang diajar menggunakan metode

[r]

Simulasi turbin diawali dengan membuat model turbin serta mesh yang akan digunakan sebagai domain komputasi di dalam CATIA dan ANSYS ICEM CFD.. Setelah itu simulasi dilanjutkan

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data dari mata kuliah yang.. diambil mahasiswa, beserta

[r]

[r]

[r]

Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian pakan dengan kadar protein yang tepat pada media pemeliharaan yang baik akan menghasilkan kelangsungan hidup, pertumbuhan,