• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA SKRIPSI"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS DAN

KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Islam

Oleh

Lukman Nizar

NIM : 21310037

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)

ii

ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS DAN

KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Islam

Oleh

Lukman Nizar

NIM : 21310037

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO

SIAPA YANG BERSUNGGUH – SUNGGUH, PASTI AKAN BERHASIL (MUHAMMAD SAW)

KEJUJURAN DI AWAL, DI TENGAH, DAN DI AKHIR (LUKMAN NIZAR)

JIKA KAMU TIDAK TAHU ARAH TUJUANMU, MAKA KAMU AKAN TIBA DI TEMPAT YANG LAIN

(7)

vii

PERSEMBAHAN

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Religiusitas dan

Komitmen Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja”. Shalawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak semata-mata karena usaha penulis sendiri melainkan karena penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1 IAIN Salatiga.

4. Bapak Mochlasin M,Ag selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Bapak ibu Dosen PS S1, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama

ini.

(9)

ix

7. Kakak-kakakku, terima kasih atas perhatiannya selama ini.

8. Direktur BMT Tumang, bapak Adib Z yang telah memberikan izin penelitian. 9. Bapak parnu, bapak joko, bapak kelik, mbak wulan. Terima kasih atas

bantuannya sehingga penulis dapat mendapatkan data yang diperlukan. 10.Para pegawai BMT Tumang atas partisinya dalam penelitian.

11.Teman kampong, syarif. Terima kasih atas ilhamnya, sehingga penulis dapat mendapatkan referensi yang tidak pernah penulis pikirkan sebelumnya.

12.Teman-teman seperjuangan PS S1 2010. Terima kasih atas masa-masa seru dan gokil kita selama kuliah. Kita selamanya kawan.

13.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis hanya bisa berharap dan berdoa semoga seluruh pihak yang telah membantu penulis, mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari seluruh pihak demi perbaikan skripsi ini.

Boyolali, 19 juni 2015

(10)

x ABSTRAK

Nizar, Lukman. 2015. Analisis Pengaruh Religiusitas dan Komitmen Organisasi

Terhadap Produktivitas Kerja. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga : Mochlasin, M.Ag.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dimensi religiusitas dan dimensi komitmen organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai BMT Tumang. Analisis yang dipakai adalah Uji statistik yang berupa uji T test, F test dan uji R2. Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji instrument penelitian yang berupa uji reabilitas, uji validitas, dan untuk menghasilkan model regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier

Unbiased Estimator) dilakukan uji asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji

heteroskendastisitas, dan uji normalitas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi religiusitas berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai BMT Tumang. Hal ini terlihat dari hasil uji t yang mana nilai t hitung (8,238) nilainya lebih besar dari nilai t table (1,293). Serta nilai sig. yang kurang dari 0,05. Begitu pula pengujian terhadap dimensi komitmen organisasi yang menghasilkan nilai t hitung (2,756) lebih besar dari t table (1,293), sehingga dimensi komitmen organisasi ini juga berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai BMT Tumang.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

(12)

xii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ... 7

B. Kerangka Teori... 11

1. Produktivitas kerja ... 11

2. Religiusitas ... 13

3. Komitmen Organisasi ... 20

4. Hubungan Religiusitas, Produktivitas Kerja, dan Komitmen Organisasi ... 23

C. Kerangka Teoritik ... 25

D. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel ... 29

C. Teknik Pengumpulan Data ... 30

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

E. Skala Pengukuran ... 30

F. Definisi konseptual dan operasional ... 31

G. Uji Instrumen Penelitian ... 32

(13)

xiii BAB IV ANALISIS PENELITIAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 38

1. Sejarah BMT Tumang ... 38

2. Profil BMT Tumang ... 39

3. Visi dan Misi ... 40

4. Struktur Organisasi ... 42

5. Perkembangan BMT Tumang ... 43

B. Hasil Penelitian ... 46

1. Uji Instrumen Penelitian ... 46

2. Uji Asumsi Klasik ... 48

3. Uji Statistik ... 52

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Pengukuran ... 31

Tabel 4.1 Hasil uji Validitas ... 47

Tabel 4.2 Hasil uji Reabilitas ... 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Multicollinearity ... 49

Tabel 4.4 Perbandingan t test dan t tabel ... 52

Tabel 4.5 Hasil uji F Variabel Religiusitas dan Komitmen Organisasi ... 53

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teoritik ... 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT Tumang... 42

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Asset periode 2009-2013 ... 43

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Simpanan periode 2009-2013 ... 43

Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Pembiayaan periode 2009-2013 ... 44

Gambar 4.5 Grafik Perkembangan Pendapatan periode 2009-2013 ... 45

Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Anggota periode 2009-2013 ... 46

Gambar 4.7 Grafik Scatterplot ... 50

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin telah memberikan petunjuk-petunjuk supaya dapat hidup bahagia baik lahir dan batin bagi siapa saja yang mau menjalankan syariat Islam. Petunjuk-petunjuk yang disarankan oleh Islam tersebut mencakup segala lini kehidupan manusia. Termasuk didalamnya yaitu dalam hal bekerja. Bekerja sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhan hidup, juga bekerja sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun Islam tidak memerintahkan untuk asal bekerja saja, Islam juga menyuruh setiap insan untuk bekerja secara profesional. Profesionalisme bekerja paling tidak tercirikan dari 3 hal (Ismail dan Kusuma, 2002:104) yaitu pertama, kafa’ah yaitu cakap atau ahli dalam bidang pekerjaan yang dilakukan. Kedua,himmatul ‘amal yaitu memiliki semangat kerja yang tinggi. Ketiga, amanah yaitu bertanggungjawab dan terpercaya dalam menjalankan setiap tugas atau kewajibannya.Kafa‟ah diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Himmatul „amal diperoleh dengan menjadikan

motivasi ibadah sebagai pendorong utama dalam bekerja disamping motivasi berprestasi dan menghindari hukuman. Amanah diperoleh dengan menjadikan tauhid sebagai unsur pengontrol utama tingkah laku.

Bekerja secara sungguh-sungguh, tidak bermalas-malasan, memanfaatkan waktu dengan baik, produktif, dengan memberdayakan semua

(17)

yang dimiliki adalah bentuk profesionalisme dalam bekerja. Apapun jenis pekerjaannya, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang memuaskan.

Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 240 juta jiwa dan mayoritas beragama islam, ternyata mempunyai jumlah pengangguran yang cukup banyak. Dari data yang dihimpun oleh badan pusat statistik (BPS) per Februari 2015, pengangguran di Indonesia mencapai 7,45 juta jiwa.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi banyaknya pengangguran di Indonesia. Namun terlepas dari faktor luar manusianya sendiri, jika seseorang yang mengaku beragama apalagi beragama Islam, orang tersebut tidak akan jadi pengangguran. Dirinya akan berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan yang berguna bagi kehidupannya. Hal ini karena Islam tidak menganjurkan umatnya untuk bermalas-malasan, tidak mau memanfaatkan waktu dengan baik.Islam menyuruh umatnya untuk bekerja.Bekerja secara sungguh-sungguh, tidak malas-malasan, dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.

Penelitian yang dilakukan oleh Ghozali (2002) mengenai pengaruh religiusitas terhadap komitmen organisasi, keterlibatan kerja, kepuasan kerja,dan produktivitas. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa aspek religiusitas yang diwakili oleh dimensi belief, dimensi komitmen, dan dimesi

behavior berpengaruh positif terhadap keterlibatan kerja dan komitmen

(18)

hitung (0,000 dan 0,000) < nilai signifikasi yang ditentukan sebesar 0,05. Sedangkan kepuasan kerja berpengaruh juga secara positif terhadap produktivitas. Ditunjukkan dari hasil nilai probabilitas hitung sebesar 0,000 < nilai signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05.

Hal yang menarik adalah penelitian yang dilakukan oleh Samsari (2004) dengan judul yang sama dengan Ghozali yaitu pengaruh religusitas terhadap keterlibatan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan produktivitas, memberikan hasil yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Samsari memberikan hasil bertolak belakang dengan Ghozali yaitu aspek religiusitas dengan dimensi belief, dimensi komitmen, dan dimensi behavior tidak memiliki pegaruh terhadap keterlibatan kerja. Hal tersebut berarti aspek religiusitas tidak berpengaruh terhadap pekerjaan seseorang, berarti pula tidak berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas kerja. Hal tersebut dibuktikan melalui nilai f hitung yang lebih kecil dari f tabel yang masing-masing sebesar 3,856 < 4,07 (dimensi belief), 0,013 < 4,07 (dimensi komitmen), 1,178 < 4,07 (dimensi behavior).

(19)

organisasi akan tercapai dan kesejahteraan para pegawai dalam organisasi tersebut akan meningkat.

Penelitian tentang komitmen organisasi ini telah dilakukan oleh Diana sulianti (2009) mengenai pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara III di Sumatra Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi yang terdiri dari komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Dari beberapa penjelasan yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Religiusitas dan Komitmen Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai BMT

Tumang”

B. RumusanMasalah

1. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap produktivitas kerja pegawai BMT Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali?

2. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai BMT Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali? C. Tujuan Penulisan

1. Menganalisis pengaruh religiusitas terhadap produktivitas kerja pegawai BMT Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

(20)

D. Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini selain bermanfaat bagi penulis sebagai syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah, terdapat manfaat lain yang bisa diambil dari hasil penelitian ini yaitu :

1. Bagi Organisasi

Sebagai bahan masukan bagi BMT bagaimana untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawainya.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan referensi bagi peneliti selanjutnya. Selain itu diharapkan menjadi salah satu penyumbang ilmu pengetahuan dalam bidang Sumber Daya Manusia, yang bisa bermanfaat dalam dunia akademis.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai rujukan tambahan bagi siapapun yang berkepentingan dalam hal hubungannya dengan riset Sumber Daya Manusia.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penjelasan dan pemahaman mengenai permasalahan yang akan dibahas, maka skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

(21)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang digunakan dalam penelitian, penelitian-penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan hipotesis yang diajukan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang dipakai dalam penulisan skripsi ini seperti jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konseptual dan operasional, uji instrument dan alat analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan alat bantu SPSS. Selain itu dijelaskan juga mengenai deskripsi obyek yang dijadikan penelitian.

BAB V PENUTUP

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis mencantumkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Beberapa penelitian tersebut antara lain:

Siti Mukhofadatun (2013) meneliti tentang pengaruh religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan (studi pada BMT Made Demak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek religiusitas dengan kelima dimensinya yaitu dimensi ideologis, ritualistik, eksperiensial, intelektual, dan dimensi konsekuensi berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 yang lebih kecil dari derajat kepercayaan yaitu sebesar sebesar 0,05.

Adi Suhadi (2010) meneliti tentang hubungan antara tingkat keberagamaan dengan produktivitas kerja karyawan PT Mestika Farma. Dalam penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa terhadap hubungan yang signifikan antara tingkat keberagamaan dengan dimensi ideologi, ritualistik, eksperiensial, intelektual, dan konsekuensial terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai r hitung 0,695 > r tabel 0,349 dengan taraf signifikansi 5%.

Diana sulianti (2009) meneliti tentang pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan

(23)

Nusantara III di Sumatra Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi yang terdiri dari komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai probabilitas signifikansi yang lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentikan yaitu masing-masing 0,004 < 0,05 (komitmen afektif), 0,032 < 0,05 (komitmen normatif), 0,04 < 0,05 (komitmen kontinuan).

Fauzan dan Trias (2005) meneliti tentang pengaruh religiusitas terhadap prstasi kerja PNS alumni dan bukan alumni pesantren di kantor Depag kota Malang. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa dimensi religiusitas memberi pengaruh terhadap prestasi kerja. Namun, dari kelima indikator religiusitas yang digunakan, hanya 3 indikator yang berpengaruh terhadap prestasi kerja. Penelitian tersebut menggunakan alat analisis regresi berganda dan uji beda dua rata-rata.

(24)

tabel yang masing-masing sebesar, 3,856 < 4,07 (dimensi belief), 0,013 < 4,07 (dimensi komitmen). Dan 1,178 < 4,07 (dimensi behavior).

Purba dan Seniati (2004) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepribadian dan komitmen organisasi terhadap organizational citizenzhip

behavior (OCB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur kepribadian

yang terdiri dari emotional instabilty, extraversion, openness to eperience,

agreeableness, dan conscientousness, hanya 3 unsur yang berpengaruh

terhadap organizational citizenzhip behavior (OCB), yaitu extraversion,

openness to eperience, dan conscientousness. Sedangkan untuk komitmen

organisasi yang terdiri dari komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif, hanya 2 yang berpengaruh terhadap OCB yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan. Hal tersebut dibuktikan melalui nilai pada kolom sig t yang kesemuanya lebih kecil dari nilai taraf signifikansi (0.05) yaitu masing-masing 0,000 (komitmen afektif), 0,004 (komitmen kontinuan), 0,002 (extraversion), 0,011 (openness to eperience), 0,018 (conscientousness).

Ghozali (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh religiusitas terhadap komitmen organisasi, keterlibatan kerja, kepuasan kerja,dan produktivitas. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa aspek religiusitas yang diwakili oleh dimensi belief, dimensi komitmen, dan dimesi behavior

(25)

behavior(0,000). aspek religiusitas yang diwakili oleh dimensi belief, dimensi komitmen, dan dimesi behavior berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Hal tersebut dinyatakan dalam nilai probabilitas hitung < nilai signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05. Dimensi belief (0,000), dimensi komitmen (0,000), dimensi behavior (0,000). Selanjutnya komitmen organisasi dan keterlibatan kerja berpengaruh postif terhadap kepuasan kerja. Terlihat dari nilai probabilitas hitung (0,000 dan 0,000) < nilai signifikasi yang ditentukan sebesar 0,05. Dan pada akhirnya kepuasan kerja berpengaruh secara positif juga terhadap produktivitas. Ditunjukkan dari hasil nilai probabilitas hitung sebesar 0,000 < nilai signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti masih terdapat hubungan antara tingkat religiusitas dengan produktivitas kerja seseorang.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah 1. Selain objek penelitian yang menjadi pembeda dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, untuk penelitian yang menggunakan variabel religiusitas untuk mempengaruhi variabel produktivitas atau utuk mempengaruhi variabel terikatnya, penulis menambahkan variabel baru yaitu komitmen organisasi sebagai variabel bebasnya.

(26)

B. Kerangka Teori

1.Produktivitas kerja

Produktivitas kerja tak bisa lepas dari manusia sebagai salah satu unsur dari faktor produksi.Seseorang dikatakan produktif jika dirinya dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri maupun bermanfaat bagi orang lain.Dalam kamus besar bahas Indonesia, Produktivitas berarti kemampuan untuk menghasilkan sesuatu (kbbi.web.id).

Produktivitas adalah suatu ukuran seberapa baik kita mengonversi input dari proses transformasi ke dalam output. Dengan kata lain, produktivitas merupakan ukuran keefektivitasan penggunaan input untuk menghasilkan sebuah output (Prasetya,2009:80).

(27)

untuk menghasilkan output yang maksimal, dimana sikap kerja ini akan selalu lebih baik dari hari ke hari.

Sebuah perusahaan akan selalu meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja para pegawainya. Hal tersebut tidak lain supaya tujuan dari perusahaan juga segera tercapai. Namun, dalam sebuah organisasi dengan bermacam-macam tipe orangnya, tentulah bermacam-macam pula sikap kerjanya.Ada yang bekerja secara optimal, ada juga yang bekerja secara biasa (tidak terlalu bersungguh-sungguh).Setiap pegawai mempunyai motivasi sendiri-sendiri dalam bekerja. Pegawai yang mempunyai sikap kerja yang produktif akan memberikan dampak positif bagi perusahaan.Ciri-ciri pegawai yang produktif menurut Dale Timpe dalam Umar (1998:12) adalah:

a. Cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat b. Kompeten secara professional

c. Kreatif dan inovatif d. Memahami pekerjaan

e. Belajar dengan cerdik menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan

f. Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti g. Dianggap bernilai oleh atasan

(28)

Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seseorang antara lain: Kuantitas, Tingkat keahlian, Latar belakang kebudayaan dan pendidikan, Kemampuan, sikap, Minat, Struktur pekerjaan, keahlian dan umur dari angkatan kerja (Sinungan, 2005: 56).

Selain beberapa faktor diatas, produktivitas pekerja juga dipengaruhi oleh beragam faktor yaitu upah, manajemen perusahaan, kepemimpinan yang dilihat, rekan kerja, rekan kelompok sosial lingkungan pekerja, rekan kelompok di luar lingkungan pekerja, organisasi profesi, dan organisasi serikat pekerja (Aroef,2009).

Seorang pegawai yang mempunyai semangat kerja tinggi dan lebih produktif, biasanya akan lebih dihargai oleh perusahaan tempat dirinya bekerja. Hal itu karena pegawai yang mempunyai kinerja yang bagus akan membawa perusahaan tersebut maju dan berkembang, yang pada akhirnya akan membawa kesejahteraan juga bagi pegawai tersebut dan individu-individu lain di perusahaan. Tujuan dari perusahaan akan lebih cepat tercapai jika individu-individu dalam perusahaan tersebut mempunyai semangat kerja yang sama, lebih produktif, serta professional.

2. Religiusitas

(29)

Jalaluddin (1996:13) istilah agama didefinisikan sebagai suatu kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.

Manusia dengan 2 unsur pembentuknya yaitu jiwa dan raga (jasmani dan rohani) tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan untuk memenuhi 2 unsur tersebut supaya manusia dapat menjalankan fungsinya di dunia ini.Pada umumnya kebutuhan jasmani (fisik) manusia dapat dipenuhi dengan unsur jasmani pula. Seperti jika orang merasa lapar, dia akan mencari nasi, roti atau makanan lain yang dapat menghilangkan rasa lapar tersebut. Sedangkan kebutuhan rohani manusia hanya dapat dipenuhi dengan mempercayai dan melaksanakan suatu syariat tertentu yang telah ditentukan oleh Tuhan yang biasa disebut dengan agama. Misalnya seorang yang beragama Islam, ketika dirinya ditimpa suatu musibah yaitu kematian salah seorang anggota keluarga atau kerabat dekatnya, dirinya tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan. Jiwanya tidak akan terlalu bergoncang hebat dan mengalami kesedihan yang mendalam berlarut-larut jika dirinya percaya akan syariat Islam tentang kematian. Islam mengajarkan bahwa kematian merupakan peristiwa yang pasti terjadi pada setiap yang bernyawa. Firman Allah dalam suratali-Imran ayat 185:

(30)

Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan.Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”

Ketika seseorang ditimpa suatu musibah, pasti jiwanya akan merasa tergoncang dan gelisah. Jiwanya butuh suatu penentram yang mana tidak didapatkan dengan materi semata.Disinilah agama dibutuhkan untuk menentramkan jiwa. Agama sendiri sesuai fitrahnya telah menyatu dalam proses penciptaan manusia (Jalaluddin, 2012:159). Fitrah adalah sesuatu yang sudah ada dalam diri setiap makhluk.Jadi pada dasarnya manusia sudah mempunyai agama dalam dirinya.Hal itu terwujud dalam bentuk ketundukan, kerinduan ibadah, serta nilai-nilai luhur (Jalaluddin, 2012:159).semisal ketika dalam menjalankan kehidupannya, manusia melakukan perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai fitrahnya, maka secara psikologis dirinya akan merasa ada semacam hukuman moral. Dari situlah lalu timbul rasa bersalah atau rasa berdosa (Jalaluddin, 2012:159).Agama menurut Daradjat (1985:56) berfungsi sebagai:

a. Pemberi Bimbingan Dalam Hidup. b. Penolong Dalam Menghadapi Kesukaran. c. Penentram Batin.

d. Pengendali Moral.

(31)

Dari kata agama, muncul istilah keberagamaan (Religiusitas). Menurut Anshori & Rachmy dalam Faiz (2009), keberagamaan (Religiusitas) adalah tingkat seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah serta seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat biasa mengatakan bahwa orang itu sangat religius.Hal tersebut karena masyarakat melihat orang tersebut sering melakukan praktek ibadah dan menampilkan identitas dirinya bahwa dia adalah orang yang beragama.Semisal dalam agama Islam, orang-orang biasa mengatakan orang itu religius karena rajin shalat berjama‟ah di masjid, mengaji, ikut

(32)

a. Dimensi Keyakinan

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan Teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrintersebut.

b. Dimensi Praktik Agama

Dimensi ini meliputi perilaku peribadahan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan oleh seseorang untuk menunjukkan komitmennya terhadap agama yang dianutnya.

c. Dimensi Penghayatan

Dimensi ini mengandung arti bahwa setiap orang yang beragama akan mengalami perasaan-perasaan yang berbeda dibanding sebelum menjalankan syariat agamanya. Dalam dimensi ini, seakan orang yang telah menjalankan syariat agamanya memiliki kontak dengan Tuhan. d. Dimensi Pengetahuan

Dimensi pengetahuan agama mengacu kepada sejauh sesorang mempunyai pengetahuan tentang seputar agama yang dianutnya, seperti pengetahuan tentang dasar-dasar keyakinan, kitab suci, dan lain-lain.

e. Dimensi Pengamalan

(33)

Dalam Islam, setiap Muslim dituntut untuk berislam secara Kaffah

(total). Tidak hanya mengaku beragama Islam saja, tetapi juga mempercayai dan mengamalkan semua yang diketahuinya mengenai Islam, sesuai dengan tingkat kemampuannya.Paling tidak seorang Muslim harus mempunyai pengetahuan dan bisa mengamalkan dasar-dasar keislaman seperti rukun iman dan rukun Islam. Rukun iman adalah keyakinan akan Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, tentang hari Kiamat, serta keyakinan tentang Takdir baik dan buruk. Sedangkan rukun Islam meliputi syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji jika mampu.Dalam menjalankan praktek ibadah dalam Islam juga mesti dengan ilmu (pengetahuan), agar praktek ibadahnya sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah SWT. Misal ketika seorang Muslim melakukan praktik shalat, dirinya harus mempunyai pengetahuan tentang seputar shalat,seperti bacaan yang diwajibkan dalam shalat, contoh gerakan shalat dsb. Hal ini berarti ada kesesuaian dimensi keberagamaan yang dirumuskan Glock dan Stark dengan dimensi keberagamaan dalam Islam. Kesesuaian dimensi keberagamaan yang dirumuskan Glock dan Stark dengan dimensi keberagamaan Islam menurut Ancok dan Suroso sbb:

a. Dimensi Keyakinan

(34)

tentang Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, keyakinan tentang hari Kiamat, Surga Neraka, serta keyakinan tentang Takdir baik dan buruk.

b. Dimensi Praktik Agama

Dalam Islam, dimensi praktik agama merujuk pada seberapa tingkat kepatuhan seorang Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana disuruh dan dianjurkan oleh agamanya , seperti praktik shalat, puasa, zakat, haji, do‟a dan dzikir, membaca al Qur‟an dsb.

c. Dimensi Penghayatan

Dalam Islam, dimensi penghayatan ini seperti ketika seseorang merasa bahwa do‟anya terkabulkan, perasaan tentram ketika mendengar adzan dan membaca al Qur‟an.

d. Dimensi Pengetahuan

Dalam Islam, dimensi ini menunjukpada seberapa jauh seorang Muslim mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang Islam.Dalam keberislaman, dimensi ini menyangkut pengetahuan tentang isi al Qur‟an, rukun iman, rukun Islam, hukum-hukum Islam, sejarah Islam dsb.

e. Dimensi Pengamalan

(35)

nahi munkar, tidak mencuri, tidak berbohong, tidak mengambil riba, dan sebagainya.

Fitrah setiap manusia membutuhkan agama, karena dengan beragamalah yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk-makhluk lain.Keberagamaan merupakan wujud dari jiwa setiap manusia akan kebutuhan rohani yang mana kebutuhan rohani ini hanya dapat terpenuhi dengan menjalankan agamanya.

3. Komitmen Organisasi

Dalam kehidupan sehari-hari kadang kita mendengar atau melihat berita di televisi maupun media berita lainnya, seseorang bekerja selama puluhan tahun, bahkan menghabiskan hampir sebagian besar umurnya digunakan bekerja selama puluhan tahun pada satu tempat kerja atau satu perusahaan tertentu. Tidak jarang pula kita menjumpai di sekitar tempat tinggal kita, ada orang yang bekerja selama puluhan tahun pada satu tempat kerja tertentu. Hal ini berarti ada suatu hubungan unik antara pekerja dengan tempat pekerja tersebut bekerja. Ada suatu sikap keberpihakan seorang pekerja terhadap organisasinya yang oleh Robbin dan Judge disebut dengan komitmen organisasi. Truckenbrodt dalam Yahya mendefinisikan komitmen sebagai suatu sikap kesetiaan kepada organisasi yang ditunjukkan oleh pekerja berasaskan kepada kepercayaan objektif, tujuan dan nilai-nilainya sama dengan organisasi(2007:177).

(36)

komitmen organisasi menurut Steers dalam Yusof adalah suatu rasa identifikasi yaitu kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, keterlibatan yaitu kesediaan berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, dan loyalti yaitu keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan(2007:106).

Robbin dan Judge mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut(2009:100).Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi merupakan suatu sikap keberpihakan seorang anggota terhadap organisasinya karena alasan-alasan tertentu.Robbin dan Judge (2009:101) memberikan 3 dimensi komitmen organisasi sbb:

a. Komitmen afektif yaitu perasaan emosional untuk organisasi dankeyakinan dalam nilai-nilainya.

b. Komitmen berkelanjutan yaitu nilai ekonomi yang dirasa jika bertahan dengan sebuah organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut

c. Komitmen normatif yaitu komitmen untuk bertahan dengan organisasi untuk alasan moral atau etis.

(37)

berbeda-beda. Semisal ada yang berkomitmen karena rasa tidak enak kepada atasan jika dirinya keluar karena atasannya tersebut adalah tetangga depan rumah sendiri (komitmen afektif). Ada yang berkomitmen karena dirinya tidak mempunyai keahlian lain selain yang sedang dikerjakan di tempat kerja sekarang. Jika dia keluar, belum tentu dirinya akan diterima di tempat kerja lain yang gajinya sama, jika dirinya melamar dengan keahlianyang dimiliki sekarang (semisal komitmen berkelanjutan). Dan ada juga pegawai yang berkomitmen terhadap perusahaannya karena alasan etis, semisal seorang pegawai bekerja pada sebuah pabrik penenunan kapas pada bagian yang paling penting di pabrik tersebut. Jika pegawai tersebut memilih untuk keluar dari pabrik, maka tidak adapengganti dirinya di pabrik tersebut dan mengakibatkan kerugian pada pabrik. Produksi pun terhenti dan banyak karyawan yang menganggur. Atas dasar inilah pegawai tersebut tetap bertahan pada pabrik tersebut supaya pabrik kapas tetap beroperasi dan para karyawannya juga dapat tetap bekerja mencari nafkah bagi diri dan keluarganya (semisal komitmen normatif).

(38)

yang tinggi terhadap perusahaannya, tak mungkin sebuah perusahaan atau organisasi dapat bertahan, maju dan berkembang.

Seorang pegawai dengan jiwa komitmen yang tinggi terhadap organisasinya akan selalu dipertahankan oleh organisasi tesebut karena dirinya merupakan aset yang sangat berharga bagi keberlangsungan organisasi dan kemajuan organisasi. Tanpa adanya pegawai-pegawai yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasinya,tak mungkin sebuah organisasi dapat maju dan berkembang.

4. Hubungan Religiusitas, Produktivitas Kerja, dan Komitmen

Organisasi

Setiap aktivitas keagamaan biasanya hanya dilihat pada hubungan antara seseorang dengan Tuhannya dalam bentuk ritual semata. Hal ini tidak mutlak salah, tetapi perlu ada penjelasan lebih mengenai aktivitas keberagamaan ini.

(39)

bekerja ini. Dalam surat at-Taubah ayat 105 Allah menyuruh setiap insan untuk bekerja.

ِبْيَغْلا ِنِلاَع يَلِإ َىوُّدَرُحَسَو َىوٌُِهْؤُوْلاَو ُهُلوُسَرَو ْنُكَلَوَع ُالله ىَرَيَسَف اوُلَوْعا ِلُقَو

َىوُلَوْ َج ْنُحٌُك اَوِ نُكُ ِّ ٌَُيَف ِةَداَ َّللاَو

“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan Melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Dalam hadist, nabi bersabda “ sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian berusaha (bekerja), maka hendaklah kalian bekerja.” (HR Thabrani). Begitu Islam sangat memperhatikan perihal

bekerja ini. Namun Islam mengajarkan untuk tidak asal bekerja. Islam menyuruh untuk bekerja dengan cara-cara yang sesuai dengan syariat Islam seperti jujur, adil, giat, rajin, tidak bermalas-malasan, memanfaatkan waktu dengan baik dsb. Islam juga mengajarkan bahwa dalam bekerja, harus produktif seperti dalam surat al-Insyirah ayat 7:

ْبَصًْاَف َثْغَرَف اَذِئَف

“Kemudian apabila kamu telah selesai (dari suatu pekerjaan), maka bersungguh-sungguhlah (mengerjakan pekerjaan yang lain)”.

(40)

mengerjakan pekerjaan lain yang brmanfaat bagi dirinya dan orang lain secara bersungguh-sungguh. Hal ini berarti bekerja secara produktif merupakan salah satu ciri dari Islam dalam hal bekerja.

Pada sebuah perusahaan, pegawai merupakan salah satu aset yang berharga. Pegawai dengan etos kerja yang baik akan sangat berpengaruh positif bagi perusahaan. Selain itu, dedikasi yang tinggi untuk dapat memajukan perusahaan juga membawa dampak yang baik bagi diri dan perusahaan. Seorang pegawai yang berusaha membuat perusahaannya menjadi lebih baik berarti pegawai tersebut mempunyai komitmen terhadap perusahaannya. Komitmen bahwa perusahaanya akan menjadi lebih baik jika dirinya bekerja keras dengan dedikasi yang tinggi.

Jika terdapat hubungan yang baik antara pegawai dengan perusahaan, hal tersebut secara tidak langsung akan membawa pegawai berada dalam keadaan bahagia. Kebahagiaan ini akan membawa dampak yang baik terhadap produktivitas kerjanya di perusahaan.

C. Kerangka Teoritik

Agama yang merupakan fitrah manusia merupakan salah satu sarana untuk mengapai hidup tentram dan bahagia. Hal tersebut karena salah satu fungsi agama adalah sebagai pemberi bimbingan dalam hidup (Daradjat. 1985). Agama memberikan arahan kepada manusia untuk bisa menciptakan kehidupan yang bahagia, tentram, tenang dsb.

(41)

H2 H1

Petunjuk-petunjuk tersebut mencakup segala lini kehidupan, termasuk dalam bekerja. Islam menyuruh umatnya untuk bekerja dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dunianya, juga sebagai rangka pendekatan kepada-Nya. Bekerja secara sungguh-sungguh, tidak menyia-nyiakan waktu adalah salah satu yang diajarkan islam kepada umatnya. Hal ini berarti jika seseorang mengaku beragama islam dan menjalankan islam secara totalitas maka akan berpengaruh dalam perilaku kehidupannya, termasuk kinerjanya dalam bekerja.

Disisi lain, faktor hubungan antara seorang pekerja dengan tempat kerjanya juga ikut mempengaruhi kinerja orang tersebut. Seorang pekerja yang merasa nyaman dengan tempat kerjanya, dirinya akan merasa enjoy, senang dalam menjalankan segala pekerjaannya. Ketika seorang pekerja berada dalam keadaan senang dan bahagia, biasanya dalam menjalankan pekerjaaannya juga terasa ringan, menjadi lebih bersemangat dalam melakukan segala aktivitas kerjanya. Hasil pekerjaannya pun lebih baik dan memuaskan.Dari kerangka teoritik yang telah dipaparkan di atas, makateori yang dibangun dapat digambarkan seperti skema berikut:

(42)

D. Hipotesis

1. Pengaruh Religiusitas terhadap Produktivitas kerja

Adi Suhadi (2010) menyatakan bahwa tingkat keberagamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal tersebut dibuktikan dari nilai r hitung > r tabel.

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Siti Mukhofadatun (2013) yang meneliti tentang pengaruh religiusitas terhadap produktivitas karyawan BMT MADE Demak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek religiusitas dengan 5 dimensinya yaitu dimensi ideologis, ritualistik, eskperiensial, intelektual, dan konsekuensi berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja

2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Produktivitas kerja

Purba dan Seniati (2004) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepribadian dan komitmen organisasi terhadap organizational citizenzhip

behavior (OCB). Hasil penelitian menunjukkankomitmen organisasi yang

(43)

(0.05) yaitu masing-masing 0,000 (komitmen afektif), 0,004 (komitmen kontinuan).

Senada dengan purba dan seniati, diana sulianti (2009) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Diana menyimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka yang kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Martono, 2011:20).

B. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek maupun subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang akan diteliti (Martono, 2011:74). Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai tetap BMT Tumang yang berjumlah 86 orang. Sedangkan sampel menurut Martono (2011:74) adalah sebagian anggota populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70orang dengan menggunakan rumus (Bawono, 2006:29) :

S = 𝑃

(𝑃.𝑒2) + 1 Keterangan :

P = Populasi S = Sampel

e = Tingkat kesalahan yang diyakini

(45)

C. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui:

Data primer yang berupakuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:29). Para pegawai BMT yang dijadikan sampel diminta mengisi kuesioner sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

Data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data umum tentang organisasi seperti struktur organisasi, jumlah asset, jumlah nasabah yang dilayani dll.

D. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Keuangan Syariah yaitu BMT Tumang. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah selama 2 bulan dimulai dari bulan Desember hingga januari 2015.

E. Skala Pengukuran

(46)

Dalam penelitian ini, skala pengukuran data yang digunakan adalah skala interval. Skala interval adalah skala pengukuran dengan memberikan rangking terhadap responden yang dirangking bisa berupa preferensi, perilaku, dan sebagainya (Bawono, 2006:31). Kategori skala yang digunakan dalam skala interval ini terdiri dari 5 tingkatan skala, yaitu:

Tabel 3.1

F. Definisi Konsep dan Operasional

1. Definisi Konseptual

(47)

2. Definisi Operasional

Untuk memudahkan penelitian, maka variabel yang digunakan perlu dioperasionalkan. adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Religiusitas, yang mana merupakan variabel independent (X1) mempunyai 5 indikator yaitu: keyakinan, praktik agama, penghayatan, pengetahuan, dan pengamalan.

b. Komitmen organisasi (X2) merupakan suatu sikap keberpihakan seorang anggota terhadap organisasinya karena alasan-alasan tertentu mempunyai indikator berupa komitmen afektif, komitmen kelanjutan, komitmen normatif.

c. Produktivitas kerja (Y). G. Uji Instrumental Penelitian

Seorang peneliti biasanya memakai atau membutuhkan suatu alat atau instrument dalam melakukan penelitiannya (Bawono, 2006:63). Sebelum alat atau instrument tersebut digunakan dalam penelitian, perlu dilakukan uji instrumental. Uji instrumental ini bertujuan untuk menguji apakah instrument yang digunakan dalam penelitian dapat menghasilkan suatu penelitian yang akurat atau tidak. Secara umum terdapat 2 uji instrumental penelitian, yaitu: 1. Uji Validitas

(48)

suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat (Suliyanto, 2005:40). Menurut Hadi dalam Bawono (2006: 68) uji Validitas ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur. Valid tidaknya suatu alat ukur bisa dilihat dari ada tidaknya tanda bintang pada output hasil pengolahan data menggunakan bantuan SPSS.

2. Uji Reliabilitas

Adalah pengujian terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur, yang mana apabila diukur atau diuji lagi menggunakan alat ukur yang sama akan memberikan hasil yang tidak berbeda dengan hasil pengukuran sebelumnya. Hadi dalam Bawono (2006:63) mengatakan bahwa uji reliabilitas ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil yang relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan handal atau realibel jika data yang didapat memberikan hasil yang konsisten (tidak berbeda) meski diukur secara berulang-ulang H. Alat Analisis

(49)

sering disebut juga multivariateanalysis (Bawono, 2006:85). Dalam kenyataannya, suatu hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga penggunaan analisis dengan metode regresi berganda ini lebih sesuai dengan kondisi real yang ada. Di dalam menguji variabel-variabel yang digunakan apakah terdapat hubungan atau tidak, dilakukan uji statistik yaitu uji ttest , uji

F dan uji diteminasi (R2). Sedangkan utuk mendapatkan model regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) dilakukan uji asumsi klasik berupa uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji

Autokorelasi dan Uji Normalitas. 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan

liniear yang sempurna antara variabel-variabel penjelaskan (variabel independen) (Awat, 1995:368). Uji multikolinearitas berarti menguji apakah terdapat hubungan yang sempurna antara variabel independen yang digunakan. Suatu penelitian yang bagus adalah tidak terjadi

multikolinearitas. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinearitas

atau tidak dalam suatu penelitian bisa dengan menggunakan metode VIF. Metode VIF adalah cara mendeteksi multikolinearitas dengan melihat nilai VIF. Syarat penelitian yang tidak terjadi multikolinearitas

(50)

b. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi klasik dalam metode regresi linier adalah bahwa variabel pengganggu mempuanyai varians yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Asumsi ini disebut dengan Asumsihomoscedastisitas (Awat, 1995:379). Sebaliknya, jika varians dari variabel pengganggu ini berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya, inilah yang disebut heteroskedastisitas. Suatu penelitian yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui apakah suatu penelitian mengalami gejala

heteroskedastisitas atau tidak, dapat dideteksi dengan melihat grafik Scatterplot. Cara mendeteksi heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplot adalah dengan melihat pola pergerakan grafiknya. Kalau pola grafiknya beraturan, berarti ada gejala heteroskedastisitas, tetapi jika pola gerakannya tidak beraturan maka bisa dikatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah pengujian terhadap model regresi

(51)

titik-titik yang menyebar berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka dapat dikatakan data yang dipakai berdistribusi normal sehingga model regresi yang dipakai memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Statistik a. Uji ttest

Uji ttest ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006:89). Untuk melihat tingkat signifikansi dalam uji ttest ini bisa

membandingkan nilai pada kolom ttest pada tabel hasil pengolahan

menggunakan SPSS dengan Ttabel. Apabila nilai ttest> Ttabel berarti

Variabel Independen secara individu mempengaruhi secara signifikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya.

b. Uji F

Uji F ini hampir sama dengan uni ttest. Yang membedakan adalah

untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara bersama-sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersama-sama.

(52)

Apabila Fhitung/test> Ftabel, berarti variabel independen secara

bersama-sama mempengaruhi secara signifikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya.

c. Uji R2

(53)

BAB IV

ANALISIS PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah BMT Tumang

Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan pada masa orde baru, ternyata tidak bisa memberikan akan harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur.Sebagian besar dari mereka tinggal diperkotaan, sehingga putaran uang dan aktivitas perekonomian berpusat di kota. Sementara masyarakat desa yang nota bene merupakan mayoritas dari penduduk negeri ini, tidak mendapat kesempatan dan perhatian yang proporsional, baik dari pemerintah maupun dari para praktisi dunia usaha, sehingga masyarakat desa hanya ditempatkan sebagai objek pelengkap dari sistem pembangunan ekonomi nasional.

Lembaga keuangan selama ini belum mampu siakses masyarakat secara luas.Disamping itu, belum adanya komitmen dari lembaga perbankan untuk menciptakan usaha yang lebih adil untuk lebih mensejahterakan masyarakat. Bunga bank yang menjadi dasar operasional perbankan (konvensional) juga masih menjadi perdebatan dikalangan umat islam.Menyadari akan hal tersebut, timbul kesadaran untuk mencoba memikirkan bentuk alternative sebagai wujud peran serta dalam pembangunan masyarakat. Akhirnya disepakati untuk merintis berdirinya Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) di Tumang,Cepogo, Boyolali.

(54)

Tahap pertama yang menjadi target program BMT adalah merekrut anggota masyarakat yang dianggap sukses secara ekonomi, untuk diajak bergabung menjadi anggota pendiri. Setiap anggota pendiri diwajibkan menyimpan Simpanan Pokok sebesar Rp. 500.000,00. Dengan modal awal dari anggota pendiri sebesar Rp. 7.050.000,00 BMT “TUMANG” mulai

beroperasi, yaitu pada tanggal 1 oktober 1998. 2. Profil BMT Tumang

Identitas umum

Nama Lembaga :KJKS BMT TUMANG

Diresmikan pada Tanggal : 30 september 1998 oleh BpIr. Mulyanto

(kakandep kop kab. Boyolali)

Mulai Operasional :1 Oktober 1998

Alamat Kantor Pusat : Jl. Boyolali-Magelang Km. 10 Kec. Cepogo, Kab. Boyolali, Jawa Tengah 57362 Telp. (0276) 323 454 Faks. (0276) 323 336

Alamat Kantor Cabang:

a. TUMANG - Jl. Melati 12, Cepogo, Boyolali Telp. (0276) 323 335. b. CEPOGO – Jl. Boyolali – Magelang Km. 10 Cepogo, Boyolali Telp.

(0276) 323 454.

c. BOYOLALI – Jl. Pandanaran No. 299, Boyolali Telp. (0276) 323 034. d. AMPEL – Jl. Raya Ampel No. 8 Ampel, Boyolali Telp. (0276) 330

(55)

e. ANDONG – Jl. Raya Kacangan Andong, Boyolali Telp. 0271 7893025.

f. KARTASURA – Jl. Ahmad Yani No. 83 Kartasura Telp. 0271 784385.

g. SALATIGA – Jl. Sukowati No. 9 Salatiga Telp. 0298 312729.

h. DELANGGU – Jl. Raya Solo-Jogja Km. 21, Delanggu Klaten Telp. 0272 554358.

i. SELO – Jl. Boyolali-Magelang Km. 18, Selo, Boyolali Telp. 0856 2832 645 atau 0878 3687 3589.

Kelengkapan Organisasi

Aturan Tertulis Organisasi :Anggaran Dasar

Badan Hukum :242/BH.KDK.11.25/IV/1999 02/PAD/XIV/I/2011

NPWP :02.014.0381.4-527.000

SIUP :3734/11.32/PK/X/2006

TDP :113325200215

(56)

3. Visidan Misi

Visi:

Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang Mandiri, Modern dan Sejahtera Misi:

a. Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mandiri, modern,amanah, dan sejahtera.

Dalam melaksanakan jasa layanan, BMT Tumang lebih mengutamakan norma-norma kebaikan (amanah), memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga keberadaannya dapat member nilai tambah, serta dapat meningkatkan kesejahteraan bagi anggota serta masyarakat luas.

b. Mengembangkan SDM yang tangguh, professional dan berdaya saing tinggi.

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, BMT berupaya mengembangkan SDM yang professional, kompeten, memiliki integritas tinggi, berdaya saing sehingga mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

c. Mmeningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung operasional BMT

(57)

dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang modern sesuai perkembangan zaman.

4. Struktur Organisasi

Keterangan : jabatan/pekerjaan struktural --- jabatan/ pekerjaan fungsional Sumber: KJKS BMT TUMANG 2015

Gambar 4.1

(58)

5. PerkembanganKJKS BMT Tumang

a. Grafik Perkembangan Asset (dalam miliar rupiah)

Sumber: KJKS BMT TUMANG Gambar. 4.2

Grafik perkembangan asset BMT Tumang periode 2009-2013

Pertumbuhan asset dalam lima tahun terakhir menunjukkan kondisi yang progresif, pertumbuhan asset pada tahun 2013 dibanding dengan tahun sebelumnya meningkat sebesar 25,6% atau tercatat asser per 31 desember 2013 menjadi Rp. 58,22 M.

b. Grafik Perkembangan Simpanan (dalam miliar rupiah)

Sumber: KJKS BMT TUMANG Gambar 4.3

(59)

Data perkembangan simpanan, dalam lima tahun terakhir tumbuh sebesar 298,7%, atau rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 74,6%. Disbanding tahun 2012 pada akhir tahun 2013 tumbuh sebesar 42,1% yaitu posisi simpanan sebesar Rp. 41,87 M.

c. Grafik Perkembangan Pembiayaan (dalam miliar rupiah)

Sumber: KJKS BMT TUMANG Gambar 4.4

Grafik perkembangan pembiayaan BMT Tumang periode 2009-2013

(60)

d. Grafik Perkembangan Pendapatan (dalam miliar rupiah)

Sumber: KJKS BMT TUMANG Gambar 4.5

Grafik perkembangan pendapatan BMT Tumang periode 2009-2013

Peningkatan pendapatan dalam lima tahun terakhir cukup signifikan, dimana dari tahun 2009 sampai tahun 2013 tumbuh sebesar 235,7%, atau rata-rata dalam setiap tahunnya tumbuh 58,9%. Untuk pertumbuhan per 31 desember 2013 dibanding dengan tahun sebelumnya adalah sebesar 18.8% atau total pendapatan tahun 2013 adalah Rp. 10,72 M.

0 2 4 6 8 10 12

2009 2010 2011 2012 2013 3,19

4,37 6,01

(61)

e. Grafik Perkembangan Anggota yang dilayani

Sumber: KJKS BMT TUMANG Gambar 4.6

Grafik perkembangan anggota yang dilayani BMT Tumang periode 2009-2013

Pertumbuhan anggota selama lima tahun terakhir meningkat sebesar 180,2%, atau rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 45,0%. Pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan 23,3% atau peningkatan jumlah anggota sebesar 2.355 orang. Sehingga jumlah anggota KJKS BMT TUMANG yang dilayani baik dalam simpanan atau pembiayaan per 31 desember sebesar 13.097 orang.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Menurut Hadi dalam Bawono (2006) uji Validitas ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur. Valid

(62)

tidaknya suatu alat ukur bisa dilihat dari nilai korelasi antara score pertanyaannya dengan jumlah scorenya menghasilkan tanda bintang atau tidak. Jika bertanda bintang baik bintang satu atau dua berarti valid, dan sebaliknya.

Tabel 4.1 Hasil uji validitas

Variabel Correlation Keterangan

X1 0,354* - 0,785** Valid X2 0,385* - 0,727** Valid Y 0,498** - 0,860** Valid Sumber: data primer yang diolah (2015)

Dari table di atas, diketahui semua pertanyaan dari masing variabel nilainya menghasilkan tanda bintang, baik bertanda bintang satu atau dua. Jadi semua pertanyaan yang digunakan dalam penelitian sudah secara tepat mengungkapkan variabel - variabelnya.

b. Uji reliabilitas

(63)

Tabel 4.2 Hasil uji reabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

X1 0,895 Reliabel

X2 0,810 Reliabel

Y 0,787 Reliabel

Sumber: data primer yang diolah (2015)

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan nilainya lebih besar dari 0,6. Itu berarti kuesioner yang digunakan dapat dikatakan handal (realibel).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas berarti menguji apakah terdapat

hubungan yang sempurna antara variabel independen yang digunakan. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dalam menggunakan metode VIF. Metode VIF adalah cara mendeteksi

multikolinearitas dengan melihat nilai VIF. Asumsi yang digunakan

adalah jika nilai VIF-nya tidak lebih besar dari 5 maka tidak terjadi

(64)

Tabel 4.3

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah

varian dari variabel pengganggu sama atau berbeda. Jika sama berarti memenuhi asumsi dalam metode regresi linear yang digunakan yaitu

homoscedasticity. Namun jika berbeda,itulah yang disebut dengan

heteroskedastisitas. Untuk mengetahui apakah suatu penelitian

(65)

Sumber: data primer yang diolah (2015) Gambar 4.7

Grafik Scatterplot

Data yang tidak terkena gejala heteroskedastisitas adalah jika titik-titik pola persebaran dalam grafik Scaterplot tersebar tidak beraturan dan tidak berpola.berdasarkan grafik di atas,terlihat titik-titik persebaran yang ada tersebar tidak berpola dan tidak beraturan,hal tersebut berarti data yang digunakan lolos dari gejala

heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap model regresi yang

(66)

melihat apakah data yang dipakai memenuhi asumsi normalitas atau tidak dapat menggunakan metode analisa grafik normal plot. Asumsi yang digunakan adalah jika titik-titik persebaran dalam grafik mengikuti garis maka data yang digunakan berdistribusi normal.

Sumber: data primer yang diolah (2015) Gambar 4.8

Grafik Normal P-P Plot

(67)

3. Uji Statistik

a. Uji t

Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi pengaruh

variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.

Tabel 4.4

Perbandingan nilai ttest dengan ttabel

Variabel Nilai ttest Nilai

Ttabel

X2 2,756 0,008 Berpengaruh Signifikan

Sumber: data primer yang diolah (2015)

Berdasarkan tabeldi atas, terlihat bahwa variabel independen yang digunakan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Nilai ttestvariabel X1 dengan skor 8,238 ternyata lebih besar

dari nilai ttabel yang mempunyai nilai 1,293. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa variabel X1 (religiusitas) berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). hal ini juga didukung oleh nilai sig. 0,000< 0,05.

Begitu pula dengan variabel X2 dengan nilai ttest2,756yang

(68)

demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (komitmen organisasi) berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). hal ini juga didukung oleh nilai sig. 0,008< 0,05.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel religiusitas danvariabel komitmen organisasi secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. b. Uji F

Uji F ini hampir sama dengan uji ttest. Yang membedakan

adalah untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara bersama-sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersama-sama.

Tabel 4.5

Hasil uji F variabel religiusitas dan komitmen organisasi

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai Fhitung sebesar 48,885.

Sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,978. Hal ini berarti variabelindependen

(69)

signifikankarena nilai Fhitung> Ftabel. Hal tersebut juga didukung dari

nilai pada kolom sig. lebih kecil dari 0,05. Sesuai dengan asumsi yang ada jika nilai sig < 0,05, maka disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Uji R2

Uji R2 digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel dapat melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan menggunakan SPSS. Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati 1, berarti hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen semakin kuat.

Tabel 4.6

Hasil uji R2 variabel religiusitas dan komitmen organisasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable: y

(70)
(71)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa skala religiusitas berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja.Hal ini dibuktikan dengan Uji t yang mana dalam pengujian, thitung

(8,238)nilainya lebih besar dari ttabel(1,293).Begitu pula dengan skala

komitmen organisasi, juga berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja, terlihat dari hasil Uji t dimana thitung (2,756) > ttabel

(1,293).

Secara keseluruhan, variabel independen religiusitas (X1)dengan indikator keyakinan,praktik ibadah, penghayatan, pengetahuan, pengamalan, dan variabel independen komitmen organisasi (X2) yang dengan indikatorkomitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Fhitung(48,885) >Ftabel(3,978) dan nilai sig. yang kurang dari 0,05.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi pimpinan BMT Tumang agar selalu menjaga hubungan baik dengan para pegawainya supaya para pegawai mempunyai keterikatan

(72)

emosi yang baik dengan BMT, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesungguhan pegawai dalam bekerja.

2. Disarankan pula untuk terus meningkatkan tingkat religiusitas pegawai BMT dengan mengadakan tausiah, bakti sosial dan akivitas lain yang dapat menambah pengetahuan mengenai agama dan menambah kepekaan dalam mengamalkan ajaran agama. Dengan semakin bertambahnya pengetahuan dan pengamalan terhadap ajaran agama, akan semakin memberi manfaat dalam kehidupan, tak terkecuali dalam hal bekerja.

(73)

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, Suroso. 1994. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aroef, dkk. 2009. Grand Techno Economic Strategy. Bandung: Mizan Pustaka. Awat, Napa. 1995. Metode Statistic dan Ekonometri. Yogyakarta: Liberty.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Daradjat, Zakiah. 1994. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Haji Masagung.

Echols, Shadily. 2010. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Faiz, Ahmad. 2009. “Pengaruh Tingkat Keagamaan Terhadap Perilaku Pedagang di Pasar Kebayoran lama Jakarta Selatan”. Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif hidayatullah.

Fajri, Senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa Publisher.

Fauzan, Setiawati. 2005. “Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Alumni dan Bukan Alumni Pesantren di Kantor Depag Malang”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Universitas Islam Indonesia.

Ghozali, Imam. 2002. “Pengaruh Religiositas Terhadap Komitmen Organisasi, Keterlibatab Kerja, Kepuasan Kerja dan Produktivitas”. Jurnal Bisnis.

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

(74)

Mukofadhatun, Siti. 2013. “Pengaruh Religiusitas Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada BMT Made Demak)”. Skripsi. Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Walisongo.

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Press. Muchtar, 2010. Panduan Praktis Strategi Memenangkan Persaingan Usaha

Dengan Menyusun Business Plan. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Prasetya, Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Medpress .

Purba, Seniati. 2004. “Pengaruh Kepribadian dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenzhip Behavior”. Jurnal Sosial Humaniora. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Robbin, Stephen. 2009. Perilaku Organisasi (terjemah). Jakarta: Salemba Empat. Samsari, Agustinus. 2004. “Pengaruh Religiositas Terhadap Komitmen Organisasi, Keterlibatab Kerja, Kepuasan Kerja dan Produktivitas”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata.

Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sirait, Justine. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya

Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo.

Suhadi, Adi. 2010. “Hubungan Antara Tingkat Keberagamaan Dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT Mestika Farma”. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Tahun.

(75)

Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Umar, Husein. 1998. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yahya, dkk. 2007. Kepemimpinan dan Pembangunan Pelajar Sekolah di

Malaysia. Kuala Lumpur. Pts Professional Publishing.

Yusof, Aziz. 2007. Keinsanan Dalam Pengurusan. Kuala Lumpur. Utusan Publication & Distributor sdn bhd.

KBBI. Web. Id.

(76)

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka teoritik
Tabel 3.1 Skor Skala Interval
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang
Gambar 4.3 Grafik perkembangan simpanan BMT Tumang periode 2009-2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud hukum waris adalah kumpulan peraturan yang mengatur mengenai harta peninggalan dari orang yang meninggal dunia kepada orang yang masih hidup atau

a) frekuensi vibrasi dari kedua modus tersebut. b) frekuensi vibrasi dari kedua modus tersebut, jika di ujung batang itu ditempeli sebuah benda bermassa m dan diperlakukan

Untuk penelitian lebih lanjut sehingga makhluk hidup yang telah dikenal melalui klasifikasi dapat dimanfaatkan, untuk dipelajari agar dapat melstarikan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METABOLISME OBAT METABOLISME Genetika Jenis Kelamin Umur Enzim metabolisme • Induksi • Inhibisi Perbedaan spesies... Faktor

Encik Bala hanya perlu menyediakan rak- rak untuk memperagakan roti tersebut, manakala pekerja Syarikat Bakeri Sedap akan menyusun dan menggantikan roti yang telah luput

Dari Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram yang sudah dibuat, maka dapat dibuat desain database yang digunakan untuk menyimpan data yang kemudian diolah

1) Untuk menambah pengetahuan bagi guru dalam memilih media untuk meningkatkan kreativitas. 2) Sebagai tambahan pengetahuan keprofesian bagi gurudi TKBina Anaprasa Kencana

Eclipse-ADT ( Android Development Tool ). Form ini merupakan tampilan awal aplikasi. Tampilan dibuat berwarna warni agar lebih menarik. Pada form awal ini terdapat pintu