• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Daerah dan kmbaga t airr Kabupaten Kepulaua4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Daerah dan kmbaga t airr Kabupaten Kepulaua4"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KEPUI,AUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE

TAHUN 2AL4 NOMOR }8

TENTANG

PEMBENTUKAN UNIT PEI"AKSANA TEKNIS PADA

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN SANGIHE,

Menimbang :4. batrwa dengan

ditetapkan

Peraturan Daerah Kabupaten

Kepulauan Sangihe

Nomor

16

Tahun

2OO8 tentang

Organisasi

dan

Tatakerja

Inspektorat,

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Lembaga

Teknis

Daerah

dan

kmbaga

t

airr

Kabupaten

Kepulaua4 Sangihe dan Peraturan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor

38 Tahun

2OO8 Tentang

Uraian

T\rgas

Badan

Keluarga

Berencana

dan

Pemberdayaan

Perempuan

Kabupaten

Kepulauan Sangihe,

perlu

ditindaklanjuti

dengan

Pembentukan

Unit

Pelaksana

Teknis pada

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;

bahwa

berdasarkan pertimbangan

sebagaimana

dimaksud pada

huruf

a di atas,

perlu

rnenetapkan

dengan Peraturan

Bupati

Kepulauan Sangihe

tentang

Pembentukan

Unit

Pelaksana

Teknis pada

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaarl Perernpuan. b.

(2)

Mengingat 1.

Undang-Undang

Nomor

29

Tahun

1959

tentang

Pembentukan Daerah-Daerah

Tingkat

II di

Sulawesi

(Iembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

1959

Nomor

74,

Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia

Nomor

1822l. sebagaimana

telah

diperbaharui

dalam

Undang-Undang

Nomor

8

Tahun

2OO2 tentang Pembentukan Kabupaten Kepr-rlauan

Talaud

di

Provinsi

Sulawesi

Utara

(Lembaran Negara

Repubtik

Indonesia

Tahun

2OO2

Nomor

22,

Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 4183)

dan

Undang-Undang Nomor 15

Tahua

2AAT tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

di

Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7

Nomor

17,

Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nonnor a6l9Ll;

Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2OO4

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Tahua

2AA4 Nomor 125, Tambahan l,emharan Negara

Republik Indonesia Nomor

44371 sebagaimana

telah

diubah

beberapa

kali

terakhir

dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OOB tentang Perubahan Kedua

atas

Undang-Und.ang

Nomor

32

Tahun

2AA4 tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Tahun 2008

Nomor

59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48a41;

3.

Undang-Undang

Nomor

52

Tahun

2AA9

tentang

Perkembangan

Kependudukan

dan

Pembangunan

Keluarga

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 161, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5O8O);

4.

Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

20ll

tentang Pembenttrkan Peraturan Perrrndang-undangan

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun z0l1

Nomor

82,

Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Nomor

523\;

2.

(3)

5.

6.

Und.ang-Undang Nomor

5 Tahun 2Ol4

tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2Ol4 Nomor

6,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5a9al;

Peraturan

Pemerintah

Nomor

97

Tahun

2O0O tentang Formasi Pegawai Negeri

sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OOO Nornor 194, Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor

40

15)

sebagaimana

telah diubah

dengan Peraturan

Pemerintah

Nomor

54

Tahun

2OO3

tentang

Perubahan

atas

Peraturan

Pemerintah Nomor

97

Tahun

2OOO

tentang

Formasi

Pegawai

Negeri

Sipil

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tatnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a322)4

Peraturan Pemerintah Nomor

I

Tahun

2OO3 tentang Pengangkatan, Pernindahan

dan

Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOg

Nomor

15, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia

Nomor

4263l. sebagaimana

telah

diubah

dengan Peraturan

Pernerintah

Nomor

63

Tahun

2AA9 tentang Perubahan

atas

Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun

2OO3

tentang

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2AA9

Nomor

164, Tanbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3Oa1);

Peraturan

Pemerintah

Nomor

38

Tahun

2AO7 tentang Pembagian

Urusan

Pemerintahan

Antara

Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi

dan

Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota. (Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2AAT

Nomor

82,

Tambahan

kmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor a7371;

7.

8.

(4)

g.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

41

Tahun

2AO7 tentang organisasi Perangkat Daerah {Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2oa7 Nomor

8,

Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

a7a\;

l_o.peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

53 Tahun

2OO7

tentang

Pengawasan

Peraturan Daerah

dan

Peraturan Kepala Daerah

ll.Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor

57 Tahun

2OO7

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

l2.Peraturan Menteri Dalam

Negeri

Nomor 1 Tahun

2Ol4

tentang Pembentukan Produk

Hukum

Daerah

(Berita Negara Republik Iadonesia Tahun 2A1+ Nomor 32l, ;

L3.Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor

1O

Tahun

2OOS tentang Urusan \Majib

dan

Pilihan Yang

Menjadi

Kewenangan Pemerintahan

Baerah

Kabupaten

Kepulauan Sangihe

(Lembaran

Daerah

Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2OO8 Nomor 10);

l4.Peraturan

Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor

16 Tahun

2OA8

tentang

Organisasi

dan Tata

Kerja

Inspektorat,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga

Teknis Daerah

dan

Lembaga

Lain

Kabupaten

Keputrauan

Sangihe

(l,embaran

Daerah

Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2OO8 Nomor 16).

PERATURAN PELAKSANA BERENCANA KABUPATEN

MEMUTUSKAN :

BUPATI

TENTANG PEMBENTUKAN UNIT

TEKNIS PADA BADAN

KELUARGA

DAN

PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN KEPULAUAN SANGIHE

\

(5)

5

BAB

I

KETENTUAN UMUM Pasal tr

Dalam Peraturan

ini

yang dimaksud dengan :

a.

Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

b.

Pemerintah Daerah adalah

Bupati dan

Perangkat

Daerah

sebagai

unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah.

c.

Perangkat Daerah Kabupaten adalah

unsur

pembantu Kepala

Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang

terdiri dari

Sekretariat

Daerah,

Sekretariat DPRD,

Dinas

Daerah,

Lembaga

Teknis

Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan.

d.

Bupati adalah Bupati Kepulauan Sangihe.

e.

Sekretariat Daerah selanjutnya

disebut

SETDA adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

f.

Sekretaris

Daerah selanjutnya disebut

SEKDA

adalah

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

g.

Badan adalah Badan Keluarga Berencana

dan

Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

h.

Kepala

Badan adalah

Kepala

Badan

Keluarga

Berencana

dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

i.

Kecamatan adatah Kecamatan

di

Kabupaten Kepulauan Sangihe.

j.

Unit

Pelaksana

Teknis,

yang

selanjutnya

disebut UPT adalah

Unit

Pelaksana

Teknis pada Badan Keluarga

Berencana

dan

Pemberdayaan Perempuan

yang

berkedudukan

ditingkat

Kecamatan

yang

melaksanakan urusan Keluarga Berencana.

k.

Kelompok

Jabatan

Fungsional

adalah

Himpunan

Jabatan

Fungsional

keahlian

dan/ata.u

Jabatan

Fungsional Ketrampilan

yang

mempunyai

fungsi

dan

juga

berkaitan

erat satu

s€rma

lain

dalam melaksanakan salah satu tugas pemerintahan.

l.

Jabatan Fungsional

adalah

jabatan yang

tidak

secara tegas disebutkan

dalam

struktur

organisasi

yang

tugasnya melaksanakan

fungsi

non manajerial baik teknis maupun fasilitatif.

(6)

BAB II

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bagran Kesatu Pembentukan

Pasal 2

Dengan Peraturan

Bupati

ini dibentuk

Unit

Pelaksana

Teknis pada

Badan

Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Sangihe

dengan

prioritas Kecamatan

yang

mempunyai

jumlah

Kampung

atau

jumlah

penduduk

lebih banyak.

Pasal 3

Kecamatan yang diprioritaskan sebagaimana pasal 2 sebagai

berikut

:

-

Kecamatan Tahuna;

-

Kecamatan Tabukan Utara;

-

Kecamatan Tabukan Selatan;

-

Kecamatan Manganitu;

-

Kecamatam Manganitu Selatan.

Bagran Kedua Kedudukan

Pasal 4

(1)

Unit

Pelaksana Teknis adatrah

Unsur

Pelaksana Teknis Operasinal Badan yang berkedudukan di Wilayah Kecamatan.

(2)

Unit

Pelaksana

Teknis

dipimpin

oleh

seorang Kepala

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(7)

7

Bagian Ketiga T[rgas dan Fungsi

Pasal 5

(1)

Unit

Pelaksana

Teknis

mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan

teknis

operasionat

yang

secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat

dan teknis

penunjang

untuk

melaksanakan

kegiatan

dalam rangka mendukung pelaksarraan tugas Badan.

(2)

Untuk

melaksanakan

tugas

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Unit

Pelaksana

Teknis

menyelenggarakan fungsi:

a.

Pen5rusunan kebijakan

unit

pelaksana teknis badan;

b.

Pelaksanaan

perencanaan,

pengkoordinasian,

pembinaan

dan pengendalian tugas;

c.

Penyelengaraan urusan Keluarga Berencana;

d.

Pelaksarraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

BAB

III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6

(1) Susunan Organisasi

Unit

Pelaksana Teknis

terdiri dari

:

a.

Kepala

Unit

Pelaksana Teknis ;

b.

Sub Bagran Tata Usaha; dan

c.

Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Struktur

Organisasi

Unit

Pelaksana Teknis Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati

ini.

(3) Sub Bagian Tata Usaha

dipimpin

oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Unit

Pelaksana Teknis Badan.

(8)

BAB IV URAIAN TUGAS

Pasal 7

Kepala

Unit

Pelaksana Teknis mempunyai tugas :

a.

Merencanakan

dan

menyelenggarakan

kebijakan

dibidang

keluarga

berencana;

b.

Mengendalikan

dan memimpin

Unit

Pelaksana

Teknis serta

bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi

Unit

Pelaksana Teknis;

c.

Menyelenggarakan Program Keluarga Berencana secara

menyeluruh

dan

terpadu serta

melaksanakan

koordinasi

kegiatan

fungsional

dalam pelaksanaan tugas

Unit

Pelaksana Teknis;

d.

Menyelenggarakan

pembinaan

dan

penggerakan

pelaksanaan

kegiatan Keluarga Berencana kepada instansi

terkait,

Lembaga Swadaya Masyarakat

dan

lembaga masyarakat

lainnya

sebagai upaya peningkatan

peran

serta masyarakat

dalam

peningkatan kesertaan ber Keluarga Berencana;

e.

Menyelenggarakan

tugas-tugas

lain yang berkaitan

dengan

penyelen ggaraala program Keluarga Berencana;

f.

Menyampaikan laporan

rutin/bulanan

yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi

Unit

Pelaksana Teknis'

Pasal 8

Sub BagiartTata Usaha mempunyai tugas :

a.

Membantu Kepala

Unit

Pelaksana Teknis dalam bidang tugasnya;

b.

Memberikan pelayanan

teknis

administrasi

dan

ketatausahaan Unit

Pelaksana Teknis;

c.

Melakukan

Pembinaan

teknis

administrasi

dan

ketatausahaan di

lingkungan

Unit

Pelaksana Teknis;

d.

Melaksanakan tugas-tugas

lain

yang diberikan oleh Kepala

Unit

Pelaksana Teknis.

(9)

9

BAB V KEPEGAWAIAN

Pasal 9

(1)

Kepala

Unit

Pelaksana

Teknis, Kepala

Sub

Bagian

Tata

Usaha

dapat

diangkat oleh sekretaris

Daerah berdasarkan pelimpahan wewenang dari Bupati.

(2)

Pejabat

Fungsional

diangkat

dan

diberhentikan

sesuai

peraturan

perundang-undangan yang berlaku'

BAB VI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 1O

(1) Kelompok

Jabatan

Fungsional mempunyai

tugas

melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian;

(2) Kelompok

Jabatan

Fungsional

terdiri

dari

sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional

yang terbagi dalam

berbagai

kelompok

sesuai dengan bidang keahliannYa;

(3)

Setiap kelompok

dipimpin oleh

seorang

tenaga fungsional senior

yang

ditetapkan dengan Keputusan

Bupati

dan

bertanggung

jawab

kepada

Kepala Dinas;

(4)Jumlah

jabatan

furrgsional tersebut

pada

ayat (21, ditetapkan berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja;

(5)

Jenis

dan jenjang

jabatan

fungsional tersebut

diatur

sesuai

peraturan

perundang-undangan yang

(10)

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 1O

Peraturan Bupati

ini

i berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang tahuinya, memerintahkan pengundang€Ln Bupati

ini

dengan pene

Sangihe.

dalam Berita Daerah Kabupaten

Peraturan Kepulauan

Ditetapkan di Tahuna

pada

tanggal,

ff

Juni'

grt4

BUPATI KEPUI,AUAN SANGIHE,

Diundangkan di Tahuna pada tanggal, 16

Jur{

abrf

SEKRETARIS DAERAH KABU

ffi

HIRoNIrfi.rS ROMPAS MAKAGANSA

PATEN KEPULAUAN SANGIHE,

wTLI,y ELFIANUS CARRY KUMENTAS

BERITA DAERAH KABUdATEN KEPUI,,AUAN SANGIHE TAHUN .2OT4 NOMOR }E

(11)

LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

Ll

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE

: ]8

lbhua

2@11

: 7 Juli

?011

:

PEMBENTUKAN

UNIT

PELAKSANA

TEKNIS PADA

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

STRUKTUR ORGAI{ISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT}

PADA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYMN PEREMPUAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIOI.IAL

BUPATI KEPULAUAN SANGIHE,

US ROMPAS MAKAGANSA

Referensi

Dokumen terkait

Aktif di KKG dan sanggup untuk mengimbaskan hasil diklat di forum KKG, yang dibuktikan dengan surat kesanggupan yang dibuat dan ditandatangani peserta, serta diketahui oleh

barang yang tercatat dalam KIB sesuai dengan fisik barangnya beri tanda chek (  ) pada nomor urut barang dalam Kertas Kerja Sensus BMD. terdapat barang yang tidak tercatat

Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang cukup tinggi antara insentif, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja dengan kinerja karyawan pada Bagian

Dalam pelaksanaan PPL terdapat beberapa pendukung yang dapat memperlancar pelaksanaan PPL. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah dari dosen pembimbing,

Alasan terdakwa atas pengajuan kasasi yang terdapat pada Putusan Mahkamah Agung Nomor: 841/K/Pid.Sus/2016 menurut KUHAP sudah sesuai karena terdakwa mempunyai alat

Permasalahan yang terjadi pada saat komputer telah lolos dari POST akan lebih komplek karena melibatkan fungsi perangkat keras dan lunak yang lebih luas terutama perangkat

Mini museum adalah ruang display yang menggambarkan sejarah vespa terutama di Indonesia. Besar kapasitas didapat dari banyaknya jumlah vespa klasik dalam kurun

Selaku Dosen Wali, Bapak dan Ibu Dosen serta para staff STIESIA Surabaya yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama saya menjalankan studi sehingga dapat