• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di era globalisasi belakangan ini perkembangan perekonomian dunia cukup bergejolak, bahkan cenderung mengalami masalah. Hambatan – hambatan antar negara mulai memudar menjadikan hubungan perdagangan maupun perekonomian semakin saling bergantung antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Keadaan pada suatu negara juga turut dapat mempengaruhi situasi ekonomi di negara lainnya. Hal itu sama seperti kejadian krisis finansial yang terjadi pada akhir tahun 1990 dan 2008. Keterikatan keuangan antar negara di dunia dapat memicu efek bearantai. (http://bisnis.liputan6.com)

Munculnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) semakin memperkuat arus globalisasi, banyaknya kemudahan dan pengurangan hambatan semakin mempermudah terjadinya aktivitas perekonomian seperti investasi , perdagangan dan lainnya. Diberlakukan MEA 2015 bertujuan untuk menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi. Akan terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal, serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN. (http://www.kemenperin.go.id).

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, semua kebijakan yang telah dilakukan ataupun masih direncanakan oleh pemerintah bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut khususnya dalm mendorong keadaan perekonomian yang sedang lesu. Sudah sejak lama pertumbuhan ekonomi dijadikan sebagai indikator dalam menilai situasi perekonomian serta keberhasilan dari suatu pemerintahan di negara tersebut. (http://bisnis.liputan6.com) Demikian juga dengan Indonesia, beragam cara telah ditempuh diberbagai era pemerintahan untuk mensejahterahkan rakyatnya. Realisasi atau terciptanya kemerataan kesejahteraan sosial di Indonesia mungkin masih menjadi cita-cita dan diperlukan perjalanan serta usaha yang cukup panjang. Berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi secara nasional dapat dilihat salah satunya dengan jumlah PDB ( Produk Domestik Bruto), namun untuk melihat secara lingkup provinsi pada penelitian ini mengacu pada PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

(2)

Jika melihat secara nasional Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang di dunia masih dapat bersaing dengan negara-negara lain yang telah dikategorikan sebagai negara maju, hal itu ditunjukkan dengan data laporan World Bank pada tahun 2014 yang menempatkan Indonesia di posisi 10 dalam perekonomian tebesar di dunia (http://bisniskeuangan.kompas.com). Berikut disertakan data pertumbuhan GDP Indonesia dalam periode lima tahun terakhir

Gambar 1.1 Pertumbuhan GDP tahunan Indonesia

Sumber :tradingeconomics periode 2011-2015 awal

Dari hasil data tradingeconomics mencatat adanya trend atau kecendrungan menurunnya pertumbuhan GDP dari tahun 2011 sampai tahun 2015 awal, hal ini jelas menjadi pertanyaan besar sekaligus tugas rumah bukan hanya bagi pemerintah tetapi bagi pihak swasta atau masyarakat. Kondisi ekonomi nasional tentunya bermula pada perekonomian pada tingkat daerah yaitu provinsi, sehingga pergerakan ekonomi nasional merupakan gabungan dari pergerakan ekonomi seluruh provinsi di Indonesia. Maka dari itu penting untuk melihat kondisi PDRB provinsi, dalam hal ini provinsi yang ingin dilihat adalah provinsi yang berada pada kawasan timur Indonesia. Jumlah PDRB per provinsi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsumsi, Investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor , dikarenakan hal itu peneliti mengambil tiga variabel Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negri, tenaga kerja untuk diteliti pengaruhnya.

(3)

Berbicara mengenai investasi tentunya dengan semakin deras arus globalisasi ditambah dengan bermunculannya kawasan perekonomian khusus yang memberi kemudahan seperti MEA yang sebelumnya telah dijelaskan menjadi dorongan bagi pergerakan investasi khususnya untuk masuknya investasi asing ke Indonesia. Banyak pendapat mengenai ketidaksiapan Indonesia dalam menghadapi MEA khususnya dalam menarik investor asing , yang menjadi salah satu alasannya kurang siapnya pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Berikut data kondisi arus investasi asing di Indonesia:

Gambar 1.2 Penanaman Modal Asing di Indonesia

Sumber :tradingeconomics periode 2011-2015 awal

Namun berdasarkan data di atas dapat dilihat jika kondisi penanaman modal asing di Indonesia memiliki kecendrungan yang terus meningkat dari lima tahun terakhir. Hal ini menjadi bukti jika Indonesia merupakan masih menjadi salah satu tujuan yang diperhitungkan oleh investor asing dalam lima tahun terakhir, mengingat besarnya potensi pasar dan faktor produksi seperti tenaga kerja dikarenakan besarnya jumlah penduduk. Investasi asing bisa dikatakan mempunyai peranan atau pengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di suatu negara, khususnya negara-negara berkembang seperti Indonesia. Masuknya investasi asing akan memunculkan banyak lapangan pekerjaan baru yang mana akan menyerap tenaga kerja, menjalankan aktivitas produksi dan menghasilkan produk berupa barang atau jasa sehingga menjadi roda penggerak perekonomian. Namun penting bagi berbagai

(4)

pihak seperti pemerintah untuk dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dalam upaya menarik investor asing, diantaranya dengan regulasi / kebijakan yang jelas dan tidak berbelit. Selain itu pentingnya menjaga stabilitas politik dan keamanan turut menjadi pendukung bagi iklim investasi yang kondusif dikarenakan menentukan keberlangsungan suatu bisnis. Pihak swasta dan masyarakatpun diperlukan agar mendukung iklim investasi karena masyarakatlah yang menjadi pengontrol sekaligus yang menjalankan regulasi, sehingga diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Selain itu salah satu faktor produksi yang mempengaruhi bagi pertumbuhan PDRB adalah tenaga kerja. Berjalannya aktivitas produksi baik barang dan jasa dikarenakan adanya orang atau tenaga kerja yang memproduksinya maka dari itu peran tenaga kerja sangat penting. Jumlah tenaga kerja dalam hal ini erat kaitannya dengan jumlah penduduk dalam suatu negara.

Gambar 1.3 Jumlah orang yang bekerja

Sumber :tradingeconomics periode 2006-2015 awal

(5)

Gambar 1.4 Tingkat partisipasi tenaga kerja di Indonesia

Sumber :tradingeconomics periode 2006-2015 awal

Jika kita mengacu pada jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi terbesar ke empat di dunia. Menurut data trading economic jumlah orang yang bekerja selalu mengalami peningkatan , untuk tingkat partisipasi tenaga kerja menunjukan adanya peningkatan walaupun berfluktuasi. Hal itu menjadi awalan dan modal yang cukup baik untuk Indonesia dalam membangun perekonomian yang baik. Dengan jumlah penduduk yang besar hal itu jelas menawarkan jumlah tenaga kerja yang besar pula, namun jumlah tenaga kerja atau kuantitas akan menjadi lebih baik jika diikuti dengan kualitas dari tenaga kerja tersebut. Peran swasta seperti perusahaan swasta saja tidak dapat menjamin jika tidak diikuti oleh peran pemerintah dalam meningkatkan kondisi ketenagakerjaan tersebut dalam memberikan regulasi yang baik. Pemerintah sebagai pihak penyelenggara diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dalam pengembangan ketenagakerjaan melalui regulasi yang telah mereka rancang dan ciptakan agar perusahaan dapat memiliki kinerja yang baik untuk mendukung perkembangan perekonomian secara keseluruhan dimulai dari lingkup daerah provinsi. Kebijakan yang mampu merangsang perusahaan-perusahaan agar dapat terus berinovasi dan menghasilkan produk yang bervariasi menjadi penting agar dapat menarik permintaan konsumen global. Kebijakan dan langkah pemerintah juga pada umumnya memiliki peranan penting kepada tingkat penenaman modal / investasi

(6)

asing maupun penanaman modal dalam negeri yang mana dapat berkontribusi atau mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Berbicara Indonesia Timur , daerah ini selalu menjadi perdebatan dikarenakan kurangnya pembangunan ekonomi di daerah tersebut. Bahkan keadaan di Indonesia Timur mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo yang meminta rakyat dan publik tidak kaget dan terkejut pembangunan di kawasan Indonesia Timur lebih banyak dilakukan. Alasan dilakukan hal itu untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi di Indonesia, dimana masyarakat di kawasan Indonesia timur terus tertinggal karena tidak adanya pembangunan signifikan. (http://www.tribunnews.com). Selain itu jika mengacu pada data jumlah PDRB, empat provinsi dengan jumlah PDRB paling rendah pada tahun 2014 merupakan provinsi di Indonesia Timur.

Tabel 1.1 Provinsi-provinsi Dengan PDRB Terendah Tahun 2014

Provinsi PDRB (Milyar Rupiah)

Maluku Utara 19.211,9

Gorontalo 20.781,3

Maluku 23.585,1

Sulawesi Barat 24.169,3

Sumber: Badan Pusat Statistik

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh investasi dan tenaga kerja di Indonesia bagian timur dan memutuskan untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisa Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Tenaga Kerja Terhadap PDRB di Bagian Timur Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah tertulis ,maka perrumusan masalah pokok berkaitan dengan objek penelitian yaitu:

1. Bagaimana pengaruh dari Penanaman Modal Asing terhadap jumlah PDRB ?

2. Bagaimana pengaruh dari Penanaman Modal Dalam Negeri terhadap jumlah PDRB ?

(7)

4. Bagaimana pengaruh dari Penanaman Modal Asing , Penanaman Modal Dalam Negeri dan Tenaga Kerja secara simultan terhadap jumlah PDRB ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, adapun tujuan peneliti yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh dari Penanaman Modal Asing terhadap jumlah PDRB

2. Untuk mengetahui pengaruh dari Penanaman Modal Dalam Negeri terhadap jumlah PDRB

3. Untuk mengetahui pengaruh dari Tenaga kerja terhadap jumlah PDRB.

4. Untuk mengetahui pengaruh dari Penanaman Modal Asing , Penanaman Modal Dalam Negeri dan Tenaga Kerja secara simultan terhadap jumlah PDRB

1.4 Manfaat Penelitian

• Bagi pemerintah

Dapat menjadi acuan bagi pihak pemerintah dalam membuat kebijakan serta mengambil keputusan untuk mendorong pertumbuhan jumlah PDRB.

• Bagi masyarakat

Sebagai sumber tambahan informasi dan pengetahuan mengenai faktor yang dapat mempengaruhi jumlah PDRB ataupun kondisi ekonomi secara makro.

• Bagi dunia pendidikan / akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran serta pengetahuan yang dapat membantu pengembangan kualitas lembaga pendidikan serta peserta didik yang ada, khususnya mengenai topik terkait

(8)

• Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menambah wawasan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dalam bidang ekonomi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam pembahasan topik ini maka peneliti menentukan ruang lingkup agar dapat menjawab permasalahan yang telah ditentukan dan pembahasan tidak melebar serta menjadi lebih fokus.

Peneliti menentukan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Daerah yang akan diteliti PDRB nya yaitu provinsi Indonesia Timur meliputi provinsi: Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah PDRB meliputi Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Tenaga Kerja

3. Sumber data atau referensi yang akan diteliti merupakan data dalam periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

(9)

1.6 State of The Art

Tabel 1.2 State of The Art

No Nama jurnal Penulis Metode Keterangan

1 Foreign Direct

Investment and Gross Domestic Product: An Application on ECO Region (2012) Assist. Prof. Dr. Ali Rıza SANDALCILAR, Res. Assist. Ali ALTINER

Kuantitatif. Granger Causality Test.

Jurnal ini berisi mengenai hubungan investasi asing terhadap PDB , hasil dari penelitian menunjukan terdapat pengaruh positif investasi asing terhadap PDB kawasan. 2 Evaluation of the Contributions of Four Components of Gross Domestic Product in Various Regions in China, (April 2015): Wu S., Lei Y., Li L. Kuantitatif. Model Input-Output, dengan memisahkan tabel Input-output kompetitif ke non-kompetitif tabel Input-output PDB didorong oleh ekspor internasional di wilayah timur. Investasi dan perdagangan antar provinsi adalah pendorong utama PDB di daerah

bagian tengah dan barat China 3 Analisis Pengaruh PMDN & PMA Terhadap PDRB di Kabupaten Siak Windi Wardani, Sri Endang Kornita, SE, M.Si., Taryono, SE, M.Si Kuantitatif. Analisis regresi berganda Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa PMA dan PMDN

memberikan

pengaruh yang

signifikan terhadap PDRB Kabupaten

(10)

Siak tahun 2003-2012 dengan pengaruh sebesar 77,1 %. Pengujian secara parsial memperoleh hasil bahwa PMA berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB Kabupaten Siak tahun 2003-2012. Sedangkan PMDN berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PDRB Kabupaten Siak tahun 2003-2012. 4 Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Provinsi Papua Mursalam Salim, SE., M.Si Kuantitatif. Analisis regeresi beganda Secara simultan dan parsial Jumlah Tenaga Kerja, Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto

(11)

(PDRB) pada Pemerintah Provinsi Papua. Variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 98,9%. Sedangkan sisanya sebesar 1,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. 5 Pengaruh Investasi

dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sektor Pertanian di Jawa Barat

Kiki Rizki dan Disman Kuantitatif. Analisis regeresi berganda Penelitian menunjukan bahwa variabel Penanaman Modal Asing (PMA) mempunyai pengaruh positif terhadap PDRB, sedangkan variable Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penyerapan Tenaga Kerja mempunyai

pengaruh yang

negatif terhadap PDRB.

(12)
(13)

Gambar

Gambar  1.1 Pertumbuhan GDP tahunan Indonesia
Gambar  1.2  Penanaman Modal Asing di Indonesia
Gambar  1.3 Jumlah orang yang bekerja
Gambar  1.4 Tingkat partisipasi tenaga kerja di Indonesia
+3

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan permainan sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Mojorejo 3

Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia (persentil 50). Tentu saja prinsip ini memiliki banyak kekurangan karena hanya bisa digunakan