• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-LEARNING SEBAGAI PROSES PEMBELAJARAN PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-LEARNING SEBAGAI PROSES PEMBELAJARAN PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

E-LEARNING SEBAGAI PROSES PEMBELAJARAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi institusi pendidikan, teknologi di dalam eLearning dapat dijadikan media untuk semakin memperbaiki kualitas dalam pembelajaran jarak jauh (distance learning). Jika semula eLearning terkesan sebagai pembelajaran yang pasif dan hanya satu arah dari staf pengajar semata, setahap demi setahap hal ini mulai dirombak.Dukungan multimedia dan perkembangan baru di dunia web semakin membantu mewujudkan pembelajaran

interaktif, meskipun tidak bertemu secara fisik

Menurut sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar di Amerika menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan atau kursus yang menggunakan konsep eLearning. Ketika eLearning itu diwajibkan kepada mereka, 30% menolak untuk

mengikutinya [Dublin & Cross, 2003]. Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti eLearning, 50-80% tidak pernah

menyelesaikannya sampai akhir [Delio, 2000].

Ada beberapa kelemahan dalam eLearning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiarism, dan pelanggaran hak cipta. Kuldeep Nagi dari Amerika, memberikan ide untuk mengaktifkan diskusi kelompok secara online dan membatasi kadaluwarsa soal-soal ujian.Selain itu, pengajar juga harus memberikan interaksi yang responsif dan berkelanjutan untuk mengenal siswa lebih jauh serta dan melihat minatnya, memberikan ujian berupa analisa atas suatu kasus yang berbeda, serta memintanya untuk menjelaskan logika yang menjadi dasar analisa tersebut. Emil Marais dan Basie von Solms dari Afrika Selatan menambahkan perlunya penyediaan alat bantu untuk membatasi akses illegal ke dalam proses pembelajaran, baik dengan menggunakan password ataupun akses dari nomor IP (Internet Protocol) tertentu untuk mengurangi kecurangan dalam praktek eLearning.Namun Nagi, kesuksesan pembelajaran dalam eLearning juga terletak pada kepercayaan yang diberikan kepada siswa dan kejujuran dari setiap komponen yang terlibat di dalamnya. Awalan e pada eLearning sebetulnya

(2)

(keterlibatan), ease of use (kemudahan penggunaan) and empowerment (pendayagunaan), namun juga memungkinkan untuk dieksploitasi ke arah negatif.Seyogyanya, selain berfokus pada software yang digunakan untuk eLearning, pengajar perlu memberikan perhatian pada proses penyampaian konten pembelajaran dan manajemen materi eLearning.

B. Ruang Lingkup Pembahasan

Proses pembelajaran adalah sesuatu perbuatan memahami sesuatu yang dinamis, berkembang terus dengan menyesuaikan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta situasi pendukung yang lain pada bidang ilmu tertentu. Pada makalah yang bertajuk e-learning sebagai solusi pembelajaran ini, akan di bicarakan tentang memaksimalkan peranan e-learning pada proses pembelajaran, utamanya pada 2 hal, yaitu :

1. E-learning pada materi pokok pembelajaran, bagaimana peranan dari seorang guru dan apa yang harus dilakukan oleh para siswa pada proses pembelajaran melalui model e-learning ini .

2. Evaluasi belajar melalui e-learning, bagaimana pelaksanaan dan apa kelebihan dari evaluasi belajar model e-learning ini apabila dibandingkan dengan model tes atau ulangan model konvensional

C. Maksud Dan Tujuan Penulisan. 1. Secara umum, penulisan bertujuan :

- untuk memberikan suatu alternatip wacana peningkatan mutu pendidikan khususnya peningkatan hasil pembelajaran melalui e-learning,

- meningkatkan mutu pendidikan, dengan asumsi bahwa komputer adalah merupakan sesuatu yang wajib ada bagi sekolah sedang internet adalah sebagai suatu hal yang harus bisa bagi siswa.

2. Sedangkan secara khusus, naskah ini disusun untuk:

- memenuhi tugas pada pelatihan Jardiknas yang diselenggarakan di SMKN 2 kota Probolinggo pada tanggal 3 - 9 Agustus 2007, yang diikuti oleh Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, Petugas Perpustakaan dan seorang Guru.

(3)

PELAKSANAAN E_LEARNING PADA PEMBELAJARAN.

A. Pengertian E-Learning

ELearning atau proses pembelajaran melalui media elektronik, terutama internet, saat ini dianggap dapat menjadi solusi pendidikan bagi siswa yang tidak dapat hadir secara fisik ke setiap perkuliahan, namun mempunyai niat untuk memperoleh pengetahuan atapun keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Yang dimaksud dengan e-learning adalah suatu proses pembelajaran dimana para siswa dan guru mempergunakan media elektronik baik digital seperti computer maupun konvensional seperti vcd yang kesemuanya dapat diakses oleh siswa pada proses pembelajaran. Computer yang dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dengan mengakses internet digunakan untuk menyimpan bahan ajar dalam bentuk elektronik sehingga dapat diakses oleh siswa dan dapat dipelajari oleh siswa dengan menggunakan komputer dirumahnya atau dengan menggunakan vcd.

B. Pelaksanaan E-Learning

Banyak hal yang dapat dilaksanakan melalui e-learning pada proses pembelajaran, diantaranya adalah pada 2 (dua) hal, yaitu :

1. Mencari materi pokok pembelajaran.

Untuk bisa melaksanakan proses pembelajaran yang berupa mencari materi pokok pembelajaran ini, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, diantaranya yaitu :

a. Semua komputer sudah terkoneksi dengan internet. b. Siswa memiliki alamat email untuk dirinya sendiri.

c. Siswa memiliki kemampuan untuk mendownload materi pokok pembelajaran d. Siswa memiliki kemampuan untuk mengedit materi pokok pembelajaran serta

kemudian mengirimkan ke email guru

e. Siswa memiliki kemampuan untuk menyimpan materi yang dikirimkan kembali oleh guru setelah diedit, pada cd, flash disk atau disket

Adapun langkah langkah mencari materi pokok pembelajaran secara ringkas, diantaranya adalah sbb :

(4)

a. Guru menyampaikan kompetensi dasar serta ( beberapa ) indikator kepada para siswa beserta situs situs internet yang dapat dikunjungi berkenaan dengan kompetensi dasar serta indicator tersebut.

b. Siswa mendown load materi pokok pembelajaran yang sesuai dengan kom petensi dasar serta indikator yang disampaikan oleh guru pada situs yang te lah ditunjukkan oleh guru, dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mencari pada situs lain selain yang ditunjukkan oleh guru .

c. Setelah mengedit apabila diperlukan, siswa mengirimkan hasil download tersebut ke web site atau email guru.

d. Guru mengedit materi pokok yang dikirim oleh para siswa, mengeditnya, yaitu dengan mengurangi apabila materi yang dikirim oleh siswa apabila bahasannya terlalu luas, atau menambah apabila materi yang dikirim oleh siswa terlalu ringkas pembahasannya, sehingga belum memenuhi indikator yang dikehendaki oleh guru.

e. Setelah di edit, guru mengirimkan sekaligus ke alamat email siswa apabila materi pokok pembelajaran sudah disesuaikan indikator yang dikehendaki.

2. Pelaksanaan ulangan harian.dan ulangan blok

Hampir dapat dipastikan bahwa hasil ujian akhir lebih rendah dibandingkan dengan ulangan harian, kenapa hal ini bisa terjadi ?

“salah satu jawaban yang sederhana adalah bahwa pada ulangan harian bahkan ulangan blok biasanya soalnya lebih sedikit, karena soalnya berbentuk esai atau uraian, hampir tidak mungkin seorang guru menyusun soal obyektip atau pilihan ganda pada setiap kali ulangan harian atau ulangan blok, karena hal ini akan jauh lebih banyak memerlukan pikiran, tenaga dan beaya yang harus dikeluarkan, sedangkan pada ujian akhir atau ujian nasional soal soal selalu berbentuk pilihan ganda”. Jadi kesimpulannya, diantara

rendahnya hasil ujian akhir adalah karena siswa kurang terlatih menghadapi soal-soal dengan model pilihan ganda, pada ulangan harian atau ulangan blok mereka ulangan dengan soal yang berbentuk esai sedangkan pada ujian akhir atau pada ulangan kenaikan kelas mereka harus mengerjakan soal soal yang berupa pilihan ganda. Disinilah peran dari e-learning, melalui e-learning seorang guru tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan tenaga, pikiran dan beaya untuk senantiasa melaksanakan ulangan harian atau ulangan

(5)

Adapun hal-hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan ulangan blok ataupun ulangan harian dengan e-learning diantaranya adalah :

a. Guru mempersiapkan bank soal, akan lebih bagus apabila soalnya cukup banyak namun masih dalam koridor indikator yang dikehen daki oleh guru, sehingga soalnya dapat diacak agar masing masing peser ta tidak sama persis soalnya, bank soal ini tentu harus di lengkapi dengan program pengacak soal, kunci jawaban serta skor yang akan di peroleh bagi masing masing peserta.

b. Program ini hendaknya dilengkapi pula dengan KKM, serta penjelasan untuk jawaban yang benar ataupun yang salah untuk keperluan remidi bagi yang belum mencapai norma KKM

c. Masing masing siswa mempunyai nomor khusus, NIS misalnya, sebagai identitas siswa disamping nama ketika entri data.

d. Semua unit PC sudah tersambung secara LAN dengan server bagi guru, dimana bank soal maupun program program pendukung yang lain disimpan.

Sedangkan pada pelaksanaannya, ulangan harian ataupun ulangan blok adalah sebagai berikut :

a. Siswa membuka emailnya sendiri sendiri, selanjutnya membuka soal yang telah disiapkan oleh guru serta mengisi identitas pribadinya.

b. Siswa mengerjakan soal sesuai waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya dikirim atau diproses.

c. Siswa akan memperoleh skor sesuai jawabannya yang dilengkapi dengan ke terangan tentang ketuntasan belajarnya, dan apabila remidi akan disebutkan untuk indikator mana ia harus mengulang.

d. Apabila siswa harus remidi, maka ia hanya akan remidi pada soal soal yang berkaitan dengan indicator yang belum dicapai ketuntasan belajarnya. Itulah sedikit gambaran bagaiman e-learning dilakukan, baik untuk mencari materi pokok pembelajaran

maupun pelaksanaan ulaangan harian maupun ulangan blok, yang apabila dilaksanakan insyaallah merupakan suatu alternatip pada program peningkatan pendidikan,

(6)

C. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah lalu dapat diketahui bahwa e_learning sebagai solusi pem belajaran dalam rangka peningkatan mutu pendidikan memiliki banyak kelebihan ke lebihan yang tidak dimiliki oleh pembelajaran model konvensional antara lain : 1. Pada pencarian materi pokok pembelajaran, siswa dituntut sangat aktip untuk dapat

memperolehnya, dismping memerlukan kamampuan yang cukup pada penguasaan komputer pada umumnya dan internet pada khususnya.

2. Pada ulangan berbasis e-learning, ulangan harian maupun ulangan blok dapat

dilaksanakan dengan model soal pilihan ganda, yang berarti bisa menjangkau materi yang lebih luas dibanding soal yang berbentuk esai, juga dapat langsung diketahui hasilnya maupun bagaimana tindak lanjutnya.

Tetapi meskipun demikian bukan berarti model pembelajaran e-learning initidak memiliki kelemahan, tentu banyak lah kelemahannya, antara lain :

1. Sebagian besar sekolah kita belum memiliki fasilitas komputer maupun internet yang memadai, terutama perbandingan antara siswa dengan komputer yang ada.masih sangat rendah, namun sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan kemamuan yang keras dari warga sekolah dengan mengerahkan potensi dan kesempatan yang ada

nampaknya bukan merupakan suatu hal yang mustahil untuk dapat terpenuhi. 2. SDM bagi guru yang belum memadai, terutama untuk komputerisasi pembelajaran

model e-learning ini, namun hal inipun sebetulnya bukan hal yang mustahil untuk dapat dilaksanakan, nampaknya melalui penataran singkat dapatlah guru guru ditingkatkan kemampuannya untuk penyusunan program program yang berkenaan dengan e-learning ini, juga dengan memaksimalkan peran dari MGMP yang berarti dengan pembagian tugas, hal hal yang nampaknya berat akan menjadi ringan. B. SARAN

Harapan kita tentu yang namanya e-learning ini bukan hanya menjadi utopia atau maksimal menjadi wacana bagi sekolah sekolah kita dengan berbagai alasan, dengan melalui tekat dan niat yang sama bagi segenap warga sekolah dan segenap pihak yang

(7)

berkaitan dengan pendidikan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, nampaknya e-learning merupakan suatu hal yang wajib untuk segera dilaksanakan

Referensi

Dokumen terkait

Indikator hasil adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik maupun non fisik. Indikator atau tolok ukur keluaran untuk

Hasil belajar psikomotorik siswa pertemuan ke III dengan menggunakan Pembelajaran IPA Terpadu Model Keterhubungan ( Connected )berdasarkan gambar 4.11 menunjukkan hasil

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 069/KMA/SK/V/2009 perubahan pertama atas keputusan Ketua MA RI Nomor 71/KMA/SK/V/2008 Tentang Ketentuan Penegakan Disiplin Kerja

Bahwa ternyata diketahui oleh Penggugat, pada tanggal 28 Oktober 2003 Tergugat telah mengajukan permohonan pendaftaran Desain Industri Lemari yang menyerupai dan/atau sama

Biarlah itu menjadi bagian dari masa lalu TNI dan Polri, masa lalu kita, karena saya yakin Saudara tidak akan melakukan hal-hal begitu di masa kini dan masa depan, utamanya

(3) Dalam menjalankan kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Ketua dibantu pengelola keuangan Sekolah Tinggi wajib menatausahakan dan mempertanggungjawabkan

Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada bayi baru lahir patologis dengan asfiksia.. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan

Sebagian besar karakter kuantitatif dan kualitatif menunjukkan variasi yang tinggi, antara lain kemampuan beranak, tingkat kerebahan, tinggi tanaman, diameter ruas