• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

81

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISION (STAD)

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

Marwan Hamid

1

dan Thaibah

2

1

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Almuslim

2M ahasiswa FKIP Universitas Almuslim

ABSTRAK

Sistem pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, berguna meningkatkan hasil belajar ekonomi disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif adalah mdoel pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif sangat cocok di terapkan pada pembelajaran ekonomi karena dalam mempelajari ekonomi dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan menyelesaikan persoalan ekonomi dengan baik dan benar. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan. Sedangkan permasalahan yang diambil adalah; bagaimana gambaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tea m Acheivement Division (STAD) terehadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTsN Peusangan pada materi kegiatan pokok ekonomi, bagaimana gambaran hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi kegiatan pokok ekonomi, bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi kegiatan pokok ekonomi.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif bersifat asosiatik, Metode kuantitatif asosiatik digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi kegiatan pokok ekonomi di MTsN Peusangan.instrumen yang digunakan adalah tes dan angket. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis data statistik. pengolahan data digunakan statistik uji-t dengan taraf signifikan 0,05. Dari hasil pengolahan data diperoleh th itung lebih besar dari ttabel yaitu 0,508 > 0,284. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menyatakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan hasil belajar siswa ekonomi kelas VII di MTsN pada materi kegiatan pokok ekonomi.

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Hasil Belajar Siswa PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu ko mponen terpenting yang ma mpu men ingkatkan pe mbangunan bangsa dan Negara, ke ma juan suatu bangsa tergantung pada bagaimana bangsa tersebut mengenali, menghargai dan me man faatkan sumber daya manusia yang ada, dala m hal ini sangat berkaitan erat dengan kualitas dari setiap pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakat terutama kepada peserta didik atau siswa yang ada disetiap satuan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling utama penentu sebuah keberhasilan dala m pe mbangunan nasional disebuah Negara, dalam upaya men ingkatkan kualitas sumber daya manusia dala m hal ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dilaku kan dala m me wujudkan c ita-cita pe mbangunan nasional, ma ka perlu adanya pembenahan dala m setiap proses belajar mengaja r yang ada disetiap satuan pendidikan.

Berb icara masalah pendidikan, tidak terlepas dari masalah proses pembelajaran di sekolah, keterlibatan guru dan siswa me rupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan dala m p roses pembela jaran. Dengan keberhasilan proses belajar mengaja r pada pembelaja ran Ekonomi dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembela jaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemaha man, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Se makin tinggi pemaha man dan penguasaaan serta prestasi

(2)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

82

belajar maka sema kin t inggi pula tingkat keberhasilan pe mbela jaran.

Ekonomi me mpunyai peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Peranan ini berkaitan erat dengan pengaplikasian Ekonomi da la m dunia pendidikan itu sendiri maupun dalam kehidupan sehari-hari. Melihat betapa pentingnya Ekonomi itu, maka Ekonomi perlu di a jarkan disekolah mu lai dari SMP sampai ke Pe rguruan Tinggi. Dengan me mpe la jari Ekonomi, siswa dapat dilatih berpikir logis, cermat. kreatif, dan disiplin.

Berdasarkan Kurikulu m Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, mata pelajaran e konomi me rupakan salah satu mata pe laja ran yang diajarkan pada jen jang pendidikan SMP. Ekonomi adalah ilmu yang me mpelaja ri perilaku manusia dala m me milih dan menciptakan ke ma kmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu ke mudian menyebabkan timbulnya ke langkaan.

Dala m pe mbela jaran d i sekolah, Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dala m proses belajar, pe mbela jaran Ekonomi diperlukan suatu metode mengajar yang bervariasi. Da la m penggunaan metode mengaja r tidak harus sama untuk semua pokok bahasan, sebab dapat terjadi bahwa suatu metode mengajar tertentu cocok untuk satu pokok bahasan tetapi tidak cocok untuk pokok bahasan yang lain. Maka penggunaan model pembela jaran yang baik dan sesuai dengan materi yang diaja rkan adalah mutla k dimiliki oleh guru atau pendidik. Keberhasilan proses belajar mengaja r dapat dilihat dari hasil pero lehan nila i siswa pada mata pela jaran yang sesuai dengan standar sekolah. Apabila nilai yang diperoleh siswa sesuai atau lebih dari standar maka dikatakan proses belajar mengaja r berhasil.

Salah satu materi yang dia jarkan dala m pembela jaran e konomi di kelas VII SMP diantaranya adalah kegiatan pokok ekonomi. Adapun pengertian dari kegiatan pokok ekonomi ada lah segala bentuk

kegiatan yang dilakukan manusia untuk me menuhi kebutuhannya yang beragam. Kegiatan ekonomi yang utama dapat dibedakan menjadi t iga keg iatan pokok, yaitu kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilaku kan di MTsN Peusangan Kabupaten Bireun, khususnya mata pe laja ran Ekono mi proses pembela jaran yang berlangsung disekolah tersebut cendrung lebih menoton, yaitu guru lebih sering me mberikan informasi dan siswa hanya mencatat keterangan yang ditulis guru dipapan tulis, sehingga terlihat bosan dan tidak termot ivasi untuk belajar serta menyebabkan nilai yang didapat siswa sangat rendah. Hal ini ditentukan oleh KKM pada materi kegiatan pokok e konomi di ke las VII MsTN Peusangan adalah 60, akan tetapi dari seluruh siswa hanya 20% yang tuntas dalam be laja r selebihnya tidak mencapai KKM. Ha l in i dapat dikaitkan dengan proses pembelaja ran pada saat guru menerangkan, siswa t idak ada yang menanggapi dan berani mengajukan pertanyaan kepada guru, jadi interaksi atau ko monikasi antar guru dan siswa terlihat kurang. Seharusnya pelajaran Ekonomi tidak lag i me rupakan pelajaran yang me mbosankan karena pada beberapa materi dapat disajikan pada materi yang menyenangkan dan ma mpu me motivasi siswa untuk lebih kreatif dan aktif jika dapat diterapkan dengan penggunaan model pembela jaran yang ada.

Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem pembela jaran yang me libatkan peran siswa secaar aktif dala m kegiatan belajar mengajar, guna men ingkatkan hasil belaja r ekonomi disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pe mbelaja ran yang me libatkan siswa secara aktif adalah mdoel pe mbela jaran kooperatif. Model pe mbelaja ran kooperatif sangat cocok di terapkan pada pembelajaran ekonomi karena da la m me mpela jari ekonomi dibutuhkan suatu pemahaman serta ke ma mpuan menyelesaikan persoalan ekonomi dengan baik dan benar. Melalui model pe mbela jaran in i siswa dapat menge muka kan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika

(3)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

83

ada teman dalam ke lo mpoknya yang mengala mi kesulitan. Ha l ini dapat men ingkatkan mot ivasi siswa untuk mengka ji dan menguasai materi pela jaran ekonomi sehingga nantinya akan men ingkatkan hasil be laja r e konomi siswa. METODE PENELITIAN

Penelit ian ini menggunakan metode deskriptif yaitu cara yang dilakukan untuk mengetahui keadaan atau kondisi yang sedang terjadi dewasa ini. Studi deskript if berusaha mendeskripsikan dan menginterprestasikan apa yang ada, bisa mengenali kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecendrungan yang telah berke mbang. Studi deskriptif teruta ma berkenaan dengan masa kini, meskipun tidak ja rang juga me mpe rhitungkan peristiwa masa la mpau dan pengaruhnya terhadap kondisi masa kin i.

Tehnik analisa data yang digunakan dala m penelitian in i adalah tehnik analisa data statistik. Analisa statistik adalah dala m menganalisis suatu data menggunakan dasar tehnik dan tata kerja statistik, sedangkan non statistik adalah analisis data dengan menggunakan metode kualitatif, ke mudian untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pe mbela jaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi kegiatan pokok ekonomi, penulis menggunakan data presentase sebagai berikut:

𝑃 =𝐹

𝑁𝑥 100%

Keterangan:

P : Angka presentase

F : Frekwensi yang sedang dicari presentasenya

N : Jumlah frekwensi

Selanjutnya untuk menafsirkan hasil perhitungan dengan presentase, penulis mengga mbarkan ru mus presentase sebagai berikut:

 75 % - 100 % : Tergolong baik sekali.

 65 % - 75 % : Tergolong baik.

 40 % - 65 % : Tergolong cukup.

 Kurang dari 40 % : Tergolong kurang baik.

Mengetahui ada tidaknya pengaruh model pe mbela jaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan hasil belaja r siswa pada materi kegiatan pokok e konomi, penulis menggunakan “korelasi product mo ment” sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Angka indeks korelasi product mo ment.

N : Nu mber of ces.

∑xy : Hasil perkalian variabel x dengan variabel y.

∑x2

: Jumlah deviasi skor x. ∑y2 : Jumlah deviasi skor y

Untuk mengetahui keberartian hubungan dapat diketahui dengan menggunakan uji-t yang dilaku kan pada taraf signitifikasi 0,05 dengan rumus sebagai berikut: 2

1

2

r

n

r

t

Dengan kriteria pengujian:

Jika thitung > ttabel maka Ha diterima dengan

Ho ditola k

Jika thitung < ttabel maka Ha diterima dengan

Ho ditola k

Ha = terdapat pengaruh positif antara pengaruh model pembela jaran kooperatif STAD terhadap peningkatan hasil be laja r siswa pada materi kegiatan pokok ekonomi

Ho = tidak terdapat pengaruh positif antara pengaruh model pembela jaran kooperatif STA D terhadap peningkatan hasil belaja r siswa pada materi keg iatan pokok ekonomi.

Penelit ian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII dan MTsN Peusangan Kabupaten Bireuen. Waktu penelitian dan pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 21Juni sampai dengan 22 Juni 2013. Populasi dala m penelitian in i adalah siswa kelas VII yang terdiri dari tiga ke las dengan ju mlah siswa 90 orang. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau yang mewa kili populasi, oleh ka renanya penulis

(4)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

84

menga mbil sa mpel 25% dari populasi yaitu 50 orang.

HAS IL DAN PEMBAHASAN Analisis data dan inter pretasi data Analisis data

Adapun angket yang penulis laku kan yaitu tentang pengaruh model pembela jaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan hasil belajar siswa MTsN Peusangan pada materi kegiatan pokok e konomiyang disebarkan kepada 5o siswa yang semuanya berju mlah 10 ite m pertanyaan berbentukj pilihan yang harus dijawab dengan me mbe rikan ceklist. Data yang diku mpulkan dari hasil angket yang disebarkan diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan rumus:

%

100

x

n

F

P

Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat me mberikan arti dan penjelasan. Untuk me mudahkan menganalisa dari hasil penelitian tersebut, ma ka setiap item d ibuatkan satu tabulasi, sehingga dengan demikian lebih fokus penjelasannya.

Deskriptif jawaban responden terhadap variabel pengaruh model pe mbela jaran kooperatif STAD (X). Men jelaskan ja waban siswa-siswi tentang dengan pengaruh model pembela jaran kooperatif t ipe STAD, me mbuat siswa-siswi dapat lebih a ktif di dala m ruang kelas, dapat diketahui bahwa 54% menyatakan dengan pengaruh model pembela jaran kooperatif tipe STAD

me mba wa siswa-siswi leb ih aktif dida la m kelas, dan 28% responden menyatakan setuju dengan pengaruh model pembela jaran kooperatif tipe STAD

me mba wa siswa-siswi leb ih aktif dida la m kelas, sedangkan 18% responden menyatakan kurang setuju dengan model pembela jaran kooperatif STAD me mbawa siswa-siswi leb ih akt if d idala m ke las. Ha l ini menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan sangat setuju dengan pengaruh model pe mbe laja ran kooperatif STAD, me mbuat siswa dapat lebih aktif dida la m ruang kelas.

Menjelaskan jawaban siswa-siswi jika diberi tugas dalam bentuk kelo mpok, guru

turut me mbantu mengarahkan sehingga tercapai proses pembelajaran, dapat diketahui 48% responden menyatakan sangat setuju jika diberi tugas dalam bentuk kelo mpok, guru turut membantu mengarahkan sehingga tercapai pembela jaran, dan 44% responden menyatakan setuju jika diberi tugas dalam bentuk kelompok, guru turut membantu mengarahkan sehingga tercapai pembela jaran, sedangkan ada 8% responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan sangat setuju jika diberi tugas dala m bentuk ke lo mpok guru turut me mbantu mengarahkan sehingga tercapai pembela jaran.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi jika ada masalah, guru mengajak siswa-siwi berdiskusi untuk mencari penyelesaiannya, diketahui 42% menyatakan sangat setuju dala m mengajar guru mengajak siswa -siswi berdiskusi untuk mencari penyelesaiannya, 44% menyatakan setuju guru mengajak siswa-siswi berdiskusi untuk mencari penyelesaiannya, 14% menja wab kurang setuju guru mengajak siswa -siswi berdiskusi untuk mencari penyelesaiannya dan 0% menja wab tidak setuju, sangat tidak setuju. Ha l ini menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan sangat setuju apabila guru mengaja k siswa berdiskusi.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siswi merasa lebih mudah me maha mi materi pela jaran, jika guru menggunakan model pe mbela jaran kooperatif STAD, dapat diketahui bahwa 50% siswa-siswi menyatakan sangat setuju dengan model pembe laja ran kooperatif

STAD me mbuat siswa-siswi lebih mudah me maha mi materi pela jaran, dan 60% ada yang menjawab setuju model pembela jaran kooperatif STAD me mbuat siswa lebih mudah me maha mi mate ri pela jaran dan juga 10% menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan sangat setuju apabila guru menggunakan model pe mbela jaran kooperatif STAD.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siswi ikut akt if da la m d iskusi kelo mpok, dala m mengerja kan soal dan masalah mata pelaja ran ekonomi, dapat

(5)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

85

diketahui bahwa 50% siswa -siswi menyatakan ketika me mbahas soal atau masalah secara ke lo mpok, siswa -siswi ikut aktif dala m me mecah kan soal atau masalah mata pe laja ran ekonomi, dan 50% setuju ketika me mbahas soal atau masalah secara kelo mpok, siswa ikut akt if da la m me mecahkan soal atau masalah secara kelo mpok. Ha l in i menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan sangat setuju dan setuju ketika me mbahas soal atau masalah secara kelo mpok, siswa ikut a ktif berd iskusi dala m me mecahkan atau masalah mata pelajaran e konomi.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siswi harus belajar tepat waktu agar berhasil dala m mata pela jaran ekonomi, dapat diketahui sebanyak 54% siswa-siswi sebelum me mutuskan sesuatu siswa-siswi dia jak berdiskusi oleh guru dan 46% menja wab setuju. Ha l ini menunjukkan bahwa siswa sangat setuju sebelum me mutuskan sesuatu siswa diajak berdiskusi oleh guru.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang model pembela jaran kooperatif

STAD yang digunakan guru bermanfaat bagi siswa-siswi, dapat diketahui sebanyak 44% siswa-siswi menyatakan dengan model pembela jaran kooperatif tipe STAD yang digunakan guru bermanfaat bagi siwa-siswi, dan 36% menyatakan setuju dengan model pembela jaran kooperatif STAD yang digunakan guru bermanfaat bagi bagi siswa dan juga 10% menyatakan kurang setuju dan 10% menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa guru yang mengajar ma mpu menerapkan model pe mbela jaran kooperatif STAD.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siswi senang jika guru menggunakan model pe mbela jaran kooperatif STAD dala m mengajar, dapat di ketahui sebanyak 42% siswa-siswi menyatakan dengan pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD menjadi lebih mudah me maha mi pe mbela jaran, dan 38% menyatakan setuju dan juga 24% menyatakan kurang setuju. Dari penyebaran jawaban yang diberikan menunjukkan bahwa model pe mbe laja ran kooperatif

STAD me mbuat siswa lebih mudah

me maha mi materi pe laja ran yang disampaikan.

Menjelaskan jawaban siswa-siswi jika guru sedang menerangkan materi pela jaran, siswa-siswi menyimak dan mendengar dengan tekun, dari 56% siswa-siswi menyatakan jika guru sedang menerangkan materi pe laja ran, siswa-siswi menyimak dan mendengar dengan tekun, dan 44% menyatakan setuju jika guru sedang menerangkan pela jaran siswa menyima k dan mendengar dengan tekun. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat setuju jika guru sedang menerangkan materi pelajaran siswa menyima k dan mendengar dengan tekun.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siswi hanya mendiskusikan soal ekonomi dengan guru ekonomi, bahwa 48% menyatakan siswa-siswi hanya mendiskusikan soal e konomi dengan guru ekonomi dan 48% men jawab sangat setuju sedangkan 48% men jawab setuju sedangkan ada 4% yang menyatakan kurang setuju.Hal ini menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan sangat setuju dan setuju tentang siswa hanya mendiskusikan soal ekonomi dengan guru ekonomi.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang dengan model pembela jaran kooperatif tipe STAD, me mbuat siswa-siswi me rasa tidak bosan saat pembelajaran berlangsung, bahwa 28% siswa-siswi menyatakan dengan model pembela jaran kooperatif tipe STAD me mbuat siswa-siswi me rasa bosan saat pembelajaran berlangsung, dan 18% responden menyatakan setuju, sedangkan 54% responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan menyatakan kurang setuju model pe mbe laja ran kooperatif STAD

me mbuat siswa merasa bosan saat pembela jaran berlangsung.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siswi menga malkan hasil belajar dala m keh idupan sehari-hari, dari 60% responden menyatakan siswa-siswi menga ma lkan hasil belaja r dala m kehidupan sehari-hari, dan 26% responden menyatakan setuju,dan 14% responden menyatakan kurang setuju. Dari penyebaran jawaban yang diberikan menunjukkan

(6)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

86

bahwa siswa menga malkan hasil bela jar dala m kehidupan sehari-hari

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siswi senang mengerja kan PR tentang mata pelajaran ekonomi, ha mp ir 56% siswa menyatakan sangat setuju dalam mengerjakan PR tentang mata pela jaran ekonomi, dan 44% menyatakan setuju. Dari penyebaran jawaban yang diberikan menunjukkan bahwa siswa sangat senang mengerjakan PR tentang mata pela jaran ekonomi.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang isi pembela jaran e konomi sangat bermanfaat bagi siswi, 44% siswa-siswi sangat setuju dengan isi pembela jaran ekonomi akan sangat bermanfaat bagi siswa-siswi, dan 40% ada yang menjawab setuju dan juga 16% menyatakan kurang setuju. Ha l ini menunjukkan bahwa siswa MTsN Peusangan sangat setuju tentang isi pembela jaran e konomi sangat bermanfaat bagi siswa.

Menjelaskan ja waban siswa-siswi tentang siswa-siwi sela lu bersemangat dan berusaha keras untuk mendapat peringkat kelas yang lebih baik, sebanyak 36% siswa-siswi menyatakan sangat setuju selalu bersemangat dan berusaha keras untuk mendapat peringkat kelas yang lebih baik, dan 30% menyatakan setuju dan juga 20% menyatakan kurang setuju,dan 14% menyatakan tidak setuju. Dari penyebaran jawaban yang diberikan menunjukkan bahwa siswa selalu bersemangat dan berusaha keras untuk mendapat peringkat kelas yang lebih baik

Dari hasil presentase tiap-tiap ite m pertanyaan dapat ditemukan bahwa presentase alternative jawaban yang terbanyak adalah (a) skor ideal dengan presentase sebesar 43.86% hasil p resentase tersebut dihargai dengan standar presentase 43.7% terletak antara (40% - 65%).

Analisis Data tentang Peng aruh Model Pembelajar an Kooper atis Ti pe STAD Dengan Peni ngkatan Hasil Belajar Siswa Kel as VII MTs N Peusang an Terhadap Materi Pokok Ekonomi

Untuk me mudahkan dala m menganalisis data, maka sebelum dianalisis data tersebut ditabulasikan dala m bentuk

tabel skor. Ke mudian setiap nila i prestasi siswa tersebut diberikan simbol, yaitu untuk nila i hasil kuesioner tentang pengaruh model pe mbe laja ran kooperatif t ipe STAD

terhadap hasil bela jar siswa disimbu lkan dengan X,dan untuk nilai hasil belaja r siswa pada mata pelaja ran ekono mi dari hasil tes disimbulkan dengan Y. Nila i kuesioner tentang pengaruh model pe mbela jaran kooperatif tipe STAD dengan hasil bela jar siswa pada mata pelaja ran ekonomi siswa MTsN Peusangan, dapat ditentukan nila i-nila i sebagai berikut:

N= 50 Ʃy=2810 Ʃy2= 173925

Ʃx= 3371 Ʃx2= 174500 Ʃxy = 159835 Hasil perhitungan terdapat korelasi yang sedang. Jadi terdapat hubungan yang kuat atau tinggi 0,073 antara pengaruh model pe mbela jaran kooperatif tipe STAD

terhadap hasil bela jar e konomi. Untuk dapat me mberikan interprestasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat menggunakan pedoman yang tertera pada tabel 1.

Tabel 1. Interpretasi Product Moment Besarnya Nila i Interpretasi 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,699 0,70 – 0,899 0,90 – 1,000

Sangat lemah atau rendah

Le mah atau rendah Sedang

Kuat atau tinggi Sangat kuat

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara variabel x “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD” dengan variabel y “Hasil

Be laja r Siswa Ke las VII MTsN Peusangan Terhadap Materi Pokok Ekonomi” s ebab nila i rxy = 0,073 yaitu terletak antara 0,70 –

0,89 interpretasinya adalah “korelasi yang kuat atau tinggi”.

Tinjauan Terhadap Hi potesis

Berdasarkan analisis data diatas koefisien korelasi rxy yaitu 0,284, maka dpt diuji

hipotesis dengan menggunakan uji t, Untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini:

2

1

2

r

n

r

t

(7)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

87

073

,

0

1

2

50

073

,

0

t

005329

,

0

1

48

073

,

0

t

671

.

994

,

0

)

928

,

6

(

073

,

0

t

994671

,

0

5057586

,

0

t

508

,

0

hitung

t

Harga thitung tersebut selanjutnya di

bandingkan dengan harga ttabel. Untuk

kesalahan 5% uji dua pihak dan dk= 50-2=48 maka d iperoleh ttabel=0,284.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis bahwa:

 Diterima Ha bila thitung > ttabel  Diterima Ho b ila thitung < ttabel

Harga thitung yang diperoleh adalah

0,508 sedangkan harga ttabel adalah 0,284

berarti thitung > ttabel yaitu 0,508 > 0,284.

Dengan demikian hipotesis yang telah diru muskan yaitu “ada pengaruh positif model pe mbela jaran kooperatif tipe STAD

terhadap peningkatan hasil belaja r siswa ekonomi kelas VII d i MTsN Peusangan” ma ka d iterima penerimaannya.

Pembahasan

Hasil penelit ian dan pengolahan data menunjukkan bahwa penggunaan model pembela jaran kooperatif STAD da la m pembela jaran ekono mi pada ke las VII MTsN Peusangan memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan tanpa menggunakan model pe mbela jaran kooperatif STAD dala m pe mbela jaran telah dila kukan dengan baik oleh guru.

Sedangkan pengujian hipotesis yang telah penulis laku kan dengan menggunakan model pe mbe laja ran menunjukkan bahwa siswa-siswa kelas VII MTsN Peusangan dapat mengembangkan model pe mbela jaran kooperatif tipe I terhadap materi keg iatan pokok ekonomi dengan cukup, hal tersebut dibuktikan dari hasil pengisian angket yang penulis bagikan kepada responden. Bahwa penggunaan model pe mbela jaran kooperatif

STAD secara benar ternyata dapat

me mbe rikan manfaat bagi siswa dalam me mpe la jari suatu pengetahuan.

Pengetahuan ekonomi pada dasarnya adalah suatu pengetahuan yang bersifat abstrak dengan mempe laja ri obje k-obje k yang bersifat konkrit . Pe mbela jaran ekonomi pada tingkat Se kolah Menengah Perta ma merupakan pengetahuan yang me mpe rkena lkan berbagai aspek kehidupan kepada peserta didik. Oleh karenanya penggunaan model pe mbela jaran kooperatif

STAD sesungguhnya dapat me mberikan gambaran yang nyata bagi siswa Sekolah Menengah Perta ma dimana secara ketelegensi masih me miliki keterbatasan dala m me maha mi suatu fakta dala m ketelegensi yang bersifat teoritis, oleh karenanya penggunaan model pe mbela jaran kooperatif STAD dapat me mbantu siswa me maha mi pengetahuan yang abstrak dala m bentuk konkrit.

Adanya pengaruh penggunaan model pembela jaran koopertif STAD selain dapat me mbantu guru dala m proses belajar mengaja r juga dapat membantu siswa yang le mah pemaha man tentang benda-benda yang abstrak. Dan lebih dari itu model pembela jaran STAD juga dapat men ingkatkan minat dan motivasi siswa dala m pe mbela jaran. Dengan timbulnya minat dan motivasi tersebut sehingga apa yang diajarkan a kan bertahan la ma da la m ingatan dan akan me mbantu siswa terkesan.

Penggunaan model pembe laja ran kooperatif STAD dengan baik dan tepat bukan hanya dapat me mberikan bentuk baru dari pengetahuan siswa akan tetapi dapat me mudahkan siswa berpikir konseptual terhadap seluruh gejalan yang sedang dia mati, ka rena peserta didik me miliki sejumlah pengalaman yang bersifat pada terhadap suatu objek ka jian. Hal ini bera rti peserta didik me mpero leh pengalaman baru yang belum d iperoleh sebelumnya. Manfaat dari pe mbela jaran yang demikian bukan saja dapat me mbantu peserta didik mengenai suatu fenomena akan tetapi mendorong peserta didik untuk mengetahui lebih lan jut terhadap fenomena tersebut, karena peserta didik telah me miliki landasan konseptual yang lebik ko mple k terhadap objek.

(8)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

88

Gagasan utama dari STAD adalah untuk me mot ivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan me mbantu stu sama lain dala m menguasai kema mpuan yang diajarkan oleh guru. Pe mbela jaran menggunakan model pe mbela jaran kooperatif STAD terdiri atas 5 komponen yaitu, penyajian/presentasi kelas, kelo mpok, kuis, skor pengembangan individu, penghargaan kelo mpok.

Berdasarkan hasil data nilai rxy maka

penulis akan me mbe rikan interpretasi data tehadap angka indeks korelasi produck mo ment mela lui dua cara yaitu cara sederhana atau secara kasar, interpretasi tehadap rxy dari perhitungan diatas, ternyata

angka korelasi antara variabel x dan y bertanda positif, bera rti d iantara kedua variabel tersebut terdapat koralasi yang positif. Dengan me mperhatikan besarnya rxy

(0,073) yang berkisar antara (0,70) bera rti korelasi positif antara variabel x dan variabel y termasuk kore lasi positif yang kuat.

Ke mudian penulis mencari thitung,

setelah melalu i perhitungan ternyata diketahui bahwa thitung adalah (0,508),

setelah dibandingkan dengan ttabel pada

tingkat 5% kesalahan ma ka ttabel adalah

(0,284) setelah dikore lasikan, ma ka diketahui bahwa thitung lebih besar (0,508)

dari pada ttabel (0,284) atau dengan kata lain

0,508 > 0,284 dengan ketentuan bila thitung

lebih besar dari ttabel, maka Ha dite rima dan

Ho ditolak, sebaliknya bila thitung lebih kecil

dari ttabel maka Ha d itolak dan Ho d iterima.

Ini berarti mode l pembe laja ran kooperatif

STAD sangat berpengaruh terhadap hasil belaja siswa pada mata pelajaran ekonomi di MTsN Peusangan.

SIMPULAN

Dari uraian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan serta diberikan saran bahwa :

Dengan adanya model pembe laja ran kooperatif tipe STAD dan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelaja ran ekonomi di MTsN Peusangan terdapat hubungan yang positif dan signifikan.

Se mua warga hendaknya hendaknya lebih menanamkan ke mbali nilai-nilai yang

sudah ada dilingkungan sekolah, baik dika langan guru-guru, karyawan-karya wati dan siswa-siswi yang ada disekolah tersebut.

Gu ru hendaknya ma mpu menciptakan suasana yang tidak me mbosankan dala m pembela jaran e konomi, sehingga pelajaran ekonomi men jadi lebih menyenangkan dan me mbuat siswa lebih akt if serta ma mpu men ingkatkan prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUS TAKA

Asriani, 2011. Imple mentasi Metode Problem Based Learning Untuk

Meningkatk an Hasil belajar

siswa Kelas VII MTsN Samudra

pada Materi Segi empat.

Lhokseuma we: Skripsi Sta in Malikussaleh

Arikunto,S, (2007) Prosedur Penelitian Ilmiah, Rineka Cipta, Ja karta Best, 2005. Prosedur Penelitian (suatu

penelitian pra ktik) Jaka rta: PT. Rineka Cipta

Dimyat i, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rine ka Cipta

Darmito, Purwo, 2010. Pengaruh Hasil Belajar Anak Dalam Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta Nurma wan. 2009. Kagiatan Ek onomi.

Jakarta: Rine ka Cipta.

Nurhadi, d kk. 2004. Pembelajaran Kontek stual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Unive rsitas Negeri Malang

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidik an k uantitatif, k ualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,cv Trianto, 2007. Model pembelajaran inovatif

berorientasi k ontrukifistik k onsep landasan teoritis praktis dan implementasi, Jakarta: prestasi pustaka

Triyanto, Novita K. 2009. Buk u Acuan Pengayaan Ips Terpadu Ek onomi

Untuk SMP/MTsN, Solo: Cv

Sindunata

Udin S. Winataputra. 2008. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Pusat

Gambar

tabel  skor.  Ke mudian  setiap  nila i  prestasi  siswa tersebut diberikan simbol, yaitu untuk  nila i  hasil  kuesioner  tentang  pengaruh  model  pe mbe laja ran  kooperatif    t ipe  STAD  terhadap  hasil  bela jar  siswa  disimbu lkan   dengan X,dan u

Referensi

Dokumen terkait

[r]

konsep, menyelesaikan soal, dan memecahkan masalah matematika.. Aktivitas belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Mojoreno,. Sidoharjo, Wonogiri. Aktivitas siswa

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kebijakan Dinas Kehutanan dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di wilayah KPH Malang.Ingin

Saudara diminta untuk menyiapkan seluruh data/dokumen penawaran dan kualifikasi perusahaan yang asli dan sah sesuai yang disampaikan dalam penawaran dan dapat

kemajuan belajar siswa, penilaian kelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil. Apabila sebagian besar atau

Setelah IPR diperoleh, untuk pemanfaatan ruang yang peruntukannya hunian perumahan lebih dari 3 (tiga) bangunan, komersial, jasa, perkantoran, pendidikan, industri,

Pendapat tersebut dapat dilihat melalui penelitian ini dimana terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat tentang menguras, mengubur, dan menutup (3M)