• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis sikap wisatawan domestik terhadap objek wisata Gembira Loka Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis sikap wisatawan domestik terhadap objek wisata Gembira Loka Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh : Willy Christiawan

NIM : 021324022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh : Willy Christiawan

NIM : 021324022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO

Percaya

 

dan

 

yakin

 

bahwa

 

Tuhan

 

akan

 

memberikan

 

segala

 

sesuatu

 

yang

 

terbaik

 

dan

 

terindah

 

tepat

 

pada

 

waktunya.

 

 

Tidak

 

ada

 

orang

 

yang

 

dapat

 

meraih

 

kualitas

 

ekselen

 

dalam

 

suatu

 

karya

 

atau

 

pekerjaan,

 

jika

 

ia

 

tidak

 

pernah

 

melewati

 

proses

 

yang

 

lama

 

dan

 

menyakitkan

 

untuk

 

belajar

 

dan

 

mempersiapkan

 

segala

 

sesuatunya

 

(Horace)

 

 

“Menjadi

 

baik,

 

lebih

 

baik

 

dan

 

terbaik”

 

jangan

 

pernah

 

berhenti

 

sebelum

 

yang

 

baik

 

menjadi

 

lebih

 

baik,

 

dan

 

yang

 

lebih

 

baik

 

menjadi

 

yang

 

terbaik.

 

 

Saya

 

semakin

 

yakin

 

bahwa

 

hidup

 

adalah

 

10

 

persen

 

dari

 

apa

 

yang

 

sebenarnya

 

terjadi

 

pada

 

diri

 

kita

 

dan

 

90

 

persen

 

adalah

 

bagaimana

 

sikap

 

kita

 

menghadapinya.

 

 

Bersuka

 

citalah

 

dalam

 

pengharapan,

 

sabarlah

 

dalam

 

kesesakan,

 

dan

 

bertekunlah

 

dalam

 

doa.

 

(Rm

 

12:12).

 

(6)

v

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karya sederhana ini

dengan penuh cinta dan kasih kepada :

1.

Tuhan Yesus Kristus di surga yang telah

menjadi kekuatan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

2.

Kedua orang tuaku bapak Agus Triyanto dan

Ibu Sunarti yang selalu membantu, membimbing

dan mendoakan.

3.

Kedua adikku Nikolaus Erwin Darmawan dan

Yogi Krisna Putra yang selalu mendukung dan

mendoakan.

4.

Pak Rubiyanto dan Pak Yoni yang selalu

membimbing, memotivasi dan mendoakanku.

5.

Indah Sulistyowati yang telah membantu dan

memberikan motivasi serta semangat dalam

(7)
(8)
(9)

viii

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA

Willy Christiawan 021324022

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap wisatawan domestik terhadap atribut-atribut objek wisata Gembira Loka. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik wisatawan domestik yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2008 di Gembira Loka Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka. Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang responden. Adapun alat untuk pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, observasi, riset kepustakaan dan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui karakteristik responden adalah analisis persentase. Sedangkan untuk mengetahui sikap responden terhadap atribut-atribut objek wisata Gembira Loka, digunakan Pedoman Acuan Patokan Tipe II.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis persentase, paling banyak responden berjenis kelamin wanita (52%); sebagian besar responden berusia antara 20-30 tahun (34%); tingkat pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SLTA (43%); paling banyak pekerjaan responden adalah wiraswasta (28%); tingkat penghasilan paling banyak lebih dari 1.000.000 (23%); dan paling banyak responden memiliki motivasi ingin beristirahat dan menyegarkan pikiran kembali (33%).

(10)

ix

terhadap atribut atraksi dan sajian acara di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta adalah sangat baik dengan skor 81.533%.

ABSTRACT

ANALYSIS ON ATTITUDE OF DOMESTIC TOURISTS TOWARDS GEMBIRA LOKA ZOO AS TOURIST OBJECT IN YOGYAKARTA

Willy Christiawan 021324022

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009

The purpose of the research is to know the attitude of domestic tourists towards the attributes of Gembira Loka Zoo as Tourist Object. In addition, the research intends to know the characteristic of domestic tourists who visit Gembira Loka Zoo tourist object.

The research is a case study. The research was conducted in September – November of 2008 in Gembira Loka Zoo Yogyakarta. The population of the research was domestic tourists who visit Gembira Loka Zoo tourist object. The samples research of are 100 respondents. Data collections in the research were interview, observation, literature research, and questionnaire which were distributed to the respondents visiting Gembira Loka Zoo tourist object. The technique of the sample collection was Accidental Sampling.

The technique of data analysis was analysis of percentage. To know the respondents’ attitude towards the attributes of Gembira Loka Zoo tourist object, Type II Standard Reference Manual Analysis was applied.

The result of analysis shows that most respondents were female (52%); most of respondents were 20 – 30 years of age (34%); educational level of respondents mostly was Senior High School Students (43%); most of respondents’ job was entrepreneurship (28%); most level of income was more than Rp 1.000.000 (23%); and mostly respondents have motivation to take a rest and refresh their mind (33%).

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus di surga

atas berkat, karunia serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Analisis Sikap Wisatawan Domestik Terhadap Objek Wisata

Gembira Loka Yogyakarta”.

Adapun tujuan penulisan skripsi adalah guna memenuhi tugas dan syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Santa Dharma Yogyakarta.

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas berkat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan

waktu untuk bimbingan, saran, masukan, tenaga dan pikiran demi terwujudnya

skripsi ini.

3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis hingga terselesaikannya

(12)

xi

4. Bapak Drs. P.A Rubiyanto yang telah memberikan masukan pada penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Segenap dosen, seluruh staf dan Sekretariat Pendidikan Ekonomi (terutama

Mbak Titin) yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama penulis

duduk di bangku kuliah.

6. Ibu Suharti, A.Md yang telah membantu memperoleh perizinan penelitian di

Gembira Loka Yogyakarta.

7. Bapak Drs. Hardono selaku Kepala Dinas Perizinan Ka. Bag. Tata Usaha kota

Yogyakarta yang telah membantu penulis memperoleh perizinan untuk

melaksanakan penelitian di Gembira Loka yogyakarta.

8. Semua temen-temanku (Kristin, Rista ) yang telah membantu melaksanakan

penelitian di Gembira Loka Yogyakarta. Terima kasik buanyak kalian semua

memang a ll t he be sst .

9. Semua responden penelitian yang telah rela meluangkan waktunya untuk

mengisi kuesioner penelitian di Gembira Loka Yogyakarta. Terima Kasih

10.Kedua orang tuaku di rumah yang selalu menyertai anaknya dalam meraih

cita-cita serta memberikan biaya bagi terselesainya pendidikan dari awal hinga

selesainya skripsi.

11.Kedua adik-adikku di rumah Niko and Yogie. Terima kasih atas dukungan

dan doa.

12.Saudara-saudaraku yang ada di Wonogiri, Magelang, Semarang dan

(13)

xii

(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

MOTTO……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……….. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. vii

ABSTRAK………... viii

ABSTRACT……… ix

KATA PENGANTAR………. x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

(15)

xiv

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Objek Wisata dan Atraksi Wisata ... 7

1. Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata ... 7

2. Industri Pariwisata ... 8

B. Pariwisata ... 9

1. Pengertian Pariwisata ... 9

2. Jenis Pariwisata ... 10

C. Perilaku Wisatawan dan Motivasi Perjalanan Wisata ... 12

1. Pengertian Perilaku Wisatawan... 12

2. Motivasi Perjalanan Wisata... 13

D. Sarana dan Prasarana Kepariwisataan ... 14

E. Hal-hal Yang Dapat Menarik Wisatawan Untuk Berkunjung... 16

F. Sikap... 16

1. Pengertian Sikap... 16

2. Ciri-ciri Sikap... 18

3. Komponen-komponen Dari Sikap... 20

G. Atribut Produk... 22

H. Penelitian Terdahulu... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

(16)

xv

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 23

D. Variabel Penelitian ... 24

E. Sumber Data ... 25

F. Metode Pengumpulan Data ... 25

1. Wawancara... 25

2. Observasi... 25

3. Riset Kepustakaan... 26

4. Kuesioner... 26

G. Definisi Operasional ... 26

1. Gembira Loka... 26

2. Wisatawan Domestik... 26

3. Atribut Objek Wisata... 27

H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 28

1. Identifikasi Populasi... 28

2. Sampel dan Teknik Penganbilan Sampel... 28

I. Teknik Pengujian Instrumen... 29

1. Uji Validitas... 29

2. Uji Realibilitas... 29

J. Teknik Pengukuran Data... 30

K. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33

A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka ... 33

(17)

xvi

C. Tujuan Gembira Loka ... 35

D. Fungsi Gembira Loka ... 35

E. Pelaksana Harian KRKB Gembira Loka... 36

F. Jenis Kegiatan KRKB Gembira Loka ... 37

G. Produk KRKB Gembira Loka ... 38

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Deskripsi Profil Responden ... 41

1. Jenis Kelamin... 41

2. Usia... 42

3. Pendidikan... 43

4. Pekerjaan... 44

5. Penghasilan... 44

6. Motivasi... 46

B. Deskripsi Atribut Penelitian ... 47

1. Pelayanan... 47

2. Fasilitas... 49

3. Tarif... 50

4. Keamanan... 52

5. Atraksi Atau Sajian Acara... 54

C. HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS……… 56

1. Uji Validitas……… 56

2. Uji Reliabilitas……… 59

(18)

xvii BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN

PENELITIAN DAN SARAN.. ... 62

A. Simpulan ... 62

B. Keterbatasan Penelitian ... 64

C. Saran- Saran... 64

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian... 69

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian... 70

Lampiran 3. Peta Lokasi Gembira Loka Yogyakarta………... 71

(20)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan di berbagai bidang di Indonesia, selama 25 tahun terakhir

mengalami perkembangan yang begitu pesat, dengan melihat hasil-hasil yang

telah diperlihatkannya. Masing-masing sektor menciptakan hasil yang

masing-masing memberikan kontribusi yang cukup berarti di dalam pembangunan

Indonesia. Pariwisata sebagai salah satu juga memberikan sumbangan yang

berarti pula, dengan cara menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun

dari luar negeri. Untuk itu diperlukan model pemasaran yang tepat untuk dapat

menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata.

Umumnya hampir semua perusahan mempunyai tujuan dan sasaran yang

sama adalah untuk memperoleh laba dan mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Tidak satu pun perusahaan yang mampu untuk bertahan bilamana

perusahaan tersebut tidak mampu untuk memasarkan barang atau jasa yang

diproduksi atau dihasilkannya. Kegiatan pemasaran dilakukan oleh suatu

perusahaan tentu mempunyai beberapa tujuan, salah satu dari tujuan tersebut

adalah untuk mencari atau meningkatkan volume penjualan yang tinggi dan

menguasai pasar yang lebih besar.

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting guna

menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Salah satu masalah yang

dihadapi suatu perusahaan dengan dunia bisnis sekarang ini adalah persaingan

yang semakin ketat, pasar sudah merupakan pasar pembeli (buyers market).

(21)

Dalam kondisi pasar yang berbentuk demikian, konsumen dapat relatif bebas

dalam menentukan apa yang akan dibelinya, sehingga kegiatan pemasaran

perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Seperti

halnya pimpinan perusahaan, juga perlu menerapkan konsep pemasaran, yaitu

sebuah konsep yang ditujukan untuk melayani keinginan dan kebutuhan

konsumen. Menurut Kotler (1994: 12) konsep pemasaran adalah kunci untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih

efektif dan efisien dibandingkan dengan para pesaing.

Supaya dapat berhasil dalam pemasarannya dan dapat meraih

keuntungan yang lebih banyak dari para pesaingnya, suatu perusahaan terlebih

dahulu mengenal dan memahami konsumen yang menjadi sasarannya.

Pengusaha harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.

Namun untuk dapat memahami semua itu tidak mudah, pengusaha

menghadapi berbagai masalah yaitu adanya perubahan-perubahan sikap

konsumen, perubahan lingkungan perusahaan seperti keadaan ekonomi, sosial,

teknologi yang semua itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

pemasaran.

Dengan berpegang pada orientasi kepada pelanggan maka tujuan yang

akan dicapai adalah memuaskan pelanggan secara optimal. Untuk memberikan

kepuasan yang optimal kepada pelanggan, maka dibutuhkan pemahaman yang

mendalam tentang sikap konsumen. Sikap menurut beberapa peneliti

(22)

bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah baik ataupun kurang baik

secara konsisten (Swastha dan Hani Handoko, 1997: 78).

Pengetahuan akan sikap konsumen merupakan suatu hal yang penting.

Dengan mengetahui sikap konsumen perusahaan dalam hal ini objek wisata

dapat memahami siapakah konsumen itu, alasan apa yang mendorong untuk

membeli dan faktor apa yang mendorong pembeli untuk membeli serta faktor

apa saja yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

Kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta adalah suatu perusahaan

yang bergerak di bidang pariwisata mengalami masalah yang tidak jauh

berbeda dengan masalah yang dihadapi perusahaan pariwisata lainnya, seperti

masalah persaingan, perubahan lingkungan yang semua itu sangat

mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mengatasi masalah

tersebut perusahaan menyadari arti pentingnya mempelajari sikap konsumen

tersebut yang merupakan sasarannya. Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan di atas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang “Analisis Sikap Wisatawan Domestik terhadap Objek Wisata Gembira Loka Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut pelayanan di objek wisata

(23)

2. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut fasilitas di objek wisata

Gembira Loka Yogyakarta?

3. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut tarif di objek wisata Gembira

Loka Yogyakarta?

4. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut keamanan di objek wisata

Gembira Loka Yogyakarta?

5. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut atraksi atau sajian acara di

objek wisata Gembira Loka Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah dalam dunia kepariwisataan dan

mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana serta pikiran yang ada pada

penulis, maka penulis memberikan batasan masalah sbb ini:

1. Wisatawan domestik yang dimaksudkan adalah wisatawan dalam negeri

yang berasal dari berbagai wilayah negara Indonesia yang datang ke objek

wisata Gembira Loka Yogyakarta.

2. Atribut-atribut objek wisata Gembira Loka Yogyakarta:

a. Pelayanan

b. Fasilitas

c. Tarif

d. Keamanan

(24)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut pelayanan

di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

2. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut fasilitas di

objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

3. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut tarif di

objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

4. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut keamanan

di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

5. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut atraksi

atau sajian acara di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas

dan dapat mengembangkan cara berpikir dalam menerapkan ilmu

pengetahuan yang penulis dapatkan di bangku kuliah.

2. Bagi Gembira Loka Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi Gembira

Loka Yogyakarta sebagai bahan evaluasi kebijakan yang telah diterapkan

(25)

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat digunakan sebagai

(26)

BAB II LANDASAN TEORI A. Objek Wisata dan Atraksi Wisata

1. Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata

Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi

orang-orang yang mengunjungi suatu daerah tertentu. Sedangkan atraksi

wisata adalah jenis acara yang disajikan oleh pihak pariwisata daerah

tertentu kepada wisatawan. Pengertian objek wisata dan atrksi wisata

sering dikaitkan dengan pengertian “product” dari industri pariwisata. Hal

ini perlu, karena sampai sekarang masih dijumpai perbedaan pendapat

beberapa ahli mengenai produk industri pariwisata di satu pihak dan objek

wisata di lain pihak.

Produk industri pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang

diperoleh, dirasakan atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan

rumah tempat ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah

dipilihnya dan kembali ke rumah di mana ia berangkat semula. Tujuan

wisata adalah tempat yang sangat ingin dikunjungi oleh wisatawan. Jadi

objek wisata dan atraksi itu sendiri termasuk dalam produk industri

pariwisata.

Dalam rangka mengembangkan produk baru, suatu daerah tujuan

wisata mempunyai banyak hal yang dapat ditawarkan sehingga daya tarik

wisatawan kepada pasar berbeda-beda. Agar dapat menarik wisatawan

daerah tujuan wisata harus dapat memenuhi syarat:

(27)

a. Daerah tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang

berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain (something to see)

b. Daerah tersebut selain banyak yang dilihat dan disaksikan, harus perlu

disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal

lebih lama ditempat itu (something to do)

c. Daerah tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama

barang souvenir, dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa

pulang (something to buy)

2. Industri Pariwisata

Kata industri sering diidentifikasikan sebagai kumpulan bangunan

pabrik yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin-mesin

dalam proses produksinya. Ini adalah gambaran industri pada umumnya,

tetapi industri pariwisata jauh berbeda dengan itu.

Menurut Yoeti (1996: 78) mendefinisikan industri pariwisata sebagai

kumpulan dari bermacam-macam perusahaaan yang secara bersama-sama

menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan

pada khususnya dan traveler pada umumnya selama dalam perjalanan.

Sedangkan Pendit (1990: 92-93) mendefinisikan industri pariwisata

sebagai suatu usaha yang bulat, yang mana dengan menghubungkan

alat-alat produksi, menyediakan barang dan jasa bagi dunia wisata khususnya

Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi

merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang

(28)

Perbedaan itu tidak hanya dalam produk yang dihasilkannya tetapi juga

dalam hal lokasi, tempat kedudukan, organisasai yang mengelola fungsi,

letak geografis dan pemasarannya.

Pengertian industri pariwisata akan semakin jelas bila terlebih dahulu

mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang

diharapkan oleh wisatawan bilamana sedang dalam perjalanan atau

lawatannya. Dengan tujuan ini akan terlihat tahap-tahap dimana wisatawan

memerlukan pelayanan tertentu. Melihat hal ini dapat diambil kesimpulan

bahwa produk dari industri pariwisata adalah semua jasa yang diberikan

oleh macam-macam perusahaan, semenjak seseorang wisatawan

meninggalkan tempat kediamannya sampai di tempat tujuan, hingga

kembali ke tempat asalnya.

B. Pariwisata

1. Pengertian Pariwisata

Kata pariwisata baru popular di Indonesia setelah diadakan

Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jatim tanggal 12-14 Juni

1958. Sebelumnya sebagai kata pariwisata digunakan “Tourisme” (bahasa

Belanda) atau “Tourism” (bahasa Inggris).

Pariwisata sinonim dengan pengertian “Tour”. Pendapat ini berasal

dari pemikiran sebagai berikut: kata pariwisata terdiri dari 2 suku kata”pari

dan wisata” (Yoeti, 1983: 99-100). Pariwisata adalah suatu aktivitas

(29)

dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha

atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk

menikmati perjalanan tersebut guna tamasya dan rekreasi atau umtuk

memenuhi keinginan yang beragam.

Tetapi menurut UU RI No. 9 Th 1990 tentang kepariwisataan

memberikan definisi sebagai berikut: Pariwisata adalah sesuatu yang

berhubungan dengan wisata termasuk pengusahan objek wisata dan daya

tarik wisata, serta usaha-usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

Dalam pengertian kepariwisataan terdapat beberapa faktor penting

yang mau tidak mau harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata

(Yoeti, 1983: 109). Faktor-faktor yang dimaksudkan diantaranya adalah:

a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.

b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

c. Perjalanan itu walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan

rekreasi.

d. Orang yang melakukan perjalanan itu tidak mencari nafkah di tempat

yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat

tersebut.

2. Jenis Pariwisata

Menurut tujuan perjalanan pariwisata adanya beberapa jenis

(30)

a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan atau pleasure tourism

Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang untuk berlibur,

mencari udara segar, memenuhi kehendak ingin tahunya,

mengendurkan ketegangan sarafnya, mendapatkan ketenangan dan

kedamaian dan sebagainya.

b. Pariwisata untuk rekreasi atau recreation tourism

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki

hari-hari liburnya untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran

jasmani dan menyegarkan keletihan dan kelelahan.

c. Pariwisata untuk kebudayaaan atau art tourism

Bentuk pariwisata ini ditandai dengan motivasi, seperti keinginan

untuk belajar dipusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari

adat-istiadat, kelembagaan, cara hidup rakyat negara lain, mengunjungi

monumen, peninggalan peradaban lampau dan lain-lain.

d. Pariwisata untuk olahraga atau sport tourism

Jenis ini dibagi menjadi 2:

1. Big Sport Event, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga yang besar

seperti Olimpiade, Kejuaraaan Tinju, Piala Dunia dan lain-lain.

2. Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga

bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri,

(31)

e. Pariwisata untuk dagang atau business tourism

Pariwisata untuk dagang atau business tourism yaitu pariwisata dimana

pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang

berhubungan dengan pekerjaaanya.

f. Pariwisata untuk berkonvensi atau convention tourism

Pariwisata untuk berkonvensi atau convention tourism yaitu perjalanan

yang dilakukan untuk pertemuan, konvensi, konferensi, dimana para

pesertanya juga memerlukan fasilitas kepariwisataan seperti

transportasi, akomodasi, baik sebelum maupun sesudah konferensi

serta pembelian souvenir sebagai kenang-kenangan.

g. Pariwisata Rohani

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang Islam ke Mekah, orang

Katolik ke Yerusalem, orang Thailand ke Candi Borobudur.

C. Perilaku Wisatawan dan Motivasi Perjalanan Wisata

1. Pengertian Perilaku Wisatawan

Untuk mengetahui perilaku wisatawan diperlukan studi tersendiri

perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain perilaku

para umumnya didorong oleh suatu keinginan untuk memperoleh tujuan

tertentu.

Pada dasarnya perilaku wisatawan hampir sama dengan perilaku

konsumen, yang membedakan adalah produk yang dikonsumsi oleh

(32)

konsumen produk yang dikonsumsi berupa barang atau juga jasa. Jadi

perilaku wisatawan bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan wisatawan

yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan

jasa pariwisata termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului

dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

2. Motivasi Perjalanan Wisata

Dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perjalanan wisata,

seorang wisatawan mempunyai motivasi yang berbeda-beda. Untuk itu Mg

Intosh mengelompokkan motivasi perjalanan wisata sebagai berikut

(Yoeti, 1996: 92):

a. Physical Motivations

Motivasi ini banyak hubungannya dengan hasrat untuk

mengembalikan kondisi fisik, beristirahat, santai, berolahraga, atau

pemeliharaan kesehatan agar kegairahan bekerja timbul kembali.

b. Cultural Motivations

Motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan pribadi seseorang

untuk melakukan perjalanan wisata agar dapat melihat dan mengetahui

negara lain, penduduknya, tata cara hidupnya serta adat istiadatnya

yang berbeda dengan negara lainnya.

c. Interpersonal Motivations

Di sini motivasinya didorong oleh keinginan seseorang untuk

mengunjungi sanak-keluarga, kawan-kawan atau menghindarkan diri

(33)

Singkatnya motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan untuk

melarikan diri dari kesibukan rutin sehari-hari.

d. Status dan Prestise Motivations

Motivasi ini mempunyai maksud seseorang yang ingin

memperlihatkan siapa dia, kedudukannya, statusnya dalam masyarakat

tertentu dari prestise pribadinya. Jadi sifat perjalanan ini sangat

emosional dan ada kalanya dihubungkan dengan perjalanan bisnis,

dinas, profesi, hobi dan lain-lain.

D. Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

Pengembangan pariwisata harus didukung dengan sarana dan prasarana

kepariwisataan secara memadai. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana

adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat

berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia

untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya hanyalah sebagai pelengkap

sarana kepariwisataan sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya di

bawah ini (Yoeti, 1996: 124):

a. Prasarana umum (general infrastructure)

Prasarana umum merupakan prasarana yang menyangkut kebutuhan umum

bagi kelancaran perekonomian misalnya, jaringan jalan raya, alat

(34)

b. Kebutuhan masyarakat banyak (basic need of civilized life)

Kebutuhan masyarakat banyak yang dimaksud yaitu prasarana yang umum

dibutuhkan oleh masyarakat. Termasuk dalam kelompok ini misalnya,

apotek, rumah sakit, kantor pos dan sebagainya.

Setelah prasarana dibangun menyusul pembangunan sarana-sarana dan

fasilitas-fasilitas untuk kebutuhan kepariwisataan yang diperlukan. Penyediaan

sarana pariwisata (tourism suprastructure) meliputi beberapa hal sebagai

berikut ini:

1. Sarana wisata pokok (tourism main suprastructure)

Sarana wisata pokok merupakan sarana wisata yang mutlak disediakan

sehingga kegiatan perjalanan wisata dapat berlangsung misalnya, sarana

tempat menginap (hotel, penginapan), alat angkutan, tempat-tempat makan

dan minum serta usaha perjalanan wisata.

2. Sarana wisata pelengkap (tourism supplementing suprastructure)

Sarana wisata pelengkap merupakan sarana-sarana wisata yang perlu

dipersiapkan untuk melengkapi kebutuhan wisatawan sehingga wisatawan

merasa betah berwisata di suatu tempat misalnya, padang golf, kolam

renang, lapangan tennis dan lain-lain.

3. Sarana wisata penunjang (tourism supporting suprastructure)

Sarana wisata penunjang merupakan sarana yang keberadaannya

dipersiapkan untuk menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap,

(35)

(image) setelah berwisata di suatu daerah tujuan wisata misalnya, toko

cindera mata, pertunjukan kesenian dan lain-lain.

E. Hal-hal yang Dapat Menarik Wisatawan Untuk Berkunjung

Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu

daerah wisata yang dapat penulis kemukakan seperti berikut (Pendit, 1990: 56)

1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam (natural amenities)

seperti:

a. Iklim;

b. Bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and landscape);

c. Hutan belukar (the sylvan elements);

d. Flora dan fauna;

e. Pusat-pusat kesehatan (health center)

2. Hasil ciptaan manusia (man made supply) terdiri dari benda-benda

bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural and religious

sites).

3. Tata cara hidup masyarakat (the way of life)

F. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap biasanya memainkan peranan utama dalam membentuk

perilaku. Konsumen dalam memutuskan merk apa yang akan dibeli , atau

(36)

atau toko yang dianggap paling menguntungkan, sehingga akibatnya

peningkatan sikap dapat menjadi sasaran pemasaran yang berguna.

Pengertian sikap itu sendiri ada banyak ahli yang memberikan definisi.

Diantara definisi sikap tersebut adalah sebagai berikut: Sikap adalah

merupakan faktor pendorong yang ada dalam diri manusia yang dapat

mendorong atau menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku

tertentu (Walgito, 1999: 53).

Di sini terlihat bahwa sikap merupakan keadaan dalam diri manusia

yang berhubungan dengan proses positif, emosi, persepsi dan kognisi

sehingga didalam berhubungan dengan orang lain atau objek-objek yang

ada di luar dirinya, seseorang akan digerakkan oleh sikapnya itu. Akibat

dari menghadapi situasi sosial itu, mungkin sikap yang telah ada pada

individu itu akan menjadi bertambah kuat atau mungkin makin bertambah

lemah. Hal ini tergantung kepada bagaimana dalam pengalamannya

berhasil atau tidaknya di dalam menggunakan sikap yang telah ada itu.

Sikap merupakan tenaga pendorong (motif) dari seseorang untuk

timbulnya sesuatu perbuatan atu tindakan. Munculnya sikap di dalam

suatu situasi dan nilainya bagi seseorang adalah bersifat subjektif dan

berdasarkan atas perasaan orang yang bersangkutan terhadap objek yang

dihadapinya. Karena berdasarkan pengalaman-pengalaman maka terdapat

perbedaaan sikap antara seseorang dengan orang lain walaupun objeknya

(37)

2. Ciri-ciri Sikap

Meskipun pengertian sikap yang ditunjukkan di atas sikap

merupakan faktor yang ada dalam diri manusia tetapi sikap mempunyai

segi-segi yang berbeda. Oleh karena itu untuk membedakan dengan

pendorong-pendorong yang lain itu ada beberapa ciri atau sifat dari sikap

tersebut (Walgito, 1999: 53). Adapun ciri-cirinya adalah:

a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir

Ini berarti bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah

membawa sesuatu sikap yang tertentu. Karena sikap tidak dibawa

sejak lahir, maka sikap itu terbentuk dalam perkembangan individu itu.

Oleh karena sikap itu terbentuk dalam perkembangan individu, maka

sikap itu dapat dipelajari, dan sikap itu mempunyai segi

kecenderungan stabil.

b. Sikap itu selalu ada pada hubungan antar individu dengan objek

Oleh karena sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya

dengan objek-objek, melalui proses pengenalan atau persepsi terhadap

objek tersebut. Hubungan yang bersifat positif atau negatif antara

individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu pula

dari individu terhadap objek yang bersangkutan. Jadi sifat hubungan

ini akan menimbulkan sikap tertentu.

c. Sikap dapat tertuju kepada satu objek saja, tetapi juga dapat kepada

(38)

Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif atau tidak senang

kepada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai

kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada

kelompok di mana seseorang tersebut (yang menjadi objek sikap)

tergabung. Jadi di sini terlihat adanya kecenderungan untuk

menggeneralisasikan dari objek sikap.

d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar

Kalau suatu sikap telah terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai

dalam kehidupan seseorang, maka secara relatif sikap itu akan

sulitmengalami perubahan, dan kalau berubah maka prosesnya itu

belum begitu mendalam, maka sikap itu tidak bertahan lama. Jadi

seperti apa yang telah dikemukakan di atas, sekalipun sikap itu

mempunyai kecenderungan bersifat stabil, tetapi sikap itu juga dapat

mengalami perubahan, hanya dalam prosesnya kadang-kadang

membutuhkan waktu yang relatif lama.

e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor moril

Ini berarti bahwa sesuatu sikap terhadap sesuatu objek tertentu itu akan

selalu diikuti adanya perasaan negatif (tidak senang) terhadap objek

tersebut. Dengan perkataan lain, bahwa sesuatu sikap terhadap objek

tertentu selalu ada perasaan yang menyertainya, yang dapat

bertingkat-tingkat keadaannya. Sikap di samping mempunyai segi perasaan, juga

mempunyai segi motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai daya

(39)

terhadap objek. Dengan demikian sikap ini akan mendorong individu

untuk bertindak dengan corak-corak tertentu pula.

3. Komponen-komponen dari sikap

Sikap melibatkan 3 komponen yang saling berhubungan antara lain:

a. Komponen Kognitif

Komponen Kognitif yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan atau

pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan

objek. Kognitif yang melekat pada sistem tersebut meliputi

menguntungkan atau tidak menguntungkan, diterima atau ditolak, baik

atau buruk.

Kognitif muncul ketika seseorang menerjemahkan informasi

yang ada di lingkungan dan menciptakan pengetahuan dan arti yang

baru. Kognitif juga dapat muncul melalui pencerminan pengalaman

penggunaan produk secara langsung, atau konsumen mendapatkan

suatu pengetahuan secara tidak langsung melalui pengamatan terhadap

orang lain yang telah menggunakan produk tersebut.

b. Komponen Afektif

Komponen Afektif menunjukkan pada dimensi-dimensi

emosional dari sikap, yaitu emosi yang berhubungan dengan objek.

Sistem afektif pada umumnya reaktif, dengan kata lain sistem

afektif seseorang biasanya menanggapi dengan segera dan otomatis

(40)

c. Komponen Konaktif

Komponen konaktif atau perilaku dalam suatu sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku

yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang

dhadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan

perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Artinya bagaimana orang

berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus (pendorong)

tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan

perasaannya terhadap pendorong tersebut. Kecenderungan berperilaku

secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini

membentuk sikap individual. Karena itu, adalah logis untuk

mengharapkan bahwa sikap seseorang akan dicerminkannya dalam

bentuk tendensi perilaku terhadap objek.

Afeksi dan kognisi adalah bentuk tanggapan psikologis lainnya

yang dapat muncul dalam suatu situasi (Paul Peter dan Jerry S Olson,

1992: 37-38). Afeksi (affect) mengacu pada tanggapan perasaan

sedangkan kognisi (cognition) terdiri dari tanggapan mental

(pemikiran).

Kesesuaian (konsistensi) antara kepercayaan sebagai komponen

kognitif, perasaan sebagai komponen afektif dengan tendensi

(kecenderungan) perilaku sebagai komponen konaktif, merupakan

(41)

jawaban dengan menunjukkan sikap terhadap suatu objek yang dilihat

dari skala sikap.

G. Atribut Produk

Istilah “produk” (product), mempunyai aneka macam arti dan maknanya.

Menurut Kotler (1994: 3) yang disebut dengan produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan

atau dikonsumsikan. Istilah produk mencakupi benda fisik, jasa, kepribadian,

tempat, organisasi dan ide.

Atribut produk dalam penelitian ini yang peneliti maksud yaitu atribut

yang ada di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta yang meliputi: pelayanan,

fasilitas, tarif, keamanan, dan atraksi atau sajian acara.

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang sikap yang dapat diperoleh oleh penulis

adalah penelitian yang dilakukan oleh F.R. Yuniastuti mahasiswa jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

dengan judul Analisis sikap wisatawan nusantara terhadap atribut objek wisata

Kraton Yogyakarta.

Hasil penelitian saudari Yuniastuti, menghasilkan kesimpulan bahwa

adanya sikap positif dari wisatawan nusantara terhadap semua atribut yang

meliputi pelayanan, fasilitas, tarif, atraksi atau sajian acara dan keamanan

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian dengan jalan

menganalis kejadian-kejadian dalam suatu wilayah tertentu, sehingga

kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian ini terbatas pada objek

yang diteliti. Dalam hal ini yang akan diteliti adalah sikap wisatawan domestik

terhadap atribut objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian di Gembira Loka Yogyakarta, karena sesuai dengan

atribut yang ingin diteliti terdiri dari: pelayanan, fasilitas, tarif, keamanan

dan atraksi atau sajian acara.

2. Waktu penelitian: September-November 2008

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

a. Wisatawan domestik yang datang ke Kraton Yogyakarta.

b. Atribut objek wisata yang terdiri dari;

1. Pelayanan yang berupa pelayanan petugas retribusi, petugas parkir

dan pelayanan petugas informasi.

(43)

2. Fasilitas yang berupa bangsal untuk istirahat, toilet, area parkir

yang luas, kios yang menjual souvenir, warung-warung makan,

poliklinik kesehatan dan aneka koleksi satwa atau binatang.

3. Tarif yang berupa tarif masuk objek, tarif parkir, tarif aneka

rekreasi anak.

4. Keamanan;

5. Atraksi atau sajian acara yang berupa pentas dangdut, kesenian

tradisional dan pentas satwa terampil.

2. Objek Penelitian

a. Identitas wisatawan domestik;

b. Sikap atau kepuasan wisatawan domestik.

D. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti meliputi;

1. Variabel penelitian yang pertama, yaitu jenis kelamin, umur, pekerjaan,

pendidikan terakhir, penghasilan.

2. Variabel yang kedua yaitu atribut-atribut yang ada pada objek wisata

gembira loka yang meliputi: pelayanan, fasilitas, tarif, keamanan, atraksi

atau sajian acara.

3. Variabel yang ketiga adalah tentang sikap wisatawan yaitu penilaian

(44)

E. Sumber Data

Untuk memperoleh data penulis menggunakan dua jenis data.

1. Data Primer

Data primer yang dimaksud yaitu data yang diperoleh secara langsung atas

objek penelitian dengan cara kuesioner, observasi, wawancara dan

meneliti dokumen

2. Data Sekunder

Data sekunder yang dimaksud yaitu data yang diperoleh dari buku,

literatur majalah maupun laporan-laporan penelitian serta

instruksi-instruksi, badan maupun kantor-kantor yang mempunyai data yang dapat

menunjang di dalam penelitian ini.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penulis menggunakan beberapa metode.

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab

langsung dengan wisatawan maupun dari petugas di objek wisata Gembira

Loka Yogyakarta mengenai sikap wisatawan terhadap objek wisata

Gembira Loka Yogyakarta.

b. Observasi

Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang

(45)

dimaksud penulis yaitu mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi

penelitian

c. Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan yang penulis maksud yaitu metode untuk mempelajari

dan mencatat melalui buku-buku literatur yang mendukung dan

bersangkutan dengan judul skripsi, dengan harapan penerapan dan

penggunaannya benar dan tepat.

d. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para

responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini kuesioner disebarkan pada

responden atau wisatawan domestik yang berkunjung ke Gembira Loka

Yogyakarta, tiap responden diminta untuk memilih alternatif jawaban yang

telah disediakan.

G. Definisi Operasional

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, penulis memberikan

definisi operasional sebagai berikut;

1. Gembira Loka

Gembira Loka yang penulis maksud di sini adalah objek wisata dimana

penulis melakukan penelitian.

(46)

Wisatawan domestik yang dimaksud oleh penulis yaitu semua pengunjung

atau wisatawan yang berkunjung ke Gembira Loka yang berasal dari

berbagai daerah yang ada di wilayah Negara Indonesia.

3. Atribut Objek Wisata

Atribut objek wisata yang dimaksud oleh penulis yaitu faktor-faktor yang

mendukung dan menjadi daya tarik objek wisata Gembira Loka, misalnya:

a. Pelayanan yaitu sikap para karyawan dalam memberikan pelayanan

kepada wisatawan domestik yang datang.

b. Fasilitas yaitu sesuatu yang tersedia di objek wisata Gembira Loka

yang dapat dinikmati dan dibutuhkan wisatawan ketika berada di

Gembira Loka Yogyakarta.

c. Tarif yaitu biaya yang dipungut dari wisatawan domestik sebelum

memasuki Gembira Loka.

d. Keamanan yaitu keadaan atau situasi yang membuat objek wisata

Gembira Loka aman untuk dikunjungi.

e. Atraksi atau sajian acara yang menjadi daya tarik Gembira Loka yaitu

sajian acara yang dapat dilihat atau disaksikan melalui suatu

pertunjukan yang khusus diselenggarakan untuk para wisatawan.

f. Sikap merupakan penilaian yang diberikan oleh wisatawan domestik

yang berkunjung ke Gembira Loka terhadap atribut objek wisata

Gembira Loka.

(47)

H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Identifikasi Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala, nilai-nilai tes atau

peristiwa- peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu di dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, yang dimaksud

dengan populasi adalah keseluruhan wisatawan domestik yang

mengunjungi objek wisata Gembira Loka.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005: 56). Dalam penelitian ini

menggunakan 100 orang responden sebagai sampel. Mengapa memakai

100 orang responden sebagai sampel karena sudah mewakili jumlah

populasi yang tidak terbatas. Teknik sampling dilakukan dengan

memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel

yang mewakili populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan di

dalam penelitian ini adalah metode accidental sampling, yaitu metode

untuk pengambilan sampel yang tidak ditetapkan lebih dahulu, caranya

setiap pengunjung atau wisatawan yang ditemui akan dijadikan responden

(48)

I. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk menguji kevalidan suatu instrument maka digunakan alat berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu alat pengukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat keabsahan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur. Untuk mengukur validitas tersebut maka digunakan

rumus Product Moment sebagai berikut (Arikunto, 1998: 162).

(

) (

)

( )

(

2 2

)

(

2

( )

2

)

∑ ∑

− − − = y y n x x n y x xy n rxy

rxy : korelasi product moment

n : jumlah responden

X : nilai masing-masing butir per item

Y : nilai seluruh butir per item

Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen

dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau

diandalkan. Rumus reliabilitas yang digunakan menggunakan rumus

Spearman Brown sebagai berikut (Suharsimi, 1998: 173)

(49)

rxx : koefisien kehandalan

rxy : koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan genap

Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrument

dikatakan reliabel. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%

maka instrument dikatakan tidak reliabel.

J. Teknik Pengukuran Data

Untuk mengukur kepuasan konsumen terhadap atribut objek wisata

Gembira Loka penulis menyebarkan kuesioner kepada para wisatawan

domestik yang berkunjung ke Gembira Loka. Alternatif jawaban yang

disediakan dalam kuesioner tersebut sebagai berikut:

a. Sangat Setuju;

b. Setuju;

c. Ragu-ragu;

d. Tidak Setuju;

e. Sangat Tidak Setuju.

Untuk item pertanyaan positif, skor diatur sebagai berikut:

Skor 1 = Sangat Tidak Setuju

Skor 2 = Tidak Setuju

Skor 3 = Ragu-ragu

Skor 4 = Setuju

(50)

Sebaliknya untuk pernyataan negatif, skor diatur sebagai berikut:

Skor 1 = Sangat Setuju

Skor 2 = Setuju

Skor 3 = Ragu-ragu

Skor 4 = Setuju

Skor 5 = Sangat Tidak Setuju

K. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, mencari

pola atau tema, dengan maksud untuk memahami makna. Penelitian ini secara

umum menggunakan pengolahan dan analisis data dengan teknik studi kasus

serta metode analisis yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif

merupakan analisis deskriptif untuk menggambarkan sikap wistawan domestik

terhadap atribut objek wisata Gembira Loka, dengan memberikan beberapa

pernyataan kepada para wisatawan domestik. Data yang dianalisis kualitatif

tersebut diubah menjadi data kuantitatif yaitu dengan memberi bobot pada

jawaban yang diperoleh dengan menggunakan skala interval dengan sistem

skor 1 sampai dengan 5.

Metode kuantitatif dioperasikan dengan memakai perhitungan, untuk

mengetahui:

1. Karateristik wisatawan domestik yang meliputi: nama, jenis kelamin, usia,

tingkat pendidikan, jenis pekerjaaan, penghasilan dan motivasi

(51)

responden (wisatawan domestik) ini dianalisis dengan menggunakan

metode persentase.

2. Sikap wisatawan domestik terhadap atribut: pelayanan, fasilitas, tarif,

keamanan dan atraksi atau sajian acara.

Setelah data dikuantitatifkan, untuk mengkategorikan jawaban

responden digunakan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (Masidjo, 1995: 157)

yaitu sebagai berikut:

81 - 100 = Sangat Baik

66 - 80 = Baik

56 - 65 = Cukup Baik

46 - 55 = Kurang Baik

(52)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN

A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka

Proses berdirinya Gembira Loka memakan waktu cukup lama, sampai

20 tahun. Sejak tahun 1933 atas berkenan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII

direncanakan adanya tempat hiburan yang dinamakan Kebun Rojo yang

selanjutnya diteruskan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Pelaksanaan

rencana Kebun Rojo itu, oleh Sri Sultan dimintakan bantuan seorang ahli

bangsa Belanda bernama Ir. Karsten. Menurut pendapatnya tempat yang

paling baik adalah disebelah Barat kali Winongo, oleh karena itu lalu diadakan

pembebasan tanah.

Rencana mendirikan Kebon Rojo tersebut belum sampai terwujud,

Perang Dunia II meletus dan Indonesia sebagai jajahan Belanda terseret akibat

perang tersebut dan selanjutnya diduduki tentara Jepang. Selama pendudukan

Jepang rencana mendirikan Kebon Rojo itu terlupakan sama sekali.

Dalam tahun 1949 sesudah class II, Pemerintah pusat merencanakan

dan menyiapkan pemindahan Ibukota dari Yogyakarta ke Jakarta. Waktu itu

timbulah gagasan dari para Sekretaris Jendral Kementrian yang akan pindah

ke Jakarta berkehendak memberikan suatu kenang-kenangan kepada

masyarakat Yogyakarta suatu tempat hiburan. Pelopor dari usaha itu adalah

Sdr. Januismadi dan Sdr. Hadi, SH. Walaupun usaha itu mendapat sambutan

(53)

baik dari masyarakat Yogyakarta, tetapi hasilnya belum dapat dirasakan oleh

masyarakat Yogyakarta

Baru pada tahun 1953 rencana untuk mendirikan Kebun Rojo itu dapat

diwujudkan, yaitu dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta,

dengan Akte Notaris RM. Wiranto No. II tanggal 10 September 1953, dan

diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII. Yayasan inilah yang

merintis berdirinya Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka.

Mengenai lokasi penempatan Kebun Raya dan Kebun Binatang

Gembira loka, atas beberapa tempat yang direncanakan Kohler ahli

kebangsaan Austria menasehatkan lokasi dipilih di kompleks Warungboto.

Pengerjaan tanah yang pertama kali tahun 1955 di bawah pengawasan

Honggowongso. Tahun 1959 pengembangan dan pembangunan dilanjutkan

oleh Tirtowinoto, karena Tirtowinoto yang mempunyai minat besar untuk

membantu perkembangan Gembira Loka dengan mencurahkan pikiran dan

tenaganya serta biaya yang tidak sedikit, sehingga membawa Gembira Loka

maju dengan baik. Sesuai dengan bertambahnya umur, maka Kebun Raya dan

Kebun Binatang Gembira Loka menjadi dewasa dan pada tahun 1975

dinyatakan mandiri. Mulai saat ini Gembira Loka mengadakan hubungan

dengan kebun binatang dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Gembira Loka

menjalin hubungan melalui Perkumpulan Kebun Binatang Se Indonesia

(PKBSI). Dengan luar negeri melalui Organisasi Perkumpulan Kebun

Binatang Se Asia Tenggara atau South East Asean Zoo Associations

(54)

B. Lokasi Gembira Loka

KRKB Gembira Loka terletak di dua wilayah Kecamatan yaitu

Kecamatan Kotagede dan Kecamatan Umbulharjo. Dipisahkan oleh Sungai

Gajah Wong menjadi dua bagian. Sebelah barat dibatasi jalan Veteran, sebelah

utara dibatasi jalan Kusumanegara, sebelah timur dibatasi jalan Kebun Raya

dan sebelah selatan dibatasi kampung Rejowinangun dan Warungboto.

C. Tujuan Gembira Loka

Gembira Loka adalah kebun binatang tempat berbagai jenis tumbuhan

hewan, dipelihara dan diperagakan untuk umum dalam rangka pengadaan

sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik dan mengembangkan budaya

masyarakat dalam memelihara keseimbangan kelestarian lingkungan hidup

D. Fungsi Gembira Loka

1. Sarana perlindungan dan pelestarian alam

Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka dapat merupakan tempat

penyelamat dan pelestarian jenis tumbuhan dan hewan yang terancam

punah. Usaha perlindungan dan pelestarian jenis tumbuhan dan hewan

tidak terbatas pada jenis yang terancam punah saja, tetapi juga pada jenis

(55)

2. Penelitian

Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka mempunyai peran

penting dalam penelitian misalnya alam asli kehidupan, sistematik,

makanan, reproduksi, penyakit dan lain sebagainya.

3. Pendidikan

Peragaan jenis tumbuhan dan hewan pada dasarnya memberi penerangan

mengenai jenis lingkungan alam asli, makanan, reproduksi,dan lain

sebagainya.

4. Tempat rekreasi dan apresiasi terhadap alam

Sebuah Kebun Raya dan Kebun Binatang yang keberadaanya berada di

tengah-tengah kota yang ditata rapi dilengkapi dengan sarana rekreasi

yang memadai akan sangat menarik masyarakat untuk berekreasi,

melepaskan kelelahan bersama keluarga.

E. Pelaksana Harian KRKB Gembira Loka

1. Direktur

Direktur KRKB Gembira Loka dijabat KMT. A Tirtodiprojo Direktur

dalam menjalankan tugas dibantu oleh wakil direktur, staf ahli, sekretaris

dan kepala-kepala bidang.

2. Sekretaris

Sekretaris dalam menjalankan tugas dibantu oleh kepala bagian tata usaha,

(56)

3. Kepala bidang kehewanan

Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh kepala saksi kebersihan, kepala

seksi pertamanan, kepala seksi keamanan dan kepala seksi perbekalan.

4. Kepala bidang pendidikan

Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh kepala seksi perawatan hewan,

kepala seksi kesehatan hewan dan kepala seksi makanan hewan.

5. Kepala bidang pendidikan

Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh kepala seksi penerangan,

kepala seksi penelitian dan latihan serta kepala seksi museum.

F. Jenis Kegiatan KRKB Gembira Loka

1. Kegiatan Rutin

a. Atraksi orang utan.

b. Gajah tunggang, kuda tunggang, dan unta tunggang.

c. Lomba tentang Gembira Loka.

2. Kegiatan Tidak Rutin

a. Beberapa jenis lomba antara lain: cepat tepat, lukis anak-anak.

b. Panggung gembira.

c. Pameran flora dan fauna.

(57)

G. Produk KRKB Gembira Loka

Produk KRKB Gembira Loka adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan

berupa:

1. Fasilitas Objek

Obyek KRKB Gembira Loka terdiri dari koleksi flora sebanyak 250 jenis

dan koleksi fauna tidak kurang dari 192 jenis. Koleksi flora dan fauna

diatur sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan bagi

pengunjung Mulai tahun 1994 dilengkapi akuarium yang terdiri dari 8

(delapan) unit akuarium ikan hias air tawar dan 12 (dua belas) unit

akuarium ikan hias air laut.

2. Fasilitas Sarana Rekreasi

Untuk memberikan kesegaran pada pengujung maka KRKB Gembira

Loka mempunyai beberapa sarana rekreasi yaitu antara lain: taman gua

serpa, perahu mesin dan perahu dayung, becak air, taman anak-anak dan

taman lalu lintas, gajah tunggang, kuda tunggang, dan unta tunggang.

Atraksi satwa lain: ketangkasan gajah dan orang utan tiap hari minggu

dan hari ramai pengujnjung

3. Fasilitas Pelayanaan

Pelayanan di berbagai pos di lokasi KRKB Gembira Loka untuk

menunjang kepuasan pengunjung selalu diupayakan seoptimal mungkin,

yaitu berupa pelayanan penjualan karcis, masuk objek dan sarana rekreasi,

pelayanan siaran, pelayanan informasi dan pendidikan, pelayanan

(58)

4. Fasilitas Sarana Pengunjung

Beberapa sarana pengunjung terus diadakan pembenahan dan

penambahan-penambahan sarana pengunjung yang ada, yaitu antara lain:

taman parkir, gedung perkantoran, gedung pendidikan, Mayang Tirta,

(59)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis sikap wisatawan

domestik terhadap objek wisata Gembira Loka tahun 2008. Pada bab ini,

penulis akan mengemukakan dan menganalisis data yang diperoleh dari

penelitian yang penulis lakukan dengan tujuan untuk mengetahui sikap

wisatawan domestik terhadap atribut-atribut pada objek wisata Gembira Loka

yaitu: atribut pelayanan, atribut fasilitas yang tersedia di objek wisata Gembira

Loka, atribut tarif, atribut keamanan dan atribut atraksi wisata yang

dipertunjukkan di objek wisata Gembira Loka.

Untuk pengumpulan data, penulis mengambil 100 orang sampel, yang

terdiri dari 100 orang wisatawan domestik. Sampel diambil dengan

menggunakan teknik sampling aksudental (accidental sampling). Teknik

sampling aksidental meerupakan suatu teknik penentuan sampel yang

dioperasionalkan dengan cara membagikan kuesioner kepada para wisatawan

domestik yang secara kebetulan bertemu dengan penulis di objek wisata

Gembira Loka.

Jawaban yang diberikannya merupakan gambaran respon pengunjung

terhadap Gembira Loka, respon ini sekaligus mencerminkan sikapnya

terhadap Kebun Binatang Gembira Loka. Mereka yang memberikan

tanggapan tinggi (skor jawaban besar) mengindikasikan apresiasi positif

(60)

terhadap Gembira Loka, sebaliknya yang memberikan tanggapan rendah (skor

jawaban kecil) mengindikasikan kurang apresiasif terhadap Gembira Loka.

Selain berisi atribut, dalam kuesioner ini terdapat isian tentang profil

pengunjung, yang meliputi: Jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,

penghasilan, dan motivasi. Sehingga dapat dijelaskan juga profil pengunjung

Gembira Loka yang sekaligus dapat dipandang sebagai segmentasi awal

konsumen Gembira Loka.

Berikut ini akan diuraikan hasil pengujian deskriptif terhadap data

yang berhasil dikumpulkan, untuk data profil dilakukan analisis persentase,

sedangkan untuk data atribut dilakukan analisis persentase dan klasifikasi.

A. Deskripsi Profil Responden 1. Jenis Kelamin

Karakteristik wisatawan domestik (responden) yang mengunjungi

objek wisata Gembira Loka, berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel V.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi

1 Pria 48 48.0

2 Wanita 52 52.0

Total 100 100.0

Sumber: Data Primer, 2008

Dari tabel V.1 dapat dijelaskan bahwa golongan terbesar wisatawan

domestik (responden) yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka adalah

wisatawan domestik yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 52,0 %

(61)

2. Usia

Berdasarkan usia, karakteristik wisatawan domestik (responden) yang

mengunjungi objek wisata Gembira Loka sebagai berikut:

Tabel V.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Frekuensi % Frekuensi 1 < 20 th 19 19.0 2 20 – 30 th 34 34.0 3 31 – 40 th 20 20.0 4 41 – 50 th 12 12.0 5 51 – 60 th 10 10.0

6 > 60 5 5.0

Total 100 100.0

Sumber: Data Primer, 2008

Dari tabel V.2 dapat diketahui bahwa wisatawan domestik (responden)

yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka golongan terbesar berusia 20 –

30 tahun dengan persentase 34,0 %. Urutan kedua adalah wisatawan domestik

yang berusia antara 31 – 40 tahun dengan persentase 20,0 %. Urutan ketiga

adalah wisatawan yang berusia kurang dari 20 tahun dengan persentase 19,0

%. Selanjutnya wisatawan domestick (responden) yang berusia antara 41 – 50

tahun dengan persentase 12,0 %. Urutan kelima, wisatawan domestik yang

berusia antara 51 – 60 tahun dengan persentase 10,0 % dan urutan terakhir

adalah wisatawan domestik yang berusia lebih dari 60 tahun dengan

(62)

3. Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, karakteristik wisatawan

domestik (responden) yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka adalah

sebagai berikut:

Tabel V.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi % Frekuensi

1 SD 13 13.0

2 SLTP 11 11.0

3 SLTA 43 43.0

4 Akademi 15 15.0

5 S1 11 11.0

6 S2 5 5.0

7 Lain-lain 2 2.0

Total 100 100.0

Sumber: Data Primer, 2008

Pendidikan yang dimaksud adalah terakhir yang ditamatkan. Dari tabel

V.3 dapat diketahui wisatawan domestik (responden) yang mengunjungi objek

wisata Gembira Loka berdasarkan tingkat pendidikan terakhir adalah

golongan terbesar lulusan SLTA dengan persentase 43,0 %. Yang lainnya

tersebar dalam berbagai tingkat pendidikan dengan persentase 15,0 % untuk

Akademi, 13 % untuk SD, 11 % untuk S1, dan sisanya kurang dari 5 % pada

tingkatan pendidikan yang lain (lihat tabel di atas).

Dalam sebaran tersebut SLTA sangat mendominasi, menunjukkan

Kebun Binatang Gembira Loka dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat

biasa (tidak harus berpendidikan tinggi). Sedangkan keberadaan pengunjung

dari berbagai tingkat pendidikan menjelaskan bahwa Gembira Loka dapat

(63)

4. Pekerjaan

Karakteristik wisatawan domestik (responden) yang mengunjungi

objek wisata Gembira Loka berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut:

Tabel V.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi % Frekuensi 1 Wiraswasta 28 28.0

2 Pegawai Swasta 15 15.0 3 Pegawai Negeri 12 12.0

4 Mahasiswa 10 10.0

5 Pelajar 9 9.0

6 Lain-lain 26 26.0

Total 100 100.0

Sumber: Data Primer, 2008

Dari tabel V.4 dapat diketahui bahwa wisatawan domestik (responden)

yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka, golongan terbesar bekerja

sebagai wiraswasta dengan persentase 28,0 %. Urutan kedua adalah wisatawan

domestik yang bekerja pada bidang usaha lainnya, di luar pilihan yang

disediakan dengan persentase 26,0 %. Urutan ketiga adalah wisatawan

domestik yang bekerja sebagai pegawai swasta dengan persentase sebesar 15,0

%. Urutan keempat adalah pegawai negeri dengan persentase sebesar 12,0 %.

Urutan kelima adalah mahasiswa dengan persentase sebesar 10,0 %. Urutan

terakhir adalah pelajar dengan persentase sebesar 9,0 %.

5. Penghasilan

Berdasarkan penghasilan, karakteristik wisatawan domestik

(responden) yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka adalah sebagai

(64)

Tabel V.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan (Rp) Frekuensi % Frekuensi 1 < 200.000 15 15.0

2 200.000 – 399.000 11 11.0 3 400.000 – 599.000 15 15.0 4 600.000 – 799.000 15 15.0 5 800.000 – 999.000 21 21.0 6 > 1.000.000 23 23.0

Total 100 100.0

Sumber: Data Primer, 2008

Penghasilan yang dimaksud adalah penerimaan pendapatan tiap

bulannya, bagi subjek mahasiswa atau pelajar penghasilan adalah uang saku

per bulan. Hasil perhitungan persentase menunjukkan sebaran kelompok

penghasilan relatif merata, tidak ditemukan keberadaan dominasi pada

kelompok pendapatan tertentu yang sangat besar. Berdasarkan tabel V.5 di

atas diketahui bahwa kelompok pendapatan lebih dari 1 juta rupiah jumlahnya

sangat banyak yaitu sebesar 23,0 %. Urutan kedua adalah kelompok

pendapatan 800.000 – 999.000 dengan persentase sebesar 21,0 %. Urutan

ketiga adalah kelompok pendapatan < 200.000, 400.000 – 599.000, 600.000 –

799.000 dengan persentase yang sama, masing-masing sebesar 15,0 %. Urutan

terakhir adalah kelompok pendapatan 200.000 – 399.000 dengan persentase

(65)

6. Motivasi

Tabel V.6

Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi

No Motivasi mengunjungi objek wisata Gembira Loka

Frekuensi % Frekuensi

1 Ingin melakukan penelitian 1 1.0 2 Ingin melepaskan diri dari kesibukan

rutin sehari-hari

25 25.0

3 Ingin melakukan kegiatan yang berbeda 7 7.0 4 Seorang teman merekomendasikan

Gembira Loka kepada saya

11 11.0

5 Ingin bersenang-senang 23 23.0 6 Ingin beristirahat dan menyegarkan

pikiran kembali

33 33.0

Total 100 100.0

Sumber: Data Primer, 2008

Berdasarkan tabel V.6 dapat diketahui bahwa motivasi golongan

terbesar wisatawan domestik (responden) mengunjungi objek wisata Gembira

Loka adalah ingin beristirahat dan menyegarkan pikiran kembali, dengan

persentase sebesar 33,0 %. Urutan kedua adalah ingin melepaskan diri dari

kesibukan rutin sehari-hari dengan persentase sebesar 25,0 %. Urutan ketiga,

ingin bersenang-senang, dengan persentase sebesar 23,0 %. Urutan keempat,

seorang teman merekomendasikan Gembira Loka kepada saya, dengan

persentase sebesar 11, 0 %. Urutan kelima, ingin melakukan kegiatan yang

berbeda, dengan pe

Gambar

Tabel V.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel V.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Tabel V.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Distribusi Responden Berdasarkan PekerjaanTabel V.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sex ratio penduduk Kabupaten Soppeng adalah sebesar 89 , yang artinya jumlah penduduk laki-laki 11 persen lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan,

menduga reaksi tanaman kedelai terhadap cekaman kekeringan secara in v itro telah diuji dengan mengevaluasi kemampuan membentuk ES berbagai genotipe kedelai yang

MEDAN 2018.. Skripsi berjudul, Analisis Penerapan Sistem Bagi Hasil Belah Sapi dalam Peternakan Sapi di Desa Lobu Rampah Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu

Pedagang Kaki Lima selanjutnya disingkat PKL adalah pedagang yang melakukan usaha perdagangan di lahan terbuka dan tertutup, pada sebagian fasilitas umum yang

Sistem ini dilengkapi dengan pemanas untuk menyediakan lapisan air hangat dipermukaan kolam reaktor, tujuannya adalah untuk memperkecil tingkat radiasi pada

Hasil penelitiannya adalah Islamic Retail Store 212 Mart cabang Dumai dalam praktek pengelolaan dan etika bisnisnya sudah sesuai dengan prinsip atau nilai-nilai

Dewi Setyorini, S.Psi, MSi.; selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan penulis dukungan dan motivasi baik dalam studi

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa kedua variabel penelitian antara pendidikan pelatihan dan pengawasan, terbukti memberikan pengaruh yang