• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : broiler, ginjal, glomerulus, histomorfometri, asam organik, asam anorganik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : broiler, ginjal, glomerulus, histomorfometri, asam organik, asam anorganik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

Broiler mampu sebagai pengganti kebutuhan daging sapi, karena sangat cepat dipelihara untuk menghasilkan daging. Peningkatan kecernaan pakan untuk menghasilkan daging pada broiler dapat dilakuakn dengan memberikan Asam organik dan asam anorganik sebagai acidifier. Sebagai zat yang ditambahkan dalam pakan asam organik dan asam anorganik dianggap mampu meningkatkan sisa metabolit yang keluar melalui organ ekskresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian asam organik terhadap ginjal, yang diamati pada gambaran histomorfometri glomerulus. Proliferasi glomerulus menyebabkan perubahan pada korpuskulum renal secara keseluruhan yang meliputi diameter glomerulus, ruang urinaria dan diameter kapsula bowman, yang dapat dijadikan indicator kerusakan pada ginjal. Penelitian ini menggunakan 24 ekor ayam pedaging berjenis kelamin betina. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan dari setiap perlakuan diambil 6 sampel. Masing-masing kelompok dibagi menjadi P0 sebagai kontrol, P1 diberikan dosis 3 g/kg pakan, P2 diberikan dosis 6 g/kg pakan, dan P3 9 g/kg pakan. Perlakuan dilakukan selama 35 hari masa pemeliharaan yang dimulai dari hari ke-7 sampai hari ke-42. Hasil pengamatan di daerah korteks menunjukkan diameter glomerulus pada perlakuan I (P1), perlakuan II (P2) dan perlakukan III (P3) berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol. Pada hasil pengamatan di daerah medula perlakukan I (P1) tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan control, sedangkan pada perlakuan II (P2) dan perlakuan III (P3) berbeda nyata dengan kontrol.

Kata kunci : broiler, ginjal, glomerulus, histomorfometri, asam organik, asam anorganik

(2)

iii ABSTRACT

Broiler can be a meat source beside the beef, because very quickly reared to produce meat. To increase the carcass of the broiler can be done with add Organic acids and inorganic acids as acidifiers in the feed. As an added substance in the feed, organic acid and inorganic acid cause the increasing of the excretion of metabolites remnants. This study aimed to determine the effect of organic acids on the kidneys, which were observed in glomerular histomorfometri picture. Proliferation of glomerular causes a change in the overall renal corpuscles which include glomerular diameter, urinary space and Bowman's capsule diameter, which can be the indicators of the renal damage. This study aimed to quantify the diameters of the glomerulus after rendered up with organic acid and inorganic acid in maintenance period. This study used 24 female broilers. This study also used completely randomized design with 4 treatment groups and every group with 6 samples. Every group devided into P0 as a control, P1 is given by 3 g/kg of feed, P2 is given by 6 g/kg of feed, and P3 is given by 9 g/kg of feed. Treatments is done for 35 days of maintenance period which is started from 7 day to day 42. The result of observation in cortex shown the diameter of the glomerular in the group I (P1), group II (P2), and group III (P3) were significantly different (P<0,05) with the control (P0). The result of observation in medulla shown group I (P1) was not significantly different (P>0,05) with the control (P0), however in group II (P2) and group III (P3) were significantly different (P<0,05) with the control (P0).

Keywords: broiler, kidney, glomerular, histomorfometri, organic acids, inorganic acids.

(3)

vi DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP ... i ABSTRAK ... ii ABSTRACT ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Broiler ... 5

2.2 Ginjal ... 6

2.2.1 Satuan fungsional ginjal ... 7

2.2.2 Proses dasar pembentukan urin ... 7

2.2.3 Histologi ginjal ayam ... 8

2.3 Asam Organik dan Asam Anorganik ... 9

2.4 Kerangka Konsep ... 11

BAB III MATERI DAN METODE ... 15

3.1 Sampel Penelitian ... 15 3.2 Bahan Penelitian... 15 3.3 Alat Penelitian ... 15 3.4 Rancangan Penelitian ... 15 3.5 Variabel Penelitian ... 16 3.5.1 Variabel Bebas ... 16 3.5.2 Variabel Terikat ... 17 3.5.3 Variabel Kendali ... 17

3.6 Cara Pengumpulan Data ... 17

3.7 Prosedur Penelitian... 17

3.7.1 Pemberian Orgacids® ... 17

3.7.2 Pembuataan preparat histologi ... 17

3.7.3 Prosedur pewarnaan Hematoksilin-Eosin ... 18

3.7.4 Pemeriksaan Histomorfometri ... 18

3.8 Analisis Data ... 19

(4)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 Hasil ... 20

4.2 Pembahasan ... 25

4.3 Pengujian Hipotesis ... 27

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 28

5.1 Simpulan ... 28

5.2 Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 29

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Broiler merupakan jenis ternak yang mulai populoer di Indonesia sekitar tahun 1980-an di mana pemerintah pada saat itu mencanangkan menggantikan daging sapi yang pada saat itu sangat sulit keberadaannya. Broiler mampu sebagai pengganti daging sapi, karena sangat cepat dipelihara untuk menghasilkan daging. Dilaporkan bahwa broiler hanya dipelihara dalam jangka waktu 5-6 minggu sudah bisa dipanen (Ardana,2009).

Problema yang terjadi pada broiler modern saat ini adalah dari tahun ke tahun mutu genetik ayam mengalami perbaikan tetapi tidak diikuti dengan perubahan manajemen pemeliharaan. Sedangkan dalam proses pemeliharaan ada tiga hal penting yang haru diperhatikan yaitu bibit, pakan, dan manajemen. Namun oleh praktisi telah ditemukan cara menyiasati dampak negatif yang sering timbul di lapangan dengan langkah-langkah nyata yang meliputi: persiapan kandang, manajemen pemanasan, manajemen pakan, manajemen liter, dan manajemen pengendalian penyakit.

Pakan pada peternakan broiler merupakan faktor yang paling besar dalam keberlangsungan produksi broiler itu sendiri. Pada dasarnya pakan harus mengandung makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu juga harus ada mikromolekul yaitu vitamin dan mineral, yang perlu ada sebagai imbuan pakan (feed additive). Salah satu imbuan pakan yang pernah dipakai untuk memacu pertumbuhan adalah antibiotik.

Pemanfaatan antibiotik dalam pakan ternak sudah digunakan sejak tahun 1946 dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan status kesehatan ternak. Pada unggas, antibiotik digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kecernaan pakan, pertumbuhan dan produksi telur, memperbaiki konversi pakan, menekan kematian, dan menjaga kondisi kesehatan. Namun seiring dengan pelarangan penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan pada beberapa

(6)

2

negara di dunia perlu dicari solusi untuk mensubstitusi penggunaan antibiotik dalam pakan unggas. Probiotik, prebiotik, minyak esensial, ekstrak tanaman, dan asam organik (acidifier) sebagai aditif pakan telah digunakan untuk mensubstitusi penggunaan antibiotik.

Asam organik dan anorganik berfungsi sebagai acidifier. Acidifier membuat suasana asam dalam usus halus sehingga menghasilkan kondisi ideal pertumbuhan Lactobacillus dan mikroba non patogen lainya serta mengahambat perkembangan Escrericia coli, Salmonella dan mikroba patogen lain. Duodenum merupakan usus halus yang terletak paling anterior dan berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. Penambahan asam organik (acidifier) pada air minum atau pakan broiler terbukti mampu meningkatkan penyerapan dengan meningkatkan fungsi dari enzim pencernaan yang berpengaruh terhadap peningkatan pencernaan dan penyerapan terutama serat dan protein (Attapatu and Nellisgaswatta, 2005; Abdel-Fattah et al., 2008). Ada berbagai asam organik yang bisa ditemukan baik asam organik tunggal maupun asam organik kombinasi, seperti asam formilat, asam laktat, asam malik, asam sitrat, asam tartaric, maupun asam anorganik seperti asam fosfat.

Secara umum asam organik yang masuk ke dalam tubuh kelebihannya dapat masuk ke ginjal kemudian dapat dikembalikan ke dalam tubuh untuk dimetabolisme kembali. Seperti yang dikatakan Suprapto dan Dian (2006), bahwa penggunaan asam asetat dan laktat dalam jangka waktu lama tidak membahayakan kesehatan karena dapat dimetabolisir oleh tubuh dan dieskresikan. Tetapi menurut CP-bulletin Service (2006), pemakaian asam organik tunggal pada air minum akan menurunkan pH air dengan cepat. Jika dosis yang kita gunakan terlalu tinggi dapat berakibat fatal pada ayam. Asam organik tunggal seperti propionik dan asam format dapat menyebabkan korosif.

Asam organik dan anorganik yang masuk melalui pakan setelah proses penyerapannya di dalam usus tentunya pada akhirnya akan melalui ginjal, sebagai bagian dari proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Ginjal merupakan organ kedua setelah hepar, yang paling sering menjadi sasaran perusakan oleh

(7)

zat-3

zat kimia yang masuk ke dalam tubuh terutama dari makanan. Bila kerja ginjal terlalu berat, maka sel-sel penyusun ginjal dapat mengalami kerusakan yang irreversible, atau menyebabkan kematian sel. zat kimia yang terlalu banyak dalam ginjal, diduga akan mengakibatkan kerusakan sel, seperti piknosis dan kongesti (Himawan, 1992). Penelitian yang dilakuan oleh Dellman (1992), ginjal merupakan organ yang sangat penting karena mempunyai fungsi utama sebagai filtrasi, zat-zat berbahaya atau zat-zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh difiltratsi dan diekskresikan keluar dari tubuh dalam bentuk urin. Peningkatan ekskresi sisa-sisa metabolit, dapat menyebabkan kerusakan Ginjal. Seperti juga yang dikatakan oleh Price (2005), jika konsentrasi fosfor yang abnormal di dalam sirkulasi darah yang melebihi titik kritis dapat menyebabkan pengendapan di berbagai jaringan terutama paru, ginjal, lambung, dan dinding pembuluh darah.

Indikator kerusakan maupun gangguan pada ginjal dapat dilihat dari proliferasi glomerulus yang berasal dari pembengkakan dan penambahan sel-sel endotel dan kapiler. Proliferasi glomerulus ini menyebabkan perubahan pada korpuskulum renal secara keseluruhan yang meliputi diameter glomerulus, ruang urinaria dan diameter kapsula bowman.

Secara umum belum ada penelitian yang menjelaskan secara terperinci tentang pengamatan histomorfometri glomerulus broiler, yang lebih khusus lagi tentang pengaruh asam organik dan anorganik terhadap histomorfometri glomerulus broiler. Mengingat penelitian ini belum pernah dilakukan maka penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang optimal dalam menambah informasi dan wawasan tentang penerapan penggunaan asam organik dan anorganik dalam peternakan broiler.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. apakah pemberian kombinasi asam organik dan asam anorganik sebagai acidiffier berpengaruh terhadap gambaran histomorfometri glomerulus broiler di daerah korteks ?

(8)

4

2. apakah pemberian kombinasi asam organik dan asam anorganik sebagai acidiffier berpengaruh terhadap gambaran histomorfomentri glomerulus broiler di daerah medula ?

3. bagaimana gambaran struktur histologi ginjal broiler ? 1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi asam Organik dan asam anorganik sebagai acidifier pada pakan broiler terhadap gambaran histomorfomentri glomerulus broiler.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para peternak dan perusahan-perusahan pakan hewan tentang pengaruh pemberian kombinasi asam organik dan asam anorganik terhadap histomorfomentri glomerulus broiler.

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis yang digunakan adalah analisis profit, analisis upah minimum provinsi (UMP), analisis break event point ( BEP ), serta simulasi. Hasil penelitian

Når disse grupper af koptere synes at læse filmen oppositionelt 7 , altså i opposition til den præsenterede dominerende fortolkning af frihedstemaet som filmens centrale budskab,

matematika pada pokok bahasan pecahan melalui pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SD Negeri 151 Kadeppe Kabupaten Enrekang dan meningkatkan keaktifan Siswa

Kampung Warna Warni adalah kampung tematik pertama yang terbentuk karena kerjasama antara akademisi dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah perusahaan

Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa Tenggara bersama-sama dengan para pejabat struktural sesuai peran dan

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pambangkit pada sepeda dan mengetahui besar tegangan dan arus yang dihasilkan generator dengan kayuhan RPM tertentu yang akan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan, yaitu bahwa Urutan atau peringkat kesantunan bentuk tuturan direktif berdasarkan persepsi siswa SMA Negeri 1 Surakarta dari bentuk

Yang menjadi ukuran pada indikator ini yaitu memiliki kemampuan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melakukan pemilihan dan pengorganisasian materi