• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bulan September 2016, Kota Manokwari mengalami deflasi sebesar -0,67 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,79. Dari 82 kota IHK, tercatat 58 kota mengalami inflasi, dan 24 kota mengalami deflasi. Kota Mankowari menempati peringkat ke-77 di Indonesia.

Deflasi di Kota Manokwari terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan -2,91 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan adalah kelompok kesehatan 1,25 persen; kelompok sandang 0,32

persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,18 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,08 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0.04 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender September 2016 sebesar 4,40 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 6,28 persen.

No. 55/10/91 Th. X, 03 Oktober 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

K

OTA

M

ANOKWARI

BULAN SEPTEMBER 2016, DI KOTA MANOKWARI TERJADI DEFLASI SEBESAR -0,67 PERSEN DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR 120,79

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82

BADAN PUSAT STATISTIK

(2)

di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga

sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Paket komoditas Provinsi Papua Barat hasil SBH 2012 di bentuk dari 2 kota SBH yakni Manokwari dan Kota Sorong. Di Kota Manokwari terpilih 343 komoditas dimana 137 merupakan komoditas makanan, dan 206 merupakan komoditas non makanan. Paket komoditas tersebut kemudian akan dipantau secara rutin perkembangan harganya baik dalam periode mingguan, dua mingguan, maupun bulanan.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan September 2016, secara umum menunjukkan penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar (2012 = 100), di Kota Manokwari pada bulan September 2016 terjadi deflasi sebesar -0,67 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 121,60 pada bulan Agustus 2016 menjadi 120,79 pada bulan September 2016. Tingkat inflasi Kota Manokwari tahun kalender September 2016 sebesar 4,40 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 6,28 persen.

Deflasi di Kota Manokwari terjadi karena adanya adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan -2,91 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan adalah kelompok kesehatan 1,25 persen; kelompok sandang 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,18 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,08 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0.04 persen.

Deflasi yang terjadi di Kota Manokwari dipengaruhi oleh penurunan indeks yang signifikan pada beberapa sub kelompok, yaitu: sub kelompok Ikan segar -7,89 persen; sub kelompok ikan diawetkan -7,55 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan -3,77 persen; sub kelompok kacang-kacangan -1,93 persen; serta sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya -1,33 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu: sub kelompok bahan makanan lainnya 4,12 persen; sub kelompok 0bat-obatan 3,15 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani 2,73 persen, sub kelompok olahraga 1,80 persen, serta sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 1,77 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2016 antara lain: ikan mumar, tomat sayur, cakalang asap, cabai rawit serta ikan teri. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: cabai merah, daun bawang, kerupuk, korek api gas, serta pasir.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi di Kota Manokwari September 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi bulan Laju Inflasi Inflasi Desember 2015 September 2015 September 2016 September 2016 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2016 **) 2016 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 115.70 113.65 120.79 -0.67 4.40 6.28 1 Bahan Makanan 117.81 113.22 126.50 -2.91 7.38 11.73

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan 117.66 116.06 125.78 0.12 6.90 8.37

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan 115.60 114.46 117.16 0.18 1.35 2.36

4 Sandang 114.84 113.46 117.74 0.32 2.53 3.77

5 Kesehatan 110.63 109.94 119.05 1.25 7.61 8.29

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 116.12 115.88 119.30 0.08 2.74 2.95

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan

112.35 111.15 115.40 0.04 2.71 3.82

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015. ***) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan September 2015.

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Manokwari (2012 = 100) Bulan September 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M -0,67

1. Bahan Makanan -0,81

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,02

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,05

4. Sandang 0,02

5. Kesehatan 0,05

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,005

(4)

Tabel 3

Kelompok Pengeluaran Komoditi yang Memberikan Andil Terbesar Terhadap Inflasi Kota Manokwari bulan September 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Komoditi Andil Inflasi/Deflasi (%) [1] [2] 1. Bahan Makanan CAKALANG/SISIK -0.25 CABAI RAWIT -0.17 IKAN MUMAR -0.14 KEMBUNG/GEMBUNG/BANYAR/GEMBOLO/ASO-ASO -0.07 TOMAT SAYUR -0.07

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

DONAT 0.06

ROKOK PUTIH 0.03

ROKOK KRETEK FILTER 0.02

AIR KEMASAN 0.02

COKLAT BATANG 0.003

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

PASIR 0.15

BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 0.05

BATU 0.04 TARIP LISTRIK 0.04 KERAMIK 0.03 4. Sandang ONGKOS JAHIT 0.01 BLUS 0.002 EMAS PERHIASAN 0.002 5. Kesehatan

OBAT DENGAN RESEP 0.03

SHAMPO 0.01

SABUN MANDI 0.01

DOKTER UMUM 0.006

CREAMBATH 0.006

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga

TAMAN KANAK-KANAK 0.02

SPEAKER 0.01

BUKU TULIS BERGARIS 0.01

SEPATU OLAH RAGA PRIA 0.002

VCD / DVD 0.001

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

TARIP PULSA PONSEL 0.03

BAN LUAR MOBIL 0.003

TELEPON SELULER 0.001

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan September 2016 mengalami deflasi sebesar -2,91 persen atau terjadi penurunan indeks dari 130,29 pada bulan Agustus 2016 menjadi 126,50 pada bulan September 2016.

Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, delapan sub kelompok mengalami deflasi; sedangkan tiga sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok ikan segar -7,89 persen; dan deflasi terkecil terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya -0,13 persen. Sedangkan inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya 4,12 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 0,43 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,63 pada bulan Agustus 2016 menjadi 125,78 pada bulan September 2016.

Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan dua sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok makanan jadi 0,95 persen. Sedangkan deflasi terjadi tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol -0,68 persen; dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol -0,51 persen. 3. Perumahan, Air, Lisrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi kenakan indeks dari 116,95 pada bulan Agustus 2016 menjadi 117,16 pada bulan September 2016.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini; satu sub kelompok mengalami inflasi; sedangkan tiga sub kelompok lainnya mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air 1,77 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga -0,78 persen; dan deflasi terkecil terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal -0,13 persen. 4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,36 pada bulan Agustus 2016 menjadi 117,74 pada bulan September 2016.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 1,55 persen, dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki 0,04 persen.

(6)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 1,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,58 pada bulan Agustus 2016 menjadi 119,05 pada bulan September 2016.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok obat-obatan 3,15 persen, dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani dan kosmetika 0,47 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,20 pada bulan Agustus 2016 menjadi 119,30 pada bulan September 2016.

Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi; satu sub kelompok mengalami deflasi; sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok olahraga 1,80 persen, dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok perengkapan/peralatan pendidikan 0,14 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok rekreasi -0,84 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,35 pada pada bulan Agustus 2016 menjadi 115,40 pada bulan September 2016.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami inflasi; dua sub kelompok mengalami deflasi; sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,05 persen; sedangkan deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor -0,88 persen, dan deflasi terkecil terjadi pada sub kelompok transpor -0,17 persen.

(7)

Tabel 4

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manokwari September 2016, Tahun Kalender 2016, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi bulan Laju Inflasi Inflasi

Desember 2015 September 2015 September 2016 September 2016 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2016 **) 2016 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M 115.70 113.65 120.79 -0.67 4.40 6.28 I. BAHAN MAKANAN 117.81 113.22 126.50 -2.91 7.38 11.73

Padi-padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 115.70 112.45 116.56 -0.13 0.74 3.65

Daging dan Hasil-hasilnya 116.62 115.27 122.90 0.43 5.39 6.62

Ikan Segar 111.43 98.32 127.42 -7.89 14.35 29.60

Ikan Diawetkan 119.08 106.01 109.68 -7.55 -7.89 3.46

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 119.06 116.48 120.52 -1.33 1.23 3.47

Sayur-sayuran 102.99 97.67 105.89 -2.39 2.82 8.42

Kacang-kacangan 105.13 105.43 99.61 -1.93 -5.25 -5.52

Buah-buahan 134.01 126.25 147.53 -1.07 10.09 16.86

Bumbu-bumbuan 153.30 163.96 200.66 -3.77 30.89 22.38

Lemak dan Minyak 143.11 144.90 142.72 1.39 -0.27 -1.50

Bahan Makanan Lainnya 119.55 119.77 126.56 4.12 5.86 5.67

II. MAKANAN JADI, MINUMAN

ROKOK & TEMBAKAU

117.66 116.06 125.78 0.12 6.90 8.37

Makanan Jadi 119.33 118.97 121.75 0.95 2.03 2.34

Minuman yang Tidak Beralkohol 109.40 108.55 116.67 -0.68 6.65 7.48

Tembakau dan Minuman Beralkohol 122.94 118.30 142.44 -0.51 15.86 20.41

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS

& BAHAN BAKAR

115.60 114.46 117.16 0.18 1.35 2.36

Biaya Tempat Tinggal 108.63 107.76 109.36 -0.13 0.67 1.48

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 146.69 143.23 152.93 1.77 4.25 6.77

Perlengkapan Rumahtangga 114.93 116.22 114.24 -0.78 -0.60 -1.70 Penyelenggaraan Rumahtangga 113.07 112.16 114.34 -0.54 1.12 1.94 IV. SANDANG 114.84 113.46 117.74 0.32 2.53 3.77 Sandang Laki-laki 112.47 111.37 113.95 0.04 1.32 2.32 Sandang Wanita 116.84 114.24 118.40 0.20 1.34 3.64 Sandang Anak-anak 119.94 118.49 121.88 0.00 1.62 2.86

Barang Pribadi dan Sandang Lain 108.44 108.42 117.33 1.55 8.20 8.22

V. KESEHATAN 110.63 109.94 119.05 1.25 7.61 8.29

Jasa Kesehatan 102.63 102.19 109.75 0.49 6.94 7.40

Obat-obatan 111.84 111.33 120.52 3.15 7.76 8.25

Jasa Perawatan Jasmani 128.37 128.15 143.82 2.73 12.04 12.23

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 113.16 112.10 121.25 0.47 7.15 8.16

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015.

(8)

Tabel 4 (Lanjutan)

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manokwari September 2016, Tahun Kalender 2016, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi bulan Laju Inflasi Inflasi

Desember 2015 September 2015 September 2016 September 2016 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2016 **) 2016 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7]

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN

OLAHRAGA 116.12 115.88 119.30 0.08 2.74 2.95 Jasa Pendidikan 113.40 113.16 117.50 0.56 3.62 3.84 Kursus-kursus/Pelatihan 134.38 134.38 136.64 0.00 1.68 1.68 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 114.37 114.33 122.21 0.14 6.85 6.89 Rekreasi 119.98 119.54 118.65 -0.84 -1.11 -0.74 Olahraga 106.32 106.29 109.76 1.80 3.24 3.26

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI &

JASA KEUANGAN

112.35 111.15 115.40 0.04 2.71 3.82

Transpor 116.27 114.60 119.44 -0.17 2.73 4.22

Komunikasi dan Pengiriman 100.14 100.14 102.94 1.05 2.80 2.80

Sarana dan Penunjang Transpor 107.08 106.49 108.80 -0.88 1.61 2.17

Jasa Keuangan 121.01 121.01 125.19 0.00 3.45 3.45

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015. ***) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan September 2015.

Diterbitkan oleh :

Bidang Statistik Distribusi

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Jalan Trikora – Sowi IV, Manokwari 98315. Email : papuabarat@bps.go.id

Contact Person :

Hendra Wijaya, S.ST, M.Si (08114857341) Muhammad Rizqon A (081388944266) Kristin P Bakara, S.ST (081291780147)

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat penelitian pada Evaluasi Kinerja Struktur Portal pada Gedung Bertingkat Dengan Analisis Respon Spektrum Menggunakan ETABS V 9.7.2 adalah sebagai berikut

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam Bab XX Pasal 351 ayat (1) yang mengandung pengertian suatu perbuatan yang

Tujuan kegiatan IbM ini adalah untuk meningkatkan profesionalitas usaha kue rumahan melalui pembenahan lay-out pabrik, alat pengupas kulit ari kelapa kemasan,

Oleh karena itu, disimpulkan bahwa bank umum kovensional memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan bank umum syariah berdasarkan rasio LDR karena

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahamaan agama anak di keluarga mualaf bersifat: unreflective (tidak mendalam), egosentis (sesuai dengan keinginannya), imitative

Ketika orang tua saya sedang melaksanakan shalat jama’ah secara ber di rumah, saya ikut melaksanakan shalat jama’ah ber dengan

Masalah ini timbul karena konsumen berada pada lokasi yang terpisah secara geografis, hal ini mengakibatkan pentingnya untuk menyimpan persediaan pada beberapa lokasi

Kelima aspek tersebut diatas ditunjukkan dengan Gambar 2.3 yang menjelaskan bahwa dalam sistem pengelolaan sampah antara aspek teknis operasional, kelembagaan, hukum,