• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAKIT VIRUS UNGGAS PENYAKIT VIRUS UNGGAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYAKIT VIRUS UNGGAS PENYAKIT VIRUS UNGGAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAKIT VIRUS

UNGGAS

(2)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta

Pasal 2

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana Pasal 72

1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terbit sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3)

UDAYANA UNIVERSITY PRESS 2012

DR. DRH. GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, MP

PENYAKIT VIRUS

(4)

Hak Cipta pada Penulis. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Penulis:

Dr. Drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP

Penyunting:

Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, PhD

Cover & Ilustrasi:

Repro

Design & Lay Out:

Putu Mertadana

Diterbitkan oleh:

Udayana University Press Kampus Universitas Udayana Denpasar

Jl. P.B. Sudirman, Denpasar - Bali, Telp. 0361 255128 Fax. 0361 255128 Email: unudpress@yahoo.com htt p://penerbit.unud.ac.id

Cetakan Pertama: 2012, xii + 139 hlm, 15,5x 23 cm

ISBN: 978-602-7776-01-2

PENYAKIT VIRUS

UNGGAS

(5)

S

etelah melewati waktu yang cukup panjang serta menguras tenaga dan pikiran akhirnya buku Penyakit Virus Unggas

dapat diterbitkan. Beberapa penyakit virus penting yang sering menginfeksi unggas dibahas didalamnya. Penyakit-penyakit virus yang dibahas diantaranya: Avian Infl uenza (AI), Newcastle Disease

(ND), Infectious Bursal Disease (IBD), Infectious Bronchitis (IB), penyakit Marek, Infectious Laryngotracheitis (ILT) dan Eggs Drops Syndrome

(EDS). Penyakit-penyakit tersebut secara ekonomi sangat merugikan baik pada peternakan unggas skala kecil (peternakan rakyat) maupun peternakan unggas skala besar (industri peternakan).

Kerugian yang ditimbulkan akibat penyakit virus unggas terutama karena angka sakit maupun angka kematian unggas pada umumnya sangat tinggi. Di samping menyebabkan kerugian ekonomi penyakit virus unggas misalnya penyakit Avian Infl uenza

(AI) juga sangat membahayakan kehidupan manusia karena dapat menulari manusia serta berakibat fatal karena dapat membunuh. Penanggulangan terhadap penyakit AI juga membutuhkan biaya yang tinggi serta waktu yang sangat panjang untuk dapat menjadikan daerah tertular menjadi bebas kembali.

Mengingat arti penting penyakit virus unggas maka secara terperinci dibahas dalam buku ini. Adapun pembahasannya meliputi: etiologi, cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, patogenesis, perubahan pascamati, diagnosis banding, diagnosis laboratorium, epidemiologi serta pengendalian dan pencegahan penyakit. Penerbitan buku Penyakit Virus Unggas diharapkan dapat

(6)

memberikan informasi yang lebih mendalam kepada mahasiswa Kedokteran Hewan, Dokter Hewan serta praktisi yang banyak berkiprah dalam dunia perunggasan.

Terimakasih yang sebesar besarnya penulis haturkan kepada rekan-rekan di Laboratorium Virologi khususnya Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, PhD yang telah banyak memberikan masukan dalam penulisan buku ini. Begitu pula kepada segenap sejawat di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang telah banyak mendorong dan memotivasi sehingga buku ini dapat terwujud, untuk itu penulis haturkan terima kasih yang tiada terhingga. Tidak lupa pula penulis haturkan terima kasih kepada Penerbit Universitas Udayana yang telah menyunting tulisan ini dan mewujudkannya dalam bentuk sebuah buku.

Penulis menyadari bahwa dalam cetakan pertama dari buku ini masih banyak kekurangannya, oleh karena ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi untuk kesempurnaannya.

(7)

PRAKATA... v

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Masalah Perunggasan di Indonesia ... 1

1.2 Dampak Penyakit Virus ... 3

1.3 Perlunya Menjadikan Unggas Sehat ... 5

BAB II MAKNA PENTING TENTANG PEMAHAMAN PENYAKIT VIRUS UNGGAS DAN CARA MENDIAGNOSIS PENYAKITNYA ... 11

BAB III BEBERAPA PENYAKIT VIRUS PADA UNGGAS YANG PENTING ... 11

3.1 Avian Infl uenza ... 12

3.1.1 Etiologi ... 13

3.1.2 Sumber Penularan ... 18

3.1.3 Cara Penularan ... 20

3.1.4 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis ... 23

3.1.5 Patogenesis ... 24

3.1.6 Perubahan Patologi ... 26

3.1.7 Diagnosis Banding ... 28

3.1.8 Diagnosis Laboratorium ... 28

3.1.9 Epidemiologi ... 30

3.1.10 Pengendalian dan Pencegahan ... 32

(8)

3.2 Newcastle Disease ... 34

3.2.1 Etiologi ... 35

3.2.2 Cara Penularan ... 42

3.2.3 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis ... 43

3.2.4 Patogenesis ... 46

3.2.5 Perubahan Pascamati ... 47

3.2.6 Diagnosis ... 49

3.2.7 Epidemiologi ... 51

3.2.8 Pengendalian dan Pencegahan ... 52

3.3 Infectious Bursal Disease ... 52

3.3.1 Etiologi ... 54

3.3.2 Hewan Peka ... 56

3.3.3 Cara Penularan ... 56

3.3.4 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis ... 57

3.3.5 Patogenesis ... 59

3.3.6 Perubahan Patologi ... 60

3.3.7 Diagnosis ... 67

3.3.8 Epidemiologi ... 69

3.3.9 Pengendalian dan Pencegahan ... 69

3.4 Infectious Bronchitis ... 71

3.4.1 Etiologi ... 71

3.4.2 Cara Penularan ... 74

3.4.3 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis ... 74

3.4.4 Patogenesis ... 76

3.4.5 Perubahan Patologi ... 77

3.4.6 Diagnosis ... 78

3.4.7 Epidemiologi dan Pengendalian ... 81

3.5 Penyakit Marek ... 82

3.5.1 Etiologi. ... 83

3.5.2 Cara Penularan ... 85

3.5.3 Gejala Klinis dan Perubahan Patologi .... 86

3.5.4 Perubahan Patologi Yang Lain ... 90

(9)

3.5.6 Diagnosis ... 93

3.5.7 Epidemiologi ... 96

3.5.8 Pencegahan dan Pengendalian ... 96

3.6 Infectious Laryngotracheitis ... 97

3.6.1 Etiologi ... 98

3.6.2 Cara Penularan ... 100

3.6.3 Infeksi Laten ... 101

3.6.4 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis ... 102

3.6.5 Perubahan Patologi ... 103

3.6.6 Diagnosis ... 106

3.6.7 Epidemiologi ... 108

3.6.8 Pengendalian Penyakit dan Pencegahan ... 109

3.7 Penyakit Egg Drop Syndrome ... 110

3.7.1 Etiologi ... 111

3.7.2 Sifat-Sifat Virus ... 112

3.7.3 Pengelompokan Adenovirus ... 112

3.7.4 Jenis Hewan Peka ... 113

3.7.5 Sebaran Penyakit ... 113

3.7.6 Cara Penularan ... 114

3.7.7 Gejala Klinis ... 115

3.7.8 Diagnosis ... 116

3.7.9 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ... 118

BAB IV SIMPULAN ... 119

(10)

Gambar 3.1.1. Struktur dan segmen-segmen

virus infl uenza A ... 14 Gambar 3.1.2. Siklus replikasi virus infl uenza ... 16 Gambar 3.1.3. Cyanosis, udema dan perdarahan

di daerah pial akibat infeksi AI27 ... 24 Gambar 3.1.4. Perdarahan pada peritonium akibat AI ... 27 Gambar 3.1.5. Perdarahan proventikulus dan ventrikulus

akibat AI ... 27 Gambar 3.1.6. Hasil uji RT-PCR isolat virus AI subtipe H5N1 . 30

Gambar 3.1.7. Skema epidemiolgi dan patogenesis virus LPAI dan HPAI dari virus AI subtipe H5N1 ... 32 Gambar 3.1.8. Tindakan pengamanan diri pada penyakit AI... 33 Gambar 3.2.1. Struktur Paramyxovirus ... 36 Gambar. 3.2.2. Skema siklus replikasi virus ND ... 38 Gambar 3.2.3. Udema daerah muka pada infeksi ND ... 39 Gambar 3.2.4. Bulu di sekitar kloaka yang kotor akibat diare

pada ND ... 44 Gambar 3.2.5. Gejala tortikolis pada anak ayam yang

terinfeksi ND ... 45 Gambar 3.2.6. Perdarahan petekie proventikulus akibat ND ... 46

Gambar 3.2.7. Hemoragi pada usus akibat ND ... 48 Gambar 3.2.8. Nekrosis ulseratif pada seka tonsil akibat ND .. 49 Gambar 3.3.1. Morfologi virus familia Birnaviridae ... 54 Gambar 3.3.2. Bulu tampak kusam pertanda dehidrasi

(11)

Gambar 3.3.3. Gejala klinis IBD pada ayam pedaging ... 59

Gambar 3.3.4. Pembesaran bursa Fabrisius dan distensi usus pada infeksi IBD ... 61

Gambar 3.3.5. Udema dan perdarahan pada bursa akibat infeksi IBD ... 62

Gambar 3.3.6. Perdarahan petekie di bawah kulit pada infeksi IBD ... 63

Gambar 3.3.7. Histopatologi bursa akibat infeksi IBD, nilai kerusakan=1 ... 64

Gambar 3.3.8. Histopatologi bursa Fabrisius akibat infeksi IBD, nilai kerusakan=2 ... 65

Gambar 3.3.9. Histopatologi bursa Fabrisius akibat infeksi IBD ... 66

Gambar 3.3.10. Histopatologi bursa Fabrisius akibat infeksi IBD ... 67

Gambar 3.4.1. Morfologi Coronavirus ... 71

Gambar 3.4.2. Cyanosis daerah muka akibat IB ... 74

Gambar 3.4.3. Ayam duduk dengan posisi seperti penguin (penguin like stance) akibat IB ... 75

Gambar 3.4.4. Rongga abdomen dipenuhi dengan kuning telur akibat IB ... 76

Gambar 3.4.5. Pembengkakan ginjal akibat IB ... 77

Gambar 3.4.6. Airsakulitis akibat IB ... 78

Gambar 3.4.7. Embrio mati, perdarahan dan kerdil akibat IB .. 79

Gambar 3.5.1. Morfologi virus penyakit Marek ... 83

Gambar 3.5.2. Extensi satu kaki ke depan akibat penyakit Marek ... 87

Gambar 3.5.3. Limfomatosis okuler akibat penyakit Marek ... 88

Gambar 3.5.4. Penyakit Marek tipe kulit ... 89

Gambar 3.5.5 Tumor hati akibat penyakit Marek ... 90

Gambar 3.6.1. Morfologi virus Herpes ... 98

Gambar 3.6.2. Gejala klinis ILT kronis ... 103

Gambar 3.6.3. Perdarahan dan lesi-lesi pada trakea akibat ILT... 104

Gambar 3.6.4. Perdarahan, berbuih, dan eksudat tebal pada trakea akibat ILT ... 105

(12)

Gambar 3.7. 1. Morfologi Adenovirus ... 111 Gambar 3.7.2. Abnormalitas bentuk telur akibat penyakit

EDS-76... 115 Gambar 3.7.3. Kualitas kerabang telur yang jelek akibat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Demikian Pengumuman Penyedia Pengadaan Langsung Pengadaan Jasa Lainnya ini untuk diketahui dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Pejabat Pengadaan Pada

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul: “ Implementasi Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Pemanfatan Lembar Kerja Siswa untuk

Makalah disampaikan dalam workshop pendampingan dosen pada kegiatan KIR di sekolah pada tanggal 28 Juli 009 di Akprind Yogyakarta.. KEGI ATAN KI R SEBAGAI USAHA PENI NGKATAN

[r]

Dari hasil penelitian rumah makan BOLOO2 dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, serta variabel kualitas tertinggi terdapat pada dimensi kehandalan (reliability) yaitu

 Merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Derajat atau tingkat pencapaian hasil

Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan kurikuler yang wajib dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai sarana pelatihan dalam menerapkan berbagai teori yang telah