PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
SISWA TUNADAKSA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI
ARTIKEL
Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
OLEH:
SOFIA ELI MARTINI NPM 1410013411206
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
SISWA TUNADAKSA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI
Oleh:
SOFIA ELI MARTINI NPM 1410013411206
Artikel ini berdasarkan skripsi yang berjudul ”PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA TUNADAKSA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI” untuk persyaratan wisuda Agustus 2016.
Menyutujui:
Padang, Juni 2016 Pembimbing I
Dra. Zulfa Amrina, M.Pd
Pembimbing II
A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA
MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA TUNADAKSA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DI KELAS V SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI
Sofia Eli Martini1, Zulfa Amrina1, Hendra Hidayat1 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
Email: Sofiaelimartini@mail.com
Abstrak
This research is motivated by the lack of student interest in learning, students have difficulty in making a number line well, students have difficulty in summing positive integers and negative, students have difficulty in describing the sum of positive integers and negative in the form of a number line, the teacher has not been used media / and props in an optimal learning process, and student learning outcomes is still under the KKM. The purposa of research is to describe the increase in interest and student learning outcomes in class V quadriplegic State SDLB Linggo Sari Baganti by applying a contextual approach. Subjects in this study were students in class V quadriplegic State SDLB Linggo Sari Baganti of five people with social and economic backgrounds are different. This study consisted of two cycles in which each cycle consisted of three meetings ie twice to discuss the matter and one final test. Instruments in this study is the observation sheet teacher, student observation sheet, and achievement test. The results showed an increase in activity and student learning outcomes through the implementation of the approach Contextual Teaching and Learning (CTL). The percentage of completeness cycle 1 was 40% with an average of 68, and the percentage of completeness cycle 2 was 80% with an average of 86. The development of students' learning interest also showed a significant increase in each indicator.
Keywords: Interest in Learning, Mathematics Learning Outcomes and approach Contextual Teaching and Learning (CTL)
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas. Manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat melalui pendidikan.
Pelaksanaan proses belajar mengajar di SDLB Negeri Linggo Sari Baganti lebih ditonjolkan pada kesiapan guru dalam membimbing dan memandu siswa dalam memahami materi pelajaran. Guru harus melihat kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Oleh karena itu guru harus bisa bersikap baik dan sabar selama pelaksanaan pembelajaran. Walaupun siswa melakukan kesalahan, maka guru harus berhati-hati agar motivasi dan semangat belajar mereka tidak cepat hilang.
Berdasarkan pengalaman peneliti dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika di kelas V Tuna Daksa SDLB Negeri Linggo Sari Baganti, siswa secara keseluruhan kurang memiliki minat dalam belajar.
Peneliti berusaha menumbuhkan minat tersebut dengan melakukan cara belajar sambil bermain. Peneliti juga mengalami kendala dalam menjelaskan materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan menggunakan garis bilangan. Siswa di kelas V Tuna Daksa berjumlah lima orang.
Keadaan yang peneliti hadapi adalah masing-masing dari kelima siswa tersebut ada yang mengalami kesulitan dalam membuat garis bilangan dengan baik. Siswa yang lain mengalami kesulitan dalam menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif. Ada juga yang mengalami kesulitan dalam menggambarkan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dalam bentuk garis bilangan. Secara keseluruhan kelima anak tersebut belum dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan baik dalam pelajaran matematika.
Hasil belajar menunjukkan hanya satu orang siswa yang memperoleh nilai 70 dan dikatakan tuntas dalam belajar. Sedangkan empat siswa lainnya memperoleh nilai < 70 dan belum tuntas dalam belajar.
Rata-rata hasil belajar kelima siswa tersebut adalah 51 dengan persentase ketuntasan 20%. Minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika juga masih rendah.
Perkembangan Siswa kelas V Tuna Daksa SDLB Negeri Linggo Sari Baganti dalam pembelajaran matematika dapat digambarkan sebagai berikut: siswa yang mampu membuat garis bilangan dengan baik sebanyak dua orang (40%), menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif sebanyak satu orang (20%), dan mampu menggambarkan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dalam bentuk garis bilangan sebanyak satu orang (20%). Sebagai contoh dalam penjumlahan bilangan bulat 3 dengan bilangan 5, siswa mampu menyelesaikan soal tersebut. Namun ketika penjumlahan bilangan 3 ditambahkan dengan -5, siswa tidak dapat menyelesaikan soal tersebut dengan baik.
Metode yang telah peneliti lakukan dalam menyelesaikan penjumlahan bilangan bulat positif sebelumnya dengan bantuan garis bilangan. Peneliti mencoba menggambarkan operasi penjumlahan
tersebut dengan membuat garis bilangan. Penjumlahan dengan garis bilangan ditunjukan dengan tanda anak panah. Namun metode tersebut semakin membuat anak bingung dengan materi pelajaran. Mereka semakin tidak mengerti dengan langkah penyelesaian penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bantuan garis bilangan. Salah satu cara yang dapat mengatasi masalah ini adalah dengan melaksanakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: ”Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Tunadaksa dengan Pendekatan Kontekstual Di Kelas V SDLB Negeri Linggo Sari Baganti”.
2. Tujuan Penelitian
1) Mendeskripsikan peningkatan minat belajar siswa siswa tunadaksa di kelas V SDLB Negeri Linggo Sari Baganti dengan menerapkan pendekatan kontekstual.
2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar (aspek kognitif) siswa tunadaksa di kelas V SDLB Negeri Linggo Sari Baganti dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan kontekstual.
B.KERANGKA TEORITIS
1. Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika
Belajar matematika merupakan tentang konsep-konsep dan struktur abstrak yang terdapat dalam matematika serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur matematika. Belajar matematika harus melalui proses yang bertahan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks. Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama disajikan dalam bentuk konkrit. Russeffendi (1992:65) mengungkapkan bahwa alat peraga adalah alat untuk menerangkan/ mewujudkan konsep matematika sehingga materi pelajaran yang disajikan mudah dipahami oleh siswa. 2. Tinjauan Tentang Pendekatan
Kontekstual
Pembelajaran kontekstual
(Contextual Teaching and Learning)
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan
(inquiri), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modeling),
dan penilaian sebenarnya (authentic
assessment).
3. Tinjauan Tentang Minat Belajar Menurut Slameto (2003:57), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Sumadi (2004:109), minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek.
4. Tinjauan Tentang Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley (Sudjana, 2004:22) membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Berdasarkan pendapat tersebut hasil belajar adalah kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
C.METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bersifat reflektif dengan meningkatkan pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa tunadaksa di kelas V SDLB Negeri Linggo Sari Baganti. Subjek dalam penelitian adalah siswa tunadaksa kelas V SDLB Negeri Linggo Sari Baganti yang berjumlah
lima orang, terdiri atas tiga orang siswa laki-laki dan dua orang siswa perempuan. Adapun yang terlibat dalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti sebagai praktisi. 2. Dua orang observer.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang dimulai dari tanggal 25 Februari – 15 Maret 2016.
Pola pelaksanaan pemberian tindakan ini menggunakan “model siklus”. Siklus ini terdiri dari empat komponen, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi.
Indikator keberhasilan proses pembelajaran adalah:
1) Minat belajar siswa siswa tunadaksa di kelas V SDLB Negeri Linggo Sari Baganti dalam memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan kontekstual menjadi meningkat.
2) Hasil belajar (aspek kognitif) siswa tunadaksa di kelas V SDLB Negeri Linggo Sari Baganti dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menerapkan
pendekatan kontekstual menjadi meningkat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan intrumen yaitu:
1. Lembar observasi aktivitas guru. 2. Lembar observasi minat belajar
siswa.
3. Tes hasil belajar. Analisis Data
1) Teknik Analisis Data Observasi Kegiatan Guru
Analisis data pengelolaan pembelajaran oleh guru adalah data hasil observasi kegiatan guru yang digunakan untuk melihat proses perkembangan guru dalam mengelola pembelajaran, dihitung dengan rumus persentase keberhasilan seperti yang dijabarkan oleh Desfitri, dkk (2008:40).
Setelah didapat persentase guru dalam mengelola pembelajaran pada setiap pertemuan dihitung rata-ratanya persiklus sehingga penilaian kegiatan guru dalam mengelola kelas dilihat dari rata-rata persentase persiklus jika mencapai 77%, maka kegiatan guru mengelola pembelajaran dianggap baik.
2) Teknik Analisis Data Minat Belajar Siswa
Rumus yang digunakan dalam memberikan penilaian terhadap minat belajar siswa melalui kegiatan pengisian angket oleh observer adalah:
= ℎ
ℎ ℎ 100%
Keterangan:
P = persentase yang diperoleh siswa 3) Teknik Analisis Data Tes Hasil
Belajar
Untuk menentukan persentase hasil belajar siswa secara klasikal dapat digunakan rumus oleh Desfitri, dkk (2008:43).
D.HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus 1
a. Data Hasil Belajar Siswa
No Hasil Belajar Siswa Keterangan
1
Siswa yang tuntas (siswa mendapat nilai ≥ 70)
Jumlah 2
% 40%
2
Siswa yang tidak tuntas (siswa mendapat nilai < 70) Jumlah 3 % 60% 3 Jumlah nilai 340 4 Rata-rata 68 5 KKM 70
b. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru No Pertemuan Jumlah Skor Persentase 1 Pertemuan pertama 19 63,33% 2 Pertemuan kedua 22 73,33% Rata-rata 41 68,33%
c. Data Hasil Observasi Minat Belajar Siswa
No Indikator Pengamatan Jumlah Siswa %
Penilaian Minat
1
Siswa memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran
4 80% Banyak Sekali
2
Siswa memperhatikan guru dalam menggunakan media sedotan
4 80% Banyak Sekali
3
Siswa mampu menggunakan media sedotan dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru
2 40% Sedikit
4
Siswa tertarik untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
3 60% Banyak
5 Siswa tertarik untuk mencoba
menggunakan media sedotan 4 80%
Banyak Sekali
6
Siswa tertarik menggunakan media sedotan untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
3 60% Banyak
7 Siswa merasa senang dalam
proses pembelajaran 3 60% Banyak 8
Siswa merasa senang ketika guru mengajarkan cara penggunaan media sedotan
3 60% Banyak
9
Siswa merasa senang ketika menggunakan media sedotan dalam belajar
4 80% Banyak Sekali
10
Siswa merasa senang menyelesaikan soal dengan menggunakan media sedotan
2 40% Sedikit Pertemuan 2
No Indikator Pengamatan Jumlah Siswa %
Penilaian Minat
1
Siswa memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran
4 80% Banyak Sekali
2
Siswa memperhatikan guru dalam menggunakan media sedotan
4 80% Banyak Sekali
3
Siswa mampu menggunakan media sedotan dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru
2 40% Sedikit
4
Siswa tertarik untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
4 80% Banyak Sekali
5 Siswa tertarik untuk mencoba
menggunakan media sedotan 4 80%
Banyak Sekali
6
Siswa tertarik menggunakan media sedotan untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
3 60% Banyak
7 Siswa merasa senang dalam
proses pembelajaran 3 60% Banyak 8
Siswa merasa senang ketika guru mengajarkan cara penggunaan media sedotan
3 60% Banyak
9
Siswa merasa senang ketika menggunakan media sedotan dalam belajar
4 80% Banyak Sekali
10
Siswa merasa senang menyelesaikan soal dengan menggunakan media sedotan
3 60% Banyak
2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus 2
a. Data Hasil Belajar Siswa
No Hasil Belajar Siswa Keterangan
1
Siswa yang tuntas (siswa mendapat nilai ≥ 70)
Jumlah 4
% 80%
2
Siswa yang tidak tuntas (siswa mendapat nilai < 70) Jumlah 1 % 20% 3 Jumlah nilai 430 4 Rata-rata 86 5 KKM 70
b. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru No Pertemuan Jumlah Skor Persentase 1 Pertemuan pertama 24 80% 2 Pertemuan kedua 26 86,67% Rata-rata 50 83,34%
c. Data Hasil Observasi Minat Belajar Siswa
Pertemuan 1
No Indikator Pengamatan Jumlah Siswa %
Penilaian Minat
1
Siswa memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran
4 80% Banyak Sekali
2
Siswa memperhatikan guru dalam menggunakan media sedotan
4 80% Banyak Sekali
3
Siswa mampu menggunakan media sedotan dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru
4 80% Banyak Sekali
4
Siswa tertarik untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
5 100% Banyak Sekali
5 Siswa tertarik untuk mencoba
menggunakan media sedotan 4 80%
Banyak Sekali
6
Siswa tertarik menggunakan media sedotan untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
4 80% Banyak Sekali
7 Siswa merasa senang dalam
proses pembelajaran 4 80%
Banyak Sekali 8
Siswa merasa senang ketika guru mengajarkan cara penggunaan media sedotan
4 80% Banyak Sekali
9
Siswa merasa senang ketika menggunakan media sedotan dalam belajar
4 80% Banyak Sekali
10
Siswa merasa senang menyelesaikan soal dengan menggunakan media sedotan
Pertemuan 2
No Indikator Pengamatan Jumlah Siswa %
Penilaian Minat
1
Siswa memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran 5 100 % Banyak Sekali 2
Siswa memperhatikan guru dalam menggunakan media sedotan 5 100 % Banyak Sekali 3
Siswa mampu menggunakan media sedotan dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru
4 80% Banyak Sekali
4
Siswa tertarik untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
5 100
% Banyak 5 Siswa tertarik untuk mencoba
menggunakan media sedotan 5
100 %
Banyak Sekali
6
Siswa tertarik menggunakan media sedotan untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru
4 80% Banyak Sekali
7 Siswa merasa senang dalam proses pembelajaran 5 100 % Banyak Sekali 8
Siswa merasa senang ketika guru mengajarkan cara penggunaan media sedotan
5 100 %
Banyak Sekali
9
Siswa merasa senang ketika menggunakan media sedotan dalam belajar 5 100 % Banyak Sekali 10
Siswa merasa senang menyelesaikan soal dengan menggunakan media sedotan
5 100 %
Banyak Sekali
3. Pembahasan
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 adalah sebanyak dua orang siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 dan dikatakan tuntas dalam belajar dengan persentase ketuntasan 40%. Kedua siswa tersebut adalah Acnes dan Engki Wahyudi. Sisanya sebanyak tiga orang siswa mendapatkan nilai < 70 dan dianggap belum memenuhi kriteria ketuntasan dengan persentase 60%. Acnes dan Engki Wahyudi memperoleh nilai tertinggi yaitu 80.
Movia Marcan dan Opi memperoleh nilai 65, sedangkan Edo hanya memperoleh nilai 50. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh adalah 68.
Perkembangan minat belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan indikator yang menjadi objek pengamatan, terlihat bahwa hasil yang diperoleh sudah lebih baik. Siswa terlihat aktif dan bersemangat dalam belajar. Beberapa orang siswa juga sudah mampu membuat garis bilangan dengan baik. Mereka juga terlihat sangat senang menggunakan media sedotan berwarna dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Penjumlahan bilangan bulat.
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2, sebanyak empat orang siswa memperoleh nilai ≥ 70 dan dikatakan tuntas dalam belajar dengan persentase ketuntasan 80%. Keempat siswa tersebut adalah Acnes dan Engki Wahyudi dengan nilai masing-masingnya adalah 100. Movia Marcan memperoleh nilai 85 dan Opi memperoleh nilai 80, sedangkan Edo
masih belum tuntas dalam belajar dengan nilai 65. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh kelas V tuna daksa adalah 86.
Perkembangan minat belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus 2 juga mengalami perkembangan yang sangat baik. Berdasarkan indikator yang menjadi objek pengamatan, terlihat bahwa hasil yang diperoleh sangat memuaskan. Hampir keseluruhan siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan sangat baik. Pembelajaran juga berjalan dengan sangat menyenangkan, dimana tidak ada lagi siswa yang keluar masuk selama belajar.
E.KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disimpulkan:
1) Pelaksanaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat belajar siswa dimana berdasarkan indikator yang menjadi objek pengamatan, terlihat bahwa hasil yang diperoleh sangat memuaskan.
2) Pelaksanaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata hasil belajar
pada siklus 1 adalah 68 dan mengalami peningkatan menjadi 86 pada siklus 2.
2. Saran
1) Bagi guru, dapat menerapkan pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) dalam
pembelajaran Matematika agar dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
2) Bagi para pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan, perlu melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan profesionalisme guru, misalnya melalui penataran, lokakarya, KKG, dan sebagainya. 3) Bagi peneliti yang lain agar bisa
menerapkan strategi pembelajaran ini pada materi yang lain dengan menambahkan berbagai variasi agar pembelajaran menjadi lebih menarik.
4) Pemilihan metode, model, strategi, dan pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan tingkat pemahaman siswa dan kendala-kendala yang mereka hadapi dalam mempelajari suatu materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hisyam. Zaini, dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Insan Madani.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran
Inovatif (Referensi Guru
Dalam Menentukan Model
Pembelajaran). Medan: Media
Persada.
Kasim, Melany. 2008. Model
Pembelajaran IPS, (Online),
Http: // Wodrpres. Com. (diagses 20 April 2009).
Muhhibin, Syah. 2003. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Nurul, Zuriah. 2003. Penelitian
Tindakan dalam Bidang
Pendidikan dan Sosial.
Malang: Bayumedia.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suwarsih, Madya. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Alfabeta.
Wina, Sanjaya. 2006. Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Yaba. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Progaram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Makassar.