ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh : Willy Christiawan
NIM : 021324022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh : Willy Christiawan
NIM : 021324022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
MOTTO
Percaya
dan
yakin
bahwa
Tuhan
akan
memberikan
segala
sesuatu
yang
terbaik
dan
terindah
tepat
pada
waktunya.
Tidak
ada
orang
yang
dapat
meraih
kualitas
ekselen
dalam
suatu
karya
atau
pekerjaan,
jika
ia
tidak
pernah
melewati
proses
yang
lama
dan
menyakitkan
untuk
belajar
dan
mempersiapkan
segala
sesuatunya
(Horace)
“Menjadi
baik,
lebih
baik
dan
terbaik”
jangan
pernah
berhenti
sebelum
yang
baik
menjadi
lebih
baik,
dan
yang
lebih
baik
menjadi
yang
terbaik.
Saya
semakin
yakin
bahwa
hidup
adalah
10
persen
dari
apa
yang
sebenarnya
terjadi
pada
diri
kita
dan
90
persen
adalah
bagaimana
sikap
kita
menghadapinya.
Bersuka
citalah
dalam
pengharapan,
sabarlah
dalam
kesesakan,
dan
bertekunlah
dalam
doa.
(Rm
12:12).
v
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan karya sederhana ini
dengan penuh cinta dan kasih kepada :
1.
Tuhan Yesus Kristus di surga yang telah
menjadi kekuatan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
2.
Kedua orang tuaku bapak Agus Triyanto dan
Ibu Sunarti yang selalu membantu, membimbing
dan mendoakan.
3.
Kedua adikku Nikolaus Erwin Darmawan dan
Yogi Krisna Putra yang selalu mendukung dan
mendoakan.
4.
Pak Rubiyanto dan Pak Yoni yang selalu
membimbing, memotivasi dan mendoakanku.
5.
Indah Sulistyowati yang telah membantu dan
memberikan motivasi serta semangat dalam
viii
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA
Willy Christiawan 021324022
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap wisatawan domestik terhadap atribut-atribut objek wisata Gembira Loka. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik wisatawan domestik yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2008 di Gembira Loka Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka. Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang responden. Adapun alat untuk pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, observasi, riset kepustakaan dan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui karakteristik responden adalah analisis persentase. Sedangkan untuk mengetahui sikap responden terhadap atribut-atribut objek wisata Gembira Loka, digunakan Pedoman Acuan Patokan Tipe II.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis persentase, paling banyak responden berjenis kelamin wanita (52%); sebagian besar responden berusia antara 20-30 tahun (34%); tingkat pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SLTA (43%); paling banyak pekerjaan responden adalah wiraswasta (28%); tingkat penghasilan paling banyak lebih dari 1.000.000 (23%); dan paling banyak responden memiliki motivasi ingin beristirahat dan menyegarkan pikiran kembali (33%).
ix
terhadap atribut atraksi dan sajian acara di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta adalah sangat baik dengan skor 81.533%.
ABSTRACT
ANALYSIS ON ATTITUDE OF DOMESTIC TOURISTS TOWARDS GEMBIRA LOKA ZOO AS TOURIST OBJECT IN YOGYAKARTA
Willy Christiawan 021324022
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
The purpose of the research is to know the attitude of domestic tourists towards the attributes of Gembira Loka Zoo as Tourist Object. In addition, the research intends to know the characteristic of domestic tourists who visit Gembira Loka Zoo tourist object.
The research is a case study. The research was conducted in September – November of 2008 in Gembira Loka Zoo Yogyakarta. The population of the research was domestic tourists who visit Gembira Loka Zoo tourist object. The samples research of are 100 respondents. Data collections in the research were interview, observation, literature research, and questionnaire which were distributed to the respondents visiting Gembira Loka Zoo tourist object. The technique of the sample collection was Accidental Sampling.
The technique of data analysis was analysis of percentage. To know the respondents’ attitude towards the attributes of Gembira Loka Zoo tourist object, Type II Standard Reference Manual Analysis was applied.
The result of analysis shows that most respondents were female (52%); most of respondents were 20 – 30 years of age (34%); educational level of respondents mostly was Senior High School Students (43%); most of respondents’ job was entrepreneurship (28%); most level of income was more than Rp 1.000.000 (23%); and mostly respondents have motivation to take a rest and refresh their mind (33%).
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus di surga
atas berkat, karunia serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Analisis Sikap Wisatawan Domestik Terhadap Objek Wisata
Gembira Loka Yogyakarta”.
Adapun tujuan penulisan skripsi adalah guna memenuhi tugas dan syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Santa Dharma Yogyakarta.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan
waktu untuk bimbingan, saran, masukan, tenaga dan pikiran demi terwujudnya
skripsi ini.
3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis hingga terselesaikannya
xi
4. Bapak Drs. P.A Rubiyanto yang telah memberikan masukan pada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Segenap dosen, seluruh staf dan Sekretariat Pendidikan Ekonomi (terutama
Mbak Titin) yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama penulis
duduk di bangku kuliah.
6. Ibu Suharti, A.Md yang telah membantu memperoleh perizinan penelitian di
Gembira Loka Yogyakarta.
7. Bapak Drs. Hardono selaku Kepala Dinas Perizinan Ka. Bag. Tata Usaha kota
Yogyakarta yang telah membantu penulis memperoleh perizinan untuk
melaksanakan penelitian di Gembira Loka yogyakarta.
8. Semua temen-temanku (Kristin, Rista ) yang telah membantu melaksanakan
penelitian di Gembira Loka Yogyakarta. Terima kasik buanyak kalian semua
memang a ll t he be sst .
9. Semua responden penelitian yang telah rela meluangkan waktunya untuk
mengisi kuesioner penelitian di Gembira Loka Yogyakarta. Terima Kasih
10.Kedua orang tuaku di rumah yang selalu menyertai anaknya dalam meraih
cita-cita serta memberikan biaya bagi terselesainya pendidikan dari awal hinga
selesainya skripsi.
11.Kedua adik-adikku di rumah Niko and Yogie. Terima kasih atas dukungan
dan doa.
12.Saudara-saudaraku yang ada di Wonogiri, Magelang, Semarang dan
xii
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN……….. iii
MOTTO……… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……….. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. vii
ABSTRAK………... viii
ABSTRACT……… ix
KATA PENGANTAR………. x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
xiv
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Objek Wisata dan Atraksi Wisata ... 7
1. Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata ... 7
2. Industri Pariwisata ... 8
B. Pariwisata ... 9
1. Pengertian Pariwisata ... 9
2. Jenis Pariwisata ... 10
C. Perilaku Wisatawan dan Motivasi Perjalanan Wisata ... 12
1. Pengertian Perilaku Wisatawan... 12
2. Motivasi Perjalanan Wisata... 13
D. Sarana dan Prasarana Kepariwisataan ... 14
E. Hal-hal Yang Dapat Menarik Wisatawan Untuk Berkunjung... 16
F. Sikap... 16
1. Pengertian Sikap... 16
2. Ciri-ciri Sikap... 18
3. Komponen-komponen Dari Sikap... 20
G. Atribut Produk... 22
H. Penelitian Terdahulu... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Jenis Penelitian ... 23
xv
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 23
D. Variabel Penelitian ... 24
E. Sumber Data ... 25
F. Metode Pengumpulan Data ... 25
1. Wawancara... 25
2. Observasi... 25
3. Riset Kepustakaan... 26
4. Kuesioner... 26
G. Definisi Operasional ... 26
1. Gembira Loka... 26
2. Wisatawan Domestik... 26
3. Atribut Objek Wisata... 27
H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 28
1. Identifikasi Populasi... 28
2. Sampel dan Teknik Penganbilan Sampel... 28
I. Teknik Pengujian Instrumen... 29
1. Uji Validitas... 29
2. Uji Realibilitas... 29
J. Teknik Pengukuran Data... 30
K. Teknik Analisis Data... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33
A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka ... 33
xvi
C. Tujuan Gembira Loka ... 35
D. Fungsi Gembira Loka ... 35
E. Pelaksana Harian KRKB Gembira Loka... 36
F. Jenis Kegiatan KRKB Gembira Loka ... 37
G. Produk KRKB Gembira Loka ... 38
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Deskripsi Profil Responden ... 41
1. Jenis Kelamin... 41
2. Usia... 42
3. Pendidikan... 43
4. Pekerjaan... 44
5. Penghasilan... 44
6. Motivasi... 46
B. Deskripsi Atribut Penelitian ... 47
1. Pelayanan... 47
2. Fasilitas... 49
3. Tarif... 50
4. Keamanan... 52
5. Atraksi Atau Sajian Acara... 54
C. HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS……… 56
1. Uji Validitas……… 56
2. Uji Reliabilitas……… 59
xvii BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN
PENELITIAN DAN SARAN.. ... 62
A. Simpulan ... 62
B. Keterbatasan Penelitian ... 64
C. Saran- Saran... 64
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian... 69
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian... 70
Lampiran 3. Peta Lokasi Gembira Loka Yogyakarta………... 71
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan di berbagai bidang di Indonesia, selama 25 tahun terakhir
mengalami perkembangan yang begitu pesat, dengan melihat hasil-hasil yang
telah diperlihatkannya. Masing-masing sektor menciptakan hasil yang
masing-masing memberikan kontribusi yang cukup berarti di dalam pembangunan
Indonesia. Pariwisata sebagai salah satu juga memberikan sumbangan yang
berarti pula, dengan cara menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun
dari luar negeri. Untuk itu diperlukan model pemasaran yang tepat untuk dapat
menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata.
Umumnya hampir semua perusahan mempunyai tujuan dan sasaran yang
sama adalah untuk memperoleh laba dan mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Tidak satu pun perusahaan yang mampu untuk bertahan bilamana
perusahaan tersebut tidak mampu untuk memasarkan barang atau jasa yang
diproduksi atau dihasilkannya. Kegiatan pemasaran dilakukan oleh suatu
perusahaan tentu mempunyai beberapa tujuan, salah satu dari tujuan tersebut
adalah untuk mencari atau meningkatkan volume penjualan yang tinggi dan
menguasai pasar yang lebih besar.
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting guna
menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Salah satu masalah yang
dihadapi suatu perusahaan dengan dunia bisnis sekarang ini adalah persaingan
yang semakin ketat, pasar sudah merupakan pasar pembeli (buyers market).
Dalam kondisi pasar yang berbentuk demikian, konsumen dapat relatif bebas
dalam menentukan apa yang akan dibelinya, sehingga kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Seperti
halnya pimpinan perusahaan, juga perlu menerapkan konsep pemasaran, yaitu
sebuah konsep yang ditujukan untuk melayani keinginan dan kebutuhan
konsumen. Menurut Kotler (1994: 12) konsep pemasaran adalah kunci untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih
efektif dan efisien dibandingkan dengan para pesaing.
Supaya dapat berhasil dalam pemasarannya dan dapat meraih
keuntungan yang lebih banyak dari para pesaingnya, suatu perusahaan terlebih
dahulu mengenal dan memahami konsumen yang menjadi sasarannya.
Pengusaha harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.
Namun untuk dapat memahami semua itu tidak mudah, pengusaha
menghadapi berbagai masalah yaitu adanya perubahan-perubahan sikap
konsumen, perubahan lingkungan perusahaan seperti keadaan ekonomi, sosial,
teknologi yang semua itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pemasaran.
Dengan berpegang pada orientasi kepada pelanggan maka tujuan yang
akan dicapai adalah memuaskan pelanggan secara optimal. Untuk memberikan
kepuasan yang optimal kepada pelanggan, maka dibutuhkan pemahaman yang
mendalam tentang sikap konsumen. Sikap menurut beberapa peneliti
bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah baik ataupun kurang baik
secara konsisten (Swastha dan Hani Handoko, 1997: 78).
Pengetahuan akan sikap konsumen merupakan suatu hal yang penting.
Dengan mengetahui sikap konsumen perusahaan dalam hal ini objek wisata
dapat memahami siapakah konsumen itu, alasan apa yang mendorong untuk
membeli dan faktor apa yang mendorong pembeli untuk membeli serta faktor
apa saja yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
Kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta adalah suatu perusahaan
yang bergerak di bidang pariwisata mengalami masalah yang tidak jauh
berbeda dengan masalah yang dihadapi perusahaan pariwisata lainnya, seperti
masalah persaingan, perubahan lingkungan yang semua itu sangat
mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mengatasi masalah
tersebut perusahaan menyadari arti pentingnya mempelajari sikap konsumen
tersebut yang merupakan sasarannya. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di atas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang “Analisis Sikap Wisatawan Domestik terhadap Objek Wisata Gembira Loka Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut pelayanan di objek wisata
2. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut fasilitas di objek wisata
Gembira Loka Yogyakarta?
3. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut tarif di objek wisata Gembira
Loka Yogyakarta?
4. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut keamanan di objek wisata
Gembira Loka Yogyakarta?
5. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut atraksi atau sajian acara di
objek wisata Gembira Loka Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah dalam dunia kepariwisataan dan
mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana serta pikiran yang ada pada
penulis, maka penulis memberikan batasan masalah sbb ini:
1. Wisatawan domestik yang dimaksudkan adalah wisatawan dalam negeri
yang berasal dari berbagai wilayah negara Indonesia yang datang ke objek
wisata Gembira Loka Yogyakarta.
2. Atribut-atribut objek wisata Gembira Loka Yogyakarta:
a. Pelayanan
b. Fasilitas
c. Tarif
d. Keamanan
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut pelayanan
di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.
2. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut fasilitas di
objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.
3. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut tarif di
objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.
4. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut keamanan
di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.
5. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut atraksi
atau sajian acara di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas
dan dapat mengembangkan cara berpikir dalam menerapkan ilmu
pengetahuan yang penulis dapatkan di bangku kuliah.
2. Bagi Gembira Loka Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi Gembira
Loka Yogyakarta sebagai bahan evaluasi kebijakan yang telah diterapkan
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat digunakan sebagai
BAB II LANDASAN TEORI A. Objek Wisata dan Atraksi Wisata
1. Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata
Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi
orang-orang yang mengunjungi suatu daerah tertentu. Sedangkan atraksi
wisata adalah jenis acara yang disajikan oleh pihak pariwisata daerah
tertentu kepada wisatawan. Pengertian objek wisata dan atrksi wisata
sering dikaitkan dengan pengertian “product” dari industri pariwisata. Hal
ini perlu, karena sampai sekarang masih dijumpai perbedaan pendapat
beberapa ahli mengenai produk industri pariwisata di satu pihak dan objek
wisata di lain pihak.
Produk industri pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang
diperoleh, dirasakan atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan
rumah tempat ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah
dipilihnya dan kembali ke rumah di mana ia berangkat semula. Tujuan
wisata adalah tempat yang sangat ingin dikunjungi oleh wisatawan. Jadi
objek wisata dan atraksi itu sendiri termasuk dalam produk industri
pariwisata.
Dalam rangka mengembangkan produk baru, suatu daerah tujuan
wisata mempunyai banyak hal yang dapat ditawarkan sehingga daya tarik
wisatawan kepada pasar berbeda-beda. Agar dapat menarik wisatawan
daerah tujuan wisata harus dapat memenuhi syarat:
a. Daerah tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang
berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain (something to see)
b. Daerah tersebut selain banyak yang dilihat dan disaksikan, harus perlu
disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal
lebih lama ditempat itu (something to do)
c. Daerah tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama
barang souvenir, dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa
pulang (something to buy)
2. Industri Pariwisata
Kata industri sering diidentifikasikan sebagai kumpulan bangunan
pabrik yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin-mesin
dalam proses produksinya. Ini adalah gambaran industri pada umumnya,
tetapi industri pariwisata jauh berbeda dengan itu.
Menurut Yoeti (1996: 78) mendefinisikan industri pariwisata sebagai
kumpulan dari bermacam-macam perusahaaan yang secara bersama-sama
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan
pada khususnya dan traveler pada umumnya selama dalam perjalanan.
Sedangkan Pendit (1990: 92-93) mendefinisikan industri pariwisata
sebagai suatu usaha yang bulat, yang mana dengan menghubungkan
alat-alat produksi, menyediakan barang dan jasa bagi dunia wisata khususnya
Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi
merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang
Perbedaan itu tidak hanya dalam produk yang dihasilkannya tetapi juga
dalam hal lokasi, tempat kedudukan, organisasai yang mengelola fungsi,
letak geografis dan pemasarannya.
Pengertian industri pariwisata akan semakin jelas bila terlebih dahulu
mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang
diharapkan oleh wisatawan bilamana sedang dalam perjalanan atau
lawatannya. Dengan tujuan ini akan terlihat tahap-tahap dimana wisatawan
memerlukan pelayanan tertentu. Melihat hal ini dapat diambil kesimpulan
bahwa produk dari industri pariwisata adalah semua jasa yang diberikan
oleh macam-macam perusahaan, semenjak seseorang wisatawan
meninggalkan tempat kediamannya sampai di tempat tujuan, hingga
kembali ke tempat asalnya.
B. Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata baru popular di Indonesia setelah diadakan
Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jatim tanggal 12-14 Juni
1958. Sebelumnya sebagai kata pariwisata digunakan “Tourisme” (bahasa
Belanda) atau “Tourism” (bahasa Inggris).
Pariwisata sinonim dengan pengertian “Tour”. Pendapat ini berasal
dari pemikiran sebagai berikut: kata pariwisata terdiri dari 2 suku kata”pari
dan wisata” (Yoeti, 1983: 99-100). Pariwisata adalah suatu aktivitas
dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha
atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk
menikmati perjalanan tersebut guna tamasya dan rekreasi atau umtuk
memenuhi keinginan yang beragam.
Tetapi menurut UU RI No. 9 Th 1990 tentang kepariwisataan
memberikan definisi sebagai berikut: Pariwisata adalah sesuatu yang
berhubungan dengan wisata termasuk pengusahan objek wisata dan daya
tarik wisata, serta usaha-usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
Dalam pengertian kepariwisataan terdapat beberapa faktor penting
yang mau tidak mau harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata
(Yoeti, 1983: 109). Faktor-faktor yang dimaksudkan diantaranya adalah:
a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
c. Perjalanan itu walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan
rekreasi.
d. Orang yang melakukan perjalanan itu tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat
tersebut.
2. Jenis Pariwisata
Menurut tujuan perjalanan pariwisata adanya beberapa jenis
a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan atau pleasure tourism
Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang untuk berlibur,
mencari udara segar, memenuhi kehendak ingin tahunya,
mengendurkan ketegangan sarafnya, mendapatkan ketenangan dan
kedamaian dan sebagainya.
b. Pariwisata untuk rekreasi atau recreation tourism
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki
hari-hari liburnya untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran
jasmani dan menyegarkan keletihan dan kelelahan.
c. Pariwisata untuk kebudayaaan atau art tourism
Bentuk pariwisata ini ditandai dengan motivasi, seperti keinginan
untuk belajar dipusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari
adat-istiadat, kelembagaan, cara hidup rakyat negara lain, mengunjungi
monumen, peninggalan peradaban lampau dan lain-lain.
d. Pariwisata untuk olahraga atau sport tourism
Jenis ini dibagi menjadi 2:
1. Big Sport Event, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga yang besar
seperti Olimpiade, Kejuaraaan Tinju, Piala Dunia dan lain-lain.
2. Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga
bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri,
e. Pariwisata untuk dagang atau business tourism
Pariwisata untuk dagang atau business tourism yaitu pariwisata dimana
pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang
berhubungan dengan pekerjaaanya.
f. Pariwisata untuk berkonvensi atau convention tourism
Pariwisata untuk berkonvensi atau convention tourism yaitu perjalanan
yang dilakukan untuk pertemuan, konvensi, konferensi, dimana para
pesertanya juga memerlukan fasilitas kepariwisataan seperti
transportasi, akomodasi, baik sebelum maupun sesudah konferensi
serta pembelian souvenir sebagai kenang-kenangan.
g. Pariwisata Rohani
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang Islam ke Mekah, orang
Katolik ke Yerusalem, orang Thailand ke Candi Borobudur.
C. Perilaku Wisatawan dan Motivasi Perjalanan Wisata
1. Pengertian Perilaku Wisatawan
Untuk mengetahui perilaku wisatawan diperlukan studi tersendiri
perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain perilaku
para umumnya didorong oleh suatu keinginan untuk memperoleh tujuan
tertentu.
Pada dasarnya perilaku wisatawan hampir sama dengan perilaku
konsumen, yang membedakan adalah produk yang dikonsumsi oleh
konsumen produk yang dikonsumsi berupa barang atau juga jasa. Jadi
perilaku wisatawan bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan wisatawan
yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan
jasa pariwisata termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
2. Motivasi Perjalanan Wisata
Dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perjalanan wisata,
seorang wisatawan mempunyai motivasi yang berbeda-beda. Untuk itu Mg
Intosh mengelompokkan motivasi perjalanan wisata sebagai berikut
(Yoeti, 1996: 92):
a. Physical Motivations
Motivasi ini banyak hubungannya dengan hasrat untuk
mengembalikan kondisi fisik, beristirahat, santai, berolahraga, atau
pemeliharaan kesehatan agar kegairahan bekerja timbul kembali.
b. Cultural Motivations
Motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan pribadi seseorang
untuk melakukan perjalanan wisata agar dapat melihat dan mengetahui
negara lain, penduduknya, tata cara hidupnya serta adat istiadatnya
yang berbeda dengan negara lainnya.
c. Interpersonal Motivations
Di sini motivasinya didorong oleh keinginan seseorang untuk
mengunjungi sanak-keluarga, kawan-kawan atau menghindarkan diri
Singkatnya motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan untuk
melarikan diri dari kesibukan rutin sehari-hari.
d. Status dan Prestise Motivations
Motivasi ini mempunyai maksud seseorang yang ingin
memperlihatkan siapa dia, kedudukannya, statusnya dalam masyarakat
tertentu dari prestise pribadinya. Jadi sifat perjalanan ini sangat
emosional dan ada kalanya dihubungkan dengan perjalanan bisnis,
dinas, profesi, hobi dan lain-lain.
D. Sarana dan Prasarana Kepariwisataan
Pengembangan pariwisata harus didukung dengan sarana dan prasarana
kepariwisataan secara memadai. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana
adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat
berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya hanyalah sebagai pelengkap
sarana kepariwisataan sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya di
bawah ini (Yoeti, 1996: 124):
a. Prasarana umum (general infrastructure)
Prasarana umum merupakan prasarana yang menyangkut kebutuhan umum
bagi kelancaran perekonomian misalnya, jaringan jalan raya, alat
b. Kebutuhan masyarakat banyak (basic need of civilized life)
Kebutuhan masyarakat banyak yang dimaksud yaitu prasarana yang umum
dibutuhkan oleh masyarakat. Termasuk dalam kelompok ini misalnya,
apotek, rumah sakit, kantor pos dan sebagainya.
Setelah prasarana dibangun menyusul pembangunan sarana-sarana dan
fasilitas-fasilitas untuk kebutuhan kepariwisataan yang diperlukan. Penyediaan
sarana pariwisata (tourism suprastructure) meliputi beberapa hal sebagai
berikut ini:
1. Sarana wisata pokok (tourism main suprastructure)
Sarana wisata pokok merupakan sarana wisata yang mutlak disediakan
sehingga kegiatan perjalanan wisata dapat berlangsung misalnya, sarana
tempat menginap (hotel, penginapan), alat angkutan, tempat-tempat makan
dan minum serta usaha perjalanan wisata.
2. Sarana wisata pelengkap (tourism supplementing suprastructure)
Sarana wisata pelengkap merupakan sarana-sarana wisata yang perlu
dipersiapkan untuk melengkapi kebutuhan wisatawan sehingga wisatawan
merasa betah berwisata di suatu tempat misalnya, padang golf, kolam
renang, lapangan tennis dan lain-lain.
3. Sarana wisata penunjang (tourism supporting suprastructure)
Sarana wisata penunjang merupakan sarana yang keberadaannya
dipersiapkan untuk menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap,
(image) setelah berwisata di suatu daerah tujuan wisata misalnya, toko
cindera mata, pertunjukan kesenian dan lain-lain.
E. Hal-hal yang Dapat Menarik Wisatawan Untuk Berkunjung
Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu
daerah wisata yang dapat penulis kemukakan seperti berikut (Pendit, 1990: 56)
1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam (natural amenities)
seperti:
a. Iklim;
b. Bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and landscape);
c. Hutan belukar (the sylvan elements);
d. Flora dan fauna;
e. Pusat-pusat kesehatan (health center)
2. Hasil ciptaan manusia (man made supply) terdiri dari benda-benda
bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural and religious
sites).
3. Tata cara hidup masyarakat (the way of life)
F. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap biasanya memainkan peranan utama dalam membentuk
perilaku. Konsumen dalam memutuskan merk apa yang akan dibeli , atau
atau toko yang dianggap paling menguntungkan, sehingga akibatnya
peningkatan sikap dapat menjadi sasaran pemasaran yang berguna.
Pengertian sikap itu sendiri ada banyak ahli yang memberikan definisi.
Diantara definisi sikap tersebut adalah sebagai berikut: Sikap adalah
merupakan faktor pendorong yang ada dalam diri manusia yang dapat
mendorong atau menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku
tertentu (Walgito, 1999: 53).
Di sini terlihat bahwa sikap merupakan keadaan dalam diri manusia
yang berhubungan dengan proses positif, emosi, persepsi dan kognisi
sehingga didalam berhubungan dengan orang lain atau objek-objek yang
ada di luar dirinya, seseorang akan digerakkan oleh sikapnya itu. Akibat
dari menghadapi situasi sosial itu, mungkin sikap yang telah ada pada
individu itu akan menjadi bertambah kuat atau mungkin makin bertambah
lemah. Hal ini tergantung kepada bagaimana dalam pengalamannya
berhasil atau tidaknya di dalam menggunakan sikap yang telah ada itu.
Sikap merupakan tenaga pendorong (motif) dari seseorang untuk
timbulnya sesuatu perbuatan atu tindakan. Munculnya sikap di dalam
suatu situasi dan nilainya bagi seseorang adalah bersifat subjektif dan
berdasarkan atas perasaan orang yang bersangkutan terhadap objek yang
dihadapinya. Karena berdasarkan pengalaman-pengalaman maka terdapat
perbedaaan sikap antara seseorang dengan orang lain walaupun objeknya
2. Ciri-ciri Sikap
Meskipun pengertian sikap yang ditunjukkan di atas sikap
merupakan faktor yang ada dalam diri manusia tetapi sikap mempunyai
segi-segi yang berbeda. Oleh karena itu untuk membedakan dengan
pendorong-pendorong yang lain itu ada beberapa ciri atau sifat dari sikap
tersebut (Walgito, 1999: 53). Adapun ciri-cirinya adalah:
a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir
Ini berarti bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah
membawa sesuatu sikap yang tertentu. Karena sikap tidak dibawa
sejak lahir, maka sikap itu terbentuk dalam perkembangan individu itu.
Oleh karena sikap itu terbentuk dalam perkembangan individu, maka
sikap itu dapat dipelajari, dan sikap itu mempunyai segi
kecenderungan stabil.
b. Sikap itu selalu ada pada hubungan antar individu dengan objek
Oleh karena sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya
dengan objek-objek, melalui proses pengenalan atau persepsi terhadap
objek tersebut. Hubungan yang bersifat positif atau negatif antara
individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu pula
dari individu terhadap objek yang bersangkutan. Jadi sifat hubungan
ini akan menimbulkan sikap tertentu.
c. Sikap dapat tertuju kepada satu objek saja, tetapi juga dapat kepada
Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif atau tidak senang
kepada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai
kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada
kelompok di mana seseorang tersebut (yang menjadi objek sikap)
tergabung. Jadi di sini terlihat adanya kecenderungan untuk
menggeneralisasikan dari objek sikap.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Kalau suatu sikap telah terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai
dalam kehidupan seseorang, maka secara relatif sikap itu akan
sulitmengalami perubahan, dan kalau berubah maka prosesnya itu
belum begitu mendalam, maka sikap itu tidak bertahan lama. Jadi
seperti apa yang telah dikemukakan di atas, sekalipun sikap itu
mempunyai kecenderungan bersifat stabil, tetapi sikap itu juga dapat
mengalami perubahan, hanya dalam prosesnya kadang-kadang
membutuhkan waktu yang relatif lama.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor moril
Ini berarti bahwa sesuatu sikap terhadap sesuatu objek tertentu itu akan
selalu diikuti adanya perasaan negatif (tidak senang) terhadap objek
tersebut. Dengan perkataan lain, bahwa sesuatu sikap terhadap objek
tertentu selalu ada perasaan yang menyertainya, yang dapat
bertingkat-tingkat keadaannya. Sikap di samping mempunyai segi perasaan, juga
mempunyai segi motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai daya
terhadap objek. Dengan demikian sikap ini akan mendorong individu
untuk bertindak dengan corak-corak tertentu pula.
3. Komponen-komponen dari sikap
Sikap melibatkan 3 komponen yang saling berhubungan antara lain:
a. Komponen Kognitif
Komponen Kognitif yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan atau
pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan
objek. Kognitif yang melekat pada sistem tersebut meliputi
menguntungkan atau tidak menguntungkan, diterima atau ditolak, baik
atau buruk.
Kognitif muncul ketika seseorang menerjemahkan informasi
yang ada di lingkungan dan menciptakan pengetahuan dan arti yang
baru. Kognitif juga dapat muncul melalui pencerminan pengalaman
penggunaan produk secara langsung, atau konsumen mendapatkan
suatu pengetahuan secara tidak langsung melalui pengamatan terhadap
orang lain yang telah menggunakan produk tersebut.
b. Komponen Afektif
Komponen Afektif menunjukkan pada dimensi-dimensi
emosional dari sikap, yaitu emosi yang berhubungan dengan objek.
Sistem afektif pada umumnya reaktif, dengan kata lain sistem
afektif seseorang biasanya menanggapi dengan segera dan otomatis
c. Komponen Konaktif
Komponen konaktif atau perilaku dalam suatu sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang
dhadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan
perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Artinya bagaimana orang
berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus (pendorong)
tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan
perasaannya terhadap pendorong tersebut. Kecenderungan berperilaku
secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini
membentuk sikap individual. Karena itu, adalah logis untuk
mengharapkan bahwa sikap seseorang akan dicerminkannya dalam
bentuk tendensi perilaku terhadap objek.
Afeksi dan kognisi adalah bentuk tanggapan psikologis lainnya
yang dapat muncul dalam suatu situasi (Paul Peter dan Jerry S Olson,
1992: 37-38). Afeksi (affect) mengacu pada tanggapan perasaan
sedangkan kognisi (cognition) terdiri dari tanggapan mental
(pemikiran).
Kesesuaian (konsistensi) antara kepercayaan sebagai komponen
kognitif, perasaan sebagai komponen afektif dengan tendensi
(kecenderungan) perilaku sebagai komponen konaktif, merupakan
jawaban dengan menunjukkan sikap terhadap suatu objek yang dilihat
dari skala sikap.
G. Atribut Produk
Istilah “produk” (product), mempunyai aneka macam arti dan maknanya.
Menurut Kotler (1994: 3) yang disebut dengan produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan
atau dikonsumsikan. Istilah produk mencakupi benda fisik, jasa, kepribadian,
tempat, organisasi dan ide.
Atribut produk dalam penelitian ini yang peneliti maksud yaitu atribut
yang ada di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta yang meliputi: pelayanan,
fasilitas, tarif, keamanan, dan atraksi atau sajian acara.
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang sikap yang dapat diperoleh oleh penulis
adalah penelitian yang dilakukan oleh F.R. Yuniastuti mahasiswa jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
dengan judul Analisis sikap wisatawan nusantara terhadap atribut objek wisata
Kraton Yogyakarta.
Hasil penelitian saudari Yuniastuti, menghasilkan kesimpulan bahwa
adanya sikap positif dari wisatawan nusantara terhadap semua atribut yang
meliputi pelayanan, fasilitas, tarif, atraksi atau sajian acara dan keamanan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian dengan jalan
menganalis kejadian-kejadian dalam suatu wilayah tertentu, sehingga
kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian ini terbatas pada objek
yang diteliti. Dalam hal ini yang akan diteliti adalah sikap wisatawan domestik
terhadap atribut objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian di Gembira Loka Yogyakarta, karena sesuai dengan
atribut yang ingin diteliti terdiri dari: pelayanan, fasilitas, tarif, keamanan
dan atraksi atau sajian acara.
2. Waktu penelitian: September-November 2008
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Wisatawan domestik yang datang ke Kraton Yogyakarta.
b. Atribut objek wisata yang terdiri dari;
1. Pelayanan yang berupa pelayanan petugas retribusi, petugas parkir
dan pelayanan petugas informasi.
2. Fasilitas yang berupa bangsal untuk istirahat, toilet, area parkir
yang luas, kios yang menjual souvenir, warung-warung makan,
poliklinik kesehatan dan aneka koleksi satwa atau binatang.
3. Tarif yang berupa tarif masuk objek, tarif parkir, tarif aneka
rekreasi anak.
4. Keamanan;
5. Atraksi atau sajian acara yang berupa pentas dangdut, kesenian
tradisional dan pentas satwa terampil.
2. Objek Penelitian
a. Identitas wisatawan domestik;
b. Sikap atau kepuasan wisatawan domestik.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti meliputi;
1. Variabel penelitian yang pertama, yaitu jenis kelamin, umur, pekerjaan,
pendidikan terakhir, penghasilan.
2. Variabel yang kedua yaitu atribut-atribut yang ada pada objek wisata
gembira loka yang meliputi: pelayanan, fasilitas, tarif, keamanan, atraksi
atau sajian acara.
3. Variabel yang ketiga adalah tentang sikap wisatawan yaitu penilaian
E. Sumber Data
Untuk memperoleh data penulis menggunakan dua jenis data.
1. Data Primer
Data primer yang dimaksud yaitu data yang diperoleh secara langsung atas
objek penelitian dengan cara kuesioner, observasi, wawancara dan
meneliti dokumen
2. Data Sekunder
Data sekunder yang dimaksud yaitu data yang diperoleh dari buku,
literatur majalah maupun laporan-laporan penelitian serta
instruksi-instruksi, badan maupun kantor-kantor yang mempunyai data yang dapat
menunjang di dalam penelitian ini.
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data penulis menggunakan beberapa metode.
a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab
langsung dengan wisatawan maupun dari petugas di objek wisata Gembira
Loka Yogyakarta mengenai sikap wisatawan terhadap objek wisata
Gembira Loka Yogyakarta.
b. Observasi
Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang
dimaksud penulis yaitu mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi
penelitian
c. Riset Kepustakaan
Riset kepustakaan yang penulis maksud yaitu metode untuk mempelajari
dan mencatat melalui buku-buku literatur yang mendukung dan
bersangkutan dengan judul skripsi, dengan harapan penerapan dan
penggunaannya benar dan tepat.
d. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para
responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini kuesioner disebarkan pada
responden atau wisatawan domestik yang berkunjung ke Gembira Loka
Yogyakarta, tiap responden diminta untuk memilih alternatif jawaban yang
telah disediakan.
G. Definisi Operasional
Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, penulis memberikan
definisi operasional sebagai berikut;
1. Gembira Loka
Gembira Loka yang penulis maksud di sini adalah objek wisata dimana
penulis melakukan penelitian.
Wisatawan domestik yang dimaksud oleh penulis yaitu semua pengunjung
atau wisatawan yang berkunjung ke Gembira Loka yang berasal dari
berbagai daerah yang ada di wilayah Negara Indonesia.
3. Atribut Objek Wisata
Atribut objek wisata yang dimaksud oleh penulis yaitu faktor-faktor yang
mendukung dan menjadi daya tarik objek wisata Gembira Loka, misalnya:
a. Pelayanan yaitu sikap para karyawan dalam memberikan pelayanan
kepada wisatawan domestik yang datang.
b. Fasilitas yaitu sesuatu yang tersedia di objek wisata Gembira Loka
yang dapat dinikmati dan dibutuhkan wisatawan ketika berada di
Gembira Loka Yogyakarta.
c. Tarif yaitu biaya yang dipungut dari wisatawan domestik sebelum
memasuki Gembira Loka.
d. Keamanan yaitu keadaan atau situasi yang membuat objek wisata
Gembira Loka aman untuk dikunjungi.
e. Atraksi atau sajian acara yang menjadi daya tarik Gembira Loka yaitu
sajian acara yang dapat dilihat atau disaksikan melalui suatu
pertunjukan yang khusus diselenggarakan untuk para wisatawan.
f. Sikap merupakan penilaian yang diberikan oleh wisatawan domestik
yang berkunjung ke Gembira Loka terhadap atribut objek wisata
Gembira Loka.
H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Identifikasi Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala, nilai-nilai tes atau
peristiwa- peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu di dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, yang dimaksud
dengan populasi adalah keseluruhan wisatawan domestik yang
mengunjungi objek wisata Gembira Loka.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2005: 56). Dalam penelitian ini
menggunakan 100 orang responden sebagai sampel. Mengapa memakai
100 orang responden sebagai sampel karena sudah mewakili jumlah
populasi yang tidak terbatas. Teknik sampling dilakukan dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel
yang mewakili populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan di
dalam penelitian ini adalah metode accidental sampling, yaitu metode
untuk pengambilan sampel yang tidak ditetapkan lebih dahulu, caranya
setiap pengunjung atau wisatawan yang ditemui akan dijadikan responden
I. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk menguji kevalidan suatu instrument maka digunakan alat berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu alat pengukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat keabsahan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Untuk mengukur validitas tersebut maka digunakan
rumus Product Moment sebagai berikut (Arikunto, 1998: 162).
(
) (
)
( )
(
2 2)
(
2( )
2)
∑
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
− − − = y y n x x n y x xy n rxyrxy : korelasi product moment
n : jumlah responden
X : nilai masing-masing butir per item
Y : nilai seluruh butir per item
Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau
diandalkan. Rumus reliabilitas yang digunakan menggunakan rumus
Spearman Brown sebagai berikut (Suharsimi, 1998: 173)
rxx : koefisien kehandalan
rxy : koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan genap
Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrument
dikatakan reliabel. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%
maka instrument dikatakan tidak reliabel.
J. Teknik Pengukuran Data
Untuk mengukur kepuasan konsumen terhadap atribut objek wisata
Gembira Loka penulis menyebarkan kuesioner kepada para wisatawan
domestik yang berkunjung ke Gembira Loka. Alternatif jawaban yang
disediakan dalam kuesioner tersebut sebagai berikut:
a. Sangat Setuju;
b. Setuju;
c. Ragu-ragu;
d. Tidak Setuju;
e. Sangat Tidak Setuju.
Untuk item pertanyaan positif, skor diatur sebagai berikut:
Skor 1 = Sangat Tidak Setuju
Skor 2 = Tidak Setuju
Skor 3 = Ragu-ragu
Skor 4 = Setuju
Sebaliknya untuk pernyataan negatif, skor diatur sebagai berikut:
Skor 1 = Sangat Setuju
Skor 2 = Setuju
Skor 3 = Ragu-ragu
Skor 4 = Setuju
Skor 5 = Sangat Tidak Setuju
K. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, mencari
pola atau tema, dengan maksud untuk memahami makna. Penelitian ini secara
umum menggunakan pengolahan dan analisis data dengan teknik studi kasus
serta metode analisis yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif
merupakan analisis deskriptif untuk menggambarkan sikap wistawan domestik
terhadap atribut objek wisata Gembira Loka, dengan memberikan beberapa
pernyataan kepada para wisatawan domestik. Data yang dianalisis kualitatif
tersebut diubah menjadi data kuantitatif yaitu dengan memberi bobot pada
jawaban yang diperoleh dengan menggunakan skala interval dengan sistem
skor 1 sampai dengan 5.
Metode kuantitatif dioperasikan dengan memakai perhitungan, untuk
mengetahui:
1. Karateristik wisatawan domestik yang meliputi: nama, jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, jenis pekerjaaan, penghasilan dan motivasi
responden (wisatawan domestik) ini dianalisis dengan menggunakan
metode persentase.
2. Sikap wisatawan domestik terhadap atribut: pelayanan, fasilitas, tarif,
keamanan dan atraksi atau sajian acara.
Setelah data dikuantitatifkan, untuk mengkategorikan jawaban
responden digunakan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (Masidjo, 1995: 157)
yaitu sebagai berikut:
81 - 100 = Sangat Baik
66 - 80 = Baik
56 - 65 = Cukup Baik
46 - 55 = Kurang Baik
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN
A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka
Proses berdirinya Gembira Loka memakan waktu cukup lama, sampai
20 tahun. Sejak tahun 1933 atas berkenan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
direncanakan adanya tempat hiburan yang dinamakan Kebun Rojo yang
selanjutnya diteruskan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Pelaksanaan
rencana Kebun Rojo itu, oleh Sri Sultan dimintakan bantuan seorang ahli
bangsa Belanda bernama Ir. Karsten. Menurut pendapatnya tempat yang
paling baik adalah disebelah Barat kali Winongo, oleh karena itu lalu diadakan
pembebasan tanah.
Rencana mendirikan Kebon Rojo tersebut belum sampai terwujud,
Perang Dunia II meletus dan Indonesia sebagai jajahan Belanda terseret akibat
perang tersebut dan selanjutnya diduduki tentara Jepang. Selama pendudukan
Jepang rencana mendirikan Kebon Rojo itu terlupakan sama sekali.
Dalam tahun 1949 sesudah class II, Pemerintah pusat merencanakan
dan menyiapkan pemindahan Ibukota dari Yogyakarta ke Jakarta. Waktu itu
timbulah gagasan dari para Sekretaris Jendral Kementrian yang akan pindah
ke Jakarta berkehendak memberikan suatu kenang-kenangan kepada
masyarakat Yogyakarta suatu tempat hiburan. Pelopor dari usaha itu adalah
Sdr. Januismadi dan Sdr. Hadi, SH. Walaupun usaha itu mendapat sambutan
baik dari masyarakat Yogyakarta, tetapi hasilnya belum dapat dirasakan oleh
masyarakat Yogyakarta
Baru pada tahun 1953 rencana untuk mendirikan Kebun Rojo itu dapat
diwujudkan, yaitu dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta,
dengan Akte Notaris RM. Wiranto No. II tanggal 10 September 1953, dan
diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII. Yayasan inilah yang
merintis berdirinya Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka.
Mengenai lokasi penempatan Kebun Raya dan Kebun Binatang
Gembira loka, atas beberapa tempat yang direncanakan Kohler ahli
kebangsaan Austria menasehatkan lokasi dipilih di kompleks Warungboto.
Pengerjaan tanah yang pertama kali tahun 1955 di bawah pengawasan
Honggowongso. Tahun 1959 pengembangan dan pembangunan dilanjutkan
oleh Tirtowinoto, karena Tirtowinoto yang mempunyai minat besar untuk
membantu perkembangan Gembira Loka dengan mencurahkan pikiran dan
tenaganya serta biaya yang tidak sedikit, sehingga membawa Gembira Loka
maju dengan baik. Sesuai dengan bertambahnya umur, maka Kebun Raya dan
Kebun Binatang Gembira Loka menjadi dewasa dan pada tahun 1975
dinyatakan mandiri. Mulai saat ini Gembira Loka mengadakan hubungan
dengan kebun binatang dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Gembira Loka
menjalin hubungan melalui Perkumpulan Kebun Binatang Se Indonesia
(PKBSI). Dengan luar negeri melalui Organisasi Perkumpulan Kebun
Binatang Se Asia Tenggara atau South East Asean Zoo Associations
B. Lokasi Gembira Loka
KRKB Gembira Loka terletak di dua wilayah Kecamatan yaitu
Kecamatan Kotagede dan Kecamatan Umbulharjo. Dipisahkan oleh Sungai
Gajah Wong menjadi dua bagian. Sebelah barat dibatasi jalan Veteran, sebelah
utara dibatasi jalan Kusumanegara, sebelah timur dibatasi jalan Kebun Raya
dan sebelah selatan dibatasi kampung Rejowinangun dan Warungboto.
C. Tujuan Gembira Loka
Gembira Loka adalah kebun binatang tempat berbagai jenis tumbuhan
hewan, dipelihara dan diperagakan untuk umum dalam rangka pengadaan
sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik dan mengembangkan budaya
masyarakat dalam memelihara keseimbangan kelestarian lingkungan hidup
D. Fungsi Gembira Loka
1. Sarana perlindungan dan pelestarian alam
Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka dapat merupakan tempat
penyelamat dan pelestarian jenis tumbuhan dan hewan yang terancam
punah. Usaha perlindungan dan pelestarian jenis tumbuhan dan hewan
tidak terbatas pada jenis yang terancam punah saja, tetapi juga pada jenis
2. Penelitian
Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka mempunyai peran
penting dalam penelitian misalnya alam asli kehidupan, sistematik,
makanan, reproduksi, penyakit dan lain sebagainya.
3. Pendidikan
Peragaan jenis tumbuhan dan hewan pada dasarnya memberi penerangan
mengenai jenis lingkungan alam asli, makanan, reproduksi,dan lain
sebagainya.
4. Tempat rekreasi dan apresiasi terhadap alam
Sebuah Kebun Raya dan Kebun Binatang yang keberadaanya berada di
tengah-tengah kota yang ditata rapi dilengkapi dengan sarana rekreasi
yang memadai akan sangat menarik masyarakat untuk berekreasi,
melepaskan kelelahan bersama keluarga.
E. Pelaksana Harian KRKB Gembira Loka
1. Direktur
Direktur KRKB Gembira Loka dijabat KMT. A Tirtodiprojo Direktur
dalam menjalankan tugas dibantu oleh wakil direktur, staf ahli, sekretaris
dan kepala-kepala bidang.
2. Sekretaris
Sekretaris dalam menjalankan tugas dibantu oleh kepala bagian tata usaha,
3. Kepala bidang kehewanan
Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh kepala saksi kebersihan, kepala
seksi pertamanan, kepala seksi keamanan dan kepala seksi perbekalan.
4. Kepala bidang pendidikan
Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh kepala seksi perawatan hewan,
kepala seksi kesehatan hewan dan kepala seksi makanan hewan.
5. Kepala bidang pendidikan
Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh kepala seksi penerangan,
kepala seksi penelitian dan latihan serta kepala seksi museum.
F. Jenis Kegiatan KRKB Gembira Loka
1. Kegiatan Rutin
a. Atraksi orang utan.
b. Gajah tunggang, kuda tunggang, dan unta tunggang.
c. Lomba tentang Gembira Loka.
2. Kegiatan Tidak Rutin
a. Beberapa jenis lomba antara lain: cepat tepat, lukis anak-anak.
b. Panggung gembira.
c. Pameran flora dan fauna.
G. Produk KRKB Gembira Loka
Produk KRKB Gembira Loka adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan
berupa:
1. Fasilitas Objek
Obyek KRKB Gembira Loka terdiri dari koleksi flora sebanyak 250 jenis
dan koleksi fauna tidak kurang dari 192 jenis. Koleksi flora dan fauna
diatur sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan bagi
pengunjung Mulai tahun 1994 dilengkapi akuarium yang terdiri dari 8
(delapan) unit akuarium ikan hias air tawar dan 12 (dua belas) unit
akuarium ikan hias air laut.
2. Fasilitas Sarana Rekreasi
Untuk memberikan kesegaran pada pengujung maka KRKB Gembira
Loka mempunyai beberapa sarana rekreasi yaitu antara lain: taman gua
serpa, perahu mesin dan perahu dayung, becak air, taman anak-anak dan
taman lalu lintas, gajah tunggang, kuda tunggang, dan unta tunggang.
Atraksi satwa lain: ketangkasan gajah dan orang utan tiap hari minggu
dan hari ramai pengujnjung
3. Fasilitas Pelayanaan
Pelayanan di berbagai pos di lokasi KRKB Gembira Loka untuk
menunjang kepuasan pengunjung selalu diupayakan seoptimal mungkin,
yaitu berupa pelayanan penjualan karcis, masuk objek dan sarana rekreasi,
pelayanan siaran, pelayanan informasi dan pendidikan, pelayanan
4. Fasilitas Sarana Pengunjung
Beberapa sarana pengunjung terus diadakan pembenahan dan
penambahan-penambahan sarana pengunjung yang ada, yaitu antara lain:
taman parkir, gedung perkantoran, gedung pendidikan, Mayang Tirta,
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis sikap wisatawan
domestik terhadap objek wisata Gembira Loka tahun 2008. Pada bab ini,
penulis akan mengemukakan dan menganalisis data yang diperoleh dari
penelitian yang penulis lakukan dengan tujuan untuk mengetahui sikap
wisatawan domestik terhadap atribut-atribut pada objek wisata Gembira Loka
yaitu: atribut pelayanan, atribut fasilitas yang tersedia di objek wisata Gembira
Loka, atribut tarif, atribut keamanan dan atribut atraksi wisata yang
dipertunjukkan di objek wisata Gembira Loka.
Untuk pengumpulan data, penulis mengambil 100 orang sampel, yang
terdiri dari 100 orang wisatawan domestik. Sampel diambil dengan
menggunakan teknik sampling aksudental (accidental sampling). Teknik
sampling aksidental meerupakan suatu teknik penentuan sampel yang
dioperasionalkan dengan cara membagikan kuesioner kepada para wisatawan
domestik yang secara kebetulan bertemu dengan penulis di objek wisata
Gembira Loka.
Jawaban yang diberikannya merupakan gambaran respon pengunjung
terhadap Gembira Loka, respon ini sekaligus mencerminkan sikapnya
terhadap Kebun Binatang Gembira Loka. Mereka yang memberikan
tanggapan tinggi (skor jawaban besar) mengindikasikan apresiasi positif
terhadap Gembira Loka, sebaliknya yang memberikan tanggapan rendah (skor
jawaban kecil) mengindikasikan kurang apresiasif terhadap Gembira Loka.
Selain berisi atribut, dalam kuesioner ini terdapat isian tentang profil
pengunjung, yang meliputi: Jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, dan motivasi. Sehingga dapat dijelaskan juga profil pengunjung
Gembira Loka yang sekaligus dapat dipandang sebagai segmentasi awal
konsumen Gembira Loka.
Berikut ini akan diuraikan hasil pengujian deskriptif terhadap data
yang berhasil dikumpulkan, untuk data profil dilakukan analisis persentase,
sedangkan untuk data atribut dilakukan analisis persentase dan klasifikasi.
A. Deskripsi Profil Responden 1. Jenis Kelamin
Karakteristik wisatawan domestik (responden) yang mengunjungi
objek wisata Gembira Loka, berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel V.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi
1 Pria 48 48.0
2 Wanita 52 52.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2008
Dari tabel V.1 dapat dijelaskan bahwa golongan terbesar wisatawan
domestik (responden) yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka adalah
wisatawan domestik yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 52,0 %
2. Usia
Berdasarkan usia, karakteristik wisatawan domestik (responden) yang
mengunjungi objek wisata Gembira Loka sebagai berikut:
Tabel V.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia (Tahun) Frekuensi % Frekuensi 1 < 20 th 19 19.0 2 20 – 30 th 34 34.0 3 31 – 40 th 20 20.0 4 41 – 50 th 12 12.0 5 51 – 60 th 10 10.0
6 > 60 5 5.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2008
Dari tabel V.2 dapat diketahui bahwa wisatawan domestik (responden)
yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka golongan terbesar berusia 20 –
30 tahun dengan persentase 34,0 %. Urutan kedua adalah wisatawan domestik
yang berusia antara 31 – 40 tahun dengan persentase 20,0 %. Urutan ketiga
adalah wisatawan yang berusia kurang dari 20 tahun dengan persentase 19,0
%. Selanjutnya wisatawan domestick (responden) yang berusia antara 41 – 50
tahun dengan persentase 12,0 %. Urutan kelima, wisatawan domestik yang
berusia antara 51 – 60 tahun dengan persentase 10,0 % dan urutan terakhir
adalah wisatawan domestik yang berusia lebih dari 60 tahun dengan
3. Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, karakteristik wisatawan
domestik (responden) yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka adalah
sebagai berikut:
Tabel V.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi % Frekuensi
1 SD 13 13.0
2 SLTP 11 11.0
3 SLTA 43 43.0
4 Akademi 15 15.0
5 S1 11 11.0
6 S2 5 5.0
7 Lain-lain 2 2.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2008
Pendidikan yang dimaksud adalah terakhir yang ditamatkan. Dari tabel
V.3 dapat diketahui wisatawan domestik (responden) yang mengunjungi objek
wisata Gembira Loka berdasarkan tingkat pendidikan terakhir adalah
golongan terbesar lulusan SLTA dengan persentase 43,0 %. Yang lainnya
tersebar dalam berbagai tingkat pendidikan dengan persentase 15,0 % untuk
Akademi, 13 % untuk SD, 11 % untuk S1, dan sisanya kurang dari 5 % pada
tingkatan pendidikan yang lain (lihat tabel di atas).
Dalam sebaran tersebut SLTA sangat mendominasi, menunjukkan
Kebun Binatang Gembira Loka dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat
biasa (tidak harus berpendidikan tinggi). Sedangkan keberadaan pengunjung
dari berbagai tingkat pendidikan menjelaskan bahwa Gembira Loka dapat
4. Pekerjaan
Karakteristik wisatawan domestik (responden) yang mengunjungi
objek wisata Gembira Loka berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut:
Tabel V.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi % Frekuensi 1 Wiraswasta 28 28.0
2 Pegawai Swasta 15 15.0 3 Pegawai Negeri 12 12.0
4 Mahasiswa 10 10.0
5 Pelajar 9 9.0
6 Lain-lain 26 26.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2008
Dari tabel V.4 dapat diketahui bahwa wisatawan domestik (responden)
yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka, golongan terbesar bekerja
sebagai wiraswasta dengan persentase 28,0 %. Urutan kedua adalah wisatawan
domestik yang bekerja pada bidang usaha lainnya, di luar pilihan yang
disediakan dengan persentase 26,0 %. Urutan ketiga adalah wisatawan
domestik yang bekerja sebagai pegawai swasta dengan persentase sebesar 15,0
%. Urutan keempat adalah pegawai negeri dengan persentase sebesar 12,0 %.
Urutan kelima adalah mahasiswa dengan persentase sebesar 10,0 %. Urutan
terakhir adalah pelajar dengan persentase sebesar 9,0 %.
5. Penghasilan
Berdasarkan penghasilan, karakteristik wisatawan domestik
(responden) yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka adalah sebagai
Tabel V.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan (Rp) Frekuensi % Frekuensi 1 < 200.000 15 15.0
2 200.000 – 399.000 11 11.0 3 400.000 – 599.000 15 15.0 4 600.000 – 799.000 15 15.0 5 800.000 – 999.000 21 21.0 6 > 1.000.000 23 23.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2008
Penghasilan yang dimaksud adalah penerimaan pendapatan tiap
bulannya, bagi subjek mahasiswa atau pelajar penghasilan adalah uang saku
per bulan. Hasil perhitungan persentase menunjukkan sebaran kelompok
penghasilan relatif merata, tidak ditemukan keberadaan dominasi pada
kelompok pendapatan tertentu yang sangat besar. Berdasarkan tabel V.5 di
atas diketahui bahwa kelompok pendapatan lebih dari 1 juta rupiah jumlahnya
sangat banyak yaitu sebesar 23,0 %. Urutan kedua adalah kelompok
pendapatan 800.000 – 999.000 dengan persentase sebesar 21,0 %. Urutan
ketiga adalah kelompok pendapatan < 200.000, 400.000 – 599.000, 600.000 –
799.000 dengan persentase yang sama, masing-masing sebesar 15,0 %. Urutan
terakhir adalah kelompok pendapatan 200.000 – 399.000 dengan persentase
6. Motivasi
Tabel V.6
Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi
No Motivasi mengunjungi objek wisata Gembira Loka
Frekuensi % Frekuensi
1 Ingin melakukan penelitian 1 1.0 2 Ingin melepaskan diri dari kesibukan
rutin sehari-hari
25 25.0
3 Ingin melakukan kegiatan yang berbeda 7 7.0 4 Seorang teman merekomendasikan
Gembira Loka kepada saya
11 11.0
5 Ingin bersenang-senang 23 23.0 6 Ingin beristirahat dan menyegarkan
pikiran kembali
33 33.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2008
Berdasarkan tabel V.6 dapat diketahui bahwa motivasi golongan
terbesar wisatawan domestik (responden) mengunjungi objek wisata Gembira
Loka adalah ingin beristirahat dan menyegarkan pikiran kembali, dengan
persentase sebesar 33,0 %. Urutan kedua adalah ingin melepaskan diri dari
kesibukan rutin sehari-hari dengan persentase sebesar 25,0 %. Urutan ketiga,
ingin bersenang-senang, dengan persentase sebesar 23,0 %. Urutan keempat,
seorang teman merekomendasikan Gembira Loka kepada saya, dengan
persentase sebesar 11, 0 %. Urutan kelima, ingin melakukan kegiatan yang
berbeda, dengan pe