• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN Definisi Buku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN Definisi Buku"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

18

KONSEP DESAIN

4.1. Definisi Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan.

4.2. Definisi Publikasi

Publikasi adalah sebuah cara komunikasi yang dilakukan oleh pihak penyampai pesan kepada penerima pesan (publik) untuk menyampaikan suatu konten. Publikasi sering dilakukan dengan cara mendistribusikan teks atau gambar dari konten yang akan dipublikasikan pada media tertentu seperti: kertas dengan beragam formatnya atau dengan menggunakan media digital dan media sosial. Publikasi sendiri juga dapat berarti secara khusus sebagai suatu tindakan penerbitan, dengan hasil seperti : antara buku dan majalah, jurnal ilmiah, surat kabar, tabloid, dan lainnya. Pada Bantal Berasap merupakan salah satu bentuk pubikasi untuk menyampaikan pesan berupa puisi.

4.3. Definisi Antologi

Antologi berarti kumpulan karya-karya sastra yang dipilih secara compiler. Antologi dapat berupa kumpulan puisi, cerita pendek, drama, lagu, atau kutipan. Pada Bantal Berasap merupakan sebuah buku antologi puisi

(2)

yang berisi kumpulan puisi Afrizal Malna dari buku-bukunya yang telah terbit sebelumnya.

4.4. Landasan Teori

Berikut ini adalah landasan-landasan teori yang mendasari penulis dalam penelitian Tugas Akhir mengenai perancangan buku puisi visual Afrizal Malna :

4.4.1 Teori Gestalt

Teori Gestalt adalah sebuah pendekatan psikologis terhadap

persepsi. Teori ini menjelaskan proses persepsi melalui

pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang

memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan yang dilakukan oleh otak dalam mempersepsi tampilan. Untuk mencapai sebuah pesan dan memaksimalkan pengalaman membaca puisi melalui tata letak yang eksploratis, penulis menerapkan poin-poin teori Gestalt (Bowers, 1999: 21) sebagai berikut:

a.Closure

Suatu objek akan dianggap utuh walaupun bentuknya tidak tertutup sepenuhnya.

b.Continuance

Objek akan dipersepsikan sebagai suatu kelompok karena adanya kesinambungan pola.

c.Proximity

Objek-objek yang berdekatan posisinya akan

dikelompokkan sebagai suatu kesatuan. d.Similarity

(3)

Objek-objek yang bentuk dan elemennya mirip akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.

4.4.2. Teori Semiotika Trikotomi Charles Morris

Semiotika berhubungan dengan tanda dan pemaknaan terhadap suatu tanda tersebut. Dalam semiotika trikotomi Charles Morris, relasi tersebut dipengaruhi oleh tiga hal, yakni: form, content, dan context.

Relasi antara form dengan content membentuk hubungan semantik yang memunculkan relasi antara yang ditampilkan oleh form dimaknai sebagai pesan tertentu (content). Relasi keduanya hanya akan terjalin dengan tepat ketika dapat saling berhubungan dengan context, sehingga membentuk suatu hubungan pragmatik. (Bowers, 1999: 22).

Hal ini menjadi landasan penulis dalam pemilihan elemen grafis di tiap rancangan visual puisi, di mana elemen-elemen visual yang hadir tidak bekerja secara linier dengan merepresentasikan kata-kata yang dimuat di dalam puisi, melainkan juga dengan pendekatan koherensi yang dibentuk melalui permainan prinsip-prinsip desain dasar, seperti: empasis, ritme, balance, dan unity.

4.4.3. Teori Layout

Dalam Layout: Dasar dan Penerapannya, Surianto Rustan menyebut layout sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya.

(4)

Dalam membuat desain layout suatu buku, diperlukan kemampuan dalam meramu seluruh elemen desain secara bersamaan, meliputi warna, bentuk, ilustrasi, dan juga tipografi menjadi sebuah layout. Prinsip-prinsip desain yang diaplikasikan sesuai dengan fungsi tata letak sendiri, antara lain :

a. Sequence

Istilah lainnya adalah urutan - urutan perhatian, atau disebut juga dengan istilah hierarki / flow / aliran. Merupakan urutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat pertama sampai yang terakhir. Sequence diperlukan karena bila semua informasi ditampilkan sama kuat, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence, akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang dimaksudkan untuk tersampaikan. b. Empasis

Adalah penekanan suatu elemen visual dalam suatu komposisi sebagai obyek pertama yang dilihat. Emphasis dapat diciptakan melalui beberapa cara, yaitu:

1) Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan

elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut,

2) Warna yang kontras/ berbeda sendiri dengan latar

belakang dan elemen lainnya, dan

3) Menggunakan bentuk atau style sehingga tampilannya

berbeda dengan sekitarnya. c. Balance

Merupakan pembagian kolom yang merata pada suatu bidang layout.

(5)

d. Unity

Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout.

Layout dalam buku hasil penelitian penulis ini menerapkan masing-masing prinsip desain di tiap-tiap judul puisi yang menyampaikan pesan berbeda dan dengan alur penyampaian pesan yang berbeda juga.

4.4.4. Tipografi eksperimental

Dalam Pada Bantal Berasap yang penulis rancang ulang ini, tipografi eksperimental menjadi salah satu elemen utama dalam menyampaikan pesan dan kesan dari untaian kata di setiap puisi. Pemilihan font dan modifikasi terhadapnya akan menghadirkan pesan yang berbeda dan memaksimalkan pengalaman membaca puisi.

Teal Triggs menyebut bahwa perkembangan teknologi komputer yang cannggih memungkinkan munculnya kemungkinan-kemungkinan baru dalam desain dan cetak, termasuk dalam tipografi (huruf yang dicetak oleh mesin cetak). Tipografi eksperimental merujuk pada penggunaan huruf (type) di dalam layout, di mana huruf adalah representasi simbolik dari bahasa yang hadir dalam bentuk digital. Desain huruf (type design) tidak hanya berbicara mengenai konstruksi sebuah huruf tunggal, melainkan sebuah aplikasi sistematik pada dirinya sendiri, maupun pada struktur layout untuk menghasilkan suatu pesan yang tersusun secara visual.

(6)

4.4.5. Pendekatan eksplorasi desain grafis dan puisi

Menurut John Bowers dalam Introduction to Two Dimentional Design, desain sebagai sebuah disiplin ilmu tidak hanya terkait dengan eksplorasi visual semata saja, melainkan dengan aspek kultural, sosial, dan filosofis. Penciptaan dan pengevaluasian desain berdasarkan pada model dan pembelajaran dari disiplin ilmu yang lain. Desain secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai sebuah tantangan proses kerja berbasis multi-disiplin. Lingkup disiplin ilmu ini dapat dikerucutkan pada forma (form) dan fungsi dan pemahaman akan ideologi, kebutuhan, tujuan, dan implikasi dari sebuah forma. Interaksi antara forma visual dengan pesan dibangun melalui desain, dengan menempatkan desainer sebagai seorang mediator dan penerjemah suatu pesan ke dalam bahasa visual. (Bowers :1999, 13).

Secara filosofis, interaksi tersebut dapat dilihat dari tiga pendekatan estetika secara garis besar: representasional (realisme), ekspresionisme, dan formalisme. Melalui pendekatan realisme, visual hadir sebagai sebuah ‘tiruan’ dari pesan yang hendak disampaikannya; sebagai contohnya: pesan/teks verbal ‘matahari’ dihadirkan dengan visual matahari representasional yang diupayakan untuk menyerupai bentuk aslinya. Sementara dalam sudut pandang ekspresionisme, pemahaman akan suatu pesan melalui kehadiran bentuk visual tertentu hanya dapat dipahami secara menyeluruhmelalui pembacaan biografis dan psikologis si pembuat karya untuk memahami perasaan dan pengalamannya yang tersirat dalam visual. Pendekatan realisme dan ekspresionisme menghadirkan relasi yang berkorespondensi antara forma visual dengan pesan yang

(7)

hendak disampaikan: di satu sisi, visual hadir hanya sebagai tiruan, dan di sisi lain visual hadir sebagai sebuah bentuk yang subyektif. Oleh karenanya, dengan tak meninggalkan pendekatan pemahaman formalisme, sebuah pendekatan pemahaman yang obyektif dilakukan. (Terry Barrett).

Interaksi yang berlangsung tak hanya bersifat

korespondensi saja, melainkan juga dengan koherensi. “Kebenaran” komunikasi dari forma visual tidak sama dengan (korespondensi) pesan yang disampaikannya, melainkan koherensi dengan pesan tersebut.

“Dalam teori kebenaran Korespondensi, suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Kebenaran ini seutuhya berpangkal dari keadaan/kenyataan alam yang ada yang dapat dibuktikan secara inderawi oleh responden. Sementara, dalam teori kebenaran Koherensi kebenaran didasarkan pada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain.” (Ahmad Farid Mubarok, 2000) Dengan demikian, desain komunikasi visual tidak hanya berbicara tentang peniruan atau rasa-merasa/ekpresif, melainkan juga pemahaman forma / struktur yang menjadi

pembentuknya secara menyeluruh. Relasi yang

berkoherensi tersebut sekiranya menjadi sebuah tantangan eksperimentasi dari keilmuan esain komunikasi visual yang penulis dalami melalui pendekatan multi-disiplin dengan sastra, yakni puisi.

(8)

Dalam rangka pemecahan masalah desain dalam Tugas Akhir ini, ada pun strategi kreatif yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

4.5.1. Keywords

Kata kunci dalam Tugas Akhir ini adalah: tipografis, digital, puisi, eksperimental,.

4.5.2. Tone and Manner

Tone and Manner yang menjadi pegangan adalah destruktif, puitis, eksperimental, mature but playful.

4.5.3. Approach

Tugas Akhir ini melakukan pendekatan visual yang menggunakan elemen-elemen huruf sebagai elemen utamanya. Hal ini diterapkan dengan penggabungan beberapa font sebagai namestyle buku dan penggunaan tanda-tanda baca serta huruf-huruf yang berdiri sendiri sebagai elemen pendukung yang mengikat mood buku.

4.6. Strategi Sintesa Puisi ke dalam Grafis

Dalam mentransformasikan struktur puisi ke dalam struktur visual / komposisi grafis, adapun strategi pendekatan / metode kerja yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1) Pembacaan ulang puisi yang akan ditransformasikan ke

dalam komposisi grafis;

2) Melakukan break down dan pencatatan kata-kata kunci di

masing-masing puisi;

3) Dari kata-kata kunci atau kata-kata pokok di

masing-masing puisi tersebut, melakukan brainstorming terutama untuk menangkap konteks dari konten tersebut;

(9)

4) Dari kata-kata kunci tersebut, dilakukan pendekatan melalui sketsa terkait grafis-grafis yang terkait; di mana pendekatan grafis dilakukan dengan lingkup transformasi: terjemahan harafiah maupun terjemahan dengan pendekatan majas (personifikasi, alegori, eufemis, dan lainnya) yang merangkum keseluruhan konteks maupun konten yang diangkat melalui puisi tersebut.

5) Dari alternatif-alternatif yang dibuat, dikaji lagi dengan:

membaca kembali karya dan pemahaman konteks dan konten dari puisi; juga melakukan korespondensi dengan penyair.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengisolasi alginat dari rumput laut jenis Sargassum sp. yang selanjutnya diubah menjadi natrium alginat sehingga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan, alat dan bahan, proses pembuatan, dan motif hias yang terdapat pada seni kerajinan tempurung kelapa

Kegiatan ini antara lain melakukan pembinaan dan pemantauan program P2DBD di Kab/ Kota se Propinsi Riau. c ) Pokjanal DBDmerupakan wadah dalam upaya menggerakkan

 batuk darah akan berhenti sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas tidak luas , sehingga penutupan luka dengan )epat terjadi. ekanan rendah pada sistem arteri

Trauma akibat bencana alam biasanya banyak terjadi pada anak-anak yang menjadi korban bencana. Upaya penanggulangan terhadap trauma pada anak- anak yang menjadi

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam penyediaan Infrastruktur.. Lembaran Negara Republik Indonesia

Ada 5 proses utama yang ada pada diagram jenjang dari sistem informasi penjualan pada CV.Duta Tehnik yaitu proses mengelola data master, proses pencatatan bahan baku, barang ,

Penelitian yang terkait dengan gizi sudah banyak dilakukan,namun dengan fokus penelitian yang berbeda-beda, seperti faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi, dampak